24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14397

Telkomsel Gandeng Skype Hadirkan Pengalaman Baru Berkomunikasi

TELKOMSEL makes SKYPE go mobile

Telkomsel, operator telepon seluler terbesar ke-7 di dunia dengan visi Best and Leading Mobile Lifestyle and Solutions Provider in the Region, hari ini mengumumkan kemitraan dengan Skype™, penyedia layanan perangkat lunak internet terkemuka di dunia. Kerjasama ini memungkinkan perangkat lunak Skype dipergunakan pada berbagai smartphone multiplatform, seperti Symbian, Android dan Blackberry, sehingga pelanggan dapat melakukan percakapan melalui Skype di mana saja (mobile).

Melalui kemitraan strategis ini, kedua perusahaan mengkreasikan sebuah pengalaman berkomunikasi baru, yang menawarkan langkah inovatif untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga yang berada di lokasi manapun di seluruh dunia.

Kehadiran Skype akan memperkuat layanan data bagi pengguna Telkomsel dengan menawarkan cara baru melakukan panggilan melalui telepon seluler ke seluruh dunia. Di sisi lain, menghadirkan kesempatan bagi jutaan pengguna Skype untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga maupun mitra bisnis di Indonesia menggunakan jaringan luas dan berkualitas milik Telkomsel.

“Kami bangga dapat menghadirkan layanan Skype ke pelanggan Telkomsel, sebagai sebuah terobosan untuk memberikan kenyamanan bagi 105 juta pelanggan Telkomsel dalam menikmati pilihan komunikasi global tanpa batas dengan menghubungkan kepada ratusan juta pengguna Skype di seluruh dunia. Hal ini sekaligus membuktikan kepeloporan Telkomsel sebagai penyedia mobile broadband terbaik di Indonesia“ ungkap Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Herfini Haryono.

Pada awal peluncurannya, Skype tersedia pada 24 smartphone seperti dari Samsung, BlackBerry, Nokia dan LG dengan rencana untuk memperluas layanan ke ponsel berbasis J2ME lain dalam waktu dekat.

Dengan menggunakan perangkat smartphone yang mendukung, pelanggan dapat membeli paket data seharga Rp 25.000/bulan dari Telkomsel. Pelanggan kartuHALO, simPATI, dan Kartu As dapat menikmati fitur-fitur Skype, seperti:

  • Panggilan Skype-to-Skype secara unlimited tanpa dikenakan biaya tambahan pemakaian pulsa
  • Bebas mengirimkan dan menerima pesan instan (instant messages) ke seluruh teman, baik secara personal (1 to 1) maupun melalui grup
  • Berpartisipasi dalam conference calls
  • Melakukan panggilan internasional dari Skype ke saluran telepon tetap dan bergerak dengan tarif kompetitif dari Skype
  • Memiliki aplikasi Skype app “always on“  dan dapat melihat status online kontak pengguna Skype lain setiap saat

Bagi pelanggan Telkomsel yang mengaktifkan paket data Telkomsel khusus Skype sebelum tanggal 31 Januari 2012 dapat menikmati layanan Skype selama dua minggu tanpa dipungut biaya. Aktivasi layanan dapat dilakukan dengan mengakses *363# yang juga dapat digunakan untuk mendapatkan informasi layanan, mengecek kompatibilitas dengan ponsel dan menu pendukung lain.

“Skype sangat berkenan atas kerjasamanya dengan Tekomsel untuk menghadirkan pengalaman baru dalam berkomunikasi bagi pelanggan di Indonesia,“ ujar Vice President dan General Manager International Skype Dan Neary. “Dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang mengakses internet melalui ponsel, mereka juga menghendaki percakapan Skype dibawa kemanapun mereka pergi. Telkomsel, sekarang memungkinkan pelanggan di Indonesia untuk dapat menikmati pengalaman komunikasi Skype yang berkualitas melalui ponsel masing-masing, dan dapat mengubah cara berkomunikasi ke luar negeri.“

Pelanggan yang tertarik untuk mengetahui informasi mengenai Skype™ pada jaringan Telkomsel melalui ponsel, dapat membuka situs m.skype.com. Untuk mengetahui informasi lebih jauh tentang Telkomsel dan layanan lain yang ditawarkan, silakan mengakses www.telkomsel.com atau follow informasi perusahaan  di http://twitter.com/telkomsel. Silakan mengakses www.skype.com untuk melakukan download dan mengetahui Skype lebih lanjut atau follow http://twitter.com/skypemobile.

Jalan Sehat Meriahkan Hari Jadi ke-155 Telkom

Medan-Memeriahkan Hari Jadi nya yang ke 155 yang jatuh pada setiap tanggal 23 Oktober, Keluarga Besar TelkomGroup Kota Medan Minggu kemarin mengadakan Family Gathering, yang salah satunya dengan melakukan “Jalan Sehat “ memadati sejumlah jalan utama di Kota Medan. Acara yang dipusatkan di Lapangan Telkom – Jl Gaharu Medan ini dilepas secara langsung oleh GM Consumer Service Reg.1, Overlis.

Terlihat suasana penuh ceria dan keakraban dirasakan para peserta Family Gathering ini. Beberapa ruas jalan utama kota Medan yang sempat dilalui diantaranya Jalan Gaharu sebagai titik start,  Jalan Irian Barat, Titi Gantung, Jalan Paya Pinang, Jalan Balai Kota, Jalan Prof HM Yamin, Jalan Merak Jingga, Jalan Perintis Kemerdekaan dan akhirnya finish kembali ke Jalan Gaharu. Hadirnya, Family Gathering ini tentu tidak lepas dari perhatian sebagaian masyarakat kota Medan yang saat itu juga sedang melakukan olah raga pagi.

