25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14454

Hingga Kloter 12, 21 Calhaj Gagal Berangkat

MEDAN- Calon haji (calhaj) asal Sumatera Utara yang berangkat melalui embarkasi Polonia Medan, tercatat lebih dari 5.000 jamaah. Dari jumlah itu dan hingga pemberangkatan penerbangan kelompok terbang (kloter) 12, 21 calon haji (calhaj) dipastikan gagal berangkat ke tanah suci.

Humas panitia pelayanan ibadah haji (PPIH), M Sazli Nasution meneyebutkan,  alasan gagalnya sejumlah calhaj berangkat ke tanah suci. Tiga diantaranya karena sedang mengandung, seorang menemani isteri yang hamil, tiga meninggal, tiga sakit, dan 11 orang berangkat tahun depan, sementara dua orang hanya menunda hari keberangkatann
Tiga jamaah yang gagal berangkat karena hamil diketahui saat diperiksa di klinik kesehatan Asrama Haji, Medan.  Sedangkan untuk jamaah yang meninggal disebabkan karena mengalami sakit sakit dan sempat dirujuk di Rumah Sakit Haji, Medan.

Ada juga yang meninggal sebelum masuk asrama haji, dan ketiga jamaah itu yakni, satu jamaah asal Medan dan dua jamaah asal Labuhan Batu. Sementara  tiga jamaah yang sakit, dua diantaranya jamaah kloter 13 yang baru masuk asrama haji, Sabtu (15/10). Diantaranya, Sarwan Mat Kasam bin Kasam (98) dengan nomor manifest 147 warga Tembung, Medan dan Habibah Amin Aminuddin binti Aminuddin Barus (56) nomor manifest 206 warga Sidomulyo, Medan.

“Sarwan mengalami kejang saat tiba di asrama haji pukul 10.00 Wib, kemarin. Sempat dibantu dengan alat pernafasan dan dibawa ke poliklinik  namun karena tidak mambaik akhirnya Sarwan dirujuk ke RS Haji. Sedangkan, Habibah terkena sakit stroke dan ginjal. Sehingga keduanya tidak memungkinkan berangkat tahun ini,” ujarnya.

Dua jamaah menunda hari keberangkatan adalah Rusmi (57) akibat sakit karena HB yang rendah hanya 6,8.  Sedangkan seorang jamaah lagi adalah Nurbaiti Hulifan Daulay (69) asal Mandailing Natal yang menunda keberangkatan karena suaminya yang harusnya juga berangkat haji baru saja meninggal.

“Rusmi akan bergabung dengan kloter 14 sedangkan , Nurbaiti akan bergabung dengan kloter 18,” ucapnya.
Sedangkan 11 jamaah lainnya lanjut Sazli, menunda keberangkatannya tahun depan karena open pra manifest atau belum masuk ke asrama haji, sehingga tidak terdaftar dalam lembaran jamaah haji.(uma)

Keluarga Curigai Proses Kematian Gindo

MEDAN-Kepergian Gindo Marganti Hasibuan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan koleganya. Mereka menyatakannya saat melayat di rumah duka di Komplek Blossom Hill Recident No 60 Jalan Setia Budi Medan, Sabtu (15/10).

Di rumah permanen berwarna krem, tampak terlihat mantan Wakil Wali Kota Medan, Maulana Pohon, Wakil Ketua DPRD Medan Muslim Maksum, Abdul Wahab Dalimunthe, Ilhamsyah. Terlihat juga mantan Kadis Perhubungan Aslan Harahap, Kabag Kesejahteraan Pemko Medan Sulaiman Harahap.

Istri almarhum Gindo Hasibuan, Erna br Siregar tidak bisa menahan tangis ketika kerabat dan teman almarhum berdatangan.

Keluarga almahum pun menyaurakan kecurigaan seputar penyebab kematianya Gindo di Rumah Tahanan Poldasu. Keluarga mantan Kadis Bina Marga Kota Medan ini mencurigai kematian tersangka kasus dugaan korupsi Rp2,1 miliar ini.

Kuasa Hukum keluarga Gindo, Octolin Hutagaol SH, mencurigai penyebab kematian kliennya di kamar mandi sel tahanan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Poldasu.

“Kami akan  lihat dulu hasil otopsi dari rumah sakit. Kami tidak bisa menduga-duga penyebab kematiannya,” ucap Octolin di rumah duka.

