29 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14575

Marlev Mundur dari Pelatnas

JAKARTA-Karut marutnya kondisi prestasi PBSI ternyata mulai membuat beberapa pihak kehilangan kepercayaan diri untuk mengembalikan prestasi PBSI. Salah satunya adalah asisten pelatih tunggal putri Marlev Mainaky.

Untuk kali kedua, lelaki 39 tahun tersebut menyatakan mengundurkan diri dari posisinya melatih Adrianti Firdasari dkk. Alasannya, Dia merasa gagal memberikan prestasi bagus bagi pemain tunggal putri Indonesia.

“Saya sudah empat tahun melatih, hasilnya biasa-biasa aja. Saya harus gentle memberikan kesempatan bagi pelatih-pelatih yang banyak (di PB PBSI) dan lebih berpengalaman  dari saya,” ujarnya melalaui pesan singkat kepada Jawa Pos, tadi malam (20/9).

Alasan yang dikemukakan Marlev ini memang berbeda dengan alasannya keluar kali pertama pada Maret lalu. Saat itu, adik kandung pebulu tangkis Rexy Mainaky menegaskan bahwa dirinya mundur karena tidak mendapatkan porsi melatih yang jelas semenjak masuknya pelatih asing asal Tiongkok Li Mao.

Sayang saat disinggung mengenai hal itu dan adanya singgungan dengan PB PBSI, dia mengatakan bahwa pendapat tersebut tidak benar.

Saat dikonfirmasi Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto membenarkan kabar mundurnya Marleve. Bahkan, surat pengunduran diri Marlev telah diserahkan per September 2011. Tapi, dia tidak menyebutkan alsannya dan sampai kemarin pihaknya belum mengambil tindakan apapun.

“Alasannya, yang pasti bukan karena posisinya di sektor tunggal putrid yang tidak jelas terkait kehadiran Li Mao dan Wong Tat Meng,” ucapnya singkat.

Pernyataan Yacob itu ternyata berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh Kabid Binpres PB PBSI Hadi Nasri. Dia memaparkan bahwa pihaknya sudah rela ditinggal Marlev karena permintaannya ini sudah diajukan tak hanya sekali.
Mengenai siapa yang akan menggantikan posisi Marlev, Hadi menegaskan jika tidak akan penambahan pelatih baru. Dia menganggap tenaga pelatih yang ada di PSSI sudah cukup untuk melatih para pemain tunggal putri Pelatnas.

“Tidak akan ada yang masuk. Posisi untuk itu (menangani tunggal putri) sudah cukup. Selain pelatih Li Mao, masih ada asistennya Wong Tat Meng (dari Malaysia) dan Liang Chiu Sia (pelatih lama pelatnas),” tuturnya. (aam/jpnn)

Lapangan Tergenang Latihan tak Kelar

MEDAN-Pada lanjutan sesi seleksi pemain PSMS pada Rabu (21/9) sore, latihan harus dihentikan karena lapangan Stadion Kebun Bunga tergenang akibat hujan yang turun cukup deras.

Bukan takut kondisi kesehatan pemain nantinya menurun, tapi kondisi lapangan memang tak memadai untuk latihan dilanjutkan. Pernyataan itu langsung keluar dari mulut Suharto yang juga ikut berhujan-hujanan saat melatih para pemain.

Pada awal turun hujan, latihan masih diteruskan beberapa menit hingga terlihat lapangan tergenang dan tak lagi mendukung efektivitas dilakukannya latihan. “Padahal pada sesi ini kita sudah mencoba melatih pemain untuk menerapkan ball possession. Ya, belum selesai sepenuhnya tadi latihannya,” katanya.

Suharto menuturkan, lanjutan latihan akan dilakukan besok (Hari ini, Red). “Materi yang belum selesai ini akan dilanjutkan besok. Tentunya akan mengulang dari awal lagi, agar mereka lebih matang lagi tentang mengorganisasi pertahanan di tengah lapangan,” tegasnya.

Sementara itu, Roekinoy menuturkan, ternyata Syaiful Wingback asal Persisam yang dikabarkan kabur pada Senin (19/9) malam hanya untuk berbincang dengan temannya yang juga pesepak bola.

Namun, setelah dikonfirmasi oleh Kinoy, ternyata Syaiful telah diajak oleh management Persiba untuk bergabung di sana. “Selasa (20/9) pagi dia berangkat dari sini,” bilang Kinoy. (saz)

KONI Sumut Belum Mengambil Sikap

MEDAN-Penetapan Darwin Syamsul sebagai Ketua Pengprov PSSI Sumut terus menuai kecaman. Kendati begitu, Ketua Panitia Musdalub PSSI Sumut Catur Agus Saptono menyatakan Musdalub sudah berjalan sesuai ketentuan.
Catur menyebutkan bahwa yang membuat kekisruhan itu terjadi adalah protes dari pendukung Ir Kamaluddin Harahap MSi yang keberatan atas pengurangan suara dukungan yang disebabkan adanya Pengcab/klub yang memberi dukungan ganda kepada dua kandidat.

