25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bumi Gonjang-ganjing, Indonesia Tetap Berjaya

MARKETING SERIES (92)

Seperti judul itulah yang terjadi saat ini. Sejak 2008, pusat krisis pindah dari Amerika ke Eropa dan sekarang efeknya mulai terasa di Tiongkok. Bagaimana dengan Indonesia?
Inilah negara yang beruntung, paling tidak karena lima hal. Pertama, situasi politik stabil. Tidak perlu khawatir ada kudeta sebelum Pemilu 2014.

Sedang penegakan hukum yang masih penuh dengan tanda tanya sudah dimaklumi pengusaha dan investor. Begitu juga dengan kebocoran pengeluaran pemerintah sehingga dampaknya kurang maksimal, sudah diperhitungkan juga. Yang penting, dua hal tersebut tidak sampai menimbulkan ketidakpastian politik.

Kedua, ekonomi makro sepanjang 2012 teruji bisa tahan terhadap gonjang-ganjing dunia. Turunnya harga komoditas dan mineral dunia terkompensasi dengan derasnya investasi dan naiknya pengeluaran pemerintah. Sementara itu, pengusaha sebagai penggerak utama ekonomi tetap punya kepercayaan diri yang tinggi.

Ketiga, gesekan sosial yang terjadi selalu bisa selesai akibat kemauan yang besar dari pemimpin masyarakat sendiri. Sedang antusiasme interaksi antarsuku, agama, ras, dan aliran atau SARA makin membesar untuk mengatasi sesuatu yang negatif. Sementara itu, perbedaan budaya di bumi Nusantara ini makin diterima sebagai suatu aset, bukan liability.

Keempat, pasar Indonesia yang besar merupakan daya tarik optimisme pengusaha domestik maupun investor asing. Upaya otoritas keuangan Indonesia untuk mengerem industri otomatif supaya pasar panas berdampak cukup realistis. Perlambatan pasar luar Jawa tertutup dengan makin bergairahnya pasar Jawa.

Kelima, penetrasi telepon seluler yang sudah lebih 100 persen menunjukkan bahwa manusia Indonesia makin mobile. Sedang pergeseran pengeluaran orang dari suara dan pesan singkat ke data menunjukkan bahwa manusia Indonesia makin terkoneksi dengan dunia. Berkembangnya penggunaan teknologi tersebut untuk aplikasi kehidupan sehari-hari pun makin meningkat.

Karena itulah, saya yakin bahwa tahun depan, 2013, biar bumi (tetap) gonjang-ganjing, Indonesia akan tetap berdiri tegak. Indonesia tidak perlu sedih karena tidak masuk di BRIC atau Brasil, Rusia, India, dan China.
Saya menggambarkan brand Indonesia dengan ikon Gatotkaca. Gatotkaca dari Indonesia bahkan sudah bisa terbang sebelum dunia punya Superman. Karena itulah, tema besar The MarkPlus Conference pada 13 Desember 2012 di Pacific Place Jakarta nanti adalah The World is Shaking, Indonesia is Standing!.

Gambarnya Gatotkaca melanglang dunia, itulah gambaran Indonesia 2013. (*)

MARKETING SERIES (92)

Seperti judul itulah yang terjadi saat ini. Sejak 2008, pusat krisis pindah dari Amerika ke Eropa dan sekarang efeknya mulai terasa di Tiongkok. Bagaimana dengan Indonesia?
Inilah negara yang beruntung, paling tidak karena lima hal. Pertama, situasi politik stabil. Tidak perlu khawatir ada kudeta sebelum Pemilu 2014.

Sedang penegakan hukum yang masih penuh dengan tanda tanya sudah dimaklumi pengusaha dan investor. Begitu juga dengan kebocoran pengeluaran pemerintah sehingga dampaknya kurang maksimal, sudah diperhitungkan juga. Yang penting, dua hal tersebut tidak sampai menimbulkan ketidakpastian politik.

Kedua, ekonomi makro sepanjang 2012 teruji bisa tahan terhadap gonjang-ganjing dunia. Turunnya harga komoditas dan mineral dunia terkompensasi dengan derasnya investasi dan naiknya pengeluaran pemerintah. Sementara itu, pengusaha sebagai penggerak utama ekonomi tetap punya kepercayaan diri yang tinggi.

Ketiga, gesekan sosial yang terjadi selalu bisa selesai akibat kemauan yang besar dari pemimpin masyarakat sendiri. Sedang antusiasme interaksi antarsuku, agama, ras, dan aliran atau SARA makin membesar untuk mengatasi sesuatu yang negatif. Sementara itu, perbedaan budaya di bumi Nusantara ini makin diterima sebagai suatu aset, bukan liability.

Keempat, pasar Indonesia yang besar merupakan daya tarik optimisme pengusaha domestik maupun investor asing. Upaya otoritas keuangan Indonesia untuk mengerem industri otomatif supaya pasar panas berdampak cukup realistis. Perlambatan pasar luar Jawa tertutup dengan makin bergairahnya pasar Jawa.

Kelima, penetrasi telepon seluler yang sudah lebih 100 persen menunjukkan bahwa manusia Indonesia makin mobile. Sedang pergeseran pengeluaran orang dari suara dan pesan singkat ke data menunjukkan bahwa manusia Indonesia makin terkoneksi dengan dunia. Berkembangnya penggunaan teknologi tersebut untuk aplikasi kehidupan sehari-hari pun makin meningkat.

Karena itulah, saya yakin bahwa tahun depan, 2013, biar bumi (tetap) gonjang-ganjing, Indonesia akan tetap berdiri tegak. Indonesia tidak perlu sedih karena tidak masuk di BRIC atau Brasil, Rusia, India, dan China.
Saya menggambarkan brand Indonesia dengan ikon Gatotkaca. Gatotkaca dari Indonesia bahkan sudah bisa terbang sebelum dunia punya Superman. Karena itulah, tema besar The MarkPlus Conference pada 13 Desember 2012 di Pacific Place Jakarta nanti adalah The World is Shaking, Indonesia is Standing!.

Gambarnya Gatotkaca melanglang dunia, itulah gambaran Indonesia 2013. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/