Usai jalan sehat, di lapangan Gaharu juga dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng oleh GM Consumer Service Regional 1 Overlis, yang juga disaksikan oleh sejumlah senior leader unit bisnis Sumatra yang ada di kota Medan, diantara adalah POH OSM HR 01 Sumatra Syafri Murat dan GM Access Regional 1 Sumatra, Ya’aro Hulu.

Overlis mengatakan bahwa Family Gathering TelkomGroup yang digelar kali ini memberikan makna yang cukup berarti dalam rangka meningkatkan tali silaturakhmi antar sesama keluarga besar TelkomGroup. Selain itu, acara ini sekaligus juga untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan  sehingga diharapkan dengan modal kesehatan tersebut bisa meningkatkan kontribusi kita kepada perusahaan dan layanan kita kepada pelanggan.

Dikatakannya, HUT Telkom kali ini hendaknya juga dijadikan momen bagi seluruh keluarga besar karyawan TelkomGroup untuk berkontemplasi (merenung) apa yang sudah dilakukan untuk perusahaan maupun pelanggan dengan tuntutan dan tingkat kepuasan yang terus berubah.

Menghadapi perubahan tersebut, kata Overlis, karyawan dituntut lincah sesuai tuntutan perubahan agar terus tumbuh, seperti halnya sekarang dengan portofiolio baru, yaitu  TIME (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment ). Produk TIME diharapkan menjadi warna dan nilai tambah baru dalam upaya memenuhi kebutuhan dan gaya hidup pelanggan.

‘’Melalui layanan TIME yang sudah dan sedang kita rintis dan dorong tersebut, kita berharap bisa memberikan beberapa layanan sekaligus (konvergen) yang dibutuhkan pelanggan seperti suara, data dan internet, vedeo serta cable TV, dan inilah yang dapat disebut sebagai  The Real Transformation Telkom,”ujarnya.

GrooviaTV adalah salah satu contoh layanan konvergen Telkom terbaru. Sebentar lagi produk yang bisa memberikan tayangan televisi on deman secara interaktif ini juga akan segera hadir di Sumatra dan masih dalam tahap trial di Banda Aceh. Ini semua tentu tidak lepas dengan dukungan SDM yang dikenal kreatif dan menjadi salah satu ciri keunggulan SDM Telkom.

Sementara itu, menyemarakkan acara Family Gathering kali ini, para peserta juga dihibur dengan pagelaran musik, penyediaan beragam door prize menarik serta memberikan hadiah kepara para pemenang pada berbagai cabang lomba internal yang digelar TelkomGroup, seperti lomba karaoke, bulutangkis, futsal, tenis meja, tenis lapangan dan lain-lain. (rel/ila)

Belasungkawa Untuk Bencana Turki

MEDAN-Konsul Jenderal Kehormatan Republik Turki untuk wilayah Sumatera yang juga merupakan anggota DPD RI utusan Sumatera Utara DR H Rahmat Shah,  menyatakan rasa duka mendalam atas bencana alam gempa bumi berkekuatan 7,2 SR yang melanda tenggara Turki pada Minggu (23/10) pukul 13.41 siang waktu setempat.

Sebagaimana diketahui, gempa tersebut menghancurkan sebahagian besar bangunan di kota Van dan sejumlah distrik di sekitarnya, yang berada di pinggir danau Van. Wilayah itu dekat dengan perbatasan Turki – Iran.

Keprihatinan ini disampaikan Rahmat di Medan di sela-sela kegiatan Workshop Lesson Learnt Pelayanan Ambulan yang berlangsung di hotel Aryaduta Medan, Senin, (24/10). Dalam kesempatan yang sama, Rahmat mengajak kebersamaan masyarakat Sumatera Utara untuk berdoa bagi masyarakat Turki yang menjadi korban gempa.

“Masyarakat Turki bukan orang asing bagi kita, mereka sudah lebih dari bagaikan saudara bagi kita dan itu sudah mereka tunjukkan pada saat kita mengalami musibah gempa bumi dan tsunami beberapa tahun lalu,” tukas Rahmat.
Rahmat yang juga merupakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara meyakini bahwa sistem penanggulangan bencana yang telah diterapkan di Turki, yakni dengan mengerahkan kesatuan khusus tanggap bencana, diharapkan dapat dengan segera melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan dalam hitungan jam.
Dengan demikian upaya-upaya evakuasi yang dilakukan kesatuan ini dapat berlangsung dengan cepat dan tepat sehingga dapat meminimalisir jumlah korban.

Sebagai bentuk persaudaraan dan kemanusiaan global, dan terlebih lagi mengingat perhatian yang pernah diberikan oleh masyarakat Turki kepada Indonesia pada saat bencana gempa dan tsunami melanda, kini saatnya masyarakat Indonesia, khususnya yang  berada di Sumatera Utara dapat mengungkapkan rasa duka mendalam mereka dengan menuliskan ungkapan duka,  belasungkawa dan doa mereka pada buku yang telah dipersiapkan petugas Konsulat Jenderal Kehormatan Turki yang berlokasi di Jalan Dr Mansyur No. 122 – 124 Medan.

Kesempatan ini terbuka bagi segenap masyarakat dari ber bagai lapisan dan kalangan. (*/ila)

Alumni UISU Gelar Reuni Akbar

MEDAN – Alumni Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) angkatan 1952-2011 menggelar reuni akbar yang berlangsung sukses  di Hotel Madani Medan, Minggu (23/10).  Acara diawali pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh Muhammad Syah dan dilanjutkan dengan menyanyikan Hymne UISU dan Mars UISU serta sambutan dari beberapa alumni dari berbagai jurusan serta angkatan.

