27 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 112

Gerakan Pangan Murah Pemprov Sumut, Masyarakat Binjai Antusias Belanja

SAPA: Gubernur Sumut Bobby Nasution didampingi Wakil Wali Kota Binjai Hasanul Jihadi, saat menyapa masyarakat pada kegiatan Gerakan Pasar Murah di Lapangan Asrama 121, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara.(Teddy Akbari/Sumut Pos)
SAPA: Gubernur Sumut Bobby Nasution didampingi Wakil Wali Kota Binjai Hasanul Jihadi, saat menyapa masyarakat pada kegiatan Gerakan Pasar Murah di Lapangan Asrama 121, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara.(Teddy Akbari/Sumut Pos)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menggelar Gerakan Pangan Murah serentak pada kabupaten kota dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga.

Gubernur Sumut Bobby Nasution, memilih Kota Binjai sebagai daerah yang ditinjau dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah, yang digelar di Lapangan Asrama 121, depan Pasar Kebun Lada, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara, Rabu (27/8).

Dalam kesempatan ini, sejumlah bahan pokok mulai dari beras, telur, minyak goreng, hingga gula, dijual di bawah harga eceran. Masyarakat yang berdomisili di Kota Binjai dengan menunjukkan kartu identitas, dapat belanja di Gerakan Pangan Murah tersebut.

Maksimal pembelanjaan setiap komoditi sebanyak dua zak (karung) untuk beras dengan berat masing-masingnya lima kilgoram. Artinya, masyarakat hanya boleh membeli 10 kilogram beras.

“Hari ini (kemarin, red) kami mengecek kegiatan pangan murah yang dimulai pada Senin (25/8) lalu di beberapa daerah dan bergilir. Keinginan kami semuanya serentak di seluruh kecamatan se-Sumut.

Yang kami minta, untuk berjualan beras dengan harga maksimal Rp65.500 atau per kilogramnya Rp13.100,” ungkap Bobby, didampingi Wakil Wali Kota Binjai Hasanul Jihadi, saat diwawancarai.
Beras yang dijual merek SPHP, adalah produk dari Bulog.

“Jadi kalau hari ini harga beras naik di pasaran, hari ini kita untuk membantu mengintervensi pasar sedikit. Agar masyarakat yang terpaksa membeli (sembako) dengan harga tinggi, bisa beli di kecamatan-kecamatan (dengan harga lebih murah),” kata Bobby.

Kegiatan pangan murah jika dilakukan selama sebulan, menurut Bobby, akan menurunkan harga beras di pasaran.

“Untuk wali kota bupati, agar berkomunikasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk transportasinya. Jadi harga jangan dinaikin tinggi-tinggi. Kami ingin targetnya sampai akhir tahun. Tapi goals-nya sampai harga beras di pasar stabil. Karena masih banyak yang menjual harga beras di atas HET,” bebernya.

Bobby juga menegaskan, pangan murah yang digelar ini, bukan untuk menjadi saingan pasar. Namun, langkah tersebut agar pasar menjual sembako tidak di atas harga eceran.

“Yakin gak yakin, harus dicoba. Kalau seperti ini kita lakukan serentak di seluruh kecamatan wilayah Sumut, harga beras akan stabil di Sumut. Karena hari ini keluhan masyarakat, harga beras tinggi. Dan kami yakin, dengan pangan murah, mengurangi beban masyarakat,” pungkasnya.

Jajaran Pemko Binjai menyambut kedatangan Gubernur Sumut di lokasi pangan murah. Setibanya di lokasi, masyarakat antusias menyambut dan bahkan bersalaman dengan orang nomor satu di lingkungan Pemprov Sumut tersebut. Selain bersalaman, masyarakat juga mengajak Bobby untuk swafoto bersama masyarakat lainnya. (ted/saz)

Didanai DRTPM 2025, Dosen dan Mahasiswa Inkes Sumut Dampingi SDN 060971 Medan Menuju Sekolah Adiwiyata Lewat Green Literature Campaign

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sekolah Dasar Negeri (SDN) 060971 Medan sedang mempersiapkan diri untuk mendapatkan Piagam Adiwiyata. Mereka berharap, tahun depan sudah mendapatkan piagam tersebut.

