27 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14431

Lampu Jalan di Sei Asahan Mati

085297667xxx
Bapak Kadis Pertamanan Yth tolong hidupkan lampu jalan kami yang di Jalan Sei Asahan dekat simpang Sei Bulan di belakang Brimob. Kemarin dulu hidup karena ada  satu tiang lampu yang mati dan diperbaiki ternyata malamnya langsung mati semua lampunya. Sekarang jalan tersebut gelap tolong ya Pak, banyak maling dan Keplingnya tidak mau tahu keadaan warga karena kepling kami tinggal di Perumnas Simalingkar. Jalan yang mati/gelap ada di lingkungan 8 terimakasih.

Segera Kami Cek

Terima kasih informasinya, kami akan segera tindak lanjuti. Memang beberapa hari terakhir ini banyak lampu jalan padam diakibatkan cuaca yang buruk, seperti angin kencang dan hujan deras. Untuk itu kami akan kirim petugas mengecek langsung ke lapangan agar kerusakannya bisa dipastikan

Erwin Lubis SH M Hum, Kadis Pertamanan Kota Medan

Konfirmasi ke Kadis Pertamanan

Lampu jalan ini sangat penting untuk menciptakan rasa keamanan bagi masyarakat. Terbukti beberapa tindak kejahatan terjadi pada lokasi yang tidak diterangi oleh lampu jalan. Ini tentu sangat mengganggu kenyamanan masyarakat Kota Medan yang memiliki dinamika kehidupan beragam. Kadis Pertamanan Kota Medan harus peka untuk hal-hal seperti ini dengan memantau keberadaan lampu-lampu jalan yang bermasalah agar segera diperbaiki. Begitu pun masayarakat juga punya tanggungjawab untuk menjaga keberadaan lampu jalan ini.

Budiman Panjaitan, Anggota Komisi D DPRD Medan

Parit PJKA Tersumbat

087768349xxx

Pak Wali Kota Medan tolong kami warga Kelurahan Titi Papan Kecamatan Medan Deli Lingkungan VIII kebanjiran karena parit PJKA tersumbat makin sempit dan dangkal. Keplingnya tidak peduli dan tidak pernah gotong-royong. Horas buat Pak Wali Kota dan terimakasih, serta selamat HUT ke-10 Sumut Pos.

Koordinasi ke Kecamatan

Terimakasih untuk informasinya. Laporan ini akan saya teruskan. Begitu pun warga dapat berkoordinasi ke Kelurahan juga Kecamatan untuk menemukan penyelesaian tercepat.

Budi Heriono, Kabag Humas Pemko Medan

Silpa APBD Sumut Berpeluang Naik 100 Persen

MEDAN- Sejumlah anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumut memprediksi angka sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) pada tahun 2011 diprediksi meningkat 100 persen, jika dibandingkan Silpa 2010 berkisar Rp400 miliar. Prediksi itu disampaikan lantaran serapan APBD 2011 Sumut hingga triwulan keempat baru mencapai 51,93 persen.

Seorang anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumut, Arifin Nainggolan, Kamis (20/10) membeberkan penyebab realisasi serapan anggaran masih 51,93 persen. Satu diantarannya, peralihan pucuk kepala daerah dari Syamsul Arifin ke Gatot Pujo Nugroho. Kemudian, berkaitan adanya mutasi pejabat struktural di Pemprovsu beberapa waktu lalu. “Saya pikir persoalan itu cukup signifikan mempengaruhi serapan anggaran. Bila tahun lalu Silpa Rp400 miliar, pada tahun ini bisa meningkat 100 persen,” kata politisi Fraksi Demokrat Sumut itu.

Ditambahkannya, peluang meningkatnya jumlah Silpa itu juga diakibatkan waktu penggunaan anggaran hanya tersisa dua bulan ke depan. “Kami meminta Plt Gubsu menginstruksikan kepada SKPD, guna memaksimalkan penggunaan APBD itu. Jangan sampai, karena untuk menghabis-habiskan anggaran, kemudian para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan kepada masyarakat,” beber mantan anggota DPRD Sumut asal PKS itu.

Anggota Banggar lainnya, Ahmad Hosen Hutagalung memprediksi dan mengimbau kepada Plt Gubsu melakukan evaluasi terhadap SKPD, yang tak mampu memaksimalkan anggarannya.

