24 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14303

Guru Berprofesi Ganda

087869992xxx

Permohonan terbuka kepada Kadis Pendidikan kota Medan. Saya selaku orangtua siswa meminta kepada Kadis Pendidikan kota Medan untuk dapat melakukan infestigasi guru yang mengajar di jurusan kimia analisis di SMK 3 Medan. Menurut anak saya memang ada beberapa guru yang berprofesi ganda di sekolah tersebut yaitu selain jadi guru juga menyambi sebagai tukang pukul. Bahkan ada juga yang berprofesi sebagai penggembos ban sepeda motor siswa. Anak saya berulang kali menjadi korban.

Dikoordinasikan

Terimakasih untuk informasinya. Kami akan berkoordinasi dengan dinas kecamatan untuk mengkonfirmasi kebenarannya. Sehingga dapat dilakukan tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Bagi warga yang memiliki bukti terpercaya dapat membuat laporan tertulis ke pihak berwajib mengingat tindakan tersebut sudah termasuk pidana.

Drs Hasan Basri MM
Kadis Pendidikan Medan

Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Dilaksanakan

MEDAN-Anggota DPD-MPR RI asal daerah pemilihan Sumatera Utara DR H Rahmat Shah mengingatkan masyarakat Sumatera Utara akan munculnya gelombang krisis yang melanda  negeri ini.

Gelombang krisis tersebut bermula dari krisis moral dan selanjutnya berkembang menjadi krisis hukum, krisis ekonomi, krisis politik, krisis kepemimpinan dan termasuk salah satu di antaranya adalah krisis identitas.
Peringatan ini disampaikan Rahmat kepada anggota masyarakat yang menjadi para peserta Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara Serta Ketetapan MPR RI. Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di Rahmat International Wildlife Museum &  Gallery, Medan, Jumat (4/11).

Keempat pilar yang dimaksud adalah keempat pilar tersebut adalah Pancasila,  UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam kesempatan tersebut, Rahmat juga mengingatkan masyarakat bahwa krisis – krisis yang ada tersebut berpotensi melemahkan bangsa dan negara. Dalam realitanya, masyarakat tidak lagi memiliki kesamaan pandangan dan wawasan dalam memandang bangsa dan negara Indonesia.

Oleh karenanya, dalam kapasitas sebagai salah seorang anggota MPR RI, Rahmat mengaku mempunyai misi untuk menyebarluaskan pandangan-pandangan tentang pilar-pilar kehidupan berbangsa dan bernegara kepada segenap masyarakat.

Lebih jauh Rahmat berharap bahwa dari tiap-tiap upaya  mensosialisasikan Pancasila,  UUD NRI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika,  akan timbul  kesadaran dan semangat baru di jiwa masyarakat untuk bangga berbangsa dan bernegara Indonesia serta  bangkitnya keberanian dan semangat untuk ikut aktif berpartisipasi di dalam proses pembangunan dengan segala potensi yang dimiliki masyarakat.

Rahmat menerangkan bahwa masyarakat memiliki hak untuk ikut mengawasi jalannya proses pembangunan di segala lini dan di setiap sektor, termasuk ikut  serta melakukan koreksi terhadap jalannya pembangunan dan pemerintahan. Masyarakat berhak untuk merasakan pembangunan dan hasil-hasilnya sesuai kebutuhan mereka.
“Terhadap krisis kepemimpinan yang terjadi di banyak daerah di Indonesia, pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang tidak tersandera oleh masa lalu, serta pemimpin yang dipilih secara murni oleh masyarakat. Pemim-pin seperti ini adalah pemimpin yang mendapatkan amanah bukan karena uang dan bukan karena membeli jabatan,” tegasnya.  Selain Rahmat Shah, tampil sebagai narasumber, Dr Marzuki Lubis  MH, Anggota Laboratorium Konstitusi Sekolah Pasca Sarjana USU yanag juga dosen Hukum Tata Negara Universitas Sumatera Utara. (*/ila)

Efek Generasi Infotainment

Hasil buruk Timnas Indonesia sepanjang Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, membuat geram publik penggemar sepak bola nasional. Prestasi mentok itupun disoroti Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi), Ari Wibowo.
Menurut Ari, generasi Bambang Pamungkas dan kawan-kawan, yang selama ini menjadi tulang punggung kekuatan Timnas Indonesia, adalah generasi infotainment. Mereka cuma tersohor di acara-acara TV tapi secara riil tak banyak koleksi medali dan piala yang diraih.

