26 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 14231

Berkat Joe Hart

LIVERPOOL vs MAN CITY

LIVERPOOL- Tidak mudah mengalahkan Manchester City di Premier League musim ini. Liverpool yang disebut-sebut bakal memberi noda pertama kepada City tidak mampu melakukannya di Anfield kemarin dini hari WIB (28/11). The Reds-julukan Liverpool hanya mampu menahan seri tamunya dengan skor 1-1.

Hasil itu praktis tidak mengubah konfigurasi klasemen. Hingga pekan ke-13, The
Citizens -sebutan City – masih di posisi teratas dengan keunggulan lima angka (35-30) dari rival sekota sekaligus juara bertahan, Manchester United. Sedangkan Liverpool tetap di peringkat keenam dengan 23 angka.

Hasil seri sekaligus modal penting masing-masing tim menghadapi perempat final Piala Carling dini hari nanti WIB (30/11). Kedua tim sama-sama melawat ke London. City bakal dijamu Arsenal di Emirates, sedangkan Liverpool menantang Chelsea di Stamford Bridge.

City membungkam publik Anfield ketika kapten tim Vincent Kompany mengoyak gawang Pepe Reina pada menit ke-31.  Namun, keunggulan City tidak bertahan lama. Selang dua menit, tendangan luar kotak penalti Charlie Adam dibelokkan defender City Joleon Lescott sehingga mengecoh Joe Hart. Kiper City itu patut disebut sebagai pahlawan karena melakukan sedikitnya enam penyelamatan.

Hart juga bekerja lebih keras setelah City bermain dengan 10 orang seiring kartu merah Mario Balotelli pada menit ke-83. “Satu angka adalah hasil bagus karena kami bermain dengan sepuluh pemain di sekitar sepuluh menit terakhir,” kata pelatih City Roberto Mancini kepada AFP.

Pelatih Liverpool Kenny Dalglish juga puas dengan hasil yang diraih kemarin. “Saya pikir mereka menjalani start lebih bagus, tapi kami adalah tim yang lebih baik di akhir-akhir laga. Kami juga beruntung bisa mencetak gol balasan dengan cepat sehingga menjaga spirit tim,” jelasnya kepada Reuters.

Dalglish juga memuji penampilan Hart. “Kami menghadapi kiper (Joe Hart) yang melakukan apa yang dilakukan oleh tiga atau empat kiper lain di sini (musim ini). Dia bermain dengan fantastis. Suatu saat, kami pasti akan menghadapi kiper yang tidak akan mengantisipasi semua tembakan,” cetusnya.

Dalam kesempatan itu, Dalglish sekaligus memberikan pernyataan seputar meninggalnya pelatih Wales Gary Speed setelah bunuh diri di rumahnya di Huntington, Chester (27/11). Dalglish pernah menangani Speed semasa masih menangani Newcastle pada musim 1997-1998.

“Saya mendatangkan Gary dari Everton dan dia melalukan tugasnya dengan baik di bawah kendali saya. Kami juga sempat terpikir menunda pertandingan, tapi itu malah tidak menghormati dirinya karena saya yakin dia menginginkan pertandingan terus berlangsung,” tuturnya.

Untuk mengenang Speed, digelar seremoni mengheningkan cipta selama satu menit sebelum kickoff. Pemain kedua tim juga mengenakan ban hitam. Dalglish tak lupa menyangkal rumor mengenai Craig Bellamy yang dikatakan menolak main melawan City. Sebagai catatan, Bellamy digaet Liverpool dari City di awal musim.
Yang benar, Bellamy meminta izin tidak dimainkan karena kondisi mentalnya  labil sebab meninggalnya Speed. (dns/bas/jpnn)

Dishub tak Punya Inovasi Atasi Macet

Kemacetan yang terjadi di Kota Medan sampai saat ini belum mampu diatasi. Wajar, bila akhirnya muncul penilaian miring terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, terutama kepala dinasnya, Syarif Armansyah Lubis yang akrab disapa Bob.

Lantas, seperti apa penilaian anggota DPRD Medan terhadap kinerja Kadishub Medan ini? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Ari Siworo dengan Anggota Komisi D DPRD Kota Medan Juliandi Siregar.

Menurut Anda, bagaimana kondisi arus lalulintas di Medan?
Sudah menjadi pemandangan sehari-hari, mulai pagi hingga malam hari di mana-mana terjadi kemacetan. Siapapun warga Medan yang ditanya, akan mengakui bahwa kemacetan di Medan belum mampu diatasi. Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar, bagi Pemko Medan terutama Dinas Perhubungan Kota Medan.

