28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14473

Incar Posisi di Manajemen

David Beckham

LOS ANGELES- David Beckham membuka peluang kembali ke Manchester United. Tidak sebagai pemain tentunya karena jika kesempatan terbuka lebar dia berminat pada posisi di jajaran manajemen.

Demikian diungkapkan oleh Beckham saat ditanya wartawan soal peluangnya kembali ke Old Trafford. Terinspirasi oleh Zinedine Zidane yang menduduki jabatan sebagai direktur olahraga di Real Madrid, gelandang LA Galaxy itu mengaku siap melakukan hal yang sama.

“Itu akan sangat menyenangkan,” sahut Beckham menjawab pertanyaan wartawan.
Sejak meninggalkan Theater of Dreams di tahun 2003 lalu Beckham sudah berkali-kali diisukan akan kembali memperkuat MU. Namun setelah delapan tahun terlalui dia justru berkelana ke Amerika Serikat bersama LA Galaxy dan sempat menjalami masa peminjaman di AC Milan.

Belakangan mantan kapten timnas Inggris itu dikabarkan mendapat tawaran dari Paris Saint Germain. Namun sebagai klub yang pernah membesarkannya, MU adalah tempat di mana dia ingin kembali. “Kenangan terbaik sepanjang karir saya datang di tahun 1999, tak diragukan lagi, saat Manchester United memenangi treble. Dalam pandangan saya, tak ada klub yang bisa mengulang sukses itu,” lanjut Beckham di Skysports.(net/jpnn)

Incar Posisi di Manajemen

LOS ANGELES- David Beckham membuka peluang kembali ke Manchester United. Tidak sebagai pemain tentunya karena jika kesempatan terbuka lebar dia berminat pada posisi di jajaran manajemen.

Demikian diungkapkan oleh Beckham saat ditanya wartawan soal peluangnya kembali ke Old Trafford. Terinspirasi oleh Zinedine Zidane yang menduduki jabatan sebagai direktur olahraga di Real Madrid, gelandang LA Galaxy itu mengaku siap melakukan hal yang sama.

“Itu akan sangat menyenangkan,” sahut Beckham menjawab pertanyaan wartawan.

Sejak meninggalkan Theater of Dreams di tahun 2003 lalu Beckham sudah berkali-kali diisukan akan kembali memperkuat MU. Namun setelah delapan tahun terlalui dia justru berkelana ke Amerika Serikat bersama LA Galaxy dan sempat menjalami masa peminjaman di AC Milan.

Belakangan mantan kapten timnas Inggris itu dikabarkan mendapat tawaran dari Paris Saint Germain. Namun sebagai klub yang pernah membesarkannya, MU adalah tempat di mana dia ingin kembali. “Kenangan terbaik sepanjang karir saya datang di tahun 1999, tak diragukan lagi, saat Manchester United memenangi treble. Dalam pandangan saya, tak ada klub yang bisa mengulang sukses itu,” lanjut Beckham di Skysports.(net/jpnn)

Hukuman Tevez Bakal Diperpanjang

MANCHESTER- Kasus Carlos Tevez sepertinya belum juga menemukan ujung, malahan manajemen Manchester City berniat memberi tambahan sanksi 4 minggu lagi terkait dengan investigasi perselisihan Tevez dengan Roberto Mancini, demikian seperti yang ditulis oleh harian The Sun.

Sebelumnya Tevez sudah menerima hukuman selama selama dua minggu, dan akan berakhir pada hari Kamis (13/10) besok. Tetapi sumber dalam The Sun mengatakan jika Manchester City sedang mencari cara agar tidak kembali ke klub dan berupaya meminta PFA agar menjatuhkan sanksi 6 minggu kepada penyerang asal Argentina itu.

