26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14443

Kunker Komisi C DPRD Medan Terkesan Ditutup-tutupi

MEDAN- Staf Komisi C DPRD Kota Medan, Samsir terkesan selalu menutup-nutupi  agenda kunjungan kerja komisi yang membidangi perekonomian tersebut kepada wartawan. Bahkan, sejumlah kunjungan kerja terkesan dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui wartawan yang meliput di gedung dewan.

Selama ini, Komisi C DPRD Medan selalu menuliskan jadwal kunjungan kerjanya secara terbuka dan diketahui umum. Tapi belakangan, kegiatan kunker terkesan dirahasiakan.

Menurut sumber di DPRD Kota Medan, Komisi C sering melakukan kunker secara diam-diam dan berangkatnya langsung dari rumah masing-masing.

“Artinya, dari rumah mereka langsung kontak-kontak ketemu di lokasi kunker sehingga tidak perlu ke kantor dewan. Kita tidak tahu apa maksudnya kenapa seperti, macam ada misi tertentu,” kata sumber yang meminta namanya tidak dikorankan.

“Kita tidak tahu apakah dewannya yang enggan mempublikasikan kunkernya atau stafnya yang sengaja. Tapi sepertinya ini ada upaya menutup-nutupi jadwal dan tempat kunker. Soalnya kalau stafnya itu ditanya selalu bilang tidak tahu, tapi kalau dicek mereka melakukan kunker,” bebernya.

Ketua Komisi C DPRD Kota Medan Jumadi, ketika dikonfirmasi membantah kabar tersebut. “Tidak ada itu, saya selalu memberi tahu kepada Samsir agar mempublikasikan setiap kunker. Lagipula, setiap melakukan kun ker selalu memberitahukannya kepada Samsir dan tidak ada yang ditutup-tutupi, makanya tolong ditanya dulu si Samsir, apalagi saya belakangan ini tidak ikut kunker karena ada rapat Banggar,” kata Jumadi.

Samsir ketika dikonfirmasi selalu berusaha mengelak. “Nggak tahu saya itu. Suka kalian mau diberitakan, itu hak kalian,” katanya kepada wartawan.

Diketahui, Samsir baru beberapa bulan diangkat menjadi staf di Komisi C DPRD Medan. Namun kinerjanya belakangan terus men dapat sorotan karena terkesan kurang bersahabat dengan wartawan. (adl)

Terdakwa Pungli Jembatan Timbang Jatuh Pingsan

MEDAN- Sidang lanjutan perkara pungutan liar (pungli) di Jembatan Timbang Sibolangit dengan agenda putusan hakim yang digelar di Pengadilan Negeri Medan, Selasa (18/10), terpaksa ditunda. Pasalnya, seorang terdakwa Ahmad Sofyan Batubara dalam keadaan sakit dan harus dibawa ke rumah sakit.

Namun, usai mejelis hakim menunda sidang tersebut, terdakwa yang berjalan didampingi rekannya serta JPU, tiba-tiba terjatuh dan sempat tak sadarkan diri. Setelah sadar, terdakwa dipapah petugas tahanan menuju mobil yang terletak di belakang PN Medan dan dibawa ke RS Medistra Medan.

Sebelumnya, para terdakwa dugaan korupsi pungli Jembatan Timbang Sibolangit yakni Panal Simamora (54), Ahmad Sofyan Batubara (42), dan Marlon Sinaga (51) pada dua pekan lalu dituntut hukuman masing-masing 1 tahun penjara dan membayar denda masing-masing Rp15 juta subsider dua bulan penjara. Namun, Jaksa Penuntut Umum (JPU) membebaskan dari uang pengganti. (rud)

Sumatera Utara Surplus Beras 10 Persen

MEDAN-Wilayah yang luas dan tanah yang subur membuat Sumatera Utara  menjadi provinsi yang ideal bercocoktanam padi-padian, bahan pangan lain dan palawija. Tak heran kalau Sumut masih termasuk daerah swasembada padi di Indonesia.

Dari data Dinas Pertanian Sumatera Utara, produksi padi Sumut berlebih 10 persen. “Data tahun ini (2011) jumlah penduduk Sumut 13.375.655 jiwa, dengan kebutuhan 1.830.464 ton per kapita, sedangkan produksi beras kita mencapai 2.044.876 ton per kapita, ini berarti kita sudah swasembada beras,” ujar Kasubag Program Dinas Pertanian Sumut, Lusyantini.