Mengenai ditolaknya penangguhan penahanan korban oleh penyidik Poldasu, ia mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan surat resmi dari Poldasu. “Harusnya ada surat resmi dari Poldasu,” bebernya menutup pembicaraan..
Gindo Marganti Hasibuan, akhirnya dikebumikan di pemakaman muslim areal Mesjid Al Musabbihin, kemarin.
Gindo Marganti Hasibuan tersandung kasus dugaan korupsi pengadaan alat berat di Dinas Bina Marga Medan TA 2009 senilai Rp2,1 miliar. Mantan Kadis Bina Marga Kota Medan ini meninggal dunia di dalam kamar mandi sel tahanan Direktorat Reskrimum Poldasu, Jumat (14/10) sekitar pukul 14.30 WIB.

Menurut Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Sahala Allagan, Gindo tewas diduga karena kambunya penyakit penyakit jantung yang dideritanya selama ini. (rud)

Belum Diganti Rugi, Tetap Dibongkar

Wali Kota Medan Pimpin Pembongkaran Rumah Warga di Simpang Pos

MEDAN- Pemko Medan melakukan pembongkaran terhadap rumah warga yang terkena pembangunan Fly Over Simpang Pos, Sabtu (15/10) pagi pukul 08.00 WIB. Pembongkaran rumah warga ini dipimpin Wali Kota Medan Rahudman Harahap didampingi Sekda Syaiful Bahri Lubis, Asisten Pemerintahan Umum Daudta P Sinurat, Kadis TRTB Sampurno Pohan, Kadis Perkim Iriadi Irawadi, Kadis Bina Marga Medan Gunawan Surya Lubis dan Lurah Kwala Bekala Enoh PT Tarigan.

Dinas Bina Marga Kota Medan menurunkan dua unit becho loader untuk merubuhkan bangunan yang berdiri di simpang Jalan Jamin Ginting.

Namun, pembongkatan rumah warga ini sempat diwarnai protes dari BSM br Pasaribu, seorang warga yang rumahnya akan diratakan. Dia meminta Pemko Medan menunda pembongkaran rumahnya, karena hingga kini dia belum memiliki rumah.

“Rumah saya ini jangan dibongkar dulu. Tolong beri saya waktu, karena rumah kami yang baru belum selesai dibangun, saya mohon kepada Bapak,” katanya kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap.

Menyikapi permintaan BSM br Pasaribu itu, Rahudman meminta Lurah Kwala Bekala untuk mendata warga tersebut dan membuat perjanjian akan membongkar sendiri rumahnya dalam tempo seminggu.

Selain itu, ada juga bangunan yang dibongkar paksa, karena pemiliknya belum juga melakukan pembongkaran, sementara uang ganti rugi telah diterima. “Perataan ini dilakukan untuk perluasan jalur bawah. Untuk tahap awal, hanya satu titik saja yang diratakan. Tapi, perataan akan terus berlanjut hingga ke arah Asrama Haji,” kata Rahudman.
Dijelaskannya, fly over yang akan dibangun sepanjang dua kilometer. Jadi, semua rumah yang kena proyek ini akan diratakan. Selain itu, menurut Rahudman, pembangunan Fly Over Simpang Pos ini cukup mendesak, karena kondisi lalulintas di persimpangan ini sangat padat, terutama pada pagi, siang dan sore hari.

Mengenai rumah yang belum diganti rugi, Rahudman menegaskan, Pemko Medan akan tetap melakukan pembongkaran. “Rumah yang belum mendapat ganti rugi itu akan diserahkan ke Pengadilan,” ucapnya.

Untuk itu, dia berharap agar masyarakat dapat lebih kooperatif terhadap proyek pembangunan jembatan layang ini.
Selain itu, tim pembebasan lahan juga akan terus mengadakan pendekatan kepada pemilik rumah. “Namun, bila tetap ada juga yang tidak bersedia menerima ganti rugi, terpaksa kita serahkan ke pengadilan,” cetusnya.(adl/mag-9)

Pasca Operasi, Kondisi Riska Terus Membaik

MEDAN- Kondisi Riska Aprilia (14), penderita tumor tulang stadium akhir pada kaki kirinya, masih stabil pasca menjalani operasi amputasi di RS Haji Medan. Bahkan, kondisi buah hati pasangan Supriyanto(41) dan Sutiyem (39) ini terus mengalami kemajuan dan diperkirakan beberapa hari ke depan bisa kembali ke rumahnya di Jalan Bukit Mas, Lingkungan VI Bahagia, Keluarahan Perdamaian, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

“Alhmdulillah kondisi Riska masih stabil dan terus mengalami kemajuan. Bahkan nafsu makannya juga semakin meningkat. Dari keterangan dokter, kemungkinan Riska hanya butuh waktu seminggu untuk masa pemulihannya,” ujar Supriyanto, saat dikonfirmasi, Sabtu (15/10).