Pihak klub juga menginginkan agar pihak klub tidak menggaji Tevez selama masa hukuman berlangsung, yang besarnya mencapai lebih dari 1 juta Pounds. The Sun juga mengabarkan jika City kemungkinan besar gagal mendapatkan bukti jika Tevez menolak bermain melawan Munich, tetapi pihak klub akan memakai alasan Tevez yang menolak untuk melakukan pemanasan sebagai bukti untuk menentang Tevez.

Saat ditanya wartawan setelah kekalahan melawan Munich, Tevez membantah kabar yang menyebutkan jika dirinya menolak bermain. Saat itu mantan pemain Manchester United ini beralasan semua itu hanyalah salah paham belaka, akibat ada yang salah mengartikan ucapannya. (net/jpnn)

Incar Duo Napoli

MANCHESTER- Dengan adanya kemungkinan kehilangan Carlos Tevez, Manchester City pun membuat antisipasi merekrut penyerang baru. Mereka sedang menimang-nimbang satu dari dua pemain Napoli.

Adalah Marek Hamsik atau Ezequiel Lazezzi, bintang Napoli yang tengah dijajaki City untuk dibawa ke Inggris, sebagaimana dua pemain tersebut menjadi pilar kecemerlangan klub Italia itu sejak musim lalu.

“Hamsik telah berkembang menjadi seorang pemain penting. Dia sekarang telah mendapatkan pengalaman yang tepat,” ungkap staf pelatih City, Fausto Salsana, kepada Radio Crc yang dilansir Espnstar.

“Saya tidak cuma melihat Hamsik bermain untuk Slovakia, tapi saya sudah mengamatinya sewaktu masih bermain di Brescia,” sambung staf manajer Roberto Mancini itu. Mengenai Lavezzi, Salsana memandang penyerang Argentina itu sebagai sosok pemain yang bisa merusak tim lawan. Dia orang yang sangat berbahaya dalam situasi satu lawan satu. Tevez kemungkinan besar tidak akan dipakai lagi oleh City gara-gara menolak diturunkan sebagai pemain cadangan di pertandingan Liga Champions melawan Bayern Munich dua pekan lalu. City akan memutuskan hukuman buat dia dalam waktu dekat ini.(net/jpnn)

Dua Bulan, Forlan Tinggalkan Inter

MILAN- Lini depan Inter Milan akan kehilangan salah satu pemainnya dalam selang sekitar dua pekan ke depan. Usai membela Uruguay di Kualifikasi Piala Dunia 2014, Diego Forlan dibekap cedera.

Forlan mencetak satu gol saat Uruguay diimbangi Paraguay dengan skor 1-1, Rabu (12/10) dinihari WIB tadi. Gol tersebut menjadikan Forlan sebagai topskorer sepanjang masa La Celeste dengan 32 gol dari 84 pertandingan, mengalahkan catatan sebelumnya yang dipegang Hector Scarone dengan 31 gol.

Malang buat Forlan, laga tersebut membuatnya mengalami masalah pada ototnya. Dia ditarik keluar lapangan saat pertandingan tersisa tujuh menit. Demikian dikutip dari situs resmi Inter.

Cedera tersebut diprediksi akan membuat pesepakbola 32 tahun itu paling lama akan menepi dua pekan. Itu artinya mantan pemain depan Atletico Madrid itu akan absen saat Nerazzurri bertandang ke Catania dan Chievo di Seri A serta menghadapi Lille di Liga Champions. Absennya Forlan bisa mengganggu upaya Inter untuk merangkak ke papan atas klasemen. Meski masih punya Mauro Zarate dan Giampaolo Pazzini yang belakangan berhasil menunjukkan ketajamannya, Claudio Ranieri jelas butuh semua pemainnya dalam kondisi fit untuk bisa mengejar ketertinggalan poin.(net/jpnn)

Lulusan FKIP UISU Meneliti Jejak Sejarah

MEDAN- Program Tridharma perguruan tinggi yang diakui sebagai barometer dalam mengukur kemampuan mahasiswa, diyakini mampu menelaah dan mendalami bidang keilmuan yang diperoleh di kampus untuk selanjutnya diterapkan dan diaplikasikan kepada masyarakat luas. Sehingga Untuk menyahuti tuntutan program tridharma perguruan tinggi meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UISU Al Munawwarah melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu lulusannya.

