25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14469

Kompak Menjambret

Abang beradik Jeri dan Doni, warga Jalan Mapalindo Medan kompak menjambret tas seorang mahasiswi bernama Nur Fadillah, warga Jalan Pemda III Medan, di Jalan Muchtar Basri Medan, Kamis (13/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Sial, sepeda motornya jatuh. Akibatnya keduanya babak belur dihakimi warga dan diboyong ke Mapolsekta Medan Timur.
Informasi yang dihimpun kedua abang beradik ini mengaku anak seorang anggota polisi yang bertugas di Mapolsekta Kutalimbaru. Kedua tersangka mengaku korban saat itu sedang melintas di depan kampus UMSU berboncengan dengan temannya bernama Putri.

Melihat hal itu keduanya yang mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja langsung memepet korban dan merampas tas milik  Nur Fadillah, hingga korban dan temannya terjatuh dari sepeda motornya.

Korban spontan berteriak maling sehingga mengundang perhatian warga sekitar lokasi kejadian untuk mengejar kedua tersangka. Saat hendak kabur tersangka terjatuh dan menjadi bulan-bulanan warga.
Beruntung polisi cepat tiba ke lokasi dan megamankan kedua tersangka ke Mapolsekta Medan Timur. Kanit Reskrim Polsekta Medan Timur AKP Nimrod A Simanjuntak saat dikonfirmasi membenarkan mengenai peristiwa ini.”Sedang kita periksa,” ujar Nimrod. (mag-7)

RPH Liar di Medan Denai Ditertibkan

MEDAN-Berdasarkan surat keputusan Wali Kota Medan Rahudman Harahap nomor 523/19928 tanggal 13 Oktober 2011, tentang penutupan rumah potong hewan (RPH) liar di Kecamatan Medan Denai, tim gabungan dari satpol PP, dishub dan kepolisian dipimpin langsung oleh Distanla Kota Medan memfokuskan di dua lokasi besar.

“Tim penertiban melakukan konsolidasi dengan sasaran penutupan di Kecamatan Medan Denai,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Kadistanla) Kota Medan, Wahid, Kamis (13/10).

Dikatakan Wahid, para pemilik RPH yang menerima hasil sosialisasi oleh tim penertiban dipantau selama 3×24 jam. “Bila dari waktu yang sudah ditentukan para pemilik RPH masih membandel akan dilakukan penyitaan untuk dijadikan barang bukti,” ucapnya.

Dijelaskannya, mengenai segala keluhan para pemilik RPH ilegal akan menjadi pekerjaan rumah (PR) RPH Kota Medan untuk melakukan pembenahan.

“Segala keluhan langsung disampaikan saja kepada RPH dan harus segera dibenahi dengan melakukan perbaikan, karena itu akan menjadi PR. Dengan melengkapi prasarana dan mewanti kepada anggota petugas RPH yang bermain dengan retribusi,” ungkap Wahid.

Menurutnya, politik dagang yang masuk di RPH dengan melakukan pungutan liar terhadap permainan retribusi. “Permainan yang dilakukan dengan memotong seratus ekor hewan, tetapi hanya membayar sekitar 14 ekor. Mereka (pemilik RPH liar) membayar kepada RPH Kota Medan untuk melakukan pemotongan, tetapi di sini ada politik dagang yang bermain,” bebernya.

Pemilik RPH liar Kumala Panjaitan mengaku menerima seluruh permintaan dari petugas dengan syarat fasilitas harus dibenahi. Pemilik RPH skala kecil, Busmin Dolok Saribu dan Paski Haloho mengatakan sudah tidak melakukan pemotongan sejak menerima surat dari lurah.

“Kita sudah tidak melakukan pemotongan setelah menerima surat edaran dari kelurahan, kita sudah beralih menjadi pedagang,” katanya.