Karena itu, tidak ada pengaruh untuk Sumut bila impor beras dari Thailand dan Vietnam dihentikan. Seperti diketahui, untuk saat ini Thailand telah menghentikan impor berasnya ke Indonesia secara sepihak.

Walau beras sudah bisa dikatakan swasembada, tetapi pada kenyataanya, masih banyak ditemukan beras impor di pasar Sumut. “Hal ini karena tidak ada kejelasan terkait masalah distribusi beras di Sumut,” ujar Lusyantini.
Menurutnya, bila jalan keluar masuk kendaraan di Sumut dijaga ketat, pendistribusian beras tidak akan sampai keluar Sumut. “Dari darat, kita sangat dekat dengan Riau, dan daerah yang tidak produksi beras, jadi bila dijaga jalan keluar masuk beras Sumut, pasti dapat dihindari kekurangan beras disini (Sumut, Red),” tambahnya.

Selain itu, yang harus diperhatikan saat berada di jembatan timbang, karena dinas perhubungan tidak memiliki data khusus untuk komoditas pertanian. “Ada 11 jembatan timbangan di Sumut, dan bila melewatinya, yang tercatat hanya komoditas pertanian, tetapi spesifikasinya dan berapa beratnya tidak tercatat,” tambahnya.

Padahal, kata dia, komoditas pertanian tersebut sangat banyak, seperti padi, jangung, dan kedelai. Jadi, menurutnya, harus ada kejelasan terkait catatan Dinas Perhubungan untuk mengetahui distribusi beras Sumut.
Sementara itu, dari data Bulog Divre I Sumut, untuk saat ini stok beras hingga 6 bulan ke depan masih tersedia. “Stok beras kita per 14 oktober sebanyak 74.600 ton dengan kebutuhan 12.700 ton per bulan. Stok tersebut sudah termasuk beras impor dari Vietnam,” ujar Humas Bulog Divre I Sumut, Rusli.

Per September 2011 kemarin, beras Vietnam masuk ke pelabuhan Belawan sebanyak 8.400 ton. Beras yang saat ini berada di gudang Bulog bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan di Sumut, melainkan juga disediakan untuk semua daerah di Indonesia  yang membutuhkan.

“Bila ada daerah yang membutuhkan beras, dan terdekat dengan Sumut, maka kita bisa segera menyalurkannya, stok ini bukan hanya untuk Sumut,” ujar Rusli. (mag-9)

Main Judi Leng, Personel Polisi Ditangkap

MEDAN- Brigadir Efendi Ginting personel Polsekta Helvetia, ditangkap Propam Polresta Medan saat main judi bersama lima rekannya di warung kopi di Jalan Masjid, Kampung Lalang, Selasa (18/10) dinihari pukul 01.00 WIB.
Lima warga yang turut diringkus yakni Ardi Piliang warga Jalan Sei Mencirim, Hengky Sihombing warga Jalan Klambir Lima, Edi Bangun warga Kampung Lalang, Roy Sandi Sembiring warga Delitua dan Zakaria Nasution warga Jalan Klambir Lima.

Penangkapan Brigadir Effendi yang merupakan personel Reserse Polsekta Medan Helvetia ini dipimpin langusng Kasi Propam Polresta Medan AKP Beno Sidabutar. Dari tangan keenam tersangka, diamankan uang tunai sebesar Rp1,4 juta dan dua set kartu joker. Brigader Efendi Ginting bersama lima rekannya diboyong ke Mapolresta Medan untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya.

Saat dikonfirmasi, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga melalui Kasi Propam Polresta Medan AKP Beni Sidabutar membenarkan penagkapan personel Reserse Polsekta Medan Helvetia itu. “Ya, dini hari tadi (kemarin, Red) ada kami amankan satu orang personel polisi dari Polsek Helvetia yang sedang bermain leng,” ucapnya.

Menurutnya, penagkapan itu dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat sekitar yang resah dengan aktivitas perjudian di sana. Saat ini anggota polisi tersebut masih diproses dan kasus tersebut saat ini sudah ditangani Unit Judi/Sila Reskrim Polresta Medan.(mag-7)

Sepuluh Titik Jalan Berubah

Atasi Kemacetan Kota Medan

Kemacetan menjadi ancaman di sejumlah ruas jalan di Kota Medan, untuk mengantisipasinya Pemerintah Kota (Pemko) Medan melakukan perubahan arus di sepuluh ruas jalan.