Adapun kegiatan yang baru saja dilakukan, yakni studi banding dan penelitian jejak-jejak bersejarah penemuan situs purbakala di Kandi Muaro di Jambi, Kerajaan Siak di Riau dan Museum Sejarah dan Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan yang diikuti 40 lebih mahasiswa dan dosen pembimbing di FKIP UISU.

“Kunjungan studi yang kita lakukan sangat bermanfaat dan memberikan nilai tambah bukan saja kepada mahasiswa tapi juga dosen dan rombongan yang mengikuti kegiatan ini sebagai pengalaman,” ungkap Dekan FKIP UISU Dra Hadiani Fitri MSi  saat ditemui, Rabu (12/10).

Dia juga mengatakan, sebelumnya sekitar 125 mahasiswa jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia telah melakukan pencarian identifikasi sastra daerah berupa pementasan teaterikal dan drama legenda Danau Toba, batu gantung dan tari Sigale-gale di Kabupaten Tobasa pada 17 sampai 21 Juni 2011 silam.
Sedangkan 110 orang di antaranya 84 orang mahasiswa jurusan biologi FKIP dan dosen pembimbing juga melaksanakan praktikum lapangan yang bertajuk botani tumbuhan tinggi di Aek Nauli Kabupaten Simalungun pada 2-3 Juli 2011 lalu.

“Tujuan kegiatan ini sengaja kita lakukan untuk mengetahui koleksi tumbuh-tumbuhan tinggi agar dapat diidentiifikasi tumbuhan liar yang paling banyak hidup langka di sekitar hutan di kawasan Aek Nauli,” sebutnya.

Hasil praktikum itu juga lanjutnya, diharapkan mampu memberikan informasi tambahan bahwa tumbuhan langka masih banyak ditemukan di Sumut dan dapat digali potensinya dengan menggunakan pendekatan sistem botani.
Masih menurutnya, fakultas yang dipimpinnya dalam waktu dekat direncanakan akan segera membuka program magister S2 ilmu pendidikan yang sudah menyiapkan fasilitas pendukung laboratorium kimia, fisika dan biologi secara lebih permanen dan didukung oleh sumber daya manusia staf pengajar yang terampil dan berpengalaman.
Sejauh ini FKIP telah memiliki alumni berjumlah 5.116 orang dan mengasuh 7 program studi yakni, PPKn, Sejarah, Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, Biologi, Fisika, Kimia dan 1 program akta IV.

“Kebutuhan guru saat ini semakin tinggi dan tuntutan pemenuhan kualitas lulusan di FKIP harus terus diperhatikan sejalan dengan perkembangan zaman. Kita siap memberikan mutu pendidikan tinggi terbaik sesuai akan kebutuhan dunia pendidikan berkualitas,” ucapnya.(uma)

Minat Dosen untuk Meneliti Masih Lemah

Kemauan dan motivasi para dosen untuk melaksanakan penelitian dianggap masih lemah, sehingga karya ilmiah yang dihasilkan para dosen selama ini tidak dipergunakan orang lain dan hanya digunakan sebatas kepentingan organisasi. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut (Kadisdiksu) Syaiful Syafri pada penutupan pelatihan metode penelitian dan penulisan artikel ilmiah bagi dosen PTN/PTS di Hotel Griya Medan, Rabu (12/10).

“Selain rendahnya minat, motivasi dan kemauan dosen, hasil-hasil penelitian juga tidak dipublikasikan dalam melaksanakan program pembangunan, sehingga menimbulkan kemalasan bagi para dosen untuk meneliti,” ujarnya.
Masih menurut Syaiful Syafri, masalah menyangkut pendidikan, sosial, ekonomi dan lainnya di Sumut berada di tangan dosen, mahasiswa, pelajar yang memecahkannya melalui hasil penelitian ilmiah yang dapat memacu pembangunan di provinsi ini.

