24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14485

RSU Bandung Harus Kembalikan Uang Pasien

Peserta Jamkesmas Dipungli Biaya Kantong Darah

MEDAN- Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi meminta manajemen Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung, Jalan Mistar Medan, untuk mengembalikan uang pasien Jamkesmas yang dikutip untuk membayar kantung darah. Bukan itu saja, Dinkes Medan juga akan melakukan penyelidikan terkait masalah ini dan akan menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak rumah sakit, jika kutipan uang darah itu benar terjadi.

“Kita akan menyelidiki masalah ini. Kita cari tahu, apakah kesalahan itu memang dari manajemen rumah sakit atau oknum pegawai. Jika kesalahan dilakukan pegawainya, kita minta agar manajemen untuk menindak pegawai tersebut. Tidak hanya itu, pihak rumah sakit harus minta maaf dan mengembalikan uang untuk membeli darah itu kepada pasien,” kata Edwin kepada wartawan koran ini, Senin (10/10).

Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Candra Syafei SpOG. Dia menegaskan, jika benar apa yang dilakukan RS Bandung, maka uang pasien itu harus dikembalikan.

“Kasusnya, bisa dilaporkan ke Dinkes Medan, karena Dinkes Medan sebagai penanggung jawab teknis,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Komisi B DPRD Medan Khairudin Salim usai pertemuan dengan pihak RSUD dr Pirngadi Medan, Senin (10/10) siang menegaskan, Dinkes Medan harus memberikan sanksi tegas kepada manajemen RSU Bandung. “Kita akan cek ke Dinkes Medan. Kalau benar pasien Jamkesmas itu dikenakan biaya, Dinkes Medan harus memberikan sanksi kepada RS Bandung,” ucapnya.

Humas RSU Bandung Joko Susilo membantah dan mengatakan, pihak rumah sakit tidak ada mengklaim darah. “Rumah sakit tidak ada klaim darah dan kita juga sempat mendahulukan untuk membeli darah,” ucapnya.

Diterangkan Joko, pihaknya tidak ada MoU dengan PMI Medan. “Orangtua pasien yang membeli darah. Asal tahu saja, itu bukan pungutan liar ya!”  tegas Joko saat dikonfirmasi via ponsel.

Sementara itu, Riska sudah dipindahkan ke RS Haji Medan di Ruang Hijri Ismail. “Saat ini Riska dirawat dengan baik sejak Minggu (9/10) malam. HB-nya rendah jadi mau ditransfusi darah baru dan akan diperiksa lagi,” ujar Supriyanto.
Disinggung mengenai uang untuk delapan kantong darah yang sudah dibayarkannya ke RSU Bandung, Supriyanto berharap agar uang itu dikembalikan kepadanya. “Rencana saya akan pergi ke RS Bandung dan ke PMI untuk menanyakannya kembali,” kata Supriyanto.(jon)

3 Rekanan Ditarget, Satu DPO

Korupsi Dinas Bina Marga Medan

MEDAN- Bagian Tipikor Polda Sumut kini memburu tiga pengusaha yang menjadi rekanan Dinas Bina Marga Kota Medan. Hal ini terkait tiga kasus dugaan korupsi di Dinas Bina Marga Medan yakni pengadaan alat berat senilai Rp2 miliar TA 2009, pengadaan aspal senilai Rp3,5 miliar dan dugaan korupsi proyek drainase senilai Rp38,8 miliar, dimana jika ditotal bernilai Rp44,3 miliar.

“Untuk kasus ini, kita sudah menahan 5 tersangka, mantan Kadis Bina Marga Medan, Gindo Maraganti Hasibuan, Ir Sudirman selaku Kuasa Pengguna Anggaran, Edy Zalman Syahputra selaku Ketua Panitia Lelang, Sang kot Siregar selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Yursin Helmi Nasurtion selaku Sekretaris Panitia Lelang. Kemungkinan akan ada tersangka lainnya yang bertanggungjawab,” terang Kasubdit III Dit Reskrimsus Polda Sumut Verdi Kalele melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakso, Senin (10/10). Menurut Heru , kini Tipikor Poldasu memburu tiga pengusaha yang menjadi rekanan. “Satu di antarnya sudah dikeluarkan surat DPO, atas nama Arianto Direktur PT Dormauli,” terangnya.

