25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14313

Sumut Pos Bedah Produk Bersama Pembaca

MEDAN-Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Harian Pagi Sumut Pos, Sabtu (12/11), menggelar acara bedah produk bersama pembaca di Lantai III Graha Pena Medan, Kantor Redaksi Sumut Pos. Acara yang digelar untuk sharing pendapat dan saran itu dipandu oleh Dosen Komunikasi Fisip USU, Drs Syafrin M Si.

Selain perwakilan pembaca Sumut Pos, acara itu dihadiri Pimpinan Umum dan Pemimpin Redaksi Zulkifli Tanjung, Wapimred I Pandapotan MT Siallagan, Wapimred II Hirzan, Kepala Litbang Valdesz dan jajaran redaksi lainnya. Sedangkan di antara perwakilan pembaca antara lain, Marjoko, HM Yusuf Siregar dan Ranto Sibarani.
Acara yang berlangsung selama tiga jam lebih itu berjalan menarik. Pasalnya, banyak saran dan pendapat yang diungkapkan perwakilan pembaca saat halaman per halaman dibedah secara intensif. Banyak kritikan, tapi tak sedikit pula pujian. Semua yang jadi catatan penting dalam diskusi itu akan menjadi acuan redaksi untuk meningkatkan kualitas Harian Pagi Sumut Pos ke depan.

“Media kompetitor semakin agresif, Sumut Pos harus melakukan berbagai cara agar kualitasnya tak tersaingi. Salah satu caranya dengan mengedepankan berita-berita yang benar-benar jadi kebutuhan warga Kota Medan dan Sumatera Utara. Penjudulan juga harus atraktif, sehingga benar-benar memiliki daya tarik,” kata Ranto Sibarani.

Pria berkacamata ini setuju dengan usulan agar redaksi melibatkan pembacanya sebelum berita naik cetak. Dengan demikian akan ada masukan untuk redaksi agar berita yang diterbitkan pas dengan keinginan pembaca. “Tak mesti datang ke kantor, cukup via telepon atau email. Tak cuma itu, di Medan dan Sumatera Utara banyak tokoh dan akademisi berkaliber nasional yang layak, jadi narasumber. Ini juga harus dimanfaatkan,” tukasnya.

Perwakilan pembaca lainnya, Marjoko juga mengatakan hal yang hampir sama. Dia mengomentari beberapa rubrik dan pemberitaan Sumut Pos agar lebih berimbang dan mengakomodir semua kalangan, sehingga tak ada image negatif yang menyebutkan Sumut Pos hanya ‘milik’ kalangan tertentu. “Halaman Publik Interaktif harus tetap dipertahankan. Karena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembaca,” katanya.

Sementara itu, HM Yusuf Siregar meminta agar Sumut Pos tetap menjadi media yang vokal menyuarakan kebenaran dan keadilan. Jika hal itu berhadapan dengan kepentingan bisnis yang tak bisa dielakkan, maka harus dibuat jalan lain agar pembaca tetap tak kehilangan kevokalan Sumut Pos yang selama ini sudah terkenal. “Awalnya saya berlangganan koran lain, namun sejak 2004 saya beralih ke Sumut Pos karena terkenal vokal dan berani mengkritisi berbagai kebijakan. Saya juga merekomendasi orang-orang di lingkungan saya untuk berlangganan Sumut Pos,” tandasnya.
Pimpinan Umum dan Pemimpin Redaksi Sumut Pos, Zulkifli Tanjung menyatakan terimakasih kepada perwakilan pembaca yang telah memberikan masukan penting untuk perbaikan kualitas koran ini, sehingga tetap dicintai pembacanya. “Setelah acara ini akan ada rapat-rapat redaksi untuk mengakomodir rekomendasi dari pembaca. Perubahan akan mulai terlihat pada penerbitan mendatang,” ujarnya. (her)

PBSI Medan Juara Umum Kejurprov

MEDAN-Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Medan berhasil menyabet gelar juara umum pada Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Bulu Tangkis memperebutkan Piala Indocafe Ke-III  yang berlangsung di GOR PBSI Sumut Jalan Williem Iskandar Medan Estate, Sabtu (12/11).
Keberhasilan Pengkot PBSI Kota Medan itu diraih setelah mereka sukses mengondol 16 medali emas, 17 perak dan 26 Perunggu. Posisi kedua Kejurprov kali ini diraih Pengcab PBSI Asahan dengan menggondol 1 medali emas dan 4 perunggu.