Syaiful Syafri menambahkan, pemerintah pusat menyaluarkan anggaran cukup besar untuk melakukan penelitian kepada para dosen. Bahkan, Pemprovsu juga telah mengalokasikan anggaran untuk penelitian dosen.
Namun hasil-hasil penelitian tidak berdampak positif, karena mungkin hasil penelitian belum tepat sasaran, atau mungkin hanya sebatas khayalan.

Apalagi penelitian yang dilakukan para dosen pendekatannya dilakukan hanya sebatas teori.
“Tapi hendaknya dosen bisa menggali potensi daerahnya, bertanya langsung kepada pelaku, melakukan rekomendasi penelitian sehingga akan memenuhi penelitian dari kajian pelaku ekonomi, sosial, pendidikan maupun teknologi,” ungkapnya.

Menurutnya, jika para peneliti ilmiah mau memprdayakan potensi daerah secara maksimal, maka para dosen akan memiliki kecintaan untuk terus menulis dan menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bukan saja kepada dirinya sendiri tapi juga berguna bagi daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Drs Saut Aritonang MM yang juga Kasi Dikti Bidang Dikmenti Disdiksu berharap hasil penelitian para dosen ini bisa dipublikasikan pada jurnal ilmiah yang dapat digunakan para pemangku jabatan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan bangsa dan negara.
Adapun kegiatan pelatihan metode penelitian dosen ini diikuti 60 orang dosen dari 30 PTN dan PTS di Sumut yang berlangsung mulai 3 sampai 12 Oktober 2011 mendatang. (uma)

Jinakkan Ducati

PHILLIP ISLAND- Valentino Rossi mengaku masih kesulitan beradaptasi dengan Ducati. Jika hal ini berlanjut hingga akhir musim, peraih sembilan titel juara dunia ini terancam mengukir rekor terburuk dalam kariernya.
Sejak memutuskan bergabung dengan pabrikan Italia pada tahun ini, Rossi memang belum juga mampu menjinakkan ‘liarnya tenaga desmosedici’ yang jadi tunggangan barunya.

Tak pelak, hasil buruk pun terus menghinggapi juara dunia MotoGP tujuh kali ini.
Dari 15 seri yang telah dilakoni sepanjang musim ini, The Doctor belum sekalipun mencicipi podium pertama. Prestasi terbaik pembalap veteran Italia ini hanya podium tiga di seri Le Mans, Prancis.

Kini, musim balap 2011 hanya menyisakan tiga seri. Jika tak juga mampu meraih kemenangan di GP Australia, Malaysia dan Valencia, rekor mentereng Rossi pun terancam tercoreng.

Ya, sejak terjun ke dunia balap motor pada 1996, Rossi diketahui tidak pernah absen naik podium pertama di tiap musim yang diikutinya, baik di kelas 125 cc, 250 cc hingga kelas paling elite MotoGP.

Prestasi terburuknya di kelas MotoGP terjadi pada musim 2010 lalu, di mana dia hanya dua kali memenangi seri balapan. Namun, itu pun karena dia sempat cedera dan absen di tiga seri. Sementara dalam debutnya di kelas 125cc, Rossi sukses meraih satu kemenangan.

Nah, di musim ini bersama tim barunya, Ducati, grafik performa Rossi justru menurun drastis. Rossi mengaku “tidak bisa menang” karena masih sibuk mengutak-atik motornya agar lebih mudah dijinakkan. Rossi juga enggan dibandingkan dengan Stoner yang sukses membawa Ducati juara dunia pada 2007 lalu, dan tampil cukup kompetitif di tiga musim berikutnya sebelum akhirnya memutuskan hijrah ke Repsol Honda.