“ Reuni Akbar UISU 2011 ini mengusung thema Go UISU, Satu UISU dan Satu Hati, yang dihadiri sekitar 300 orang dari angkatan dan berbagai jurusan di UISU,” ujar Ketua Panitia M Khairun Nazirin, ST didampingi unsur panitia lainnya.

Menurut Khairun, reuni ini dilaksanakan tak lain untuk mempererat silaturahim dan temu kangen dengan sesama alumni UISU  sehingga menumbuhkan rasa cinta pada almamater. “ Pada kesempatan reuni kali ini juga diadakan pemilihan Ketua Ikatan Alumni UISU periode 2011-2014 yang terpilih Ir Eddy Aswari, MM. Hadir pada acara tersebut Ketua Ikatan Alumni UISU 2008-2011, Rafriandi Nasution yang juga Ketua DPW Sumut dari Partai PKPB, Razman Arief dan Anas Suheiri Lubis.  Hadir juga para alumni  dari Medan, Tebing Tinggi, Kisaran, Rantau Prapat, Madina, Padang Sidempuan serta dari luar  Sumut yakni dari Sumbar, Jakarta, NAD, Riau, Jatim  serta Sulawesi Selatan. (rel/sih)

Gempa Turki, 550 WNI Aman

JAKARTA-Turki diguncang gempa bumi hebat dengan kekuatan mencapai 7,2 SR Minggu (23/10) siang waktu setempat. Sempat berhembus kabar, ratusan hingga ribuan orang tewas akibat gempa ini. Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melansir kabar jika belum ada laporan munculnya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban benaca alam ini.

Juru bicara Kemenlu Michael Tene di Jakarta kemarin (24/10) menuturkan, informasi dari pihak KBRI di Turki tidak ada laporan warga Indonesia yang terkena dampak atau menjadi korban bencana gempa bumi.

“Sebab umumnya WNI tinggal di wilayah Istanbul dan Ankara. Sedangkan gempa kan terjadi di Kota Van,” lanjut Tene.
Menurut data yang sudah diterima Tene, saat ini ada sekitar 550 WNI yang tinggal di Tukri. Diantaranya para WNI tadi bekerja baik formal maupun non formal, belajar, hingga sudah menetap karena dipersunting warga setempat. Dia berharap, kabar baik sudah pasti dan tidak ada laporan WNI yang benar-benar menjadi korban. “Sampai sekarang evakuasi pascagempa masih terus dilakukan,” katanya.

Pihak Kemenlu juga belum merencanakan proses evakuasi untuk sejumlah WNI di Turki. Apalagi, laporan dari pihak KBRI di Ankara, Turki menjelaskan di titik-titik tempat keberadaan para WNI tidak mengalami kerusakan akibat bencana gempa. Pihak Indonesia berharap, kondisi sosial ekonomi di Turki bisa cepat pulih setelah diguncang gempa ini.

Tene juga menuturkan, pihak Indonesia berencana mengirim bantuan untuk menangani dampak gempa. Ini menyusul pernyataan resmi dari pemerintah Turki yang berencana membuka kran bantuan dari negara lain. Namun, pihak Kemenlu masih menunggu perkembangan kondisi masyarakat Turki secara menyeluruh. “Upaya memberikan bantuan akan dibahas lebih lanjut,” paparnya.

Tene mengatakan, gempa ini terjadi Minggu dan butuh waktu beberapa hari untuk pembahasan dan memastikan apakah Indonesia mengirim bantuan. Diantara yang bakal menjadi pertimbangan untuk memberikan bantuan adalah, tingkat kerusakan di pusat-pusat fasilitas umum. Dan berpotensi mengganggu roda perekonomian dan sosial masyarakat setempat.

Sementara itu, di Turki, korban tewas yang sudah terdata di posko darurat bertambah menjadi 270 orang. Menteri Dalam Negeri Turki Idris Naim Sahin mengatakan, selain korban tewas sejumlah itu, lebih dari 1000 orang lainnya terluka.

Hingga Senin sore waktu setempat, tim penyelamat masih terus menemukan korban hidup dari reruntuhan gedung. Salah satunya, seorang pria yang berhasil diselamatkan setelah dia berusaha menelepon dengan telepon selularnya untuk meminta pertolongan.

Masih banyak orang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan. Namun demikian para pejabat menyebutkan, jumlah korban kemungkinan tidak sebanyak yang dikhawatirkan sebelumnya. (wan/bbs/jpnn)

Soal JR Saragih, tak Harus Tunggu Izin Presiden

MEDAN- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak harus mengantongi izin dari presiden dulu, bila akan melakukan pemeriksaan terhadap Bupati Simalungun, JR Saragih. Artinya, surat izin pemeriksaan tersebut bisa diajukan ke presiden sembari proses pemeriksaan di KPK terhadap yang bersangkutan berjalan.

“Mengenai surat izin dari presiden itu, sembari proses pemeriksaan berjalan bisa diajukan. Jadi, tidak menunggu izin dari Presiden dulu. Memang secara prosedur administratif itu diperlukan, tapi kalau semuanya menunggu izin terus-terusan, kapan proses hukum akan berjalan. KPK harusnya segera melakukan pemeriksaan, melalui bukti awal yang telah diterima,” tegas Pengamat Hukum Tata Negara asal Universitas Sumatera Utara (USU), Mirza Nasution kepada Sumut Pos, Senin (24/10).

