26 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14416

Dewan: Evaluasi Kinerja Kepala SKPD

Silpa 2011 Bakal Meningkat 100 Persen

MEDAN- Terkait serapan anggaran APBD Sumut 2011 yang minim, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho diminta segera melakukan evaluasi terhadap kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di jajaran Pemprovsu. Pasalnya, sejumlah SKPD dinilai tidak optimal dalam kinerja, yang ditunjukkan dari ketidakmampuannya dalam penyerapan anggaran yang ada.

“Ke depan, kami berharap mesti ada perbaikan tata laksana dan kinerja SKPD-SKPD yang ada. Untuk itu, kami mendorong Plt Gubsu untuk melakukan evaluasi. Karena, rendahnya serapan anggaran saat ini, menunjukkan ketidakmampuan SKPD-SKPD dalam merealisasikan anggaran yang ada dan telah disetujui ke masyarakat,” kata Wakil Ketua DPRD Sumut Chaidir Ritonga, akhir pekan lalu.

Politisi asal Partai Golkar ini menegaskan, penyebab rendahnya serapan anggaran, bukan didasari adanya masa peralihan kepala daerah di Sumut, dari Syamsul Arifin ke Gatot. “Masalah itu tidak bisa dijadikan alasan. Intinya, rendahnya serapan anggaran disebabkan pada ketidakmampuan masing-masing SKPD dalam menjalankan program Pemprovsu,” tegasnya.

Menurutnya, itu harus dijadikan rujukan bagi Plt Gubsu untuk memikirkan bagaimana agar serapan anggaran bisa lebih maksimal. Karena, target yang diproyeksikan di Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) 2012, dimana proyeksinya mencapai Rp6 triliun.

Senada dengan itu, anggota Fraksi PPP DPRD Sumut Ahmad Hosen Hutagalung juga meminta kepada Plt Gubsu, untuk segera melakukan evaluasi terhadap SKPD yang dinilai tidak mampu memaksimalkan anggaran. “Bagi SKPD yang tidak mampu merealisasikan anggaran, Plt Gubsu harusnya melakukan evaluasi terhadap SKPD tersebut,” tegasnya.

Sebab, serapan anggaran yang rendah, lanjutnya, akan menjadi kajian bagi DPRD Sumut, untuk juga melakukan evaluasi terhadap realisasi serapan anggaran tersebut serta dalam penyusunan perencanaan APBD 2012.

Tuntutan yang sama juga dikemukakan politisi Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Syamsul Hilal, yang dengan tegas meminta Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mau tidak mau mesti melakukan evaluasi sejumlah kepala dan pejabat SKPD Sumut yang bermasalah.

“Kalau bermasalah, lebih baik dievaluasi. Kalau perlu diganti. Tentunya harus melalui prosedur yang ada, sesuai jabatan Pelaksana Tugas Gubsu,” ujarnya.

Evaluasi terhadap kepala dan pejabat di SKPD Pemprovsu merupakan hal yang tepat, jika dihubungkan dari kinerja pejabat-pejabat yang ada saat ini, dimana telah tidak lagi mencerminkan misi Syamsul Arifin-Gatot Pujo Nugroho (Syampurno).

“Plt Gubsu harus berani melakukan itu, bila pejabat yang bersangkutan sudah tidak mampu menjalankan tugas dalam satu ikatan visi dan misi pemerintahan Sumut 2008-2013,” tandasnya.

Ternyata Pemprovsu, melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu Nurdin Lubis di sela-sela Rapat Paripurna Perubahan Komposisi Komisi dan Badan Kelengkapan DPRD Sumut, Jum’at (21/10) lalu, memiliki penilaian tersendiri.

Dikatakannya, meskipun pada dasarnya evaluasi dan pergantian pimpinan dan pejabat-pejabat lainnya di semua SKPD Pemprovsu adalah kewenangan dari Plt Gubsu, sejauh ini belum ada niat atau keinginan untuk melakukan pergantian.
“Evaluasi terus kami lakukan. Karena manajemen pemerintahan yang baik itu mengharuskan evaluasi yang berkelanjutan. Evaluasi hingga pergantian pejabat hal itu merupakan domain dari Plt Gubsu. Meskipun hingga saat ini, pembahasan pergantian pejabat itu hanya sebatas memberi masukan saja. Saya rasa untuk pergantian pejabat sementara ini belum ada. Belum sampai ke sana. Kami (Pemprovsu) masih fokus dengan pembahasan APBDP 2011 dan RAPBD 2012,” ungkapnya. (ari)

Bea Cukai Tutup Mata

Barang Selundupan dari Malaysia Bebas Masuk dari Gudang Merah Belawan

BELAWAN- Penyelundupan barang-barang elektronik dan beberapa jenis bahan kebutuhan pokok dari Malaysia melalui jalur laut terus berlangsung di Gudang Merah, Belawan. Bebasnya barang-barang selundupan asal Malaysia seperti televisi, kulkas, laptop, minyak goreng dan minuman kesehatan yang dikemas dalam bungkusan kotak tersebut, lepas dari pantauan Bea Cukai Belawan.

