25 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 14199

3 Waria dan 14 Wanita Terjaring Razia

MEDAN- Untuk memberantas lokasi mesum dan mencegah penyebaran HIV/AIDS, Muspika Percut Sei Tuan menggelar razia di sejumlah kafe remang-remang, Jumat (2/12) malam, mulai pukul 23.00 WIB. Hasilnya, tiga waria dan 14 wanita terjaring dalam razia tersebut. Razia dimulai dari Kantor Kepala Desa Medan Estate, Percut Sei Tuan.

Tim gabungan Muspika Percut Sei Tuan yang berjumlah seratusan orang, terdiri dari personel polisi Polsek Percut Sei Tuan dan sejumlah anggota Danramil 013, bergerak menuju lokasi untuk dilakukan penyisiran di kafe-kafe yang berada di lahan garapan, kawasan Jalan Metreologi.

Petugas menduga, razia tersebut telah bocor. Pasalnya, banyak kafe remang-remang di lahan garapan tersebut yang sudah sepi dan dalam keadaan tutup. Namun begitu, saat melakukan razia di Kafe Pondok Kelapa, petugas sempat bersitegang dengan seorang pengunjung kafe yang sedang mabuk berat.

Dari razia yang digelar dipakter tuak NagaCantik di Jalan Metreologi, petugas mengamankan tiga wanita. Di Cafe Nainggolan yang berlokasi di Jalan Metrologi, petugas mengamankan 9 wanita yang diduga sebagai pelayan yang juga menyajikan layanan pria hidung belang.

Kesembilannya diboyong ke Kantor Camat Percut Sei Tuan. Petugas juga mengamankan waria pada umumnya berprofesi sebagai pelayan kafe dan tukang masak, petugas juga mengamankan pengunjung wanita.(gus)

Rehab Kantor Bupati, Seorang Pekerja Tewas

LUBUK PAKAM- Edi Santoni Simangunsong (41), pekerja bangunan warga Gang Keluarga, Desa Buntu Bedimbar, Kecamatan Tanjung Morawa, tewas tersengat listrik saat merehab Aula Kantor Bupati Deliserdang, Sabtu (3/12).

Korban meninggal setelah dilarikan ke RSUD Lubuk Pakam. Awalnya, korban melakukan pengeboran di lantai dua bangunan tersebut. Rencananya, korban hendak memasang kuda-kuda bangunan itu. Diduga, korban tersengat arus listrik dari kabel bornya yang terkelupas.

Sementara itu, kondisi di lantai dua bangunan itu basah karena malam sebelumnya diguyur hujan. Didua kabel yang terkelupas menyentuh lantai yang basah sehingga menyetrum korban. Rekan-rekan korban yang merngetahui peristiwa itu, langsung melarikanya ke RSUD Lubuk Pakam. Meski tim medis di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit milik Pemkab Deli Serdang itu telah berupaya memberikan pertolongan, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Rehab bangunan aula tersebut berbiaya Rp2,8 miliar dikerjakan PT Sidomukti Lestari.(btr)

Satgas Siapkan Independent Assessment

Akhir Bulan, Masa Tugas Rampung

JAKARTA-Masa kerja Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Mafia Hukum akan selesai akhir bulan ini. Hingga kini, belum juga ada sinyal apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan memperpanjang atau tidak masa kerja satgas pimpinan Kuntoro Mangkusubroto itu.

Anggota Satgas Mas Achmad Santosa mengatakan, pihaknya menyerahkan keputusan kepada presiden terkait kelanjutan satgas. “Bergantung kepada presiden. Kami semua siap jika memang akan dilanjutkan,” kata Mas Achmad, kemarin (3/12). Saat ini, kata dia, satgas tengah dalam masa-masa sibuk untuk menyiapkan laporan kepada presiden. Satgas juga merampungkan pengaduan dari masyarakat yang masih banyak. “Kasus-kasus yang disorot publik, kami coba tindaklanjuti,” kata Ota, sapaan akrabnya.

Tidak hanya itu, mereka juga melakukan perbaikan sistem untuk memberikan kontribusi evaluasi capaian Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Itu masih ditambah menyiapkan program aksi 2012.