“Stoner memodifikasi settingan dan dia memacu motor seperti setan. Dia mencatat hasil cukup bagus musim lalu karena tampil tanpa beban. Ini bukan kritikan buat Stoner, karena untuk saat ini saya akui saya belum bisa melakukan hal seperti yang dilakukannya ketika masih di Ducati,” kilah pembalap 32 tahun ini.

Performa buruk Ducati bersama Rossi ini pun membuat Stoner bingung. Pembalap yang berpotensi besar merebut gelar juara dunia musim ini di seri kandangnya, GP Australia ini menilai ada ketidakberesan dalam tubuh Ducati.
“Saya menggunakan empat sasis selama empat tahun di Ducati. Sementara Rossi sudah melakukan banyak pergantian (sasis) tahun ini dan Ducati juga sudah mengeluarkan banyak uang, tapi tanpa hasil. Ada sesuatu yang aneh. Ini sesuatu yang harus diantisipasi dari sekarang,” pungkas Stoner sebagaimana dikutip Stuff.co.nz, Rabu (12/10)

Selain itu, Valentino Rossi juga gagal  finis di Motegi dan bahkan harus mengakhiri balapan dengan dini. Ia terjatuh di lap pembuka, yang mana membuat jarinya juga cedera. “Di Motegi, kendati hasil di balapan dan konsekuensi dari hal itu, ada sejumlah aspek positif,” tambah Rossi.(net/jpnn)

Demi Misi Musim 2012

Perburuan gelar juara dunia pembalap Formula 1 sudah berakhir. Bukan berarti persaingan di sisa musim 2011 tak lagi menarik. Grand Prix Korea masih menyajikan perseteruan menarik bagi seluruh tim, terutama untuk mendapatkan peningkata menuju musim depan.

Grand Prix Jepang pekan lalu memberi kepastian gelar juara dunia bagi Sebastian Vettel. Poin pembalap Red Bull-Renault itu tak lagi terkejar para rivalnya. Misi berikutnya bagi Vettel adalah membawa Red Bull mempertahankan gelar juara kategori konstruktor.

Hingga usainya GP Jepang yang merupakan seri ke-15 dari 19 lomba musim ini, Red Bull sudah mengoleksi 518 poin. Mereka unggul 130 poin dari pesaing terdekatnya McLaren-Mercedes (388 poin). Meski secara matematis masih bisa tersusul McLaren, Red Bull sudah bisa sedikit lega menatap akhir musim.

Kepastian gelar juara konstruktor bisa dikunci Red Bull selepas GP Korea. Asal meraih poin lebih banyak atau sama dengan yang diperoleh para pembalap McLaren, tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris itu akan membuat tiga balapan tersisa sebagai formalitas.

Namun, Red Bull menjamin tak akan ada penurunan performa Vettel dan rekan setimnya Mark Webber di balapan tersisa. Ada tujuan lebih besar yang mereka bidik, yaitu penampilan yang lebih baik dan lanjutan dominasi di musim depan.

Ambisi tersebut disampaikan langsung oleh owner tim Red Bull Dietrich Mateschitz. Sisa musim 2011 harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk peningkatan di musim 2012. Mateschitz menegaskan fokus timnya saat ini seharusnya adalah meraih peningkatan sebesar mungkin, karena para rivalnya Ferrari dan McLaren akan memberikan tantangan yang jauh lebih besar tahun depan.”Pasti, kami akan terus bekerja keras hingga Sao Paulo (GP Brazil, seri terakhir),” ujar Mateschitz pada Autosport.

“Pekerjaan untuk peningkatan tak akan berhenti. Dengan perubahan aturan teknis yang sedikit, yang kami lakukan saat ini akan menguntungkan mobil musim depan kami RB8,” tambahnya.