Politisi PPP Sumut itu menyatakan, serapan anggaran itu secara otomatis akan menjadi pertimbangan Banggar DPRD Sumut melakukan evaluasi terhadap realisasi serapan anggaran serta untuk perencanaan APBD 2012.
Data Biro Keuangan Pemprovsu, Oktober 2010 lalu, serapan anggaran berkisar 43,9 persen, dan pada Oktober 2009 mencapai 50,29 persen. Realisasi serapan anggaran Oktober 2011 sebesar 51,93 mencakup pembiayaan dari 45 SKPD di lingkup Pemprovsu.  Belanja Langsung  sebesar Rp1,151 triliun, Belanja Tidak Langsung Rp1,356 triliun. Jadi totalnya Rp2,4 triliun dari Rp4,3 triliun atau 51,93 persen. (ari)

Granat Nanas Ditemukan dalam Parit

MEDAN- Seorang petugas lapangan Dinas Bina Marga Kota Medan, Resi menemukan satu granat nanas tidak aktif di parit di kawasan Jalan Danau Toba, Kelurahan Sei Agul, Medan Barat, Kamis (20/10) sekitar pukul 10.00 WIB.

Resi menemukan granat nanas itu saat melakukan pembersihan parit yang tertumpuk sampah di Jalan Danau Toba tersebut. Saat pembersihan itu, tiba-tiba ada granat nanas yang berbaur dengan sampah plastik.

Mengetahui kejadian itu, Resi menyampaikan kepada warga. Selanjutnya, warga berkerumun dan ada sebagian yang melaporkannya ke kantor kelurahan setempat. Selang beberapa menit kemudian, aparat dari Polsekta Medan Barat langsung turun ke lokasi penemuan itu.

Kapolsekta Medan Barat, AKP Nasrun Pasaribu mengatakan pihaknya mengamankan granat nanas dan telah dikirimkan ke tim Gegana Brimob Polda Sumut. Selanjutnya, seorang petugas Dinas Bina Marga yang menemukan granat nenas itu langsung diminta keterangan.

Sementara itu, Kepala Detasemen (Kaden) Gegana Brimob Polda Sumut, Kompol A Darma S mengatakan granat yang ditemukan menyerupai granat jenis nanas dipastikan sudah tidak aktif. “Kalau dari bentuk dan teksturnya sama, tapi granat nanas yang ditemukan itu sudah tidak aktif,” tegasnya. (mag-7)

Meraih Haji Mabrur

“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji (berziarah ke tanah suci), niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh” (Ayat QS. Al-Hajj 22:27)

Arti ayat di atas, meletakkan dasar kegiatan berziarah ke tanah suci Makkah. Berziarah merupakan sistem yang dianut oleh komunitas manusia di seantero dunia ini. Haji menempati posisi unik dan penting bila dibandingkan dengan ziarah yang dilakukan kalangan umat Kristiani ataupun Hindu, baik dalam doktrin, geografis, histories dan cakupan globalnya.
Berbagai bangsa, ras, etnik, warna kulit, bahasa berbaur dan berinteraksi, membentuk majlis manusia terbesar dan terhetrogen dalam waktu dan tempat yang sama, di Makkah al-Mukarromah tempat beradanya “Baitullah”, dan itulah saat-saat peribadatan haji, rukun Islam yang ke lima di lakukan.

Haji merupakan ibadah tahunan selama minggu kedua bulan Dzulhijjah dan di laksanakan di Makkah al-Mukarromah. Serangkaian ritual yang sangat simbolis dan emosional di lakukan bersama-sama secara serentak oleh semua jamaah haji, dengan hanya semata mengikuti jejak contoh Nabi Muhammad saw sebagai reka ulang peristiwa ujian keimanan atas Nabi Ibrahim, Siti Sarah sang istri dan Ismail sang anak. Dalam hadis riwayat Muslim dan an-Nasa-i dari Jabir ibn Abdillah, Rosulullah saw bersabda “Khudzu ‘anni manasikakum.” Artinya: ambillah contoh dariku tata cara ibadah hajimu.
Ibadah haji yang dilakukan dengan benar membentuk manusia yang secara spiritual lahir kembali “roja’a ka yaumin waladathu ummahu” (H.R.as-Syaikhoni dari Abi Hurairoh ra), yang seluruh dosa dan kesalahannya telah terampuni (H.R.Abdillah, Jabir, Amr bin Ash, Umar dll). Pada wacana ini, jamaah berusia lanjut dan lemah banyak yang berangan-angan untuk mati di sana, karena menguatnya keyakinan bahwa dirinya telah bersih yang akan segera masuk surga. Namun hal ini bisa terjadi manakala ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT, tetapi ketentuan keabsahannya tidak mungkin diketahui oleh siapapun. Tanda ibadah haji di terima oleh-Nya, yang kemudian biasa di sebut hajinya mabrur, bukanlah karena sudah melakukan semua ritual manasik secara benar semata, melainkan dengan kemampuan menerapkan niat yang tulus, ikhlas dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT pada setiap perjalanan spiritual ibadah haji.

