28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14490

Jadikan Korea Kiblat Kreatif

Pedangdut fenomenal Ayu Ting Ting rupanya ingin mengembangkan dangdut modern gaya baru. Menariknya, ketika seakan ‘dikepung’ boyband dan girlband ‘berwajah’ Korea, dia malah ingin memadukan dangdut dengan Korea Pop.
“Saya ingin ciptain style Korea. Orangnya ganteng dan cantik, mereka suka pakai baju simple dan lucu,” ucap Ayu Ting Ting di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Penyanyi yang populer lewat lagu ‘Alamat Palsu’ ini mengaku sangat mencintai film dan lagu Korea. Jika tak ada hambatan, Ayu Ting Ting berencana akan pergi ke Korea Selatan untuk sebuah pekerjaan.

“Filmnya suka, ceweknya cantik dan imut. Akhir tahun mau ke Korea ada kerjaan” akunya.

Ya, nama Ayu Ting Ting belakangan melonjak begitu lagu ‘Alamat Palsu’ dalam album disukai semua golongan anak-anak hingga dewasa. Tapi siapa sangka saat masih duduk di bangku SMP atau SMA, saat mengawali menyanyi amatiran dia sempat ragu apa musik dangdut disukai anak sebayanya saat itu.

“Waktu jaman SMP atau SMA musik dangdut kan jarang disukai anak-anak sebayaku. Juga belum ada penyanyi dangdut yang heboh,” ungkap Ayu.

Tidak hanya itu, ada beberapa teman memandang sebelah mata penyanyi dangdut bahkan ada yang sinis sama musik dangdut. “Tapi aku jalan terus dan berusaha memberikan nuansa yang beda syukurnya berhasil,” tambahnya. Penyanyi yang konon bertarif Rp30 juta sekali manggung itu, mengaku bersyukur kehadirannya dalam kancah musik dangdut Indonesia disukai masyarakat.

“Saya senang kalau memang semua kalangan usia menyukai lagu yang dinyanyikan Ayu. Pokoknya senang bisa menghibur,” ungkapnya genit. (bbs/jpnn)

Bandar Sabu Berkeliaran di Deli Serdang

081361458xxx
Pak Kapoldasu kenapa di wilayah hukum Polres Deli Serdang pemakai dan kurir sabu ditangkapi? Sedangkan bandarnya bebas berkeliaran mencari mangsa di Kecamatan Beringin Pantai Labu. Ada dugaan bandar sabu  dipelihara oknum-oknum Polres Deli Serdang dan dijadikan kibus. Tak heran peredaran sabu merajalela saja. Berani nggak Kapoldasu menindak oknum Polres yang membekingi? Soalnya sangat meresahkan warga.

Sampaikan Data Lengkap Anggota

Terimakasih atas laporannya. Sebagai musuh bersama, kami sangat mengharapkan kerjasama dari masyarakat. Untuk itu kiranya warga masyarakat agar menyampaikan kepada kami data lengkap anggota yang terlibat untuk kami lakukan penyelidikan.

AKBP Raden Heru Prakoso
Kabid Humas Poldasu

Jangan Hanya Tingkat Kurir

Mengenai keterlibatan oknum polisi membekingi kegiatan para Bandar sabu memang sangat disayangkan. Begitu pun kita tidak baik juga menunjuk tanpa dibarengi bukti dan fakta yang kuat mengenai keterlibatan anggota polisi tersebut. Untuk itu, kami berharap warga masyarakat menyampaikan bukti yang ada ke Komisi A DPRDSU agar kita tindaklanjuti ke Kapolda. Untuk penangkapan di tingkat kurir saja, tentunya itu untuk pengembangan mencari siapa yang mengirim kurir tersebut.

Hasbullah Hadi
Komisi A DPRDSU

Tunjangan Guru Delitua

0813973553xxx

Yth Kabid Humas Infokom Deli Serdang Bapak 3 kali buat pernyataan. 1 minggu ini akhir agustus,  2 bulan ini akhir Septmber 3 dan pertengahan bulan ini tanggal 6 Oktober 2011. Coba Bapak sebut tanggal lah jangan omong saja tentang insentif dan tunjangan SBY. Dari guru Delitua Deli Serdang.

