28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 14261

Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos, Pemko Tempuh Konsinyasi

MEDAN- Tampaknya kesabaran Pemko Medan melakukan negosiasi kepada warga terkait ganti rugi lahan, sudah habis. Karenanya, akhir bulan ini Pemko Medan akan menyerahkan dana ganti rugi lahan ke Pengadilan Negeri Medan.

“Batas waktu yang kita berikan hingga akhir November ini. Jika mereka tetap bersikukuh dan tidak mau diganti rugi, tim apresial akan melakukan konsinyasi ke pengadilan,” kata Wali Kota Medan Rahudman Harahap, usai penandatanganan nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2012 di gedung DPRD Medan, Selasa (22/11).

Pemko Medan memberikan batas ganti rugi terhadap 21 persil (bidang tanah) milik warga di kawasan Jalan Jamin Ginting yang akan digunakan untuk pembangunan jembatan layang Simpang Pos. Hingga akhir November ini, jika belum ada penambahan lahan yang bersedia di ganti rugi, maka akan dilakukan konsinyasi ke Pengadilan.

Dikatakanya, batas waktu ini ditetapkan agar pembangunan Fly Over Simpang Pos dapat dimulai awal 2012 tidak terkendala. “Kita tidak mau gara-gara segelintir masyarakat menghambat dua juta delapan ratus kepentingan masyarakat Medan,” tegas Rahudman.

Sebelumnya, Ketua Tim Pembebasan Lahan Fly Over Simpang Pos, Thomas Sinuhadji menegaskan, pihaknya akan melakukan upaya konsinyasi ke PN Medan dalam tempo dua minggu ke depan. Langkah itu diambil mengingat saat ini prosesnya sedang dilakukan dengan tindakan pendekatan persuasif dari Kelurahan Kwala Bekala.

“Sampai saat ini sudah sekitar 23 persil lagi yang belum mau dibebaskan tanahnya. Kita lihat dulu sampai satu pekan ke depan ini,  jika tak ada respon, maka konsinyasi ke PN Medan akan kita lakukan,” tegasnya. (adl)

Ribut Sama Pacar, Nyaris Lompat dari Lantai 15

MEDAN- Diduga stres usai bertengkar dengan kekasihnya, Suriana (28), warga jalan Perak, Gang Timah I, Keluruhan Kota Bangun, Medan Deli, nyaris bunuh diri dengan melompat dari lantai 15 apartemen di The Royal Condominium, Jalan Palang Merah Medan, Selasa (22/11) siang Pukul 12.30 WIB. Setelah dibujuk, akhirnya Suraian mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidupnya.

Aksi Suriani ini sontak membuat warga sekitar heboh dan membuat arus lalulintas di sekitar lokasi terganggu. Wanita berkaos lengan pendek dan mengenakan celana panjang hitam itu, duduk di teras kamar dengan menjatuhkan kaki ke luar gedung. Bahayanya, teras berukuran kecil itu tanpa menggunakan besi pelindung.

Menurut seorang warga, Amandayani, keduanya seperti terlihat bertengkar. Si pria menurutnya berupaya menarik perempuan tersebut, namun diabaikan.

“Saya ke sini sudah ramai, mereka sepertinya lagi berantem. Laki-lakinya berupaya narik, tapi perempuannya diam saja,” urainya di lokasi.

Setelah lebih kurang satu jam, petugas apartemen akhirnya berhasil menggagalkan upaya bunuh diri itu. Seorang petugas turun menggunakan gondola dan mengangkat perempuan tersebut dari tempatnya duduk dan lansung mengevakuasinya ke lantai dasar apartemen berlantai 18 tersebut. Keduanya kini diamankan petugas kepolisian ke Mapolsek Medan Kota Untuk dimintai keterangan.

Sementara Kapolsekta Medan Kota Kompol Sandi Sinurat membenarkan perihal aksi nekat wanita tersebut, saat ini wanita dan kekasihnya masih menjalankan pemeriksaan secara intensif di Mapolsekta Medan Kota.

Sementara Menurut Manajer Operasional Apartemen di The Royal Condominium Josia Surbakti, Suriana dan kekasihnya Justin Lim Kheng Joo (25), asal Malaysi, menempati kamar 1506. “Belakang ini, saya dengar keduanya sering cek-cok ,” ujar Josia di Mapolsekta Medan Kota.

“Setahu saya, mereka menyewa kamar di sini sejak sebulan lalu. Pas tadi sebelum diselamatkan petugas, keduanya terlibat cekcok mulut,” ujar Josia lagi. Kemudian, Josia enggan banyak berkomentar mengenai aksi nekat percobaan bunuh diri yang dilakukan Suriani.

