27 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 14222

Tutup Kafe Maksiat di Patumbak

082160388xxx

Pak Kapolda, tolong Bapak perintahkan kepada Kapolsek Patumbak untuk menutup Kafe Karbot di Jalan Baru Marendal 1, berhubung adanya penjualan miras secara bebas, peraktek PSK serta banyaknya bayi lahir tanpa jelas ayahnya. Keberadaan Kafe Karbot juga telah merusak moral anak usia sekolah yang tinggal di sekitar kafe yang sudah buka selama 10 tahun.

Semoga media Sumut Pos bisa memuat ìsi sms tentang keberadaan Kafe Karbot yang berada di Jalan Baru Pasar 4, Marendal 1, Kecamatan Patumbak yang baru saja smsnya dikirim dan isi beritanya merupakan fakta bukan rekayasa terus jaya dan sukses media Sumut Pos

Kami Tindaklanjuti

Terima kasih atas informasi yang disampaikan kepada kami. Informasi ini akan kami sampaikan kepada Kapolsek Patumbak untuk segera ditindaklanjuti, sehingga keresahan masyarakat dengan keberadaan kafe tersebut tidak terjadi lagi.

Kombes Pol Heru Prakoso
Kabid Humas Polda Sumut

Camat kok Nggak Tanggap

Menyikapi informasi ini, menurut saya harus ditelusuri dulu kebenarannya. Jika benar ada kafe maksiat dan merusak moral anak bangsa di Jalan Pasar Baru, Pasar 4, Mariendal 1, saya selaku Ketua Fraksi Seli Serdang Membangun dan kader PPP meminta supaya Pemkab Deli Serdang dan kepolisian segera menutup kafe tersebut dan menindak pengelolanya.

Kita tidak bisa tolelir, apakah itu tempat hiburan atau tempat makan, jika merusak moral hasrus ditindak, terlebih lokasinya di perkampungan. Yang jelas lokasinya sangat dekat dengan masyarakat. Kita menyesalkan kenapa selama 10 tahun pemerintah kecamatan dan Pemkab Deli Serdang tidak tanggap dengan keberadaan kafe tersebut. Jadi, apa tugas camat selama ini?

Hasaidin Daulay
Ketua Fraksi Deli Serdang Membangun DPRD Deli Serdang

Portal Jembatan Sunggal Kanan Dirusak

08126019xxx

Kepada Pemkab Deli Serdang mohon segera diperbaiki portal di Jembatan Sunggal Kanan Kecamatan Sunggal yang sengaja dirusak oleh kendaraan bertonase lebih agar bebas leluasa melewati jalan tersebut & dikhawatirkan semakin lama makin hancur/rusak parah terima kasih.

Dikoordinasikan ke Dishub

Terima kasih atas informasi yang disampaikan kepada kami. Informasi ini akan kami kordinasikan ke Dinas Perhubungan Deli Serdang untuk segera meninjau kondisi portal di sana dan segera memperbaikinya. Pasalnya, portal tersebut berfungsi untuk mencegah truk atau kendaraan melebihi tonase melintas di jembatan atau jalan tersebut.
Selain itu, kami menyarankan kepada masyarakat di sana, menyampaikan juga informasi ini kepada camat, sehingga informasi ini dapat segera ditindaklanjuti ke Dinas Perhubungan Deli Serdang. Dengan begitu, Dishub akan segera memperbaiki portal yang dimaksud.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Dinas Infokom Deli Serdang

Satpam RSU dr Djoelham 2 Bulan tak Gajian

Tipikor Polres Binjai  Bidik  Bendahara Rumah Sakit

BINJAI- Sedikitnya 10 satpam di RSU dr Djoelham Binjai belum menerima gaji selama dua bulan. Anehnya, Direktur Utama (Dirut) RSU dr Djoelham Binjai, Drg Efendi, mengaku sengaja tidak menggaji para satpam tersebut. “Yang mengelola  security bukan saya. Makanya, selama saya duduk menjadi Dirut, gaji mereka belum saya bayar,” ujarnya.
Dia membeberkan urusan Satpam di RSU dr Djoelham dikelola Acun dan pria berinisial M.