Mendukung SDN 060971 Medan dalam merealisasikan harapan tersebut, dosen dan mahasiswa Institut Kesehatan (Inkes) Sumatera Utara (Sumut) melakukan pendampingan terhadap guru dan siswa sekolah tersebut.

Pendampingan ini dikemas dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diketuai Sri Wahyuni SKM MKM dari Inkes Sumut, dengan anggota Martalena Br S Kembaren SKM MKes juga dari Inkes Sumut, dan Dr Ir Posma Mangasi Pintaria Marbun MP dari Universitas Sumatera Utara (USU). Kegiatan yang sepenuhnya didanai DRTPM Kemdiktisaintek ini berlangsung sejak 20-28 Agustus 2025.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mencakup beberapa aktivitas. Di antaranya, pelatihan pendampingan penyusunan kelengkapan berkas Adiwiyata. Penyuluhan pengolaan sampah organik dan organik dan Pelatihan pemilahan sampah. Pelatihan pengelolaan sampah dan pembuatan daur ulang dari sampah plastik serta pembuatan kompos dan eco enzyme.

Kemudian penyuluhan penghijauan taman sekolah, dan pembuatan saringan air. Penyuluhan cuci tangan dan manfaat air limbah cuci tangan. Pelatihan pembuatan hidroponik. Dan pelatihan pembuatan Green Literature Campaign kepada siswa dan guru.

Selama pelaksanaan kegiatan, guru dan siswa sangat antusias serta berperan aktif. Kegiatan ini juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Medan sebagai pembicara mengenai sekolah Adiwiyata.

Melalui dana hibah DRTPM Kemdiktisaintek ini, SDN 060971 diberi beberapa peralatan penunjang program sekolah Adiwiyata. Di antaranya tong sampah 3 warna, paket hidroponik, paket pembuatan eco enzyme, paket penyaringan air bersih, modul dan juga poster Green Literature Campaign.

Adapun penerapan teknologi yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pengelolaan sampah plastic, pembuatan kompos dan eco enzyme, pembuantan saringan air, Green Literature Campaign. “Semua kegiatan pengabdian dan penerapan teknologi telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan dan target kegiatan,” kata Sri Wahyuni SKM MKM dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Rabu (27/8).

Sri Wahyuni juga menyebutkan, saat ini SDN 060971 Medan sedang dalam pempersiapan diri untuk mendapatkan piagam Adiwiyata. “Sekolah berharap, tahun depan sudah mendapatkan piagam tersebut, sehinggi kegiatan ini sangat relevan dengan keinginan sekolah dan dapat membantu sekolah dalam menyiapkan sega kebutuhan baik berkas maupun fasilitas terkait Adiwiyata,” ungkapnya.

“Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan seluruh civitas sekolah, baik guru maupun siswa mengenai pentingnya pengelolaan lingkungan. Selain itu, kami juga membantu sekolah tersebut dalam mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam program Adiwiyata, yang merupakan program pemerintah untuk menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan,” pungkasnya. (rel/adz)

Dengan Program UHC, Agus Setiawan Imbau Warga Jangan Takut untuk Berobat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Kota Medan dari fraksi PDI Perjuangan Agus Setiawan mengatakan, masyarakat Kota Medan tidak perlu resah dan khawatir lagi ketika sakit. Karena saat ini, masyarakat Medan yang sakit bisa berobat secara gratis di Puskesmas maupun rumah sakit yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Pemko Medan telah memberikan jaminan layanan kesehatan gratis bagi seluruh masyarakat, namanya UHC (Universal Health Coverage). Warga cukup membawa KTP ke Puskesmas atau rumah sakit,” kata Agus Setiawan ketika melaksanakan Sosialisasi Perda (Sosperda) Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota Medan di Halaman Sekolah Bodhicitta School, Jalan Selam No 39-41 Kelurahan Tegal Sari Mandala 1, Medan Denai, Sabtu (23/8/2025) dan Minggu (24/8/2025).