Sementara, pantauan di ruang tahanan Ditreskrimsus Poldasu, pukul 14.00 WIB, Gindo sedang menerima tamu. Dari pembicaraan mereka, Gindo terdengar tidak terima atas penahananya. (mag-5)

10 Saksi Diperiksa, Termasuk Bendahara

Bersama Saksi Ahli, Tipikor Poldasu akan Turun ke IAIN-SU

MEDAN- Sedikitnya, 10 orang saksi telah diperiksa Bagian Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sumut terkait dugaan korupsi di Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara (IAIN-SU). Rencananya, dalam waktu dekat Tipikor Poldasu bersama saksi ahli akan turun langsung ke IAIN-SU untuk melakukan penyelidikan.

“Sampai saat ini sudah 10 orang yang kita periksa. Pemeriksaan terus berlanjut dan bertahap terhadap orang-orang yang diduga mengetahui atau diduga terlibat. Tipikor Poldasu juga berencana akan turun ke IAIN bersama saksi ahli. Namun, kita belum bisa jelaskan saksi ahli apa yang akan dibawa ke IAIN. Yang jelas dalam kasus ini penting saksi ahli, karena sangat diperlukan untuk kepentingan penyelidikan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Sumut Kombes Pol Sadono Budi Nugroho melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Raden Heru Prakso, Senin (10/10).
Heru menambahkan, dalam kasus dugaan korupsi yang dilaporkan LSM Angkatan Muda Advokasi Hukum Indonesia (AMDHI) dan Forum Mahasiswa Peduli IAIN Sumatera Utara (Formalin) ke Ditreskrim Polda Sumut pada Senin (8/8) lalu ini, Tipikor Poldasu terakhir memeriksa Nining N selaku Bendahara IAIN.

“Terakhir yang diperiksa Nining, yang menjabat sebagai Bendahara di IAIN Sumatera Utara. Kita terus mendalami dan melakukan upaya klarifikasi kepada pihak-pihak yang diduga mengetahui atau terlibat. Baru dilanjutkan dengan pemeriksaan atas indikasi kerugian negara oleh pihak yang berkompeten. Setelah itu, barulah kita ketahui apakah ada kerugian negara atau tidak. Jadi, kita tunggu proses ini berjalan terus,” jelas Heru. (mag-5)

LMP Minta Nelayan Belawan Dibebaskan

MEDAN- Massa yang tergabung dalam Laskar Merah Putih Kota Medan melakukan aksi di depan Konsulat Jeneral Malaysia di Jalan Diponogoro Medan, Senin (10/10) pukul 10.00 WIB. Mereka meminta kepada Konjen Malaysia untuk melepaskan empat nelayan Belawan yang ditangkap Polisi Diraja Malaysia di perbatasan, beberapa waktu lalu.

Massa juga mengecam tindakan Malaysia terhadap Indonesia selama ini. Seperti disampaikan Santo, kordinator aksi, dalam orasinya. Selama ini Malaysia telah melakukan tindakkan yang merugikan Bangsa Indonesia. Seperti penjiplakan kebudayaan yang diklaim menjadi kebudayaan Malaysia. Termasuk penyerobotan wilayah di perbatasan seperti Camar Bulan, Kalimatan Barat baru-baru ini.

Selanjutnya para demonstran meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas terhadap Malaysia. “Pemerintah Indonesia harus melakukan tindakkan tegas terhadap Indonesia dan segera melepaskan empat nelayan asal Belawan yang ditangkap diperbatasan oleh polisi Diraja Malaysia,” ungkapnya dalam orasinya.
Laskar Merah Putih juga mengancam akan melakukan sweeping terhadap warga Malaysia yang ada di Kota Medan jika tuntutan mereka tidak direalisasikan.

Dalam aksi itu, massa juga mengumandangkan lagu Indonesia Raya di depan kantor Konjen Malaysia sebagai bentuk perlawan terhadap tindakkan Malaysia kepada Indonesia dan menjaga kedaulatan NKRI.

Setelah 20 menit berorasi di depan kantor Konjen Malaysia, pihak Konjen Malaysia memperbolehkan perwakilan dari Laskar Merah Putih masuk untuk melakukan dialog. Setelah itu massa membubarkan diri dengan tertib.(mag-7)

Direksi BUMD Diumumkan 20 Oktober

MEDAN- Nama-nama direksi di tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah naungan Pemko Medan akan segera diumumkan. Informasi yang diperoleh Sumut Pos, pengumuman siapa-siapa yang akan menduduki posisi empuk di Perusahaan Daerah (PD) Pasar, PD Rumah Potong Hewan dan PD Pem bangunan akan dipublikasikan Kamis (20/10) mendatang.

