25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 101

Menuju Indonesia Emas 2045: ITSI Luncurkan Pustaka Agro Estate

BATUBARA, SUMUTPOS.CO- Keberhasilan program kedaulatan pangan merupakan syarat penting bagi negara untuk mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045. Petani menjadi sektor penting dan pondasi keberhasilan tersebut. Persoalannya adalah masih minimnya literasi petani terhadap erbagai informasi pengetahuan dalam meningkatkan hasil panen yang massal dan berkualitas.

Demikian disampaikan Rektor Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) Medan Purjianto pada sambutan pembukaan Focus Group Discation peluncuran kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk “Revitalisasi Pustaka Agro Estate: Gerbang Menuju Transformasi Literasi Indonesia Emas Tahun 2045” di Aula Desa Laut Tador Kabupaten Batubara, Senin (1/9/2025).

“Sebagai institusi pendidikan yang fokus pada ilmu-ilmu pertanian dan perkebunan, maka sudah menjadi kewajiban para akademisi ITSI dalam menjalankan tridharma pendidikan dengan memperkaya literasi petani sehingga kualitas dalam bertani meningkat. Itulah maksud utama peluncuran Pustaka Agro Estate ini,” ungkap Purjianto.

Kegiatan pengabdian yang diketuai Friska Anggraini Barus, pembiayaan turut disponsori Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi pada tahun pendanaan 2025 pada Program Pengabdian kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.

Program untuk memperkuat ekosistem literasi di lingkungan agro estate dan komunitas petani melibatkan tim pelaksana dosen Febriana Roosmawati dan Hasanal Fachri Satia Simbolon, serta mahasiswa ITSI diantaranya Didik Arfansyah, Rahman Hadi, dan Rara Shinta dan terus didampingi oleh Ketua LP2M ITSI, Sri Wahyuna Saragih.

Acara peluncuran pustaka agro estate juga dihadiri sejumlah akademisi ITSI, antara lain Marzuti Isra, Maisarah, Ratu Mutiara Siregar, Hari Gunawan.

“Tujuan kami adalah menciptakan pusat sumber belajar yang hidup, yang tidak hanya menyediakan buku tetapi juga menjadi ruang literasi digital, diskusi komunitas, dan pusat pemberdayaan keterampilan membaca bagi keluarga petani,” ujar Friska dalam sambutanya sebagai ketua kegiatan.

Friska menambahkan bahwa program ini selaras dengan target nasional untuk memperkuat budaya literasi menuju Indonesia Emas 2045. Kehadiran program ini juga mendapat sambutan hangat dari tokoh lokal.

Ketua Gapoktan Tani Mandiri Ruslan Sinaga, mengatakan, inisiatif revitalisasi pustaka sangat strategis bagi masyarakat tani di Desa Laut Tador. “Kami menyambut baik langkah ITSI dan dukungan Direktorat Pendidikan Tinggi. Pustaka yang hidup akan menjadi sumber pengetahuan praktis bagi petani, dari teknik pengelolaan sawit yang lebih efisien, pengendalian hayati, hingga manajemen usaha tani dan akses pasar,” katanya.

“Anak-anak dan pemuda di desa pun akan terbuka cakrawala ilmunya; ini bukan hanya soal membaca, tetapi soal meningkatkan kesejahteraan keluarga petani melalui pengetahuan. Kami siap berkontribusi sebagai mitra lapangan dan menyediakan ruang serta relawan untuk memastikan pustaka ini benar-benar hidup dan bermanfaat,” imbuh Ruslan, seraya menekankan pentingnya kesinambungan program melalui keterlibatan aktif petani dan kader lokal.

Rangkaian kegiatan pengabdian meliputi inventarisasi dan perbaikan fasilitas perpustakaan agro estate, penambahan koleksi berbasis kebutuhan lokal (pertanian, teknologi pengolahan, kewirausahaan), pelatihan literasi kultur teknis kelapa sawit bagi para petani sawit serta program klub baca keluarga.