Bahkan, Mirza Nasution juga mengungkapkan, untuk pemeriksaan atau proses hukum terhadap JR Saragih, surat izin pemeriksaan hanya cukup dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) saja. “Saya pikir, ini hanya keperluan administratif. Jadi, izin dari Mendagri juga sudah cukup. Kalau menunggu izin pemeriksaan, bisa jadi akan semakin lama. Nanti kalau ditanya mana surat izin pemeriksaannya, pasti dijawab belum dibahaslah, belum selesailah. Itu tidak menutup kemungkinan karena faktor kepentingan. Intinya adalah penegakan hukum, KPK jangan sampai memperlambat proses hukum terhadap kasus-kasus yang diterima, terlebih kasus-kasus korupsi yang dilakukan kepala daerah,” tambahnya.
Jika proses ini berjalan lambat, sambungnya, tidak menutup kemungkinan akan berdampak negatif pada pemerintahan dan perkembangan pembangunan di Simalungun.

Asumsi yang berkembang, andai kepala daerahnya saja korupsi, bisa jadi bawahan-bawahan kepala daerah juga akan melakukan hal yang sama. Kemudian, dari hal itu akan terbangun citra negatif terhadap Kabupaten Simalungun, khususnya para investor yang ingin menanamkan modalnya ke Simalungun. Bisa jadi, para investor akan menarik diri dari Simalungun dan mengalokasikannya ke daerah lainnya. “Secara langsung dan tidak langsung, akan berdampak negatif pada pemerintahan dan perkembangan pembangunan di sana,” ulasnya.

Sedangkan itu, Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi yang dikonfirmasi via seluler oleh Sumut Pos mengenai beberapa kasus yang menyeret-nyeret nama orang nomor satu di Pemkab Simalungun yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Simalungun tersebut mengatakan, beberapa kasus tersebut masih di Bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK. Bahkan anehnya, Johan Budi menyatakan, kasus terkait dugaan suap ke Hakim MK, tidak menyeret nama JR Saragih.  “Yang di penyelidikan itu, kasus berdasarkan laporan Reflli Harusn CS dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), bukan soal  Bupati Simalungunnya. Tadi saya cek, masih di penyelidikan. Belum ada peningkatan. Sementara yang di Dumas, ada laporan soal Bupati Simalungun JR Saragih, masih ditelaah katanya. Humas tidak diberitahukan detail materinya,” terangnya.

Diketahui, JR Saragih dilaporkan ke KPK terkait beberapa kasus antara lain, dugaan pengalihan dana insentif guru non PNS menjadi pembelian mobil dinas anggota dewan yang dilaporkan pada 28 September 2011 lalu, oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Solidaritas Anak Bangsa (SAB) melaporkan JR  Saragih ke KPK, dengan No Surat 001/SAB/IX/2011, dengan perihal adanya dugaan berkolusi dengan Ketua DPRD Simalungun Binton Tindaon, untuk mengalihkan dana intensif para guru non PNS sebesar Rp1.276.920.000. Dimana laporan tertanggal 28 September 2011 tersebut diterima oleh pihak KPK melalui Ibu Ita, dengan No Register 56, pukul 13.19 WIB.

Kemudian dugaan penyelewengan APBD Simalungun 2010/2011 senilai Rp48 miliar, dimana si pelapor adalah salah seorang anggota DPRD Simalungun, Bernhard Damanik, dengan Nomor laporan ke KPK 08/ist/B.D/IX/2011, Lampiran satu bundel. KPK menerima laporan tersebut, dengan memberi nomor pada laporan tersebut yaitu Nomor : 201109-000423 Tanggal 30 September 2011, dengan perihal dugaan TPK pengelolaan APBD di Pemkab Simalungun Tahun 2010 senilai Rp48 miliar.  Belum lagi laporan dugaan suap JR Saragih kepada Ketua Pokja Pencalonan KPU Simalungun Robert Ambarita, sebesar Rp50 juta, yang akhirnya Robert Ambarita sendiri langsung melaporkannya ke KPK.

Diketahui, berdasarkan informasi yang diperoleh Sumut Pos, laporan dugaan suap tersebut dilaporkan langsung oleh Robert Ambarita tanggal 29 Desember 2010 lalu. Tanda bukti laporan yang dikeluarkan KPK terkait kasus tersebut No.2010-12-000545 Tanggal 29 Desember ditandatangani oleh pihak KPK yakni, Any Susanty di bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.

Pada hari dan tanggal yang sama, diketahui Robert Ambarita juga mengadu ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Dalam kasus ini, JR Saragih diduga melakukan suap terhadap Robert Ambarita sebesar Rp50 juta, dengan cek dari salah satu Bank BUMN (Bank BNI, red) atas nama PT Efarina No.505776, tertanggal 14 Juni 2010. Kasus ini kaitannya dalam prosesi Pilkada Simalungun 26 Agustus 2010 lalu.

Pada tanggal 18 Januari 2010 lalu, Robert Ambarita menerima surat panggilan dari KPK. Kemudian, Robert diperiksa KPK dalam rangka penelaahan kasus dua hari kemudian tepatnya, 20 Januari 2010 lalu. Di tanggal 25 Januari 2010 nya, Robert menyerahkan cek yang diterima dari JR Saragih pada KPK.

Sebelumnya lagi, sekira Bulan September 2010 lalu, JR Saragih juga dilaporkan ke KPK, menyangkut dugaan penyuapan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) oleh mantan pengacaranya sendiri Reffli Harun cs. Dan terbongkarnya kasus dugaan suap tersebut, dibongkar langsung oleh Ketua MK Mahfud MD dalam sebuah keterangan pers, 9 Desember 2010 lalu.(ari)

Copot Kajatisu!