“Bukankah prestasi Timnas Indonesia selama 8 tahun terakhir ini meski sudah dibongkar pasang pemain dan pelatihnya tak pernah beranjak naik ke level yang lebih tinggi? Mana mungkin ada output yang baik jika kualitas kompetisinya tidak baik. Dalam teori produksi, ada input dikonversi menjadi output. Dan proses konversi kematangan seorang pemain adalah dalam sebuah kompetisi. Kompetisi yang dikelola secara kurang baik akan menghasilkan kualitas timnas yang kurang baik pula,” bebernya.

Lebih lanjut, Ari mengaku bahwa pernyataannya ini bukanlah upaya untuk membela Pelatih Kepala Timnas Senior, Wim Rijsbergen. Bahkan, menurut Ari, pelatih yang timnya terus menerus kalah seperti Wim wajar-wajar saja jika didepak dan diganti pelatih baru untuk penyegaran. (net/jpnn)

Indomaret Ajak Masyarakat Berinvestasi

MEDAN-Untuk tahun kedua, mini market Indomaret yang tersebar hampir diseluruh wila-yah Indonesia, melibatkan modal pihak lain dengan menawarkan kepada masyarakat berinvestasi membuka toko Indomaret.
Kesempatan ini disampaikan pada pameran info Franchise dan Busness Concept Expo 2011 ‘Ayo Berwirausaha’ Kota Medan di Mutiara Suara Nafiri Convention Hall Jalan KH Wahid Hasyim Medan.

“Dalam pameran ini, Indomaret menawarkan kepada masyarakat untuk berinvestasi membuka toko Indomaret. Ini juga bentuk investasi yang menarik sekaligus membantu dalam memulai suatu usaha sendiri,” kata Jemmy Yulianto, Regional Franchise Manager didampingi, Bintang H Harianja, Marketing Franchise Medan, Sabtu (13/11) siang.

Dalam pameran selama dua hari, Sabtu dan Minggu (13-14/11) lalu, Indomaret memberikan potongan harga sampai Rp10 juta kepada masyarakat yang ingin berinvestasi. “Khusus selama pameran ini saja kita memberikan potongan harga sebesar Rp10 juta kepada masyarakat yang ingin menjadi terwaralaba. Caranya tidak sulit, hanya melakukan kerja sama yang nantinya akan disurvei secara gratis,” jelasnya sembari menambahkan di Sumut ada 250 toko Indomaret.

Lanjutnya, survey yang dilakukan oleh tim akan melihat jumlah (KK) di sekitar lokasi yang akan berdiri Indomaret, fasilitas public dan umum serta traffic (lalulintas) yang akan menjadi pertimbangan. “Bila hasil survey tidak memenuhi persyaratan, tim tidak akan memberikannya.

Karena tim juga mencari terwaralaba dengan banyak cara, ada petugas yang turun ke lapangan dan ada juga terwaralaba yang datag ke Kantor Indomaret,” ungkapnya.

Dijelaskannya, dengan bisnis waralaba yang transparan dan konsepnya saling menguntungkan serta saling percaya diantara pewaralaba dengan terwaralaba (franchisee). Sebagai salah satu bentuk investasi yang menarik, sekaligus membantu pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat kegagalan yang rendah. “Kalau berbicara keuntungan, yang jelas kita hitung-hitungan dengan sales. Biasanya keuntungan bisa mencapai 2-5 persen dari investasi,” ujar Jemmy.  Menurutnya, bidang usaha yang relatif stabil adalah bisnis ritel. Di Indonesia bisnis ini terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu bisnis ritel yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari adalah minimarket. “Indomaret yang tetap konsisten berkecimpung di bidang minimarket (lokal) dikelola secara profesional dan dipersiapkan memasuki era globalisasi,” ujarnya.

Dengan begitu, lanjut Jemmy, dalam melakukan pola kemitraan (waralaba) membuka peluang bagi masyarakat luas untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai Indomaret.