Acun yang dikonfirmasi via selulernya, membantah keterlibatannya dalam merekrut Satpam di RSU dr Djoelham Binjai. “Ngapain? Ah, mana ada,” kata Acun singkat.

Mantan Dirut RSU dr Djoelham Binjai, Drg Susyanto yang dikonfirmasi terpisah menerangkan, semasa menjabat, dirinya membuat kebijakan menyediakan keamanan rumah sakit. “Saya mengambil inisiatif membuat satpam tenaga honorer di RSU. Gaji satpam sudah tertampung dalam APBD sebesar Rp300 ribu per bulan,” terangnya, seraya menambahkan, tidak ada menjalin kontrak kerja dengan Acun.

Permasalahan ini menarik perhatian petugas Tipikor Polres Binjai. Dua saksi berinisial M dan R alias Jack yang diduga terlibat, sudah diperiksa.

“Jumat ini bendahara RSU dr Djoelham Binjai dipanggil untuk mencari tahu dari mana mereka mengeluarkan gaji satpam,” ujar Kanit Tipikor Polres Binjai, Ipda Bambang. (dan)

Pemilik Sabu Duel dengan 2 Polisi

Kapolres Deliserdang Lepas Pemilik Narkoba

BINJAI- Perkelahian antara Bripka E Sibarani dan Bripda Syahrian D Lubis, petugas Sat Narkoba Polres Binjai, dengan Pandapotan (40), warga Pasar III, Kecamatan Sei Bingai, menjadi tontonan para pengguna jalan, Selasa (29/11) sekitar pukul 15.00 WIB.

Informasi dihimpun Sumut Pos, perkelahian yang sempat menghebohkan warga itu, terjadi di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Binjai Kota, tepatnya disamping apotek Kita Farma. Saat itu, Bripka E Sibarani dan Bripda Syahrian D Lubis, hendak mengamankan Pandapotan, karena dicurigai membawa barang haram jenis sabu.

Begitu Pandapotan keluar dari apotek setelah membeli pipet kaca, kedua petugas Sat Narkoba ini mengahampirinnya. Pandapotan yang diperintahkan ‘jangan bergerak’, melawan dan membuang bungkus rokok.

“Saat kami dekati, kami langsung mengatakan kalau kami polisi dan hendak mengamankannya. Namun, ia langsung membuang kotak rokok yang sedang dipeganggnya. Ia juga mengatakan kalau dia polisi dari satuan Brimob,” kata Bripka E Sibarani.

Bripda Syahrian D Lubis, pun langsung berusaha mengamankannya. Namun ketika hendak memegang tangannya, Pandapotan melawan dan berusaha memukulnya. Beruntung pukulan yang dilancarkan Pandapotan tidak mengenai Bripda Syahrian. Keduannya pun bergumul di tanah.

Melihat Syahrian berkelahi dengan Pandapotan, Bripka Sibarani membantu mengamankan Pandapotan. Naas, siku Pandapotan menghantam pelipis kirinya dan menyebabkan luka lebam. “Aku langsung memukulnya dan membuatnya terjatuh dan berhasil kami amankan,” kata Bripka E Sibarani.

Setelah dilumpuhkan, tersangka diamankan bersama barang bukti 1 paket sabu-sabu. Tersangka digiring ke Polres Binjai, guna pemeriksaan lebih lanjut. “Kami bawa ke Polres,” tegas Bripka E Sibarani.
Kasat Narkoba Polres Binjai AKP Achiruddin Hasibuan mengaku, masih memintai keterangan dari tersangka. “Guna pengembangan lebih l anjut, kini tersangka masih dimintai keterangannya,” tegas AKP Achiruddin.