Sementara itu Pengcab PBSI Labuhanbatu Selatan harus puas menempati peringkat ketiga setelah mendulang satu medali perunggu. Posisi  keempat disabet Pengcab PBSI  Tebing Tinggi dengan raihan satu medali perunggu.
Atas keberhasilan Pengkot PBSI Kota Medan tampil sebagai juara umum, Wakil Ketua Pengkot PBSI Kota Medan Ahmad Aswin Nasution didampingi Sekretaris Rifai Parinduri mengaku bangga.

“Prestasi ini diraih berkat kerja keras para atlet yang dibina di klubnya masing-masing. Karena itu selayaknya kami mengucapkan terima kasih kepada klub-klub tadi,” bilang Aswin.

Selanjutnya Aswin mengingatkan pemainnya untuk tidak cepat berpuas diri, karena ke depan masih banyak even yang akan dihadapi. “Target kita sesungguhnya bukan hanya Kejurprov ini, tapi juga mengantarkan atlet berprestasi maksimal pada berbagai even berskala nasional,” bilangn Aswin.

Sementara itu Ketua Pengprov PBSI Sumut Ir Johanes IW didampingi Ketua Panitia Kasim Wijaya menghimbau kepada para atlet yang tampil sebagai juara di tiap kategori untuk terus menggeber persiapan guna mengikuti sirkuit nasional yang akan berlangsung pada 29 November mendatang di Pekanbaru Riau. Terkait gelaran Kejurprov ini, KONI Sumut yang diwakili Drs H Basyaruddin Daulay M.Kes mengaku bangga dana menyampaikan apresasinya kepada panitia Kejurprov.

“Kami berharap agar even ini tidak berhenti sampai di situ saja, karena even ini terbukti ampuh untuk menjaring pemain berbakat,” harap Basyaruddin. (omi)

ASSBI Sumut Harus Mengayomi Anggotanya

MEDAN-Pada tahun 1987, Parlin Siagian dkk menggagas berdirinya sekolah sepak bola di Sumatera Utara lewat SSB Generasi.  SSB inilah yang kelak menjadi cikal bakal maraknya SSB yang ada di Sumut sekarang ini.

“Sekarang kondisinya berbeda dengan dahulu. Jika dahulu SSB bermain bukan mengejar kemenangan semata, tapi sekarang ini justru banyak SSB yang mengahalalkan segala cara untuk meraih kemenangan,” tandas Parlin Siagian, saat sosialisasi terbentuknya Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI) Sumut yang berlangsung di Aula Paskhas  TNI AU, Sabtu (12/11) lalu.

Menurut Parlin itu bisa terjadi karena banyak pelatih SSB yang tidak mendapatkan penghasilan yang layak  dari upayanya melatih siswa SSB. “Ini harus menjadi PR (pekerjaan rumah, Red) bagi ASSBI Sumut untuk mencari jalan keluarnya,” tambah Parlin lagi.

Senada dengan Parlin, pengawas pertandingan nasional asal Sumut M Syarif  pun menyampaikan persoalan yang sama. Bahkan menurutnya, jika sepak bola Sumut ingin maju dan berkembang, maka ASSBI Sumut harus mampu menjadi asosiasi yang mampu mengayomi dan melindungi anggotanya.

“Tak dapat dipungkiri, sukses tidaknya sepak bola Sumut tidak terlepas dari sistem pembinaan dan materi latihan yang diberikan SSB kepada para siswanya,” tandas Syarif.

Menanggapi hal tersebut ketua ASSBI Sumut H Sumantraji SH lewat Wakilnya Drs Azzam Nasution MAP mengutarakan bahwa ASSBI berdiri di Sumatera Utara bukan sekadar mengurusi masalah pencurian umur lewat program smard cart.
Labih dari itu, ASSBI Sumut diharapkan mampu memotivasi para anggotanya, yakni SSB yang ada di Sumut untuk berbuat banyak dan memberi kontribusi maksimal terhadap perkembangan dan kemajuan sepak bola Sumut ke arah yang labih baik.