Namun Agus mengingatkan, program UHC ini hanya berlaku bagi warga yang telah memiliki KTP Kota Medan. ”Pengobatan dimulai dari Puskesmas. Jika harus dirawat di rumah sakit, maka warga terlebih dahulu meminta rujukan dari Puskesmas. Namun, jika sakitnya urgensi warga jangan ragu-ragu untuk berobat ke rumah sakit,” terangnya.

Sementara, perwakilan dari BPJS Kesehatan Kota Medan Roy Pulungan mengatakan, UHC dan BPJS Kesehatan penggunaannya adalah sama. “Program UHC bisa digunakan di luar daerah, karena bersifat nasional. Namun tetap mengikuti prinsip sistem rujukan dan faskes berjenjang. Meskipun demikian, dalam kasus darurat, warga bisa langsung menuju Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat,“ ungkapnya.

Roy menambahkan, program BPJS Kesehatan gratis atau peserta Penerima bantuan iuran (PBI) tetap bisa digunakan di luar daerah asal dengan syarat status kepesertaan aktif, tidak ada tunggakan iuran, dan mengikuti prosedur pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan di FKTP terdekat jika diperlukan. Namun, pelayanan di luar domisili dibatasi maksimal 3 kali kunjungan dalam sebulan, dan jika pindah domisili secara permanen, disarankan untuk mengubah FKTP terdaftar.

Pada sesi tanya jawab, Bu Sani menanyakan manfaat UHC dan apakah dapat digunakan bagi warga pindahan dari luar kota. Menjawab ini, Agus Setiawan menjelaskan, program UHC hanya berlaku bagi warga yang telah memiliki KTP Kota Medan. Namun, jika KTP luar daerah program UHC tidak dapat digunakan kecuali harus menukar KTP berdomisili Medan terlebih dahulu.

”Bagi warga di luar daerah yang sudah menjadi penduduk Medan, namun KTP masih berstatus di luar daerah, dapat memakai BPJS Kesehatan Mandiri. Agar dapat memanfaatkan layanan kesehatan. Sambil menunggu proses pertukaran status adminduk agar dapat menggunakan layanan kesehatan gratis UHC,” terang Agus sambil memberikan nomor pribadinya jika ada warga butuh dibantu untuk pengurusan BPJS Kesehatan.

Hadir pada kegiatan itu Lurah Tegal Sari Mandala 1 Andy Kamapatilani Nasution, KepalaPuskesmas Tegal Sari drg Kartika Agraini, dari Dinas Sosial Medan Bambang Setiadi, dan ratusan warga. (adz)

Pencairan Bantuan Korban Puting Beliung Diproses

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 66 Kepala Keluarga (KK) korban bencana angin puting beliung di Desa Marindal 2 Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang sudah masuk daftar penerima bantuan perbaikan rumah dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang, Rabu (27/8).

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang, Mukti Ali Harahap, menyatakan semenjak terjadi mencana puting beliung, para korban sudah didata dari Desa Marindal 2 kemudian diteruskan Kecamatan Patumbak kemudian ke BPBD Deliserdang.”Data korban sudah masuk. Ini sedang diproses, mudah mudahan bisa segera cair,”jelasnya.

Namun, Mukti tidak bisa menjelaskan kenapa proses pencairan bantuan kepada korban lamban. Bahkan memakan waktu sampai 5 bulan lamanya.

Tepisah Camat Patumbak Huhammad Kenndy mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan dan melaporkan ke pihak Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Deliserdang karena dana tali asih disalurkan dari BPBD.
“Masih di proses infonya,”jawab Kenndy dengan singkat.

Sementara itu Kepala Desa Marindal 2 Kecamatan Patumbak, Jufri Antono, mengatakan bahwa bantuan kemanusian sudah mereka salurkan sehari pasca bencana angin puting beliung melanda Desa Marindal 2.”Bantuan makanan dan obat obatan sudah kita salurkan pasca bancana terjadi. Untuk bantuan perbaikan rumah korban itu kewenangan BPBD dan sudah dilaporkan,”jelas Jufri.

