28 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14474

Kualitas Pendidikan Jeblok

Hanya 5,8 Tahun Mengenyam Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meradang. Penyebabnya, kementerian berslogan Tut Wuri Handayani tidak terima jika sektor pendidikan dituding menjadi biang kerok, melorotnya ranking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia. Kemendikbud menyatakan jika IPM ini berkaitan erat dengan kualitas SDM.

Beberapa waktu lalu, United Nations Development Programme (UNDP) melansir data terbaru terkait IPM negara-negara di dunia. Data yang dilansir UNDP ini menyebutkan, posisi IPM Indonesia tahun ini melorot jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini, IPM Indonesia berada dirangking 124 diantara 187 negara. Sementara tahun lalu, IPM Indonesia berada diurutan ke 108 dari 169 negara.

Di tingkat ASEAN, Posisi Indonesia tahun ini kalah jauh jika dibandingkan dengan Malaysia yang duduk di posisi Singapura (26), Brunei Darussalam (33), atau Malaysia (61). Negara ASEAN yang rangking IPM-nya di bawah Indonesia adalah Vietnam (128), Timor Leste (147), dan Myanmar (149).

Staf ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Taufik Hanafi menuturkan, anjloknya posisi IPM Indonesia ini disebabkan karena ada penambahan negara yang diteliti UNDP. Selain itu, Hanafi mengatakan ada sejumlah negara yang laju peningkatan IPM-nya lebih cepat dibanding Indonesia. Diantara negara berkembang yang menyalip Indonesia adalah Afrika Selatan, Kiribati (Oceania), dan Suriah.

Taufik menuturkan, jika dilihat dari urutan posisi IPM Indonesia memang menurun. Namu, jika dilihat dari nominalnya, IPM Indonesia tahun ini meningkat jika dibandingkan tahun lalu. IPM Indonesia tahun ini tercatat 0,617. Sedangkan tahun lalu hanya 0,600. “Selisihnya memang sedikit. Tapi dengan penduduk Indonesia yang banyak, upaya menaikkan nol koma sekian cukup sulit,” papar Taufik.

Selanjutnya, Taufik mengelak jika dunia pendidikan menjadi faktor posisi IPM Indonesia melorot. Dia menyebutkan, penyumbang terbesar IPM adalah dunia kesehatan. Sedangkan penyumbang IPM paling kecil adalah pendapatan nasional bruto atau kotor.

Taufik menuturkan, dalam urusan pendidikan penelitian UNDP mengamati tingkat rata-rata lama penduduk mengenyam pendidikan (mean years of schooling). Data dari UNDP menyebutkan, tahun ini rata-rata penduduk Indonesia mengenyam pendidikan hanya 5,8 tahun. Itu artinya, versi UNDP banyak penduduk Indonesia yang tidak lulus SD. Sebab, lama belajar di tingkat SD adalah enam tahun.

Capaian peningkatan partisipasi belajar tadi, tidak jauh jika berbeda dibandingkan dengan tahun lalu. Catatan UNDP 2010 menyebutkan, tahun lalu rata-rata penduduk Indonesia hanya mengenyam pendidikan dalam tempo 5,7 tahun. Dengan peningkatan anggaran APBN untuk pendidikan yang mencapai Rp36 triliun, capaian sektor pendidikan tadi patut dipertanyakan.

Lagi-lagi, pihak Kemendikbud menggunakan banyaknya jumlah penduduk Indonesia sebagai tameng. Taufik menuturkan, secara hitung-hitungan di atas kertas memang peningkatan IPM Indonesia tidak banyak. “Tapi sekali lagi saya tuturkan, penduduk Indonesia banyak. Pemerintah sudah berupaya keras,” kata dia.  Taufik menandaskan, yang perlu menjadi evaluasi adalah bagaimana caranya Indonesia meniru negara lain yang mampu menggenjot IPM dengan cepat.

