28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14492

Macan Yaohan Gelar Belanja Gratis

Dalam ulang tahun ke-26 Macan Yaohan Supermarket menggelar program “Belanja Gratis Bersama Macan”. Program Belanja Gratis yang digelar sejak 2009 hingga kini berjalan sukses dan mendapat sambutan luar biasa dari konsumen. Sedikitnya 1.711 pelanggan Macan Yaohan Supermarket telah terpilih sebagai pemenang.

Dalam program Belanja Gratis yang digelar hingga 31 Desember 2011, setiap pelanggan ke-100 dan belanja di atas Rp150.000 akan langsung menang, tanpa diundi. Dan tentunya kesempatan lebih banyak dengan membeli produk Sarang Tawon, Nutricia, Frisian Flag, Nestle dan produk Unilever senilai belanja Rp50.000 akan langsung mengikuti program “Belanja Gratis” ini.

Karenanya kepada masyarakat untuk tidak melewatkan kesempatan emas ini, karena Anda berkesempatan memenangkan hadiah belanja gratis mulai dari 25 persen, 50 persen, dan 100 persen sampai dengan hadiah belanja gratis senilai Rp1.000.000. Semakin besar nilai belanja, semakin besar “Belanja Gratis” yang akan Anda dapatkan.

Program ini berlaku di semua oulet Macan Yaohan dan Macan Mart seperti di Medan Mall, Pulo Brayan, Merak Jingga, Aksara, Sukaramai, Iskandara Muda, Katamso, Merbau, Green Hill, Thamrin, Titi Papan, Kasuari, Pasar Merah dan Macan Mart  Jalan Surabaya.

Apakah hari ini giliran Anda belanja gratis di Macan Yaohan dan Macan Mart? Ayo belanja sebanyak-banyaknya, mungkin saja hari ini giliran Anda untuk memenangkan 100 persen Belanja Gratis! (rel)

Dukungan ke Suheri Harahap Terus Mengalir

Bursa Pencalonan Ketua KNPI Sumut

Pertarungan memperebutkan kursi Ketua DPD KNPI Sumut kian memanas. Sejumlah OKP yang mendukung Suheri Harahap MSi merapatkan barisan untuk satu suara memenangkan dalam Musyawarah Daerah (Musda) XX KNPI Sumut yang digelar di Prapat, Kabupaten Simalungun.

Salah satu OKP yang tetap ngotot dan bersikukuh mendukung Suheri Harahap untuk merebut kursi DPD KNPI Sumut, Ketua DPD Ikatan Pemuda Karya (IPK) Nelson Diapari Simanjuntak. Di hadapan 50-an massa OKP pendukung, Ketua DPD IPK Sumut ini menegaskan, ia komitmen untuk fight (bertarung) mendukung pencalonan Suheri Harahap menududuki kursi Ketua KNPI Sumut.

Pernyataan tersebut ditegaskannya di pertemuan lintas OKP pendukung Suheri Harahap di Wong Solo Jalan Gajah Mada Medan, Sabtu (8/10) malam. “Saya mengharapkan massa OKP pendukung Suheri Harahap untuk satu hati dan satu suara memenangkannya dalam pertarungan memperebutkan kursi Ketua KNPI Sumut, dalam Musda yang digelar di Kabupaten Simalungun,” tegas Nelson atau lebih akbrab disapa Econ.

Nelson Simanjuntak juga menegaskan agar massa OKP pendukung Suheri Harahap Msi, jangan mendengarkan isu-isu yang menyangkut SARA yang digelontarkan lawan politik Suheri Harahap. “Saya selaku Ketua IPK Sumut siap Dukung Suheri Harahap,” tegas Nelson Simanjuntak

Sementara Ketua Depidar II Soksi Sumut Indra Alamsyah SH k menghimbau agar massa pendukung OKP komitmen bersama satu suara untuk mendukung Suheri Harahap. “Kalau pun beliau melenceng, kita akan menjewernya,” kata Indra.

Dukungan serupa juga datang dari PW Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Sumut. Dukungan PW PMI Sumut ini langsung diberikan ketuanya Zaharuddin dan sekretarisnya Drs Joni Koto. “Kami mendukung Suheri Harahap menjadi Ketua KNPI Sumut karena kami ingin menjalankan tradisi. Kempimpinan Ketua KNPI Sumut harus satu priode. Kami juga mengiginkan adanya perubahan di tubuh KNPI Sumut dan memberikan kesempatan pada pemuda yang lainnya untuk memimpin KNPI Sumut,” tegas Zaharuddin. Ditegaskannya lagi, dukungan yang mereka berikan pada Suheri Harahap atas kesepakatan pengurus dan kader PW PMI Sumut.