Kebijakan itu merupakan hasil kajian dari manajemen dan rekayasa lalulintas terhadap peningkatan volume kendaraan.  Kajian itu dilakukan di beberapa ruas dan persimpangan di Kota Medan.

Demikian diungkapkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap di sela-sela rapat pembahasan manajemen dan rekayasa lalulintas Kota Medan, di kantor Wali Kota Medan, Selasa (18/10).

Selama ini, sebutnya arus lalulintas dan persimpangan di wilayah Kota Medan sering menimbulkan masalah atau konflik berkepanjangan terhadap sirkulasi arus lalulintas pengguna jalan, khususnya di saat jam sibuk pagi-siang dan sore hari. Untuk itu, diperlukan manajemen dan rekayasa sirkulasi lalulintas di Kota Medan.

“Solusinya kami akan mengubah arus jalan, seperti melakukan pengecilan median jalan, membuat median jalan yang tujuannya untuk melancarkan lalulintas, dan satu ruas jalan di sekitar Bandara Polonia akan diubah,” sebutnya.
Dia menerangkan, arus lalulintas di Bandara Polonia akan ditata kembali. Karena lokasi tempat mengutip retribusi tiket masuk ke Bandara Polonia Medan dinilai menjadi satu penyebab kemacetan. Oleh karena itu, lokasi retribusi ini akan ditata ulang.

“Bila tetap di situ tempat pengutipan retribusinya, kalau ada empat kendaraan saja sudah macet, makanya tempat pengutipan retribusi tiket masuk diminta dimajukan, atau pos pengutipan retribusi pada pintu ke luar saja,” ujarnya.
“Selain itu kami meminta agar Petronas harus menentukan dari mana masuk dan arah keluar kendaraan untuk mengisi BBM. Karena kami akan menyelesaikan perubahan arus jalan ini dalam waktu satu minggu,” tegasnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan di sejumlah ruas jalan di sekitar sekolah,  yang ada di Kota Medan, Rahudman Harahapa akan memanggil tiga kepala sekolah yakni Kepala Sekolah Methodist II di Jalan Perintis Kemerdekaan, Sekolah Perguruan Sutomo di Jalan Thamrin Medan dan Sekolah Santo Thomas di Jalan S Parman.
“Setelah selesai kami akan lakukan pemanggilan terhadap tiga kepala sekolah itu, dan kami mau tahun ini sudah ada solusi untuk menertibkan kemacetan di sejumlah ruas jalan di depan sekolah,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Medan, Armansyah Lubis menyebutkan untuk mengatasi kemacetan saat jam pulang sekolah, Wali Kota Medan sudah menyarankan agar sekolah memiliki bus penjemput. Sehingga tidak ada lagi mobil pribadi yang menjemput dan tidak ada siswa yang membawa mobil pribadi ke sekolah.

“Tidak ada lagi mobil pribadi yang parkir di depan sekolah dan menutupi ruas jalan,” ucapnya.
Perwakilan Dit Lantas Polda Sumut, AKBP Arie menyebutkan dengan adanya koordinasi terkait manajemen dan rekayasa lalulintas, diharapkan dapat mengatasi kemacetan di sejumlah ruas jalan di Medan. (adl)

Dua Pos Menteri Masih Kosong

Komposisi Golkar, PKS dan Demokrat Ditentukan Hari Ini

JAKARTA-Teki-teki bagaimana hasil reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid dua mulai terjawab. Sejumlah nama baru hampir dipastikan menghiasi wajah kabinet untuk sisa tiga tahun pemerintahan SBY-Boediono. Kemarin (17/1), enam orang proyeksi menteri dan anggota kabinet memenuhi panggilan Presiden SBY di Kantor Presiden.

Mereka adalah Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Gita Wirjawan yang diberi tugas baru sebagai menteri perdagangan, Dirut  PLN Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN, dan Amir Syamsuddin yang diproyeksi sebagai menkum HAM. Kemudian Azwar Abubakar ditunjuk sebagai menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Djan Faridz sebagai menteri perumahan rakyat, dan Letjen Marciano Norman dipercaya menjabat kepala Badan Intelijen Negara.

Jumlah wajah baru di kabinet atau menteri yang digeser dipastikan masih akan bertambah. Sore ini, usai menghadiri pernikahan putri Sultan Hamengkubuwono X di Jogjakarta, SBY kembali memanggil mereka yang akan menjadi pembantunya di kabinet.

“Besok (hari ini, Red) pemanggilan calon menteri berlanjut,” kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha. Malam ini, rencananya SBY akan mengumumkan hasil kocok ulang kabinetnya itu.