Nah, di tengah menyusun laporan itu, kata Ota, satgas memfasilitasi dilakukannya independent assessment (penilaian independen) oleh tiga orang guru besar. Ketiganya akan memberikan saran mengenai bagaimana ke depan pemberantasan mafia hukum dilakukan. “Apa with or without satgas. (Saran) akan melengkapi laporan satgas kepada presiden,” tutur pria yang pernah menjabat pelaksana tugas wakil ketua KPK itu. Tujuan independent assessment itu, lanjut Ota, untuk memberikan penilaian yang lebih komprehensif.

Tidak hanya berasal dari internal satgas. Seperti diketahui, 30 Desember 2009, Presiden SBY menandatangani Keputusan Presiden Nomor 37 tahun 2009 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. Satgas dibentuk berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada presiden melalui Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKPPPP). Selain Kuntoro yang duduk sebagai ketua, satgas beranggotakan Denny Indrayana, Mas Achmad Santosa, Yunus Husein, Darmono, dan Herman Effendi. Saat ini, Denny sudah memiliki tugas baru sebagai wakil menteri hukum dan HAM. (fal/agm/jpnn)

PBNU Pelopori Jihad Anti Radikalisasi

JAKARTA-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Indonesia mempelopori gerakan anti radikalisasi. Gerakan yang akan dilakukan di seluruh tanah air itu, diawali dengan pembukaan work shop bertajuk deradikalisasi agama berbasis Kyai/Nyai dan pesantren di Hotel Park, Sabtu (3/12).

“Nabi Muhammad SAW dulu juga bicara soal keamanan, baru iman. Karena situasi saat itu tidak memungkinkan. Dia tidak langsung berbicara hancurkan berhala dan lain sebagainya. Karena akan membahayakan dirinya. Jadi yang diajarkan kepada kita itu cinta damai,” ujar Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siradj.

Ia juga minta umat untuk tidak terlalu dini menilai seseorang. Misalkan menyebut seseorang kafir tanpa dasar jelas. “Di Indonesia, kondisi ini sudah hampir berada di titik puncak. Tinggal selangkah lagi gerakan radikalisasi di Indonesia ini menuju teroris, kalau tidak kita cegah dari sekarang,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua Mulimat NU, Khofifah Indar Parawansa. Kata dia, isu radikalisasi bukan hanya di Indonesia. Tapi seluruh dunia. Yang lebih parah, radikalisasi lebih identik dengan Islam. Padahal, itu hanya kelakuan individu dan kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama. “Makanya kami ajak supaya kita bersama bisa kampanyekan gerakan deradikalisasi ini. Kita berjihad untuk anti radikalisasi. Karena radikalisasi itu sesungguhnya tidak sesuai dengan culture bangsa kita,” ajaknya.

“Mengapa gerakan deradikalisasi ini penting, karena ini dorongan yang menjadi kebutuhan kita bersama. Kita malu dengan negara luar kalau dicap sebagai bangsa yang radikal,” tambah BNPT, Ansyaad Mbay.(yes/jpnn)

Pulang, Para Diplomat Iran Disambut bak Pahlawan

MENYUSUL pengusiran yang dilakukan pemerintahan PM David Cameron pada Kamis lalu (1/12), seluruh staf dan diplomat Iran langsung meninggalkan London. Kemarin (3/12) seluruh diplomat Negeri Para Mullah yang terpaksa angkat kaki dari Inggris itu tiba di Bandara Internasional Mehrabad, Teheran.

Sekitar 100 pemuda dan pemudi —sebagian di antaranya anggota Milisi Basij— sengaja menyambut kedatangan para diplomat Iran itu di bandara. Mereka pun dielu-elukan bak pahlawan. Sambil meneriakkan yel-yel perlawanan serta mengusung spanduk anti-Inggris, para pemudapemudi itu mengalungkan bunga di leher para diplomat yang baru turun dari pesawat. “Hancurlah Inggris,” teriak mereka. Namun, tidak ingin konflik Iran dan Inggris meluas, pemerintahan Presiden Mahmoud Ahmadinejad berusaha meredam euforia warga. Terutama aktivis Islam radikal dan pendukung Milisi Basij. Karena itu, begitu tiba di bandara kemarin, para diplomat itu sengaja dilewatkan jalur khusus. Mereka pun keluar dari pintu belakang pesawat IranAir yang mengangkut mereka dan langsung menuju ke selasar.