Sementara itu Suheri Harahap Msi berjanji, apabila dirinya terpilih menjadi Ketua KNPI Sumut, ia komit mengembalikan APBD kepada OKP. “Saya siap menjadi pelayanan saudara-saudara, teman-teman OKP, untuk mengembalikan roh kejayaan KNPI Sumut,” tegas Suheri.(*/rud)

Pelung Real Estate di Sumut Tinggi

USU Buka Magister Manajemen Properti dan Penilaian

MEDAN- Pascasarjana USU membuka program studi baru yakni magister manajemen properti dan penilaian. Hal ini guna menyiapkan tenaga ahli-tenaga ahli di bidang properti guna pengembangkan real estate di Indonesia khususnya Sumatera Utara.

Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Tomi Wistan dalam sambutannya pada acara pembukaan dan promosi program studi magister manajemen properti dan penilaian sekolah pasca sarjana USU di kampus USU Medan, Sabtu(8/10) mengatakan, meskipun pasang surut selama delapan tahun belakangan terjadi di dunia properti, namun properti di Indonesia tetap memberikan prospek yang cerah. Pasalnya harga properti di Indonesia jauh lebih murah dibandingkan negara Eropa.

Tomi juga mengakui, selama ini masih banyak perusahaan properti di Sumatera Utara yang masih menggunakan manajemen konvensional.

“Sementara sejauh ini perusahaan properti di pulau Jawa sudah lama meninggalkan manajemen konvensional dan beralih ke manajemen profesional,” ucapnya.

Dengan hadirnya prodi magister manajemen properti dan penilaian di USU, bilang Tomi diharapkan mulai bisa  merubah sistem manajemen konvensional ke arah yang profesional.

Selain itu juga bisa melahirkan pengusaha properti yang mampu membangun perekonomian di Sumatera Utara.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilaian Kementerian Keuangan RI Jakarta, Dadan Kuswardi mengharapkan prodi magister manajemen properti dan penilaian di USU bisa disosialisasikan untuk bekal keilmuan properti yang diharapkan.

“Selama ini masih kurang lembaga pendidikan di bidang properti dan penilaian untuk menjadi acuan. Sehingga dengan hadirnya prodi magister manajemen properti dan penilaian di USU bisa menjadi acuan dalam kemajuan properti di Sumut,” ujarnya.

Sementara itu Pembantu Rektor IV USU, Prof Ningrum Natasa Sirait mengaku bangga dan puas atas kepercayaan yang diberikan terhadap USU untuk membuka prodi magister manajamen properti dan penilaian sekolah pasca sarjana di kampus USU.

Mengingat sejauh ini baru Universitas Gajah Mada yang sudah memiliki prodi magister manajamen properti dan penilaian sekolah pasca sarjana.

“Sebagai lembaga pendidikan kami merasa hal ini sangat penting dengan menyiapkan segala sesuatunya baik sarana dan prasarana lewat proses matang dan memakan waktu lama. Kesepannya kita akan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas agar mampu menjawab kebutuhan dunia pendidikan,” ungkap Ningrum sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut.(uma)

Motivasi Siswa Menuju LKS SMK Tingkat Nasional

MEDAN- Kegiatan lomba kompetensi siswa (LKS) tingkat SMK se-Kota Medan yang telah  berakhir Rabu (5/10) kemarin diharapkan melahirkan prestasi untuk tingkat nasional.

Mengingat selama ini siswa SMK asal Kota Medan masih minim atas prestasi LKS untuk tingkat nasional dan hanya mampu menembus tingkat provinsi.

Tidak tanggung-tanggung,  pemerintah Kota Medan bahkan menargetkan SMK kota Medan khususnya, mampu meraih prestasi nasional dalam kegiatan lomba kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.

“Kedepannya kita akan dorong siswa yang telah berhasil lolos tingkat provinsi untuk bisa bersaing dan menembus level nasional,” ungkap Kasi Kurikulum SMK Dinas Pendidikan Kota Medan Zulhanif, saat menutup LKS SMK se-Kota Medan, Kamis (6/10).