Jika menilik pada calon menteri yang sudah dipanggil, masih ada beberapa pos yang masih lowong. Antara lain pos kementerian ESDM dan kementerian perhubungan yang saat ini dipegang Darwin Zahedy Saleh dan Freddy Numberi. Dua kader Partai Demokrat itu santer bakal didepak, apalagi setelah tidak ikut dipanggil SBY ke kediaman pribadinya, Puri Cikeas, Bogor.

Pos ESDM dikabarkan akan diisi sesama kader Demokrat, yakni Syarif Hasan yang saat ini menjabat Menkop dan UKM. Syarif memang dikenal punya pengalaman di bidang pertambangan. Kader Demokrat lain, Men PAN dan RB EE Mangindaan juga akan mengalami pergeseran posisi.

Pemanggilan calon menteri juga berkaitan dengan komposisi jatah dua parpol mitra koalisi, yakni Partai Golkar dan PKS. Golkar yang saat ini mendapatkan jatah tiga kursi, sudah mengajukan Sharif Cicip Sutardjo untuk masuk kabinet. Sementara informasi yang diperoleh, Menristek Suharna Surapranata yang kader PKS dikabarkan kena reshuffle. Jika benar, jatah PKS yang empat kursi akan berkurang satu. Selain itu, menteri representasi dari Indonesia Timur (Papua) juga belum terisi kalau Freddy benar out dari kabinet.

Sementara itu, hari ini, lima calon menteri plus satu kepala BIN yang sudah dipanggil SBY akan menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Tes itu itulah yang membuat beberapa calon belum berani sesumbar hingga melewati tes dan dilantik sebagai anggota kabinet.

“Sebetulnya masih ada satu tahapan lagi sebelum kami secara resmi (dilantik). Jadi belum bisa saya optimis memastikan bahwa saya akan berlanjut,” kata Amir Syamsuddin yang diproyeksi sebagai menkum HAM di Kantor Presiden.

Dahlan Menangis, Patrialis Kaget

Hal senada juga dikatakan Dahlan Iskan yang akan menjabat sebagai menteri BUMN. Dia bahkan menuturkan menangis jika harus meninggalkan PLN saat ini. “Karena sekarang ini teman-teman PLN di seluruh Indonesia lagi semangat-semangatnya untuk bekerja mengubah PLN,” katanya.

Dahlan tampak sesenggukan saat berbicara. “Presiden menugaskan saya sebagai menteri BUMN, kalau lulus tes kesehatan. Karena seperti saudara tahu, saya orang sakit, belum tentu lulus tes kesehatan,” tuturnya.

Sementara empat calon lainnya, yakni Gita Wirjawan, Azwar Abubakar, Djan Faridz, dan Marciano Norman, tidak menyinggung soal tes kesehatan itu dan mengaku siap menerima menjalankan tugas yang diberikan presiden.
Penunjukkan Amir Syamsuddin sebagai menkum HAM otomatis menggusur posisi Patrialis Akbar. Mengetahui hal itu, kemarin, politisi PAN ini langsung mengumpulkan seluruh pejabat eselon I di kantornya. Dia berpesan agar semua pegawai kemenkum HAM tetap bekerja seperti biasa dan memberikan yang terbaik untuk pelayanan masyarakat.
Kepada wartawan yang memnyambanginya sebelum dia pulang kerjanya, Patrialis tidak bisa menyembunyikan kesedihannya meski awalnya tampak cengar-cengir. Matanya berkaca-kaca. Dia menceritakan, Minggu pukul 23.30, dirinya mendapat telepon dari Sudi. “Pak Sudi bilang ke saya dengan berat hati bahwa saya menteri yang selesai melaksanakan tugas,” katanya.

Patrialis kaget. Dia langsung menanyakan apakah dirinya memiliki kesalahan selama menjalankan tugasnya sebagai menteri. Sudi cepat-cepat menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak melakukan kesalahan. Mendapat jawaban itu, Patrialis merasa lega. “Awalmya pembicaraan kami kaku, tapi karena saya lapang dada dan menerima semuanya suasanya mencair,” imbuh pria asal Padang itu.

Patrialis pun menilai bahwa penggantinya, Amir Syamsudin adalah orang yang berkompeten dan layak menjadi Menkum HAM. “Dia senior dan sahabat saya,” kata dia.