Pemerintah Iran memang berupaya keras untuk meredam konflik dengan Inggris agar tidak sampai meluas ke negara-negara Barat lainnya. Kendati demikian, para penyambut tetap berhasil mengendus keberadaan sekitar 20 diplomat Iran tersebut. Apalagi, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast ikut menyambut para diplomat itu di bandara. “Kami harap negara-negara sekutu Inggris dalam organisasi Uni Eropa (UE) tak memperkeruh suasana dan memperburuk hubungan diplomatik Iran dengan mereka,” ungkapnya. Dalam jumpa pers di bandara setelah menemui para diplomat Iran tersebut, Mehmanparast menyayangkan sikap pemerintah Inggris pasca insiden di Kedubes negara itu di Teheran pada Selasa lalu (29/ 11).

“Pemerintah Inggris, tampaknya, ingin memperpanjang masalah yang terjadi antara kami dengan melibatkan seluruh negara Eropa. Tetapi, kami sudah mengimbau negara-negara Eropa agar tidak ikut campur dalam masalah ini,” serunya. Perbedaan sikap antara pemerintah dan kaum radikal dalam menyambut para diplomat yang diusir pemerintahan Cameron itu menunjukkan adanya gejolak politik di negeri Iran. Pekan lalu, setelah Inggris memutuskan seluruh kerja sama ekonomi dan finansial dengan Iran, kalangan garis keras mendesak supaya pemerintahan Ahmadinejad menurunkan level hubungan diplomatik dengan London. Tetapi, Teheran menolak untuk menindaklanjuti desakan tersebut.

Meski begitu, Ahmadinejad tidak bisa menolak perintah Guardian Council (Shora-ye Negahban-e Qanun-e Assassi atau lembaga supervisi dan interpretasi konstitusi) yang meminta agar Iran menurunkan level hubungan diplomatik dengan Inggris. Hingga kemarin Teheran bungkam terkait tudingan Inggris bahwa serangan Selasa lalu itu dilakukan atas restu pemerintah Iran. Para pakar politik Iran menilai sikap diam itu sebagai bukti bahwa Milisi Basij memang bertindak atas instruksi pemerintah. (afp/ap/rtr/hep/dwi/jpnn)

Ramai-ramai Isolasi Teheran

Reaksi Barat Sikapi Aksi Penyerangan Kedubes Inggris

TEHERAN-Serangan para mahasiswa dan Milisi Basij ke gedung Kedubes dan kompleks diplomatik Inggris di wilayah Qolhak Garden, utara Teheran, Selasa lalu (29/11) sukses membuat Iran makin terisolasi. Paling tidak, aksi penyerangan itu memicu reaksi luas dan beruntun dengan upaya dan tujuan mengisolasi Teheran Bersimpati kepada Inggris, misalnya, Norwegia sempat menonaktifkan kedutaannya di Negeri Persia itu. Negara-negara Uni Eropa (UE) lain memprotes langsung aksi anarkistis sekitar 300 orang tersebut. Protes dilancarkan kepada diplomat Iran di negara masing-masing. Kemarin (3/12) Prancis mengumumkan akan menarik sebagian dari staf diplomatiknya di Teheran. Penarikan itu akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Menurut salah seorang diplomat Prancis, keputusan pemerintahan Presiden Nicolas Sarkozy tersebut menggarisbawahi betapa seriusnya krisis yang berkembang di antara Iran dan Barat. Krisis itu bermula dari rencana penjatuhan sanksi terhadap program nuklir Iran. Keputusan Paris mengurangi perwakilan diplomatiknya di Teheran itu diambil setelah Prancis, Jerman, Belanda, Italia memanggil pulang duta besar (dubes) mereka di Iran untuk konsultasi terkait aksi penyerangan atas Kedubes Inggris. “Lebih dari separo diplomat Prancis, yang berjumlah sekitar 30 orang, bisa ditarik pulang bersama keluarga mereka dan seluruh staf diplomatik,” kata sumber di kalangan dalam pemerintah Prancis kepada Agence France-Presse.