Masih menurut Zulhanif, para peserta yang mewakili Kota Medan dan berhasil mengikuti LKS provinsi diminta harus berusaha meningkatkan kompetensinya. Dengan begini, bilang Zulhanif, diharapkan bisa mengharumkan nama Kota Medan di tingkat nasional.

“Saya yakin, siswa Medan sudah mempersiapkan diri untuk kompetisi ini. Dan saya yakin tahun ini Medan bisa raih prestasi Nasional,” harapnya.

Sementara bagi siswa SMK yang tahun ini tidak mampu meraih juara, lanjutnya, agar tidak berkecil hati, dan diminta untuk kembali mengukir prestasi di tahun depan.

“Untuk meningkatkan kompetensinya para siswa, para guru sangat berperan dalam membantu siswanya untuk meningkatkan kompetensinya. Akan sulit kalau hanya mengharapkan siswanya sendiri,” sebutnya.
Dari 14 mata lomba tercatat SMK Negeri 1 Medan dan SMK Negeri 8 Medan memenangkan tiga mata lomba, SMK Negeri 2 Medan memenangkan dua mata lomba.

Lalu, sisanya diraih masing-masing  SMK Negeri 7 Medan, SMK Negeri 9 Medan, SMK Negeri 4 Medan, SMK Swasta Parulian, SMK Swasta Tritech, dan SMK Swasta YPK Medan.

Salah seorang siswi asal SMKN 8 Medan, Dessy Mawar Sari yang meraih nilai 93 dan mampu meraih nilai terbaik dalam mata lomba pelayanan restoran mengaku optimis  mengukir prestasi di level yang lebih tinggi lagi. “Saya akan berusaha keras mengharumkan nama sekolah, dan Kota Medan kalau bisa untuk tingkat nasional nantinya,” sebutnya.(uma)

Pagi Ini Sumut Pos Caisar Fun Bike Digelar

MEDAN- Sebanyak 4000 peserta akan mengikuti gelaran Sumut Pos Caisar  Fun Bike, Walk dan Aerobic di Lapangan Merdeka Medan, Jalan Pulau Pinang Medan, Pagi ini Pukul 06.00 WIB. Gelaran ini dibuka langsung anggota Dewan Pimpinan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Parlindungan Purba.

“ Total 4.000 peserta  ini sudah termasuk peserta Fun Bike, Walk, dan Aerobic,” bilang Irfan Nazri, panitia Sumut Pos Caisar, Sabtu (8/9).

Rute Fun Bike dan Walk dimulai dari Jalan Pulau Pinang menuju Jalan Balai Kota, Jalan Putri Hijau, H Adam Malik, Kapten Maulana Lubis, Bukit Barisan, Jalan Kereta Api dan finish kembali ke Jalan Pulau Pinang.
Para peserta akan diberikan  T-Shirt, snack dan diberi kesempatan mengikuti  lucky draw  dengan membawa guntingan kupon yang tertera di Sumut Pos.  “Hadiah lucky draw ada sepeda, spring bed, TV, hand phone, kompor gas, rice cooker, setrika dan hadiah lainnya,” bilang Irfan

Terpisah, Hirzan panitia Fun Rally Wisata menyebutkan, acara Sumut Pos Caisar, Fun Bike, Walk, dan Aerobicn
merupakan rangkaian acara HUT  ke 10 Harian Sumut Pos. Acaranya puncak perayaan ulang tahun dilaksanakan Minggu (23/10) dengan melaksanakan Rally Wisata yang startnya dari Lapangan Merdeka Medan dan finish di Them Park, Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Acara ini diikuti 200 mobil dan 500 sepeda motor  “Nah, bagi para Masyarakat Sumut khususnya masyarakat kota Medan yang ingin mengikuti fun rally ini bisa langsung mendaftar ke Harian Sumut Pos di Gedung Graha Pena di Jalan Sisingamangaraja Medan Amplas, tepatnya di depan pintu masuk Tol Amplas,” bilang Hirzan yang juga Wakil Pemimpin Redaksi (Wapimred) Sumut Pos  ini.