Sementara itu, Partai Demokrat menyambut baik terpilihnya Amir sebagai salah satu menteri pilihan Presiden. Wasekjen DPP Partai Demokrat Saat Mustopa menyatakan, terpilihnya Amir tidak akan mempengaruhi proses saat rapat kerja di DPR. Apalagi, Amir sebagai MenkumHAM akan berhubungan dengan Komisi III DPR, tempat dia bertugas. “Kami tentu tidak masalah, tugas sebagai menteri dan sekretaris Dewan Kehormatan tentu berbeda,” kata Saan di gedung parlemen, kemarin.

Terpilihnya Amir, ujar Saan sudah melalui mekanisme di majelis tinggi. Saat ini, dikabarkan sejumlah pos menteri dari Demokrat seperti Kementrian ESDM dan Kementrian Perhubungan berpotensi direshuffle. Saat mengaku tidak tahu siapa calon menteri yang masuk di dua pos tersenbut. “Itu yang tahu majelis tinggi,” ujarnya.
Dari sejumlah parpol mitra koalisi pemerintah, tinggal PKS yang masih belum jelas nasibnya. Meskipun kabar mengenai bakal dipangkasnya jatah kursi PKS di kabinet masih berkembang luas. Sewaktu dikonfirmasi soal itu, Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq menjawab enteng.

“Kami masih menunggu. Respon resmi PKS setelah rehuffle diumumkan,” katanya.
Menurut Mahfudz, PKS tetap mengacu kepada kontrak politik yang ada. Kontrak politik itu menjadi basis respon PKS terhadap rencana presiden dalam melakukan reshuffle. PKS, lanjut dia, juga menyerahkan reshuffle sepenuhnya kepada presiden dengan segala konsekuensinya.

“PKS tidak dalam posisi mencampuri,” ujar Ketua Komisi I DPR, itu. Benarkah ancaman kalau satu kader dicopot dari kabinet, maka PKS akan menarik semua menterinya itu efektif membuat PKS aman dari reshuffle? “Saya nggak tahu itu. Yang jelas, Rapimnas sudah menyerahkan ini ke presiden. Selebihnya kita tunggu sajalah,” jawabnya. (fal/kuh/bay/pri/jpnn)
Profil Calon Menteri

1. Dahlan Iskan

  • Lahir     : Magetan, 17 Agustus 1951
  • Representasi : Profesional
  • Jabatan sebelumnya: Dirut PLN

Komentar: “Saat diberitahu, saya nangis harus meninggalkan PLN. Karena teman-teman di PLN seluruh Indonesia ini lagi semangat-semangatnya bekerja.”

2. Gita Wirjawan

  • Lahir  : Jakarta, 21 September 1965
  • Representasi : Profesional
  • Jabatan sebelumnya   : Kepala BKPM

Komentar: “Saya diminta dan diberikan tugas yang baru sebagai menteri perdagangan dengan senang hati saya terima.”

3. Amir Syamsuddin

  • Lahir : Makassar 27 Mei 1946
  • Representasi : Partai Demokrat
  • Jabatan sebelumnya : Anggota Dewan Pembina Demokrat

Komentar: “Saya akan menjadi Menkum HAM.”

4. Azwar Abubakar

  • Lahir: Banda Aceh, 21 Juni 1952
  • Representasi : PAN
  • Jabatan sebelumnya: Anggota Komisi I DPR

Komentar: “Alhamdulillah Bapak Presiden percayakan kami untuk duduk di Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi.”

5. Djan Faridz

  • Lahir  : Jakarta, 5 Agustus 1950
  • Representasi : PPP
  • Jabatan sebelumnya : Ketua PWNU DKI Jakarta

Komentar: “Saya diberikan tugas oleh Presiden di Menpera. Mudah-mudahan saya bisa lulus di tes kesehatan.”

6. Letjen Marciano Norman

  • Lahir  : Banjarmasin, 28 Oktober 1954
  • Representasi  : Profesional (TNI)
  • Jabatan sebelumnya : Komandan Kodiklat TNI AD

Komentar: “Saya Letjen Marciano pada saat menghadap Bapak Presiden beliau memberikan kepercayaan Kepala Badan Intelijen Negara.”

Kejatisu Panggil Saksi Lain

Kasus Dugaan Korupsi di PU Bina Marga

MEDAN-Untuk mengungkap dugaan korupsi penyelewengan proyek Rp18 miliar di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Sumut, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) akan memanggil beberapa saksi yang berkompeten.
Pernyataan tersebut disampaikan Kasi Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejatisu Jufri Nasution SH, Senin (17/10) di Jalan AH Nasution Medan.