Berbagai indikator kemabruran yang harus berlangsung sepanjang sejarah kehidupan seseorang yang telah menunaikan ritual haji yang baik dan benar, haruslah tercermin dalam realitas hidup. Struktur simbolis haji yang mengandung multi makna dan membuka berbagai penafsiran alternatif, mendorong banyak karakter bagi jamaah haji dalam menapaki hari-hari esok yang penuh tantangan dan dinamika, sehingga aktualisasi kemabruran akan sangat memberi cercah positif dan terpenuhinya harapan indah dan diraihnya kebahagiaan yang tidak nisbi.

Rasulullah saw menawarkan peluang dengan prospek yang membahagiakan bagi jamaah haji yang telah dapat menunaikan syarat, rukun dan wajib haji dengan baik dan sempurna. Sabda beliau menegaskan tentang hakikat kemabruran haji yang adalah dambaan setiap insan yang pergi haji dan pahala yang sangat maksimal yaitu “al-Jannah”. Hadist dari Jabir bin Abdillah ra. Rasulullah saw bersabda : Haji mabrur itu tidak ada pahalanya selain surga”, mereka berkata: Wahai Rosulallah, apakah birrul-haji itu ? (kebaikan yang timbul karena ibadah haji ?);
Beliau bersabda: “Memberi makan (bersedekah) ; dan menebar kesejahteraan” diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dan ditakhrij oleh al-Mukhollish’l-Dzahabiy; beliau bersabda: “Dan bertutur sapa yang santun, menempati “menebar kesejahteraan”.

Dijelaskan dalam kitab “al-Qiro’li qoshidi ummil’quro” dalam syarah hadits di atas bahwa: “al-mabrur, yakni “haji yang tidak di campuri oleh dosa, dikatakan juga “al-mutaqobbal, yaitu yang diterima; dan juga berarti “yang tidak ada riya di dalamnya, dan tidak ada rasa takabur serta tidak dibarengi dengan perbuatan atau perkataan yang porno juga tidak berbuat kefasikan”. Dikatakan pula, bahwa tanda-tanda haji mabrur adalah akan senantiasa bertambah kebaikannya dan tidak lagi membiasakan bermaksiat sesudah pulang kembali (ke kampung halamannya). Al-Hasan al-Bashori berkata tentang haji mabrur, bahwa dia (si haji) akan pulang (ke kampungnya) dalam situasi zuhud di dunia, dan berharap untuk keakhiratannya (zahidan fil-dunya wa ro-ghiban fi’l-a-khiroh).

Mabrur suatu predikat tertinggi dalam pencapaian target menunaikan ibadah haji; tapi sayangnya tidak mudah untuk meraihnya, bahkan bila telah didapatpun, tidak otomatis akan melekat sepanjang hayat pada diri sang haji ataupun hajah.

Imam al-Ghozali menceriterakan suatu kisah tentang mabrurnya haji yang hanya didapatkan oleh jamaah yang berjumlah sedikit bila dibandingkan dengan banyaknya jama’ah yang berwukuf di Arafah. Ali bin Muwaffaq menceriterakan tentang pengalamannya tatkala ia menunaikan ibadah haji suatu tahun:

Ketika malam hari Arafah ia tidur di Mina di Masjid al-Khaif, tiba-tiba ia bermimpi dalam tidurnya seakan-akan ada dua Malaikat turun dari langit. Keduanya berpakaian berwarna hijau, salah satu dari keduanya memanggil sahabatnya itu “Hai Abdallah”. Dijawab oleh yang lain: “Labbaik hai Abdallah” yang pertama berkata: “Tahukah engkau berapa jumlah jamaah yang berziarah di “bait Tahun kita” azza wajalla untuk berhaji tahun ini ?”