Pantauan Posmetro Medan (grup Sumut Pos) di Gudang Merah, Belawan, barang-barang selundupan dari Malaysia yang diangkut dengan Kapal Motor Golden Lestari 3 tampak utuh di atas kapal saat tiba di Belawan.

Barang-barang yang diduga bebas pajak itu dikendalikan seorang oknum aparat yang bertugas di Belawan sehingga dengan mudah lepas dari pengawasan petugas Bea Cukai Belawan.

“Tiap minggu barang ini masuk, mana ada ditangkap, orang petugas pun banyak terima setoran setiap kapal ini masuk,” kata sumber di lokasi gudang.

Bahkan, untuk menghindari penangkapan para petugas, barang-barang tersebut selalu dianggap milik para ABK dan nahkoda kapal guna mengkelabui para petugas agar terbebas dari pajak. “Padahal barang itu datang untuk dijual, tapi mereka ngaku itu barang pribadi, biar nggak ketangkap,” kata sumber yang sehari-hari nongkrong di Gudang Merah.
Menyikapi barang selundupan yang kerap masuk setiap minggu, Kasi P2 Bea Cukai Belawan, Devid yang dikonfirmasi melalui via telepon membantah kalau pihaknya tidak melakukan penindakan terhadap barang-barang selundupan itu. “Kita sudah berulang kali menangkapnya, kalau memang masih ada bermain kita akan tindak lagi,” katanya.

Disinggung ada permainan anggotanya, Devid menjelaskan, barang-barang yang masuk itu terkadang milik para ABK. “Kita pernah menindak, kadang barang itu milik pribadi, tapi kalau lebih dari kapasitas baru bisa kita tangkap, tapi yang jelas kita akan tindak, mengenai adanya permainan anggota, akan kita cek dan menindaknya,” kata Devid. (ril/smg)

Kejatisu Diminta Ambil Alih Kasus Dana Hibah USU

MEDAN- Penanganan kasus dugaan mark up dana hibah Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) dari PT Pertamina (Persero) kepada Universitas Sumatera Utara (USU) senilai Rp4 miliar masih jalan di tempat. Bahkan hingga kini, belum ada satupun yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Sumut. Karenanya, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) diminta segera mengambil alih penanganan kasus tersebut.

“Hingga kini kasus dugaan korupsi dana hibah dari Pertamina yang disalurkan ke USU belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Untuk itu, kita meminta Kejatisu segera mengambil alih kasus tersebut,” kata Sekda Lira Kota Medan Ibeng S Rani, Sabtu (22/10).

Ibeng menilai, Poldasu lamban dalam menangani perkara tersebut. Karenanya, dia berharap tim penyidik Kejatisu segera turun tangan melakukan penyelidikan guna menelusuri aliran dana hibah tersebut.

Diketahui, perkara ini bergulir dan diproses di Bagian Tipikor Polda Sumut. Penyidik sudah memanggil dan memeriksa Dekan Fakultas Ekonomi USU Jhon Tafbu Ritonga dan Ketua Panitia Penggadaan USU, Suhardi.

Terkait kelanjutan proses hukumnya, Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, kasus ini masih tahap klarifikasi. “Masih dalam tahap penyelidikan guna mengumpulkan barang bukti dan keterangan atau pulbaket,” tegasnya. (rud)

Pria Tionghoa Dirampok 7 Pria Bersenjata

LABUHAN- Aksi perampokan di wilayah hukum Polsek Medan Labuhan semakin menggila. Tujuh kawanan perampok dilengkapi senjata tajam dengan menggunakan 4 unit sepeda motor merampok seorang pria keturunan Tionghoa di Jalan Kolonel Yos Sudarso Km 8, Medan Deli, Sabtu (22/10) pukul 23.30 WIB.

Perampokan yang dialami Alim alias Tekli (31), warga Jalan Perak, Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli, harus kehilangan sepeda motor Supra X BK 5291 AAD dan kejadian itu telah dilaporkan ke Polsek Medan Labuhan.

Kejadian itu dialami Alim saat dalam perjalanan menuju RSU Mitra Medika untuk membesuk keponakannya yang sedang sakit. Ternyata 7 orang kawanan perampok dilengkapi sajam memepetnya di Jalan Yos Sudarso tepat di depan Deli Work, Medan Deli.