“Kalau berbicara harga, itu relative dari mini marketnya yang menjual barang pasti ada yang mahal dan yang murah. Karena Indomaret menawarkan jenis barang sampai 4 ribu item. Sedangkan untuk produk Indomaret yang ditawarkan itu juga melakukan kerjasama dengan Usaha Kredit Menengah (UKM),” ternagnya mengakiri. (*/adl)

Lulusan SMK Medan Kalah Bersaing

Daerah Masih Mendominasi Tenaga Kerja Industri

Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Medan masih menempati posisi terendah dalam hal bekerja di dunia industri (Dudi) yang ada di seluruh Sumatera Utara (Sumut). Setidaknya itu terlihat dari lulusan SMK yang bekerja di Astra Auto 2000 yang kebanyakan berasal dari lulusan SMK daerah di Sumut.

Penyampaian itu tertuang dalam workshop, “Kerjasama Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi) dengan SMK Se Kota Medan di Royal Perintis Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin(14/14).

“Itu bisa dilihat hingga saat ini belum ada lulusan dari SMK Kota Medan yang bekerja di Astra Auto 2000, justru  lebih banyak lulusan dari SMK daerah lainnya di Sumut”, ungkapnya Suparman perwakilan  PT Astra Auto 2000.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan, Marasultan Siregar menanggapi, untuk mengupayakan masalah tersebut, Dinas Pendidikan telah melakukan kerjasama antara SMK Kota Medan dengan dunia industri dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding)

“Masalah tersebut bukan hanya menjadi tanggungjawab dari Dinas Pendidikan, akan tetapi menjadi tanggungjawab semua elemen masyarakat. Baik itu pihak sekolah maupun pihak industri yang terkait”, katanya.
Marasultan menambahkan bahwa Mou Dudi dengan SMK Kota Medan juga harus didukung oleh tindakan yang preventif agar keluaran dari SMK Kota Medan memiliki kemampuan yang layak diperhitungkan di dunia industri maupun dunia usaha.

“Siswa SMK Kota Medan juga harus memiliki kompetensi daya saing yang kuat dengan SMK lainnya, sehingga nantinya keluaran dari SMK layak dipakai di dunia industri”, ujarnya.

Dijelaskannya juga bahwa saat ini, SMK Kota Medan juga tidak mampu bersaing dengan dunia industri. Pasalnya, sampai saat ini bahan praktik yang ada di seluruh SMK kota Medan belum memadai.
“Misalnya jurusan Otomotif SMK Negeri 2  Medan, sampai saat ini masih memakai mobil Kijang petak sebagai bahan praktiknya”, jelasnya.

Sedangkan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan, Patrionis Ilyas menyikapi, jika pihak sekolah sudah mengoptimalkan kompetensi siswa.

Buktinya, sambung Patrionis, saat ini jurusan Otomotif SMK Negeri 2 Medan sudah tidak menggunakan Kijang petak lagi sebagai bahan praktik siswa. Mereka sudah menggnakan mobil evi. “Bahwa kenyataan lulusan SMK kota Medan masih rendah di dunia industri memang sebuah fakta, namun untuk mengantisipasi masalah itu, perlu adanya komitmen yang kuat antara-pihak sekolah dengan dunia usaha atau industri”, bilangnya.

Menghadapi tantangan itu, kata Patrionis saat ini SMK Negeri 2 Medan telah bekerjasama dengan dunia industri seperti PT United Tractor, Mistsubishi dan PT. Astra Auto 2000.(uma)

Pencuri Barang dari Truk di Mabar

081361371xxx

Pak Kapolda Sumut kami warga Mabar dan Tanjung Mulia mohon dengan sangat ditindak tegas anak-anak dan pemuda pencuri barang-barang di kendaraan truk pembawa barang di Jalan RPH, Jalam Yos Sudarso, Jalan Kayu Putih, Jalan P Pasir. Kasihan supir truk harus mengganti barang yang dicuri pada pengusaha. Beberapa waktu yang lalu sudah saya SMS juga pada Bapak Kapolsek Labuhan KP3 Belawan tapi tidak ada respon. Salam Alumni SMA Negeri 3 Medan buat Bapak Wisjnu, trima kasih buat Sumut Pos dari Sulaiman guru SMP di Medan.