“Kalau kemarin kita sudah memanggil dua pejabat yang berkompeten, untuk dimintai keterangan.Dari hasil keterangan tersebut, mareka mengklaim bahwa proyek tersebut berjalan bukan semasa jabatan mereka,” tegas Jufri.
Namun demikian, sambung Jufri, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut, dengan akan memanggil beberapa pegawai yang mengetahui soal proyek tersebut. “Silakan saja mereka mengklaim tidak mengetahui masalah itu.Tapi kita akan memanggil saksi lainnya yang mengetahui duduk masalah proyek tersebut,” tegas Jufri.

Saksi yang akan dipanggil sambung Jufri, yakni yang mengetahui adanya proyek tersebut, apakah pada masa Marapinta atau pada masa Umar Junaidin

“Kita akan menelusuri proyek itu mulai berjalan tahun berapa, siapa pejabatnya dari sinilah akan diketahui siapa yang bertanggung jawab,” tegas Jufri.

Sebelumnya Kejatisu sudah memanggil Marapinta Harahap dan Umar Junaidi untuk di klarifikasi soal proyek tersebut. Klarifikasi yang dilakukan kejaksaan berupa pemanggilan Marapinta Harahap dan Umar Zunaidi yang saat ini Wali Kota Tebing Tinggi.  Marapinta Harahap pada saat menduduki Kadis PU Cipta Karya Pemkab Deli Serdang terbelit kasus dugaan korupsi proyek Gerakan Deli Serdang Membangun (GDSM) sebesar Rp10 miliar. Marapinta juga diduga terlibat dugaan korupsi peningkatan jalan provinsi jurusan Tomok-Onan Runggu-Nainggolan tidak sesuai spesifikasi kontrak yang merugikan keuangan daerah sebesar Rp4.981.228.073,70.

Proyek peningkatan jalan provinsi jurusan jembatan Merah-Muara dan Soma-Simpang Gambir juga tidak sesuai spesifikasi kontrak dan merugikan keuangan daerah sebesar Rp3.072.998.002,04. Bukan itu saja proyek  peningkatan jalan provinsi jurusan Dolok Sanggul-Batas Tapanuli Tengah tidak sesuai spesifikasi kontrak merugikan keuangan daerah sebesar Rp1.218.346.173,17.  Begitu juga dengan beberapa pelaksanaan paket pengerjaan peningkatan jalan belum dikenakan denda keterlambatan senilai Rp893.995.404,72. (rud)

Pengembang Rumah Murah Dapat Insentif

JAKARTA-Pemerintah pusat memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada pengembang untuk membangun rumah murah dan sangat murah. Pengembang yang bersedia membangun rumah murah dan sangat murah tidak hanya mendapat kemudahan, tetapi juga insentif.

“Uang pemerintah tidak cukup banyak untuk menutupi backlog (kebutuhan perumahan) di seluruh daerah. Harus ada bantuan dari pemda dan pengusaha juga,” kata Menpera Suharso Monoarfa dalam keterangan persnya, Senin (17/10).
Menurut Suharso, bantuan pemda biasanya terkait dengan penyediaan lahan. Sementara bila hanya fokus ke pusat, dana yang ada tidak bisa mencukupi.

“Paling-paling dananya cuma cukup sampai ke pembelian lahan saja. Kalau pemda sudah ada lahannya, pembangunan rumah akan semakin mudah. Karena bantuan pusat hanya untuk pembangunannya saja, bukan pengadaan tanah,” bebernya.

Sayangnya, terang Suharso, sangat sedikit pengembang yang bersedia membangun rumah murah dan sangat murah. Selain harga yang rendah dari sisi keuntungan, pengembang dibenturkan dengan berbagai macam perizinan yang berbelit-belit.

“Pengembang jadi malas menyediakan rumah murah karena ongkos produksinya tidak sebanding dengan untungnya. Apalagi kalau pemdanya tidak kooperatif, tambah malas lagi mereka. Ujung-ujungnya mereka pilih bangun rumah menengah atas,” tutur politisi PPP yang sebentar lagi mengakhiri jabatan di kursi Menpera itu.

Untuk menarik minat pengembang, pemerintah pun telah mengambil kebijakan dengan memberikan insentif Rp150 juta bagi developer yang mau membangun rumah murah. Di samping meminta kepala daerah untuk memberikan kemudahan dalam hal perizinan mendirikan bangunan (IMB).