Pemilik Sabu Dilepas

Masih soal sabu-sabu, kebijakan Polres Deli Serdang melepaskan seorang oknum PNS Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai AS (22) atas kepemilikan sabu seberat 0,4 gram dinilah gegabah. Secara mendasar, seorang yang dicurigai sebagai pemilik sabu-sabu bisa ditahan apabila tertangkap tangan menyimpan sabu-sabu serta ada hasil tes urine menyebutkan positif.

“Bila sudah ada keduanya, tapi polisi membiarkan tak ditahan, itu menunjukkan kinerja gegabah,” ucap praktisi hukum Julheri Sinaga SH, Selasa (29/11).

Julheri berpendapat, jika tersangka narkoba tersebut tetap dilepas, polisi mencederai rasa keadilan masyarakat. “Jangan-jangan tersangka tidak ditahan karena ada iming-iming. Jadi bagaimana kalau kasus itu kena kepada masyarakat ekonomi lemah,” ujarnya.

Kabid Humas Poldsu Kombes Heru Prakoso menyatakan kasus pelepasan narkoba di Polres Deli Serdang akan diselidiki. “Kami akan selidiki kasusnya, baik soal tidakan ditahanya tersangka. Karena tersangka narkoba tidak ada istilah tidak ditahan,” katanya.

Sebelumnya, Kapolres Deli Serdang AKBP Wawan Munawar SH Sik kepada wartawan mengatakan, tersangka dititipkan kepada keluarganya, sedangkan alat bukti untuk menahan tersangka sendiri belum kuat. (dan/btr)

1.184 Siswa Sinar Husni Pecahkan Rekor Nasional

Pagelaran Kolosal Tari Tradisional Karo di Jalan Gatot Subroto Medan

Sebanyak 1.184 siswa-siswi SMP, SMA dan SMK YP Sinar Husni dipimpin Ketua STT Sinar Husni Ir H Agus Husni MPd tampil menyakinkan dalam pagelar kolosal tari tradisional Karo diiringi lagu Piso Surit di Jalan Gatot Subroto Medan depan kompleks Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Sabtu (26/11).

PENAMPILAN apik siswa-siswi YP Sinar Husni dalam rangkaian acara Gema Pariwisata (Gempar) Sumut ini berhasil memecahkan rekor nasional. Setelah melalui proses perhitungan jumlah peserta yang ketat, siswa-siswi YP Sinar Husni menari serentak di jalan raya yang mendapatkan perhatian luas masyarakat Kota Medan.

Usai perhelatan tari kolosal, Asisten Manajer Museum Rekor Indonesia (MURI) Damian Awan Raharjo langsung menyerahkan piagam rekor Muri kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut Drs H Naruddin Dalimunthe MSP disaksikan Ketua STT Sinar Husni Ir H Agus Husni MPd, kepala sekolah, guru dan siswa YP Sinar Husni dan undangan lainnya.

Keceriaan pun terlihat di wajah Ketua STT Sinar Husni Ir H Agus Husni MPd beserta para guru dan kepala sekolah setelah rekor Muri berhasil ditoreh dalam acara memeriahkan Hari Pariwisata Dunia tersebut. ‘’Ini hasil kerja keras anak didik, guru, kepala sekolah dan pelatih,’’ ucap Agus didampingi Kepala SMK BM Sinar Husni Drs HM Siddik MM.
Agus mengatakan, terima kasih atas kepercayaan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pihak terkait yang memilih siswa/siswi Sinar Husni berpartisipasi dalam memecahkan rekor nasional menari. ‘’Ini menjadi suatu prestasi dan prestise terhadap Sinar Husni di kancah nasional. Kita sampaikan terima kasih kepada para siswa, guru, kepala sekolah dan tim pelatih tari dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan (FBS Unimed) atas kerja keras menyukseskan acara ini,’’ ucapnya.

