25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14314

57 Anak Panah Disita

Muscab Ricuh, Istri Amri Tambunan Pimpin Partai Demokrat DS

LUBUK PAKAM- Musyawarah Cabang (Muscab) II Partai Demokrat Kabupaten Deli Serdang di Gedung Cadika Lubuk Pakam, diwarnai kericuhan, Sabtu (12/11). Lima Pimpinan Anak Cabang (PAC) mempertanyakan legalitas pimpinan sidang Samsul Bahara yang mengaku dari unsur DPP Demokrat.

“Mana bukti surat pengunjukan Samsul yang dikeluarkan DPP?” tanya kelima ketua PAC tersebut. Akibat protes itu, suasana muscab menjadi memanas. Kondisi itu, membuat Mufrizal selaku penanggung jawab muscab meminta aparat keamanan mengeluarkan kelima pengurus PAC tersebut dari arena muscab.

Atas perintah, mantan Ketua DPC Kabupaten Deli Serdang itu, aparat keamanan mengamankan kelima pengurus PAC tersebut.

Bahkan sejumlah orang yang hendak membuat keributan berhasil diamankan petugas. Selain itu, petugas juga mengamankan 57 anak panah, 4 busur panah, dua samurai, satu pisau kecil, dua ketapel, 29 butir kelereng, satu keris kecil jenis semar dan jenis susuk, sarung senapan angin dan tiga buah tas pinggang. Berbagai jenis senjata tersebut disita dari sebuah mobil Nissan X-Trail BK 1176 GH.

Untuk pemeriksaan lebih lanjut, polisi juga mengamankan supir mobil tersebut, Budiono alias Tanggul (39), warga Jalan Karya, Dusun IV, Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang bersama mobil Nissan X-Trail tersebut.
“Saya hanya ditelepon untuk membawa mobil. Saya tak tahu dari mana senjata itu,” kata Budiono menjawab Waka Polres Deli Serdang Kompol Arief Kuniawan SiK.

Setelah suasana kondusif, Muscab II Partai Demokrat Deli Serdang yang dihadiri Waketum DPP Demokrat Jhonny Allen Marbun serta Sutan Batoegana ini kembali dilaksanakan. Dalam muscab tersebut, Hj Anita Lubis Amri Tambunan (isteri Bupati DS, Red) terpilih secara aklamasi menjadi ketua DPC Partai Demoktrat Deli Serdang periode 2011-2016.(btr)

Ferril Raymond Hattu Kagumi Eddy Harto

Eddy Harto adalah sosok yang santun. Begitulah gambaran yang diberikan rekan-rekan satu timnya, baik seangkatan ataupun pemain yang lebih junior.

Ferril Raymond Hattu yang memang satu angkatan tak bisa melupakan senyum dan sapaan hangat sobatnya. Saat sama-sama masih bermain di tim junior, Eddy di PSMS Medan dan Ferril di Persebaya, sikap ramah itu sudah dipancarkan oleh Eddy. “Saat kami bersama-sama di timnas senyum itu tak hilang,” kata Ferril.

Senada Rocky Poetiray yang merupakan pemain angkatan di bawah Eddy pun tak bisa melupakan keramahan Eddy. “Pengalaman yang luar biasa saat bisa satu tim dengan para pemain senior. Untuk Bang Eddy, saya tak bisa melupakan caranya berkomunikasi. Dia selalu menyapa dengan lembut kepada rekannya, bahkan kepada para pemain yang lebih junior seperti saya, Aji dan Widodo,” kenang Rocky.

Bahkan sampai saat ini jika mereka bersua dan berkumpul, Eddy tak pernah menunjukkan perubahan ke arah negatif. Senyum dan sapaan lembut masih tetap menjadi ciri khasnya.

Jangan tanya ketenangan di lapangan. Menurut Ferril, Eddy adalah penjaga gawang yang sangat bertanggung jawab dan memiliki nyali luar biasa. Makanya Eddy selalu dipercaya menjadi eksekutor akhir setiap kali adu pinalti. Tercatat dua kali dia dibebani tugas serupa, yakni pada SEA Games 1989 dan 1991.