Selain itu, tim juga akan mengembangkan modul pembelajaran ringan dan platform digital sederhana untuk mendukung akses bahan bacaan secara lebih luas. “Kampus punya tanggung jawab sosial untuk menyalurkan ilmu dan sumber daya kepada masyarakat. Revitalisasi pustaka ini menjadi model intervensi literasi berbasis komunitas yang bisa direplikasi di wilayah lain,” ujar Sri Wahyuna Saragih, Ketua LP2M ITSI,

Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana pendanaan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dapat dimanfaatkan untuk inovasi pengabdian yang terukur dan bermuara pada tujuan pembangunan sumber daya manusia jangka panjang. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi langkah konkrit menuju visi literasi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan. (adz)

Buka Bimtek Penilai PBB P2, Wali Kota Medan Tekankan Profesionalisme dan Humanisme Petugas Pajak

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bekerja sama dengan Balai Diklat Keuangan (BDK) Medan, menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) Penilai Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) di Gedung Balai Diklat Keuangan Medan, Jalan Eka Warni, Kecamatan Medan Johor, mulai 1 hingga 8 September 2025.

Diklat ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Sumut I, Kepala BKPSDM Kota Medan, Plt Kepala Balai Diklat Keuangan Medan, serta Kepala KPP Pratama di Kota Medan.

Dalam sambutannya, Wali Kota Medan Rico Waas menegaskan, Kota Medan tidak mengalami kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pemerintah Kota saat ini fokus pada upaya mengurangi kebocoran pajak agar penerimaan daerah lebih optimal.

Ia juga berpesan agar para petugas pajak di lapangan bekerja dengan profesionalisme dan humanisme, serta mampu menggugah kesadaran masyarakat bahwa pajak yang dibayarkan sepenuhnya digunakan untuk kemakmuran Kota Medan, termasuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.

“Melalui diklat ini, saya berharap para ASN di Bapenda Kota Medan semakin memahami mekanisme serta perundang-undangan yang berlaku, sehingga pelayanan pajak dapat dilakukan lebih baik, transparan, dan berintegritas,” ujar Wali Kota.

Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Medan, M Agha Novrian, dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas ASN, khususnya dalam penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan. Menurutnya, penilai PBB harus memiliki kemampuan yang memadai untuk menentukan Nilai Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak, demi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Bimtek ini diikuti 33 ASN dari berbagai bidang dan unit kerja di Bapenda Kota Medan, mulai dari Bidang BPHTB dan PBB, UPT I hingga UPT VII, hingga Bidang Pengembangan dan Pengendalian Pajak dan Retribusi Daerah.

Dengan mengusung tema “Profesional dan Kualitas Pelayanan untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah pada sektor Pajak”, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas ASN sehingga mampu menjalankan tugas perpajakan dengan lebih baik, profesional, dan penuh rasa tanggung jawab. (rel/adz)

Doakan Almarhum Affan Kurniawan, Polres Tebingtinggi dan Komunitas Ojol Gelar Salat Gaib

SALAT GHAIB : Komunitas perkumpulan Ojol di Kota Tebingtinggi bersama pihak Kepolisian Polres Tebingtinggi melakukan salat gaib mendoakan Affan Kurniawan di Masjid Al Hasanah Mapolres Tebingtinggi Jalan Iskandar Muda Kota Tebingtinggi, Jumat (29/8) malam.
SALAT GHAIB : Komunitas perkumpulan Ojol di Kota Tebingtinggi bersama pihak Kepolisian Polres Tebingtinggi melakukan salat gaib mendoakan Affan Kurniawan di Masjid Al Hasanah Mapolres Tebingtinggi Jalan Iskandar Muda Kota Tebingtinggi, Jumat (29/8) malam.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Polres Tebingtinggi bersama komunitas Ojol menggelar salat gaib berjamaah di Masjid Al Hasanah Mapolres Tebingtinggi Jalan Iskandar Muda Kota Tebingtinggi, Jumat (29/8) malam.

Salat ghaib tersebut dilaksanakan untuk mendoakan almarhum Affan Kurniawan, yang merupakan seorang driver ojek online (ojol), meninggal dunia akibat tertabrak kendaraan taktis (rantis) Brimob.