Di jalan yang sunyi dan gelap itu, kawanan perampok itu langsung mengarahkan pisau dan mengancam Alim untuk turun dari sepeda motornya, kemudian pelaku mengambil sepeda motor Alim dan langsung kabur ke arah Medan. “Saya tak tahu kali ciri-cirinya, mereka ada 7 orang. Mereka langsung kabur setelah menodongkan pisau ke arah saya,” kata Alim di kantor polisi.(ril/smg)

Dilepas Kapolda, Pangdam I/BB dan Wali Kota

Fun Rally Wisata IV Sumut Pos 2011

MEDAN- Komitmen Sumut Pos untuk memperkenalkan pariwisata Sumatera Utara (Sumut) dan mengajak warga Sumut mencintai ikon-ikon wisata, kembali dibuktikan melalui Fun Rally Wisata IV Sumut Pos 2011. Rally wisata yang akan digelar hari ini, Minggu (23/10), sekaligus momen peringatan satu dekade Sumut Pos menyapa pembaca, relasi dan para nara sumber.

Pelepasan rally wisata keempat yang bekerjasama dengan IMI Sumut ini dilaksanakan di Lapangan Merdeka Medan pukul 08.00 WIB. Turut melepas peserta, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewijk F Paulus, Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Dirut Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu, Kadis Infokom Pemkab Deliserdang Neken Ketaren, jajaran pemimpin di Sumut Media Grup (SMG) tempat Sumut Pos bernaung dan sejumlah tokoh dan pejabat lain. Peserta akan dilepas dari Lapangan Merdeka Medan.

Ketua Panitia, Darwin Purba mengatakan, rally wisata kali ini mendapatkan respon positif dari ratusan peserta,. Hal ini terbukti dari tingginya animo peserta yang menghadiri acara technical meeting di Lantai III Gedung Graha Pena Medan, Sabtu (22/10) yang dimulai pukul 16.00 WIB.  Darwin berharap, kegiatan akan berjalan lancar setelah peserta mendapatkan pembekalanmengenai aturan lalu lintas, serta beberapa peraturan lain yang harus diikuti oleh seluruh peserta dalam kegiatan rally.

“Dengan pembekalan yang kita lakukan hari ini selain memantapkan kesiapan panitia, para peserta juga sudah mendapatkan pemahaman tentang beberapa ketentuan yang harus diikuti diantaranya yakni mengisi pertanyaan-pertanyaan dari juri secara tertulis yang akan diberikan di setiap pos yang disediakan nantinya,” ungkapnya.
Fun Rally Wisata Sumut Pos gelaran ke-4 ini akan mengambil start di Lapangan Merdeka Medan, mengambil rute keliling Kota Medan, menuju Pegajahan dan Pasar Bengkel di Kabupaten Serdang Bedagai hingga finish di Theme Park, Pantai Cermin. Kolaborasi tim Barspeed dan panita dari Sumut Pos nantinya akan melakukan penilaian melalui perangkat pertandingan yang diakui IMI.

Seperti penyelenggaraan rally sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menyatakan dukungan penuh kegiatan kali ini. “Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kita dari Pemkab Sergai juga mendukung acara Fun Rally Wisata Sumut Pos IV ini. Apalagi even ini akan dapat mempromosikan daerah wisata yang ada di wilayah Sergai,” ungkap Drs H Haris Fadillah MSi, Sekda Serdang Bedagai saat menerima audiensi panitia Fun Rally Wisata Sumut Pos IV di Sei Rampah.

Di wilayah administratif Sergai, peserta akan disuguhi rute dan objek wisata menarik. Di Pegajahan, peserta akan bertemu jalan yang berliku dan melintasi perkebunan sawit dan perkampungan warga dan melalui Pure Pegajahan dengan komunitas Hindu Balinya. “Rutenya dijamin menantang dan berunsur wisata. “Di sana kita nanti akan menyuguhkan tari-tarian, serta hiburan lainnya,” ucap Darwin.
Dari Pegajahan, peserta akan melintasi Pasar Bengkel yang menyuguhkan aneka kuliner yang dipamerkan pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Sergai.

Sampai di tujuan akhir di Theme Park, peserta akan dihibur artis Ita Purnama Sari, Band Dinamic, serta lawak Jamal CS serta lucky draw dengan sejumlah hadiah menarik.
Pokoknya dalam acara ini kami dari Pemkab Sergai akan berusaha untuk mempromosikan wisata daerah kami kepada masyarakat luas, khususnya peserta Fun Rally Wisata Sumut Pos IV,” tambah Haris Fadillah.(uma)

Fadel Tantang Sudi Silalahi

JAKARTA- Fadel Muhammad meminta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi berbicara lebih gamblang terkait alasan pencopotan dirinya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Pernyataan Sudi yang menyebut Fadel punya masalah, dianggap mantan gubernur Gorontalo itu sebagai pernyataan yang ngambang.