“Jangan tanya kemampuannya sebagai penjaga gawang. Ketenangannya sangat terlihat saat dia harus menjadi pengambil tendangan pinalti kelima,” kata Ferril. Pemilik klub internal Persebaya HBS itu berharap ketenangan dan kepaiwaian Eddy Harto menular kepada timans U-23 yang sedang dibesutnya saat ini. (vem/aww/jpnn)

CEO Bikin Pening

Fans Tolak Idris

MEDAN – PSMS masih berkutat pada permasalahan penentuan figur Chief Executive Officer (CEO) di musim kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012. Beredar kabar, Ketua Umum PSMS yang juga wali kota Medan, Rahudman Harahap pening menentukan siapa yang paling pas duduk di posisi krusial itu.

Salah satu dari dua nama dikabarkan bakal menduduki posisi tersebut. Keduanya merupakan pelaksana teknis PSMS yang ditunjuk langsung oleh Rahudman Harahap yakni Iswanda Ramli dan Idris.

Iswanda Ramli yang sebelumnya menyatakan akan bertemu dengan wali kota Medan itu Jumat (11/11) malam mengaku batal melaporkan kesepakatan yang dicapai pihak konsorsium dan PSMS pada pertemuan teknis klub IPL di Hotel Alila Jakarta Rabu (9/11) lalu.

“Wali kota berhalangan karena banyak kegiatan. Kami pun batal bertemu dengan beliau tadi malam (Jumat 11/11). Kemungkinan besok (hari ini) pertemuan akan digelar. Saya dan Idris akan bertemu dengan beliau,” katanya lagi.
Dia meyakini, pertemuan dengan wali kota tersebut akan memutuskan siapa CEO PSMS Medan.
“Besok (hari ini) saya rasa sudah akan ditentukan mengingat waktu semakin mepet,” ungkapnya.

Baik Iswanda Ramli maupun Idris sebelumnya mengaku bersedia jika ditunjuk sebagai CEO. Namun kelompok suporter PSMS  senada mengutarakan penolakan terhadap Idris jika akhirnya diputuskan menjadi CEO.
Presiden KAMPAK Johan Ferzy Simangunsong yang ditemui di Stadion Teladan Medan kemarin mengatakan, buruknya kinerja Idris sebagai manajer PSMS musim lalu sekaligus sekretaris umum PSMS hampir dua musim lamanya membuatnya seharusnya tidak lagi mendapat tempat di PSMS.

“Jelas kami katakan, kinerja Idris sangat jeblok. KAMPAK menolak dia sebagai CEO lantaran melihat apa yang sudah dibuatnya untuk PSMS sangat buruk. Bukannya prestasi yang dia berikan, namun kebobrokan-kebobrokan,” ungkapnya.

Dengan tegas Johan menyebutkan, jika Idris menjabat CEO, PSMS bakal terperosok jauh dan akhirnya tenggelam.
“Lagipula apa di Medan ini cuma Idris yang harus ke PSMS. Apa hanya dia yang bisa jadi CEO?. Jika harus memilih, kendati baru ditunjuk sebagai pelaksana teknis, Iswanda Ramli pantas mengisi jabatan itu,” tukasnya.
Baik-buruknya Iswanda saat menjabat CEO menurutnya urusan belakangan. Yang jelas, dibanding Idris, pria yang akrab disapa Nanda itu disinyalir lebih baik.

“Kami memang belum bisa menilai kinerja Nanda, tapi memilih yang terbaik di antara yang terburuk itu saya rasa wajar saja. Bukan masalah dukung-mendukung, kami hanya berharap PSMS ini
bisa keluar dari masa suram,” ucapnya lagi.

Senada salah seorang pendiri PSMS Medan Fans Club (PFC) Pio Paulus Sembiring menyatakan, kegelisahan mantan pemain PSMS terhadap pengurus PSMS musim lalu seharusnya membuat pengurus sadar diri dan mundur.
“Keluhan mereka itu secara tidak langsung merupakan keluhan seluruh masyarakat pencinta PSMS. Pengurus harus mundur. Serahkanlah kepengurusan kepada orang yang baru dan profesional,” ucapnya.
Ketua PFC Rahmad Nur Lubis juga tak ingin Idris duduk di kursi CEO.

“Kita minta ketegasan Ketum dalam hal pemilihan CEO ini, Karena kendalinya ada di tangan Ketum. Dilihat dari sisi prosesnya, Idris terlihat teramat ambisius dan seperti ngebet sekali ingin jadi CEO. Ada apa?
Dilihat dari sisi kapabilitas, Idris jelas gagal karena musim lalu gagal memenuhi targetnya membawa PSMS lolos paling tidak ke Semi final Divisi Utama,” bebernya. (saz)

Rencanakan Pencoretan Pemain

Uji coba PSMS melawan tim yang jauh di bawah kualitas, Pratama FC hanya dimenangkan dengan skor tipis 1-0 di Stadion Teladan kemarin sore.