Sementara petugas RPH Kota Mdan, Hendrik Sinaga menjelaskan kalau seluruh keluhan warga tidak benar dan seluruh fasilitas yang ada sudah difasilitasi. “Hanya saja kami tidak tahu dengan pemantauan di lapangan. Kalau untuk fasilitas kita tetap memfasilitasi,” katanya.(adl)

Dibangun Bertahap, Dewan Tetap Berkantor di Gedung Lama

MEDAN-Wali Kota Medan Rahudman Harahap bertemu dengan pimpinan dewan soal pembangunan gedung DPRD Medan, Kamis (13/10). Hasilnya, diputuskan kantor dewan tidak akan dipindahkan, anggota dewan tetap akan bekerja di gedung yang lama selama masa proses pembangunan berlangsung.

“Anggota dewan tetap akan berkantor di kantor yang sama selama proses pembangunan, jangan terus mau pindah. Gedung yang ada sekarang saja kita maksimalkan,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap di rumah dinas, usai penandatanganan MoU antara Pemko Medan dengan BNI, Kamis (13/10).

Dijelaskan Rahudman, selama proses pembangunan gedung kantor dewan yang baru, maka akan dilakukan proses pembangunan secara bertahap. “Pertama akan kita bangun yang samping dahulu, makanya dewan tetap akan bisa berkantor di sana dan tidak perlu dipindah. Kita manfaatkan yang ada dulu,” cetusnya.

Disinggung, soal kapan pembangunan kantor dewan yang baru ini ditenderkan, Rahudman dengan tegas mengatakan kalau pembangunan kantor dewan yang baru yang direncanakan delapan lantai ini dianggarkan tahun depan. “Pembangunan itu kan kita anggarkan tahun depan, makanya tendernya tahun depanlah,” tegas Rahudman. (adl)

Air PDAM Ngadat, Warga Komplek Perumahan Elit Ngeluh

MEDAN- Warga yang bermukim di komplek perumahan elit seperti Emerald Garden, Green Garden dan Vila Sari Mas di kawasan Jalan Putri Hijau Medan mengeluhkan pelayanan PDAM Tirtanadi. Pasalnya, selama sebulan terakhir pasokan air di kawasan tersebut tidak lancar.

Sejumlah warga mengatakan, air hanya mengalir selama satu jam dalam sehari.  “Mengalir hanya satu jam, tapi debitnya kecil. Selebihnya, air tidak jalan seharian,” ujar seorang warga. Kekecewaan warga semakin bertambah, karena mereka tidak pernah menunggak pembayaran biaya pemakaian air kepada PDAM Tirtanadi.

“Kami rutin membayar biaya pemakaian air. Bahkan ada tagihannya yang mahal. Tapi, kenapa pasokan air tidak lancar. Seharusnya, PDAM Tirtanadi memperhatikan keluhan pelanggan,” tambah warga lainnya.

Staf Humas PDAM Tirtanadi Zamankarya mengatakan, pihaknya belum pernah menerima laporan dari masyarakat tentang gangguan pasokan air di kawasan Jalan Putri Hijau terutama Kompleks Emerald Garden, Green Garden dan Vila Sari Mas.

“Dengan adanya pengaduan ini, petugas PDAM Tirtanadi segera melakukan peninjauan ke lokasi tersebut. Jika ada kerusakan pipa, maka akan diperbaiki. Mudah-mudahan pasokan air bisa lancar kembali,” ujar Zaman.(ila)

Wali Kota Minta PT Pelindo Keruk Pantai Belawan

MEDAN- Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengatakan pembangunan kawasan Medan bagian utara tetap menjadi fokus Pemko Medan. Tapi, untuk pembangunannya  perlu ada kerjasama dengan pihak lainnya seperti PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Menurutnya, kerjasama dengan PT Pelindo penting dilakukan lantaran kawasan Medan bagian Utara memiliki pelabuhan Belawan. Sedangkan Pemko Medan hanya bisa membangun infrastrukturnya sebagai fasilitas, sedangkan pelabuhan menjadi tanggungjawab PT Pelindo.