Banyak Kasus Dugaan Korupsi di Sumut tak Jelas Finalisasinya

MEDAN- Sejumlah elemen masyarakat serta anggota DPRD Sumut meminta agar Kepala Kejaksaan Agung (Kajagung) RI untuk mengevaluasi, dan bahkan mencopot atau mengganti Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajatisu) AK Basyuni. Desakan itu didasarkan atas kinerja Kejatisu yang lambat dalam penegakan hukum, khususnya yang bersangkutan dengan kasus-kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

“Banyak kasus-kasus korupsi di Sumatera Utara yang ditangani Kejatisu, tidak ada kejelasan atau finalisasinya. Sampai dimana prosesnya, juga kita tidak tahu. Maka untuk itu, sebaiknya Kajagung, mengambil kebijakan untuk mengevaluasi dan bila perlu mengganti Kajatisu yang lemah dalam penegakan hukum di Sumut,” tegas Muhammad Hadly Azmi, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Angkatan Muda Advokat Indonesia (AMDHI) kepada Sumut Pos, Senin (24/10).
Senada dengan itu, Ketua LSM Lembaga Penyalur Aspirasi Rakyat (Lempar) Picky Fadli juga mengatakan, penegakan supremasi hukum di Sumut tidak berjalan, terutama yang berkaitan dengan penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejatisu.

“Kita menilai, Kajatisu tidak mampu menerapkan dan melakukan penegakan hukum di Sumut. Kita meminta, Kajatisu untuk dicopot,” tegasnya.

Desakan yang sama juga dikemukakan anggota DPRD Sumut dari Fraksi PPP, Ahmad Hosen Hutagalung. Dikatakannya, langkah terbaik yang seharusnys dilakukan oleh institusi kejaksaan khususnya Kajagung RI, untuk mengevaluasi kinerja Kajatisu.

Ketika ditanya, apakah lebih baik tidak dicopot saja? “Ya, itu juga lebih baik dilakukan,” tegas Sekretaris Fraksi PPP DPRD Sumut tersebut.

Bendahara Fraksi PAN DPRD Sumut Muslim Simbolon menyatakan, tidak sampai melakukan pencopotan meskipun banyak persoalan hukum yang tak teratasi di Kejatisu, terutama kasus korupsi. “Kita masih yakin, Kajatisu mampu untuk melakukan itu. Hanya saja, kita meminta agar Kajatisu bisa lebih proaktif dalam penegakan hukum, terutama kasus korupsi. Jadi, tidak sampai dilakukan evaluasi. Dan kita meminta agar Kejagung bisa mengambil kasus-kasus yang belum tertangani di Sumut ini,” ungkapnya.

Diketahui, berdasarkan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara pihak Kejatisu dengan Komisi A DPRD Sumut, di Gedung Dewan Jalan Imam Bonjol, Rabu (12/10) lalu.

Pada kesempatan itu, AK Basyuni mengaku tidak mampu menangani kasus korupsi di Sumut. Dirinya hanya melakukan pembinaan secara profesional saja dijajarannya.

Pada pemaparan di Komisi A DPRD Sumut tersebut, data perkara korupsi di tahun 2011 ini tercatat sebanyak 19 kasus. Dari jumlah ini, belum satu pun yang memiliki kekuatan hukum (inkrah). Rata-rata kasusnya masih dalam tahapan penyidikan.

Tidak hanya itu saja, kasus perkara tindak pidana korupsi di tahun 2010 saja masih banyak yang belum tuntas. Dari 33 kasus tindak pidana korupsi, baru enam saja tersangka saja yang sudah divonis putusan pengadilan.
Tidak hanya sampai di situ, ada satu persoalan lain yang bak ibarat buah simalakama bagi AK Basyuni. Kasus itu adalah pencurian di rumah dinasnya di Jalan Listrik, Medan, tepatnya Minggu (21/8) dini hari lalu, dimana nominal kerugian diduga mencapai Rp10 miliar.

Nominal sebesar itu, memunculkan asusmi dari masyarakat banyak, dikumpulkan melalui kasus-kasus yang tak tertangani di Sumut. Artinya, ada dugaan deal-deal tertentu terhadap satu kasus sehingga kasus yang ditangani Kejatisu menjadi “terhenti”.

Itu dibenarkan Sekretaris Fraksi PP DPRD Sumut, Ahmad Hosen Hutagalung. “Bisa saja seperti itu. Uang sebanyak itu, dari masa jabatan yang belum beberapa lama, karena uang-uang yang ditilep dari kasus-kasus yang ada. Itu asumsi yang berkembang. Makanya, ini perlu dibuktikan. Kita meminta polisi harus profesional dan mengungkap kasus pencurian di rumah dinas Kajatisu itu,” tegasnya.

Tuntutan yang sama kembali dikemukakan sejumlah elemen masyarakat. Baik LSM AMDHI maupun LSM Lempar juga menyatakan hal yang sama. “Kita minta polisi untuk profesional dan mengungkap kasus pencurian di rumah Kajatisu itu. Dari mana jumlah uang miliaran itu? Ini harus dibuktikan, dengan cara mengungkap siapa pelaku kasus ini. Agar semuanya terang benderang. Kalau benar jumlah nominal kerugiannya sebanyak itu, maka itu patut diajukan ke KPK untuk diperiksa,” ungkap Ketua LSM AMDHI Muhammad Hadly Azmi dan Ketua LSM Lempar Picky Fadly. (ari)

‘Noda’ Kajatisu, AK Basyuni

Sejumlah kasus penanganan korupsi yang tidak tuntas menjadi senjata untuk menyerang Kajatisu AK Basyuni. Ditambah lagi kasus pencurian di rumah dinas Kajatisu, Minggu, 21 AGustus 2011, dini hari. Pencurian yang awalnya disebut menimbulkan kerugian Rp10 miliar itu tiba-tiba direvisi menjadi sekitar 47 juta. Berikut pekerjaan rumah/utang AK Basyuni selama bertugas di Medan.

Sepanjang 2011

  1. Dugaan penyalahgunaan APBD Langkat 2000/2007, terdakwa Buyung Ritonga dengan kerugian Rp98.716.765.154.
  2. Total jumlah kasus 19 kasus, tetapi belum satu pun yang inkra.