“Beberapa waktu lalu Sumut memastikan lolos pada PON XVIII di Riau. Perlu dijelaskan bahwa seluruh pemain yang bergabung dalam tim Sumut merupakan mantan siswa SSB. Semoga ini menjadi momentum kebangkitan sepak bola Sumut yang sudah lama terbenam,” harap Azzam.
Pada kesempatan yang sama, Pembina ASSBI Sumut Ir Kamaluddin Harahap MSi berharap agar ASSBI Sumut mampu melahirkan silabus sepak bola, sehingga metode latihan terhadap seluruh SSB yang ada di Sumut seragam.
Selanjutnya pria yang oleh 23 Pengcab/Klub didaulat sebagai ketua PSSI Sumut ini berharap agar ASSBI Sumut mampu mencari solusi atas minimnya penghasilan para pelatih SSB.
“Kami siap untuk menjembataninya jika ASSBI Sumut memiliki niat untuk berbuat, atau setidaknya memberikan subsidi kepada tiap-tiap SSB yang di Sumut. Semoga dengan cara itu pendapatan para pelatih bertambah, sehingga mereka (pelatih, Red) kian termotivasi saat memberi materi latihan kepada anak asuhnya,” harap Kamaluddin.
Telah diuraikan sebelumnya, jika di tingkat nasional, ASSBI telah menjalin kerjasama pembinaan pemain dengan Brazilian Soccer Schools (BSS).
Salah satu bentuk kerjasama yang dilakukan antara ASSBI dan BSS adalah melakukan coaching programm untuk Sekolah Dasar dan pembinaan pemain sepakbola usia dini 5-12 tahun.
Selain itu, kedua sekolah sepakbola ini juga mempunyai program bersama untuk membentuk elite team U-12, U-14 dan U-16. Elite team ini akan dibentuk dari para pemain pilihan yang akan terus dipantau dalam setiap kompetisi yang diselenggarakan ASSBI. (jun)

Sumut Siap Tampil di Kejurnas Antar PPLP

MEDAN-Tim sepak takrawa Sumut siap berlaga pada kejuaraaan nasional (Kejurnas) antar PPLP  yang berlangsung di Sulawasi Tenggara pada 19 November 2011 nanti. Tim sepek takrawa Sumut itu terdiri dari enam pemain. Keenam pemain dimaksud adalah Muhammad Haris (Langkat), Adriansyah (Langkat), Muhammad Rizky (Tanjung Balai), Rustam Effendi (Tanjung Balai), dan Dedek Sukamto (Medan).

Pelatih tim sepak takraw PPLP Sumut Ardian Saprulli kepada Sumut Pos, Sabtu (12/11) mengatakan bahwa keenam pemain itu dalam kondisi bugar dan siap tempur.

Terkait lawan berat yang akan dihadpai pada Kejurnas nanti Saprulli mengatakan bahwa semua lawan berat. Hanya saja, jika berkaca pada sejkarah yang ada tim asal Jawa Tengah, Sumatera Barat, Riau dan Sumatera Selatan merupakan lawan yang sulit untuk dikalahkan.

Karena meratanya kemampuan seluruh peserta pada Kejurnas nanti, Saprulli hanya menargetkan timnya masuk babak empat besar. “Karenanya kami mohon doa restu masyarakat Sumut sehingga tim yang kami bina sekarang ini bisa membanggakan masyarakat Sumut,” harap Saprulli. (omi)

57 Anak Panah Disita

Muscab Ricuh, Istri Amri Tambunan Pimpin Partai Demokrat DS

LUBUK PAKAM- Musyawarah Cabang (Muscab) II Partai Demokrat Kabupaten Deli Serdang di Gedung Cadika Lubuk Pakam, diwarnai kericuhan, Sabtu (12/11). Lima Pimpinan Anak Cabang (PAC) mempertanyakan legalitas pimpinan sidang Samsul Bahara yang mengaku dari unsur DPP Demokrat.

“Mana bukti surat pengunjukan Samsul yang dikeluarkan DPP?” tanya kelima ketua PAC tersebut. Akibat protes itu, suasana muscab menjadi memanas. Kondisi itu, membuat Mufrizal selaku penanggung jawab muscab meminta aparat keamanan mengeluarkan kelima pengurus PAC tersebut dari arena muscab.

Atas perintah, mantan Ketua DPC Kabupaten Deli Serdang itu, aparat keamanan mengamankan kelima pengurus PAC tersebut.