Peserta Fun Rally Wisata yakni membayar uang pendaftaran Rp 300 ribu untuk driver dan navigator. Sementara peserta sepeda motor dikenakan biaya Rp75 ribu per peserta. “ Setiap peserta berhak mendapatkan baju, snack, makan siang, dan kupon lucy draw yang akan diundi di acara tersebut. Sementara pemenang fun rally wisata mobil dan sepeda motor akan memperubutkan hadiah puluhan juta rumah. Selain itu tentunya seluruh peserta bebas masuk ke theme park gratis, dan akan dihibur oleh artis ibu kota,”  terang Hirzan.(omi)

Kekuatan Pengamanan Penuh

Jubileum 125 Tahun HKBP Wilayah II

MEDAN-Warga Medan disarankan untuk menghindari Jalan Sisingamangaraja/Teladan dan sekitar Stadion Teladan sekitarnya, bila tidak ada urusan perlu dan mendesak. Pasalnya, lalulintas di wilayah ini diprediksi akan sangat ramai sepanjang hari.

Maklum, besok Stadion Teladan akan dikunjungi lebih dari 100 ribu jemaat Huria Kristen Batak Protestan. Para jemaat ini mengikuti Ibadah Raya dalam rangka Jubileum 150 Tahun HKBP untuk wilayah II
Imbauan ini diucapkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Raden Heru Prakoso, kemarin (8/10).

Untuk menjamin keamanan dan suasana kondusif, Markas Besar Kepolisian daerah Sumatera Utara (Poldasu) mengerahkan setidaknya 950 personel. Personel pengamanan ini meliputi petugas berpakaian dinas (Pamovit, Sabhara, Satlantas) petugas berpakaian sipil.

(intel dan reserse), ditambah personel Satuan Brimob Poldasu ini disebar di sekitar Stadion Teladan Medan.
Rutusan personel ini bertugas menjaga keamanan dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan
yang dilakukan orang-orang yang memanfaatkan membludaknya peserta ibadah raya.

Pasukan Brimo Poldasu yang diturunkan dari Gegana dan Jihandak juga melakukan penyisiran di stadion dengan melakukan pemeriksaan satu persatu tempat duduk di tribun stadion.

“Mereka mengatur lalu lintas dan peserta yang diperkirakan ribuan jemaat, baik dari Kota Medan atau luar kota yang akan memadati stadion ini,” ujar Heru Prakoso, saat meninjau Stadion Teladan Medan, kemarin.
Selain itu, sterilisasi dilakukan untuk mengantisipasi ancaman teror bom. “Penyisiran ini untuk mengantasipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari orang-orang yang mencoba memanfaat situasi tersebut untuk menciptakan Sumut tidak aman,” ujar Heru.

Personel ini akan melakukan penjagaan selama 24 jam penuh, sesuai standar pengamanan.(rud)

Pertarungan Modivikator Motor Medan

Honda Oto Contest 2011

MEDAN-Atrium Medan Mall dipadati oleh pengunjung yang ingin menyaksikan pameran motor modifikasi Honda yang digelar Honda bekerja sama dengan majalah otomotif, Ototrend. Sebanyak 60 motor modifikasi mengikuti pameran yang berlangsung selama 2 hari (8 dan 9 Oktober 2011). Walaupun ini merupakan pameran pertama, sambutan masyarakat akan pameran ini sangat luar biasa. Modivikator yang ikut seserta juga lumayan banyak.

”Pameran motor modif ini merupakan yang pertama di Medan, kita tidak menyangka sambutan luar biasa yang diberikan oleh para otomodif,” ujar General Manager Ototrend, Yudy Hananta. Dengan sambutan luar biasa yang diberikan para pecinta motor modif ini, Yudy memastikan bahwa acara ini berhasil menarik perhatian warga kota Medan, terutama para pecinta otomotif.

Hal ini dinilai dari banyaknya peserta yang ikut serta, dengan hanya membawa 1 merk produk saja. “Ada 60 peserta yang ikut, dan ini cukup ba nyak mengingat otocontest ini hanya membawa 1 merk saja, yaitu Honda,” tambah Yudyn
Dengan 60 peserta, ada 13 kelas yang dipertandingan, mulai dari yang ekstrem, sweet, ceper dan lainnya. Pemenang nantinya akan mendapat kesempatan untuk mengikuti final secara nasional, dan pemenang nasional nantinya akan diikut sertakan ke acara pameran motor modif di Bangkok pada Maret 2012 mendatang.

“Secara nasional kita mengadakannya di 12 kota, pemenang provinsi akan mendapat kesempatan untuk mengikuti final di Surabaya desember mendatang, dan pemenang nasional akan kita ikut sertakan ke Bangkok Maret 2012 mendatang,” tambah Yudy.