APBD Sudah Cair

Untuk insentif dan tunjangan dari APBN sudah mulai diterima guru. Mengenai tunjangan dan insentif dari APBD mohon para guru untuk menunggu. Kami tidak bisa memastikan tanggalnya kapan. Mohon maaf atas keterlambatannya dan terimakasih.

Drs Umar Sitorus
Kabid Humas Infokom Deli Serdang

Maling Berkedok Jaga Malam

081375839xxx

Sindikat pencurian mobil di ujung jalan Merak Sunggal, tolong ditangkap atau di tembak mati saja mereka yang berkedok jaga malam padahal maling. Trima kasih Pak Polisi.

Pengumpulan Bukti dan Saksi

Terimakasih atas laporannya. Saat ini kami masih mengadakan penyelidikan dan pengumpulan saksi dan bukti yang lain. Secepatnya akan kita tangkap apabila sudah memenuhi bukti permulaan yang cukup.

Kompol Budi Hendrawan Sik
Kapolsek Sunggal

Rumah Tjong A Fie Simpan Banyak Sejarah

Karnaval Musik dan Ulos Ramaikan Temu Pusaka Indonesia 2011

Sebanyak 500-an peserta dari berbagai etnis, budaya dan agama meramaikan Karnaval Musik dan Ulos pada Temu Pusaka Indonesia 2011 yang digelar Badan Pelestaraian Pusaka Indonesia (BPPI) dan The Tjong A Fie Memorial Institute di Rumah Tjong A Fie Jalan Ahmad Yani Medan, Minggu (9/10). Kegiatan ini dikonsep untuk memperkenalkan beragam budaya Indonesia, dari seni tarian, musik,
kuliner hingga busana.

Direktur Eksekutif The Tjong A Fie Memorial Institute, Fon Prawira Tjong mengatakan, kegiatan yang juga melibatkan sejumlah model Kota Medan serta ratusan orang ini, sengaja dilakukan untuk mengangkat kembali budaya dan sejarah Indonesia khususnya Kota Medan. Selain itu, kata Fon, Temu Pusaka Indonesia 2011 juga dilaksanakan dalam rangka mengenalkan kembali ragam budaya dan etnis di Indonesia, khususnya peranakan Tionghoa Melayu yang begitu kental di dalam sejarah Tjong A Fie.

“Tahun ini sengaja kita konsep dengan mengangkat sejarah dan budaya ulos yang dipadukan dengan pakaian kebaya untuk mengangkat rasa kecintaan para generasi muda terhadap nilai budaya tersebut,” ujarnya.

Kegiatan itu juga dilakukan dalam upaya melestarikan nilai budaya yang mulai luntur di telan zaman, sehingga tahun berikutnya acara diharapkan bisa dikemas lebih bagus dan lebih kaya akan nilai budaya.

Dalam kesempatan yang sama, kordinator pelaksana kegiatan, Merdy Sihombing mengatakan, jika kegiatan Temu Pusaka Indonesia 2011 tak lain dilakukan dalam membangkitkan kembali kejadian-kejadian di Kota Medan yang sebelumnya pernah terjadi di rumah Tjong A Fie, yang kini bergelar sebagai cagar budaya nasional sejak 2010 silam.
“Diharapkan, dengan kegiatan ini bisa membangkitkan kecintaan atas nilai sejarah yang pernah terjadi di Kota Medan, khususnya Tjong A Fie sebagai tempat yang menyimpan banyak sejarah,” ungkapnya.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.30 WIB ini, dimulai dari penyambutan para tamu atau temu karya, pagelaran busana, tarian, kuliner, serta mengunjungi museum Tjong A Fie, yang mana seluruh kegiatan dilangsungkan di Rumah Tjong A Fie.

Penutupan kegiatan itu mengambil lokasi di titik nol Kota Medan atau tepatnya di depan Kantor Pos Medan. “Titik nol sengaja kita ambil dengan maksud sebagai pengingat kembali untuk mengulang sejarah, sebagai wujud mempersatukan bangsa dari segala etnis lewat budaya, dan ini sejalan dengan tujuan Tjong A Fie,” sebut Fon Prawira sekaligus menutup pertemuan dengan waratan koran ini.(uma)

Calon Penumpang Mengamuk

Tiket KA Kelas Ekonomi Medan-Tanjungbalai Ludes

MEDAN- Tiket kereta api (KA) kelas ekonomi jurusan Medan-Tanjungbalai habis. Kondisi ini memicu kekesalan para calon penumpang yang tak kebagian tiket dan sempat ricuh dengan petugas loket. Akibatnya, puluhan penumpang terlantar di Stasiun Besar Kereta Api Medan, Minggu (9/10).