Tetapi, diplomat Prancis belum memberi kepastian soal jumlah. Sekitar 700 anggota komunitas Prancis di Teheran “sebagian besar berstatus warga negara ganda”juga belum menerima instruksi meninggalkan Iran. Sebelumnya, Inggris telah mengevakuasi seluruh staf dan diplomat dari Kedubesnya di Teheran menyusul aksi penyerangan pada Selasa lalu. Inggris juga memerintahkan penutupan Kedubes Iran di London sebagai balasan. Serangan terhadap Kedubes Inggris di Teheran ternyata juga mengundang perhatian Uni Eropa (UE). Kamis waktu setempat (1/12), dalam pertemuan tingkat menteri luar negeri, para diplomat UE secara khusus membahas insiden perobekan dan pembakaran Union Jack (bendera nasional Inggris). Mereka menganggap serangan terhadap Kedubes Inggris itu sebagai serangan terhadap seluruh negara UE. Karena itu, UE langsung menyikapinya dengan tegas.

“Tayangan televisi menunjukkan bahwa serangan itu telah direncanakan dengan baik oleh rezim (Iran) sebagai provokasi yang jelas akan melahirkan efek jangka panjang bagi hubungan Teheran dan negara-negara Eropa yang sudah buruk,” kata seorang diplomat UE Jumat lalu (2/ 12). Bersamaan dengan itu, Senat Amerika Serikat (AS) pun meloloskan sanksi baru dank eras untuk Iran yang bakal mempengaruhi transaksi Bank Sentral Iran.

Menyusul kecaman keras Dewan Keamanan (DK) PBB terhadap program nuklir Iran, AS dan UE sepakat untuk menjatuhkan sanksi finansial dan ekonomi yang lebih tegas. Laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) beberapa waktu lalu membuat Barat semakin yakin bahwa Iran berniat menciptakan senjata nuklir. Sebab, dalam laporan itu, disertakan berbagai laporan intelijen terkait situs rahasia fasilitas nuklir Iran yang digunakan untuk memproduksi senjata.

“UE sepakat menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran, yang meliputi 143 organisasi dan perusahaan serta 37 individu,” terang Maja Kocijancic, jubir Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherina Ashton, usai pertemuan tingkat menlu UE. Selain finansial dan ekonomi, negaranegara UE juga akan memperketat kerja sama dalam bidang energi dan transportasi dengan Iran. Namun, UE belum mencapai kata sepakat soal sanksi tambahan pada sektor minyak Iran.

Sejak awal, minyak menjadi incaran utama UE. Sebab, sebagai negara penghasil minyak terbesar kedua OPEC, Iran mendapat pemasukan sebesar 80 persen dari minyak. UE berencana mengembargo minyak Iran di negara-negara anggotanya. Dengan begitu, Iran akan terpaksa kooperatif dalam perundingan nuklir. Sayangnya, dalam pertemuan di Brussels, Belgia, pada Kamis lalu, para diplomat UE gagal bersepakat. Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe mengatakan bahwa Yunani keberatan atas penerapan embargo minyak Iran.

Yunani bergantung pada minyak Iran dan tak sanggup menghentikan transaksi dengan pemerintahan negara itu. “Kami harus mempertimbangkan kepentingan Yunani. Tetapi, jika kebutuhan itu bisa dicukupi oleh negara-negara lain, kami akan tetap mewujudkan sanksi itu,” paparnya.