Menyahuti adanya kesulitan kapal bersandar di pelabuhan, sebaiknya PT Pelindo mengeruk pinggiran laut di Belawan. Dengan cara itu bisa memudahkan kapal-kapal untuk bersandar.
Kemudian, dia juga meminta PT Pelindo menambah peralatan kerek di pelabuhan Belawan, sehingga pelabuhan Belawan bisa lebih efektif. Alat itu diperlukan agar CPO kelapa sawit yang hendak diekspor tidak terhambat satu minggu.

“Bila PT Pelindo siap berinvestasi, maka saya sarankan jangan banyak kali seremonial. Sebab, kalau Belawan hidup maka pengembangannya untuk masyarakat Belawan bisa lebih baik  lagi,” tambahnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan Pemko Medan sendiri, akan merencanakan pengembangan pelabuhan Belawan menjadi wisata Bahari. “Wisata Bahari itu adalah peluang. Makanya kami harus menjamin investor untuk mau berinvestasi. Kami upayakan menjamin infrastrukturnya, termasuk meminta jaminan ketersediaan air ke PDAM juga PLN,” sebutnya.

Sebelumnya,  Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Medan, Zulfahri Siagian mengatakan kawasan pantai di Belawan dinilai prospektif untuk dikembangkan menjadi tujuan wisata bahari karena jaraknya relative dekat dengan pusat kota Medan.

Dia memamaparkan, letak geografis Belawan yang hanya berjarak sekitar 27 kilometer dari pusat kota Medan, diyakini memiliki prospek cerah jika di wilayah itu dibangun pusat wisata bahari.

Sedangkan Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan, Hasyim mendorong agar Pemko Medan tahun depan dapat berkonsentrasi terhadap pembangunan di kawasan satelit, seperti Medan Utara. (adl) Terutama untuk membangun wisata bahari di kawasan pantai Belawan. Pembangunan di kawasan ini diyakini akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Medan juga dapat mengembangkan sector perekonomian masyarakat. (adl)

ABG 17 Tahun Jual Dua Wanita

MEDAN- Aksi  anak baru gede (ABG) berinisial NS (17) warga Jalan Denai, Medan digagalkan petugas Unit Remaja anak dan wanita (Renakta) Reskrimum Poldasu saat menjual dua temannya kepada pria hidung belang, Selasa (11/10) sekira pukul 23.30.

Penangkapan itu bermula ketika seorang polisi menyamar sebagai pria hidung belang menghubungi NS. Polisi itu memasan dua wanita di antar ke kamar 428 di kawasan Simpang Limun Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Sesuai perjanjiannya, bila ABG itu mendapatkan dua wanita yang dipesan maka akan diberikan upah sebesar Rp1 juta. Ternyata, ABG itu cukup lihai mencari dua wanita yang hendak dipesan itu. Pasalnya, sejak lulus SMA, ABG itu sudah kost di Jalan Air Bersih, Medan.

Setelah pembicaraan dengan pria hidung belang tuntas, NS  langsung cerita dengan dua teman kostnya, KA alias Keke (20) dan L (21). Setelah keduanya sepakat untuk ditawarkan ke pria hidung belang, maka Ns langsung membawanya langsung ke kamar hotal yang sudah dijanjikan.

Naas bagi NS, ketika hendak masuk ke kamar yang dijanjikan. Ternyata yang memesan itu polisi wanita. NS  tak bisa berbuat apa-apa dan langsung diamankan ke Poldasu.

Kanit Sila Renakta Reskrimum Polda Sumut, AKP Hia  membenarkan adanya penangkapan tersebut. Tapi, dia tak memberikan penjelasan lebih jauh prihal penangkapan tersebut.