Bahkan sejumlah orang yang hendak membuat keributan berhasil diamankan petugas. Selain itu, petugas juga mengamankan 57 anak panah, 4 busur panah, dua samurai, satu pisau kecil, dua ketapel, 29 butir kelereng, satu keris kecil jenis semar dan jenis susuk, sarung senapan angin dan tiga buah tas pinggang. Berbagai jenis senjata tersebut disita dari sebuah mobil Nissan X-Trail BK 1176 GH.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, polisi juga mengamankan supir mobil tersebut, Budiono alias Tanggul (39), warga Jalan Karya, Dusun IV, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang bersama mobil Nissan X-Trail tersebut.
“Saya hanya ditelepon untuk membawa mobil. Saya tak tahu dari mana senjata itu,” kata Budiono menjawab Waka Polres Deli Serdang Kompol Arief Kuniawan SiK.

Setelah suasana kondusif, Muscab II Partai Demokrat Deli Serdang yang dihadiri Waketum DPP Demokrat Jhonny Allen Marbun serta Sutan Batoegana ini kembali dilaksanakan. Dalam muscab tersebut, Hj Anita Lubis Amri Tambunan (isteri Bupati DS, Red) terpilih secara aklamasi menjadi ketua DPC Partai Demoktrat Deli Serdang periode 2011-2016.(btr)

Ferril Raymond Hattu Kagumi Eddy Harto

Eddy Harto adalah sosok yang santun. Begitulah gambaran yang diberikan rekan-rekan satu timnya, baik seangkatan ataupun pemain yang lebih junior.

Ferril Raymond Hattu yang memang satu angkatan tak bisa melupakan senyum dan sapaan hangat sobatnya. Saat sama-sama masih bermain di tim junior, Eddy di PSMS Medan dan Ferril di Persebaya, sikap ramah itu sudah dipancarkan oleh Eddy. “Saat kami bersama-sama di timnas senyum itu tak hilang,” kata Ferril.

Senada Rocky Poetiray yang merupakan pemain angkatan di bawah Eddy pun tak bisa melupakan keramahan Eddy. “Pengalaman yang luar biasa saat bisa satu tim dengan para pemain senior. Untuk Bang Eddy, saya tak bisa melupakan caranya berkomunikasi. Dia selalu menyapa dengan lembut kepada rekannya, bahkan kepada para pemain yang lebih junior seperti saya, Aji dan Widodo,” kenang Rocky.

Bahkan sampai saat ini jika mereka bersua dan berkumpul, Eddy tak pernah menunjukkan perubahan ke arah negatif. Senyum dan sapaan lembut masih tetap menjadi ciri khasnya.

Jangan tanya ketenangan di lapangan. Menurut Ferril, Eddy adalah penjaga gawang yang sangat bertanggung jawab dan memiliki nyali luar biasa. Makanya Eddy selalu dipercaya menjadi eksekutor akhir setiap kali adu pinalti. Tercatat dua kali dia dibebani tugas serupa, yakni pada SEA Games 1989 dan 1991.

“Jangan tanya kemampuannya sebagai penjaga gawang. Ketenangannya sangat terlihat saat dia harus menjadi pengambil tendangan pinalti kelima,” kata Ferril. Pemilik klub internal Persebaya HBS itu berharap ketenangan dan kepaiwaian Eddy Harto menular kepada timans U-23 yang sedang dibesutnya saat ini. (vem/aww/jpnn)

CEO Bikin Pening

Fans Tolak Idris

MEDAN – PSMS masih berkutat pada permasalahan penentuan figur Chief Executive Officer (CEO) di musim kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012. Beredar kabar, Ketua Umum PSMS yang juga wali kota Medan, Rahudman Harahap pening menentukan siapa yang paling pas duduk di posisi krusial itu.

Salah satu dari dua nama dikabarkan bakal menduduki posisi tersebut. Keduanya merupakan pelaksana teknis PSMS yang ditunjuk langsung oleh Rahudman Harahap yakni Iswanda Ramli dan Idris.

Iswanda Ramli yang sebelumnya menyatakan akan bertemu dengan wali kota Medan itu Jumat (11/11) malam mengaku batal melaporkan kesepakatan yang dicapai pihak konsorsium dan PSMS pada pertemuan teknis klub IPL di Hotel Alila Jakarta Rabu (9/11) lalu.

“Wali kota berhalangan karena banyak kegiatan. Kami pun batal bertemu dengan beliau tadi malam (Jumat 11/11). Kemungkinan besok (hari ini) pertemuan akan digelar. Saya dan Idris akan bertemu dengan beliau,” katanya lagi.
Dia meyakini, pertemuan dengan wali kota tersebut akan memutuskan siapa CEO PSMS Medan.
“Besok (hari ini) saya rasa sudah akan ditentukan mengingat waktu semakin mepet,” ungkapnya.