Apa yang harus dilakukan Dishub Kota Medan?

Dalam konteks ini, Dishub Medan terlebih di bawah kepemimpinan Armansyah Lubis, belum terlihat reaksi untuk mengatasi kemacetan yang terjadi. Jadi, terkesan Dishub Medan khususnya Kadisnya, tidak memiliki inovasi. Tidak mampu menelurkan ide atau gagasan yang manfaatnya bisa dirasakan khalayak ramai. Kita lihat Jakarta. Jakarta memang macet, namun selalu ada dan tampak inovasi yang baru dan dilakukan.

Di Medan, sejak adanya perubahan arus lalulintas di tujuh titik jalan yang ada pada periodesasi Deramando Purba, sampai sekarang tidak ada terlihat gagasan lagi. Dengan kemacetan yang ada, bila seandainya ini dimaksimalkan, dievaluasi dan terus dilakukan perbaikan-perbaikan, bukan tidak mungkin perubahan arus yang ada bias meminimalisir kemacetan.

Apa karena Kadishub Kota Medan terlalu loyal dengan Wali Kota Medan, sehingga lupa akan tugas-tugasnya di jalur perhubungan?
Intinya, Kadis Perhubungan yang sekarang belum terlihat kinerjanya, yang mampu dirasakan masyarakat Kota Medan.

Dari kenyataan yang ada, sebenarnya apa faktor-faktor penyebab kemacetan itu sendiri?

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan alasan atau penyebab terjadinya kemacetan. Pertama, jumlah kendaraan yang ada meningkat. Dengan kondisi seperti itu, ditambah sarana prasarana jalan yang tidak memadai, secara otomatis menjadi pemicu kemacetan. Jadi, solusi yang relevan yang bias dilakukan dan patut digarisbawahi oleh Pemko Medan dan Dinas Perhubungan Kota Medan adalah pengadaan bus massal, yang telah terwacanakan dalam beberapa waktu ke belakang. Kemudian, pembatasan jumlah kendaraan sepertinya cukup layak dilakukan.

Dan tak kalah pentingnya, pembangunan fly over-fly over juga memiliki manfaat yang besar, dalam rangka mengatasi kemacetan yang telah terjadi.(ari)

Listrik Hotel Griya Diputus PLN

Operasi P2TL

MEDAN- Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Medan kembali menggelar Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) ditiga tempat terpisah, Senin (28/11) pukul 10.00 WIB. Dalam operasi rutin ini, masih ditemukan pelanggan yang membandel. Salah satunya Hotel Griya di Jalan Helvetia Medan. Tak tanggung-tanggung, Manager PLN Cabang Medan, Wahyu Bintoro langsung turun ke lokasi penginapan tersebut.

Dalam operasi yang dikawal petugas militer tersebut, arus listrik di hotel milik Robert Hutahaean itu kembali diputus. Bukan tanpa alasan, pemutusan ini kembali dilakukan setelah ditemukan pelanggaran pemakaian listrik seperti segel boks pengukuran yang diputus, segel boks pembatas diputus, segel tutup sel pengukuran juga putus dan CT Fasa terbakar serta LVC trafo MH 265 digembok.

Para petugas PLN, sempat dihalang-halangi beberapa oknum Hotel Griya. Namun pemutusan arus listrik berjalan lancar, petugas PLN mengamankan 3 FCO sebagai barang bukti. Wahyu Bintoro mengatakan, Hotel Griya atas nama Aini Sugoto selaku Komisaris Utama ini, sebelumnya pada 25 Agustus 2011 lalu sudah mengakui kesalahan dan menandatangani Surat Pengakuan Hutang (SPH) yang isinya harus membayar tagihan susulan sebesar Rp1,062 miliar dengan cicilan per bulannya sekitar Rp65 Juta selama 16 kali. “Cicilan pertama memang mereka bayar, namun cicilan kedua mulai mengulah lagi. Setelah diancam putus, baru mereka mau bayar SPH nya,” kata Wahyu.

Namun, pada cicilan ketiga, pihak hotel menolak untuk membayar SPH. Lalu pada Minggu (27/11) oleh pihak PLN, arus listrik di hotel tersebut kembali diputus. “Padahal, pada Minggu sebelumnya, arus listrik hotel tersebut sudah diputus. Namun seperti kita lihat, Senin (28/11) arus listrik kembali mereka pasang dan kunci gembok yang asli milik PLN mereka ganti dengan yang tidak sesuai standart. Maka dalam P2TL ini, kunci gembok kita segel dan aliran langsung dari atas atau tegangan menengahnya langsung kita putus. Kemudian, kita buat berita acara dan langkah selanjutnya kita laporkan ke pihak berwajib,” jelasnya.