Selain menjatuhkan sanksi pada sektor ekonomi dan finansial yang berdampak langsung pada Shipping Line dan perusahaan-perusahaan milik Garda Revolusi Iran Corps, UE juga membekukan seluruh aset Negeri Para Mullah itu di Eropa. Khususnya di 27 negara anggota UE. Di samping itu, UE mencekal para pebisnis dan politikus Iran. Mereka yang namanya masuk dalam daftar cekal tidak akan bisa memasuki negara-negara anggota UE. Senat AS pun menyetujui sanksi ekonomi baru dan lebih keras atas Iran. Sebanyak 100 anggota parlemen AS secara bulat menyetujui sanksi itu. Berdasar keputusan tersebut, Bank Sentral Iran diasingkan dan juga diputus transaksinya dengan sistem finansial global. Sanksi itu digagas Senator Robert Menendez dari Partai Demokrat dan Senator Mark Kirk dari Republik. Senat AS juga menyerukan pembekuan aset lembaga finansial yang berbisnis dengan Bank Sentral Iran.

Sanksi atau larangan itu juga berlaku bagi bank sentral non-AS yang selama berbisnis minyak dengan Iran. Dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyoroti peran Iran di Syria. Menurut dia, isu nuklir Iran dan kekerasan di Syria berhubungan erat. Dia yakin Iran memberikan banyak dukungan kepada rezim Presiden Bashar al-Assad yang telah mengakibatkan tewasnya 4.000 orang di Syria. “Ada benang merah antara yang terjadi di Iran dan di Syria,” tegasnya. Karena itu, UE pun menjatuhkan sanksi pada 12 individu dan 11 organisasi Iran terkait krisis Syria. Sekjen Liga Arab Nabil Elaraby pun menyambut positif keputusan UE tersebut. Tokoh asal Mesir yang Kamis lalu hadir dalam pertemuan tingkat menlu UE itu mendukung penuh penjatuhan sanksi terhadap Iran terkait pelanggaran HAM yang dilakukan rezim Assad di Syria. (ap/afp/cnn/hep/dwi/jpnn)

Presiden SBY Diundang Langsung

Perayaan Puncak Jubileum 150 Tahun HKBP

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menghadiri Puncak Perayaan Jubileum 150 Tahun Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Gelora Bung Karno, Jakarta. Perayaan ini akan berlangsung pada Minggu (4/12) mulai pukul 14.00 WIB. “PRESIDEN SBY berjanji memberikan saran di hadapan jemaat HKBP supaya HKBP makin berkembang dalam keikutsertaan membangun bangsa dan negara,” kata Pemimpin Tertinggi (Ephorus) HKBP Bonar Napitupulu usai diterima Presiden di Kantor Presiden, Rabu (30/11) sore.

Bonar mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, HKBP menjelaskan kepada Presiden mengenai sejarah, kondisi, dan apa yang dilakukan HKBP yang sejak awal sudah bekerjasama dengan pemerintah. “Kepada Presiden tadi dilaporkan apa yang dilakukan HKBP selama 150 tahun ini, kegiatan apa yang dilakukan supaya bapak Presiden benar-benar memahamiapamaksuddariperayaanJubileumini.”

Menurut Ketua Panita Perayaan Jubileum 150 Tahun HKBP, Edwin P Situmorang yang mendampingi Bonar, mereka melaporkan kepada SBY program yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan HKBP khususnya dalam dua tahun terakhir. “Kami sampaikan salah satu topik seminar penelitian adalah peran HKBP dalam membangun kehidupan Indonesia yang pluralistik,” ujar Edwin. Secara khusus, lanjut Edwin, dalam melaksanakan programprogramnya HKBP tidak berjalan sendiri.

“Ada indikator-indikator dalam pelaksanaan program panitia nasional, yaitu program kemanusiaan dan penghijauan. Bahwa kami tidak sendiri, tapi juga mendapat dukungan dari saudara-saudara kami yang bukan beragama Kristen,” Edwin menjelaskan. Edwin mencontohkan program pengobatan gratis yang dilaksanakan di Sumatera Utara, terdapat sekitar 1.000 dokter non-Kristiani juga turut membantu terlaksananya program tersebut. “Seluruh perayaan yang sudah dilaksanakan di Tarutung, Medan, Pekanbaru, Surabaya, dan Balikpapan pada Oktober 2011, HKBP tidak berjalan sendiri, kami mendapat dukungan bukan hanya dari Pemda setempat tapi juga dari saudara-saudarakamiyangbukanberagama Kristen,” Edwin menambahkan.