Wakapolres Tebingtinggi Kompol Rudi Syahputra yang didampingi Pejabat Utama Polres, termasuk Kabag Ops AKP Herliandri, Kabag SDM AKP Feriawan, Kasat Intelkam Iptu Aswan Ginting Suka terlihat berbaur bersama komunitas ojol yang ada di Kota Tebingtinggi secara bersama-sama melaksanakan salat gaib.

Kasi Humas Polres Tebingtinggi AKP Mulyono dalam menyampaikan bahwa pelaksanaan salat ghaib ini merupakan bentuk kepedulian dan doa bersama dari Polres Tebingtinggi untuk almarhum.

“Dalam hal ini Polres Tebingtiinggi turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum. Semoga amal ibadah almarhum diterima disisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,”  ungkapnya.

Menurutnya, salat gaib ini menjadi bukti bahwa kepolisian tidak hanya bertugas menjaga keamanan, namun juga hadir dalam berbagi duka dengan masyarakat.

“Kegiatan ini sekaligus sebagai sarana memupuk rasa persaudaraan terhadap komunitas ojol di wilayah Kota Tebingtinggi sehingga tercipta lingkungan yang aman dan tertib,” tandas AKP Mulyono.

Salah seorang penarik ojol di Kota Tebingtinggi menuturkan bahwa kejadian yang menimpa Affan Kurniawan jangan sampai terulang lagi. Perkumpulan Ojok di Kota Tebingtinggi tetap mendoakan almarhum agar diterima disisi Allah SWT.

“Belasungkawa kami ucapkan dari perkumpulan Ojok Kota Tebingtinggi, malam ini kita melakukan salat gaib bersama jajaran Polres Tebingtinggi,” pungkas Kurniawan. (ian/azw)

KSJ Tebingtinggi Hidupkan Semangat Berbagi untuk Anak Bangsa

BERBAGI: Kegiatan KSJ edisi ke-317 di Tebingtinggi, Jumat (29/8). (ISTIMEWA/SUMUT POS)
BERBAGI: Kegiatan KSJ edisi ke-317 di Tebingtinggi, Jumat (29/8). (ISTIMEWA/SUMUT POS)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Harapan besar selalu tumbuh dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Itulah semangat yang senantiasa dihidupkan Komunitas Sedekah Jumat (KSJ). Pada edisi ke-317 KSJ menggelar kegiatan di Tebingtinggi, Jumat (29/8).

Dengan penuh kepedulian, KSJ menghadirkan kegiatan berbagi bersama puluhan anak yatim-piatu melalui paket sedekah dan tali asih di Waterpark Pasar Sakti Tebingtinggi. Acara juga diisi dengan doa bersama dipimpin Ustadz Zulkarnain.

Kegiatan ini mendapat dukungan dari Firly Fantasy (owner Waterpark Pasar Sakti), dr Irvan N Dalimunthe MH dan Erwan Ma’ruf selaku Dewan Pembina KSJ Kota Tebingtinggi dan Taufik Hidayat (penasehat KSJ Kota Tebingtinggi).

Kegiatan ini juga dihadiri Zainal Abidin (kepala oingkungan I Kelurahan Bandar Sakti), Edi Riswanto (pengurus KSJ Kota Tebingtinggi), Sutrisno SPd (kordinator Padanghilir) dan Apriyani (kordinator Tebingtinggi Kota).

Ariswan dari Management KSJ Pusat menyampaikan bahwa kegiatan di Kota Tebingtinggi juga sekaligus memperkenalkan pengurus dan tim manajemen KSJ Kota Tebingtinggi.

Ketua KSJ Kota Tebingtinggi Edi Trianto menyampaikan salam hangat dari Wali Kota Tebingtinggi H Iman Irdian Saragih SE yang juga Dewan Pembina KSJ Kota Tebingtinggi.

Disebutkan Edi Trianto, wali kota memberikan dukungan terhadap keberlanjutan KSJ di wilayahnya. Ia juga berterima kasih kepada owner Waterpark Pasar Sakti yang memfasilitasi kegiatan tersebut.

Ketua Umum KSJ Saharuddin menegaskan bahwa kepengurusan baru KSJ Kota Tebingtinggi diharapkan menjadi motor penggerak kebaikan. Ia juga menekankan pentingnya memastikan tidak ada lagi anak yatim-piatu yang putus sekolah.