“Kalau tidak salah, sekitar tanggal 20 Oktober ini,” kata seorang calon direksi BUMD yang enggan disebutkan namanya, ketika dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (10/10). Ditambahkannya, tanggal pengumuman tersebut berdasarkan penyesuaian dengan agenda Wali Kota Medan.

Hal itu dibenarkan Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Pemko Medan Arif Tri Nugoho yang juga panitia rekrutmen Direksi BUMD. “Rencananya tanggal segitu (20 Oktober, Red). Tapi, itu tidak ada hubungannya dengan acara resepsi pernikahan putra wali kota di Medan,” katanya.

Mengenai nominasi yang berpeluang terpilih, pria berkacamata ini tidak menjawab secara detil. “Fit and profer tesnya sudah. Nantinya, dari 40 orang calon yang ada, akan terpilih empat orang untuk Direksi PD Pasar, tiga orang untuk Direksi PD Pembangunan dan tiga orang lainnya mengisi jabatan Direksi PD RPH,” jawabnya.

Sekda Medan Syaiful Bahri yang juga ditanya mengenai rekrutmen Direksi BUMD tersebut, hanya menjawab masih dalam proses. “Belum ada perkembangan lain, semuanya masih dalam proses,” ungkapnya.(ari)

‘Penyelewengan’ Dana Reses Sudah Tradisi

MEDAN- Banyak pihak, terutama anggota DPRD Sumut meragukan laporan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI yang mengungkap kebobolan pada mata Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut Tahun Anggaran (TA) 2010 senilai puluhan miliar rupiah. Meski demikian, BPK RI tetap bersikukuh untuk meyakini kebenaran laporan.

Penegasan ini diungkapkan Humas BPK RI perwakilan Sumatera Utara, Mikael Togatorop. “Berdasarkan LHP BPK RI tersebut, benar. Tanpa terkecuali mengenai dana reses anggota DPRD Sumut,” katanya saat dikonfirmasi mengenai, Minggu (9/10).

Mikael juga membenarkan, ada anggota dewan atau tim yang berupaya melakukan klarifikasi. Namun, upaya klarifikasi
tidak dalam konteks resmi. “Sejauh ini, kami menunggu laporan tertulis dari kegiatan reses yang dilakukan para anggota DPRD Sumut itu,” ungkapnya.

Apa motif “dibongkarnya” dugaan penyelewengan dana reses anggota DPRD Sumut periode 2009-2014 pada tahun 2010?

Mikael Togatorop menegaskan, pemeriksaan anggaran dana reses anggota DPRD Sumut juga dilakukan terhadap anggota dewan pada periode-periode sebelumnya. “Semua anggaran khususnya mengenai dana reses, tidak hanya pada anggota dewan periode ini. Tapi juga pada anggota dewan sebelum-sebelumnya. Hanya saja, pada pemaparan LHP BPK beberapa waktu lalu memfokuskan, pada anggaran di Tahun 2010,” jelasnya.

Mikael bahkan dengan tegas mengungkapkan, dugaan penyelewengan anggaran atas dana reses anggota DPRD Sumut, tidak hanya terjadi pada Tahun 2010. Dugaan penyelewengan juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, terutama masa 2009. “Di Tahun 2009 juga ada. Tapi angkanya saya lupa. Temuan itu juga, bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 13 Tahun 2006, tentang keuangan daerah,” jawabnya.

Di lain pihak, Wakil Ketua DPRD Sumut Chaidir Ritonga mengatakan, munculnya persoalan ini karena terjadi ketidaksepahaman. “Ini karena miss persepsi. Pengurusan segala sesuatunya terhadap kegiatan reses yang dilakukan saat ini, pada dasarnya merupakan tradisi. Jadi kalau ada anggota dewan reses ke daerah pelosok atau terpencil, kemudian ada suatu acara makan dan sebagainya, bagaimana meminta kuitansinya. Dan ini terjadi sejak dulu. Aneh, kenapa yang saat ini saja dipersoalkan. Kenapa yang dulu-dulu tidak,” tukasnya.

Dalam kaitannya dengan hal itu pula, Chaidir mengutarakan, tradisi tersebut dilatarbelakangi aturan yang sama. Sehingga, dibutuhkan adanya revisi terhadap aturan-aturan yang menjadi landasan kegiatan reses serta mengenai penganggarannya dan pertanggungjawabannya.