Diakuinya, pihak hotel sebelumnya membawa permasalahan tersebut ke BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) dan telah disidangkan. Hingga saat ini prosesnya masih berjalan dengan nomor perkara: 69/Pen/BPSK/Mdn/2011 tertanggal 3 November 2011. Pada persidangan 22 November 2011 lalu, BPSK telah melayangkan surat yang isinya menunda denda susulan yang ditandatangani oleh Wakil Ketua BPSK Kota Medan, Dharma Bakti Nasution. Namun surat itu tidak digubris, P2TL tetap berlanjut.

Kemudian, P2TL dilanjutkan ke kawasan Karya Jaya No.100 sebuah Warung Internet (Warnet). Disini, setelah dilakukan evaluasi dan dugaan serta ditemukan adanya pengurangan pemakaian listrik dengan cara tidak benar, arus listrik di Warnet ini langsung diputus dan disaksikan pemilik Warnet yaitu Roni. “Sebelum kelapangan, sebelumnya kita melihat data, apakah ada indikasi pelanggaran. Ternyata, memang ada ditemukan adanya usaha memperlambat jalannya meteran. Maka, arus listriknya langsung kita putus dan KWH meterannya kita bawa. Setelah mereka membayar tagihan susulan akan kita pasang kembali,” ucap Humas PLN Cabang Medan, Ade Budhi.

Bahkan kediaman Bupati Deli Serdang, Amri Tambunan juga tidak luput dari P2TL. “Sebelumnya kita dapat laporan, lalu kita lakukan pemeriksaan yang disaksikan penjaga rumahnya. Ternyata, rumah dengan daya pemakaian listrik 4400 ini tidak terbukti melakukan pelanggaran. Kita harus fair ya, walau sebelumnya ada laporan,” beber Ade Budhi.
Sementara terkait laporan PLN terkait pencurian arus listrik di rumah pribadi Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun, di Komplek Mutiara Indah Nomor 3 di Jalan Kapten Muslim Dalam, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia, sampai kemarin (28/11) Penyidik Penyidik Subdit II, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut belum bisa mengambil keterangan saksi atas nama Wahyu dari pihak pengembang perumahan.

Kasubdit II, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut AKBP Rudi Rifani, yang dikonfirmasi terkait kasus ini mengatakan, pihaknya masih memanggil Wahyu, Menejer pengembang perumahan Komplek Mutiara Indah. “Kita sudah panggil, namun belum datang juga,” ujar Rudi.

Saat disinggung Sumut Pos status pemanggilan Wahyu Rudi Rifani masih sebatas saksi. “Pemanggilannya masih sebatas saksi. Tapi sampai saat ini tidak hadir, HP nya pun tidak aktif saat dihubungi penyidik,” terang Rudi.(mag-11/mag-5)

Terlalu Dini Sebut Madrid Juara

Arsitek Timnas Spanyol menyebutkan bahwa Real Madrid belum selayaknya disebut bakal juara, menyusul kekalahan perdana Barcelona musim ini atas Getafe akhir pekan lalu. Memang di saat bersamaan Real Madrid menang besar 4-1.
Pelatih Timnas Spanyol itu menganggap selisih poin Barca dan Madrid masih dalam batas wajar.

Madrid yang sempat tertinggal akhirnya bisa menghajar tamunya Atletico dengan skor telak 4-1 dalam laga derby. Hasil ini lantas membuat Los Blancos unggul 6 poin di atas Barca yang secara mengejutkan kalah tipis 1-0 dari Getafe. Tetapi bagi Del Bosque yang pernah mengantarkan Madrid meraih trofi di musim 2001 dan 2003 mengatakan persaingan belum usai.

“Keunggulan Madrid masih wajar. Tetapi sulit memprediksi bagaimana kompetisi ini akan berakhir, sekalipun dominasi yang ditunjukkan oleh Real Madrid and Barcelona,” kata Del Bosque.

