28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14306

Tanpa DP, Cuma Rp80 Juta

Perumahan Mencirim Asri

MEDAN- Memiliki rumah dengan suasana tenang, aman dan nyaman, merupakan impian semua orang. Dengan suasana tersebut, fungsi rumah sebagai tempat peristirahatan melepas stres dan lelah dapat terpenuhi. Untuk saat ini, penawaran menarik untuk mendapatkan rumah impian diberikan oleh Cipta Management, developer kompleks perumahan Mencirim Asri.

“Perumahan ini menawarkan harga yang terjangkau, dan terletak di daerah strategis, dekat dengan kota, tetapi jauh dari kebisingan,” ujar Manager marketing Cipta Management, Zulham.

Menurutnya, perumahan ini terletak sekitar 6 Km dari jalan utama Binjai-Medan. Perumahan Mencirim Asri ini terletak di Jalan Sei Mencirim-Timbangan, Kecamatan Sunggal.

Sebanyak 130 unit rumah telah disediakan Cipta Development untuk para konsumennya. Bahkan, sebagian rumah yang telah dibangun sudah dihuni. “Rumah sudah ada yang dihuni,” tambah Zulham.

Fasilitas yang disediakan diperumahan ini juga lengkap, seperti jalan paving block, lampu jalan kompleks, playground dan keamanan. “Kelebihan lain yang diberikan yaitu, jalan utama kompleks yang lebarnya hingga 8 m dan bebas banjir,” tambah Zulham.

Selain itu, walaupun sudah dikelilingi dengan tembok disekitar kompleks, juga dilengkapi dengan security untuk membuat penghuni kompleks lebih nyaman.

Karena terletak di dekat jalan besar, atau tepatnya jalan lintas Medan-Binjai, perumahan Mencirim Asri dapat dijangkau dengan menggunakan angkutan umum, tepatnya Nitra P25, P26, dan P95. “Kompleks juga dapat dituju dengan menggunakan angkutan umum, sehingga lebih memudahkan untuk pengunjung menempuh kompleks,” tambahnya. Perumahan yang merupakan proyek pemerintah ini ditawarkan dengan harga Rp80 jutaan hingga Rp90 jutaan. Harga tersebut sudah termasuk sertifikat hak milik.

“Untuk mendapatkan rumah dapat dicicil tanpa bunga, atau diangsur selama 15 tahun dan DP gratis,” ungkap Zulham.
Type rumah dalam kompleks ini yaitu type 36/72. Rumah yang memiliki 1 lantai yang dilengkapi dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu dan ruang keluarga.
Selain itu, rumah juga disediakan tanah kosong pada bagian depan dan belakang. Untuk tanah kosong bagian belakang rumah seluas 3×2,5 m, sedangkan tanah kosong depan rumah seluas 3×3 m. (mag-9)

Grand Gading Mutiara Tipe 50, 2 Kamar

MEDAN- Perumahan yang menawarkan konsep villa terus ditawarkan developer kepada konsumennya. Diharapkan dengan konspe villa, kesan mewah yang elegan dapat dituju. Hal ini yang ingin diciptakan Grand Property sebagai developer Grand Gading Mutiara, perumahan di Jalan Gatot Subroto, yang menawarkan rumah dengan konsep villa mewah, dan menyediakan berbagai fasilitas bagi penghuninya.

“Banyak fasilitas yang kita tawarkan untuk penghuni rumah, untuk mempermudah dan menunjang gaya hidup penghuni rumahnya,” ujar Marketing Grand Property, Diana. Fasilitas yang ditawarkan seperti lapangan olah raga, yang bisa digunakan sebagai lapangan badminton dan basket. Kemudian keamanan, jalan conblok, PLN, lampu penerangan, SHM dan PDAM juga disediakan.  Selain itu, letekanya juga sangat dekat dengan salah satu pusat perbelanjaan, bahkan daerah ini juga dekat dengan kompleks jajanan kuliner.

“Untuk mencapai ring road juga sangat dekat, sehingga daerah perumahan ini sangat mudah di capai,” ucap Diana. Sedangkan fasilitas lain yang diberikan dalam kompleks yaitu, taman atau play ground dan club house.