Saharuddin mengingatkan apabila terdapat kendala pendidikan dapat segera berkomunikasi dengan pengurus KSJ Kota Tebingtinggi. “Anak-anak kami, jika ada yang kesulitan dalam melanjutkan pendidikannya segera hubungi pengurus KSJ Kota Tebingtinggi. Pengurus akan membantu sesuai kemampuan,” ucapnya.

Dari Tebingtinggi, lanjutnya, sebuah teladan kembali terpatri bahwa kepedulian adalah bahasa universal yang mampu menyatukan hati. KSJ edisi ke-317 bukan hanya sekadar kegiatan berbagi, tetapi sebuah gerakan menyalakan harapan baru bagi generasi mendatang.

“Semoga semangat ini terus bergulir. Menjadikan setiap Jumat untuk berbagi dan melahirkan energi kebaikan yang abadi,” pesannya. (dmp/azw)

Duta Pariwisata Asahan 2025, Dari Panggung hingga Angkat Wisata Daerah

BERI HADIAH: Kadisporapar Drs H Witoyo berikan hadiah kepada Duta Pariwisata Asahan yang terpilih.
BERI HADIAH: Kadisporapar Drs H Witoyo berikan hadiah kepada Duta Pariwisata Asahan yang terpilih.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan menegaskan bahwa ajang Pemilihan Duta Pariwisata bukan sekadar kompetisi, tetapi titik awal tanggung jawab generasi muda dalam memajukan sektor pariwisata daerah. Setelah melalui rangkaian kegiatan sejak 23 Juni hingga 30 Agustus 2025, sepuluh pasang finalis terbaik tampil di babak grand final di Aula Hotel Marina Kisaran, Sabtu malam. Terpilihlah putra-putri yang akan menjadi wajah promosi wisata Asahan.

Kegiatan ini diarahkan sebagai sarana pembinaan, bukan hanya menilai kecantikan atau ketampanan, melainkan juga membentuk karakter, wawasan, dan kepedulian sosial. Para finalis dibekali pengetahuan tentang kepariwisataan, keterampilan komunikasi publik, serta pemahaman pentingnya melestarikan budaya dan potensi daerah. Dengan begitu, Duta Pariwisata diharapkan mampu menjadi motor penggerak promosi wisata sekaligus panutan bagi generasi muda lainnya.

Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin SSos MSi melalui Kadisporapar Drs H Witoyo MM menegaskan bahwa kekayaan daya tarik wisata di Asahan perlu dikelola secara profesional dan terpadu agar menjadi kekuatan ekonomi baru daerah.

“Pemilihan Duta Pariwisata adalah strategi marketing tourism yang melibatkan langsung generasi muda. Kita ingin mereka menjadi agen yang piawai mempromosikan Asahan, bukan hanya di panggung acara, tetapi di tengah masyarakat luas,” ujarnya.

Pemkab Asahan juga menekankan bahwa Duta Pariwisata harus hadir sebagai sosok cerdas, berkarakter, dan inovatif. Mereka tidak hanya membawa citra Asahan di mata publik, tetapi juga diharapkan melahirkan gagasan-gagasan segar untuk mendukung pembangunan sektor wisata. Dari proses seleksi panjang hingga grand final, para finalis yang terpilih dipandang sebagai representasi putra-putri terbaik yang siap mengemban amanah tersebut.

Dalam grand final, terpilih sebagai Abang Duta Pariwisata Asahan 2025 Zulham Ramanda Nasution, Abang Wakil I Habib Alfauzan Tarigan, dan Abang Wakil II Bagas Kurniawan.