Barcelona pun tak menyerah begitu saja pastinya. Dani Alvez bek Barca ingin rekannya tak gamang di laga selanjutnya.
“Real Madrid tentu tidak ingin kehilangan banyak poin dan kami tidak boleh lagi melakukan kesalahan. Mereka kini memimpin dan kami kini akan coba memangkasanya. Kami harus berkonsentrasi dan tak boleh lagi membuat kesalahan,” tegas Alves di situs resmi klub.

Barca akan bertemu Madrid pertama kali di El Clasico pada 10 Desember mendatang. Alves menyebut laga di Santiago Bernabeu itu dan pertemuan keduanya di Camp Nou tahun depan akan jadi krusial untuk perjalanan musim ini.
Kiper Barca, Victor Valdez pun tak menyerah.  “Ini adalah kekalahan pertama musim ini dan kami tidak mengharapkan hal ini,” katanya.

“Kami tahu kami harus menyegel kemenangan dan hal itu tidak terjadi. Masih banyak pertandingan tersisa. Kami harus bangkit dan mengangkat kepala. Perjuangan belum berakhir karena selisih poin masih bisa dikejar,” bebernya.  (bbs/jpnn)

Gara-gara Selingkuh

Sebagai seorang anak, Junaidi Andriano Ginting (18), kecewa dengan kelakuan ayahnya Kasim Ginting (43). Pasalnya, selain selingkuh dengan wanita lain, sang ayah juga tega menelantarkan Junaidi dan ibunya Suniati br Surbakti (40), dengan tidak memberi nafkah selama beberapa bulan.

Akhirnya, prahara rumah tangga ini berbuntut ke ranah hukum. Pasalnya, Kasim dilaporkan Suniati dan Junaidi ke polisi karena telah melakukan pemukulan hingga wajah Junaidi mengalami lebam.Pemukulan itu bermula saat Junaidi menemani ibunya Suniati menemui ayahnya yang mengajar di SMP Negeri di kawasan Jalan Turi, Medan Kota. Mereka bermaksud menanyakan uang belanja bulanan dan uang sekolah Junaidi yang sudah beberapa bulan tak diberikan Kasim.

Setelah bertemu, pertengkaran hebat pun terjadi. Tiba-tiba Kasim menampari wajah anaknya bertubi-tubi. Tak menyangka ayahnya tega berbuat demikian, dengan wajah lebam akibat pukulan, Junaidi mengajak ibunya membuat pengaduan ke Polsek Medan Kota. “Ngeri kali, sudah ditinggalkannya kami demi perempuan lain, anaknya pun dipukulinya,” aku Suniati.

Menurut Suniati, dia sebenarnya sudah mengetahui perselingkuhan suaminya dengan wanita warga Jalan Bahagia, Medan Kota itu. Namun karena sudah capek bertengkar terus gara-gara wanita selingkuhan suaminya itu, akhirnya Suniati tepaksa merelakan Kasim jatuh kepelukan wanita itu. Namun begitu, Kasim berjanji akan tetap menafkahi istri dan anaknya itu. “Itu makanya kami menemuinya ke sekolah. Aku nggak kerja, dari manalah makan anak-anakku ku buat?” ujarnya lirih. (ala)

Interlagos Saksi Damai Massa dan Hamilton

Perseteruan antara pembalap Ferrari Felipe Massa dan pembalap McLaren Mercedes Lewis Hamilton menjadi bumbu menarik dalam perhelatan Formula 1 musim 2011. Dalam beberapa kesempatan mereka terlibat senggolan di lintasan. Di luar lintasan pun tak kalah panasnya.

Hamilton dan Massa terlibat setidaknya enam insiden di lintasan pada musim ini. Di luar lintasan, Massa juga mengkritik gaya balap Hamilton terlalu agresif dan tak pakai otak. Namun, seiring berakhirnya Grand Prix brazil di Sirkuit Interlagos, konflik keduanya menunjukkan tanda berakhir.

Usai balapan Hamilton menghampiri Massa di motorhome Ferrari. Saat itu, Massa sedang melayani beberapa wartawan untuk wawancara.

Begitu bertemu, kedua pembalap itu berbincang dan kemudian saling peluk. Itu bisa diterjemahkan mereka kini sudah berdamai dan tak punya masalah lagi.

“Saya tidak pernah ada masalah dengannya. saya selalu menghormatinya, bahkan setelah banyak hal terjadi tahun ini. Saya pikir baik sekali dia mau datang ke sini karena saya takkan seperti itu karena tidak melakukan kesalahan tahun ini,” ujar Massa.