Salah satu type dalam kompleks perumahan ini yaitu type 50, yang memiliki 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi. Rumah ini juga dilengkapi dengan ruang keluarga dan ruang makan, serta ruang keluarga. “Rumah dilengkapi dengan keramik lantai 40×40 cm, dan untuk spesifikasi ditambah dengan plafon gypsum,” ucapnya.

Hal lain dalam type rumah ini yaitu, disediakan tempat khusus untuk tempat mobil atau bagasi. Bagian depan dan belakang rumah, diberikan tanah kosong yang dapat dialih fungsikan sebagai taman dan tempat jemuran.(mag-9)
Grand Gading Mutiara dibangun di daerah dataran tinggi, sehingga kompleks perumahan tetap nyaman dihuni walau musim hujan, karena bebas banjir. Untuk menambah dan menjaga keindahan rumah, tiap dinding rumah di perumahan Grand Gading Mutiara di cat baik bagian dalam dan luarnya. (mag-9)

Pedagang Warkop Tolak Pembangunan Harapan Square

MEDAN- Puluhan pedagang Warung Kopi (warkop) Samanhudi mengaku resah dengan rencana pembangunan Harapan Square. Pasalnya, mereka khawatir usaha mereka akan tutup dengan dibukanya Harapan Square tersebut. Karenanya, mereka mendatangi gedung DPRD Kota Medan meminta agar dewan mendesak Wali Kota Medan membatalkan rencana pembangunan Harapan Square tersebut.

Selain itu, para pedagang warkop juga meminta agar Camat Medan Maimun Said Reza segera dicopot dari jabatannya karena dinilai melakukan konspirasi untuk keuntungan pribadi.

“Camat Medan Maimun Said Reza SSTP dinilai mengambil keputusan sendiri atas pembangunan Harapan Square demi menguntungkan dirinya sendiri. Jelas-jelas ini sangat merugikan para pedagang warkop yang sudah lama mendiami tempat itu. Mau dibawa kemana nasib pedagang warkop yang sekarang ini?” kata Boas Simanjuntak, seorang pedagang war kop yang ikut dalam aksi itu.

Dalam orasinya, para pedangagn juga meminta agar kasus ini ditangani dengan serius karena menyangkut hidup orang banyak.

“Kami meminta kepada DPRD Kota Medan segera memanggil Wa li Kota Medan terkait rencana pembangunan Harapan Square di Jalan Samanhudi ini,” katanya.

Ditambahkan Boas, mereka juga tidak terima dengan penggusuran jika pembangunan Harapan Square tetap dilanjutkan.

“Periksa dan tangkap oknum-oknum yang terlibat dalam pembangunan Harapan Square di Jalan Samanhudi Medan. Kami para pedagang Warkop Samanhudi yang telah berjualan dan yang akan digusur akan tetap melakukan perlawanan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kota Medan H Jumadi mengatakan, DPRD Kota Medan akan secepatnya memanggil Camat Medan Maimun dan mempertanyakan soal pembangunan Harapan Square ini.
“Akan kita panggil dan dudukkan pedagang dan Camat Medan Maimun. Kita tidak ingin masalah ini berlarut-larut,” pungkasnya. (jon)

Kasdam I/BB Buka Latihan Taktis Yonif 121 Macan Kumbang

MEDAN- Kepala Staf Kodam (Kasdam) I/BB Brigjen TNI I Gede Sumertha KY PSC MSc membuka latihan taktis Batalyon Tim Pertempuran (BTP) Yonif 121/Macan Kumbang di Markas Komando Yonif 121/MK Galang, Kabupaten Deli Serdang, Senin (14/11).

Kasdam I/BB mengatakan, latihan taktis BTP yang dilaksanakan adalah bentuk latihan integrasi antar kecabangan sebagai kelanjutan dari latihan yang telah dilaksanakan masing-masing kecabangan di satuannya.