Sepanjang 2010 ada 33 kasus dengan enam tersangka divonis, sisanya menggantung. Korupsi yang menggantung, diantaranya:

  1. Dugaan korupsi di dinas pariwisata Kota Medan dengan tersangka Syarifuddin SH, kerugian negara Rp772.089.525 (proses persidangan)
  2. Dugaan korupsi di APBD Pemkab Langkat tahun anggaran 2000-2007 dengn kerugian Rp98.716.765.154 (proses persidangan)
  3. Dugaan korupsi pembangunan gedung kantor, rumah dinas pelayanan PBB Kabanjahe yang merugikan negara Rp686.397.327 dengan tersangka Ir Dharma Husada Tarigan (tahap pemberkasan)
  4. Dugaan korupsi pengerjaan pengerasan pada dinas prasarana wilayah (dinas pekerjaan umum kota Binjai) dengan tersangka, Ayuna, dengan kerugian negara Rp40.670.704 (tahap penyidikan)

Sumber: RDP Kajatisu- Komisi A DPRD Sumut, , Rabu, 12 Oktober 2011/olahan Sumut Pos.

 

Kualanamu Tuntas Tahun Depan

JAKARTA-Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lagi-lagi menyatakan keoptimisannya kalau pembangunan Bandara Kualanamu bisa tuntas November 2012. Kementerian yang saat ini dipimpin EE Mangindaan itu mengklaim, pengerjaan proyek untuk sisi udaranya sudah mencapai kisaran 80 hingga 84 persen.

“Yang kita tangani kan sisi udara. Sisi darat dikerjakan PT Angkasa Pura. Nah, pekerjaan sisi udara hingga saat ini sudah mencapai 80 hingga 84 persen selesai,”  ujar Juru Bicara Kemenhub, Bambang Irvan, kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (24/10).

Dia menyebutkan, dari 11 paket pekerjaan di sisi udara, tujuh paket pekerjaan diantaranya sudah mencapai 100 persen. “Dari 11 pekerjaan, tujuh sudah 100 persen,” kata Bambang.

Dia menyebutkan, pembangunan apron bandara sudah mencapai 100 persen, mechanical engineering sudah 90 persen. “Untuk navigasi antara 80 hingga 84 persen. Tapi landasan masih dikerjakan secara bertahap karena anggarannya juga bertahap,” terang Bambang.

Dijelaskan, pengerjaan landasan perlu waktu landasan tanahnya harus diendapkan dulu sebelum ditimbun lagi. “Tanah perlu pengolahan dulu, dikeraskan dulu, baru ditimbun, ditunggu keras lagi, ditimbun lagi. Ini karena kondisi tanah harus diendapkan dulu,” ungkapnya.

Apakah kondisi tanah yang seperti ini bisa menghambat target penyelesaian? Bambang membantahnya. Menurutnya, hingga saat ini tahapan pembangunan masih sesuai yang ditargetkan. “Masih sesuai dengan terget fisik bandara,” ujarnya.

Apakah target akhir 2012 bisa tercapai? Dia optimis masih bisa terkejar. “Tercapai, kejar terus,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Bandara Dephub, Bambang Cahyono pada September lalu mengatakan, paket pekerjaan yang sudah mencapai 100 persen antara lain, pekerjaan bangunan umum, bangunan penunjang, bangunan  operasional. Bangunan penunjang seperti control tower, operational building, general workshop, fire station, emergency  building, sub station building, ATC Radar, transmitter station, receiver station, power house, ad bandara, dan general aviation.

Pekerjaan bangunan umum seperti bangunan pemerintahan, bangunan ad bandara, bangunan perumahan, mushala, dan balai pengobatan. Saat itu, Bambang Cahyono menyebut, pekerjaan navigasi udara sudah 63 persen. Jadi, sekitar sebulan sudah progres tambahan hingga 20 persen, karena Bambang Ervan menyebut saat ini pengerjaan navigasi sudah mencapai 80 hinga 84 persen.

Terpisah, Jubir Kantor Wapres, Yipie Hidayat, mengatakan, pembahasan proyek Kualanamu terakhir dilakukan di Kantor Wapres pada Juli 2011. “Sudah lama tak ada pembahasan lagi,” ujar Yopie kepada koran ini.
Dengan alasan itu, Yopie menjelaskan, dari Kantor Wapres belum ada perkembangan terbaru mengenai proyek Kualanamu. “Detilnya lebih baik ditanyakan ke Kementerian Perhubungan,” ujar Yopie. (sam)

Progres Kualanamu

  • Proyek sisi udara, 80-84 persen
  • Apron bandara, 100 persen
  • Mechanical engineering, 90 persen
  • Navigasi, 80-84 persen

Pengerjaan mencapai 100 persen

  1. Bangunan umum
  2. Bangunan operasional: bangunan pemerintahan, bangunan ad bandara, bangunan perumahan, musala, dan balai pengobatan
  3. Bangunan penunjang: control tower, operational building, general workshop, fire station, emergency building, sub station building, ATC Radar, transmitter station, receiver station, power house, ad bandara, general aviation.

 

Semangat Dukung Indonesia

Sherina-Ello

Euforia kemeriahan SEA Games 2011 sudah disebarkan dua penyanyi muda, Sherina dan Ello. Pesta olahraga Asia Tenggara yang akan digelar 11-25 November 2011 tersebut memang masih memiliki banyak kekurangan di sana-sini.
Tapi, Sherina dan Ello tetap memberikan semangat serta dukungan agar para atlet nasional berhasil meraih kemenangan. Untuk itu, mereka menyanyikan lagu khusus berjudul Ayo! Indonesia Bisa.