Kericuhan terjadi saat petugas loket memberitahukan kepada calon penumpang yang sedang antre, kalau tiket kelas ekonomi jurusan Medan-Tanjungbalai habis. Dengan kesal, para calon penumpang langsung mengamuk dan hampir memukul kaca loket. Beruntung petugas dari PT KAI, langsung melerai calon penumpang tersebut.

“Kericuhan tersebut terjadi setelah petugas loket memberi tahu kalau tiket kelas ekonomi sudah habis, sontak calon penumpang marah,” kata Sinta, petugas layanan infornasi PT KAI di lokasi.

Dijelaskannya, loket yang seharusnya dibuka sekitar pukul 16.00 WIB harus dibuka lebih cepat pukul 15.00 WIB, karena antrean calon penumpang sudah panjang. “Hal ini yang menyebabkan penumpang yang datang terlambat tidak kebagian tiket keberangkatan pukul 17.10 WIB dan sampai pukul 23.00 WIB,” ucapnya.

Dikatakannya, harga tiket yang sudah ditetapkan dengan harga Rp14 ribu untuk dewasa dan anak-anak Rp12 ribu dijual berdasarkan nomor tempat duduk mulai 1 Oktober lalu. “Jadi, kami tak menerima lagi untuk penumpang yang berdiri maupun penumpang yang melebihi kursi yang disediakan,” bebernya.

Sementara, calon penumpang yang kesal karena tidak kebagian tiket menduga, tiket-tiket tersebut sudah diborong calo yang berkeliaran di Staisun Besar Medan untuk mencari keuntungan. “Kenapa tiket bisa habis? Pasti sudah diborong calo. Terbukti, karena banyak calo yang menawari tiket kepada kami dengan harga yang tinggi,” kata wanita berjilbab putih yang meminta namanya tidak disebutkan.

Karena ingin pulang bersama keluarga untuk membawa kembali anak-anaknya sekolah di Tanjungbalai terpaksa dia menunggu petugas loket membuka tiket kelas bisnis sekitar pukul 20.00 WIB. “Lihatlah kami terlantar jadinya di sini, bagaimana pelayanan yang mereka berikan?” katanya, sembari meninggalkan wartawan koran ini.(adl)

Akta Kelahiran Anak 6 Bulan

085275260xxx

Dinas Kadisduk Capil Deli Serdang yang terhormat anak saya usianya 6 bulan berapa biaya pengurusannya dan syarat-syaratnya? Thanks.

Lengkapi Persyaratannya

Untuk mengurus akta kelahiran anak, cukup melampirkan surat kelahiran dari bidan atau rumah sakit, dengan catatan lahir di Kabupaten Deli Serdang. Selanjutnya, melampirkan foto copy KTP kedua orang tua dan kartu keluarga. Untuk pengurusan ini tidak dikenakan biaya. Terimakasih

Drs H MH Yusuf Siregar , Kadisdukcapil Deli Serdang

Penertiban Dilakukan Siang Malam

Tertibkan Terminal Liar, Dishub Medan Libatkan Pemprovsu

MEDAN- Masih banyaknya terminal dan angkutan liar yang membandel dan beroperasi di sejumlah ruas jalan di Kota Medan, membuat Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan gerah. Karenanya, dalam waktu dekat, Dishub Medan akan mengerahkan tim gabungan dengan jumlah yang lebih besar dari sebelumnya.

Tim gabungan ini terdiri dari Pemko Medan dan jajaran terkait, termasuk keterlibatan Dinas Perhubungan Sumut dan Badan Perizinan Satu Atap Pemprov Sumut selaku pemberi izin trayek dan angkutan yang langsung memberikan sanksi tegas bagi pool angkutan yang membandel.