“Karenanya, saya berharap kalian dapat bekerja sama dengan baik sehingga latihan dapat mencapai sasaran yang diinginkan. Dari berbagai pengalaman operasi yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa operasi militer yang berhasil, tidak mungkin dapat dicapai oleh satu kecabangan secara murni,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, operasi militer pada umumnya selalu melibatkan berbagai kecabangan yang disesuaikan dengan lingkup operasi yang diemban serta berbagai pertimbangan faktor Tummpas. Karenanya, untuk menjawab permasalahan tersebut perlu dilaksanakan latihan antar kecabangan, salah satunya dengan pembentukan Batalyon Tim Pertempuran (BTP).

“BTP adalah organisasi tempur yang terdiri dari Batalyon Infanteri diperkuat  dari unsur-unsur kecabangan lain yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tempur di berbagai bentuk medan di wilayah Indonesia,” ujarnya.
Pembentukan BTP juga dalam rangka menyusun suatu satuan tempur yang relatif kecil tetapi efektif, yang dilengkapi dengan unsur-unsur bantuan tempur dan administrasi secara serasi, sehingga memungkinkan satuan tersebut beroperasi berdiri sendiri dalam melaksanakan tugas yang diembannya.

Hadir dalam upacara pembukaan latihan BTP, Kodiklat TNI AD Kolonel Inf Parulian Silaban, Danbrigif 7/Rimba Raya, Danpomdam I/BB, Kababinminvetcaddam I/BB, Kapaldam I/BB, Kabintaldam I/BB, Kakumdam I/BB, Waasops Kasdam I/BB, Waaslog Kasdam I/BB, Waka Hubdam I/BB, Wakakudam I/BB, Dandim 0204/DS serta seluruh Danyon BS jajaran Kodam I/BB, Kasi Pensus Pendam I/BB.(rud)

Ditinggal Suami, Nyaris Bunuh Diri

MEDAN- Kecewa karena ditinggal suaminya, Kristina Lumbangaol (32), warga Jalan Perluasan, Kabupaten Simalungun, nyaris bunuh diri di Taman Stadion Teladan. Beruntung aksi bunuh diri ini berhasil digagalkan tiga pelajar SMK Yayasan Dwi Warna Medan yang menyaksikan kejadian itu. Selanjutnya, ketiga pelajar itu membawa Kristina ke Mapolsekta Medan Kota yang kemudian dibawa berobat.

Kepada wartawan Sumut Pos, ibu satu anak ini mengaku stres karena ulah suaminya Jun Lubis (35), yang sudah enam lalu merantau ke Medan. Menurutnya, suaminya ke Medan untuk mencari nafkah sebagai tukang beca di kawasan Percut Sei Tuan. Sementara dirinya, selama ini terus bergantung hidup kepada kedua orangtuanya karena sang suami tak pernah memberinya nafkah.

Selanjutnya, dia memutuskan untuk menyusul suaminya ke Medan. Sebelum berangkat ke Medan, dia sempat menghubungi suaminya melalui telepon dan mereka pun sepakat bertemu Senin (14/11). Sesampainya di Medan, tepatnya di Jalan Sisingamangaraja dia kembali menghubungi suaminya lewat telepon umum. Namun saat itu yang menerima telepon bukan suaminya, melainkan perempuan yang mengaku istri kedua suaminya. Mendengar perkataan tersebut, dia langsung mematikan telepon dan pergi ke Taman Stadion Teladan. Di sana, dia mengambil sebilah pisau lipat dari tasnya dan langsung menyayat tangan sebelah kirinya. Untung aksi itu diketahui ketiga pelajar yang langsung menolong Kristina.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Kota AKP S Simaremare saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. “Kristina adalah korban ketidakadilan suaminya Jun Lubis. Sementara sebilah pisau lipat yang digunakan untuk bunuh itu telah kita amankan,” jelasnya.(mag-10)

Sumut Akan Miliki Kota Baru

MEDAN- Sumatera Utara yang memiliki 33 Kabupaten/Kota, akan memiliki satu kota baru. Hal ini sesuai dengan MoU yang dilakukan kementerian perumahan rakyat (kemnpera) dan REI (Real estate Indonesia) untuk membangun 20 kota baru seluruh Indonesia.