Sebelumnya,Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, penurunan rangking IPM Indonesia bukan disebabkan upaya pemerintah kurang perhatian terhadap kualitas pendidikan, sehingga grafiknya peningkatannya landai. “Penurunan posisi Indonesia disebabkan karena ada tambahan 18 negara baru,” kilahnya. (wan/jpnn)
menteri asal Partai Golkar tersebut.

Agung berharap, upaya peningkatan kualitas pendidikan seperti pengucuran dana BOS, rehab sekolah rusah, hingga sertifikasi guru diharapkan bisa mempercepat laju kualitas pendidikan tanah air. Dia menuturkan, laporan IPM yang dilansir UNDP ini bakal dijadikan acuan untuk menajamkan program-program kesejahteraan rakyat selanjutnya. (wan/jpnn)

Asal Mutasi Guru Dikecam

PERILAKU pemimpin dan pejabat pemkab atau pemkot yang kerap asal mutasi guru dan kepala sekolah, menyita perhatian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Himbauan berupa peraturan menteri masih tidak mempan. Kemendikbud berencana mengambil langkah instan dengan menarik status para guru ini menjadi pegawai pemerintah pusat.

Upaya Kemendikbud tadi dipaparkan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidik dan Peningkatan Muti Pendidikan (BPSDMP-PMP) Syawal Gultom. Dia menuturkan, persoalan pemerintah daerah asal memutasi guru atau kepala sekolah sudah meresahkan Kemendikbud. “Sebab, bisa mengganggu program peningkatan kualitas pendidikan yang berjalan di satuan pendidikan,” katanya.

Persoalan dibalik mutasi yang paling memilukan adalah, mutasi dilakukan tanpa didasari tinjauan kinerja. “Tapi lebih cenderung sikap like and dislike pemimpin daerah,” kata dia. Biasanya, guru dan kepala sekolah kerap dijadikan corong politik calon atau pemimpin daerah. Jika tidak bisa mengamankan suara pemilih, seorang guru dan kepala sekolah tentan di mutasi.

Secara aturan, Gultom menuturkan jika perilaku asal mutasi tadi boleh dilakukan. “Sebab para guru itu adalah pegawai daerah. Mereka diangkat kepala daerah,” terangnya. Untuk itu, sudah menjadi hak kepala daerah juga untuk memecat dan menggeser atau memutasi. Namun, menurut Gultom, upaya tadi bisa mengganggu jalannya proses pendidikan yang sedang berjalan.

Contonya, ada kepala sekolah sedang menjalankan program peningkatan kemampuan berhitung siswa. Di tengah berjalannya program tadi, tiba-tiba kepala sekolah itu dipindah tanpa dasar evaluasi kinerja. Setelah diganti, kepala sekolah baru memiliki program prioritas lainnya. Seperti, meningkatkan kebersihan sekolah. “Peribahan program kerja kepala sekolah bisa membingunkan siswa,” jelas Gultom.

Di bagian lain, Plt Direktur Jendral Pendidikan Dasar (Dirjen Dikdas) Kemendikbud Suyanto menuturkan upaya menarik status tenaga pendidik dari aparatur daerah menjadi aparatur pemerintah pusat, terus digodok. Dia menuturkan, semangat otonomi daerah dengan memberikan wewenang pemkab dan pemkot mengangkat guru ternyata kurang optimal.

Selain mampu mencegah politisasi tenaga pendidik atau guru, Suyanto mengatakan banyak manfaat ketika guru tadi ditarik menjadi pegawai pemerintah pusat. Seperti, bisa menjadi solusi tidak meratanya guru di beberapa daerah.
Kata Suyanto , Kemendikbud mempercayai hingga saat ini terjadi penumpukan guru di pulau Jawa. Kemendikbud, tidak punya wewenang untuk mengatur distribusi guru tadi.