Masih menurut Supriyanto, Riska juga terlihat tabah dan ikhlas dengan proses amputasi yang menyebabkan dirinya harus kehilangan kaki kiri hingga sebatas paha. “Seperti Riska tetap tegar dengan kenyataan dan mulai mengikhlaskan semuanya,” ungkap Supriyanto.

Hal senada juga disampaikan Direktur RS Haji Medan dr HMP Siregar, saat dikonfirmasi melalui ponselnya. Dai mengatakan, secara medis kondisi Riska sangat baik setelah melewati masa trauma pasca operasi.

“Salah satu kemajuan yang dialami Riska, yakni HB yang terus mengalami peningkatan yang kini dalam posisi 11 dari beberapa hari sebelumnya yang hanya tujuh hingga dirinya harus menjalani transfusi darah hingga 11 kantung,” ujarnya. Kini, kata HMP Siregar, Riska hanya membutuhkan istirahat dan makan yang cukup di masa pemulihannya.(uma)

Warnet dan Toko Fotocopy Terbakar

MEDAN- Didiuga akibat korsleting listrik, dua unit ruko yang digunakan sebagai usaha fotocopy dan warung internet ludes terbakar di Jalan Matahari Raya, Medan Helvetia, Sabtu (15/10) dini hari pukul 04.00 WIB. Akibat kebakaran itu, para korban mengalami kerugian ratusan juta rupiah.

Kebakaran itu pertama kali diketahui seorang pelanggan warnet yang hendak membeli rokok. Saat keluar warnet, dia melihat asap tebal keluar dari toko fotocopy di sebelah warnet tersebut. Lantas, dia menyampaikan hal itu ke Johan, operator warnet. Johan langsung berteriak dan memanggil Akhiruddin (28), pemilik usaha fotocopy. Akhiruddin terbangun dan melihat kobaran api sudah merembet ke atap toko miliknya.

Setelah mendapat informasi dari warga, petugas kepolisian dan kepling setempat langsung menghubungi Pemadam Kebakaran. Tak lama berselang, 11 unit mobil pemadam turun ke lokasi. Berselang beberapa jam, api akhirnya dapat dimusnahkan.(mag-7)

Soft Gun Walther Diselundupkan via Pos

MEDAN- Petugas X-Ray Kargo Bandara Polonia Medan dikejutkan dengan ditemukannya sebuah pistol jenis soft gun di dalam kotak yang dikirim melalui PT Pos Indonesia, Sabtu (15/10) pagi pukul 08.45 WIB. Soft gun ini pertama kali ditemukan Pudjiro (50), petugas X-Ray Kargo bandara Polonia Medan.

Saat itu Pudjiro melihat sebuah kotak kecil yang dibalut dengan lakban, karna curiga Pudjiro pun membuka kotak tersebut yang dibalut dengan lakban kuning. Betapa kagetnya dia ketika mengetahui isi kotak tersebut adalah sebuah pistol. Selanjutnya Pudjiro memberitahukan kepada petugas keamanan Bandara Polonia, guna penyelidikan lebih lanjut. Oleh petugas kemanan Bandara Polonia, pistol tersebut diserahkan ke Polsek Medan Baru. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata pistol tersebut jenis soft gun dengan nomor Walther PPK/S TSC 11.08.183767.

Kepada sejumlah wartawan, Pudjiro mengatakan, rencananya kotak tersebut akan diberangkatkan ke Jakarta dengan pesawat Citylink GA 041. Dalam kotak tersebut tertulis, paket itu ditujukan kepada Pratu Heri Handoko di Asrama Jihindak RT/RW 04/10 Lateng Agung, Jakarta Selatan, dan pengirimnya Pratu MS Sembiring dengan alamat Yonif 123/RW Kompi C Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara dengan nomor HP 081376314xxx.

Kapolsek Medan Baru AKP Dony Alexander Sik membenarkan penemuan kotak berisi pistol dengan jenis air soft gun. “Yang nemanya senjata api tidak boleh dikirim melalui pos, kita akan tahan pistol ini sampai orang yang bersangkutan datang. Kita akan menghubungi nama yang ada dikotak itu,” kata Dony.