“Inilah yang oleh Presiden disyukuri dan mendorong HKBP untuk terus mewujudkan kebersamaan, toleransi, dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia,” ujar Edwin seperti dikutip di www.hkbp150tahun.- com. Puncak Perayaan 150 Tahun HKBP ini akan dihadiri sekitar seribu jemaat HKBP dari seluruh tanah air dan beberapa perwakilan dari luar negeri. (jhonson siahaan)

Siantar Juara Umum Pesparawi Sumut

SIBOLGA-Untuk pertamakalinya Kontingen Pematangsiantar keluar sebagai Juara Umum Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Sumut ke-XI tahun 2011. Atas kemenangan tersebut, mereka berhak membawa pulang Tropi Bergilir Gubsu. “Dalam 10 kali Pesparawi Sumut, baru kali ini kita juara umum. Ini sangat membanggakan, dan kami bersyukur kepada Tuhan,” ujar Ketua Kontingen Kotamadya Pematangsiantar, Drs Arnot Napitupulu MPdK usai menerima tropi juara umum yang diserahkan oleh Wawako Sibolga, Marudut Situmorang AP MSP yang sekaligus sebagai Ketua Umum Panitia Khusus Lokal Pesparawi Sumut ke-XI tahun 2011, Selasa (29/11) di Gedung Nasional Sibolga.

Arnot yang juga Plt Bimas Kristen Kankemenag Pematangsiantar tersebut mengatakan bahwa kemenangan tersebut bisa diraih berkat kerjasama dan latihan keras seluruh tim. Baik peserta lomba maupun para tim pelatih diantaranya Roynaldo Saragih, Ricardo Saragih dan Dinton Siagian, serta Koordinator Drs Jafar Malau MPd dan Official St Sariman Sinaga. “Saya berterimakasih kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dan yang telah mempersembahkan penampilan terbaiknya,” tambah Arnot sembari mengungkapkan tekad bahwa mereka akan terus mempertahankan gelar juara di Pesparawi Sumut mendatang.

Sebelumnya, Wawako Sibolga, Marudut Situmorang AP MSP dalam sambutan penutupan menyampaikan apresiasi kepada segenap tim juri, para peserta, maupun panitia lokal yang telah bekerja keras demi suksesnya Pesparawi Sumut ke- XI tahun 2011 yang dilaksanakan di Sibolga. “Secara umum pelaksanaan Pesparawi ini berjalan dengan baik. Kalaupun ada kelemahan atau kekurangan pelayanan yang kami berikan selaku tuan rumah, saya harap itu jangan menjadi kesan buruk untuk dibawa pulang ke daerah masing- masing, tetapi hendaknya seluruh kontingen dapat menceritakan kesan yang baik yang didapat selama berada di kota kami ini,” tukas Marudut. Pesparawi kali ini diikuti 14 kontingen dari kabupaten/kota se-Sumut, masing-masing Sibolga, Medan, Pematangsiantar, Humbahas, Padangsidimpuan, Langkat, Dairi, Tobasa, Labuhan Batu, Deliserdang, Asahan, Tapteng, Tebing Tinggi, dan Batubara.

Adapun hasil keputusan dewan juri untuk kategori lomba vocal solo anak putri juara satu dari Batubara, juara II dari Labuhan Batu, juara III dari Sibolga, sedangkan juara harapan I dari kontingen Langkat dan juara harapan II dari Tebing Tinggi. Di kategori vocal solo anak putra keluar sebagai juara I peserta dari Sibolga, juara II dari Padangsidempuan, juara III dari Pematangsiantar, kemudian juara harapan I dari Tebing Tinggi dan juara harapan II diraih Tapteng. Sementara pemenang di kategori vokal solo remaja putri keluar sebagai juara I dari Pematangsiantar, juara II dari Dairi, juara III dari Batubara, disusul juara harapan I dari Tebing Tinggi dan juara harapan II dari Padangsidimpuan. Kemudian pada kategori vocal solo remaja putra juara I diraih peserta dari Tapteng, juara II dari Batubara, juara III dari Padangsidimpuan, disusul juara harapan I dari Pematangsiantar dan juara harapan II dari Dairi.