“Mensesneg Bapak Sudi Silalahi seharusnya menyampaikan secara transparan apa masalah yang beliau maksudkan, agar masyarakat tidak dibingungkan dan bisa mengetahui apa masalah yang dimaksud Mensesneg tersebut menjadi dasar pertimbangan pergantian Menteri Kelautan dan Perikanan,” ujar Fadel Muhammad saat konperensi pers di Kompleks Widya Candra, Jakarta, Sabtu (22/10).

Fadel merasa, selama dua tahun menjabat sebagai menteri tidak pernah tersangkut persoalan hukum yang terkait langsung dengan tugas-tugas kementrian. “Buktinya, laporan keuangan KKP (Kementrian Kelautan dan Perikanan) pada tahun 20120 telah naik peringkat Wajar Tanpa Pengecualian yang pada tahun-tahun sebelumnya disclaimer,” ujar Fadel.

Dalam kesempatan yang sama, dia mengaku bahwa sejak awal legowo dicopot dari kabinet, karena pergantian menteri merupakan hak prerogatif presiden. “Oleh sebab itu, Mensesneg tidak perlu menyampaikan alasan pemberhentian saya bila substansinya sangat kabur atau tidak jelas, hingga terkesan mengada-ngada, bahkan cenderung dapat menjadi terhadap diri, keluarga, dan nama baik saya. Sebagai pejabat negara, saya mengimbau sebaiknya menjaga etika dan martabat,” kata Fadel, yang sudah mengemasi perabot di rumah dinasnya untuk pindah ke rumah pribadinya.

Seperti diberitakan, saat di Bali, Sudi menyebutkan Fadel dicopot karena ada masalah. “Yang jelas tidak adalah penzaliman itu, sangat rasional. Presiden juga punya hak konstitusionaln dalam mengangkat dan memberhentikan menteri. Setelah dilakukan investigasi beliau memang mempunyai masalah,” ujar Sudi Silalahi, Jumat (21/10).
Dalam kesempatan yang sama, Fadel mengaku telah melakukan perenungan, instrospeksi, dan menerima masukan-masukan dari para koleganya. Dia menduga, pencopotan dirinya dari jabatan kabinet lebih dipicu sikapnya yang keras memperjuangkan ekonomi kerakyataan.

“Sikap saya dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi rakyat terlampau keras, baik itu dalam penolakan impor garam dan ikan, penanganan masalah Tambak Udang Dipasena, sehingga dimetaforakan dengan perebutan pengaruh antara ekonomi kerakyatan yang berdasarkan konstitusi, versus ekonomi pasar bebas. Maka kebijakan yang saya buat dianggap berpotensi merugikan kepentingan para penganut ekonomi pasar bebas,” papar Fadel.

Karenanya, dia tidak terima disebut ‘punya masalah’, sebagaimana dikatakan Sudi Silalahi. Apakah akan mengadukan Sudi ke polisi? Fadel mengaku, sama sekali tidak punya niat melaporkan Sudi. “Saya, Fadel Muhammad, tidak akan lapor ke polisi, tapi saya lapor kepada Allah dan rasul-Nya,” ujar Fadel.

Dia mengatakan, sebenarnya sudah ada sejumlah pengacara yang siap mendampinginya untuk melaporkan Sudi atas dugaan pencemaran nama baik. “Tapi biarkan saya sendiri yang menentukan apa yang akan saya lakukan,” ujar Fadel.
Dia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Gorontalo dan Sulawesi, lantaran penuh lima tahun menjalankan tugas sebagai gubernur, lantaran pada 2009 lalu ditunjuk presiden sebagai anggota kabinet. “Sekalipun pada akhirnya harus terhenti pula di tengah jalan,” ucapnya.

“Saya meyakini Ibu Pertiwi masih memberikan ruang pengabdian kepada putranya,” imbuh Fadel. (sam)

Man United vs Manchester City, Membara

MANCHESTER-Inilah derby yang paling dinantikan di Premier League musim ini. Inilah derby yang belakangan diklaim sebagai terbesar di dunia, baik dari sisi kualitas pemain kedua tim maupun sisi finansial. Derby Manchester edisi ke-161 di Old Trafford malam nanti (siaran langsung MNCTV pukul 19.30 WIB) pun berlangsung di momen tepat.
Ya, Manchester United dan Manchester City kini bersaing di puncak klasemen. Baru pekan lalu City mengudeta United dengan keunggulan dua angka (22-20) setelah menjalani delapan laga. Praktis, meraih hasil absolut di Old Trafford sangat penting bagi kedua tim.

City akan memperlebar gap lima angka apabila sukses mempermalukan United.
Kali terakhir The Citizens (sebutan City) melakukannya pada 10 Februari 2008 dengan skor 2-1. Itu merupakan kemenangan pertama City di Old Trafford setelah 37 tahun.