“Saya tidak tahu tentang hubungan keduanya dan saya tidak mengenal Suriani,” ungkap Josia sembari meninggalkan kerumunan wartawan. (gus)

Eko dan Masitoh, Cinta Bersemi di Pelatnas

Cinta bersemi di Pelatnas. Hal itulah yang dialami pasangan suami-istri atlet angkat besi Indonesia peraih medali emas dan perunggu SEA Games XXVI, Eko Yuli Irawan dan Masitoh.

Usai Masitoh hanya mendapatkan medali perunggu pada pertandingan angkat besi kelas nomor 48 kg putri, Minggu (20/11), Eko tetap memberi sang istri semangat dan menunjukkan rasa sayangnya dengan membantu membawakan sepatu Masitoh ke ruang ganti atlet.

Tidak ada kesan kecewa yang diperlihatkan Masitoh meski hanya merebut medali perunggu pada SEA Games kali ini. Atlet kelahiran 8 Februari 1989 itu sebenarnya ingin mengikuti jejak sang suami yang merebut medali emas dari nomor 62 kg.

“Saya ingin seperti Ayah (Eko) bisa memecahkan rekor dan meraih emas, tapi perolehan perunggu ini juga sudah baik di SEA Games pertama saya. Semalam Ayah berpesan agar tampil bagus dan bisa seperti Ayah, tapi hasil ini sudah sangat bagus,” ujar Masitoh.

Jarang ada pasangan suami-istri yang memilih berkarir di bidang olahraga seperti angkat besi. Eko pun mengaku dulu hubungannya dengan Masitoh hanya sebatas teman satu Pelatnas. Namun, karena sering bertemu, cinta di antara keduanya pun bersemi.

“Waktu itu kami satu Pelatnas dan menginapnya di Hotel Atlet Century tahun 2007. Sering ngobrol dan curhat bareng, akhirnya kami jadian,” ujar Eko.

Namun, hubungan pacarannya bersama Masitoh tidaklah selalu berjalan lancar. Terlebih dengan minimnya waktu libur saat menjalani Pelatnas, membuat Eko dan Masitoh tidak bisa bebas berpacaran. Selain itu Eko juga sering pergi keluar negeri untuk melakukan pertandingan.

“Tapi bukan berarti nggak pernah ke mall. Suka juga ke sana biasanya kalau ada yang ingin dibeli. Saya tidak suka jalan-jalan, sedangkan istri saya hobinya jalan. Jadi itu suka memicu cek-cok. Telat kasih kabar kalau lagi di luar negeri juga membuat kita sering cek-cok,” papar Eko.

Selain itu Eko juga sangat mendukung sepenuhnya karir Masitoh di bidang angkat besi. Namun, Masitoh kemungkinan besar tidak akan bisa berkarir cukup lama usai PON 2012. Pasalnya, pasangan suami-istri itu berencana ingin memiliki anak.

Eko mengaku tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan sejenak karir Masitoh usai PON 2012 di Riau. Dengan begitu, pasangan yang menikah sejak Desember 2010 bisa fokus dengan program anak.
“Memang berat, apalagi ini merupakan prestasi pertama istri saya di SEA Games. Tapi, kalau kita ikuti terus kejuaraan tidak akan habisnya. Makanya saya sudah putuskan usai PON 2012, konsentrasi program anak,” tegas Eko.(bbs/jpnn)

Telkomsel Hadirkan Full Track Download Lagu Sepuasnya

Telkomsel meluncurkan layanan LangitMusik HITS! yang merupakan layanan full track download lagu sepuasnya. Dengan mengaktifkan LangitMusik HITS!, para pelanggan Telkomsel (kartuHALO, simPATI, dan Kartu As) bebas mendownload hingga ribuan lagu yang tersedia hanya dengan Rp 1.000 per minggu.

Menurut VP Digital Music & Content Management Telkomsel Krishnawan Pribadi, “Telkomsel telah melakukan transformasi bisnis dengan menghadirkan ragam layanan baru yang memiliki nilai tambah sekaligus bermanfaat bagi pelanggan dan masyarakat, salah satunya adalah layanan LangitMusik HITS!. Kehadiran LangitMusik HITS! merupakan bukti keseriusan Telkomsel dalam berinovasi menyediakan solusi layanan mobile lifestyle terbaik bagi lebih dari 105 juta pelanggan.”

Untuk menikmati layanan LangitMusik HITS!, pelanggan cukup mengakses *616*1# langsung dari ponselnya. Setelah masuk ke menu utama, pelanggan dapat memilih lagu, lalu klik Yes/Ok. Pelanggan akan mendapatkan dua kali tahapan konfirmasi, yang apabila kedua tahapan tersebut disetujui maka pelanggan dikenakan biaya berlangganan Rp 1.000 per minggu. Selanjutnya pelanggan akan menerima SMS berupa link untuk mengunduh lagu yang diminta. Masa aktif berlangganan berlaku 1 minggu, di mana selama periode tersebut pelanggan bebas mengunduh lagu di katalog LangitMusik HITS! sepuasnya tanpa dikenakan biaya GPRS. Sebelum masa aktif langganan berakhir, pelanggan akan mendapat SMS konfirmasi tentang perpanjangan. Jika ingin melanjutkan masa aktif berlangganan, maka pelanggan harus merespon SMS konfirmasi tersebut.