Kategori vocal grup pemuda juara I diraih oleh Pematangsiantar, juara II oleh Padangsidimpuan, juara III oleh Sibolga, dan harapan I oleh Tebing Tinggi dan harapan II oleh Langkat. Dan juara I di kategori paduan suara campuran dewasa diraih oleh Padangsidimpuan, disusul juara II oleh Deli Serdang, juara III oleh Batubara, kemudian juara harapan I oleh Dairi, dan Medan harus puas sebagai harapan II. (mora/smg)

PWI Sumut Rayakan Natal Dengan Baksos

PANITIA Natal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara akan mengadakan bakti sosial pelayanan kesehatan secara gratis kepada 1.500 orang pada 8 Desember 2011 di gedung PWI Sumut Jalan H Mohamad Said. Hal ini terungkap saat Ketua Panitia Natal PWI Sumut Victor Siahaan bertemu dengan Wali Kota Medan Rahudman Harahap di Balaikota, Rabu (24/11).

Victor Siahaan menjelaskan secara detail acara baksos yang mereka akan adakan nanti. Adapun pelayanan kesehatan yang ia maksud antara lain donor darah, operasi bibir sumbing, pemberian kaki dan tangan palsu bagi penyandang cacat, dan operasi katarak. Menanggapi informasi itu, Rahudman Harahap menyambut positif kegiatan tersebut.

Orang nomor satu di kota Medan itu mengatakan bahwa semua rangkaian kegiatan yang digelar ini merupakan kegiatan keagamaan dan itu patut disyukuri. Ia berharap kegiatan yang dilakukan Panitia Natal PWI Sumut dapat berlangsung dengan baik dan meriah, juga kegiatan yang digelar tahun ini akan lebih baik dari tahun yang lalu. Selain baksos, PWI Pusat juga akan tetap mengadakan kegiatan ibadah perayaan Natal bersama yakni pada 8 Desember 2011 di Danau Toba Hotel.

Diperkirakan ada sekitar 700 orang yang akan hadir di dalam acara ini. Sukses untuk Panitia Natal PWI Sumut. Kiranya apa yang dikerjakan ini semakin membuat nama Tuhan Yesus dipermuliakan dan kasih-Nya yang menjadi inti dari apa yang kita rayakan kini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Medan. (jon)

Sederhana dan Bersahaja

Pesan Natal PGI-KWI Tahun 2011

“Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar” (Yes. 9:1a)

SAUDARA-SAUDARI yang terkasih, Segenap umat Kristiani Indonesia di mana pun berada, Salam sejahtera dalam kasih Tuhan kita Yesus Kristus. Kembali kita sudah berada pula di dalam suasana perayaan kedatangan Dia, yang dahulu sudah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya sebagai “seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja damai.” (Yes. 9:5). Tokoh inilah yang disebutnya juga di dalam nubuatan itu sebagai “Terang yang besar” dan “yang dilihat oleh bangsa-bangsa yang berjalan dalam kegelapan” (bdk. Yes. 9:1a).

Inilah Kabar Gembira tentang kedatangan Sang Juruselamat Yesus Kristus Tuhan kita,, yang dahulu disampaikan oleh para malaikat di padang Efrata kepada para gembala (bdk Luk.2:8-12), dan sekarang disampaikan juga kepada kita semua di sini. Para gembala di padang Efrata, orang-orang kecil, sederhana dan terpinggirkan di jaman Lu- kas, menanggapi sapaan ilahi “Jangan takut” (Luk. 2:10) dengan saling mengajak sesama yang dekat dan senasib dengan mereka dengan mengatakan satu sama lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita” (Luk. 2:15).

Para Majus dari Timur, telah menempuh perjalanan jauh sampai ke Yerusalem untuk mencari dan mendapatkan Dia ini, karena “Kami telah melihat bintang- Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia” (Mat. 2:2). Sayang sekali, bahwa di samping para gembala dan para majus dari Timur ini ada juga Raja Herodes, yang juga mendapat tahu tentang kedatangan Dia ini, tetapi dengan berpura-pura mau datang menyembah-Nya, tetapi sebenarnya bermaksud membunuh-Nya dan ketika niat jahatnya ini gagal ia malah melakukan kejahatan lain dengan membunuh anak-anak tak bersalah dari Bethehem (lih. Mat. 2: 8, 10-12).