Sementara pihak PT Pos Indonesia saat dipanggil petugas Polsek Medan Baru mengatakan, setahu mereka, isi kotak tersebut adalah alat-alat komputer. “Kami tidak tahu kalau isi kotak itu pistol. Tapi pas kami tanya sama pengirimnya, kata mereka itu adalah alat-alat komputer,” ujar Dony menirukan ucapan salah satu pegawai PT Pos Indonesia.(mag-7)

Terpental dari Boncengan, Pelajar SMK Tewas

TEBING TINGGI- Haris Ramadan (16), pelajar SMK YPD Kota Tebing Tinggi, tewas dalam kecelakaan lalulintas di Jalan Besar Tebing Tinggi, Desa Paya Bagas, Afedeling I, Kebun Rambutan, Serdang Bedagai, Jumat (14/10) sore pukul 17.30 WIB. Haris tewas di tempat kejadian setelah lehernya patah akibat terjatuh dan membentur aspal.

Peristiwa tragis ini berawal ketika Haris bersama temannya Muhammad Bagas Ariandi (15), warga Jalan Kolonel Yosudarso, Kelurahan Mekar Sentosa, Kota Tebing Tinggi, mengendarai sepeda motor Spin BK 5261 LF dengan kecepatan tinggi. Saat itu, Haris duduk diboncengan.

Tiba-tiba di depan mereka, seorang ibu rumah tangga, Atik (38), bersama anaknya Ripaldo (9), warga Desa Paya Lombang, Kabupaten Serdang Bedagai, yang mengendarai sepeda motor bebek, berbalik arah. Tak sempat mengelak, sepeda motor yang dikemudikan Bagas langsung menabrak bagian belakang sepeda motor Atik. Haris yang duduk diboncengan langsung terpental ke bekalang dan tewas di tempat.(mag-3)

Pengiriman 72 Kg Ganja Digagalkan

LANGKAT- Polres Langkat menggagalkan pengiriman 72 kilogram ganja kering ke Palembang, Sabtu (15/10) pagi. Selain mengamankan barang bukti, petugas juga mengamankan dua kurir ganja tersebut yakni Anwar (28), warga Desa Menplayu, Kecamatan Gandapura, Aceh Utara, dan M Syahrul (30), warga Kecamatan Nila, Pidie.
“Keduanya gugup ketika melihat petugas Satuan Lalulintas melakukan razia di persimpangan Kantor Bupati Langkat, Jalan Sudirman dan Jalan KH Z Arifin.

Bahkan satu di antaranya mencoba kabur dari mobil ketika diminta berhenti guna pemeriksaan dan akhirnya berhasil dibekuk. Mobil pun digeledah, didapati daun ganja yang sudah terbungkus rapi dalam tas,” kata Kasat Narkoba Polres Langkat AKP SR Tambunan.

Atas temuan itu, sambung Tambunan, petugas langsung menggelandang kedua pelaku dan mobil Avanza Silver BK 1744 JL ke Mapolres Langkat. (mag-4)

Menteri Pimpin Demo

JAKARTA-Jika biasanya menteri didemo, tapi kemarin (15/10) yang terjadi sebaliknya. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) Linda Amalia Sari, atau akrab disapa Linda Agum Gumelar, memimpin aksi unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.

Dalam aksi kemarin, istri dari mantan Ketua Umum PSSI Agum Gumelar itu menyuarakan sikap perempuan terhadap ancaman kanker payudara. Sebagai seorang mantan survivor kanker payudara, Linda menuturkan supaya perempuan tidak perlu takut kontrol untuk pencegahan dini.

Pendiri Yayasan Kesehatan Payudara Jakara (YKPJ) itu menuturkan, harapan hidup penderita kanker yang diketahui sejak dini bisa lebih panjang. “Jika diketahui dengan dini, peluang sembuh besar,” kata dia.

Mengutip data dari World Health Organization (WHO), menteri yang dideteksi mengindap kanker payudara pada 1996 silam itu memaparkan jika kanker payudara masih dicap sebagai penyakit paling mematikan di dunia. “Khususnya di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia” katanya di damping belasan survivor kanker payudara lain anggota YKPJ.