Layanan LangitMusik HITS! dapat dinikmati semua jenis ponsel yang telah dilengkapi dengan aplikasi browser dan menunjang fitur GPRS/ EDGE/ 3G. Bekerjasama dengan lebih dari 70 mitra label rekaman dan content provider, Telkomsel menyediakan lebih dari 15.000 full track lagu dalam negeri dari berbagai genre musik, seperti: pop, rock, dangdut, dan sebagainya.

Telkomsel juga menghadirkan web portal www.langitmusik.com dengan desain yang lebih atraktif dan dinamis bagi pelanggan yang ingin memperoleh informasi mengenai katalog musik, rekomendasi lagu pilihan, daftar tangga lagu terpopuler, fitur twitter feed, komunitas musik, berita terbaru seputar dunia musik (artis dan event musik), lagu top download dan new release, serta search engine untuk mencari lagu yang akan diunduh. Di samping ragam informasi seputar musik, pengguna website juga bisa membaca profil lengkap para artis pilihan secara mendetil melalui fitur ‘bio’. Pengguna juga dapat membuat daftar lagu pilihan favorit dengan tema berbeda setiap minggunya.

Layanan LangitMusik HITS! merupakan rangkaian roadmap layanan musik yang dihadirkan Telkomsel hasil sinergi dengan berbagai elemen di industri musik. Ke depan, Telkomsel akan terus mengembangkan inovasi-inovasi layanan berbasis gaya hidup lainnya untuk memberikan nilai tambah bagi pengalaman pelanggan.

Melalui layanan LangitMusik HITS!, Telkomsel berkomitmen untuk mendukung perkembangan dan kemajuan industri kreatif, di antaranya: artis, perusahaan label rekaman, content provider, dan lain-lain. Upaya ini merupakan partisipasi Telkomsel dalam melindungi industri musik dari pembajakan atas hak kekayaan intelektual.

Selain LangitMusik HITS!, sejak tahun 2004 Telkomsel telah menyediakan layanan Nada Sambung Pribadi (NSP), di mana pelanggan dapat mengganti nada sambung penelepon yang menghubunginya dengan penggalan lagu pilihannya sendiri. Saat ini tersedia lebih dari 65.000 NSP dari dalam dan luar negeri yang bisa diperoleh melalui menu akses *121#. Akhir tahun 2010 lalu, Telkomsel juga telah meluncurkan inovasi layanan videoklip musik bernama LangitMusik Video. Layanan tersebut memungkinkan pelanggan untuk mengunduh sekaligus menikmati lebih dari 500 videoklip musisi dalam negeri dari berbagai genre musik langsung dari ponsel.

32 Personel Dapat Penghargaan dari Kapolda Sumut

MEDAN-Sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh personel polisi yang menjalankan tugas dengan baik, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro memberikan penghargaan kepada personel-personel di jajaran Polda Sumut. Acara berlangsung di Aula Kamtibmas Mapoldasu, Selasa (22/11), dihadiri kapolres.

Sebelum memberikan penghargaan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dalam kata sambutannya mengatakan, penghargaan ini adalah suatu bentuk perhatian dan kepedulian Polda Sumut kepada seluruh personel yang telah berkerja, bertugas dengan baik dan bertanggung jawab.

“Namun bagi para personel yang menerima penghargaan jangan sombong. Karena setiap keberhasilan pasti ada peran serta orang lain.  Untuk personel yang belum mendapatkan penghargaan jangan berkecil hati anggap ini sebagai motifasi untuk berkerja lebih baik,” ucap  Wisjnu di hadapan personel polisi yang hadir.

Setelah orang nomor satu tersebut memberikan kata sambutan, langsung diumumkan nama personel yang mendapatkan penghargaan berjumlah 32 orang. Jumlah personel yang terbanyak mendapatkan penghargaan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut 16 orang. Sedangkan dari Polresta Medan 10 orang, 4 orang dari Densus Gegana Sat Brimobdasu dan 2 personel dari Direktorat Narkoba Polda Sumut.

Setelah acara pemberian penghargaan Kapolda Sumut mengarahkan semua personel dan kapolres yang hadir untuk menyantap hidangan. Tampak wajah para personel yang mendapat penghargaan gembira dan bangga.   (mag-5)

Bank Sumut Peduli Dakka Hutagalung

Para pecinta musik daerah, khususnya penggemar lagu-lagu pop Tapanuli di era 1970-1980-an, mungkin tak merasa asing dengan nama Dakka Hutagalung. Lewat tembang pop Tapanuli maupun Indonesia, lelaki yang kini menginjak usia 63 tahun itu telah banyak mengorbitkan nama sejumlah penyanyi menjadi artis top ibukota, sebut saja seperti Rita Butar-butar, Eddy Silitonga, Emilia Contessa, Betharia Sonata, Tetty Manurung, Robin Panjaitan, Julius Sitanggang, dan banyak artis lainnya.