“Saya pikir, aturan yang menjadi panduan dalam kegiatan ini sudah selayaknya untuk direvisi. Agar, hal seperti ini tidak terjadi lagi,” cetusnya.(ari)

Mutasi Ngawur, Serapan APBD Jeblok

Pejabat ‘Korban Mutasi’ Diminta Ngadu ke BKN

JAKARTA-Kebijakan Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho melakukan mutasi besar-besaran di jajaran Pemprov Sumut, tidak hanya memicu keresahan pegawai tapi juga menjadi faktor penyebab jebloknya serapan APBD Pemprov Sumut. Seperti diketahui, serapan APBD tahun 2011 Pemprov Sumut hingga Agustus 2011 baru mencapai 43,68 persen
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Sekjen FITRA) Yuna Farhan mengatakan, mutasi besaran-besaran yang dilakukan sangat berpengaruh kepada daya serap APBD. Dia membeberkan dua argumen terkait pernyataannya itu.

Pertama, mutasi yang dilakukan di tingkat jabatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kepala dinas, berpengaruh pada masalah pertanggungjawaban penggunaan anggaran. “Kepala dinas itu kan kuasa pengguna anggaran, pejabat setingkat kabag itu pelaksana anggaran. Kalau jabatan itu digeser-geser, ya soal siapa yang meneken penggunaan anggaran, juga geser-geser. Ini menyangkut siapa yang bertanggung jawab. Apalagi jika masih plt, dia pasti gamang,” ujar Yuna Farhan kepada Sumut Pos, kemarin (9/10).

Penjelasan kedua, dengan berganti-gantinya pejabat, maka proses tender sebuah proyek menjadi lamban. Pasalnya, bukan rahasia lagi, kekuatan politik di tingkat lokal selalu bermain mengincar proyek. Mereka sudah membentuk calo atau mafia, dengan jaringan pejabat yang ada di pemda.

“Tatkala para pejabatnya diganti-ganti, otomatis mereka perlu waktu lagi membentuk jaringan dengan anggota baru. Ketika deal antarmereka belum tercapai, maka tender akan molor, proyek jadi terlambat dikerjakan, dan serapan APBD jadi rendah,” papar Yuna.

FITRA sendiri, kata Yuna, sudah menggelar survei mengenai serapan APBD di sejumlah daerah. Memang diakui, ada faktor lain yang juga sangat berpengaruh pada tinggi rendahnya daya serap APBD. Faktor eksternal, misalnya terkait pencairan dana pembangunan infrastruktur daerah (DPID), yang biasanya baru masuk di APBD Perubahan, tatkala waktu tinggal tersisa tiga bulan. Begitu juga kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang turun tiga kali dalam setahun, juga menjadi pemicu lambannya penyerapan APBD.

“Pola pencairan dana dari pusat yang tiga kali itu menyebabkan pemda baru tahu persis berapa sebenarnya uang yang ada setelah APBD-P. Kalau APBD murni itu kan biasanya hanya angka-angka estimasi. Ini karena 70 persen hingga 80 persen APBD mengandalkan dana dari pusat,” terangnya.

Sedang faktor internal, lanjutnya, menyangkut pola kerja pegawai di pemda masing-masing. “Yang terjadi, rata-rata Januari hingga Mei itu mereka masih santai-santai. Mei hingga Juni, baru semangat. Kalau kepala daerahnya tegas, memacu kinerja pegawainya, ya daya serap APBD-nya bisa bagus,” kata Yuna.

Terkait mutasi besar-besaran yang dilakukan Gatot, sebelumnya telah diberitakan, Mendagri Gamawan Fauzi mengancam akan segera mengeluarkan surat teguran kedua kepada Gatot.

“Kita akan tegur lagi. Kalau tidak segera bersikap, kita tegur lagi,” ujar Gamawan Fauzi kepada Sumut Pos di kantornya, Jakarta, Jumat pekan lalu (7/10).

Meski tidak menyebutkan bagaimana isi laporan dari Gatot yang sudah diterimanya, Gamawan memberi sinyal kekecewaaanya atas laporan Gatot itu. Kemungkinan besar, laporan Gatot sama sekali tidak mengubah atau menganulir mutasi besar-besaran yang telah dilakukannya, seperti diminta Gamawan. Sumber Sumut Pos ini menyebut, laporan Gatot memang sama sekali tidak masuk pada substansi yang dikehendaki mantan gubernur Sumbar itu. Karenanya, Gamawan kecewa dan akan melayangkan surat teguran kedua yang sudah tentu lebih keras.