“Sumut mendapat kesempatan untuk membangun kota baru, yang rencananya akan direalisasikan pada 2012 pada pembangunan awal,” ujar PLt Gubsu Gatot Pudjo Nugroho, pada pembukaan Musda REI Sumut di Grans Aston Hotel Medan Senin (14/10). Dengan salah satu syarat untuk membentuk kota baru tersebut harus menyediakan hamparan seluas 3 ribu Ha.

Walaupun belum diketahui dengan pasti Kab/Kota yang cocok untuk pengembangan kota baru ini, tetapi pemprovsu telah siap dan akan mendukung pengembangan kota baru ini.

“Kita siap untuk mendukung program kemenpera ini, dan nantinya diharapkan sinergi antara pengembang dan pemprovsu dapat berhasil dan menghasilkan energi positif,” tambah Gatot.

MoU antara Kemenpera dan pengembang, sebagai salah satu wadah dari REI, dilakukan 17 Juni 2011 lalu.
Awalnya, pemerintah mengharapkan akan terbentuk 20 kota baru di Indonesia, tetapi karena keterbatasan anggaran, REI hanya mampu memenuhi 10 permintaan tersebut, dan salah satunya Sumut. “REI hanya mampu memenuhi 10 kota, yaitu Sumut, Sumsel, Jatim, Jateng, DKI, Banten, Kalimantan,” ujar Ketua Umum DPD REI Sumut, Tomi Wistan.
Selanjutnya, Tomi menyatakan, daerah Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Tanah Karo, cocok untuk dijadikan tempat pengembangan kota baru ini. “Tetapi bukan berarti hanya bisa dibangun 1 kota saja, kota baru bisa dibangun pada 2 daerah sekaligus,” ucap Tomi.

Walaupun sudah dipastikan untuk pembentukan kota baru ini, tetapi anggaran untuk pembangunan ini belum bisa dipastikan besarannya, walau menggunakan dana APBN. “Kita belum tahu anggarannya, tetapi bisa mencapai puluhan triliunan rupiah, tetapi kalau untuk modal awal tidak mungkin,” ucap Tomi.

Dalam pengembangan kota baru ini, masalah klasik seperti perizinan dan pembebasan lahan tetap menjadi kendala utama, karena ditakutkan bila pembebasan lahan bermasalah dapat menambah biaya pengembangan. Karena itu, harapan dari REI nantinya ada tim khusus yang akan dibentuk dalam pembentukkan pengembangan ini.
“Pembebasan lahan merupakan masalah klasik yang biasa ditemukan oleh pengembang, jadi harapan kita agar ada tim yang dibentuk antara pemprovsu dengan REI agar dapat sharing terkait dengan pembebasan lahan,” ujar Tomi.
Karena ke depannya, dia berharap, agar pengembang, pemprovsu dan pemilik tanah dapat duduk bersama dalam menyelesaikan masalah ini. “Sharing akan memudahkan untuk mendapatkan kata sepakat,” tandas Tomi. (mag-9)

Wali Kota Lantik Pengurus TP PKK

Wali Kota  Medan Drs H Rahudman Harahap MM melantik kepengurusan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Medan untuk periode 2011-2016 di Hotel Emerald Garden Medan, Senin (14/11).

Pada pelantikan itu, Rahudman Harahap berharap TP PKK dapat melahirkan program-program kerja, yang semakin kreatif dan bermanfaat untuk meningkatan kesejahteraan keluarga, lebih harmonis dan memiliki keikhlasan bekerja.
Menurut dia, visi gerakan PKK diantaranya terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa, berahlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.
“Visi ini dapat diimplementasikan dalam misi-misi yang lebih operasional dan terukur. Selain itu diharapkan bisa menjadi landasan moral bagi segenap jajaran pengurus PKK,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan persoalan-persoalan pembangunan seringkali berbasis individu, keluarga dan lingkungan. Namun ada kalanya masalah-masalah itu tidak dapat sepenuhnya disentuh oleh kebijakan program kerja pemerintah yang dikelola di tingkat Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD).