Gol tercipta dari kaki Zainal Anwar pada babak pertama yang melepaskan tendangan terarah ke arah sudut kiri atas gawang Pratama. Banyak peluang yang tercipta namun sayang belum mampu untuk dimaksimalkan menjadi gol.
“Saha sengaja kita simpan, untuk melihat permainan striker lokal kita yang ada saat ini,” ungkap Suharto.
Pada laga uji coba yang dilakukan, tim platih yang saat ini menangani PSMS Medan ingin melihat bagaimana ball posesion dalam laga ujicoba tersebut. Tiga hal yang menjadi sorotan serius oleh tim pelatih terhadap uji coba tersebut, yaitu ball posesion, swicth play, press dan cover para pemain.

“Tadi banyak peluang namun mereka belum bisa memanfaatkannya. Memang kita belum terfokus dengan finishing touchnya. Tetapi bukan berarti tidak diperhatikan,” imbuh Suharto.

Melihat hasil ini, akan dilakukan pencoretan pemain kembali. Suharto akan melakukan rapat dengan tim pelatih untuk membahas hal itu. Saat ditanyakan berapa pemain yang akan dicoret dirinya enggan menyebutkannya. “ Kemungkinan dua atau bahkan empat pemain yang akan dieliminasi. Namun belum dirapatkan dengan tim pelatih. Untuk posisinya pemain bawah, tengah dan depan,” ungkapnya.

Saat ditanyakan mengenai pertandingan uji coba yang dilakukan, Suharto mengatakan sudah 70 persen dari materi yang dinginkannya tercapai. (saz)

Pacu Kesehatan Gigi dan Mulut

50 Tahun Fakultas Kedokteran Gigi USU

MEDAN- Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Dr dr Syahril Pasaribu DTM H Msc SP A (k) bersama Dekan FKG USU Prof H Nazruddin drg C Ort PhD SpOrt dan Ketua Panitia Dr Ameta Primasari drg MDSc M Kes membuka acara Regional Dental Meeting and Exibition V (RDM&E-V) di Tiara Convention Center, Medan Jumat (11/10) lalu.

Syahril Pasaribu dalam sambutan memberikan apresiasi atas berbagai kegiatan yang di gelar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang memperingati Dies Natalis 50 Tahun FKG USU, termasuk pelaksanaan RDM&E-V itu sendiri.
Ia bahkan menyarankan kepada penyelenggara dan juga asosiasi dokter gigi untuk lebih sering menyelenggarakan kegiatan serupa guna lebih meningkatkan dan memacu perkembangan di dunia ilmu kesehatan gigi dan mulut dalam menghadapi tantangan global.

Sementara itu, ketua panitia, Dr Ameta Primasari drg MDSc MKes mengungkapkan,  RDM&E-V diikuti sekitar 1.114 peserta yang berasal dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Agentina, Brasil, dan Jerman.

RDM&E-V ini dimeriahkan dengan pameran berbagai alat kesehatan dan kedokteran gigi, yang diikuti 30 stan dari perusahaan alat-alat kesehatan.

RDM&E-V merupakan puncak peringatan ulang tahun emas FKG USU. Selain menggelar pertemuan, juga digelar berbagai kegiatan. Mulai dari Porseni, bakti sosial operasi celah bibir dan langit-langit.(ful)

Membatik Tujuh Etnis Sumut

Pameran Promosi Produk UMKM 2011

MEDAN- Pameran Promosi Produk UMKM 2011, di Pusat Industri Kecil (PIK), Menteng, Kecamatan Medan Denai, cukup menyita perhatian pengunjung. Apalagi ketika LPK Saudur Sadalanan, mendemonstrasikan cara membatik.
Di even itu, seorang murid LPK Saudur Sadalanan, unjuk kebolehan dalam mewarnai dan membuat motif batik. Pengunjung yang datang ke stan itu, tampak berdecak kagum melihat keterampilan murid LPK Saudur Sadalanan. Ketua LPK Saudur Sadalanan Nurcahaya Nasution mengatakan, berbagai motif batik dan cara membatik kita coba perkenalkan ke pengunjung. “Tujuannya agar  masyarakat mencintai batik,” katanya.