“Kan baru sekali kita tegur. Kita akan kirim teguran lagi,” ujar Gamawan singkat, lantaran buru-buru mengejar waktu untuk agenda kerja di luar kantor.

Terpisah, Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Aris Windiyanto menyarankan, para pejabat yang merasa menjadi korban kebijakan mutasi ngawur bisa membuat pengaduan ke BKN.  Pengaduan itu nantinya ditelaah Deputi Pengendalian Kepegawaian BKN. (sam)

Baca juga: Wacana Hak Angket Digulirkan

Berikutnya Rally Wisata

Sumut Pos-Caisar Fun Bike, Walk and Aerobic

Masyarakat Kota Medan yang biasa melakukan rutinitas olahraga di Lapangan Merdeka pada Minggu pagi, tersentak akibat tumpahnya 4.000-an orang berkaos hijau yang merupakan peserta Sumut Pos-Caisar Fun Bike, Walk and Aerobic di sana, Minggu (9/10).

Acara yang diawali dengan fun bike dan fun walk itu diikuti ribuan masyarakat Kota Medan dengan antusias. Bukan hanya remaja dan orang dewasa, tapi juga anak-anak hingga lansia juga turut bergabung dalam kegiatan ini. Kegiatan ini juga menarik simpati anggota DPD RI untuk Sumut Palindungan Purba untuk mengikutinya hingga kegiatan berakhir.

Manager Divisi Promosi Caisar Spring Bed Irfan Nazri menjelaskan, kegiatan duet bersama Sumut Pos yang didukung berbagai pihak dan sponsor ini merupakan kegiatan dalam rangka memasyarakatkan olahraga. “Seperti kata pepatah, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Itu tujuan utama kita untuk kegiatan ini,” terangnya di sela-sela kegiatan berlangsung.

Ia juga berharap, dengan kegiatan yang perdana dilakukan pihaknya bersama Sumut Pos ini, bisa menjadi agenda rutin PT Cahaya Bintang Selatan pada tahun-tahun berikutnya. “Kita melihat antusias masyarakat cukup tinggi, kita akan mengagendakan kegiatan ini pada tahun-tahun berikutnya,” tutur Irfan.

Tentunya tak muluk-muluk, dengan adanya kegiatan ini sebagai ajang promosi produk perusahaannya, ia berharap penjualan bisa terus meningkat ke depannya. “Kita juga berusaha mengenalkan produk kita ini di Sumut-Aceh. Kita berharap Caisar bisa menjadi market leader nantinya di sini (Sumut, Red) dan Aceh,” kata Irfan lagi, sekaligus mengucapkan terimakasih kepada seluruh sponsor yang telah mendukung acara tersebut.

Pada kegiatan itu, peserta mendapat T-Shirt, snack dan diberi kesempatan mengikuti  lucky draw dengan hadiah menarik seperti sepeda, spring bed, TV, hand phone, kompor gas, rice cooker, setrika dan masih banyak hadiah lainnya.

Sementara itu, Wakil Pemimpin Redaksi Sumut Pos Hirzan yang juga hadir pada kegiatan tersebut menyatakan, kegiatan Sumut Pos-Caisar, Fun Bike, Walk and Aerobic ini merupakan rangkaian acara HUT  ke-10 Harian Sumut Pos.
Senada dengan Irfan, Hirzan juga mengungkapkan kegiatan ini merupakan satu komitmen Sumut Pos untuk memasyarakatkan olahraga kepada masyarakat Sumut. “Ini terbukti dari serangkaian kegiatan yang selalu digelar Sumut Pos di berbagai tempat di Medan-Sumut, seperti Senam Pagi Bersama Sumut Pos,” ungkapnya.

Hirzan lebih lanjut menjelaskan, dari rangkaian acara dalam memeriahkan satu dekade Sumut Pos ini, maka acara puncaknya akan digelar Rally Wisata pada Minggu (23/10) mendatang. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, Rally Wisata ini akan mengambil rute start dari Lapangan Merdeka dan finish di Them Park Pantai Cermin Serdang Bedagai. Hingga saat ini, sudah terdaftar 200 peserta untuk mobil dan 500 peserta untuk sepeda motor,” paparnya.