“Saya memandang solusi-solusi pokok yang efektif justru bisa lebih diperankan melalui program-program pokok PKK yang dilaksanakan. Ini menunjukkan kedudukan dan peranan TP PKK sangat strategis guna melengkapi kebijakan pembangunan kota yang berbasis kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Dia mengatakan  keluarga besar TP PKK di semua tingkatan bisa memberikan perhatian khusus kepada beberapa isu dan program kerja pokok pembangunan kota yang saat ini tengah digerakkan.

“Seperti program revitalisasi posyandu, pengembangan PAUD, kebersihan lingkungan, penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk serta penataan lingkungan dengan pembuatan taman-taman PKK di setiap kelurahan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Medan Hj Yusra Rahudman Harahap mengatakan dengan pelantikan ini diharapkan kepada seluruh ibu-ibu, yang tergabung dalam pengurus PKK agar segera membuat program kerjanya dan bekerja untuk masyarakat.

Adapun susunan pengurus TP PKK Kota Medan periode 2011-2016 adalah Hj Yusrah  Rahudman Harahap (ketua), Ny Rita Maharani Dzulmi Eldin (wakil ketua), Ny Suti Syaiful Bahri (wakil ketua), Damikrot SSos (wakil ketua), Ny Tuti Khairil Anwar (wakil ketua), Ny Hj Bariah Hasan Basri (bendahara) dan Ny Fadillah Saleh (sekretaris).
Acara pelantikan ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Medan, Drs H Dzulmi Eldin MSi, anggota Dewan Kota Medan Drs H Afifuddin Lubis, Askesmas Drs Musaddad Nasution, Kepala Inspektorat Drs Farid Wajedi, pengurus Persit Kartika Chandra Kirana, pimpinan SKPD, camat dan lurah di lingkungan Pemko Medan. (mag-11)

Tak Terhalang Lapangan Becek

Minggu Sehat Bersama Sumut Pos

MEDAN- Meski kondisi lapangan yang becek, namun tidak menyurutkan minat sebagian warga Marindal untuk mengikuti Minggu Sehat Bersama Sumut Pos. Bertempat di Lapangan Sepak Bola Pasar VII Marendal I Jalan Besar Marindal, warga sangat antusias mengikuti senam aerobik dan jantung sehat.

“Minggu depan akan kita adakan lagi di lapangan sepak bola ini,” kata panitia, Adnan C Nainggolan, Minggu (15/11).
Lelaki yang akrab dipanggil Anang ini menambahkan kegiatan Minggu Sehat Bersama Pos didukungoleh Durol Multivitamin, Holisticare dan E-jus. Sebelumnya, kegiatan yang sama juga telah digelar di beberapa tempat seperti kawasan Helvetia dan Lapangan Merdeka.

Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian Sumut Pos terhadap peserta maupun pembaca setianya. Kemarin, kegiatan dibuka dengan senam sehat yang dipandu oleh beberapa instruktur yang tergabung dalam ASIAFI (Asosiasi Senam Instruktruktur Aerobik Fitnes Indonesia) dan dilanjutkan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis dengan menghadirkan petugas medis dari Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Tampukasih Marindal.

Kepala Lingkungan X Kelurahan Harjosari II Medan Amplas, Lasimin Adi Prayetno yang turut menghadiri kegiatan tersebut, sangat mengapresiasi dan mendukung agar kegiatan ini menjadi agenda rutin Sumut Pos. “Selain memberikan pemberitaan yang terbaik, hendaknya, kegiatan seperti ini terus dilakukan di wilayah Marendal. Apalagi ada pemeriksaan kesehatannya dan minat warga kita juga tinggi menghadiri kegiatan ini,” ujarnya.