Ia menambahkan, pendidikan bahasa dan seni merupakan salah satu materi pembelajaran yang mendapat perhatian serius dari para pengelola pendidikan di Sinar Husni. Karenanya, lanjut dia, meski diberi waktu relatif singkat akhirnya anak-anak didik mampu menjawabnya dengan kesuksesan memecahkan rekor nasional.
Rasa bangga Sumut dapat memecahkan rektor nasional ini juga dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumut Drs H Naruddin Dalimunthe MSP. Ia mengatakan, tari Landek Piso Surit yang diikuti 1.184 siswa tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai penari dengan peserta paling banyak. ‘’Pencapaian tingkat nasional merupakan bagian dari upaya Pemprovsu dalam meningkatkan animo masyarakat untuk membangkitkan dan mengembangkan pariwisata Sumut,’’ imbuhnya.
Asisten Manajer Museum Rekor Indonesia (MURI) Damian Awan Raharjo saat menyerahkan piagam rekor nasional mengutarakan, pihaknya menghimpun data-data superlatif unik dan langka. ‘’Pemecahan rekor ini dari perhitungan kita diikuti 1.184 peserta dan diberikan piagam superlatif 5.211,’’ jelasnya. (*)

Jalan Setia Indah Memperihatinkan

08126019xxx

Kepada Pemkab Deli Serdang mohon perhatiannya untuk mengaspal Jalan Setia Indah, Sunggal Kanan, Kecamatan Sunggal, mulai jembatan sampai depan Komplek Perumahan Srigunting. Kondisinya saat ini sangat memperihatinkan, karena lubang di mana-mana sehingga mengganggu kelancaran lalulintas. Apalagi jalan tersebut saat ini sebagai jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di Kampung Lalang, terima kasih.

Dicek ke Dinas PU

Terima kasih atas infomasi yang disampaikan. Dapat saya sampaikan, untuk pengaspalan atau perbaikan Jalan Setia Indah, Sunggal Kanan tersebut, akan kami cek ke Dinas Pekerjaan Umum Deli Serdang, apakah sudah masuk dalam APBD tahun ini atau belum. Jika belum, akan kita upayakan dapat ditampung dalam Perubahan APBD  Kota Medan 2010.
Meski demikian, kami juga mengimbau kepada warga di sana agar membuat kembali surat permohonan yang diketahui kepala dusun dan kepala desa setempat untuk diusulkan kepada Dinas PU dengan tembusan ke camat, sehingga laporan ini dapat kembali direspon dan akan diupayakan menjadi prioritas pada musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) Kabupaten Deli Serdang.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Dinas Infokom Deli Serdang

Tersangka, Kadishut Tapsel Segera Ditahan

MEDAN- Setelah ditetapkan sebagai tersangka, pekan depan Poldasu akan menahan Kepala Dinas Kehutanan Tapanuli Selatan (Tapsel) Ir Syahgiman Siregar atas dugaan pemalsuan surat dan pencurian kayu milik PT PLS. Penahanan itu dilakukan setelah adanya pemeriksaan ketika berstatus tersangka.

Demikian disampaikan Kasubdit II/Tahbang AKBP Rudi Rifani, Selasa (29/11) di Mapolda Sumut. Penetapan tersangka tersebut berawal dari adanya laporan pengaduan pimpinan PT PLS yang melaporkan Bupati Tapsel, Ongku P Hasibuan dan Kadishut Syahgiman Siregar serta pihak PT OPM/ANJ Agri ke Mabes Polri dengan bukti lapor No.Pol;LP/556/IX/2010 tanggal 6 September 2010, terkait perampasan IPK PT PLS cq pemalsuan surat, pencurian dan penggelapan kayu milik PT Panei Lika Sejahtera (PT PLS), yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp100 miliar.