“Memang tadi (kemarin, Red) malam tim ada menangkap, lebih baik nanti saja ya konfirmasinya ke pimpinan,” ucapnya.
Pasca adanya penangkapan terhadap NS, tempat kost itu langsung sepi dan ditinggalkan penghuninya. Bahkan, seorang wanita tampak terburu-buru membungkus pakaian dan pergi meninggalkan kamar kostnya. (mag-5)

70 Pelaku Industri Sawit Ngumpul di Medan

Palm Oil Exhibition, 12-14 Oktober 2011

MEDAN-Sumatera Utara sebagai jantung industri sawit nasional dengan luas perkebunan sawit 1,2 juta hektar menjadi alasan tepat digelarnya Palmex Indonesia 2011. Di tahun ketiganya Palmex Indonesia 2011 menghadirkan setidaknya 70 perusahaan yang bergerak di industri sawit lokal dan mancanegara hadir memamerkan teknologi teranyar untuk produksi hulu dan hilir kelapa sawit.

“Ini kita lakukan dalam upaya menambah efektivitas dan efisiensi kerja pabrik kelapa sawit dan juga untuk menambah produksi dalam waktu bersamaan,” ujar Susan Tricia, Direktur Utama Fireworks Indonesia selaku penyelenggata pameran di Griya Dome Convention Center, Medan, Rabu (12/10).

Susan mengklaim, pameran ini merupakan even terbesar untuk industri minyak sawit. “Dimana para purchaser dan engineer hadir guna membeli atau mengganti mesin lama mereka dengan mesin baru serta meng-update wawasan mereka akan teknologi terbaru yang mampu meningkatkan kinerja,” ungkapnya.

Mengambil tema Increasing the Efficiency of World Palm Oil Production, Palmex Indonesia berniat menjadi wadah mencari solusi memaksimalkan kinerja dari industri minyak sawit. Sehingga dapat berkontribusi lebih banyak kepada negara dan bangsa.

“Palmex Indonesia 2011 juga menjadi peluang yang baik bagi para pelaku industri minyak sawit untuk menunjukkan keseriusan mereka terhadap upaya penyelamatan lingkungan,” terang Susan.

Dikatakannya Palmex tahun ini menghadirkan produk yang bisa mencari solusi memaksimalkan kinerja dari industri minyak sawit sehingga dapat berkontribusi lebih banyak kepada negara dan bangsa. “Palmex menjadi peluang yang baik bagi para pelaku industri minyak sawit untuk menunjukkan keseriusan mereka terhadap upaya penyelamatan lingkungan,” ucap Susan.

Transaksi tahun ini diharapkan naik Rp5 miliar dari tahun lalu sebesar Rp10 miliar. “Dengan luas perkebunan sawit terluas di Indonesia, kami yakin target tersebut tercapai,” ujarnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama Wali Kota Medan Rahudman Harahap menyambut baik kegiatan pameran yang dilaksanakan Palmex Indonesia. “Kami menyambut baik pameran Palmex Indonesia 2011 di Medan. Diharapkan pameran ini memberikan inspirasi bagi para pengusaha untuk lebih meningkatkan produksi turunan minyak sawit sekaligus mempererat hubungan baik antara pengusaha dan pemerintah guna mengakselerasi pertumbuhan industri sawit,” sebutnya.

Salah satu eksibitor yang telah berpartisipasi sejak 2009, Susanto Lim, Direktur Utama PT Sarana Trimitra Solusindo mengaku cukup antusian dengan kegian pameran yang diselenggaran Fireworks Indonesia. “Partisipasi kami di Palmex Indonesia selalu berbuah hasil yang menggembirakan karena Palmex Indonesia mampu menghadirkan para penentu keputusan dari perusahaan-perusahaan yang menjadi rekanan potensial. Sehingga kamipun tidak perlu bersusah payah untuk melakukan kunjungan presentasi satu persatu,” ucapnya.