Ya, peserta dari semua kalangan usia terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan senam Minggu sehat yang juga menyajikan berbagai doorprize. Salah seorang warga, Eli Dahliani mengaku sangat senang jika kegiatan yang diadakan Sumut Pos menjadi agenda rutin di daerah tersebut. “Saya datang berdua sama anak. Senang bisa ikut senam sehat ini. Apalagi kegiatannya kan gratis alias nggak dipungut biaya. Inikan untuk kesehatan kita juga, dan yang paling ditunggu itu door prize nya. Mudah-mudahan Minggu depan kegaiatan ini digelar lagi disini,” ungkap Eli. (mag-11)

Janji Tidak Main Mata

Garuda Muda Tegang Ditonton 60 Ribu Suporter

INDONESIA vs THAILAND

JAKARTA- Timnas U-23 membuat catatan baru dalam sejarah pertarungan tim sepak bola Indonesia dengan Thailand di ajang SEA Games. Pada laga ketiga grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (13/11) malam, Egi Melgiansyah dkk berhasil membekuk Thailand 3-1. Dengan kemenangan ini, maka Garuda Muda bertengger di posisi teratas Grup A dan lolos ke babak semifinal.

Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, memberi apresiasi positif terhadap mental pemainnya dalam mengatasi tekanan atmosfer lawan. Namun, ia tetap memberikan catatan terhadap permainan skuad Garuda Mudan

Duel Indonesia melawan Thailand disaksikan sedikitnya 60 ribu pendukung tuan rumah. Ini untuk kali pertama tim besutan Rahmad tersebut disaksikan langsung puluhan ribu penonton.

“Situasi seperti ini yang memang saya harapkan. Saya bersyukur situasi ini sudah kami dapatkan di babak penyisihan,” ujar Rahmad dalam keterangannya kepada wartawan, usai pertandingan.

“Para pemain terlihat tegang, dan Thailand justru lebih tenang. Ini disebabkan pengaruh hadirnya banyak penonton di stadion. Saya merasa bersyukur atmosfer ini sudah muncul di penyisihan, sehingga ini menjadi pengalaman berharga bagi pemain. Saya tidak tahu bagaimana jadinya kalau atmosfer ini baru terjadi di semifinal,” kata Rahmad.

Mengenai pertandingannya sendiri, RD menyebut beberapa poin yang menjadi kelemahan tim. Salah satunya adalah terlalu terburu-buru melepaskan umpan-umpan panjang ketika ditekan oleh para pemain Thailand.

“Malam ini kami menghadapi satu tim yang bisa disebut tim matang, Thailand. Mereka memperlihatkan permainan bagus. Di babak pertama, walau main dengan sepuluh orang, mereka tetap mendominasi dan bermain menyerang,” ujar Rahmad.

Ditambahkannya, para pemain tidak menerapkan instruksi yang diberikan sebelum pertandingan. Menurut Rahmad, ia tak pernah menginstruksikan pemain untuk melepaskan umpan panjang.

“Anak-anak sering melakukan long passing. Saya sama sekali tidak memberikan instruksi seperti itu,” kata Rahmad.
Sang pelatih juga menggarisbawahi soal ketenangan para pemain. Dia mengharapkan para pemain untuk bisa membangun permainan dari lini belakang. Namun, yang terjadi di lapangan, para pemain kerap langsung melepaskan umpan panjang ke depan.

“Ketika mereka bermain dengan 10 pemain, kita malah tegang. Padahal selalu saya ingatkan untuk sabar main dari bawah. Tapi, beberapa kali kita malah melakukan long pass. Ini harus diperbaiki,” katanya.

Seblumnya, Malaysia membuka peluang lolos ke babak semifinal. Ini setelah kemarin sore sang juara bertahan berhasil menang 4-1 atas Kamboja. Dengan hasil ini Malaysia hanya butuh hasil seri untuk melawan Indonesia pada Kamis lusa (17/11). Tapi jelas tidak mudah. Sebab Indonesia sudah bertekad menyapu bersih semua pertandingan dan ingin memberikan yang terbaik kepada publik tanah air.

Malaysia bisa saja gagal lolos ke semifinal jika kalah dari Indonesia dengan skor telak dan di hari yang sama Singapura berhasil menang dengan margin besar atas Thailand. Jelas itu bukan pekerjaan mudah bagi Singapura. Sebab Thailand berjanji akan tampil all out di laga terakhirnya meski peluang lolos semifinal sudah tertutup.