Mateschitz mengakui, dia dan timnya sadar sepenuhnya jika timnya belum memiliki garansi apa pun untuk kembali menunjukkan dominasi musim depan. Ferrari dan McLaren tentu saja tak mau kembali dipecundangi. Apalagi, tim Mercedes GP juga menunjukkan menjadi kuda hitam dalam persaingan di antara mereka. (ady/jpnn)

Ambisi Pesta di Rumah

PHILLIP ISLAND- Balapan MotoGP Jepang menyisakan kekecewaan bagi Casey Stoner. Pembalap Repsol Honda itu tak mampu mengeksekusi peluang untuk menang sekaligus segera memastikan gelar juara dunia. Kekecewaan tersebut menjadi bahan bakar menuju kebangkitan saat melakoni balapan di kandang sendiri, MotoGP Australia yang berlangsung di Phillip Island akhir pekan ini.

Stoner mengaku kecewa dengan hasil finis ketiga di Motegi. Sebab, dalam balapan tersebut dia sempat memimpin balapan. Namun, satu kesalahan, memaksanya terjebak ke gravel dan harus kehilangan posisi terdepan. Stoner akhirnya harus puas finish di belakang pembalap Yamaha Jorge Lorenzo dan rekan setimnya Dani Pedrosa yang tampil sebagai juara.

Meski hanya naik podium ketiga, kans Stoner untuk mengamankan gelar juara dunia musim ini masih sangat terbuka. Dengan keunggulan 40 poin dari Lorenzo, Stoner berpeluang memastikan gelar juara di Phillip Island. Syaratnya, dia meraih 10 poin lebih banyak dari Lorenzo. Jika itu terjadi, maka poin Stoner tak mungkin lagi dikejar Lorenzo di dua seri tersisa.

“Saya sangat kecewa usai balapan di Jepang, karena kami sadar kami punya potensi. Saya ingin tampil (di Australia) dan memenangi balapan, sama seperti yang saya harapkan saat tampil di Jepang,” tutur Stoner dikutip Autosport. Ambisi Stoner untuk menggenggam gelar juara di balapan yang berlangsung di kandang sendiri memang sangat terbuka. Dalam empat musim terakhir, Stoner selalu tampil sebagai yang terbaik di Phillip Island. Stoner jadi juara secara beruntun sejak 2007 hingga 2010.

“Musim berjalan cukup fantastis sejauh ini dan kami ingin terus mempertahankan momentum. Setiap tahun, saya selalu bersemangat tampil di Phillip Island dan jika kami mampu menyelesaikan (musim) dengan memenangi seri kandang, maka itu akan jadi impian terbesar saya,” tambah Stoner yang akan tepat berusia 26 tahun saat tampil di Phillip Island.
Meski demikian, upaya Stoner bukan hal yang mudah. Lorenzo menyiapkan senjata rahasia untuk menjegal ambisi Stoner. Dia tak mau rivalnya itu berpesta lebih awal sebelum musim berakhir.

“Sekarang saya menuju Australia setelah beberapa hari berlatih di Indonesia. Saya menantikan balapan di Phillip Island, salah satu favorit dan mungkin sirkuit paling indah,” ucap Lorenzo pada Crash.
“Setelah hasil positif di Jepang, kami sangat berambisi berada di podium lagi. Kami tahu ini tidak mudah karena Casey biasanya tidak tersentuh di rumahnya sendiri tapi saya akan berusaha sebaik mungkin dan tidak akan menyerah,” tegasnya.

Bukan cuma Stoner yang bisa jadi juara dunia akhir pekan mendatang. Jika satu saja motor RC212V milik Repsol Honda berhasil finis di podium, maka tim pabrikan Honda itu akan meraih gelar juara konstruktor. “Ini akan jadi pekan yang melelahkan dan kami masih punya banyak pekerjaan untuk memenangi kejuaraan,”katanya.(ady/jpnn)
Namun kami siap untuk itu,” ujar Stoner. (ady/jpnn)