Sedangkan United tentu tidak ingin kehilangan muka di depan pendukungnya. Kemenangan tidak hanya mengembalikan takhta Setan Merah (sebutan United), melainkan juga menggenapkan victory home beruntun mereka di liga pada angka ke-20.

Entah upaya mengurangi tekanan atau psywar, pelatih United Sir Alex Ferguson tidak terlalu khawatir dengan hasil derby. Ferguson mengatakan, kalaupun keok malam nanti, United masih memiliki kesempatan mengejar City dalam 29 laga berikutnya.

“Dengan catatan kami di paro kedua musim lalu, Anda boleh berharap bahwa kami akan bangkit dan mungkin lebih baik,” ucapnya sebagaimana dilansir Tribalfootball.

Pertemuan terakhir kedua tim di ajang Community Shield (7/8) sepertinya menginspirasi pernyataan Ferguson. United yang tertinggal dua gol di babak pertama, berhasil membalikkan keadaan di babak kedua untuk mengakhiri laga dengan 3-2.

Hasil Community Shield pula yang memberi pelajaran berharga bagi City, khususnya pelatih Roberto Mancini. Pelatih asal Italia itu bahkan menyebut Ferguson sebagai gurunya. “Dalam dua bulan terakhir, kami bekerja keras mereduksi gap dengan United. Saya pikir, gap itu semakin dekat. Jika sebelum kompetisi dua yard, kini hanya satu yard!,” ucap Mancini seperti dilansir Sky Sports.

“Satu yang belum kami miliki dari United adalah mampu memenangkan laga sekalipun bermain buruk. Saya menonton langsung laga United melawan Norwich. Sekalipun tidak bermain bagus, United masih mampu menang. Faktor itulah yang sangat penting dimiliki sebuah tim top,” papar pelatih yang akan menjalani laga ke-100 bersama City itu.
Mancini juga mengingatkan anak asuhnya untuk mewaspadai menit terakhir karena City memiliki pengalaman buruk di derby Manchester. Dari lima kekalahan terakhir, empat di antaranya terjadi gara-gara United mencetak gol di menit ke-90 ke atas.

Ketika United menang 2-0 atas Otelul Galati di Rumania dalam ajang Liga Champions midweek lalu (18/10), salah satu gol lahir di pengujung laga via eksekusi penalti Wayne Rooney. Di sisi lain, kemenangan 2-1 City atas Villarreal di ajang dan waktu yang sama juga lahir di menit-menit akhir melalui Sergio Aguero. (dns/jpnn)

346 Calhaj Kloter 19 Diberangkatkan

MEDAN-Sebanyak 346 jamaah calon haji (calhaj) kloter 19 telah diberangkat ke Tanah suci Mekkah al Mukaramah, Sabtu (22/10) Pukul 07.20 WIB dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia Airlines (GIA) melalui Bandara Polonia Medan.

Dari 346 calhaj itu terdiri dari 257 orang jamaah asal Medan, tiga dari Tobasa, satu asal Tapanuli Utara, dua calhaj asal Padangsidempuan, 58 orang dari Banda Aceh dan lima petugas haji.

“Secara umum kondisi jamaah allhamdulliah sehat dalam keadaan sehat wal afiat semua. Namun, ada jamaah dari Medan bernama Sarwan bin Khasan yang tidak bisa berangkat karena kondisi sakit komplikasi,” bilang Kasubag Hukmas Kemenagsun Drs Chairul Syam Sarwan bin Khasan kemungkinan akan diberangkatkan pada musim haji 2012 mendatang. “Kita doakan saja, calon jamaah calon haji yang sakit ini cepat sembuh dan bisa kembali menunaikan hajinya tahun depan,” bilang Chairul.

Sementara itu, pada 21 Oktober 2011 kemarin, jamaah haji kloter asal Medan yang beranama Armaini Harahap  beralamat di Jalan Gaharu Medan telah meninggal dunia di Tanah Suci. “Penyebab  meninggalnya almarhumah Armaini Harahap kita belum tahu. Yang  jelas informasi yang kami terima dari Tanah Suci Mekkah, Armaini Harahap telah meninggal dunia. Selain itu juga, ada satu orang lagi jemaah haji kloter 2 asal Padangsidempuan yang bernama Parluhutan Siregar telah meninggal dunia pada 15 Oktober 2011 kemarin,” bilangnya Chairul Syam.

Jamaah haji kloter satu yang saat ini sudah berada di mekkah diperkirakan akan kembali ke tanah air pada 11 November 2011 nanti. (omi/jpnn)

Pede Manggung Berjilbab, Meski Fans Anggap Aneh

Dua Wajah Asri Yuniar, Guru TK yang Jadi Vokalis Band

Kehidupan yang dilakoni Asri Yuniar ini bisa dikategorikan ekstrem. Di satu sisi, dia adalah vokalis band dengan aliran musik hardcore. Selama ini, jenis aliran musik tersebut diidentikkan dengan hal-hal yang berbau sangar atau brutal. Pada sisi lain, dia merupakan guru TK yang sehari-hari berjilbab.