Kerja sama dua penyanyi tersebut dimulai saat keduanya di-endorse oleh sebuah produk pencuci rambut. Produk itu kemudian membuat kampanye besar untuk mendukung Indonesia. Kemarin (23/10) di Planet Hollywood, Sherina, Ello, dan beberapa wakil tokoh olahraga merilis secara resmi kampanye tersebut. Mereka bersama-sama mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung tim Merah Putih.

“Tim Merah Putih sudah berlatih sangat keras, mempersiapkan diri menghadapi SEA Games. Mereka berjuang untuk memberikan yang terbaik. Karena itu, saya mengajak semuanya untuk terus berpikir positif. Sudah terbukti kok kalau dukungan emosi dan sosial itu bisa menambah semangat para atlet kita,” tutur Ello. Sebelumnya, Ello dan Sherina sudah menyanyikan lagu tersebut di Borobudur Jogjakarta dalam acara kampanye ini.

“Kemarin itu seru banget. Mungkin, ada lima ribu orang yang nonton. Saya aja yang cuma nyanyi mendapat semangat lebih. Apalagi kalau seluruh masyarakat memberikan dukungan,” lanjut Ello yang juga menjadi pencipta lagu tersebut. Proses kreatif di balik lagu itu, kata pacar Julie Estelle tersebut, berlangsung cepat. Saat mendapat tawaran membuat lagu bertema semangat, Ello langsung merekam sendiri suaranya secara acapella. “Ternyata pas didengerin, mereka (pihak pencuci rambut) suka. Ya sudah, akhirnya langsung dibawa ke studio. Dua hari jadi,” jelasnya.

Sherina yang kemudian diajak berduet mengaku merinding dan bangga. “Saya senang bisa terlibat di sini. Pastinya, sebagai orang Indonesia, (saya) akan terus mendukung atlet kita. Karena saya dan Ello seorang penyanyi, kami mendukung dengan cara ini, menyanyikan lagu khusus,” terang perempuan yang juga menyukai olahraga wushu tersebut. (jan/c3/dos/jpnn)

Ke Negeri Tetangga 15 Menit, Ke Negeri Sendiri 6 Jam PP

Desa Temajuk, Wilayah di Perbatasan Kalbar yang Rawan Dicaplok Malaysia

Sempat santer diberitakan bahwa wilayah Indonesia di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dicaplok Malaysia. Desa Temajuk memang desa “nun jauh di sana” yang terkesan diabaikan Pemerintah RI. Bagi warga di perbatasan itu, harga sembako dari Malaysia lebih murah.

DHIMAS GINANJAR, Sambas

Pagi itu matahari belum menampakkan dirinya di ufuk timur. Tapi, Derjan Bujang segera memulai pekerjaannya. Pria 32 tahun itu sudah memegang sebilah pisau yang ujungnya dibikin melengkung. Pisau itu diselipkan di pinggang. Sejurus kemudian, dia berjalan menuju ke perkebunan karet, tak jauh dari rumahnya.

Bujang adalah warga Dusun Marudin, Desa Temajuk Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar). Dusun Marudin bertetangga dengan Dusun Camar Bulan, wilayah yang sempat ramai diberitakan karena disebut-sebut telah dicaplok Malaysia. Bujang yang pernah menjadi kepala Dusun Marudin itu sehari-hari bekerja sebagai pencari getah karet.
Setiap pagi dia melukai pohon karet dan menampung getahnya di sebuah wadah khusus. “Besok pagi baru diambil hasilnya,” ujarnya.

Di Desa Temajuk memang banyak lahan karet. Menurut data desa, dua puluh persen lahan dari 26.800 hektare saat ini mulai ditumbuhi pohon karet. Sepertiganya lagi adalah lahan aktif yang digunakan warga sebagai hunian. Sisanya merupakan lahan tidur yang bercampur antara hutan dan perkebunan.

Menurut Bujang, saat ini banyak warga yang beralih pekerjaan menjadi penyadap getah karet. Itu biasa dilakukan selama September hingga Maret. “Pada bulan-bulan itu lautnya penuh ombak. Jadi, tidak mungkin mencari ikan. Sementara ambil getah dululah,” imbuhnya.

Setelah mengambil getah, Bujang menuju tempat pangkalan perahu warga Temajuk. Letaknya di perkampungan yang rumah-rumah penduduknya kebanyakan bangunan panggung di atas air laut. Pagi itu dia ingin menunjukkan kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos) letak patok 01 yang ada di tepi laut. Itulah patok pertama perbatasan.

Sembari mengoperasikan perahu bermesin, Bujang yang merupakan generasi kedua penghuni Temajuk banyak bercerita. Salah satu yang dia ceritakan adalah sejarah mulai dihuninya wilayah yang tanahnya didominasi pasir pantai itu.

Dulu, menurut Bujang, wilayah Temajuk adalah lokasi persembunyian Pasukan Gerakan Rakyat Serawak atau Persatuan Rakyat Kalimantan Utara. Pasukan ini selanjutnya ditumpas militer Indonesia. Setelah itu pemerintah mulai menempatkan transmigran lokal ke Temajuk.

Warga atau transmigran yang bersedia pindah ke desa yang kini penghuninya mencapai 1.751 jiwa itu oleh pemerintah diberi paket istimewa. Setiap kepala keluarga menerima satu unit rumah dan lahan sekitar lima hektare. Warga yang sudah dididik untuk berkebun diberi bibit karet dan lada. Itulah mengapa Temajuk sempat terkenal sebagai penghasil lada.

“Sekitar awal 2000 ada hama dan sampai sekarang lada tidak bisa tumbuh dengan baik,” tuturnya. Akhirnya, saat ini warga lebih bergantung pada getah karet sebagai mata pencaharian saat ombak tinggi. Padahal, lada menjadi 70 persen penghasilan warga dan menyumbang pendapatan hingga Rp 6 juta per bulan.