“Kami tetap akan main fairplay melawan Singapura. Kami akan tampil dengan spirit tinggi,” cetus Kasem Jariyawatwong, manajer timnas Thailand dalam press conference tadi malam. “Kita semua negara sahabat. Kita harus menjunjung tinggi fairplay. Jangan kawatir kami akan tetap all out di laga melawan Singapura. Kami datang untuk tampil sebaik mungkin dan menyuguhkan tontonan bagus kepada penonton tak peduli hasil akhirnya kalah atau menang. Kami ingin fairplay,” sambungnya.

Dalam pertandingan kemarin sore tiga gol Malaysia dicetak Ramlan Izzaq Faris menit ketujuh, kapten bakhtiar Baddrol menit ke 36 dan 40 (penalti) serta Wan Zakaria Wan Zaharul menit ke-90. Satu-satunya gol Kamboja dicetak Chhin Chhoeun menit ke-60.

Ong Kim Swee pelatih timnas Malaysia menyatakan puas timnya kembali meraih tiga poin dan membuka peluang lolos ke semifinal. Menurutnya, dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya, Malaysia terus menunjukkan perkembangan. Salah satu indikasinya adalah dari jumlah gol yang dihasilkan. Di laga pertama Malaysia hanya bisa bermain seri 0-0 melawan Singapura. Setelah itu di laga kedua juara bertahan bisa menang 2-1 atas Thailand dan kemarin sore menang 4-1 atas Kamboja. “Ini modal bagus untuk menghadapi Indonesia di laga terakhir nanti,” bebernya.

Kemenangan Indonesia atas Thailand kemarin malam adalah buah dari gol Titus Bonai, Patrich Wanggai dan Ferdinan Sinaga. Sementara satu-satunya gol Thailand dilesakkan Ronnachai Rangsiyo, melalui eksekusi penalti.(bbs/ali/jpnn)

Aksi Gatot Dipertanyakan

Plt Gubsu Dianggap Terlalu Sibuk dengan Kegiatan Seremonial

MEDAN-Tingkah laku Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) terus menjadi perhatian sembilan dari sebelas partai pengusung Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho (Syampurno). Bahkan, mereka menegaskan agar Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho jangan cuma ‘Omdo’ alias ‘Omong Doank’ tanpa aksi nyata.

Setidaknya hal ini diungkapkan Sekretaris Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sumut, Suaidi Pulungan, didampingi Sekretaris Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) Sumut Sukirman. Menurut mereka, individu yang saat ini berpredikat orang nomor satu di Sumut ini sebaiknya memperlihatkan kinerja terbaiknya dan jangan hanya ‘Omdo.’
“Selama ini, koalisi Sampurno selalu sejalan dengan program-program yang diusung Gubsu. Dalam artian sejalan untuk mendukung program yang berorientasi terhadap kemakmuran masyarakat Sumut. Tentunya sesuai dengan visi-misi Rakyat Tidak Lapar, Rakyat Tidak Bodoh, Rakyat Tidak Sakit dan Rakyat Punya Masa Depan,” ungkap Suaidi di sekreariat koalisi Syampurno Jalan Pelopor No 1 Medan, Minggu (13/11).

Ia mengatakan, secara moral dan politik hal tersebut juga menjadi tanggung jawab koalisi politik yang merupakan konstituen pemerintahan. “Dalam hal ini koalisi merupakan pihak yang memonitor dan mengarahkan agar semua target bisa dijalankan dengan tepat. Nah, untuk mencapai hal ini harus dibangun komunikasi dan koordinasi antar pejabat dan koalisi,” ujar Suaidi.

Menurut Suaidi, kepala daerah sudah seharusnya melakukan ‘take and give’ masukan dari berbagai pihak dalam mebangun Sumut ke depan. “Tapi tidak dengan Gatot. Ia kerap mencuatkan pemerintahan saat ini fokus membangun Sumut. Tapi nyatanya? Apa sih yang sudah dilakukan Gatot hingga saat ini?” tegasnya.