“Alasannya pasti mereka mengatakan kami ini pegawai daerah. Jadi tidak bisa dipindah ke daerah lain,” papar Suyanto.
Laporan kekurangan tenaga guru di beberapa pulau di luar Jawa cukup disayangkan pihak Kemendikbud. Sebab, dari catatan Kemendikbud, rasio jumlah guru dengan siswa di Indonesia mencapai 1:18. Artinya, satu guru mengajar 18 siswa. Rasio ini lebih bagus jika dibandingkan di Amerika yang hanya 1:20. Kemendikbud berharap, perubahan status guru dan kepala sekolah menjadi pegawai pemerintah pusat, bisa mengatasi persoalan politisasi dan penyebaran guru. (wan/jpnn)

Rangking Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia Melorot

2010

  • Posisi di urutan 108 dari 169 negara (Medium Human Development).
  • IPM Indonesia 0,6.
  • Rata-rata lama penduduk mengenyam pendidikan 5,7 tahun.
  • Harapan hidup 71,5 tahun.

2011

  • Posisi di urutan 124 dari 187 negara (Medium Human Development).
  • IPM Indonesia 0,617.
  • Rata-rata lama penduduk mengenyam pendidikan 5,8 tahun.
  • Harapan hidup 69,4 tahun.

Keterangan

  • Posisi Indonesia disalip diantaranya oleh : Afrika Selatan, Kiribati, Suriah.

Sumber: United Nations Development Programme (UNDP)

Dipergoki Mertua Saat Selingkuh

Pribahasa pagar makan makan tanaman, agaknya pantas ditujukan kepada Sawaluddin (34), warga Jalan Sidomulio, Gang Mabana, Dusun V, Desa Sei Rotan. Pasalnya, dia tega berselingkuh dengan Rina Anggrian (27) alias Ana yang merupakan istri temannya sendiri, Rahman Kurnia Harahap (27).

Hubungan terlarang antara Syawal dan Ana ini terbongkar setelah dipergoki mertua Ana, saat mereka tengah bermesraan di kamar.

Sang mertua lantas memanggil warga dan menggerebek rumah Ana yang hanya berjarak 10 meter dari rumah mertuanya. Setelah tertangkap basah, kedua pasangan mesum ini pun langsung digelandang ke Mapolsekta Percut Sei Tuan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Menurut Ana, hubungan gelapnya dengan Syawal sudah berjalan selama 1,5 tahun. Syawal merupakan teman suaminya yang sama-sama bekerja sebagai supir angkutan. Selama ini, Rahman, suami Ana selalu keluar kota sehingga jarang di rumah. Karenanya, Ana merasa kurang mendapat perhatian dan kasih sayang dari suaminya. Akhirnya dia mencari lelaki yang bisa memberi perhatian dan kasih sayang kepadanya.

Bak gayung bersambut, Syawal hadir mengisi hari-hari Ana. Saat Rahman tak di rumah, Syawal sering berkunjung ke rumah Ana. Selain itu, mereka juga sering bertemu di luar. Bahkan, dari perselingkuhan tersebut telah lahir seorang anak yang kini berusia 8 bulan.

Pada Rabu (2/11) malam lalu, Syawal berkunjung ke rumah Ana. Saat itu Rahman tak berada di rumah karena sedang bekerja. Ternyata, kedatangan Syawal ke rumah Ana mengundang kecurigaan dari ibu mertuanya. Lantas sang mertua melakukan pengintaian.

Dari balik jendela kamar, sang mertua menyaksikan menantunya dan teman anaknya sedang bercanda sembari membelai anak Ana. Geram melihat perbuatan menantunya yang mengizinkan pria lain masuk ke kamar saat suami sedang keluar kota, sang mertua lantas memanggil warga.

Warga yang juga melihat keberadaan Sawal di dalam kamar langsung meyuruh kedua pasangan selingkuh ini dari rumah. Lantas keduanya digelandang ke Mapolsekta Percut Sei Tuan malam itu juga.