“Saya memberikan apresiasi pada pengembang di Kalimantan yang menyediakan 1.000 rumah murah. Yang menggembirakan, minat masyarakat sangat besar hingga antri untuk mendapat rumah murahnya. Dari kejadian ini bisa disimpulkan kalau pasar rumah murah sangat menjanjikan bagi pengembang,” tandasnya. (esy/jpnn)

Hati-hati, Penjahat Incar Calhaj Indonesia

JAKARTA-Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan kepada lebih dari 210.000 calon haji haji Indonesia agar berhati-hati selama berada di tanah suci karena kejahatan yang mengincar mereka semakin canggih modus operandinya.

“Selain peningkatan kepuasan bagi jemaah haji, kita menghadapi tantangan keamanan jamaaah haji. Kejahatan yang mengincar agak memprihatinkan. Kasus pencurian, penipuan, dan perampasan sangat menyedihkan karena kadang pelakunya dari bangsa sendiri dan menggunakan bahasa sendiri,” katanya di Jakarta, Senin, saat bertemu anggota amirul haj dan pengarah media Media Center Haji (MCH).

Pengarah MCH tahun ini adalah staf ahli Menteri Kominfo Henry Subiakto, Wakil Pemred LKBN Antara Akhmad Kusaeni dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Agama Zubaidi. Mereka akan berangkat bersama Amirul Haj pada akhir pekan nanti.

Menurut Menag yang juga Amirul Haj, para jamaah haji yang berasal dari kampung dan baru keluar negeri bisa jadi sasaran empuk para penjahat. “Ada yang menyapa dan berpura-pura memberi bantuan mengangkatkan koper tapi kopernya dibawa lari,” kata Menag.

Kepala Bidang Pengamanan Kolonel TNI-AD CAJ Bambang Siswoyo, seperti dimuat situs Kementerian Agama, mengatakan modus operandi kejahatan yang mengincar jamaah haji Indonesia makin canggih. Tak hanya menyamar sebagai petugas haji, para pelaku kini juga menyaru sebagai jamaah, lengkap mengenakan pakaian ihram. Yang memalukan, penipu itu ternyata orang Indonesia. “Petugas berhasil menangkap pelaku yang berpakaian ihram,” kata Bambang Siswoyo.

Untuk itu, para jamaah calon haji diminta lebih waspada. Apalagi, kata Bambang, jumlah petugas yang mengawasi para jamaah sangat terbatas. Modus operandi penipuan yang sering dilakukan pelaku biasanya meminta identitas jemaah dengan alasan akan dimasukkan dalam sistem komputer. Tanpa pikir panjang, korban lalu menyerahkan surat-surat kepada pelaku yang menyamar menjadi petugas haji.

Menag Suryadharma Ali mengatakan pelayanan haji semakin meningkat dalam hal pemondokan, katering, transportasi, kesehatan, dan bantuan terhadap jemaah yang tersesat. “Kepuasaan jemaah haji juga dilihat dari ketersediaan air minum, kelayakan tempat tidur, dan kamar mandi. Tim amirul haj silahkan melakukan pengawasan terhadap pelayanan itu apakah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. Tim amirul haj bisa memantau keadaannya dan apabila ditemukan penyimpangan sesegera mungkin diatasi,” kata Menag.
“Kita akan lihat persiapan katering. Tempat penyimpanan bahan baku makanan. Memenuhi standar atau tidak. Kita akan lihat persiapan di Padang arafah, dapur-dapur, tenda-tenda. Amirul haj akan melihat kondisi katering seperti prasmanan yang lebih baik daripada pakai boks,” katanya.

Menag juga mengatakan akan mengukur kepuasaan jamaah dalam musim haji tahun ini dengan meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan survei. “Survei BPS ini supaya ada gambaran peningkatan pelayanan dari tahun ke tahun,” demikian Menteri Agama.(bbs/jpnn)

Dipakaikan Baju yang Dipesan untuk Tahun Baru

Rose Maria Pasaribu, Korban yang Tewas Terbakar di Kamar

Tak ada kata terucap dari mulut Nurhayati Manurung. Namun, dari matanya yang merah mengalir air tanpa henti ketika tiba di Komplek BTN Tangkahan Blok AC No 12 Keluruhan Besar Kecamatan Medan Labuhan, Senin (17/10). Di tempat inilah anak bungsunya yang menjadi korban kebakaran disemayamkan.