Bagi masyarakat Sumut khususnya Kota Medan, jika ingin bergabung mengikuti Rally Wisata bersama Sumut Pos, bisa langsung melakukan pendaftaran ke Kantor Harian Sumut Pos di Gedung Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas.

Untuk peserta mobil, hanya perlu membayar sebesar Rp300 ribu dan sepeda motor hanya dikenakan biaya Rp75 ribu per peserta. “Setiap peserta berhak mendapatkan T-shirt, snack, makan siang dan kupon lukcy draw. Rally wisata ini akan memperebutkan hadiah puluhan juta rupiah. Selain itu, seluruh peserta bebas masuk ke theme park gratis dan akan dihibur oleh artis ibu kota,”  terang Hirzan lagi. (rahmat sazaly)

Bangun Jati Diri, Cerdaskan Bangsa

Jubileum 150 HKBP Wilayah II Berlangsung Sukses

MEDAN-Ribuan jemaat HKBP dari seluruh Distrik se-Sumatera Utara memadati Stadion Teladan Medan, melaksanakan Ibadah Raya Jubelium 150 Tahun HKBP, Minggu (9/10).

Turut hadir dalam acara tersebut Menko Kesra HR Agung Laksono, Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho ST, Ketua DPRD Sumut H Saleh Bangun, Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewijk, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu, Wakapoldasu Sahala Allagan, Kajatisu Basuni Syarif SH.

Pangkosek Hanudnas Marsma Bonar Hutagaol, Jenderal (Purn) Luhut B Panjaitan, Ketua Nasional Jubileum Edwin Pamimpin Situmorang SH MH, Ketua FKUB Sumut DR Maratua Simanjuntak, anggota DPD RI Drs Rudolf M Pardede dan Parlindungan Purba, Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap MM, Bupati Simalungun DR JR Saragih, Sekda Taput, Drs Sanggam Hutagalung MM, Uskup Agung Medan, pemimpin lintas denominasi gereja, tamu luar negeri dan anggota DPRD Sumut.

Dalam kata sambutannya, Menko Kesra mengajak seluruh umat beragama merefleksikan kasih Tuhan kepada kaum papa melalui penanggulangan kemiskinan. “Kita juga harus menanam rasa simpati dan empati sekaligus bertindak nyata dengan berpegang pada prinsip kerukunan, kemitraan, dialog dan toleransi,” katanya.

Agung Laksono juga menyampaikan selamat dan suka cita atas terselenggaranya Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II. “Semoga Tuhan melimpahkan kekuatan dalam menunaikan tugas panggilan gereja, yaitu bersekutu, bersaksi, dan melayani melalui pelayanan kepada jemaat, masyarakat, bangsa dan negara. Pelayanan umat adalah esensi tugas gereja dimanapun. Melayani, mencintai, memberi sambil terus-menerus memberikan pelita kehidupan kepada semuanya adalah sebuah tugas mulia, yang menyirami kehidupan rohani umat, serta dengan sendirinya tutur memberikan kontribusi positif bagi perkembangan dan kedamaian bangsa,” ucapnya kepada jemaat HKBP di Stadion Teladan.

Plt Gubernur Gatot Pujo Nugroho dalam kesempatan itu mengungkapkan rasa bangga, walaupun pelaksanaan ibadah raya berada di tengah keberagaman, tapi suasana kondusivitas tetap terjaga. “Kita ingin Sumut mandiri, maju, sejahtera dan tetap dalam bingkai keberagaman. Keberagaman menjadi modal sosial bagi kita, dalam rangka Jubileum 150 Tahun HKBP atas pemerintah provinsi dan masyarakat Sumut, menyampaikan aspresiasi yang tinggi dan dapat menjadikan kegiatan menjadi momentum kesadaran kolektif jemaat ke arah yang lebih baik, sesuai dengan dua goal HKBP, yakni non fisik dan fisik,” ungkapnya kepada jemaat.

Wali Kota Medan Rahudman Harahap mengharapkan, melalui pesta Jubileum 150 Tahun HKBP ini umat beragama lebih taat demi peradaban. “Dapat meningkat kualitas umat yang lebih dan torelan. Marilah kita bersatu dan bahu membahu sesama umat beragama,” tuturnya.