Di Mapolsekta Percut Sei Tuan, Syawal mengakui perselingkuhannya dengan Ana. Dia berjanji bertanggung jawab dan menikahi Ana. “Iya, saya akan menikahinya. Kedatangan ku ke rumah itu untuk melihat anak kami dari perbuatan selama ini,” ucap Sawal.

Sementara Ana dengan meneteskan Air mata mengatakan, perselingkuhan ini terjdi karena suaminya sudah tidak sayang lagi kepadanya. Selain itu, suaminya juga sering memukulinya. “Saya ingin cerai dengan suami saya, apalagi dia sudah menikah lagi dengan janda anak 2,” ujar Ana.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak melalui Kanit reskrim AKP Faidir Chan mengatakan, Rahman suami Ana belum membuat laporan, jadi pihaknya belum bisa melakukan penahan terhadap keduanya.(mag-7)

Lingkungan Bersih Itu Nikmat

Wali Kota Hadiri Gotong Royong di Medan Perjuangan

Piala Adipura bukan menjadi target bagi Pemko Medan, melainkan bagaimana menciptakan lingkungan bersih dan bisa dinikmati masyarakat. Apalagi, kebersihan kebersihan harus menjadi kebutuhan hidup, karena lingkungan bersih akan lahir anak sehat dan tumbuh menjadi anak cerdas.

Hal itu dikatakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi  saat acara gotong royong masal di Pekuburan Islam dan Kristen serta pengorekan drainase, penanaman pohon  di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan Perjuangan, Jumat (4/11).

Gotong royong yang digelar itu diikuti masyarakat, forum komunikasi pekerja sosial masyarakat Sumut (FK PSM), unsur forum pimpinan kecamatan serta dibantuk personel TNI dari Bataliyo Tempur Zipur DD.
Rahudman mengatakan, areal pekuburan di Kelurahan Tanjung Rejo saling berdampingian antara pekuburan Islam dengan Kristen. Hal itu menunjukkan keharmonisasian umat beragama.

“Kita lihat areal pekuburan Muslim dan Kristen berdampingan, ini menunjukkan keharmonisasian Kota Medan yang beragam etnis dan agama menjadi modal pembangunan, bila keharmonisasian itu terwujud apapun bisa dilakukan,”ujarnya.

Menurut dia, Pemko Medan sudah memprogramkan areal pekuburan yang dijadikan ruang terbuka hijau. Untuk itu, areal pekuburan harus ditata menjadi indah dan nyaman, sehingga tidak ada lagi terkesan angker. Kemudian, areal pekuburan mendukung keindahan Kota Medan.

“Saya perintahkan Kepada Dinas Pertamanan harus memantau setiap areal pekuburan di Kota Medan, perkuburan harus ada penerangan,” tegasnya.

Dia memaparkan, selain masalah kebersihan di kuburan, sampah di sungai dan Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi perhatian.  Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan harus tanggap kepada para warga yang terjangkiti DBD. Kemudian, lakukan foging di mana lokasi warga yang terkena DBD. “2012 kita prioritaskan bagaimana membebaskan Kota Medan dari banjir, untuk itulah mari kita bangun komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, jangan komunikasi terputus, mari dibangun kebersamaan, karena kebersamaan ini adalah modal untuk membangun Kota Medan ke arah yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Camat Medan Perjuangan Rahmat Syahputra Harahap mengatakan gotong royong ini adalah dalam rangka mendukung program Kota Medan, bebas sampah sekaligus mewujudkan Medan meraih Adipura dan sekaligus menyambut hari raya Idul Adha.  Tujuan sasaran gotong royong masal ini adalah pembersihan lahan pekuburan Islam dan Kristen, penggorekan drainase dan Sungai Seikera serta penanaman phon sebanyak 1000 batang. (adl)

Dihadang, Supir Angkot Dipukuli

MEDAN- Tanpa diketahui penyebabnya, Jonatan Sinuraya (24), warga Jalan Besar Delitua, Desa Namo Bintang, Deli Serdang, yang sehari-hari bekerja sebagai supir angkutan kota (Angkot) dihadang dan dipukuli pria paruh baya di Jalan Tritura, Jumat (4/11) siang. Tak senang diperlakukan seperti itu, Jonatan langsung mengadukan kejadian itu ke Polsekta Patumbak.