Untuk kategori putri, gelar Duta Pariwisata diraih Deny Yulisa, Wakil I Zilda Laura, dan Wakil II Kayla Atifa. Kepada seluruh pemenang, Pemkab Asahan menyampaikan ucapan selamat dan pesan agar mereka konsisten mempromosikan destinasi wisata, produk unggulan, serta berkontribusi nyata dalam mewujudkan visi Asahan yang maju. (dat/azw)

Pemko Gelar Gerakan Pangan Murah di Binjai Kota

PANGAN MURAH: Gerakan Pangan Murah Pemko Binjai saat digelar di Lapangan Merdeka Binjai, akhir pekan lalu.(Dokumen Diskominfo Binjai)
PANGAN MURAH: Gerakan Pangan Murah Pemko Binjai saat digelar di Lapangan Merdeka Binjai, akhir pekan lalu.(Dokumen Diskominfo Binjai)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai terus gencar menggelar Gerakan Pangan murah. Itu dilakukan sebagai bentuk mendukung ketahanan pangan. Kali ini, Gerakan Pangan Murah digelar di Lapangan Merdeka Binjai, akhir pekan lalu.

Ini merupakan bagian dari program nasional yang digelar serentak pada kecamatan-kecamatan di Indonesia. Selain mendukung ketahanan pangan, Gerakan Pangan Murah dilakukan sebagai langkah menekan stabilitasi pasokan dan harga.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Binjai, Syofian Pasaribu menjelaskan, Gerakan Pangan Murah yang digelar kali ini merupakan kerja sama pemko dengan unsur TNI, Kodim 0203/Langkat.

Dia juga meninjau kegiatan tersebut. Dalam Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat mendapat akses pangan pokok dengan harga terjangkau.

Produk-produk yang dijual, di antaranya beras SPHP kemasan 5 kilogram seharga Rp59.000, minyak goreng kemasan satu liter Rp15.000, hingga gula pasir satu kilogram Rp17.500.

“Pemko Binjai berharap, melalui kegiatan ini masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, sekaligus menjadi langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga pangan di wilayah Binjai,” tutur Syofian. (ted/saz)

USU Lakukan Penyuluhan Pemanfaatan Lahan Terbatas, Ubah Eceng Gondok Jadi Kompos, dan Berikan Alat Pengompos di Desa Simangulampe

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO- Setelah banjir bandang melanda Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, pada tahun 2023, kondisi kehidupan masyarakat di sana mulai membaik. Namun demikian, tata guna lahan yang terkena dampak banjir bandang seperti persawahan tidak dapat lagi ditanami padi maupun tanaman hortikultura seperti sayuran, tomat, cabai, bawang merah dan jagung.

Di sisi lain, juga terdapat permasalahan berupa adanya lahan-lahan marginal dan keterbatasan lahan yang menjadi persoalan nyata bagi masyarakat Desa Simangulampe. Di tengah permasalahan yang ada, terdapat potensi melimpahnya bahan organik dari sisa tanaman dan eceng gondok di Danau Toba.

Kedua bahan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kompos yang berguna bagi peningkatan produktivitas lahan sehingga dapat menjadi solusi bagi keterbatasan lahan sekaligus perbaikan kualitas lingkungan. Pemanfaatan sumber daya lokal dan lahan terbatas inilah yang kemudian menjadi fokus dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) skema Desa Binaan tahun kedua (2025) yang digelar Universitas Sumatera Utara (USU).

Pada 11-12 Agustus 2025, Tim Pengabdian dari USU bersama pemerintah desa mengadakan kegiatan pendampingan pembuatan kompos dan pemanfaatan lahan terbatas yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas.

Kegiatan ini diikuti antusias oleh masyarakat, mulai dari kelompok wanita tani, karang taruna, hingga perangkat desa. Turut hadir pula Camat Baktiraja Sanggam Lumban Gaol dan dan Kepala Desa Simangulampe Lambok Simanullang.

Acara diawali dengan sambutan Ketua Tim Pengabdian USU, Dr. Oding Affandi, yang menekankan pentingnya inovasi sederhana dalam mengatasi permasalahan pertanian desa. “Eceng gondok yang selama ini dianggap gulma justru bisa menjadi sumber pupuk organik yang murah, ramah lingkungan, dan mudah dibuat,” kata Dr. Oding Affandi.

Demikian juga, lanjut Oding, limbah organik dari tumbuhan seperti batang jagung dan tumbuhan gulma yang ada di sekitar kita bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos. “Harapan kami, melalui kegiatan PPM tahun kedua ini masyarakat dapat memanfaatkan ilmu ini untuk meningkatkan produktivitas dan kesuburan lahan marginal dan terbatas seperti pekarangan” ujarnya.