Ketua FKUB Sumut, Dr H Maratua Simanjuntak menyampaikan, perayaan jubileum ini mengingatkan kembali akan peran besar Pdt Dr IL Nommensen sebagai misionaris yang membawa kekristenan ke tanah Batak (Tapanuli). “Untuk itu FKBU Sumut menyambut baik atas perayaan Jubileum 150 tahun HKBP hari ini, sebab baik secara langsung maupun tidak langsung, gereja HKBP telah menjadi mitra kerja FKUB Sumut dalam membentengi dan memelihara kerukunan di Sumut, menghindari konflik sosial apalagi konflik agama yang sering dijadikan alat untuk mengganggu kerukunan dan kedamaian masyarakat,” katanya.

Tema Jubileum 150 Tahun HKBP “Hendaklah Hidupmu Tetap di Dalam Dia, Berajar, Dibangun dan Bertumbuh di Dalam Dia” sesuai firman Tuhan yang dikutip dari Kolose 2:6-7. Sedangkan sub tema “Dengan Jubileum 150 Tahun HKBP, HKBP membangun jati dirinya sebagai gereja yang bersumber kepada Alkitab, beribadah dan mencerdaskan seluruh warga-Nya, bersaksi dan melayani di tengah-tengah masyarakat serta mandiri di bidang teologi, daya dan dana”.
Ketua Umum Panitia Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II, Dr RE Nainggolan MM memaparkan berbagai kegiatan social yang dilakukan panitia selama ini. Baik dalam bentuk pelayanan berobat gratis kepada 80 ribu lebih masyarakat kurang mampu, tanpa harus memandang agama, suku dan status lainnya, juga gerakan pelestarian lingkungan melalui penghijauan missal oleh jemaat HKBP di berbagai tempat di wilayah II.

“Dalam kesempatan ini saya sampaikan terima kasih kepada Yayasan Surya Kebenaran Internasional dengan Pembina Pdt Bambang Jonan, drg Anita dan segenap relawan yang senantiasa tidak pernah mengenal lelah untuk memberikan darma baktinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dalam mensukseskan pelayanan kesehatan gratis yang dilakukan panitia Jubileum 150 tahun HKBP Wilayah II,” kata mantan Sekda Provinsi Sumut ini.
Ditegaskan RE Nainggolan, jemaat yang hadir datang dari berbagai tempat, dari desa maupun kota, dari wilayah di Sumut. “Mereka terdiri dari Ama, Ina, bahkan Naposo Bulung, Remaja, dan khususnya Anak-anak Sekolah Minggu karena mereka akan menerima tongkat estafet untuk menghadiri, merayakan, dan menyelenggarakan Jubileum 200 tahun HKBP, 50 tahun kedepan, pada tahun 2061 yang akan datang. Terima kasih atas pelayanan yang telah diberikan pemerintah kepada mereka, sehingga mereka bisa ber-jubileum dengan wajah gembira dan bahagia,” tambahnya.

Ephorus HKBP, Pdt Dr Bonar Napitupulu mengatakan, Jubileum gereja adalah kegiatan berdasarkan Tahun Yobel dalam alkitab, sebagaimana tertulis dalam Imamat 25:8-22. “Oleh sebab itu Jubileum itu berlangsung dalam kurun waktu 50 tahun. Tapi HKBP menyadari bahwa satu generasi adalah 25 tahun, maka HKBP memutuskan melakukan perayaan Jubileum dalam kurun waktu 25 tahun walaupun harus tetap dalam roh, jiwa dan penghayatan tahun Yobel,” terangnya.

Sebelum acara nasional dimulai, dilakukan prosesi yang diawali dengan blazz music, lalu masuk barisan pembawa bendera HKBP dan bendera Jubileum, yang kemudian diikuti unsure Pemimpin Pusat HKBP, Praeses HKBP ke-9 Distrik di wilayah II, Nahdlatul Ulama (NU), Katolik, Methodist, segenap perwakilan dari gereja-gereja Lutheran, Calvinis dan Aras Nasional. Lalu perwakilan Sekolah Minggu, Remaja, Naposobulung, Ama, Ina, dan Lansia dari jemaat HKBP. Disusul para Pendeta HKBP yang ada di wilayah II, Guru Jemaat, Bibelvrow, Diakonis, barisan pembawa Vandel Distrik HKBP pada wilayah II dan Bendera Jubileum 150 Tahun HKBP serta ditutup dengan rombongan blazz music.