Walau pameran ini merupakan pameran yang pertama, tetapi kans medan untuk menjadi juara nasional dinilai yudy cukup berpotensi. Dari pantaunannya, potensi motor untuk kelas ekstrem sangat menjanjikan. “Kelas ekstrem dari Medan saya lihat memiliki potensi, jadi saya rasa mereka juga akan mendapatkan kans,” ujar yudy.

Acara pameran motor modifikasi yang diselenggarakan oleh Ototrend yang bekerja sama dengan Honda ini juga memberikan berbagai perlombaan tersendiri. Ototrend sendiri merupakan tablid otomotif keluaran dari Jawa Pos Group. Seperti perlombaan Miss Honda Contest, rap, fotograpy dan dancer. (mag-9)

Sehari, 172 Orang Daftar Haji

Dua Calhaj Kloter 7 Gagal Berangkat

MEDAN-Minat dan kemampuan kaum muslim di Sumatera Utara untuk melaksanakan ibdah haji ternyata sangat tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh Sumut Pos dari Siskohat (Sistem Informasi Haji Terpadu) Sumut, rata-rata 172 jamaah mendaftar untuk menunaikan ibadah haji, setiap harinya.

Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Medan Drs HM Sazli Nasution, menjelaskan per 1 Oktober 2011 saja tercatat calon haji waiting list berada pada angka 52.788 orang.

“Enam hari kemudian, angka tersebut melejit menjadi 53.824,” ungkapnya Sazli.
Angka tersebut berpedoman pada porsi haji Provsu hanya 8.234 orang, untuk porsi haji untuk tahun 2017 sudah penuh. Sedangkan untuk jamaah yang berangkat haji tahun 2018 sudah mencapai 4.420 calon haji. Diperkirakan, dalam dua puluh tiga hari kedepan, porsi haji di Sumut untuk tahun 2018 akan penuh, dan setelah itu terisi waiting list untuk tahun selanjutnya.

Disinggung mengenai jemaah haji khusus melalui penyelenggara perjalanan haji, Sazli mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan tawaran dari pihak penyelenggara, yang tidak menungggu waiting list walaupun memiliki porsi haji.

“Semuanya itu diperhatikan dan Masyarakat harus cerdas menanyakan porsi mereka di tempat mendaftar. Jangan sampai terlantar nantinya,” ujarnya.

Kemenag Provsu  sendiri tetap memonitor dan mengawasi orang yang melaksanakan ibadah haji khusus yang bekerja sama dengan Jakarta.

“Saya meminta Kepada mereka yang ingin mendaftar calon haji, agar menanyakan berapa nomor kursin
apakah ada dan kapan berangkatnya. Kalau tidak ada nomor kursi berarti non kuota,” terangnya.

Gagal Berangkat

Pada musimhaji tahun ini, 455 jamaah calhaj Kloter 07/Mes berangkat, Sabtu (9/10) pukul 09.48 WIB. Dua calon haji gagal berangkat dikarenakan sakit dan hamil.

Keduanya diketahui bernama Wilda Sarah Binti Abdul Karim Pohan (45) dengan nomor manifest 385 warga Medan dan seorang calon haji asal Deli Serdang juga ditunda keberangkatannya dikarenakan sakit sebelum masuk Asrama Haji Medan, atas nama Sutikno Bin Notowinangun Kasam (40) dengan nomor manifest 198.Kini Sutikno mendapat perawatan secara intensif di RSU Permata Bunda Medan.

Sementara itu kloter 07/MES sebanyak 455 jamaah calon haji, diantaranya Deli Serdang 369 orang, Medan 78, Binjai 1, dan ditambah 5 orang petugas.

“Sutikno di tunda keberangkatannya karena sakit gagal ginjal dan calon haji asal Medan juga dibatalkan karena hamil. Biasanya sakit apapun kalau layak terbang, akan tetap diberangkatkan. Karena nanti di Makkah calon haji akan dilayani kesehatannya. Jika penyakitnya parah, akan dirujuk ke RS Haji di Makkah,namum yang penyakit yang dialami sutikno tidak mengizinkan sutikno untuk diberangkatkan, kalau penyakitnya sutikno sudah sembuh akan diberangkatkan kloter selanjutnya.itu pun kalau ada yang kosong atau yang tundah berangakat dikloter selanjutnya” ungkap Sazli Nasution.
Sedangkan Wilda Sarah terhalang berangkat dikarenakan hamil berusia 6 bulan. “Wilda gagal berangkat dikarenakan hamil mudah,” ungkapnya .