Dengan memanfaatkan kompos, sebut Oding, masyarakat bisa membuat beragam usaha produktif seperti menanam sayuran pada polybag dengan media kompos di pekarangan. “Di sisi lain, kita juga sekaligus menjaga kebersihan Danau Toba karena eceng gondok yang mengganggu ekosistem danau akan diambil secara rutin sebagai bahan baku kompos,” beber Oding.

Sementara Kepala Desa Simangulampe, Lambok Simanullang, menyambut positif kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan USU terhadap Desa Simangulampe. Selain itu, banyak bantuan yang telah diberikan, termasuk bantuan alat pembuat kompos tahun 2025 ini.

“Semua alat yang diberikan akan kami gunakan untuk kebermanfaatan seluruh masyarakat desa. Kami merasakan, bahwa semua kegiatan telah memberi manfaat nyata bagi masyarakat kami. Selain membantu mengatasi sampah organik rumah tangga dan eceng gondok, juga memberi peluang untuk meningkatkan produktivitas pertanian keluarga, walau lahan terbatas,” katanya.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penyuluhan inti yang disampaikan oleh dua narasumber. Penyuluhan pertama, Dr. Ridwanti Batubara, membahas tentang pertanian pada lahan marginal dan lahan terbatas.

Dalam paparannya, Dr. Ridwanti menjelaskan strategi bercocok tanam di lahan yang miskin unsur hara dan memiliki keterbatasan ruang. “Teknik sederhana seperti pemanfaatan polybag, vertikultur, serta pengaturan pola tanam dengan komposisi tanaman yang tepat, menjadi solusi yang bisa langsung dipraktikkan oleh masyarakat,” katanya.

Ridwanti juga menekankan, dengan memanfaatkan kompos buatan sendiri, kualitas tanah marginal dapat diperbaiki secara bertahap. “Demikian juga, karena keterbatasan lahan, masyarakat bisa membuat media tanam dengan kompos sehingga menghasilkan beragam produk tanaman yang dibutuhkan keluarga,” tandasnya.

Sedangkan narasumber kedua, Nursaadah, M.Agr membahas cara dan teknik pembuatan kompos. Peserta diberikan pemahaman mulai dari pemilihan bahan organik, termasuk limbah rumah tangga dan eceng gondok, hingga proses pencacahan, penyusunan bahan, fermentasi, serta perawatan hingga kompos siap digunakan.

Nursaadah secara khusus menyampaikan alasan eceng gondok perlu dkomposkan karena: eceng gondok tumbuh dengan kecepatan mencapai 0.3 – 0.5 m per hari, kemampuan eceng gondok menutupi permukaan air dapat menurunkan kandungan oksigen, dan akan mengganggu kegiatan masyarakat di sekitar perairan Danau Toba.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, Tim PPM USU juga menyerahkan bantuan alat pengompos kepada masyarakat desa. Bantuan langsung diserahkan kepada kepala desa dan disaksiakan oleh masyarakat Desa Simangulampe dan Camat Baktiraja. Melalui penyerahan bantuan alat ini diharapkan menjadi sarana pendukung agar warga lebih mudah memproduksi kompos secara mandiri. Dengan adanya alat ini, masyarakat dapat memanfaatkan bahan organik yang selama ini terbuang sia-sia, terutama eceng gondok yang menumpuk di Danau Toba.

Salah seorang warga peserta kegiatan mengungkapkan manfaat yang dirasakan. “Selama ini eceng gondok hanya dianggap gulma yang merusak pemandangan dan mengganggu perahu nelayan. Sekarang kami tahu bahwa tanaman ini bisa diolah menjadi pupuk organik untuk sayur dan tanaman di pekarangan. Tentu ini sangat bermanfaat,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Camat Baktiraja Sanggam Lumban Gaol menegaskan, adanya dukungan pemerintah kecamatan. “Kami dari Pemerintah Kecamatan sangat mendukung pendampingan ini. Pemanfaatan lahan marginal dan pengolahan eceng gondok menjadi kompos merupakan langkah konkret menjaga kelestarian Danau Toba sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa,” ujarnya.