Dijawab: “Tidak tahu”. Ia berkata: “Telah berhaji di “bait Tuhan kita” enam ratus ribu orang. Tahukah engkau berapa yang diterima (mabrur)?”. Dijawab: “Tidak”. Ia berkata : “Enam orang”. Sang sufi berkata : “Kemudian kami naik ke atas ke udara”, dan kedua Malaikat itu menghilang dari padaku; maka akupun terbangun dengan kaget dan bersedih sekali, memikirkan tentang diriku.

Akupun berkata: “Kalau hanya enam orang yang mabrur hajinya, maka dimana aku di antara yang enam orang itu”. Setelah aku meninggalkan Arafah dan telah berada di al-Masy’aril Harom (Muzdalifah), aku berfikir tentang banyaknya manusia (jamaah haji) dan sedikitnya yang mabrur, sampai akupun tertidur pula. Tiba-tiba kedua Malaikat tadi turun dalam keadaan (asli) keduanya; Masing-masing saling memanggil dan mengulangi pembicaraan (di Arafah) juga. Kemudian ia bertanya “Tahukah engkau apa yang ditentukan Tuhan kita azza wa jalla pada malam ini?”. Dijawab: “Tidak tahu”. Ia berkata: “Bahwa Dia memberi setiap orang dari yang enam itu, seratus ribu jamaah”. Sang sufi terbangun dalam keadaan senang dan gembira (Ihya ulumuddin,vol.1. hal.242).

Jamaah haji tiap tahun bertambah, tapi yang mabrur sangat sedikit. Padahal semua mendambakannya. Lebih lanjut Imam al-Ghozali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin memberikan petunjuk bagi para jamaah haji dalam upaya meraih mabrur. Ada yang sifatnya upaya-upaya lahiriyah, ada juga langkah-langkah yang harus di lakukan secara ruhaniyah.
Secara panjang lebar di jelaskan dalam Bab III Kitab Asroril hajj, terhimpun “fi’l-a-dabid-daqiqoh wal-a’-malil-bathinah”. (Bersambung)

Oleh: Drs. H.Abdurahim hidayat, MM

Wanita Dilarang Pakai Parfum

TEBING TINGGI- Parfum dan manusia sepertinya tidak bisa dipisahkan lagi. Tapi tahu kah anda bahwa kaum wanita dilarang memakai parfum untuk keluar rumah. Alasannya, parfum yang digunakan wanita bisa mengundang syahwat bagi kaum pria.

Begitulah dikatakan MS Syaifuddin di Masjid Al Hasanah, Kompleks Polres Jalan Iskandar Muda Kota Tebing Tinggi, Kamis (20/10).

“Siapa saja perempuan yang memakai minyak wangi (parfum), kemudian ia keluar lalu ia melewati suatu kaum (orang banyak) supaya mereka mendapati (mencium) baunya, maka dia itu adalah perempuan zina (tuna susila). Hadits ini hasan shahih diriwayatkan Imam Ahmad; 4/414 ,Abu Dawud; 4173, Tirmidzi; 2786, An-Nasa’I;8/153,” kata anggota Polres Tebing Tinggi yang sering mengisi kutbah Jumat di Kota Tebing Tinggi itu kepada Sumut Pos.
Kata polisi berpangkat Aiptu itu menambahkan hadis tersebut merupakan riwayat Abu Musa Al-Asyari Radhiyallahu Anhu.”Sedangkan bagi pria disunahkan baginya memakai wewangian atau parfum yang tidak mengandung alkohol untuk menunaikan sembahyang, karena Allah mencintai orang yang beribadah dan sujud kepadanya dalam keadaan bersih, rapi dan wangi,” imbuhnya.