Satu lagu pop Batak ciptaan Dakka Hutagalung yang paling populer adalah Didia Rokkkaphi (1978) yang dilantukan oleh Rita Butar-butar. Di lagu pop Indonesia, tembang Sonata yang Indah pernah bertengger menjadi satu lagu hits pada 1981 dan menjulangkan nama Robin Panjaitan dalam blantika musik pop Indonesia. Julius Sitanggang juga mencuat namanya lewat lagu Tabahlah Mama, yang diciptakan Dakka Hutagalung pada 1981.

Menelurkan 400 lagu selama empat dasawarsa, ternyata tak membuat kehidupan lelaki kelahiran Desa Sibaganding, Onanhasang, Pahae, Tapanuli Utara ini, bisa menikmati rezeki sebaik artis yang menyanyikan lagu ciptaannya. Hidup sederhana di Bandung, hingga kini ia tak bisa menafkahi keluarga dari sekadar menciptakan lagu.

“Bagaimana bisa hidup makmur dari mencipta lagu, kalau sampai saat ini tidak ada royalti yang bisa kita dapat dari lagu ciptaan. Tapi saya tidak menyesal dan tetap mensyukuri anugerah Tuhan, karena bagi saya hidup untuk seni, bukan seni untuk hidup,” tutur Dakka Hutagalung.

Sabtu (19/11) malam, di Airman Planet Hotel Sultan Jakarta, Dakka Hutagalung mendapat perhatian istimewa. Di ruang yang menampung 200-an undangan terbatas itu, digelar acara Special Music Performance Tribute for Dakka Hutagalung, dengan menghadirkan sejumlah artis seperti Joy Tobing, Jelita Tobing, Amigos Band, Silaen Sister, Lamtama Trio, Style Voice, Dipo Pardede, Maria Mamamia Pasaribu dan The Heart (Simatupang Sister).

Sejumlah tokoh asal Sumut pun hadir pada acara itu, seperti Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Leo Nababan, anggota DPR RI Ramadhan Pohan, Wakil Bupati Tapteng Syukran Tanjung, Direksi Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu, M Yahya, anggota DPRD Sumut John Hugo Silalahi, mantan Kadis Pariwisata Sumut Nurlisa Ginting, Rekson Silaban, Marim Purba, dan lainnya.

Panggung musik indoor yang khusus dipersembahkan untuk menghormati 40 tahun Dakka Hutagalung Berkarya itu sukses terselenggara atas dukungan penuh yang diberikan oleh PT Bank Sumut melalui Lembaga Pecinta Musik Daerah (LPMD). “Dakka Hutagalung adalah sosok yang patut dihormati, karena telah mengharumkan Sumatera Utara lewat lagu-lagu ciptaannya. Karena itu, sangat wajar kalau Bank Sumut sebagai banknya orang Sumut memberikan perhatian terhadap Dakka,” tutur Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu.

Selain memberi dukungan penuh atas pagelaran musik itu, Bank Sumut juga menyerahkan secara simbolis buku tabungan untuk Dakka Hutagalung. “Kami harap, dengan dibukanya rekening atas nama Daka Hutagalung, akan semakin banyak tokoh-tokoh asal Sumatera Utara yang terketuk hatinya untuk memberikan donasi sebagai bentuk simpati atas kehidupan beliau yang sederhana,” jelas Gus Irawan seraya merangkul Dakka Hutagalung yang tampak berusaha kuat menahan haru.

Malam itu, Gus Irawan Pasaribu didaulat bernyanyi bersama dengan Joy Tobing dan Jelita Tobing, dengan melantunkan satu lagu ciptaan Dakka Hutagalung yang paling populer, yakni Didia Rokkaphi.(saz)

Babak Belur

INDONESIA vs MALAYSIA

Jakarta-Reno Alfiano (20) dan seorang rekannya — yang belum diketahui identitasnya — tampil bangga dengan kaos Timnas. Sayang, sebelum berhasil menonton, kaos di tubuh mereka berdarah. Keduanya tewas sebelum menyaksikan Timnas Indonesia kalah untuk kedua kalinya dari Malaysia dalam SEA Games ke-26.

Kondisi jenazah yang masih mengenakan kaos Timnas berwarna merah itu dalam kondisi babak belur. Keduanya tidak sempat mendapatkan pertolongan medis.”Saat ditemukan sudah meninggal dunia,” terang petugas medis, Abdul Majid saat ditemui di pintu VIII, GBK, Senayan, Senin (21/11) malam.