Pemberian penghargaan kepada pemenang paduan suara diberikan oleh Menko Kesra didampingi Plt Gubsu, Wali Kota, Ketua Umum Panitia Nasional, Ketua Umum Panitia Wilayah II dan Ketua Panitia Festival Koor Wilayah II. Lalu penyerahan piagam penghargaan kepada Yayasan Surya Kebenaran Internasional (YSKI) dan daftar Bank Donor Darah HKBP kepada Ketua PMI Sumut oleh Ephorus HKBP didampingi Ketua Umum Panitia Wilayah II dan Ketua Bidang Kesehatan, serta diakhiri dengan koor massal oleh Naposobulung HKBP (N-HKBP) dengan konduktor Marudut Tambunan.

MC Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II, Choky Sitohang, dari atas panggung dengan ceria berkata, 120 ribu jamaat HKBP dari sembilan distrik wilayah II memenuhui Stadion Teladan. “Ini sangat menggembirakan bagi saya karena bisa menjadi pembawa acara Jubelium 150 Tahun HKBP,” kata Choky.

Kemudian acara hiburan diisi pujian yang dibawakan R and B Trio, Putri Ayu Silaen dan Ray Tambunan. Acara juga diisi dengan teatrikal oleh muda-mudi HKBP dan paduan suara dari gereja undangan yang turut hadir.(jon)

Angkat Beban Berat Calhaj Kena Hernia

MEDAN- Jamaah calon haji (Calhaj) diingatkan untuk menjaga kesehatan sejak awal. Selain mengantisipasi cuaca ekstrim di tanah suci, jamaah diminta tidak mengangkat beban terlalu berat. Peristiwa yang dialami Jasung Kunong Maarif Pasaribu, calhaj asal Padang Lawas (Palas), yang mengalami gangguan perut (hernia/usus turun) sesampainya di Jeddah, Jumat (7/10). Atas hal tersebut, Jasung terpaksa dilarikan ke RS King Faad Jeddah Koordinator Humas PPIH Embarkasi Medan Sazli Nasution menuturkan, berdasarkan informasi dari Media Center Haji di Jeddah, hingga Minggu (9/10), jamaah calhaj kloter VI ini masih mendapatkan perawatan intensif.  “Jamaah calhaj ini mengalami hernia akibat mengangkat barang-barang berat. Harusnya seorang yang memiliki gejala penyakit demikian tak diijinkan melakukan itu,” ungkapnya, Minggu (9/10).

Namun, menurut informasi yang diperoleh dari tim medis, Jasung akan segera membaik dan bisa kembali melanjutkan ibadah haji. “Dari catatan pemeriksaan terakhir tim medis, tak ada ditemukan usus yang terbelit atau terlipat. Maka pihak keluarga tak perlu cemas. Tenang saja, karena Jasung akan segera pulih,” ujar Sazli.

Doakan Medan

Pada kloter VIII, terdapat seorang Wakil Ketua DPRD Medan Ikrimah Hamidy yang terdaftar sebagai jamaah calhaj Embarkasi Medan. Pada kepergian pertamanya ini ke tanah suci, ia berniat menyempurnakan ibadahnya sebagai seorang muslim.

Menurutnya, keinginan berangkat haji ini telah direncanakan sejak 2004 lalu. Namun banyaknya persoalan dan hal-hal lainnya telah menunda keberangkatannya. “Saya baru bisa berangkat sendiri, karena kemampuannya baru sedemikian,” terangnya, Minggu (9/10).

Selaku wakil rakyat, ia menyatakan akan menyempatkan secara pribadi untuk mendoakan Kota Medan di sela-sela doanya nanti di Makkah. “Agar masyarakat Medan tak ditimpa musibah akibat maraknya maksiat yang begitu terang-terangan dilakukan. Sebab, ketika Allah SWT menurunkan azab tak memilih korban sebagai sasarannya,” jelas Ikrimah.
Ia juga berencana mendoakan semua pihak di pemerintahan agar menjadi sosok manusia yang baik. “Ini bertujuan membenahi Medan sebagai kota yang madani dan diberkahi oleh Allah SWT serta memiliki masyarakat yang tentram dan damai,” kata Ikrimah lagi.

Ikrimah juga menyediakan doa khusus untuk keluarganya. Ia nantinya berdoa agar sang istri diberikan kesabaran ekstra dalam menjaga anak-anaknya ketika ia berangkat haji. “Karena anak-anak selalu mencari saya saat malam hari,” tuturnya.

Mengenai pelayanan haji, sambungnya, para petugas harus lebih sabar menghadapi para jamaah yang umumnya berusia 50 tahun ke atas. Sehingga bisa memberikan pelayanan khusus yang tetap profesional kepada para jamaah. (saz)