Menurut Jonatan, dia sudah merasa ada yang mengikutinya sejak melintas di kawasan Padangbulan, Medan Selayang. Namun dia tak begitu menghiraukannya, karena selama ini dia tak memiliki masalah dengan siapapun. Namun tiba-tiba, angkot yang dikemudikannya disalip oleh pelaku yang saat itu mengendarai mobil Eskudo dengan nomor polisi BK 1276 EC di Jalan AH Nasution. Seorang pria paruh baya turun dari mobil itu dan langsung memukulinya. Puas memukuli, si pelaku langsung kabur.

Tak senang, Jonatan langsung membuat pengaduan ke Polsekta Patumbak. Setelah menjalani pemeriksaan, Jonatan langsung ke Rumah Sakit Estomihi untuk melakukan visum.  “Sepengetahuan saya, saya tidak pernah berbuat salah kepada orang lain atau berselisih paham dengan orang tersebut,” jelas Jonatan. Disebutkannya, ciri-ciri pelaku yakni rambut pendek, postur tubuh agak gemuk, pendek, kulit sawo matang dan umur sekitar 30 tahun-an. (mag-10)

Pelantikan Direksi BUMDTunggu Perintah Wali Kota

MEDAN- Hingga kini, belum ada kepastian kapan para direksi BUMD Kota Medan bakal dilantik. Bahkan, nama-nama calon direksi yang bakal dilantik pun masih ditutup-tutupi.

Sekda Kota Medan Syaiful Bahri yang ditemui wartawan di ruang kerjanya mengatakan, hingga kini belum ada arahan dari Wali Kota Medan Rahudman Harahap soal pelantikan para direksi PD Pasar, PD Pembangunan dan PD Rumah Potong Hewan tersebut. “Sampai saat ini belum ada arahan, kita menunggu perintah dari pimpinan (Wali Kota Medan),” kata Syaiful Bahri, Jumat (4/11) siang.

Menyikapi hal itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan Hasyim mempertanyakan sikap Pemko Medan yang hingga kini belum juga melantik para direksi BUMD tersebut. “Ada apa rupanya ini? Sampai-sampai nama para direksi yang bakal dilantik pun tertutup semua. Inikan menjadi tanda tanya besar bagi kita,” sebutnya.

Hasyim juga mencurigai adanya unsur kesengajaan Pemko Medan maupun USU untuk memperlambat proses pengujian bagi para calon tersebut. “Semua tertutup, sudah itu seperti sengaja diperlambat, saya heran, sebenarnya penjaringan ini sudah terlambat. Kapan lagi terisi jabatan direksi BUMD? Inikan berpengaruh terhadap perkembanganya ke depan, yang berdampak pada pelayan masyarakat,” katanya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya 59 nama mengikuti ujian fit and proper test direksi PD Kota Medan di USU. Sayangnya, nama-nama ini masih direhasikan Pansel. Adapun 59 calon yang bakal ikut fit and proper test itu yakni dibagi PD Pasar (34 0rang), PD Pembangunan (16 orang), PD Rumah Potong Hewan (9). Dari jumlah ini, akan dijaring sepuluh orang untuk mengisi PD Pasar (4), PD Rumah Potong Hewan (3) dan PD Pembangunan (3).(adl)

Main Judi, Lima Supir Angkot Dibekuk

MEDAN- Lima supir angkutan umum dibekuk petugas saat bermain judi leng di Jalan Bilal Ujung. Kemudian, kelimanya langsung diboyong petugas ke Mapolsekta Medan Timur, Kamis (3/11) sore pukul 15.00 WIB.