Sejumlah nama besar di Industri minyak sawit di Indonesia maupun mancanegara memamerkan produk dan teknologi mereka seperti PT Kawan Lama Sejahtera, PT Multi Mayaka, PT Jebsen and Jesses Tecgnology dan sejumlah nama industri sawit besar di Indonesia lainnya. (uma)

Tiga Bandar Ganja Divonis 36 Tahun

MEDAN- Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan memvonis tiga orang bandar ganja asal Medan dan Nangroe Aceh Darussalam (NAD)  36 tahun penjara. Ketiganya dihukum karena terbukti memiliki 18 Kg ganja yang siap edar.
Demikian vonis hukuman dibacakan Ketua Majelis Hakim PN Medan, Yuferry F Rangka, Rabu (12/10). Vonis itu dibacakan majelis hakim dalam sidang terbuka di PN Medan di depan terdakwa,  Cut Ali dan Yahya Suryadi warga NAD serta Julisen Sihombing warga Medan.

Hakim menjatuhkan hukuman kepada ketiga bandar ganja itu dikarenakan ketiganya terbukti melanggar Pasal 114 ayat (2) UU No 35/2009 tentang Narkotika. Akibatnya, ketiganya dihukum masing-masing 12 tahun penjara dan denda masing-masing Rp1 miliar. “Kalian divonis 12 tahun penjara, kalau kalian tak puas atas putusan ini, bisa banding,” ucapnya.
Hakim menyatakan hal memberatkan ketiga bandar ganja karena ketiganya membawa, memiliki dan menawarkan narkotika golongan I jenis ganja.

Putusan majelis hakim itu lebih rendah 5 tahun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sebelumnya, JPU menuntut bandar ganja itu masing-masing 17 tahun penjara dan denda Rp1miliar subsider 3 bulan. “Kami menerima putusan hakim sekarang ini,” ucap JPU, P Siburian.

Untuk diketahui, ketiga Bandar ganja itu ditangkap pada 16 Mei 2011 di tempat terpisah. Cut Ali dan Yahya Suryadi ditangkap di kawasan Jalan Brigjen Katamso, saat akan menjual ganja pada petugas polisi yang menyaru sebagai pembeli.
Komplotan itu telah menjual ganja sebanyak 2 Kg dengan harga Rp4 juta di kawasan Kecamatan Namorambe, Deli Serdang. Tapi, sisanya masih ada sebanyak 18 Kg ganja kering asal Kutacane yang akan diedarkan. (rud)

PNS Lulusan SMA Sebaiknya Pensiun Dini

Soal 67 Ribu Honorer, Pemerintah Masih Plin Plan

JAKARTA-Negara ini tampaknya semakin tak ramah dengan lulusan sekolah menengah atas (SMA). Bagaimana tidak, setelah menghilangkan formasi lulusan SMA dalam penerimaan CPNS, kini anjuran pensiun dini pun semakin genjar.
Begitulah, struktur kepegawaian di Indonesia yang didominasi lulusan SMA akan digeser perlahan-lahan ke formasi diploma maupun sarjana. Ini terkait dengan program reformasi birokrasi di bidang SDM kepegawaian. “Pensiun dini ini bukan paksaan, tapi sifatnya suka rela. Kita hanya mengimbau saja agar PNS yang lulusan SMA mau ikut program pensiun dini,” ujar Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB)  EE Mangindaan, usai raker dengan Komisi II DPR RI di Senayan, Rabu (12/10).

Dalam program pensiun dini, PNS akan mendapatkan berbagai kompensasi, salah satunya nilai pensiun yang lebih tinggi dibanding pensiun biasa. “PNS yang pensiun dini secara suka rela akan mendapatkan berbagai kompensasi. Ini supaya PNS-nya tidak merasa dirugikan,” katanya.