Menurut Syaifuddin masih ada lagi sabda Nabi Muhammad saw yang menyebutkan,” Siapa saja perempuan yang memakai minyak wangi kemudian keluar ke masjid niscaya tidak diterima salatnya sehingga ia mandi dahulu (membersihkan dirinya dari wangi-wangian tersebut). Itu merupakan Shahih riwayat Ibnu Majah dari jalan Abu Hurairah,” terangnya lagi,

Mungkin akan timbul pertanyaan dalam benak kita, kalau memakai parfum haram hukumnya (ketika keluar rumah) lalu bagaimana mengatasi bau badan kita. Dalam hal ini tentunya kita akan malu dan tidak percaya diri berdekatan dengan teman-teman di kampus, sekolah, rumah sakit dan sebagainya. “Kita jangan khawatir sekarang ini banyak produk yang dijual dipasaran untuk mengatasi masalah tersebut. Dari yang berbentuk bubuk sampai yang cair pun dijual bebas,” pungkasnya.

Selain itu ramuan tradisional tidak sulit ditemukan sekarang ini, seperti jamu. “Rajin mandi, minum jamu mengatasi bau badan maka Insya Allah kita akan terhindar dari bau yang tidak menyenangkan itu,” beber  Syaifuddin yang bertugas di bagian Bimbingan Masyrakat Polres Tebing Tinggi ini.(mag-3)

Fotografer Indo Pos Dipukul Polisi

Demo  Ricuh, 31 Mahasiswa Diamankan

Jakarta-Sedikitnya 31 mahasiswa diamankan dalam demo yang berlangsung di bunderan HI, Rabu (19/10) sore. Mahasiswa itu diamankan untuk dimintai keterangan mengenai aksi yang mereka lakukan.

“Jadi sekarang ada 31 orang yang diamankan di Polda Metro Jaya. Aksinya tanpa pemberitahuan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Baharuddin Djafar di Polda Metro Jaya, Rabu (19/10).

Menurut Baharuddin, aksi yang dilakukan oleh para mahasiswa sore tadi tidak ada perizinannya. Selain menahan 31 mahasiswa, polisi juga menahan alat peraga yang digunakan dalam demo tersebut.

“Termasuk alat peraga yang bisa melanggar norma-norma sosial, normal kesusilaan kita amankan,” terangnya.
Demo mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di Bundaran HI kemarin berakhir ricuh. Entah siapa yang memulai, mahasiswa dan polisi saling tarik bahkan hingga pukul-pukulan.

Pantauan wartawan di lokasi, awalnya mahasiswa UI membentuk lingkaran untuk melakukan aksi bakar dupa dan foto-foto SBY. Setelah 15 menit berlalu, polisi tiba-tiba merangsek. Sekitar 60-an polisi mendekati kelompok mahasiswa yang berjumlah kurang dari 20 orang itu. Adu mulut pun terjadi dan tak lama berubah menjadi aksi saling pukul dan tarik. Namun tak lama, keributan berhasil dilerai, mahasiswa ditarik oleh polisi. Namun ada satu mahasiswa yang mencoba berontak dan akhirnya dipukul hingga terjatuh ke aspal.

Fotografer Harian Indo Pos (grup Sumut Pos), Fery Pradolo dianiaya seorang petugas kepolisian berpangkat Bripda. Saat kejadian, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Angesta Romano Yoyol ada dilokasi kejadian. Namun, dia tidak bisa berbuat banyak atas insiden itu.

Menurut Fery Pradolo, saat itu dia sedang meliput aksi unjukrasa mahasiswa dari Front Aksi Mahasiswa (FAM) UI di Bundaran HI, Jakarta Pusat. Dalam aksi unjuk rasa itu, sempat terlibat adu dorong antara pendemo dengan puluhan polisi.

Namun, karena aksi berjalan cepat dan mahasiswa terdesak, kerumunan terlihat kocar-kacir. Saat itu suasana sedang chaos. Ada dua mahasiswi yang tersodok siku dan lengan polisi di bagian muka.

Saat itulah, Ferry melihat momen tersebut untuk mengabadikan peristiwa tersebut. Namun, aksinya tersebut tampaknya tidak disukai oleh konum polisi yang diduga melakukan kekerasan terhadap para mahasiswa tersebut. Seorang petugas Samapta Polres Metro Jakarta Pusat dengan ciri-ciri berkulit hitam, berpangkat Bripda dan tangannya memegang semacam pentungan menghalangi tugas Ferry.