Bagus Syahputra, Medan

Begitulah, setelah mendengar kematian Rose Maria Pasaribu (sebelumnya tertulis Tarihoran), kemarin pagi dengan menumpang pesawat dia bertolak ke Medan. Pukul sembilan pagi dia tiba dan langsung menuju rumah duka, rumah milik Topas Pasaribu (52), adik suaminya.

Tiba di rumah, Nurhayati langsung menangis di hadapan anaknya yang telah terbujur kaku. Rose tewas bersama pamannya Rudi Sinaga (39) dan Riska Sinaga (5) sepupunya di kamar rumah, Minggu (16/10) Siang sekitar pukul 13.30 WIB. Saat kejadian Rose sedang tidur siang, sementara pintu kamar terkunci dari luar.

Menurut keluarga, Rose adalah anak cantik, lucu dan pintar, saat ini Rose duduk bangku Sekolah Dasar (SD) kelas III SD Negeri di Jalan Pancing, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan. Rose merupakan bungsu dari enam bersaudara dari pasangan Nurhayati Manurung (48) dan Maibar Pasaribu (53).

Selama ini Rose diasuh keluarga adik Nurhayati, Julianna alias Anna Manurung. Pasalnya, Nurhayati bekerja di Malaysia di sebuah restoran sejak sekitar 2 tahun belakangan ini.

Sedangkan ayah Rose, Maibar Pasaribu, sudah meninggal sekitar 6 tahun yang lalu saat Rose berusia 2 tahun. Dikarenakan Maibar sebagai tulang penggung sudah meninggal akibat penyakit, Nurhayati mengganti posisinya untuk mencari nafkah memenuhi, kebutuhan keluarganya sehingga Nurhayati memberanikan diri untuk bekerja ke Malaysia.
Menurut keterangan Topas, sebelum kejadian, pihak keluarga sama sekali tidak memiliki firasat atas peristiwa yang menimpa Rose. Namun minggu lalu, Rose sempat meminta dibelikan baju, celana dan sepatu baru untuk tahun baru kepada kakaknya Niki Olivia Pasaribu.

Permintaan Rose pun diaminkan kakaknya yang tinggal di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Niki pun sudah membelikan permintaan Rose itu dan berniat memberikan langsung saat dia pulang kampung ke Medan pada Tahun Baru mendatang.

Rose lahir di Belawan 18 Juni 2003 silam. Kini keluarga hanya bisa menatap Rose melalui foto ukuran 10 inci yang terbingkai kayu berwarna cokelat keemasan.

Persemayaman Rose diiringi nyanyian rohani disertai tetesan air mata di rumah duka ukuran 10×15 meter. Silih berganti keluarga, kerabat dekat, dan tetangga berdatangan untuk melayat. Pantauan Sumut Pos di rumah duka, terlihat juga para guru tempat Rose sekolah datang melihat jasad Rose terakhir kalinya.
“Saya kehilangan Rose yang periang, cantik dan pintar ini,” ungkap Topas.

Saat kejadian yang menimpa rumah adik iparnya, dia mendapat kabar dari seorang anggota keluarga bahwa Anna terbakar dan menewaskan adik iparnya Rudi Sinaga. Selain itu, Riska Sinaga dan Rose Pasaribu juga menjadi korban. “Saya tahu dari keluarganya bahwa rumah Anna terbakar akibat tabung gas meledak, saya langsung ke rumah Anna. Saya melihat ketiganya tewas dan Anna kritis saat ini dirawat secara intensif di RS Martha Friska Medan,” ujarnya.
Sementara jasad Rudi Sinaga dan Riska Sinaga dikebumikan di Pemakaman Umun Kristen di kampung halamannya di Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Jasad dibawa Minggu (16/10) malam sekitar Pukul 22.00 WIB setelah dilakukan otopsi di ruang instalasi mayat RS dr Pirngadi Medan.

Sedangkan jasad Rose dikebumikan di pemakaman tidak jauh dari rumah duka yakni Pemakaman Umum Kristen di komplek Yuka Jalan Rawe Raya Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan. “Rose dikebumikan pukul 17.00 nanti (kemarin, Red),” sebutnya.

Saat Sumut Pos berada di rumah duka, pihak keluarga Rose masih menunggu kedatangan kakak kandung Rose, Niki Olivia Pasaribu, yang langsung terbang dari Batam ke Polonia Medan. “Kakak kandungnya ini membawa baju, celana dan sepatu baru yang dipesan Rose. Baju yang dibeli Niki ini akan digunakan baju terakhir Rose mengiringi kepergiannya,” pungkas Topas. (*)