Team Principal Ferrari Stefano Domenicali ikut mengacungi jempol tindakan Hamilton itu. “Saya senang melihat Lewis Hamiton datang dan memeluk Felipe, karena pada akhirnya memang harus seperti itu,” ujar Domenicali. Hamilton sendiri mengaku sangat lega sudah mendatangi Massa dan melakukan apa yang seharusnya dilakukannya. (ady/jpnn)

Forwakes dan PDPAI Luncurkan Buku

Peringati Hari AIDS Sedunia

MEDAN-Dalam memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2011, Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara bekerjasama dengan Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia (PDPAI) Sumatera Utara, DR dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI melakukan launching dan bedah buku Kisah AIDS Rangkuman Cerpen dan Artikel yang diselenggarakan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Sumatera Utara, Rabu (30/11).

Ketua PDPAI Sumut, dr Umar Zein didampingi Ketua Forwakes, Zulnaidi, Senin (28/11) di Medan mengatakan buku kisah AIDS ini sengaja diluncurkan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat karena masih banyaknya stigmatisasi dan diskriminasi yang terjadi kepada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). “Tujuan kita meluncurkan buku ini merupakan dukungan kita terhadap program Kementrian Kesehatan RI dalam mewujudkan MDG’s tahun 2015. Dimana, salah satu program MDG’s itu meningkatkan pengetahuan remaja diatas 15 tahun secara komprehensif tentang penularan dan pencegahan HIV/AIDS di Indonesia sebesar 90 persen,” kata Umar Zein.

Ditambahkannya, kegiatan bedah buku itu nantinya dihadiri oleh pembedah dari kritikus sastra sekaligus Dekan FKIP UISU, Drs Mihar Harahap MM dan dari akademisi USU, dr Linda Maas MPH serta dihadiri Satuan Kerja Perangkat Daerah se-Sumut, LSM peduli HIV/AIDS dan dihadiri  para ODHA. (mag-11)

Webber Siapkan Serangan

SAO PAULO – Musim 2011 berakhir indah bagi Mark Webber. Puasa kemenangan yang dialaminya sepanjang musim berakhir justru di balapan terakhir musim ini.

Pembalap Red Bull-Renault itu menjadi yang tercepat di GP Brazil yang berakhir kemarin WIB (28/11) dinihari WIB. Sepanjang musim ini, Webber berada di bayang-bayang rekan setimnya, Sebastian Vettel.

Kemarin, Vettel menempati posisi kedua. Tapi, Vettel yang sudah memastikan gelar juara dunia di GP Jepang, 9 Oktober lalu, mengakhiri musim dengan sebelas kemenangan dan sebelas kali pole position.

Webber musim ini tiga kali meraih pole. Tapi, dia gagal mengonversinya menjadi kemenangan. Sebelum kemenangan di Brazil, dia hanya melengkapi musim ini dengan sembilan kali podium.

Tak urung kemenangan itu melambungkan harapan Webber menjelang musim berganti. Dia merasa memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk berbuat lebih di musim 2012.

“Saya pikir saya akan punya musim yang lebih kuat daripada tahun ini,” ujar Webber seperti dikutip oleh Autosport. “(Kemenangan) ini menjadi tonik yang baik. Saya siap untuk belajar sepanjang musim dingin, sedikit mengisi tenaga lalu kembali dengan lebih kuat,” tegasnya.

Sadar persaingan akan semakin ketat di tahun depan, dia tak ingin mengulang start buruknya musim ini. Baginya di musim balap tahun depan ancaman tak hanya akan datang dari Vettel tapi juga Jenson Button (McLaren-Mercedes) dan Fernando Alonso (Ferrari).

“Saya memulai (musim) dengan buruk karena berbagai alasan, tapi kami akan melihat di semua area untuk mencapai level tertinggi. Ketika ada di level tertinggi saya tidak hanya melihat pada Seb. Ada Jenson, Fernando, mereka ada di kecepatan barisan terdepan,” bebernya.