Ferry yang tetap memotret tiba-tiba dipukul kepala bagian belakangnya. Saat petugas itu akan memukul untuk kedua kalinya, ada wartawan lain yang melihat dan melindungi Ferry. ”Rekan saya langsung menghalangi polisi itu. Saya akan melaporkan kejadian ini ke Propam Mabes Polri,” tukas Ferry di lokasi kejadian.

Ferry menyesalkan aksi kekerasan yang dilakukan oknum polisi tersebut. Apalagi, saat kejadian ada Kapolres Jakarta Pusat Kombes Angesta Romano Yoyol di lokasi kejadian. ”Dia diam saja,” sesalnya.

Sementara itu, kericuhan dalam aksi demonstrasi tersebut dipicu oleh belasan mahasiswa yang membawa boneka kepala kerbau hendak berdemo. Polisi tiba-tiba merampas boneka dari stereofoam itu namun dihalangi mahasiswa. Aksi dorong-mendorong dan kerumunan itu sedikit ricuh selama 15 menit.  (ibl/bbs/jpnn)

Asren Nasution Luncurkan Buku Pertahanan Negara di Wilayah Pesisir

MEDAN-Puluhan undangan hadir di acara peluncuran buku karya Asren Nasution, di lantai 2  Aula Hotel Garuda Plaza Medan, Rabu (19/10). Peluncuran buku Pertahanan Negara di Wilayah Pesisir itu dihadiri Plt Gubsu, Gatot Pujo Nugroho dan pejabat teras di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Acara dimulai setelah jamuan makan malam dengan menu masakan pesisir.

Buku tersebut berisi  tentang konsep pertahanan keamanan, dengan menempatkan kawasan pantai timur Sumatera Utara yang berhadapan dengan Selat Malaka yang selama ini kurang perhatian.

Dalam buku tersebut juga berisi catatan dari Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Ir H Fadel Muhammad, tentang tanggung jawab bersama dalam pertahanan negara. Untuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya dari aspek militer, budaya masyarakat pesisir, nelayan juga menjadi penentu.

Di sela acara, Asren Nasution membagi buku secara simbolis kepada undangan. Yang pertama menerima buku terlihat Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho dan beberapa tokoh Sumatera utara, media cetak.

Menurut Asren dengan peluncuran buku tersebut diharapkan menjadi gong untuk memperkuat pertahanan negara khususnya di wilayah pesisir NKRI. (mag-5)

David Purba Ditangkap di Jakarta

Jakarta-Sempat buron karena membobol uang Pemerintah Kabupaten Batubara, Sumatera Utara sekitar Rp80 miliar, Helfizar Purba alis OK David Purba akhir tertangkap juga. David Purba yang sempat dua kali menjadi calon Bupati Serdang Bedagai itu ditangkap di dekat tempat pencucian mobil di Cempaka Putih Jakarta.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Noor Rachmad membenarkan adanya penangkapan tersebut. “Tersangka berhasil ditangkap di Rawasari Cempaka Putih, tepatnya di dekat tempat pencucian mobil, pada hari Selasa, tanggal 18 Oktober 2011, pukul 22.30 WIB,” ujar Noor Rachmad kepada wartawan di Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Rabu (19/10).

Noor membeberkan, untuk saat ini, tersangka dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta cabang Salemba. Dalam dua hari ini, tersangka akan menjalani pemeriksaan intensif tahap penyidikan sesuai surat perintah penyidikan tanggal 18 Oktober 2011 oleh tim jaksa yang dipimpin oleh Amril Rigo.

“Yang bersangkutan sebentar lagi resmi menjadi tahanan Tim Penyidik Kejaksaan Agung RI sesuai dengan SP penahanan tertanggal 19 Oktober 2011,” tegas Noor.

Seperti yang diketahui, kasus ini berawal pada September 2010 ketika tersangka Yos Rauke dan Fadil berkenalan dengan Itman di sebuah kafe di kawasan Jakarta Selatan. Diduga, dari pertemuan ini kemudian diputuskan uang milik Pemkab didepositokan di Bank Mega, setelah ada janji dari Itman akan mendapat bunga deposito di atas pasaran.
Yos Rouke dan Fadil diketahui memindahkan dana kas daerah Pemkab Batubara sebesar total Rp 80 miliar dari Bank Sumut ke dalam rekening deposito Bank Mega cabang Jababeka, Bekasi. Mereka memindahkannya dengan cara menyetorkan beberapa kali, mulai pada 15 September 2010 hingga 11 April 2011. Dana tersebut kemudian disimpan dalam bentuk deposito senilai Rp80 miliar di Bank Mega Jababeka, Bekasi. Atas penempatan dana tersebut, kedua tersangka telah menerima keuntungan dengan menerima cash back sebesar Rp405 juta.