Sanggam juga mengucapkan terima kasih kepada USU atas semua dampingan dan bantuan alat yang diberikan. “Kami berharap Desa Simangulampe menjadi percontohan dalam pengembangan pupuk kompos secara mandiri bagi desa lainnya di Kecamatan Baktiraja,” ujarnya.

Setelah dilakukan penyuluhan dan penyerahan alat bantuan, para peserta diajak langsung memperagakan langsung proses pembuatan kompos mulai dari mencacah bahan organic dari tumbuhan sekitar dan eceng gondok dari Danau Toba. Setelah bahan tercacah, dilanjutkan dengan penaburan dan meratakan booster composer dan selanjutnya dimasukan ke dalam wadah composer. Peserta tampak antusias mengikuti praktik ini karena dapat diaplikasikan dengan mudah di rumah masing-masing.

Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membangun kesadaran baru di tengah masyarakat. Melalui pengelolaan bahan organik menjadi kompos, masyarakat Desa Simangulampe kini memiliki peluang untuk memperbaiki kualitas lahan marginal, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan Danau Toba.

Dengan semangat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, dan perguruan tinggi, diharapkan Desa Simangulampe dapat menjadi contoh penerapan inovasi sederhana namun berdampak besar bagi pembangunan desa berkelanjutan di kawasan Danau Toba. (rel/adz)

Pemkab Karo Siap Kendalikan Inflasi

HADIR: Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, bersama TPID Karo, saat menghadiri High Level Meeting TPID dan TP2DD Sumut 2025 yang dipimpin Wakil Gubernur Sumut, Surya di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (29/8).(Istimewa)
HADIR: Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, bersama TPID Karo, saat menghadiri High Level Meeting TPID dan TP2DD Sumut 2025 yang dipimpin Wakil Gubernur Sumut, Surya di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (29/8).(Istimewa)

KARO, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Karo, menghadiri High Level Meeting TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Sumatera Utara (Sumut) 2025, yang dipimpin Wakil Gubernur Sumut, Surya di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (29/8) lalu.

Pertemuan ini digelar dalam rangka memperkuat sinergi antara Pemprov Sumut bersama pemerintah kabupaten kota se-Sumut, untuk mengendalikan inflasi sekaligus mempercepat implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

Dalam arahannya, Surya menekankan beberapa langkah strategi yang perlu dilakukan pemerintah kabupaten kota. Pertama, fokus pada pengendalian komoditas utama penyumbang inflasi, seperti beras, cabai merah, dan bawang merah, melalui percepatan penyaluran SPHP, Gerakan Pangan Murah, serta memperluas toko pantau inflasi. Kedua, memperkuat kolaborasi antar-daerah (KAD), serta optimalisasi peran BUMD pangan sebagai offtaker untuk menjaga stabilitas harga.

Selain itu, pemerintah daerah juga diminta mengintegrasikan data pangan berbasis teknologi informasi melalui sistem monitoring harga dan stok pangan, yang akan diterapkan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Karo sebagai pilot project.

Untuk percepatan ETPD, pemkab dan pemko diimbau mengoptimalkan penerimaan daerah secara non-tunai, memperluas kanal pembayaran digital (QRIS, e-commerce, mobile banking), serta mempercepat regulasi daerah guna mendukung penggunaan kartu kredit Indonesia. Pemda juga didorong meningkatkan literasi digital bagi OPD, wajib pajak, dan pelaku usaha, sehingga realisasi transaksi non-tunai semakin meningkat.

Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan menyampaikan, Pemkab Karo berkomitmen penuh mendukung langkah-langkah strategis Pemprov Sumut tersebut.

“Pemkab Karo siap memperkuat ketersediaan pangan, menjaga stabilitas harga, serta mempercepat implementasi digitalisasi transaksi daerah. Hal ini menjadi bagian dari upaya kami dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan PAD yang transparan dan akuntabel,” tutur Komando.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Tebingtinggi Chairil Mukmin Tambunan, Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, Wakil Bupati Serdangbedagai Adlin Tambunan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Iman Gunadi, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Rudy Hutabarat. (deo/saz)