Selanjutnya Sazli juga menungkapkan seorang jamaah Jasungkunon Marif Pasaribu (70) manifes 321 asal Warga Desa Manggis Sosa Kabupaten Padang Lawas mengalami penyakit Hernia. “Jamaah haji asal Sumatera Utara dari media center haji di Arab saudi satu orang jamaah haji sakit asal padang lawas mengalami penyakit Hernia saat ini dirawat RS.King Fadh di Jedah,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan setiap jamaah yang sakit akan ditolong tim medis di Arab Saudi. “Jamaah yang sakit, tim medis standby untuk menolong secara medis kalau penyakit yang dialami parah akan dirujuk kerumah sakit setempat,” tandas Sazli.(mag-7)

Jalin Hubungan Jarak Jauh, Grogi Bertemu Ngarso Dalem

Achmad Ubaidillah, Pemuda Lampung Calon Menantu Sultan Hamengku Buwono X

Pada 16-19 Oktober nanti, Sri Sultan Hamengku Buwono X menikahkan putri bungsunya, GRAj Nurastuti Wijareni. Adalah Achmad Ubaidillah yang telah dipilih menjadi menantu Ngarso Dalem. Siapa dia dan bagaimana kisah perkenalan mereka?

AGUS WIRAWAN, Jakarta

Saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jl Merdeka Selatan, Achmad Ubaidillah, 30, masih tetap seperti biasanya. Suka bercanda dengan teman-teman sekantor. Padahal, sejak Juli lalu, dia resmi menjadi bangsawan Keraton Jogjakarta Hadiningrat dengan gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara.

Ubai-panggilan akrab Ubaidillah- mendapat gelar tersebut karena sebentar lagi mempersunting GRAj Nurastuti Wijareni, putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, yang bergelar Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendaran
Lahir di Jakarta pada 26 Oktober 1981, Ubai saat ini bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di sekretariat wakil presiden (setwapres). Sejak Maret lalu, dia menjabat Kasubid Komunikasi Politik Bidang Media Cetak. “Saya yang ngurusi isu-isu politik,” kata Ubai di ruang rapat lantai 5 Gedung II Kantor Wapres (5/10).

Alumnus Pascasarjana Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) itu sebelumnya menjadi ajudan Sekretaris Wakil Presiden Tursandi Alwi. Ubai menjadi anak buah Tursandi sejak 2003, saat dirinya baru lulus dari STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri) dan Tursandi masih menjadi gubernur Lampung. Tamat S-2, dia kembali menjadi ajudan Tursandi yang telah menjadi Seswapres.

Ubai mengungkapkan, sejak kecil dirinya menjalani hidup apa adanya dan tidak pernah bermimpi muluk-muluk. Apalagi ingin memiliki istri seorang putri raja. Maklum, dia tidak berasal dari keluarga pejabat tinggi atau pengusaha, apalagi ningrat.

Orang tuanya yang asal Lampung adalah orang biasa. Almarhum ayahnya, H Jusami Ali Akbar, adalah pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ibunya, Hj Nurbaiti Helmi, merupakan pensiunan Kantor Kementerian Agama.
Perkenalan Ubai dengan Jeng Reni -panggilan akrab GRAj Nurastuti Wijareni- terjadi pada Januari 2007. Saat itu, dia diajak temannya menemui anak tertua Sultan, Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurmalita Sari, di salah satu mal di Jakarta. Saat itu, Nurmalita membawa serta adik-adiknya. Yakni, GRAj Nurkamnari Dewi, GRAj Nurabra Juwita, dan GRAj Nurastuti Wijareni.

“Pertemuan pertama itu, saya langsung tertarik sama Reni karena orangnya diem sambil makan,” tuturnya.
Malamnya, Ubai mencoba meminta nomor ponsel Reni dari kakaknya, tapi tidak diberi. Beruntung, beberapa hari kemudian, ada pertemuan kedua yang kembali mempertemukan dirinya dengan Reni. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Ubai langsung meminta nomor telepon Reni. “Setelah itu, ya kami intens SMS-an, telpon-telponan,” katanya.

Ubai sempat cemas. Sebab, Reni hanya memiliki waktu beberapa bulan di Jakarta karena harus kembali melanjutkan kuliah di Swiss. Saat itu, finalis Miss Indonesia 2009 tersebut sedang memanfaatkan waktu libur untuk penelitian skripsi tentang transportasi massal, busway, di Jakarta.