Berbeda dengan Webber, akhir buruk justru didapatkan oleh pembalap McLaren Lewis Hamilton. Dia gagal finis di Brazil. Catatan tersebut memperburuk perjalanannya di musim ini. Hamilton menjalani salah satu musim paling buruk dalam kariernya di F1 setelah hanya finis di posisi kelima klasemen pembalap. Itu menyamai capaian terburuknya sebelum ini di musim 2009.
“Tentu saja saya tidak ingin menyudahi musim dengan cara seperti itu, tapi ini tidak terlalu buruk. Saya menikmati balapan sebisa mungkin,” ujar Hamilton pada Crash. “Ini sudah menjadi musim yang panjang dan saya ingin berterima kasih kepada tim. Mereka tak pernah menyerah dan mereka sudah bekerja keras sepanjang musim,” paparnya.
Peran terbesar Hamilton musim ini adalah menjadi salah satu pembalap yang bisa mengganggu dominasi duo Red Bull. Dia meraih tiga kemenangan, di Tiongkok, Jerman, dan Abu Dhabi. Pembalap Inggris itu tetap harus puas menyudahi musim dengan selisih 227 poin. Tapi, seperti Webber, Hamilton sudah mencanangkan tekad menjelang musim baru. “Saya akan kembali menyerang musim depan, 2012 akan menjadi tahun saya,” seru juara dunia 2008 tersebut. (ady/diq/jpnn)

Federer Lampaui Rekor

LONDON- Rekor demi rekor masih mengakrabi Roger Federer. Petenis Swiss itu menutup musim 2011 dengan rekor dari turnamen akhir musim ATP (Asosiasi Tenis Putra) World Tour Finals di London, Inggris.  Federer meraih gelar keenam dari ajang yang diikuti delapan petenis terbaik dunia itu. Petenis berusia 30 tahun tersebut meraih gelarnya setelah kembali menundukkan petenis Prancis Jo-Wilfried Tsonga dengan 6-3, 6-7 (6), 6-3. Di fase grup, Federer sudah mengalahkan Tsonga.

Hasil positif tersebut seakan menghapus musim buruk yang dialami Federer. Tahun ini, Federer gagal meraih gelar grand slam.

Catatan tersebut menghapus rekornya yang selalu meraih setidaknya satu gelar grand slam sejak 2003. Jumlah koleksi grand slam bapak dari dua putri kembar itu untuk sementara terhenti di angka 16. “Tentu saja gelar ini terasa spesial. Saya mencoba untuk menepis peluang itu sepanjang turnamen, tapi sekarang sudah jadi kenyataan. Saya mampu meraih gelar keenam di turnamen ini dan rasanya luar biasa,” ujar Federer.  (ady/diq/jpnn)

Pembahasan Rancangan APBD 2012, Kesiapan SKPD Dipertanyakan

MEDAN- Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Medan mempertanyakan sejauh mana kesiapan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyikapi target dan sasaran implementasi pelaksanaan program dan kegiatan yang terukur dalam APBD 2012, baik secara makro maupun mikro atau sektoral, berdasarkan urusan wajib dan pilihan yang diselenggarakan.

Melalui juru bicaranya Ferdinand Lumbantobing, Fraksi Partai Golkar mempertanyakan alokasi anggaran sebesar Rp22,36 miliar di Dinas Pertamanan untuk program pengelolaan pemakaman. Ia berharap, program ini berjalan dengan baik. “Yaitu dengan memperhatikan keasrian, keindahan, kebersihan serta penataan areal pemakaman yang rapi dan teratur dan mengupayakan pembebasan lahan untuk perluasan dan lokasi pemakaman umum yang baru,” ujarnya.
Menurutnya, untuk pemasangan papan reklame di Dinas Pertamanan jangan hanya mematuhi estetika dan ketentuan yang berlaku. Tapi juga harus memperhatikan faktor keselamatan masyarakat atas kemungkinan robohnya papan reklame, serta tumbangnya pohon kota, dikaitkan dengan cuaca ekstrim dan angin kencang yang melanda Kota Medan akhir-akhir ini.

Di sisi lain, dengan melihat kondisi infrastruktur Kota Medan akhir-akhir ini, masih memerlukan perhatian yang serius. Menurut dia, salah satu faktor dari kehancuran infratruktur adalah karena kurang terakomodirnya pembangunan dan perbaikan jalan serta saluran drainase yang efektif.

“Untuk itu, diharapkan agar pelaksanaan proyek pembangunan dan pengembangan saluran drainase hendaknya lebih dahulu diefektifkan, khususnya pengerjaan drainase sampai ke daerah pinggiran kota guna mencegah terjadinya banjir. Kemudian dilanjutkan dengan proyek pembangunan infrastruktur lainnya,” tegas Ferdinand.
Terkait dengan anggaran sebesar Rp103.63 miliar untuk program pengembangan dan pengelolaan persampahan, Fraksi Partai Golkar mempertanyakan sejauh mana Dinas Kebersihan mengimplementasikan kebijakan persampahan, dengan tidak melakukan penimbunan sampah. (adl)