Rudi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan, Selasa (29/11) penyidiknya telah menetapkan status Kadis Kehutanan Tapsel sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan dan penggelapan.  Hanya saja, tersangka tidak langsung ditahan. Karena harus melakukan pemeriksaan lanjutan sebagai tersangka. “Kami sudah tetapkan Kadishut Tapsel sebagai tersangka, tapi kami akan memeriksa kembali dengan status tersangkanya, ditahan atau tidaknya nanti setelah kami periksa dengan status pemeriksaan tersangka, rencananya pekan depan,” terangnya.

Selain Kadishut Tapsel ditetapkan sebagai tersangka, Poldasu juga menetapkan Heri Jusman sebagai tersangka.  “Untuk atas nama tersangka, Heri Jusman pekan lalu sudah kami periksa,” katanya singkat.

Untuk menangani kasus ini, Rudi mengaku mendapat hambatan atas kurang koperaktifnya Kadishut Tapsel, Syahgiman Siregar untuk datang ke hadapan penyidik Polda Sumut.

“Kami kesulitan memeriksa tersangka. Bahkan, kami sudah panggil tapi tak datang, anehnya malah mengusut orang lain. Dan banyak saja kendala yang didapati untuk memeriksanya. Bila tak kooperatif juga, maka kami akan langsung menahannya,” terangnya. (mag-5)

AMI Medan Rayakan Dies Natalis ke-51

Yuris Danilwan Ph.D Direktur Akademi Maritim Indonesia mengutip laporan BIMCO dan International Shipping Federation dalam Drewy tahun 2008 menyebutkan,    sampai tahun 2015 dunia kekurangan pelaut +83.900 orang.  Terkait itu,  Asosiasi Maritim Dunia (IMO) mengkampanyekan Go To Sea agar setiap negara melakukan langkah khusus dalam mengatasi problema kekurangan pelaut dunia. Hal tersebut disampaikannya disela acara Dies Natalis/Hari Jadi Akademi Maritim Indonesia (AMI) Medan ke – 51.

Disebutkan Yuris, termasuk RI juga kekurangan pelaut 18.000 perwira sampai tahun 2013. Oleh karena itu dalam memperingati Dies Natalis ke – 51,  AMI yang berada di   Jalan Pertempuran/Brigjend Bejo Pulo Brayan Medan ini  merevitalisasi dan mengevaluasi perannya dalam memajukan dunia pelayaran international dan nasional. ‘’Kami bertekad dan memanfaatkan peluang kebutuhan pelaut dunia dan nasional bagi lulusan AMI Medan dengan motto  memaksimal kompetensi dan meminimal masa studi, ‘’ujarnya.  Ditambahkannya, salah satu upaya revitalisai dibidang lulusannya yaitu taruna yang lulus Ahli Teknika Tingkat III (ATT III) dan Ahli Nautika Tingkat III (ANT III) wajib  menjalankan 1 (satu) tahun ikatan dinas/pengabdian pada kapal-kapal tempat praktek lautnya, dan setelah itu langsung bekerja sebagai perwira muda dikapal tersebut.  Selanjutnya, tersedia juga program cppm (cadet dan program perwira muda pelayaran) yang merupakan  kerjasama   dengan salah satu perusahaan pelayaran dan selanjutnya sedang dijajaki dengan perusahaan pelayaran lainnya.

Selama pendidikan, sambung Yuris, taruna harus diasramakan. Program ini akan dimulai pada tahun ajaran 2012/2013.  Yuris berkeingin menjadikan AMI menjadi kekuatan Sumatera Utara dalam menghasilkan sumber daya manusia pelayaran dalam membangun dunia pelayaran nasional.

Pada penutupan akhir tahun ini Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kembali meluluskan Ujian Keahlian Pelaut kepada 58 taruna AMI dan  mereka akan menjalan praktek laut selama 1 (satu) tahun dikapal dalam dan luar negeri.