Jadi, kita semuanya terlibat. Tidak hanya Dishub Medan. Termasuk jika perlu nantinya pihak Pemprov Sumut. Yang jelas, dalam waktu dekat akan dilanjutkan penertiban ini. Surat laporan dan evaluasi itu sudah kita siapkan, tinggal di teken Kadis Perhubungan saja. Nanti akan kita laporkan bersama-sama ke Wali Kota,” kata Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Medan Toga Aruan kepada wartawan, Minggu (9/10).

Dijelaskannya, Dishub hanya ingin kelancaran lalulintas di Jalan Sisingamangaraja dan Jamin Ginting tidak terganggu dengan adanya terminal liar di sana. Kendaraan penumpang juga harus parkir dan di tempatkan di terminal resmi seperti Terminal Amplas dan Pinang Baris.

“Kita sudah kordinasi dengan Kasatlantas Polresta Medan. Hasilnya, evaluasi penertiban lanjutan akan dilakukan pada malam hari. Karena angkutan dan pool di Medan biasanya menyimpan dan mengoperasikan angkutannya di pinggir jalan pada malam hari untuk menghindari petugas. Ini yang perlu kita laporkan dulu pada wali kota,” ucapnya.

Dikatakannya, Dishub Kota Medan dan Satlantas Polresta Medan sudah komit untuk menertibkan dengan memberikan tindakan tegas dan melibatkan seluruh pihak. Dalam laporan itu, pihaknya meminta agar kecamatan, kelurahan hingga Dinas Pertamanan Kota Medan dan dinas terkait terlibat bersama dengan tim melakukan penertiban dan pengawasan.
“Izin reklame, bagi pool armada angkutan yang memajang spanduk atau billboard kecil bisa langsung ditertibkan Dinas Pertamanan. Karena sepengetahuan kita, pemilik angkutan di sana tidak memiliki izin reklame. Jadi, kita bisa bersama-sama dan habis dengan sendirinya nanti seluruh pool angkutan di sana termasuk billboard miliknya. Jadi, penertiban nanti tidak hanya Dishub Medan, Polresta Medan dan Denpom saja. Tapi semuanya terlibat termasuk pengawasan kecamatan dan kelurahan, ini yang kita mintakan pada wali kota,” bebernya.

Penertiban yang dilakukan sebelumnya oleh tim gabungan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan, Satlantas Polresta Medan dan Denpom dengan menindak dan menyita beberapa angkutan jenis mini bus L300 di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan masih tahap evaluasi dan perlu dilaporkan kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap.(adl)

Burhanuddin Harus Minta Maaf

Kasus Penghinaan Pimpinan DPRD Medan

MEDAN- Perseteruan dua kader DPC Partai Demokrat Kota Medan semakin melebar. Semula antara Ketua DPRD Medan, Drs H Amiruddin dan Sekretaris Komisi A DPRD Medan, Burhanuddin Sitepu. Kini, Pimpinan DPRD Medan lainnya merasa terhina dan meminta agar Burhanuddin meminta maaf lewat media massa.

Konflik dua kader Partai Demokrat itu semakin melebar dikarenakan Burhanuddin menghina Ketua DPRD Medan dan sejumlah pimpinan dewan lainnya. Penghinaan itu dilontarkannya saat dilaksanakan rapat badan anggaran (Banggar) DPRD Medan.

Burhanuddin mengolok rekan satu partainya, Ketua DPRD Medan dengan perkataan tak senonoh, begitu juga pimpinan DPRD Medan lainnya. Akibatnya, Ketua DPRD Medan melaporkan Burhanuddin ke Badan Kehormataan Dewan (BKD) DPRD Medan, sedangkan pimpinan  DPRD Medan lainnya telah melayangkan surat ke Fraksi Demokrat, DPC Partai Demokrat dan Ketua DPRD Medan.

Dalam surat pimpinan DPRD Medan itu, Burhanuddin diminta membuat permohonaan maaf melalui media massa dalam waktu 2×24 jam terkait penghinaan pimpinan DPRD Medan. Apabila tak segera melakukan permohonan maaf, maka pimpinan DPRD Medan akan melanjutkannya ke jalur hukum.