Reno dan rekannya terinjak-injak setelah massa memaksa masuk ke pintu masuk sektor XV stadion utama Gelora Bung Karno. Setelah berhasil menjebol pintu sektor III dan V, rupanya ratusan suporter yang tidak memiliki tiket juga menjebol pintu sektor XV Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Akibat kericuhan ini, puluhan orang dikabarkan terluka, dua orang dikabarkan tewas, dan enam lainnya harus dilarikan ke RS Angkata Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat.
Saat ditemukan tim medis diperkirakan, Reno dan seorang rekan itu, sudah meninggal 1,5 jam sebelumnya.

“Komunikasi di sini susah. Jadi tim medis kesulitan melakukan koordinasi,” terang Abdul.

Setelah jasad kedua suporter Timnas itu dievakuasi tim medis, petugas segera membawanya ke ambulans. Namun jasad tidak segera dibawa ke RSCM. Selama 2 jam sejak pukul 19.30 WIB, jasad disimpan di ambulans. Alasannya mobil yang disediakan bukan ambulans untuk mengangkut jenazah. Akhirnya, sekitar pukul 21.30 WIB, kedua jasad itu dibawa tim medis ke RSCM.

“Tadi sempat ikut rebutan masuk di Pintu VIII, tapi saya terpisah dengan Reno. Saya cari-cari tidak ketemu, tahu-tahu sudah meninggal,” kata Helmi, sepupu Reno saat ditemui di pintu XV SUGBK, Senin (21/11).
Dijelaskan Helmi, padahal korban dan dirinya memiliki tiket untuk masuk ke dalam stadion. Namun, karena penonton membludak akhirnya mereka saling berdesak-desakan. Helmi pun tidak tahu harus bagaimana saat ini.”Sekarang enggak tahu bagimana ini,” ucapnya sedih.

Kisah sedih suporter fanatik Indonesia seakan sejalan dengan Timnas; tragis. Dua kali laga dengan tim yang sama di even tak berbeda, Garuda Muda tidak juga bisa menang. Dengan hasil ini mimpi mendapatkan medali emas dalam ajang SEA Games belum mampu diraih timnas Garuda.

Indonesia kalah dalam adu pinalti melawan Malaysia dengan skor 4-3. Skor pertandingan normal 1-1, dengan demikian Malaysia unggul 5-4 atas tim Merah Putih.

Kemarin malam, Titus Bonai (Tibo) mendapatkan kesempatan pertama melakukan tendangan. Ia pun tak menyia-yiakannya, dan berhasil menjebol gawang Malaysia. Walau penjaga gawang Malaysia, Fahmi, sempat menebak dan menepis laju bola, namun kerasnya tendangan Bonai tak mampu dihadang. Malaysia berhasil menyamakan kedudukan lewat eksekusi tendangan pertama pemainnya. Penendang kedua Indonesia gagal mencetak gol, sementara penendang kedua Malaysia, Fandi, berhasil mencetak gol. Skor 2-1 untuk Malaysia.

Tendangan terakhir pemain Malaysia sebenarnya mampu dihadang oleh penjaga gawang Indonesia, Kurnia Meiga. Sayang laju bola terlalu deras sehingga menyusur gawang. Skor 4-3 untuk Malaysia. Dengan demikian, mimpi menjadi kampiun dalam cabang olahraga (cabor) bergengsi di SEA Games ini kembali gagal.

Sejatinya, kemarin Garuda Muda, Julukan Timnas U-23 unggul lebih dulu berkat gol Gunawan Dwi Cahyo yang sukses menjebol gawang Malaysia saat pertandingan baru berjalan empat menit. Namun Malaysia berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Omar Mohd Asraruddin di menit ke-34. Gol itu sekaligus menyudahi babak pertama dengan skor 1-1.

Indonesia kembali berhasil membuat tekanan sejak awal memasuki babak kedua, Sejumlah peluang bahkan berhasil diciptakan Titus Bonai cs sepanjang 45 menit kedua. Namun buruknya penyelesaian akhir, membuat kedudukan 1-1 tidak berubah hingga 90 menit pertandingan. Dengan hasil itu pertandingan terpaksa harus dilanjutkan dengan babak tambahan waktu 2×15 menit. Skor tetap imbang dan dilanjutkan dengan adu penalti.

Di Palembang, Panitia Siapakan Ribuan Pasukan Keamanan

Kejadian tragis di final sepak bola tampaknya emnjadi catatan penting untuk panitia SEA Games. Karena itu, panitia SEA Games XXVI INASOC, tampaknya tak mau ambil risiko dalam acara penutupan pesta olahraga paling akbar antar bangsa-bangsa di Asean itu. Dengan begitu, mereka sudah mempersiapkan ribuan pasukan keamanan untuk mengawasi jalannya acara penutupan yang akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang malam nanti (22/11).