Selanjutnya, dana deposito tersebut dicairkan oleh keduanya untuk disetorkan ke 2 perusahaan jasa keuangan dan jasa pengelolaan aset, yakni PT Pacific Fortune Management yang dimiliki oleh Rachman Hakim dan PT Noble Mandiri Invesment, melalui Bank BCA dan Bank CIMB, untuk diinvestasikan.

Sebelumnya, dalam kasus ini Kejagung telah menetapkan delapan orang tersangka, yakni Yos Rouke selaku Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset, Fadil Kurniawan selaku Bendahara Umum Daerah, dan Rachman Hakim selaku PT Pacific Fortune Management, serta dua tersangka dari pihak Pemkab Batubara, namun keduanya masih buron. (bbs/jpnn)

Hari Ini, Rekonstruksi Bom Bali I

Umar Patek Cs Tiba di Bali

DENPASAR – Genap sepekan pasca peringatan Bom Bali I, Densus 88 Mabes Polri menggiring Umar Patek ke Bali. Salah satu arsitek atau asisten koordinator lapangan Bom Bali I yang ditangkap di Pakistan, ini tiba di Polda Bali kemarin (19/10) sekitar pukul 15.23. Selain dia, pasukan Densus yang terdiri dari puluhan orang tersebut memboyong empat pelaku lainnya. Yakni Ali Imron (adik Amrozi yang bertugas sebagai perakit bom), Abdul Gani (perakit), Mubarok (perakit), dan Sawad alias Sarjio (perakit).

Kedatangan lima orang bomber tersebut dikawal ketat pasukan Densus 88 dan Brimob. Kedatangan mereka terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama terdiri dari Sawad, Ali Imron, dan Abdul Gani. Ketiga orang ini tiba di Polda Bali lebih awal sekitar pukul 14.30. Sedangkan gelombang kedua terdiri dari Mubarok dan Umar Patek. Saking ketatnya pengamanan petugas, bis yang ditumpangi Umar Patek dan Mubarok mesti dibuntuti satu unit Rantis (Kendaraan Perintis) dari Gegana Polda Bali.

Tak banyak keterangan yang diberikan pihak Mabes Polri maupun Polda Bali terkait kedatangan Umar Patek dan keempat pelaku Bom Bali I lainnya. Namun menurut Kasubid Penmas AKBP Sri Harmiti, kedatangan kelima pelaku tersebut untuk melakukan rekonstruksi di beberapa tempat yang dipakai untuk mempersiapkan pengeboman di Kuta pada 12 Oktober 2002. “Untuk melengkapi penyidikan. Rekonstruksinya besok,” ujar Sri Harmiti.

Sayangnya, Sri Harmiti tak mau menguraikan di lokasi mana saja rekonstruksi itu akan dilakukan. Dan, kapan pastinya reka ulang tersebut bakal digelar. Sri Harmiti mengaku bahwa itu wewenang tim dari Mabes. “Rekonstruksinya besok (hari ini). Kita juga belum tahu di mana saja dan kapan pastinya,” katanya.

Memang sampai dengan sore kemarin, jadwal rekonstruksi yang digelar Mabes Polri masih simpang siur. Ada yang menyebutkan, akan dilakukan sekitar pukul 18.00 kemarin. Namun informasi tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya. Ada juga yang menyebutkan bahwa rekonstruksi akan dilakukan hari ini. Namun kapan pastinya, Polda Bali hanya bungkam.

Namun untuk lokasi rekonstruksi, informasinya akan dilakukan di Terminal Ubung, sebuah rumah di Jalan Gatot Subroto belakang Rumah Sakit Bakti Rahayu, sebuah rumah di Jalan Pulau Menjangan, Konsulat Australia, dan terakhir di lokasi pengemboman yakni Ground Zero yang dijadwalkan pada Jumat besok (21/10).  (hai/yes/jpnn)