Surat yang bersifat rahasia itu diketahui Sumut Pos, Minggu (9/10). Selain meminta maaf, surat itu juga meminta Burhanuddin untuk mengkui secara terang dan terbuka bahwa telah melakukan penghinaan dan makian terhadap Ketua DPRD Medan serta Pimpinan DPRD Medan. “Burhanuddin di-deadline 2×24 jam untuk melakukannya. Jika tidak mampu, maka DPC Partai Demokrat Kota Medan yang harus melaksanakannya,” demikian disampaikan sumber di DPRD Medan via telepon selulernya, akhir pekan kemarin (8/10).

Sumber itu memaparkan, surat yang ditujukan ke Fraksi Demokrat DPRD Medan, Ketua DPRD Medan dan DPC Partai Demokrat itu tegas meminta Burhanuddin. Apabila tak segera minta maaf, pimpinan DPRD Medan akan menempuh jalur hukum.

Menjawab informasi ini, Wakil Ketua DPRD Medan, Ikrimah Hamidy ST M Si sebelum berangkat menundai ibadah haji mengakui sudah melayangkan surat ke Fraksi Demokrat DPRD Medan, Ketua DPRD Medan dan DPC Demokrat Medan sejak beberapa hari lalu.

“Ya, kami meminta Buhanuddin untuk melakukan permohonan maaf resmi di media massa. Jika tidak mampu maka DPC Demokrat Kota Medan yang harus minta maaf,” ujar politisi PKS itu.

Sementara itu, Burhanuddin Sitepu sendiri tidak bersedia berkomentar mengenai sikap pimpinan dewan dan permohonan maaf yang harus dilakukannya.

Begitu juga, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Medan, Heri Zulkarnain yang sedang berada di Jakarta. Melalui telepon seluler dan pesan singkat, Heri enggan memberikan komentar apapun. (adl)

Dirjen Perhubungan Harus Proaktif

Jatuhnya pesawat milik maskapai penerbangan PT Nusantara Buana Air (NBA) jenis Cassa 212-200 menjadi pelajaran berharga bagi dunia penerbangan kita. Karenanya, pemerintah diminta proaktif memeriksa kelayakan pesawat yang hendak terbang. Hal ini dikatakan Dosen Fakultas Hukum Univ HKBP Nommensen yang juga Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM), August P Silaen SH MH kepada wartawan Sumut Pos Jhonson P Siahaan, beberapa hari lalu. Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, jatuhnya pesawat Cassa 212-200 kesalahan siapa?
Menurut saya itu kesalahan dari pilotnya, karena pilot seharusnya lebih teliti dan lebih hati-hati dalam mengemudikan pesawat. Sudah jelas cuaca buruk, tapi masih saja mengambil rute atau jalur itu juga. Jika sudah ada pemberitahuan cuaca sedang buruk, pilot harusnya mengambil rute lain, bukannya terbang melewati rute itu lagi.

Mengenai jumlah korban yang tewas, menurut Anda bagaimana?
Menurut saya, seharusnya tidak banyak korban yang jatuh, karena tidak ada ledakan dan pesawat tidak jatuh ke tanah. Seharusnya, masih ada korban yang bisa tertolong. Tapi, itu semua harus dikaji ulang kenapa bisa begitu?

Pendapat Anda terhadap kinerja Dirjen Perhubungan terkait jatuhnya pesawat ini bagaimana?
Menurut saya, Dirjen Perhubungan yang menangani pesawat dan penerbangan harus lebih serius lagi. Tidak hanya itu, pemerintah juga harus lebih proaktif mengawasi dunia penerbangan ini. Begitu juga dengan pesawat yang ada, pemerintah harus menata ulang semua pesawat agar layak terbang dan dilakukan pembenahan. Ini menjadi pelajaran buat pemerintah agar lebih teliti lagi.

Saran Anda terkait peristiwa jatuhnya pesawat Cassa 212-200 ini?
Ya, saran saya, maskapai penerbangan agar melakukan seleksi lebih ketat terhadap pilotnya dan SDM nya juga harus lebih ditingkatkan lagi. Para pilot juga harus diberikan pelatihan dan pendidikan bertaraf internasional dan nasional agar memiliki kualitas dan kuantitas pilot yang siap pakai.
Untuk masyarakat, soal kematian itu takdir dan bisa dimana saja kalau memang sudah takdir. Tapi jangan hanya karena peristiwa seperti ini masyarakat menjadi takut menggunakan pesawat terbang.(*)