Pensiun dini tak hanya ditawarkan pada lulusan SMA (1,59 juta pegawai), yang diploma dan sarjana pun bisan
Apalagi bagi PNS yang kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi untuk bekerja. “Daripada tidak bekerja, kan baiknya pensiun dini saja. Lain masalahnya kalau PNS bersangkutan sangat dibutuhkan tenaganya. Tapi sekali lagi pemerintah tidak memaksa. Itu sifatnya suka rela kok,” ujarnya.

Lain lagi dengan soal puluhan ribu honorer yang kabarnya akan diangkat menjadi CPNS. Ya, belum genap sebulan, pemerintah sudah berubah pikiran terkait rencana pengangkatan 67 ribu tenaga honorer kategori I menjadi CPNS. EE Mangindaan menyebutkan, jumlah 67 ribu honorer itu masih harus diverifikasi lagi.

Verifikasi menyangkut sejumlah hal, antara lain ada tidaknya formasi yang tersedia untuk honorer dimaksud. Analisis kebutuhan pegawai akan dilakukan secara mendalam. Soal umur tenaga honorer, juga akan dicek lebih cermat lagi. Beban keuangan negara juga menjadi pertimbangan pemerintah. “Kursi yang kita sediakan memang 67 ribu. Namun, apakah diangkat semua atau tidak, akan kita lihat dari hasil verifikasi,” ujar Mangindaan.

Sebelumnya, usai acara sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang  pengangkatan honorer menjadi CPNS di gedung Kemendagri, 20 September 2012, Mangindaan mengatakan, 67 ribu tenaga honorer kategori I akan menjadi CPNS begitu RPP disahkan menjadi PP, yang akan diterbitkan Oktober. “Segera diterbitkan (PP tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, red) . Mudah-mudahan Oktober,” ujar EE Mangindaan saat itu.
Sebanyak 67 ribu honorer yang akan diangkat itu sudah melalui proses verifikasi data oleh Kemenpan. Mereka adalah tenaga honorer yang bekerja di bawah 2005, tapi belum terangkat karena tercecer.

Rupanya, 67 ribu honorer hasil verifikasi itu masih dianggap perlu diverifikasi lagi. “Kalau tidak sesuai kriteria, misalnya umurnya tidak cukup atau lebih, SK masa kerjanya aspal, begitu juga ijazahnya palsu, otomatis akan kita gugurkan,” jelas Mangindaan.

Dia menjelaskan, usulan formasi untuk honorer itu juga akan dilihat apakah sesuai analisis jabatan dan kebutuhan. “Saya tidak berani mengangkat semua honorer bila tidak sesuai kriteria dan tidak ada dalam formasi. Karena saya tidak ingin membebankan negara untuk membayar honorer yang tidak jelas pekerjaannya,” kata menteri asal Sulut itu.
Keterangan mengenai hal yang sama disampaikan Deputi SDM bidang Aparatur Kemenpan-RB Ramli Naibaho. Karena akan diverifikasi ulang, dia memperkirakan jumlahnya akan menyusut jika dari hasil verifikasi ada yang dinyatakan tak memenuhi persyaratan.

Namun, lanjutnya, pihaknya juga berharap agar kuota 67 ribu itu bisa terisi semua, alias tak ada yang tercoret saat verifikasi. “Tapi kemungkinan besar, tidak akan terpenuhi kuotanya. Ini karena data-data 67 ribu honorer tersebut akan diverifikasi lagi. Dan biasanya dalam verifikasi pasti ada data-data yang tidak sesuai sehingga harus dibubarkan,” ujarnya.

Ramli tidak mengingkari ada persoalan pendanaan untuk gaji, yang belum klir. Badan Anggaran (Banggar) DPR dan kementrian keuangan belum memutuskan berapa dana yang harus disediakan.

“Ini masih dalam pengusulan ke Banggar. Kami berusaha agar dana untuk pembayaran gaji CPNS dari honorer kategori I bisa terakomodir semuanya di RAPBN 2012,” terang Ramli.