AMI Medan sendiri didirikan pada 24 November 1960 oleh Yayasan Pendidikan Maritim dimana salah satu pendirinya H.M. Sani SH. Pada awalnya bernama Akademi Perdagangan Pelayaran dan sejak tahun 1980 bernama Akademi Pelayaran Niaga Indonesia. Selanjut pada tahun 1982 berubah menjadi Akademi Maritim Indonesia yang mengasuh 3 program studi Ket.Pel.Niaga (KPN), Ahli Teknika Tingkat III (ATT III) dan Ahli Nautika Tingkat III (ANT III). Sampai saat ini telah menghasilkan lulusan terdiri dari 2.545 Ahli Madya Pelayaran Niaga  dan Ahli Teknika Tingkat III (ATT III) 1.962 orang serta Ahli Nautika Tingkat III (ANT III) 1340 orang. (*/rel/sih)

Kembangkan Komunitas Jurnalis Pelajar

Wartawan Pemko Medan Gelar Road Show Jurnalistik Goes to School 2011

MEDAN – Road Show Jurnalistik Goes to School yang digelar Koordinator Wartawan Unit Pemko Medan di Yayasan Perguruan SMK Pencawan 2 Medan Jalan Bunga Ncole Medan Tuntungan berlangsung sukses, Sabtu (26/11) lalu.
Kegiatan ini diikuti 100 peserta dan diisi pemateri dari Wakil Sekretaris PWI Zul Anwar Marbun, Redaktur Foto Harian Analisa Andi Kurniawan Lubis dan Direktur Lembaga Komunikasi Massa yang juga Pelatih Nasional Wartawan PWI Drs Dailami.

Ketua Koordinator Wartawan Unit Pemko Medan, Muhammad Arifin SPd MPd mengatakan Road Show Jurnalistik Goes to School didukung Pemko Medan dan Dinas Pendidikan Kota Medan. Acara digelar di enam sekolah swasta dan negeri di Kota Medan. Kegiatan perdana digelar di Yayasan Perguruan SMK Pencawan 2 Medan, sedangkan pembukaan resmi dilakukan Rabu (30/11) di SMA Negeri 3 Medan yang dibuka Wali Kota Medan, Drs Rahudman Harahap MM.

Dia berharap, road show jurnalistik goes to school di enam sekolah, SMK 2 Pencawan, SMK N 5 Medan, SMA N 3, SMA N 2, SMA Santo Thomas dan MAN I Medan diharapkan siswa memahami kinerja jurnalis yang baik dan ke depannya muncul komunitas-jurnalis di sekolah-sekolah dengan membentuk majalah sekolah.

Wakil Sekretaris PWI Cabang Sumut, Zul Anwar Marbun mengatakan dalam pelatihan jurnalistik untuk siswa diajarkan bagaimana memahami kinerja wartawan, bagaimana kode etik jurnalistik (KEJ) sehingga dalam melaksanakan tugasnya ada rambu agar terhindar dari gugatan hokum maupun melanggar norma dan aturan.

Sementara Drs Dailami menegaskan untuk menjadi wartawan sekolah diminta untuk benar-benar menjadi wartawan, bukan jadi-jadian. Artinya, wartawan sekolah tidak boleh menjadi provokator, pemeras, peminta-minta dan penyebar fitnah. “Jadilah wartawan sekolah, jangan jadi wartawan jadi-jadian,” ucapnya.

Dia menjelaskan, untuk menjadi wartawan saat ini tidak mudah. Harus memiliki pendidikan, kemauan, pantang menyerah, beretika, sehat jasmani dan rohani dan peka terhadap lingkungan.