Tak mau berlama-lama, saat menonton Java Jazz pada Maret, Ubai mengungkapkan isi hatinya. “Tapi, saya bilang lagi cari istri. Kalau mau, ayo,” ungkap Ubai kepada Reni.

Tapi, Reni tidak langsung menerima permintaan menikah dari orang yang baru beberapa bulan dikenalnya itu. Seperti halnya orang Jawa, dia tidak mau mengatakan secara tegas sikapnya. Reni hanya menjawab secara diplomatis. “Katanya, jalani saja dulu. Tapi, menurut saya, itu pun sudah cukup menjawab bahwa dia bersedia menikah sama saya,” tegasnya.

Alhamdulillah, kata Ubai, hari demi hari, hubungan mereka semakin serius. Meski Reni telah kembali ke Swiss, hubungan mereka tetap terjaga. Ubai memanfaatkan teknologi internet untuk tetap bisa berkomunikasi dengan kekasihnya tersebut. “Kan ada YM (Yahoo Messenger) dan Skype, meski saya harus tidur larut malam menunggu online,” tuturnya.

Saat itu, Ubai masih menjadi staf pribadi Seswapres Tursandi. Kesibukannya sering membuat dirinya pulang pukul 20.00 hingga 22.00. Meski capek, Ubai tidak lantas tidur. Dia memilih menghubungi kekasihnya yang sedang pulang kuliah. “Iya. Sebab, kalau di sini pukul 11 malam, di sana (Swiss, Red) pukul 6 sore, pas Reni pulang kuliah. Tapi, saya ya harus tahan ngantuk dulu,” tambahnya.

Setelah menjalani hubungan sekitar empat tahun, Ubai lantas melangkah ke jenjang yang makin serius, yaitu melamar Reni. Dia meminta Seswapres Tursandi menjadi wakil keluarga untuk menemui ayah Reni, Sultan HB X. Seperti lelaki pada umumnya, dia sempat grogi menemui Sultan. “Tapi, tekad saya sudah bulat. Saya cinta sama Reni,” ujarnya.
Ubai memandang, kedudukan Sultan sebagai raja hanya nilai plus Reni. Tanpa dia sebagai anak raja pun, Ubai menegaskan akan tetap menikahi Reni. Sebab, dirinya mengaku sudah cocok dari segala hal dengan anak bungsu Sultan itu.

“Saya merasa sudah siap menemui Sultan. Untungnya, orangnya baik. Ibu Kanjeng Ratu Hemas juga baik,” katanya memuji calon mertuanya.

Sebenarnya, itu bukan pertemuan pertama dengan Ngarso Dalem (sebutan rakyat Jogja untuk Sultan). Beberapa saat setelah berkenalan pada 2007, Reni berani membawa Ubai menemui keluarga besarnya. Tepatnya saat Sultan berulang tahun pada 2 Maret. “Alhamdulillah, Sultan orangnya baik. Tapi, saya ditanya kerjanya di mana, tinggalnya di mana,” kenangnya.

Setelah lamaran selesai, Ubai mulai lebih banyak berbincang dengan calon mertuanya itu. Meski bukan orang Jawa dan sama sekali tidak bisa berbahasa Jawa, dia yakin bisa bergaul dengan kalangan bangsawan dengan sopan. Sultan tidak mempermasalahkan dirinya yang bukan keturunan Jawa. “Sultan bilang, “banyak kok saudara saya yang menikah dengan orang Kalimantan dan Sumatera?,” ungkapnya.

Anak bungsu di antara enam bersaudara tersebut menegaskan sangat mencintai calon istrinya itu. Sebab, meski merupakan putri raja, sikap Reni tidak manja dan sombong. “Reni memang lembah lembut (lemah lembut, Red), ayu, dan berpandangan luas. Tapi, kalau ada yang berpikir anak raja itu kolot atau sombong, sampai sekarang nggak ada itu. Reni orangnya sederhana,” lanjut dia.

Bahkan, Reni tidak menolak ditraktir makan di tempat yang biasa saja. Tempat makan pinggir jalan favorit mereka adalah soto ceker Apjay (Apotik Jaya, Red) di Blok M. “Biasanya, habis futsal, saya ajak Reni makan di situ bersama teman-teman. Saya seminggu tiga kali futsal. Rabu di hanggar, Jumat di Baruna sama teman-teman kantor, Minggu di Pasar Minggu,” ungkapnya.