Nurcahaya mengatakan, motif batik yang dibuat bersumber dari tujuh etnis di Sumatera Utara. Di hal lain, Nurcahaya menjelaskan, LPK Saudur Sadalanan memiliki visi dalam memperkenalkan serta mengangkat batik motif tujuh enis Sumatera Utara ke dunia internasional.

“Kita juga mempunyai misi melakukan pelatihan membatik sebagai pembinaan terhadap perajin batik sekaligus mendorong berkembangnya kemampuan para pengrajin menjadi pelaku UMKM,” tandasnya.

Pameran Produk Promosi UMKM 2011 di Pusat Industri Kecil Medan diikuti sebanyak 90 pelaku UMKM dan kegiatan koperasi di Kota Medan atau  meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Diharapkan kegiatan ini mampu membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan dan memasarkan produknya.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengakui, banyak tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan pasar UMKM. Namun begitu, pemko tetap meminta dukungan dari berbagai pihak, pelaku usaha dan masyarakat pada umumnya dalam meningkatkan derajat usaha dan kualitas produk UMKM. “Biasanya pameran dilakukan di mall-mall. Tapi tahun ini saya minta dilakukan di tengah-tengah masyarakat agar lebih dekat dan pemasarannya dapat lebih luas,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Medan Qamurullah Fattah mengatakan, PIK Kota Medan ini telah lama berdiri dengan jumlah toko 100 unit. Namun memang sampai sekarang dari hasil evaluasi yang dilakukan, sebagian sudah beralih fungsi menjadi tempat hunian.(ful)

Kantor Alumni IPB Digasak Maling

MEDAN- Kantor Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) di Jalan Setia Budi, Tanjung Rejo, Medan Sunggal, berhasil digasak kawanan pencuri, Jumat (11/11) dinihari. Kawanan pencuri yang diduga lebih dari satu orang ini berhasil membawa dua unit komputer, tiga unit AC, 10 unit kursi besi dan empat pintu besi, sehingga kerugian diperkirakan Rp15 juta.

Menurut Ketua Alumni IPB Sumut Chaidir Ritonga yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut, aksi pencurian tersebut diduga telah terjadi beberapa hari lalu, namun baru diketahui kemarin. Pasalnya, menurut politisi Partai Golkar ini, kantor tersebut jarang digunakan untuk beraktivitas.

Hingga kini, aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap dan menangkap para pelaku yang diduga lebih dari satu orang.(eza/smg)

Seminggu tak Pulang, Diduga Dilarikan Pacar

TEBING TINGGI- Resah karena anak gadisnya, Diana (18), seminggu tak pulang ke rumah, pasangan suami istri Naim (53) dan Misni (36), warga Kampung Gaya Baru Dusun IV, Naga Kesiangan, Kec. Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, mengadu ke Mapolresta Tebing Tinggi, Sabtu (12/11). Mereka menduga, Diana dilarikan pacarnya, Doni yang mengaku tinggal di Bah Jambu, Kecamatan Tebing Tinggi, Serdang Bedagai.

Menurut Naim dan Misni mengungkapkan, Diana pergi sejak Senin (7/11) lalu pukul 10.30 WIB. Awalnya, Diana berpura-pura pamit hendak pergi ke rumah temannya. “Dia minta uang sama saya Rp15.000, katanya untuk ongkos mau ke rumah temannya. Tapi perempuan saya satu satunya itu tidak memberi tahu siapa dan dimana teman yang mau didatanginya itu,” ujar Misni.

Kemarin, kata Misni, Diana ada mengirim SMS kepada adiknya yang sedang kuliah di Medan. Lewat SMS itu, Diana memberitahukan kalau diana berada di Medan.  Karenanya, mereka sangat berharap polisi bisa melacak keberadaan Diana, termasuk melacak tempat tinggal Doni yang diduga telah melarikan anaknya.(awi/smg)

AKP Juliani: Razia Gunakan Plang

TEBING TINGGI- Kasat Lantas Polresta Tebing Tinggi AKP Juliani Prihatini menegaskan, pihaknya selalu memasang plang saat menggelar razia. Pernyataan ini disampaikannya terkait adanya tudingan warga yang menyebutkan, petugas Sat Lantas Polresta Tebing Tinggi tak menggunakan plang razia saat melakukan operasi yang mengakibatkan Ober Sijabat (50), warga Kompleks Perumahan Griya Bulian, Jalan Merpati, Kota Tebing Tinggi, meninggal dunia saat terjaring razia.
“Setiap menggelar razia, petugas Sat Lantas Polres Tebing Tinggi tetap menggunakan plank tanda razia,” kata AKP Juliani Prihatini kepada Sumut Pos melalui telepon selulernya, Sabtu (12/11) siang.