Ditambahkan Jufri soal proses pencairan bantuan perbaikan rumah korban puting beliung, pihak desa tidak dilibatkan, namun, pencairan melalui rekening masing masing penerima bantuan.”Langsung kerekening korban yang sudah didata,”terang Jufri.

Sebelumnya pada 23 Mei 2025 yang lalu, terjadi bencana angin puting beliung di Desa Marendal 2, Kecamatan Patumbak. Ada sebanyak 66 rumah warga mengalami kerusakan parah.

Seperti yang dialami mengalami warga bernama Poniem (75) alias Bu Kunyil warga Dusun 5 Desa Marindal 2 saat kejadian menjadi korban dengan mengalami luka lecet pada tangan sebelah kanan. Bu Kunyil tertimpa tembok bangunan rumahnya yang rusak diterpah angin kencang.

Karena belum ada bantuan dari pemerintah Bu Kunyil membangun sendiri rumahnya yang rusak diterjang angin puting beliung. Bu Kunyil satu dari 66 warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat.

Warga lainnya Muh Rocky Idris rumahnya mengalami nasib yang sama. Bagian atap rumahnya terangkat akibat diterjang angin puting beliung. Bahkan saat kejadian atap bangunan rumahnya terbang beberapa meter menimpah bangunan rumah warga lainnya.

“Semua perabotan dan peralatan rumah basah diguyur hujan. Sebagian barang barang yang bisa kami selamatkan. Selain itu basah tersiram air hujan,” jelasnya.

Bangunan rumah yang rusak terpaksa diperbaiki sendiri, harapan bantuan dari pemerintah belum kunjung tiba.”Terpaksa pinjam uang ke keluarga agar bisa atap rumahku diperbaki bang. Padahal waktu itu uda didata rumah rumah warga agar mendapat bantuan,”bilangnya. (btr)

Bupati Langkat dan BI Perkuat Ekonomi Hijau di Desa Wisata

BANTUAN: Bupati Langkat Syah Afandin dan Kepala BI Perwakilan Sumut Rudy Brando Hutabarat, diabadikan bersama perwakilan Poktan Karya Tani Kabupaten Langkat, usai memberikan bantuan.(Dokumen Diskominfo Langkat)
BANTUAN: Bupati Langkat Syah Afandin dan Kepala BI Perwakilan Sumut Rudy Brando Hutabarat, diabadikan bersama perwakilan Poktan Karya Tani Kabupaten Langkat, usai memberikan bantuan.(Dokumen Diskominfo Langkat)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Bupati Langkat Syah Afandin, terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Langkat. Melalui Program Pelatihan Green Tourism bagi UMKM, pemerintah daerah bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) mendorong terciptanya usaha yang maju sekaligus ramah lingkungan.

Pelatihan yang berlangsung di Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, belum lama ini, melibatkan kolaborasi antara Pemkab Langkat, BI, Kementerian Pariwisata RI, Strive, serta International Labour Organization (ILO). Program ini menitikberatkan pada pengembangan bisnis berbasis hijau tanpa merusak lingkungan, khususnya di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

Kegiatan pelatihan mengangkat tema “Pengembangan Bisnis Hijau dan Penguatan Literasi”. Para peserta mendapatkan materi selama lima hari, kemudian dilanjutkan dengan pendampingan langsung di lapangan untuk memastikan penerapan konsep bisnis ramah lingkungan.

Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Masyarakat Kementerian Pariwisata RI, Ika Kusuma menegaskan, kolaborasi ini adalah bukti nyata sinergi dalam meningkatkan perekonomian sekaligus menjaga kelestarian alam.

“Di tengah alam kita yang mulai tergerus fungsinya, justru di sisi lain kita dorong perekonomian dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan,” ungkap Ika.
Kepala BI Perwakilan Sumut, Rudy Brando Hutabarat menyebutkan, Kabupaten Langkat memiliki potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi.