Selain itu Catur juga menyebutkan bahwa kubu Kalamluddin Harahap keberatan dengan aturan main yang ditetapkan panitia dengan melibatkan Pengcab yang SK nya di tanda tangani Ketua PSSI Sumut periode 2006-2010 atas nama Drs Chaerullah SIP MAP dan bukan SK yang dikeluarkan oleh Ketua PSSI Sumut periode 2010-2014 atas nama Drs Risuddin.

Sayangnya, apa yang diungkapkan Catur ini bertolak belakang dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Pasalnya, kekisruhan itu diawali karena panitia tidak pernah melakukan ferivikasi dan mengumumkannya kepada publik, sehingga pendukung Kamaluddin mengelar protes dan enggan masuk ke dalam ruangan yang mengharuskan mereka terlebih dulu membubuhkan tanda tangan di absensi.

“Jika kami membubuhkan tanda tangan, maka jumlah peserta  Musdalub yang diragukan keabsahannya itu akan quorum. Kami tidak ingin itu terjadi karena kami melihat ada sejumlah kecurangan yang akan menguntungkan kubu Darwin. Tapi jika panitia mengumumkan hasil ferivikasi sehari sebelumnya, kekisruhan itu pasti tidak akan terjadi. Jadi, mereka (panitia, Red) tidak perlu memutar balikkan fakta, karena Musdalub itu disaksikan ratusan, bahkan mungkin ribuan insan sepak bola Suamtera Utara. Mereka menjadi saksi atas kecurangan dan kezoliman yang dilakukan panitia kepada kami,” bilang Yusro, perwakilan dari Pengcab PSSI Batubara.

Pada Musdalub lalu panitia tetap menggelar Musdalub meski sebagian besar peserta tidak bersedia memasuki ruangan karena merasa dicurangi dan diperlakukan tidak adil.

Kendati dengan jumlah peserta yang sangat minim dan tidak quorum, namun panitia tetap menggelar Musdalub dan memilih Darwin Syamsul sebagai Ketua PSSI Sumut.

Mendapati hal tersebut, para pendukung Kamaluddin Harahap pun membuat Musdalub tandingan yang diikuti sebanyak 23 perwakilan Pengcab/Klub dan memutuskan Kamaluddin Harahap sebagai Ketua PSSI Sumut periode 2011-2015.

Menanggapi hal tersebut Ketua Harian KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis saat dihubungi mengungkapkan bahwa pihaknya belum bisa menentukan sikap atas konflik ini. Pihaknya, masih menunggu berita acara soal Musdalub tersebut. Namun, KONI mengatakan, pihak Kamaluddin Harahap sudah memberikan surat permohonan rekomendasi kepada KONI Sumut pada Selasa (20/9) lalu.

“KONI berusaha melakukan mediasi persoalan dengan jernih. Kalau kedua belah pihak merasa belum puas dan ngotot maka keduanya bisa mengadukan masalah ini ke badan arbitrase,” tegasnya. (jun/saz)

Beo Nias Jadi Maskot

Porseni IX BPD se-Indonesia 2011

MEDAN-Pada Porseni IX BPD se-Indonesia 2011 yang diselenggarakan di Sumut dan Bank Sumut sebagai tuan rumah, ternyata memiliki misi mulia. Misi ini berupa melestarikan satwa langka Beo Nias. Untuk itu Beo Nias ini pun dipakai sebagai mascot dan untuk memvisualisasikan perhelatan tingkat nasional tersebut.

Direktur Umum PT Bank Sumut M Yahya yang pada kegiatan ini sebagai ketua panitia kegiatan menjelaskan, Beo Nias ini merupakan burung khas dari Sumut yang sudah sangat langka dan mempunyai habitat asli di pulau Nias. “Beo Nias ini memiliki suara nyaring dan apabila dilatih nanti dapat berbicara. Dan dengan penggunaan maskot Beo Nias ini diharapkan bisa membantu melestarikannya,” jelasnya, Rabu (21/9).

Pakaian yang dikenakan Beo Nias ini sebagai mascot adalah pakaian khas Melayu yang menggambarkan tempat dilaksanakannya Porseni tersebut di Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumut yang tengah berbenah diri di segala bidang menuju kota Metropolitan.

Posisi badan Beo Nias yang melambaikan tangan menggambarkan keramahan masyarakat Sumut dalam menyambut setiap tamu yang datang berkunjung ke daerah-daerah di Sumut yang kaya dengan keberagaman etnis, adat, budaya dan suasana yang kondusif.