Menurutnya, warga yang memberikan kesaksian kepada wartawan mungkin tidak melihat plang razia yang diletakan petugas karena terlindung yang posisinya di simpang tiga antara Jalan Letda Sujono dan Jalan Belibis, Kota Tebing Tinggi. “Masyarakat tak tahu, mereka mungkin hanya melihat sepintas , sementara petugas yang melakukan razia mengatakan ada tanda plank razia dan pihak kami punya poto saat dilakukan razia,” jelasnya.(mag-3)

Sajikan Ayam Peprek Irere

Beragam nama makanan  dengan bahan dasar daging ayam coba disajikan sejumlah penjaja makanan. Satu diantaranya ayam penyet.

Akan tetapi tak jarang konsep pembuatan dan ramuan bumbunya hampir serupa, berbeda hanya pada namanya saja yang dijadikan menu kuliner andalan.

Tapi siapa sangka, ide baru coba ditawarkan oleh Herman Syahputra Sibarani atau akrab disapa Rian (38).
Ayah tiga anak ini menyajikan menu Sepesial Ayam Peprek dan Nasi Goreng Gila di Foodcourt Ayam Peprek Irere milik Rian di Kemangi Foodcourt Palladium lantai tiga TF Nomor 19 Medan.

Memang ayam peprek sedikit terdengar asing di telinga pencinta kuliner Kota Medan.

Namun kalau untuk rasa, ayam peprek sangat dominan mewakili cita rasa warga kota Medan yang dikenal mencintai selera pedas. “Sesuai selera orang Medan, ayam peprek merupakan menu baru yang belum di buat orang. Untuk jenis ayam ini kita memiliki kekhasan dalam bumbu ramuan yang menggunakan daun kemangi, selain pedas Ayam Peprek milik kita ini kental dengan nuansa wewangian daun kemangi,”ungkap Rian saat dikunjungi di stand miliknya, kemarin (14/11) siang.

Stand Ayam Peprek Irere sendiri menurut Rian tidak memilki makna khusus atas namanya. Hanya saja untuk Irere, Rian mengaku mewakili nama ketiga anaknya yakni Indah, Reza dan Repal.

Sebenarnya, bilang Rian, Ayam Peprek merupakan ayam goreng yang disajikan dengan balutan sambal cabai rawit dan cabai merah yang lumayan pedas. Yang menjadi pembeda ayam peprek ini dengan ayam lainnya, terkandung di daun kemangi.

Selama ini hampir semua penjaja kuliner menyajikan daun kemangi sebagai lalapan atau teman nasi saja. Namun beda halnya dengan Ayam Peprek, daun kemangi sengaja dicampur didalam bumbu sambal cabai rawit untuk baluran ayam, sehingga daun kemangi tidak begitu terasa namun mampu memberikan keharuman yang mampu menggungah selera penikmatnya.

Untuk proses pembuatannya, daging ayamnya yang padat dan empuk diproses dengan dua tahapan, yakni ayam diungkep terlebih dahulu dengan resep rahasia, selama lebih kurang satu jam.

Setelah itu daging ayam di goreng sebentar saja agar warna daging tidak hitam.
Diakhir pembuatan, ayam kemudian dipenyetkan lalu dibalur dengan bumbu sambal cabai resep Ayam Peprek Irere untuk kemudian disajikan dan bisa dinikmati.

Keistimewaan Ayam Peprek Irere ini sendiri, terletak pada sambalnya yang khas beraromakan daun kemangi “Untuk kadar pedas yang kita siapkan sesuai dengan keinginan dan selera konsumen pastinya,”ungkap Rian.
Untuk bisa menikmati Ayam Peprek para konsumen tak harus merogoh kocek terlalu dalam. Hanya dengan Rp12 ribu para pencinta kuliner sudah bisa menyantap ayam peprek milik Rian.(uma)