Baik Iswanda Ramli maupun Idris sebelumnya mengaku bersedia jika ditunjuk sebagai CEO. Namun kelompok suporter PSMS  senada mengutarakan penolakan terhadap Idris jika akhirnya diputuskan menjadi CEO.
Presiden KAMPAK Johan Ferzy Simangunsong yang ditemui di Stadion Teladan Medan kemarin mengatakan, buruknya kinerja Idris sebagai manajer PSMS musim lalu sekaligus sekretaris umum PSMS hampir dua musim lamanya membuatnya seharusnya tidak lagi mendapat tempat di PSMS.

“Jelas kami katakan, kinerja Idris sangat jeblok. KAMPAK menolak dia sebagai CEO lantaran melihat apa yang sudah dibuatnya untuk PSMS sangat buruk. Bukannya prestasi yang dia berikan, namun kebobrokan-kebobrokan,” ungkapnya.

Dengan tegas Johan menyebutkan, jika Idris menjabat CEO, PSMS bakal terperosok jauh dan akhirnya tenggelam.
“Lagipula apa di Medan ini cuma Idris yang harus ke PSMS. Apa hanya dia yang bisa jadi CEO?. Jika harus memilih, kendati baru ditunjuk sebagai pelaksana teknis, Iswanda Ramli pantas mengisi jabatan itu,” tukasnya.
Baik-buruknya Iswanda saat menjabat CEO menurutnya urusan belakangan. Yang jelas, dibanding Idris, pria yang akrab disapa Nanda itu disinyalir lebih baik.

“Kami memang belum bisa menilai kinerja Nanda, tapi memilih yang terbaik di antara yang terburuk itu saya rasa wajar saja. Bukan masalah dukung-mendukung, kami hanya berharap PSMS ini
bisa keluar dari masa suram,” ucapnya lagi.

Senada salah seorang pendiri PSMS Medan Fans Club (PFC) Pio Paulus Sembiring menyatakan, kegelisahan mantan pemain PSMS terhadap pengurus PSMS musim lalu seharusnya membuat pengurus sadar diri dan mundur.
“Keluhan mereka itu secara tidak langsung merupakan keluhan seluruh masyarakat pencinta PSMS. Pengurus harus mundur. Serahkanlah kepengurusan kepada orang yang baru dan profesional,” ucapnya.
Ketua PFC Rahmad Nur Lubis juga tak ingin Idris duduk di kursi CEO.

“Kita minta ketegasan Ketum dalam hal pemilihan CEO ini, Karena kendalinya ada di tangan Ketum. Dilihat dari sisi prosesnya, Idris terlihat teramat ambisius dan seperti ngebet sekali ingin jadi CEO. Ada apa?
Dilihat dari sisi kapabilitas, Idris jelas gagal karena musim lalu gagal memenuhi targetnya membawa PSMS lolos paling tidak ke Semi final Divisi Utama,” bebernya. (saz)

Rencanakan Pencoretan Pemain

Uji coba PSMS melawan tim yang jauh di bawah kualitas, Pratama FC hanya dimenangkan dengan skor tipis 1-0 di Stadion Teladan kemarin sore.

Gol tercipta dari kaki Zainal Anwar pada babak pertama yang melepaskan tendangan terarah ke arah sudut kiri atas gawang Pratama. Banyak peluang yang tercipta namun sayang belum mampu untuk dimaksimalkan menjadi gol.
“Saha sengaja kita simpan, untuk melihat permainan striker lokal kita yang ada saat ini,” ungkap Suharto.
Pada laga uji coba yang dilakukan, tim platih yang saat ini menangani PSMS Medan ingin melihat bagaimana ball posesion dalam laga ujicoba tersebut. Tiga hal yang menjadi sorotan serius oleh tim pelatih terhadap uji coba tersebut, yaitu ball posesion, swicth play, press dan cover para pemain.

“Tadi banyak peluang namun mereka belum bisa memanfaatkannya. Memang kita belum terfokus dengan finishing touchnya. Tetapi bukan berarti tidak diperhatikan,” imbuh Suharto.

Melihat hasil ini, akan dilakukan pencoretan pemain kembali. Suharto akan melakukan rapat dengan tim pelatih untuk membahas hal itu. Saat ditanyakan berapa pemain yang akan dicoret dirinya enggan menyebutkannya. “ Kemungkinan dua atau bahkan empat pemain yang akan dieliminasi. Namun belum dirapatkan dengan tim pelatih. Untuk posisinya pemain bawah, tengah dan depan,” ungkapnya.