Dia mengakui, salah satu faktor penyebab molornya pengesahan RPP pengangkatan honorer juga terkait masalah anggaran ini. “Anggarannya sudah kita hitung dan usulkan, tapi kan penentunya ada di Banggar dan Menkeu. Meski sudah kita usulkan, tapi kalau kas negara tidak cukup, bagaimana bisa direalisasikan. Apalagi begitu honorernya diangkat CPNS, otomatis gajinya langsung jalan,” terangnya. (sam/esy/jpnn)

Gatot: Hanya Silaturahmi

JAKARTA-Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Rabu (12/10) kemarin, telah bertemu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Diah Anggraeni di gedung Kemendagri, Jakarta. Hanya saja, belum jelas apa hasil pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu.

Usai pertemuan pun Gatot tidak banyak mengeluarkan komentar. Dia mengaku, pertemuan itu hanya pertemuan biasa. “Hanya silaturahmi saja,” ujarnya.

Begitupun Diah Anggraeni, hingga tadi malam dia belum bisa dimintai konfirmasi terkait hasil pertemuan itu. Pasalnya, Diah terlalu sibuk karena tamu yang hadir silih berganti. Hanya saja, sehari sebelumnya, Diah menyebutkan pertemuan terkait kebijakan mutasi yang dilakukan Gatot.

Kapuspen Kemendagri, Reydonnyzar Moenek, seharian kemarin juga tak ngantor karena sedang tugas di luar. Saat dihubungi lewat ponselnya, dia mengaku belum bisa memberikan keterangan karena tidak ikut dalam pertemuan.

Sebelumnya kehadirannya di Jakarta, Gatot telah mengirimkan laporan terkait mutasi tertanggal 16 September 2011, ditujukan Kemendagri. Dalam laporannya itu, Gatot menyebutkan bahwa mutasi yang telah dilakukan sudah melewati persetujuan Badan Pertimbangan Jabatan Kepangkatan (Baperjakat) Pemprov Sumut. Gatot, dalam laporannya itu juga mengatakan bahwa mutasi dilakukan untuk meningkatkan kinerja di Pemprov Sumut.

Sementara itu, dari DPRD Sumut muncul informasi, persoalan mutasi telah diselesaikan melalui lobi-lobi politik. Setelah hak interpelasi batal, usulan hak angket juga dipastikan bakal gagal. Hanya segelintir anggota dewan yang tetap bersemangat meributi persoalan tersebut.

“Tidak ada pembagian jatah sebagai dasar untuk membatalkan hak interplasi. Kalau pun ada, itu semua sesuai alokasi anggaran yang disahkan DPRD Sumut. Karena yang membahas itu kan anggota dewan,” ungkap Ketua Fraksi Demokrat DPRD Sumut, Tahan Manahan Panggabean, membantah adanya deal-deal pembagian pos-pos anggaran terhadap segenap anggota Fraksi Demokrat dan anggota DPRD Sumut lainnya.

Apa alasan yang melatarbelakangi sejumlah anggota Fraksi Demokrat, yang menarik dukungan atas Hak Interpelasi yang diajukan, karena diketahui sejumlah anggota Fraksi Demokrat merupakan pendukung Hak Interpelasi itu?
Terkait hal itu, Tahan Panggabean membenarkan bila memang ada beberapa anggota Fraksi Demokrat yang mendukung pengajuan Hak Interpelasi, namun berdasarkan keputusan Fraksi Demokrat akhirnya diusulkan untuk tidak mendukung rencana tersebut. Maka akhirnya, Demokrat mencabut dukungan.

“Ada sejumlah orang, namun pada akhirnya harus dirapatkan di fraksi. Di Fraksi, ternyata diambil kesepakatan tidak menyetujui pengajuan Hak Interpelasi itu. Ini sudah berlalu, dan kita melangkah ke depan sekarang,” tuturnya. (sam/ari)