Kelima supir angkot tersebut berinisal  DN (43), MN (36), AN (30), CS (37) dan TH (31). Semuanya warga Jalan Bilal Ujung, Medan Timur. Dari para tersangka, polisi menyita dua set kartu joker dan uang taruhan Rp420 ribu sebagai barang bukti.

Informasi yang diperoleh di kepolisian, sore itu petugas Reskrim Polsek Medan Timur memergoki kelima supir angkot tersebut sedang bermain judi leng di satu warung tepatnya di pangkalan bus angkutan kota di Jalan Cemara. Sangkin asyiknya bermain judi, kelima tersangka tidak menyadari kehadiran petugas kepolisian sehingga mereka tidak bisa melarikan diri.

Kepada petugas, tersangka DN mengaku bermain judi hanya iseng-iseng sembari menunggu giliran mengangkut sewa. “Kami hanya iseng-iseng bermain judi sembari menunggu sewa,” tuturnya.

Sementara itu Kanit Reskrim Polsek Medan Timur AKP Nimrot Simanjuntak, Jumat (4/11) menjelaskan, pihaknya melakukan penangkapan terhadap kelima supir angkot tersebut karena tertangkap basah berjudi. “Sesuai instruksi Kapolresta Medan, para pemain judi akan disikat habis. Nah, itu yang harus kita jalankan dengan serius” jelas AKP Nimrot Simanjuntak.(mag-7)

Ternak Kambing di Dalam Rumah

087868526xxx

Kepada Bapak Wali Kota Medan tolong tertibkan hewan kaki empat kambing di Jalan Tangguk Bongkar 10 Gang Samping, Kecamatan Medan Denai karena ada satu orang warga yang memelihara kambing dan tempat pemotongan kambing di dalam rumah. Soalnya kandang kambingnya pas di depan rumah warga. Warga sudah resah mencium aroma bau kotoran kambing.

Dicek ke Lapangan

Terima kasih pertanyaannya, akan kami cek ke lapangan. Sesuai Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan No 23/2009 tanggal 16 Oktober 2009 tentang larangan ternak kaki empat di Kota Medan untuk itu di seluruh wilayah Kota Medan dilarang adanya usaha ternak kaki empat. Bila ada usaha peternakan di Kota Medan diminta untuk dipindahkan sendiri sebelum ada upaya penertiban dari aparat Pemko Medan.

Ir H Wahid M Si
Kadistanla Kota Medan

Harus Tegas

Penertiban ternak kaki empat di Kota Medan tampaknya mulai redup dan belum memiliki penyelesaian yang baik. Padahal, aroma tak sedap dari kotoran ternak berdampak kepada kesehatan. Jadi sudah sangat wajar bila Wali Kota Medan bersama satuan pengamanan bertindak lebih tegas. Apalagi secara aturan sudah lengkap. Begitu juga anggaran untuk penertiban sudah ditampung di APBD. Untuk itu, kami meminta kepada Wali Kota Medan untuk memimpin langsung penertiban sehingga aturan bisa benar-benar berfungsi. Selanjutnya, berikan sanksi yang tegas jika masih ada yang melanggar peraturan wali kota tersebut.

Ilhamsyah
Komisi A DPRD Medan

Togel Merajalela di Desa Serdang

085372061xxx

Yth Polres Deli Serdang jangan tutup mata terhadap judi togel yang merajalela di Desa Serdang, Kecamatan Bringin. Mengapa para pengedar judi togel yang bernama Bangkinang alias Marga Sinaga (pengendara sepeda Motor Honda Fit X/BK 5403 MV) sampai sekarang tidak ditangkap? Sehingga yang bersangkutan bebas mengedarkan judi togel antar warung kopi. Apakah yang bersangkutan ada main mata dengan aparat? Kalau tidak ada, tolong yang bersangkutan tersebut segera ditangkap karena perbuatannya sudah sangat meresahkan masyarakat.