Tidak hanya berfungsi untuk menjaga lahan, warga juga berperan dalam menjaga perbatasan.

Sampailah Jawa Pos di lokasi patok 01. Saat sampai di patok 01 yang berada di Tanjung Datu, dia menyebut patok itu buatan Malaysia. Adapun patok milik Indonesia, lanjut dia, sudah tenggelam karena abrasi. Sama dengan patok-patok yang melintas di Dusun Marudin dan Camar Bulan, patok itu hanya berbentuk kotak kecil. Bedanya, patok tersebut terletak di atas batu besar.

Dari lokasi patok 01, Jawa Pos lantas diajak ke Teluk Melano. Wilayah yang sudah masuk Malaysia. Dari Temajuk, hanya butuh 15 menit perjalanan dengan motor menuju ke Teluk Melano.

Di tengah perjalanan, Jawa Pos bertemu warga Temajuk yang motornya dipenuhi sembako. Dia mengatakan, membeli sembako dari Teluk Melano jauh lebih murah daripada membeli ke Kecamatan Paloh. Dia lantas mencontohkan harga telur. Jika membeli ke Teluk Melano, harga telur per karton (isi 30 butir) sekitar RM 9 (sekitar Rp25.400). Jika membeli telur di Kalimantan, harganya mencapai Rp30 ribu per karton. Dari Temajuk, lokasi terdekat untuk membeli telur adalah di Kecamatan Paloh. “Pulang pergi (Temajuk-Paloh) butuh enam jam. Sampai sini telur hancur semua,” jelasnya.

Memasuki wilayah Malaysia, ternyata jauh dari bayangan sebelumnya yang dijaga banyak tentara. Di Temajuk, perbatasan hanya dijaga portal selebar dua meter. Di gerbang terdapat tulisan: Selamat Jalan, Doa Kami Menyertai Anda. Sedangkan dari Malaysia tulisannya: Selamat Datang di Indonesia, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas.

Sekitar 20 meter dari lokasi itu terdapat rumah Muhid (50) dan istrinya, Hajim (49), transmigran asal Mojokerto, Jawa Timur. Dia menggarap perkebunan karet di tanah Malaysia karena merasa kurang beruntung di Jatim. Muhid mengatakan cukup senang berada di sana karena sembako gampang terpenuhi.

Tidak jauh dari rumah Muhid terdapat pos pengamanan tentara Malaysia. Namun, saat sepeda motor yang saya naiki melintas di depan pos itu, tidak ada seorang pun tentara yang menghadang. Mereka hanya melempar senyum sebagai tanda boleh menginjakkan kaki di Malaysia.

Menurut Achmad, kepala Kampung Teluk Melano, Malaysia, formalitas melintas antara warga di Temajuk dan Teluk Melano di perbatasan memang tidak perlu. Alasannya, mereka terlalu sering bolak-balik dan bisa repot kalau menggunakan dokumen. Apalagi, bagi warga yang pedagang. “Mereka bebas mengambil barang dari sini,” kata Achmad.

Achmad yang baru beberapa bulan menjadi kepala kampung lantas menjelaskan pola hubungan warga Temajuk-Teluk Melano. Dia menjelaskan, kedua desa itu saling membutuhkan. Perekonomian warganya tidak bisa berkembang kalau tidak ada warga Temajuk yang membeli barangnya.

Sebaliknya, warga Temajuk bisa kekurangan pangan dan sebagainya kalau tidak mengambil dari Melano. Di samping itu, sekitar 50 persen warga Temajuk dan Melano adalah saudara dekat. Hubungan itu terbina dari pernikahan di antara kedua desa beda negara itu. “Kapan hari ada pesta anak saya. Warga Temajuk pun kami undang,” ungkapnya.

Hubungan baik kedua kampung tersebut diuji saat masalah patok batas negara mencuat. Bahkan, muncul isu warga Temajuk tidak lagi boleh ke Melano karena dijaga ketat tentara Malaysia. Semua itu dibantahnya. “Kami baik-baik saja. Yang ribut kan orang atas (pemerintah, Red),” katanya.

Dia lantas menceritakan pesta anaknya yang mengundang ratusan warga Temajuk untuk menggambarkan kedekatan mereka. Selama perang tidak meletus, mereka jamin perbedaan warga negara tidak akan membuat mereka saling membenci.

Ada banyak alasan mengapa warga lebih suka mengambil barang dari Malaysia. Lagum (46) warga Camar Bulan, mengatakan, upaya pemerintah RI untuk membantu sembako warga juga tidak sepenuhnya. Sebab, mereka tetap harus merogoh kocek untuk menebus bantuan itu.

Misalnya, beras untuk setiap keluarga miskin yang mendapat jatah 15 kilogram dan menebus Rp1.500 per kilogram. Namun, dia mengaku bahwa uang untuk menebus beras itu kerap membubung hingga Rp8 ribu per tiga kilogram. “Jatuhnya mahal, lebih baik beli sendiri ke Malaysia,” tuturnya.

Bukan hanya itu. Jatah raskin juga tidak rutin tiap bulan menghampiri desa yang dihuni 486 KK (kepala keluarga) tersebut. Sekretaris Desa Temajuk Asman membenarkan bahwa banyak jatah raskin yang menumpuk. Menurut dia, wajar jika harganya melonjak. Sebab, untuk bisa ke Temajuk, dibutuhkan ongkos tambahan untuk pengiriman.
“Jatah di sini per keluarga tiga kilogram,” ucapnya. Namun, dia tidak bisa memaksa warga mengambil jatah tersebut. Toh selama ini warga juga tidak ada masalah dengan mendatangkan beras dari negeri seberang. “Meski kami bergantung ke Malaysia, kami masih cinta Indonesia,” tegasnya.(*)