“Ini terbukti dari capaian pertumbuhan ekonomi Langkat sebesar empat persen sampai tujuh persen pada saat ini. Sebuah angka yang hebat dan harus terus dijaga. Karena itu, BI siap mendukung perkembangan UMKM desa agar kualitasnya semakin meningkat,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Ondim, sapaan karib Syah Afandin, menegaskan, program ini akan diperluas ke kawasan wisata lainnya di Kabupaten Langkat.

“Nantinya saya akan meminta program serupa diterapkan di destinasi wisata lain. Selain membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, ekonomi hijau juga akan menjaga kelestarian alam Langkat,” tuturnya.

Dia juga memberikan apresiasi atas dukungan dari Kementerian Pariwisata dan BI.
“Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi kolaborasi ini. Semoga kerja sama kita terus terjalin untuk memajukan ekonomi Langkat, sekaligus Sumut,” pungkas Ondim.

Sebagai bentuk dukungan nyata, BI turut menyerahkan satu set mesin branding karung beras lokal lengkap dengan alat sablon dan jahit kepada Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani Kabupaten Langkat, guna memperkuat daya saing produk lokal. (rel/saz)

Pemko Binjai Lantik Empat Pejabat Administrator

DILANTIK: Sebanyak empat orang dilantik sebagai pejabat administrator di lingkup Pemko Binjai.(Dokumen Diskominfo Binjai)
DILANTIK: Sebanyak empat orang dilantik sebagai pejabat administrator di lingkup Pemko Binjai.(Dokumen Diskominfo Binjai)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Sedikitnya empat orang di lingkungan Pemko Binjai dilantik dengan mengambil sumpah dan janji jabatannya sebagai pejabat administrator di Aula Balai Kota Binjai, baru-baru ini. Wali Kota Binjai Amir Hamzah, yang mengambil langsung sumpah dan janji jabatan tersebut.

Adapun mereka yang dilantik, yakni Avro Wibowo sebagai Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kota Binjai; Dupien Asido Marganti sebagai Inspektur Pembantu 3 pada Inspektorat Daerah Kota Binjai; Ariandi Ayun sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Binjai; dan Hardiansyah Putra Pohan sebagai Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai.

Amir pun mengucapkan selamat kepada para pejabat yang dilantik. Dia juga menyampaikan harapannya agar mereka dapat menjalankan amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.

“Saya percaya, saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ungkap Amir.

Amir juga berharap, pejabat yang dilantik dapat membawa semangat baru dan mampu menjawab berbagai tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Juga terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (ted/saz)

Pemko Binjai Terima Tim Verifikasi Penilaian Adipura

BERSAMA: Wali Kota Binjai Amir Hamzah dan jajaran, diabadikan bersama Tim Verifikasi Lapangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Dokumen Diskominfo Binjai)
BERSAMA: Wali Kota Binjai Amir Hamzah dan jajaran, diabadikan bersama Tim Verifikasi Lapangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Dokumen Diskominfo Binjai)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Tim Verifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengunjungi Kota Binjai. Kedatangan tim verifikasi lapangan itu, terkait penyelenggaraan pengelolaan sampah dan penilaian Adipura.

Pemko Binjai menyambut baik dan hangat kunjungan tersebut di Rumah Dinas Wali Kota Binjai, belum lama ini. Wali Kota Binjai Amir Hamzah, pun mengucapkan selamat datang kepada tim itu. Menurutnya, kehadiran tim tersebut, merupakan sebuah kehormatan dan wujud dukungan nyata terhadap upaya Pemko Binjai dalam meningkatkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

“Saya juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pengelolaan sampah di Binjai. Pengelolaan sampah secara berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama demi mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik,” ungkap Amir.

Amir menegaskan, pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Namun juga, dibutuhkan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Karena itu, dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat berarti dalam memperbaiki dan menyempurnakan program-program yang telah dijalankan.

“Kami berharap melalui verifikasi tahap kedua ini, Binjai dapat memperoleh masukan yang konstruktif serta meraih nilai terbaik dalam penilaian Adipura tahun ini,” harapnya. (ted/saz)