Kepada kita pun, yang hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 2011 ini, telah disampaikan Kabar Gembira tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, yang adalah “Firman, yang di dalamnya ada hidup dan hidup itu adalah terang bagi manusia” (bdk. Yoh. 1:1-4). Memang, yang kita rayakan pada hari Natal itu adalah: “Terang yang sesungguhnya yang sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal- Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan- Nya, tetapi orang-orang kepunyaan- Nya itu tidak menerima-Nya” (bdk Yoh.1:9-11).

Tetapi kita juga tidak bisa menutup mata bahwa bangsa kita masih mengalami berbagai persoalan. Kemiskinan sebagai akibat ketidakadilan masih menjadi persoalan sebahagian besar bangsa kita, yang mengakibatkan juga sulitnya menanggulangi biaya-biaya pendidikan dan kesehatan. Kekerasan masih merupakan bahasa yang digemari guna menyelesaikan masalah relasi antar-manusia. Kecenderungan penyeragaman, ketimbang keanekaragaman masih merupakan pengalaman kita. Akibatnya, kerukunan hidup, termasuk kerukunan antarumat beragama, tetap menjadi barang mahal. Korupsi, bukannya dihapuskan, tetapi malah makin beranak-pinak dan merasuki segala aras kehidupan kita. Penegakan hukum yang berkeadilan dan penghormatan terhadap hakhak asasi manusia masih merupakan pergumulan kita. Pencemaran dan perusakan lingkungan yang menyebabkan bencana alam belum pernah terjadi sebelumnya tetap mencemaskan kita. Mereka yang diberi kekuasaan dan sekaligus amanat untuk memimpin bangsa kita ini dengan benar dan adil cenderung melupakan tugas-tugasnya itu. Dalam pesan Natal bersama kami tahun ini, kami hendak menggarisbawahi semangat Kedatangan Kristus tersebut dengan bersaksi dan beraksi, bukan hanya untuk perayaan Natal itu saja, tetapi hendaknya juga menjadi semangat hidup kita semua:

  • Sederhana dan bersahaja: Yesus telah lahir di kandang hewan, bukan hanya karena “tidak ada tempat bagi mereka di rumah pengiapan” (Luk. 2:7), tetapi justru karena Dia yang “walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia” (Flp. 2:5-7).
  • Rajin dan giat: seperti para gembala yang “cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria, Yusuf dan bayi itu” (Luk. 2:16).
  • Tanpa membeda-bedakan secara eksklusif: sebagaimana kanak-kanak Yesus juga menerima para Majus dari Timur seperti adanya, apapun warna kulit mereka dan apapun yang menjadi persembahan mereka masingmasing (lih. Mat. 2:11).
  • Tidak juga bersifat dan bersikap separatis, karena Yesus sendiri mengajarkan bahwa “barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu” (Luk. 9:50).

Saudara-saudari yang terkasih, Tuhan Yesus, yang kedatangan-Nya sudah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya hampir delapan ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, disebut sebagai “terang besar” yang “dilihat oleh bangsa-bangsa yang berjalan di dalam kegelapan” (bdk Yes. 9:1a). Nubuat itu direalisasikan-Nya sendiri dengan bersabda : “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh. 8:12). Di samping penegasan tentang diri-Nya sendiri itu, barangkali baik juga kita senantiasa mengingat apa yang ditegaskannya, meskipun secara negatif, tentang kita para pengikut-Nya: “Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi” (Yoh. 12:35). Akhirnya marilah kita menyambut kedatangan- Nya dengan sederhana dan tidak mencolok karena kita tidak boleh melupakan, bahwa sebagian besar bangsa kita masih dalam kemiskinan yang ekstrim. Dengan demikian terjadilah kini seperti yang terjadi pada Natal yang pertama: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada- Nya” (Luk. 2:14).(*)