Lebih lanjut ia menegaskan, jika diurut dan dirunut, menurut Suaidi, tak ada proyek yang diusung Plt Gubsu menuju pembangunan Sumut. “Dia (Plt Gubsu, Red) hanya dan terus saja menghadiri acara-acara seremonial yang notabene semua masyarakat tahu hal tersebut tak begitu bermanfaat atau sama sekali tak ada kepentingannya terhadap kemaslahatan masyarakat,” katanya dengan nada tinggi.

Suaidi juga menuturkan, hal tersebut bukan asal tuduh tanpa alasan dan data-data kongkret. Buktinya pada APBD 2010 Sumut memiliki Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) mencapai Rp400 miliar lebih. “Sedangkan PAPBD 2011 juga dalam masalah. Karena baru diajukan pada bulan ini (November, Red) dan mayoritas isinya hanya belanja aparatur pemerintahan. Yang artinya tak ada anggaran yang mengakomodir kepentingan masyarakat melalui pembangunan,” paparnya.

Parahnya lagi, sambung Suaidi, RAPBD 2012 hingga saat ini belum diajukan ke DPR dan dapat dipastikan pembangunan di Sumut akan semakin terlambat. Sehingga mengakibatkan program yang diajukan nanti realisasinya semakin minim. “Jadi, andai RAPBD diajukan pertengahan November ini dan diketok atau disetujui DPR pada Desember mendatang, maka kita akan pertanyakan ke DPR. Karena pembahasan RAPBD bukan merupakan satu hal yang mudah untuk dibicarakan. Ini menyangkut kepentingan masyarakat,” tegasnya lagi.

Sukirman menambahkan, koalisi bukan tendensius terhadap Plt Gubsu. Hanya sekedar mengingatkan untuk tetap berada di jalur yang benar dan lurus. “Kalau yang selama ini digembar-gemborkan Gatot tentang pemerintahan Sumut fokus terhadap pembangunan dapat dijalankan dengan benar, kami pasti mendukung bukan hanya 100 persen tapi hingga 1000 persen,” jelasnya.

Selama ini yang diketahui pihak koalisi, Plt Gubsu menciptakan suasana eksklusif di Pemprovsu. Ini ditandai dengan adanya para ‘punggawa’ yang menghalang-halangi untuk menemuinya. “Banyak SKPD mengeluh dan mengadu kepada kami (koalisi, Red) tentang sulitnya bertemu langsung dengan Gatot. Bagaimana bisa menyukseskan program pembangunan Sumut 2012 mendatang jika konsultasi dan komunikasi saja tak bisa?” kata Sukirman.

Sukirman malah membalikkan, dengan mengatakan untuk berkomunikasi dengan koalisi bisa dilakukan lain waktu. “Tapi berkomunikasi dengan SKPD itu sangat penting. Jadi jangan ditutup pintu koordinasinya. Gatot sebaiknya jangan membuat manajemen yang mengada-ada,” ujarnya.

Parameter adanya peningkatan pembangunan di satu daerah dapat diindikasikan dengan jumlah silpa yang tak mencolok. “Silpa menjadi parameter peningkatan pembangunan di daerah. Jadi kenapa masih tinggi (Silpa Sumut, Red)?” tegas Sukirman.

Pihak koalisi hanya meminta agar Plt Gubsu bekerja jujur. “Ibarat supir ALS, apabila supir pertama istriahat, maka supir kedua harus banyak tanya kepada supir pertama atau senior. Ini dimaksudkan agar tak terjadi seperti kasus di ‘Aek La Masuk Jur’ (Aek Latong Masuk Jurang, Red),” ujar Sukirman.

Hal tersebut terjadi akibat efek kurangnya komunikasi yang baik antar keduanya. “Nah, kita juga khawatir pemerintahan di Sumut itu layaknya kasus Aek Latong tadi. Dan pemerintahan di Sumut akhirnya jalan sendiri-sendiri antara pemimpin dan SKPD. Ini juga menunjukkan tak adanya kemampuan manajerial Gatot. Kemampuan manajerialnya diragukan karena sangat sulit berkoordinasi dengannya,” pungkas Sukirman. (saz)