Diharapkan Partisipasi Warga
Terimakasih untuk informasinya. Untuk memberantas berbagai tindak kriminal, Polri sangat membutuhkan partisipasi masyarakat. Baik dalam menyampaikan informasi perihal pencurian barang dari kendaraan di daerah Mabar dan Tanjung Mulia ini. Kami akan koordinasikan dengan polsek setempat yaitu Polsek Labuhan KP3 Belawan untuk melakukan pengecekan. Bila ditemukan pelanggaran untuk ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. Warga yang merasa dirugikan juga dapat membuat laporan disertai dengan data dan bukti terpercaya sehingga dapat ditindaklanjuti.

AKBP Raden Heru Prakoso
Humas Poldasu

Satu Atlet Raih Rp600 juta

Timnas Karate Indonesia Juara Umum

JAKARTA- Angkat topi untuk Timnas karate Indonesia. Umar Syarif dkk akhirnya sukses menjadi juara umum SEA Games 2011. Kemarin (14/11) Indonesia menambah dua keping emas dari nomor kumite beregu putra dan putri. Sektor putra mengalahkan Filipina dengan skor 3-0, sementara tim putri menumbangkan Malaysia dengan skor 2-1.
Dengan hasil itu, Indonesia total mengumpulkan 10 emas, dua perak serta empat perunggu. Peringkat kedua diduduki Malaysia yang membukukan empat emas, dua perak serta delapan perunggu. Sementara Vietnam nangkring di urutan ketiga dengan tiga emas, delapan perak serta tiga perunggu.

Gelar juara umum itu kian lengkap karena tim kumite putri juga mampu mematahkan rekor buruk selama 14 tahun. Emas yang diraih Hidayanti Martinel dkk itu adalah yang pertama sejak SEA Games 1997 silam.

“Ini merupakan penantian panjang yang terbayarkan. Lawan memang memiliki postur yang jauh lebih tinggi, tapi saya mencoba tidak memberikan lawan kesempatan untuk mengambil angka. Saya coba tutup serapat mungkin sasaran target lawan. Karena jika saya lawan, maka sudah pasti saya kalah power,” ucap Martinel saat ditemui setelah pertandingan kemarin.

Nah, setelah mampu menjadi juara umum, para karateka peraih emas pun akan menjadi jutawan dadakan. Pasalnya, selain mendapatkan Rp200 juta dari pemerintah, mereka juga bakal mengantongi hadiah dari para sponsor. Di antaranya ialah BRI, Mayapada serta OSO Group yang masing-masing memberikan Rp100 juta. Belum lagi bonus dari PB Forki yang juga berjumlah Rp100 juta. Atlet yang hanya meraih sekeping emas pun dipastikan akan mengantongi minimal Rp 600 juta.

“Ini bukti persiapan panjang yang kami lakukan selama 20 bulan. Anak-anak memang meningkat pesat. Salah satu buktinya adalah mampu menjadi peringkat ketiga di Kejuaraan Dunia di Ankara, Turki Oktober lalu,” ujar Hendardji Soepandji, ketum PB Forki.

Umar menambahkan, pembinaan karate di Indonesia saat ini memang lebih baik. Terutama di timnas. Hal itu dibuktikan dengan seringnya para karateka bertanding di luar negeri. Ketika karateka Indonesia mampu menjadi juara di luar negeri, hal itu tentu akan meningkatkan mental saat berjibaku di SEA Games.
“Lawan pasti akan mikir karena karateka Indonesia mampu juara di level Eropa. Itu keuntungan tersendiri. Mental itu udah kekuatan 50 persen,” ucap Umar. (ru/jpnn)

Garuda Muda Target Juara Grup

Timnas U-23 sudah memastikan satu tiket ke semifinal SEA Games XXVI/2011 setelah kemarin malam berhasil menaklukkan Thailand 3-1. Tapi itu belum cukup. Rahmad Darmawan dan timnya masih membidik menjadi juara grup A.
Karena itulah timnas bertekad menyapu bersih semua pertandingan di Grup A. Setelah Kamboja, Singapura, dan Thailand, skuad Garuda Muda berjanji akan melibas Malaysia di laga pamungkas Grup A Kamis lusa (17/11) di Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK).