Saat ditanyakan mengenai pertandingan uji coba yang dilakukan, Suharto mengatakan sudah 70 persen dari materi yang dinginkannya tercapai. (saz)

Pacu Kesehatan Gigi dan Mulut

50 Tahun Fakultas Kedokteran Gigi USU

MEDAN- Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr dr Syahril Pasaribu DTM H Msc SP A (k) bersama Dekan FKG USU Prof H Nazruddin drg C Ort PhD SpOrt dan Ketua Panitia Dr Ameta Primasari drg MDSc M Kes membuka acara Regional Dental Meeting and Exibition V (RDM&E-V) di Tiara Convention Center, Medan Jumat (11/10) lalu.

Syahril Pasaribu dalam sambutan memberikan apresiasi atas berbagai kegiatan yang di gelar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang memperingati Dies Natalis 50 Tahun FKG USU, termasuk pelaksanaan RDM&E-V itu sendiri.
Ia bahkan menyarankan kepada penyelenggara dan juga asosiasi dokter gigi untuk lebih sering menyelenggarakan kegiatan serupa guna lebih meningkatkan dan memacu perkembangan di dunia ilmu kesehatan gigi dan mulut dalam menghadapi tantangan global.

Sementara itu, ketua panitia, Dr Ameta Primasari drg MDSc MKes mengungkapkan,  RDM&E-V diikuti sekitar 1.114 peserta yang berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Agentina, Brasil, dan Jerman.

RDM&E-V ini dimeriahkan dengan pameran berbagai alat kesehatan dan kedokteran gigi, yang diikuti 30 stan dari perusahaan alat-alat kesehatan.

RDM&E-V merupakan puncak peringatan ulang tahun emas FKG USU. Selain menggelar pertemuan, juga digelar berbagai kegiatan. Mulai dari Porseni, bakti sosial operasi celah bibir dan langit-langit.(ful)

Membatik Tujuh Etnis Sumut

Pameran Promosi Produk UMKM 2011

MEDAN- Pameran Promosi Produk UMKM 2011, di Pusat Industri Kecil (PIK), Menteng, Kecamatan Medan Denai, cukup menyita perhatian pengunjung. Apalagi ketika LPK Saudur Sadalanan, mendemonstrasikan cara membatik.
Di even itu, seorang murid LPK Saudur Sadalanan, unjuk kebolehan dalam mewarnai dan membuat motif batik. Pengunjung yang datang ke stan itu, tampak berdecak kagum melihat keterampilan murid LPK Saudur Sadalanan. Ketua LPK Saudur Sadalanan Nurcahaya Nasution mengatakan, berbagai motif batik dan cara membatik kita coba perkenalkan ke pengunjung. “Tujuannya agar  masyarakat mencintai batik,” katanya.

Nurcahaya mengatakan, motif batik yang dibuat bersumber dari tujuh etnis di Sumatera Utara. Di hal lain, Nurcahaya menjelaskan, LPK Saudur Sadalanan memiliki visi dalam memperkenalkan serta mengangkat batik motif tujuh enis Sumatera Utara ke dunia internasional.

“Kita juga mempunyai misi melakukan pelatihan membatik sebagai pembinaan terhadap perajin batik sekaligus mendorong berkembangnya kemampuan para pengrajin menjadi pelaku UMKM,” tandasnya.

Pameran Produk Promosi UMKM 2011 di Pusat Industri Kecil Medan diikuti sebanyak 90 pelaku UMKM dan kegiatan koperasi di Kota Medan atau  meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Diharapkan kegiatan ini mampu membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan dan memasarkan produknya.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengakui, banyak tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan pasar UMKM. Namun begitu, pemko tetap meminta dukungan dari berbagai pihak, pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan derajat usaha dan kualitas produk UMKM. “Biasanya pameran dilakukan di mall-mall. Tapi tahun ini saya minta dilakukan di tengah-tengah masyarakat agar lebih dekat dan pemasarannya dapat lebih luas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Medan Qamurullah Fattah mengatakan, PIK Kota Medan ini telah lama berdiri dengan jumlah toko 100 unit. Namun memang sampai sekarang dari hasil evaluasi yang dilakukan, sebagian sudah beralih fungsi menjadi tempat hunian.(ful)