Mengenai urusan perut itu, Ubai menyatakan sampai saat ini masih bisa menyatukan keinginannya dengan Reni. Bahkan, Reni-lah yang sekarang mulai terbawa kesukaan Ubai makan makanan pedas. Padahal, sebelumnya Reni hanya menyukai makanan yang manis, khas orang Jawa. “Makan yang manis tetap, tapi sekarang mulai suka yang pedas-pedas,” ujarnya.

Sebelum sah menjadi keluarga keraton seusai pesta megah yang digelar di Jogja pada 16?19 Oktober nanti, Ubai mulai belajar bahasa Jawa dari calon istrinya. “Contohnya, mau pamit, nuwun sewu. Tapi, susah ya kalimat Jawa itu. Saya sering diketawain kalau salah ngomong,” katanya lantas tersenyum.

Mendekati hari H pernikahan, Ubai semakin deg-degan. Undangan telah dicetak dengan dua versi, bahasa Indonesia dan Inggris. Tapi, dia malah bingung saat disebut ada juga undangan yang berbahasa Jawa yang dipersiapkan Reni. Untuk suvenir, mereka berdua yang menyiapkan. “Suvenirnya buku notes yang ada nama kami di dalamnya. Sampulnya dari batik. Kami sudah pesan untuk 4.300 tamu,” ungkapnya.

Undangan yang disebar, kata Ubai, paling banyak untuk tamu Sultan. Sebab, keluarganya sudah menyiapkan acara ngunduh mantu pada 27 November di Gedung Sampoerna Strategic, Jakarta, dengan memakai adat Lampung. “Jadi, kalau di Jogja itu, kami ikut aturan keluarga Reni. Tapi, kalau di Jakarta, nanti ya pakai adat Lampung, pakai baju Tapis,” tegasnya.

Ubai juga sudah mempersiapkan cuti kerja mulai 13 Oktober nanti. Undangan untuk Seswapres sudah dia serahkan sendiri. Sementara itu, untuk undangan bagi wakil presiden, pihak keraton yang akan menyerahkan langsung kepada Boediono. “Setelah nikah nanti, Reni tinggal di Jakarta karena dia punya bisnis di Blok M Square. Jual pernak-pernik Jogja. Namanya Baticoo,” jelasnya. (wir/c5/nw/jpnn)

Kakao Indonesia Kembali Bergairah

Nesttle Investasi USD200 Juta

JAKARTA-Pasar kakao Indonesia kembali bergairah. Dalam beberapa tahun ke depan, investasi perkebunan kakao akan makin kompetitif dan ekonomis. Selain karena konsumsi kakao di dalam negeri sekitar 200 ribu ton per tahun belum tertutupi dari kapasitas yang ada baru 170 ribu ton, Nesttle SA bakal mendirikan pabrik kakao di Indonesia. Nesttle SA, perusahaan asal Swiss itu bakal berinvestasi senilai USD 200 juta.

“Apabila investor lainnya juga ingin investasi seperti yang dilakukan Nesttle, maka pasar kakao di dalam negeri akan tumbuh besar,” kata Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), Zulhefi Sikumbang di Jakarta, Jumat (7/10).
Ia mengatakan, pasar kakao di Indonesia akan tumbuh signifikan dengan masuknya sejumlah investor asing ke industri tersebutn selain pasar yang besar juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang tinggi. “Kami optimis industri kakao akan kembali berkembang, karena sejumlah produsen kakao di dalam negeri cenderung mati suri,” katanya.

Nesttle sebelumnya mendirikan pabrik kakao di Malaysia, namun pasarnya dinilai kecil, sehingga sulit berkembang, karena itu berusaha untuk melebarkan sayapnya dengan masuk ke pasar Indonesia. Produk kakao dari Malaysia pada umumnya diekspor ke Indonesia seperti Milo (susu bubuk coklat). Pasar kakao Indonesia yang besar itu menarik Nesttle untuk melakukan ekspansi usaha di Asia khususnya di Indonesia, karena jumlah penduduknya yang besar.

Meski saat ini produksi kakao Indonesia merosot hampir 50 persen, akibatnya banyak petani kakao yang mengalihkan kegiatannya ke karet dan kelapa sawit. “Kalau menanam kakao banyak menemui kesulitan karena banyak penyakit, apalagi saat ini iklim tak menentu, dibanding menanam karet, jagung dan kelapa sawit,” jelasnya.

Lantaran para petani harus mendapat penyuluhan dan pemerintah juga harus giat melakukan promosi agar investor asing lebih aktif melakukan ekspansi di pasar domestik. (lum/jpnn)