“Kita ingin juara grup. Siapapun lawan di semifinal nanti tidak masalah,” kata pelatih timnas U-23 Rahmad Darmawan.
Di laga terakhir grup nanti Rahmad menyatakan bakal melakukan banyak rotasi dalam skuad yang dimainkan. Itu untuk mengantisipasi kebugaran tim ketika menjalani laga semifinal dua haari sebelumnya (19/11). “Jarak antara laga lawan Malaysia dengan semifinal hanya satu hari. Kita harus harus berhitung disitu,” lanjutnya.

Setelah mengalahkan Thailand kemarin pagi skuad timnas U-23 menjalani latihan di Lapangan C Senayan. Semua pemain tampak hadir di lapangan. Termasuk bek Stevie Bonsapia yang absen di dua laga melawan Singapura dan Thailand karena bermasalah dengan lambungnya dan sempat dirawat di Rumah sakit.

Ambisi timnas Indonesia yang akan all out demi target juara grup jelas mengancam Malaysia  yang masih bisa tergelincir dan terhenti di babak penyisihan grup. Malaysia membuka peluang lolos ke babak semifinal setelah berhasil menang 4-1 atas Kamboja. Dengan hasil ini Malaysia hanya butuh hasil seri untuk melawan Indonesia. Sementara itu, grup B hari ini memainkan dua pertandingan. Di laga pertama akan mempertemukan Myanmar versus Timor Leste (pukul 16.00 WIB). Sedangkan di laga kedua mempertemukan Filipina melawan Brunei Darussalam (pukul 19.00 WIB). Bagi Myanmar ini adalah kesempatan meraih posisi juara grup B. (ali/jpnn)

Pameran UMKM Buka Potensi Pasar

MEDAN- Pameran promosi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) 2011 Kota Medan, yang diselenggarakan di Pusat Industri Kecil (PIK) Jalan Menteng VII Medan resmi ditutup, Minggu (13/11) lalu. Sebanyak 90 Pelaku UMKM yang terlibat dalam pameran tersebut mampu memanfaatkan kegiatan ini untuk melakukan promosi sebagai wahana pembelajaran bagi pelaku UMKM agar menjadi wirausaha yang tangguh.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Medan,  Qamarul Fattah  di sela-sela acara penutupan mengatakan selama even berlangsung, pelaku UMKM dapat mengetahui lebih luas bagaimana mengembangkan pasar produknya yang sesuai dengan keinginan pembeli (buyer).

“Dalam kegiatan ini pelaku UMKM sudah saling tukar menukar informasi seputar produk dan pengembangan pasar. Sehingga, ini secara tak langsung juga dapat menambah pengetahuan dan kemampuan UMKM dalam mengembangkan potensi pasar,’’ujarnya.

Di kesempatan itu Qamarul Fatah juga menyerahkan penghargaan kepada stan terbaik di pameran promosi produk UMKM 2011 yakni Siti Jaya Rotan, Yasin Rempah, Batik Medan, Batik Medan Pelopor (Kopik) dan Bronz Lion (Kopik).  Selain itu, diserahkan penghargaan pemenang perlombaan festival dangdut tingkat umum yakni  Rahmat Hamdani yang meraih juara pertama, disusul diperingkat kedua Hardi Sihombing, Rika meraih juara ketiga. Sedangkan untuk kategori harapan diraih Dara Nurlela (harapan pertama), Syahrul harapan kedua dan harapan ketiga diraih Siti Anisa.

Sebelumnya, pameran Promosi Produk UMKM 2011 dibukan Wali Kota Medan Rahudman Harahap didampingi Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin. Orang nomor satu di Pemko Medan ini mengakui banyak tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan pasar UMKM. Namun begitupun Pemko tetap meminta dukungan dari berbagai pihak, pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya dalam  meningkatkan derajat usaha dan kualitas produk UMKM. Dinas Koperasi UMKM Medan pada 24-27 November mendatang juga akan menggelar pameran Promosi Produk UMKM 2011 di Lapangan Gajah Mada Jalan Krakatau Medan . (ful)

Laporan tak Ditindaklanjuti, PLN Menuntut Polisi

MEDAN- Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut hingga kini belum merespon laporan Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait temuan Tim P2TL atas pencurian arus listrik di kediaman pribadi Ketua DPRD Langkat Rudi Hartono Bangun. Akibatnya, PT PLN akan menuntut polisi.