“Kami tidak mau mengambil risiko dalam acara penutupan ini. Yang jelas, semua kelemahan yang terjadi di acara pembukaan sudah kami evaluasi. Keamanan juga akan kami perketat, karena yang hadir dalam acara ini adalah wakil presiden (Budiono, Red),” ujar Ketua Inasoc Sumatera Selatan, Muddai Madang, kemarin (21/11).

Menurut dia, berbeda dengan acara pembukaan, untuk memaksimalkan proses keamanan tersebut, mayoritas personel keamanan akan di berikan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI), sementara Polri hanya sebagian.

“Khusus untuk upacara penutupan, kekuatan keamanan yang diturunkan mencapai 3.074 personel. Itu terdiri dari 2.228 personel TNI, serta 721 anggota Polri, sementara sisanya sebanyak 125 orang akan diambil dari Pemerintah Provinsi Sumsel,” jelas dia.

Dalam acara penutupan ini, tiket akan dijual dengan harga mulai Rp250 ribu hingga yang termahal Rp1,5 juta. Meskipun begitu, Muddai menyarankan untuk “masyarakat yang ingin menyaksikan acara penutupan SEA Games secara langsung agar datang lebih awal.

“Kami berharap para penonton bisa datang lebih awal dibanding saat acara pembukaan. Kalau datang pas saat pembukaan, pasti akan sulit untuk masuk ke stadion. Kondisi seperti itu yang terlihat pada pembukaan kemarin,” kata pria yang juga ketua KONI Sumsel ini.

Tapi, dia menegaskan penonton yang tidak mendapatkan tiket masuk, tidak perlu berkecil hati. Sebab, panitia bakal menyediakan lima layar besar untuk menampilkan pertunjukan spektakuler di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang.

“Letak layar belum kami tentukan. Tapi, kami akan pasang lima layar dengan ukuran besar di sekitar wilayah stadion. Ini agar masyarakat Palembang yang tidak memiliki tiket bisa menyaksikan jalannya penutupan,” ujar dia. (bbs/dik/jpnn)

Langsung Fokus Olimpiade

MALAYSIA vs INDONESIA

Kekalahan timnas U-23 dari Malaysia memang disesalkan rakyat Indonesia. Meski begitu, senyum cerah dari dunia olahraga tidak bisa dilupakan. Ya, Indonesia sudah memastikan menjadi juara umum SEA Games XXVI.

Selanjutnya, atlet-atlet yang berlaga di even ini akan dipersiapkan untuk berpartisipasi di Olimpiade 2012. “Alhamdulillah kita mampu juara umum. Apalagi di tengah kondisi bangsa seperti ini. Terima kasih kepada para atlet, pelatih, pemerintah, Prima, KONI Provinsi yang memberikan putra-putri terbaik dan semua pihak lainnya,” sahut Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo di Palembang.

Sukses menjadi juara umum merupakan yang pertama diraih Indonesia sejak tahun 1997 lalu, ketika Jakarta jadi tuan rumah. Total Indonesia telah menjadi juara umum sebanyak sembilan kali, unggul jauh atas Thailand yang lima kali jadi juara.

Meski baru meraih sukses jadi juara umum, atlet-atlet Indonesia harus langsung mempersiapkan diri menghadapi even yang lebih besar. Salah satunya adalah Olimpiade 2012 yang akan dilangsungkan di London, Inggris.

“Latihan tetap berjalan seperti biasa karena banyak even yang musti dihadapin. Tahun depan ada Olimpiade dan ABG (Asian Beach Games). Tahun 2013 ada SEA Games dan Olympic Islamic Solidarity Games. Tahun 2014 Asian Games,” urainya.

“Tentunya, dengan hasil ini kami harus bisa berbuat lebih di Olimpiade mendatang,” sambungnya.

Karena itu, lanjut Rita, KONI akan mengubah pola pembinaan atlet Indonesia kedepan. Salah satunya dengan memaksimalkan program pembinaan di tingkat daerah. “Yang jelas semua akan diperbaiki, baik dari program pembinaan maupun fasilitas olaharaga di setiap daerah. Fasilitas olahraga peninggalan SEA Games di Palembang ini akan kami maksimalkan. Begitu juga di daerah lain, seperti Lampung, Jatim begitu juga daerah lainnya,” ujar dia.

Dengan begitu, Rita optimistis Indonesia akan mampu memperbaiki peringkatnya di level Olimpiade. “Tentunya dengan hasil di SEA Games ini kami akan mendapatkan tiket ke Olimpiade semakin banyak. Tahun lalu kami hanya mengirimkan 25 atlet. Tapi, tahun depan jumlah itu bisa bertambah menjadi 54 atlet,” janji dia.