Kami Teruskan

Terima kasih informasinya, kami akan teruskan laporan ini ke Polres Deli Serdang untuk segera ditindak lanjuti. Pada prinsipnya, kami dari Poldasu melarang dan komitmen memberantas judi yang ada di wilayah hukum kami. Apabila masih ada Polres yang membebaskan praktek judi di wilayah hukumnya masing-masing, diyakini akan ada penindakan selanjutnya. Untuk itu, kepada warga kami meminta untuk tetap bekerjasama memberikan informasi terkait permainan judi di sekitar lingkungannya.

Kombes Pol Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

Tinjau Ulang Perubahan Arus

0811630xxx

Penutupan persimpangan Jalan Luku I- Jalan AH Nasution resahkan pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Sekarang ini harus memutar ke Jalan Ngumban Surbakti kembali ke Simpang Pos. Mohon ditinjau kembali, karena pengguna jalan terpaksa melintasi trotoar jika menyebrang ke belahan kedua, Jalan AH Nasution.

Kami Pantau Kembali

Terima kasih informasinya, kami akan menindak lanjutinya dan tetap melakukan evaluasi terlebih dahulu terkait kondisi jalan tersebut. Apabila sekarang ini dinilai tak efektif, tentunya itu dikarenakan baru dimanfaatkannya jalan tersebut.

Tapi, bila ada masyarakat yang menerobos melalui trotoar itu hanya beberapa saja. Pastinya kami minta aparat kepolisian untuk memberikan tindakan. Perubahan arus itu, untuk menghalau adanya tumpuan kemacatan di kawasan tersebut. Sedangkan kalau dipasang traffic light, jaraknya terlalu dekat dan dampaknya sangat tak baik untuk jalan ring road.

Azwanto
Sekretaris Dishub Medan

Rebutan Tanah, 2 Kelompok Ibu-ibu Saling Lempar Batu

MEDAN-  Kelompok Selambo Depan dan Selambo Toba kembali bentrok terkait perebutan tanah seluas  3 hektar.  Bentrokan saling pukul dan lempar batu  didominasi ibu rumah tangga.

Bentrokan fisik antara ibu-ibu itu, terjadi Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Jumat (4/11) sekitar Pukul 11.00 WIB. Bentrok ini dipicu perebutan lahan garapan PTPN II yang tak kunjung tuntas hingga kini.

Bentrok itu muncul ketika kelompok Selambo Depan dihalangi kelompok Selambo Toba saat hendak menanam jagung di lahan seluas 3 hektar itu. Tak senang adanya larangan itu, kelompok Selambo Depan mendatangi kelompok Selambo Toba sambil membawa kayu balok dan batu.

Sebelum rombongan Selambo Depan sampai ke tempat kumpulnya warga Selambo Toba, puluhan warga Selambo Toba langsung melawan dan terjadi adu mulut antar kedua kubu itu. Akhirnya kedua kelompok bentrok dan mengakibatkan tiga orang warga Selambo.

Ketiganya, Linda br Siregar warga Jalan Selambo mengalami luka memar di dada kiri dan sempat muntah darah, kemudian Mak Juang luka akibat pukulan benda keras dan cakaran disekujur mukanya, serta korba lainnya Br Napitupulu.  Korban di bawa ke Klinik Damayanti di Jalan Pancasila, Medan Denai mendapatkan perawatan medis.
Kapolsekta  Percut Seituan  Kompol Maringan Simanjuntak mengatakan personelnya sudah ke lokasi itu untuk meredakan bentrokan di Kawasan Selambo. “Kami sudah melakukan pengaman dan melerai kedua kubu tersebut,” ucapnya. (mag-7)