Sebagai seorang mantan survivor kanker payudara, Linda mengatakan tetap bersyukur karena masih diberi kesempatan berkarya dengan umur panjang. Dia menjelaskan, perempuan yang mengindap kanker payudara harus terus berpikir positif. Selain itu, juga harus mengatur pola makan yang sehat. “Tidak ketinggalan juga support dari keluarga itu penting,” pungkas Linda. Dia lantas membagikan seumlah brosus kepada pengendara mobil yang lewat di HI.

Di bagian lain, Wakil Ketua YKPJ Ning Anhar mengatakan pihaknya sudah bekerja sama dengan beberapa puskesmas dan SMA di Jakarta untuk sosialisasi deteksi dini kanker payudara.

Upaya ini, diharapkan bisa terus dikembangkan di daerah-daerah lainnya. “Kami terus berupaya menggelar tes deteksi dini gratis,” katanya. Jika dalam deteksi dini ini ditemukan perempuan dengan kanker payudara, Ning Anhar mengatakan akan dirujuk ke RS Kanker Dharmais.

Ning Anhar menjelaskan, saat ini belum ada data valid tentang jumlah penderita kanker payudara di Indonesia. Data-data yang tersaji, ujarnya, masih berupaya data penderita yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Padahal, dia yakin jika jumlah penderita kanker payudara masih banyak lagi yang belum masuk di rumah sakit. (wan/jpnn)

Sesal Malaysia Terhadap Kamboja

Tentang Larangan PRT

PHNOM PENH – Pemerintah Kamboja mengeluarkan larangan keras bagi warga negaranya untuk bekerja menjadi pembantu rumah tangga (PRT) di Malaysia. Perintah itu langsung diserukan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen yang kecewa atas insiden pemukulan dan pemerkosaan yang dialami PRT  Kamboja oleh majikan-majikan di Malaysia.
Menurut berita yang dilansir Harian Malaysia, The Star, Sabtu (15/10), setidaknya tiga PRT Kamboja tewas di Malaysia dan dua orang lainnya diperkosa itu berdasarkan data Pusat Pendidikan Legal Komunitas Kamboja, badan yang membantu para pekerja yang teraniaya di sana.

Atas putusan ini, Presiden Asosiasi Badan Rekrutmen Kamboja An Bunhak yang berada di bawah Kementerian Tenaga Kerja akan mematuhi larangan pemerintah tersebut. “Kementerian Tenaga Kerja akan melaksanakan apa yang telah disampaikan PM,” kata An Bunhak.

Beberapa bulan lalu, badan-badan rekrutmen Kamboja juga memutuskan untuk tidak mengirimkan PRT ke Kuwait menyusul laporan adanya kasus-kasus penyiksaan PRT oleh majikan-majikan di negeri itu.
Keputusan yang disampaikan PM Kamboja Hun Sen tersebut sangat disesalkan badan-badan rekrutmen pekerja di negeri jiran itu. Apalagi saat ini Malaysia tengah mengalami kekurangan tenaga PRT menyusul adanya moratorium PRT Indonesia.

Presiden Asosiasi Badan Tenaga Kerja Nasional Malaysia, Datuk Raja Zulkepley Dahalan menyebut larangan Kamboja tersebut sebagai berita yang sangat buruk.

Dikatakannya, agensi-agensi rekrutmen telah menjadi korban akibat krisis kekurangan PRT ini. Sejumlah agensi rekrutmen terpaksa berhenti beroperasi. “Ini bukan cuma berdampak pada majikan-majikan namun juga agensi-agensi,” tutur Zulkepley seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Sabtu (15/10). “Kami memiliki kurang dari 150 agensi yang aktif saat ini dibandingkan sebelumnya 300 agensi,” imbuhnya.
Dikatakannya, para majikan di Malaysia kini tinggal mengharapkan pasokan PRT dari Filipina.
Asosiasi Malaysian Maid Employers Association (Mama) juga menyebut keputusan Kamboja itu sangat keras dan drastis.

Menurut presiden Mama, Engku Ahmad Fauzi Engku Muhsein, Kamboja seharusnya fokus pada upaya memberikan perlindungan lebih bagi para pekerjanya, bukan pada isu larangan total.
“Mayoritas majikan menangani pembantu-pembantu mereka dengan sangat baik,” kata Engku Ahmad Fauzi. “Keputusan ini hanya akan membuat situasi PRT lebih buruk di Malaysia,” cetusnya. Engku Ahmad Fauzi menekankan, para majikan di Malaysia harus dididik untuk mengubah cara pikir mereka. (net/jpnn)