Terlepas dari itu, pemerintah sudah menetapkan tanggal untuk memenuhi janji mereka memberi bonus uang jutaan rupiah pada para penyumbang medali buat Indonesia di SEA Games XXVI, yaitu pada 24 November.
“Ya, bonus akan diberikan pada 24 November 2011, mungkin di Cibubur,” terang Rita.

Untuk setiap peraih medali emas diberikan bonus Rp200 juta, perak Rp50 juta, dan perunggu Rp30 juta. Pelatih yang atletnya mendulang emas berhak memperoleh hadiah Rp50 juta, sedangkan yang anak didiknya mendapatkan perak dan perunggu masing-masing diberi Rp30 juta dan Rp15 juta.

Pada kesempatan yang sama Rita juga meminta semua pihak untuk mendukung jalannya penutupan SEA Games XXVI di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Selasa (22/11).

“Mari kita berdoa bersama agar Tuhan mengabulkan doa kita semoga besok hujan tidak turun. Saya kemarin sulit membaca teks, sebab kertas (teks sambutan, Red) saya terkena rintik hujan,” pungkasnya. (bbs/dik/jpnn)

50 Persen Tender di BUMN Tercemar Kolusi

DAHLAN ISKAN

JAKARTA-Tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) rupanya masih menjadi titik lemah di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ini tercermin dari proses tender yang masih tercemar kolusi atau kongkalikong.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, berdasar kuesioner yang disebar kepada manajemen 14 BUMN karya (sektor konstruksi), mereka mengakui bahwa proses tender proyek belum bersih. “50 persen mengaku (tender) masih pakai cara diatur (kongkalikong, Red),” ujarnya di Jakarta kemarin (21/11).

Menurut Dahlan, dalam hal kongkalikong tender tersebut, BUMN karya sebagai peserta tender tidak bisa sepenuhnya disalahkan. Sebab, permainan dalam proses tender lebih dipengaruhi oleh pemilik proyek.?

Dahlan menyebut, selain proyek-proyek Kementerian, BUMN karya juga menggarap proyek-proyek BUMN lain, seperti PT PLN, PT Jasa Marga, PT Pertamina Persero, PT Pelindo, dan sebagainya.

Khusus untuk proyek-proyek di Kementerian, Dahlan memberi catatan tersendiri. Sebab, manajemen BUMN karya mengakui ada beberapa Kementerian yang relatif belum bersih dalam proses tender. “Hasilnya tidak bisa saya sebutkan, saya harus bicara dengan menteri yang bersangkutan untuk mencari jalan keluar supaya tender-tender ke depan bisa lebih baik dan bersih,” terangnya.

Dahlan mengatakan, kenyataan belum bersihnya tender tersebut akan menjadi bahan penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh. “Kita kan tidak sekadar menegur. Sebab, kalau menegur saja tak cukup. Kita akan dicari jalan keluarnya. Misalnya, bagaimana menyusun dokumen tender, bagaimana menghitung rumusan di dalam tender. Pokoknya, kita bantu mereka untuk mencari solusinya,” paparnya.

Sementara itu, dari sisi bisnis, pangsa pasar BUMN karya dalam bisnis konstruksi nasional masih minim. Saat ini, proyek-proyek konstruksi di tanah air masih dikuasai kontraktor asing dengan pangsa pasar 70 persen, disusul kontraktor swasta nasional 20 persen. Sedangkan porsi BUMN hanya 10 persen. “Ini memprihatinkan sekali,” ujar Dahlan.

Komposisi pangsa pasar BUMN di sektor konstruksi adalah PT Adhi Karya sekitar 3 persen, lalu PT Wijaya Karya 2,75 persen, dan PT Pembangunan Perumahan sekitar 2,5 persen. “Karena itu, kita akan terus dorong agar BUMN karya bisa merebut kue proyek nasional,” katanya. (owi/iro/jpnn)

2012, Bank Sumut Masuk Bursa Saham

MEDAN-PT Bank Sumut bertekad tetap menjadi yang terdepan. Di usianya yang memasuki separuh abad, BUMD milik Pemprovsu tersebut telah menjadi bank devisa menuju regional champion.

Hal itu disampaikan Dirut Bank Sumut, Gus Irawan Pasaribu, kemarin, dalam rangkaian acara HUT Bank Sumut Ke-50. “Tidak terasa, kita telah sampai di gerbang waktu 50 tahun usia Bank Sumut. Sebuah peristiwa teramat penting di mana kita bisa menjadi bagian dari pelaku sekaligus saksi sejarah atas momentum setengah abad usia Bank Sumut,” katanya.
Separuh abad bukanlah waktu yang singkat. Bagi sebuah perusahaan, separuh abad adalah fakta penting tentang sebuah eksistensi. Kemampuan perusahaan perbankan daerah ini untuk bisa tetap berlayar dalam samudera waktu yang sarat dengan gelombang kuat dan badai yang dahsyat adalah makna dari eksistensi itu. “Kalau saat ini kita dapat menikmati rahmat dari keberhasilan Bank Sumut melewati masa-masa sulit dan kemudian berkembang pesat bahkan mampu mensejajarkan diri dengan bank-bank kompetitor lainnya, itu tidak lain karena ridho Allah. Selain itu atas kerja keras dan kerja cerdas yang telah didedikasikan oleh segenap karyawan/karyawati Bank Sumut. Dalam masa 11 tahun terakhir, unsur manajemen Bank Sumut telah mampu membangun jembatan emas bagi generasi penerus Bank Sumut dengan membangun tiga fondasi yang kokoh, yang saya sebut sebagai fondasi tiga masa atau tiga periode pasca krisis moneter,” urai Gus Irawan Pasaribu.