RAGIL UGENG, Bandung

PENAMPILAN Asri sehari-hari sangat santai. Ketika ditemui Jawa Pos (Grup Sumut Pos) di sebuah art center di kawasan Dago, Bandung, Rabu lalu (19/10), dia mengenakan sepatu teplek, celana jins, kaus oblong dengan baju rangkepan di dalamnya, serta berjilbab merah.

Gaya bicaranya juga santai, terkesan malu-malu dengan logat Sunda yang sangat kental. Senyumnya tak pernah sekalipun surut.

Achi, sapaan akrab Asri Yuniar, memang sering nongkrong di kawasan itu bersama teman-temannya personel grup band Gugat. Di grup band yang musiknya beraliran hardcore itu, Achi adalah sang vokalis.

Suara maupun aksinya bisa dilihat di YouTube. Salah satu masterpiece Gugat adalah lagu yang bertajuk Kelam. Hingga kini, lagu tersebut sudah diunduh 12.851 orangn Fanspage di situs Facebook mereka juga sudah mencapai 9.605 penggemar.

Gugat merupakan band ketiga bagi Achi. Saat duduk di bangku SMA, dia sempat mendirikan band bernama Capability yang semua personelnya perempuan. Mereka paling sering membawakan lagu Nirvana yang beraliran grunge.
Sayangnya, band tersebut tak bertahan lama. Achi lantas mendirikan band lagi bernama Dining Out. Achi remaja seolah tak mengenal boyband yang saat itu menjamur. Dining Out bertahan cukup lama, hingga 2003. Merasa jenuh, pada 2004, dia lantas membentuk Gugat yang bertahan hingga saat ini.

Kecintaannya pada musik cadas tersebut bermula saat Achi remaja sering menyaksikan band-band hardcore beraksi di GOR Saparua, Bandung. “Dulu, kami kalau perform pasti selalu minta sebelum magrib. Sebab, saya memang tidak boleh pulang setelah magrib. Karena itu, kalau ada yang mengundang, kami pasti meminta syarat untuk tampil sebelum magrib,” ucap perempuan berusia 29 tahun tersebut.

Terus berkutat dengan musik dan lingkungan penggemar hardcore juga sempat membuat perilaku Achi menyimpang. Dengan blak-blakan, dia mengungkapkan, saat SMA, dirinya senang nge-ganja, alcoholic, serta penikmat rokok. Semua itu awalnya hanya iseng dilakukan. Apalagi, teman-teman ceweknya juga mau.

“Saya kalau narik (memakai ganja) juga sama teman-teman cewek. Saya itu parno kalau narik, minum, atau ngerokok di depan cowok,” tegas alumnus Unpad jurusan sastra itu.

Tapi, semua kelakuan minus tersebut mulai hilang sejak dirinya memutuskan untuk berjilbab. Sejak itu, dia sama sekali tak menyentuh ganja maupun minuman beralkohol. Namun, sesekali dia memang masih merokok.

Achi akhirnya benar-benar berhenti merokok setelah bertemu Hari Gartika yang kini menjadi pendamping hidupnya. “Saya dulu juga sama dengan Achi. Semua hal saya coba. Mulai rokok, alkohol, sampai narik. Tapi, akhirnya berhenti total. Bahkan, saya tak merokok sama sekali saat ini. Bedanya dari Achi, saya tidak suka musik hardcore. Grup band paling keras yang saya suka paling cuma Smashing Pumpkins,” tutur Hari.

Dia juga tak berkeberatan atas status Achi sebagai vokalis grup hardcore. Dia bahkan total mendukung sang istri. Lelaki 32 tahun itu juga mengaku tak risi karena sang istri memakai jilbab ketika beraksi di panggung. Sebagai bentuk dukungan, Hari sering mengajak si buah hati, Runa Arieta Dzakirah, yang saat ini berusia empat tahun untuk menyaksikan Gugat beraksi.

Peran Achi tentu tak bisa dianggap remeh di Gugat. Selain vokalis, dia berperan sebagai pencipta lirik. Untaian kata dalam lagu Kelam dan Kamuflase merupakan contoh buah karyanya.

Dia lebih sering memilih fenomena sosial untuk dituangkan menjadi lirik. Meski, sesekali juga pengalaman pribadi maupun orang-orang terdekatnya.