Pencurian listrik yang dilaporkan PT PLN merupakan rumah pribadi Ketua DPRD Langkat, Rudi Hartono Bangun di Komplek Mutiara Indah No 3 Jalan Kapten Muslim Dalam, Kelurahan Dwikora, Medan Helvetia.

Tapi, dalam penangannya personel Poldasu enggan berkomentar tentang tindak lanjut laporan PT PLN mengenai pencurian listrik atas temuan Tim P2TL. Anehnya, empat petugas P2TL malah dijadikan tersangka.

Kabid Humas Polda Sumut Raden Heru Prakoso, pertama kali dihubungi melalui telpon selulernya sibuk dengan alasan ada tamu dari kedokteran “Sebentar ya, saya sedang ada tamu dari kedokteran paling tidak setengah jam,” katanya, Senin (14/11).

Beralasan sibuk, wartawan Koran ini langsung bertanya ke Kasubbid Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Poldasu, AKBP MP Nainggolan. Ketika dihubungi mengaku tak tahu siapa yang menangani laporannya. “Siapa yang nangani, saya tanyakan dulu sama Kasubditnya, nanti hubungi lagi,” kata Nainggolan.
Sementara itu, Kasubdit Harda AKBP Rudi Rifani yang menangani laporan PLN tersebut, beberapa kali dihubungi melalui telpon selulernya tak diangkat-angkat.

Akibat tak adanya tindak lanjut dari laporan PT PLN ke Poldasu, seorang praktisi Hukum Abdi Musa Tarigan SH menyesalkan keterangan seorang oknum penyidik tersebut, seakan tak mengerti hukum. Padahal, kasus yang dilaporkan pihak PLN ke Polda Sumut atas kasus pencurian arus listrik. Seharusnya tidak bisa gugur atau selesai begitu saja, walaupun konsumen yang melanggar telah membayar dendanya.

“Kalau sudah dibayar dendanya bukan masalah selesai begitu saja, apalagi sudah ada laporan resmi ke polisi. Yang namanya pencurian tetap kasus pidana. Enak saja nanti para pencuri, kalau ketahuan dipulangkannya. Terus masalah sudah selesai,” tegas Abdi.

Lebih lanjut Abdi menegaskan, dalam kasus ini pihak Polda Sumut harus tanggap. Seharusnya kasus ini betul-betul ditangani karena menyangkut seorang wakil rakyat yang seharusnya memberi contoh yang baik.  “Polda Sumut jangan tebang pilih dalam menangani hukum, jangan sampai akibat dari kasus ini masyarakat berasumsi Polda Sumut menangani kasus tergantung siapa yang melapor siapa dilapor,” ucap Musa.

Sementara itu, Manager PLN Medan Wahyu Bintoro mengatakan, dengan dijadikannya tersangka 4 petugas P2TL Medan, maka pihaknya akan kembali menuntut polisi. “Petugas P2TL sudah bekerja sesuai prosudur, PLN akan menuntut polisi,” ucapnya.

Bahkan, Wahyu menyayangkan sikap polisi yang tidak menggubris laporan PLN.

“Seharusnya dalam menangani kasus, polisi tidak pandang bulu. Jangan hanya laporan si Rudi Hartono Bangun saja yang cepat ditangani, tapi laporan PLN sampai sekarang tidak ditindaklanjuti polisi. Ini ada apa?” kesal Wahyu.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja PLN Sumut Raidir Sigalingging SH mengatakan, sangat prihatin dengan cara pandang polisi yang telah menetapkan 4 petugas P2TL jadi tersangka.

“Rudi Bangun jelas-jelas bersalah telah mencuri arus listrik,  kenapa malah dibela. Padahal, dalam pelaksaaan penertiban pencurian listrik, PLN dan polisi telah melakukan MoU kerjasama. Inikan semakin aneh,” katanya. (mag-5)