Sementara pembicara ketiga, Redaktur Foto Harian Analisa, Andi Kurniawan Lubis mengatakan menjadi wartawan sekolah harus dibarengi dengan pengetahuan foto jurnalistik sehingga kemampuan ketika mendirikan majalah sekolah sumber daya manusia (SDM) pengelola sudah lengkap. Ketua Yayasan Perguruan SMK Pencawan 2 Medan, Masti Pencawan menyambut baik kegiatan yang diadakan Wartawan Unit Pemko Medan dan berharap berlanjut ke depannya.
Novita Ginting mewakili siswa mengaku bangga mendapat pengetahuan jurnalistik ini. “Dalam sehari saya mendapat tiga ilmu, apa itu KEJ, menulis berita dan foto jurnalistik. Semoga kegiatan ini terus berlanjut karena sangat bermanfaat,” katanya. (*/adl)

Hukum Tidak Tegas, Koruptor Tidak Jera

MEDAN – Jual beli dan penyalahgunaan jabatan sering kali terjadi di negara ini. Akibatnya, Indonesia menjadi salah satu negara terkorup, dengan banyaknya koruptor-koruptor yang merusak  tatanan dan moral bangsa.

Demikian ditegaskan praktisi hukum DR. Putra Kaban, SH, MH kepada wartawan kemarin. Menurutnya, salah satu faktor penyebab terjadinya korupsi ditanah air disebabkan para pejabat negara hingga daerah tidak lagi menganggap jabatannya sebagai suatu amanah, melainkan tempat mencari uang. Apalagi sudah menjadi kebiasaan, jabatan membuat pengaruh besar bagi perbaikan ekonomi pribadi para pejabat. Sebab bila jabatan yang semakin baik tidak dibarengi dengan kondisi ekonomi yang semakin baik pula, maka ini akan menjadi gengsi pejabat dimaksud dalam kehidupannya bermasyarakat. “Ini sekarang yang menjadi tekanan moral bagi para pejabat kita, sehingga akhirnya mereka terpengaruh untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan dalam tugas dan jabatan.Ujung-ujungnya, mereka melakukan korupsi, ujar Kaban.

Kalau dahulu jabatan itu merupakan suatu amanah, lanjut advokat senior ini, sekarang sudah tidak lagi. Jabatan selalu menjadi lahan untuk mencari kekayaan, sehingga orientasi seperti ini merusak moral, mental dan kinerja mereka. Makanya sangat wajar bila banyak sekali koruptor di negara ini. Bahkan pejabat yang telah pensiun pun banyak yang dipidana lantaran korupsi.    Tapi meskipun demikian, tambah Kaban, semakin banyaknya lembaga-lembaga tindak pidana korupsi dan banyak pula pejabat-pejabat yang telah diadili, tidak membuat mereka jera melakukan kejahatan.

Ini disebabkan para pejabat itu beranggapan hukum di negara ini bisa diatur. “Saat ini memang ada kepribadian bangsa Indonesia yang sudah hilang. Etika dan moral masyarakatnya sudah tidak ada lagi. Sehingga menghalalkan segala cara untuk mencari kekayaan tanpa memikirkan dampak dan akibatnya. Padahal, apa yang dilakukan itu bisa membunuh diri sendiri dan mempermalukan keluarganya. Dan dengan semakin banyaknya kasus korupsi membuat kita bingung. Bisakan korupsi berhenti di Indonesia?” tanya eksekutif muda ini.

Menurut pengusaha alam wisata ini, korupsi di Indonesia sudah sangat sulit untuk diberantas, karena sistem yang sekarang ada sudah tidak konsistern lagi. Buktinya, semakin banyak institusi hukum dan banyak pula koruptor yang dipenjara, justru korupsi semakin merajalela.

Disisi lain, lanjut politisi salah satu parpol berkuasa ini, hukuman bagi para koruptor juga dianggap masih terlalu ringan, sehingga tidak menimbulkan efek jera bagi para pelakunya.  Untuk itu, penegakan hukum harus lebih ditingkatkan. Terutama hukuman paksa badan (penjara) dan pengembalian uang korupsi berikut dendanya. Bila tidak, korupsi akan terus menjadi-jadi. Hal ini juga akan berimbas pada tindak pidana umum yang pastinya nanti akan semakin meningkat pula. “Berlakukan kembali hukum tegas. Teori dan peraktek dalam menegakkan hukum harus disetarakan. Jangan beri ampun para koruptor,” pintanya. (*/ton/smg)