“Lagu Kelam itu saya buat pas ibu meninggal. Kalau lagu Bapakku Seorang Demonstrans, saya terinspirasi ayah saya yang hingga saat ini masih aktif demo. Beliau adalah korban PHK PT Dirgantara Indonesia (DI). Kalau pulang demo, ayah selalu cerita pengalamannya,” ucapnya.

Achi sebenarnya masih suka demam panggung jika sedang perform. Meski sudah malang melintang, rasa nervous tetap saja menggelayutinya. Persis seperti saat dirinya memutuskan untuk mengenakan jilbab.

“Dulu teman-teman meminta saya melepas jilbab. Mereka bilang saya aneh karena vokalis hardcore kok memakai jilbab. Para fans juga mungkin merasa janggal. Tapi, saya cuek aja. Untungnya, saya belum pernah mendapat perlakuan atau kejadian yang tak mengenakkan,” ungkap Achi.

Perasaan aneh juga dia alami saat pertama mengajar murid-murid TK. Selain berstatus vokalis band hardcore, Achi menjadi guru di TK Kuncup Harapan Bandung. Itu adalah TK warisan sang ibu. Achi menjalankan peran itu sejak 2006.
“Awalnya, saya sempat bekerja di sebuah bank swasta sebagai tenaga marketing. Tapi, saya tidak nyaman karena harus mengenakan kemeja atau celana kain. Saat itu, saya merasa bukan menjadi diri saya. Akhirnya, hanya bertahan tiga bulan,” ungkapnya.

Setelah sempat menganggur, dia akhirnya ditawari mengajar di TK tersebut. Itu juga merupakan tanggung jawab moralnya kepada sang ibu. Meski, sebenarnya dirinya bisa saja mencari pekerjaan lain. Apalagi, bekerja di TK tersebut sama sekali tak memberikan keuntungan material.

Bayangkan, saat pertama bekerja, dia hanya digaji Rp150 ribu per bulan. Saat ini atau setelah hampir enam tahun bekerja, gajinya juga hanya Rp300 ribu. Jumlah tersebut tentu di bawah nominal yang dia dapat ketika perform.
Itu masih ditambah ‘siksaan’ yang dialami terkait dengan busana. Sama seperti saat menjadi tenaga marketing, Achi mesti mengenakan celana kain, kemeja, hingga blazer. Namun, busana yang paling menyiksa adalah baju pink. Sebab, dirinya penggemar berat warna hitam yang seolah menjadi ciri grup-grup band beraliran hardcore.

Tapi, kehidupan di TK yang menampung 40 murid tersebut memang memberikan ketenteraman batin tersendiri bagi Achi. Sekaligus, menghilangkan kepenatan karena berbagai kesulitan yang membelenggunya. Pembatalan konser, contohnya.

Beberapa waktu lalu, Gugat juga sempat dilarang perform karena dianggap bakal memantik kerusuhan. Padahal, band-band pembuka lebih dulu beraksi. Selain itu, minimnya intensitas manggung membuat Achi resah. Saat ini, Gugat paling hanya manggung sebulan sekali. Padahal, dulu mereka bisa lumayan sering perform.
“Anak-anak itu lucu. Kadang juga orang tuanya yang lucu. Kadang orang tuanya yang godain saya dengan mengucapkan salam, tapi suaranya diserak-serakin seperti saat saya nyanyi. Sejauh ini, tak ada masalah antara profesi saya sebagai vokalis dan guru,” ucap Achi. (c5/kum/jpnn)

Ibu dan Balitanya Tewas Dibunuh

Terinspirasi Adegan Porno, Pelaku Ngaku Niat Memperkosa

PALAS-Seorang ibu, Ermida Boru Harahap (40) dan anaknya Putri Jamilah (2 tahun 6 bulan) ditemukan tewas di sekitar lokasi kebun korban di kebun Sumuran tepatnya 150 meter dari lokasi kebun cabe korban yang berada di Desa Sibuali- Buali, Kecamatan Sosopan, Kabupeten Padang Lawas (Palas), Jumat (21/10) malam lalu.

Keduanya diperkirakan korban pembunuhan karena luka disekujur tubuh yang diperkirakan terjadi sekira pukul 18.00 WIB.

Menurut keluarga korban, Fajar Harahap (38), pembunuhan diperkirakan terjadi Jumat ( 21/10) sore. Kejadian berlangsung saat Ermida menjalankan aktivitas keseharian di kebun cabe merek sambil menggendong dan mengasuh Putri Jamilah.

Di ladang yang berjarak sekitar 2 kilometer dari kampungnya, Ermida selalu menjaga kebunnya dari gangguan hama seperti kera.

Karena tak kunjung pulang, keduanya sempat dicari Addin Sihombing, suami korban Ermida, yang bingung dan resah.
Curiga terjadi sesuatu, Addin menyusul ke kebun, tetapi tak menemukan istri dan anaknya. Addin pulang dan mengabarkannya serta meminta rekan-rekan sekampungnya untuk ikut mencari Ermida dan Putri.