Ketiga periode itu adalah pertama, periode perjuangan untuk survive, yakni periode tahun 2000-2004 dimana pegawai Bank Sumut sempat menghadapi situasi berat dengan berjuang menekan rasio kredit macet atau NPL yang pada masa krisis moneter mencapai 83% dengan kerugian mencapai Rp600 miliar. “Alhamdulillah, berkat program rekapitalisasi yang didukung dengan kerja keras segenap karyawan, akhirnya pada tahun 2002, BPDSU yang telah berubah status badan hukum menjadi PT Bank Sumut akhirnya mampu menjadi bank yang sehat. Pada masa ini pula, Bank Sumut telah dinyatakan sebagai bank yang sehat oleh Bank Indonesia dan untuk pertama kalinya majalah Info Bank memberian predikat sangat bagus,” sebutnya.
Kedua, memasuki periode pertumbuhan (growth) yakni pada rentang masa tahun 2004-2008. Berikutnya pada rentang waktu 2008-2012, Bank Sumut memasuki  periode berkesinambungan (sustainability). Di mana jajaran direksi dan para pegawai berpacu untuk mengejar target perluasan unit jaringan ke seluruh wilayah kecamatan di Sumatera Utara, sehingga Bank Sumut dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai pelosok daerah.

“Pada periode ini, segenap pegawai merajut impian menjadikan Bank Sumut sebagai bank devisa yang diharapkan bisa teralisasi pada tahun ini serta telah bekerja cerdas ikut menyusun road map BPD Regional Champion agar kelak pada tahun 2014 Bank Sumut bisa menjadi leader perbankan di Sumatera Utara, dengan konsekuensi Bank Sumut harus memperkuat permodalan yang tidak lagi mengandalkan penyertaan saham dari pemerintah daerah, melainkan juga dari akses permodalan lainnya seperti penerbitan obligasi yang telah sukses dilaksanakan pada Mei 2011,” tegasnya.
Pekerjaan rumah lainnya, tambah Gus, yang telah menuntut perencanaan dan pengelolaan serius adalah rencana penambahan modal melalui penawaran saham perdana di bursa saham atau initial public offering (IPO) yang diharapkan bisa teralisasi pada 2012. “Di periode ini segenap karyawan mampu secara konsisten mempertahankan kinerja Bank Sumut sebagai bank yang berulang kali meraih predikat sangat bagus dari Majalah Info Bank sehingga Bank Sumut berhasil meraih Golden Trophy. Bahkan yang membuat kami dari unsur pimpinan merasa bangga adalah kebersungguhan dan kesolidan para pegawai dalam menjadikan Bank Sumut sebagai BUMD yang tangguh dan memberi keuntungan secara berkesinambungan bagi pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara selaku pemegang saham, sehinggga Pemerintah Indonesia menobatkan Bank Sumut sebagai BUMD dan CEO BUMD terbaik di Indonesia,” tukasnya.

Dengan semangat untuk melakukan perubahan dan perencanaan bisnis yang cerdas dalam rangka membangun impian menjadikan Bank Sumut sebagai BPD Regional Champion di Sumatera Utara, tahun ini kita mengangkat tema: “50 Tahun Membangun Sumatera Utara”, dengan sub tema: “Golden Age, Menjadi Bank Devisa Menuju IPO untuk Regional Champion”. Sesuai dengan semangat tema tahun 2011 ini, tugas dan tanggung jawab segenap pegawai Bank Sumut ke depan adalah segera merealisasikan rencana bisnis Bank Sumut menjadi bank devisa sekaligus mewujudkan program TO BE THE BEST untuk mencapai BPD Regional Champion pada 2014, yakni The Best of Service, The Best of Product dan The Best of Financial Performance. “Saya mengarapkan segenap pegawai  untuk bersungguh mempersiapkan diri dalam peningkatkan aspek skill, kemampuan manajemen, kualitas pelayanan dan produktivitas. Tanpa  keempat aspek itu, sulit bagi kita untuk  beradaptasi dengan tuntutan perubahan dan dalam  menghadapi ketatnya  persaingan di bisnis perbankan,” pungkasnya. (her)