“Karena sudah magrib, Addin Sihombing dan warga mencari korban bersama-sama. Ternyata kecurigaan Addin benar. Istri dan anaknya ditemukan bersimbah darah dan tidak bernyawa lagi dengan posisi terlentang di pinggir jalan menuju kebun mereka, 150 meter dari kebun cabe,” terangnya kepada METROTAPANULI (grup Sumut Pos).

Tangan sebelah kanan Ermida nyaris putus dan kuping sampai batas batok kepala mengalami luka robek diduga akibat bacokan benda tajam. Kuping sampai batas batok kepala mengalami luka robek diduga akibat bacokan benda tajam. Sementara Putri, diduga dipukul dengan kayu karena tengkuk sebelah belakang memar dan lebam.

Addin yang sempat meraung-raung lalu ditenangkan warga. Kedua korban kemudian dibawa ke RSUD Sibuhuan untuk divisum untuk keperluan penyelidikan pihak Kepolisian Sosopan.

Fajar menduga, keduanya dihabisi mengunakan benda tajam dan benda tumpul sejenis kayu. Ermida diduga sempat mengadakan perlawanan dengan menangkis ayunan senjata tajam pelaku hingga tangan ibu muda tersebut nyaris putus.

Keluarga dan warga sekitar tentu saja heran dan prihati dengan musibah yang dialami keluarga Addin Sihombing. Apalagi, warga tahu, selama ini korban dikenal baik dan ramah di tengah-tengah masyarakat, mudah bergaul dan dan tidak memiliki musuh.

“Makanya kami bingung dan syok dengan kejadian ini. Apalagi pembunuhan itu termasuk sadis di wilayah kami ini,” terang warga bermarga Harahap.

Warga berharap kepolisian secepatnya mengungkap misteri pembunuhan ini. “Apa motifnya dan siapa pelakunya, agar kami masyarakat tenang. Karena ini adalah pembunuhan sadis yang tidak manusiawi,” tukas warga.
18 Jam, Pelaku Ditangkap.

Menyikapi harapan warga, penyidik Polres Tapsel dipimpin Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Lukmin Siregar, berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku pembunuhan terhadap seorang ibu dan anaknya dalam waktu 18 jam. Tersangka pelakunya, Rahmat (18) warga Desa Sosopan, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Palas.

“Begitu kita datang ke rumahnya, tersangka mengakui semua perbuatannya. Saat ini kita masih akan terus memintai keterangan tersangka. Dugaan kita motifnya karena pengaruh film dewasa dari HP-nya,” tegas AKP Lukmin Siregar.
Kepada METROTAPANULI, Rahmat mengaku hanya berniat memperkosa dan tidak bermaksud membunuh ibu dan anak tersebut. Sore itu, saat pulang dari ladang, ia berpapasan dengan Ermida yang menggendong anaknya.
Teringat rekaman video adegan orang dewasa di ladang yang didownload dan disimpan di ponselnya, spontan timbul niat mesum Rahmat.

Ia lalu mengikuti korban yang menggendong anaknya. Selama 5 menit ia memikirkan cara melampiaskan hasrat nakalnya.

Saat itu, di tangan pelaku membawa sebilah parang dan balok sepanjang sekitar 1,5 meter. Diam-diam dari belakang, pelaku mengayunkan kayu ditangannya. Niat ingin memukul Ermida agar jatuh dan dirinya bisa memperkosanya ternyata pelaku salah pukul, yang kena malah putrinya yang langsung menjerit dan menangis.

Karena tertangkap basah oleh Ermida, Rahmat kembali mengayunkan kayunya ke bagian belakang kepala Ermida. Kedua korban langsung jatuh ke tanah, Ermida dalam keadaan berlumuran darah dari kepala sedangkan Putri dibagian tubuhnya dan menangis kesakitan.

Rahmat yang panik malah membacok leher Ermida dan kepalanya, sedangkan Putri dihantamnya lagi menggunakan balok sebanyak dua kali.

Dengan penuh rasa takut, Rahmat meninggalkan kedua korban dan kembali ke rumahnya di Desa Sosopan berjarak sekitar 2 km ke Desa Sibual-Buali.

Sesampai di rumahnya, Rahmat mandi dan pergi mengopi ke kedai dan hingga pagi dirinya masih melakukan aktivitas seperti biasa. Namun sore hari polisi sudah mendatangi rumahnya, dan setelah ditanyai polisi, akhir Rahmat mengakui perbuatannya.

Anak ke-4 dari 5 bersaudara ini, mengaku dirinya tidak begitu mengenal korban. “Saya menyesal,” ujar lajang yang hanya lulusan SD itu. (amr/phn)