Sementara itu, tulisan Pekan Olahraga dan Seni IX BPDSI 2011 menunjukkan kegiatan olahraga dan seni yang dilaksanakan dengan kepercayaan yang diemban Bank Sumut sebagai tuan rumah.

Diharapkan Bank Sumut menjadi tuan rumah yang baik untuk menyambut semua kontingen yang akan bertanding agar merasa betah selama mengikuti seluruh kegiatan. (saz)

30 Stand UMKM Siap Rebut Simpati Pengunjung

MEDAN-Untuk memeriahkan perhelatan Porseni IX BPD se-Indonesia 2011, Bank Sumut menyiapkan 30 stand, baik foodcourt maupun produk UMKM.

Diharapkan 30 stand ini bisa meraih simpati 4000 pengunjung yang bakal hadir di Kantor Bank Sumut Jalan Imam Bonjol No 18 Medan pada Opening Ceremony yang akan dimulai Sabtu (24/9) pagi.

Koordinator UMKM Bank Sumut Endar Sakti Pane menjelaskan, sentra UMKM yang akan digelar di lapangan parkir Kantor Bank Sumut ini akan diisi pelaku usaha yang juga merupakan nasabah Bank Sumut. “Sentra UMKM ini nanti bisa dikatakan replikanya wisata di Sumut. Karena baik dari masakan dan makanan khas juga oleh-oleh dari berbagai daerah di Sumut bisa didapat di sini,” terangnya.

Uniknya lagi, di lokasi tersebut nantinya akan ada semacam pemandu yang masing-masing akan menerangkan makanan maupun masakan yang ada di masing-masing stand.

“Dan untuk mempermudah, belajar dari tahun-tahun sebelumnya, soal pembayaran yang dibuat dengan cara kupon, maka tahun ini kita buat dengan cara pembayaran cash and carry. Jadi, cari makanan yang disuka, langsung bayar,” kata Endar.

Di pelataran parkir tersebut nantinya, akan terdapat dua lokasi. Lokasi pertama untuk foodcourt dan live music yang disediakan stage dan lokasi kedua yakni pameran UKM.

Sementara itu, hingga Selasa (20/9), baru 10 orang tamu yang datang. Tujuh orang dari kontingen Sumsel-Babel yang telah sampai sejak Senin (19/9) lalu. Dan tiga orang dari kontingen Papua yang juga telah sampai pada hari yang sama.
Untuk menampung sekitar 1500-an kontingen, Bank Sumut telah menyediakan sedikitnya 12 Hotel, baik berbintang lima hingga bintang tiga. Adapun ke-12 Hotel tersebut yakni Garuda Plaza, Emerald, Aston City Hall, Swissbel, Danau Toba, Dharma Deli, Arya Duta, Soechi, JW Marriott, Tiara, Grand Antares dan Grand Angkasa. (saz/jpnn)

PB TI Semakin Optimis

JAKARTA-Tim Taekwondo Indonesia proyeksi SEA Games XXVI/2011semakin percaya diri. Itu  seiring keberhasilan mereka meraih 13 emas empat perak, dan tiga perunggu dalam kejuaraan Australia terbuka di Gold Coast Australia yang berakhir 18 September lalu.

“Kami semakin optimistis, tapi kami belum bisa puas karena ujian sesungguhnya anak-anak adalah di SEA Games nanti,” kata Staf Khusus PB Taekwondo Indonesia (TI) Lioe Nam Khiong melalui pesan elektronik kepada media, kemarin (21/9).
Menurut dia, ketidakpuasan harus ditanamkan agar anak didiknya tidak besar kepala menjelang tampil di SEA Games pada 11-22 November mendatang.  Alasannya, Australia terbuka hanyalah ajang uji coba sehingga lawan yang turun belum menunjukkan kekuatan sesungguhnya.

Namun, dia memberikan kredit poin bagi kelas bantam putri -53 Kg dan -68 putra. Kedua kelas itu diyakini akan menjadi penyumbang pasti emas Taekwondo pada SEA Games. Pasalnya, pada kejuaraan di Australia melawan atlet dari negara kuat Taekwondo, wakil Indonesia berhasil mencipatkan final sesama petarung merah putih.

Meski sukses meraih banyak medali, Nam Khiong menilai secara teknik Gerry Rangga Vega dkk. Masih belum makismal. Dia melihat maslah itu masih bsia diperbaiki sehingga semakin matang di SEA Games. Demikian pula dengan mental, pemainnya diharapkan bisa menghilangkan perasaan ragu-ragu yang masih tampak saat bertarung.
“Dari uji coba ini, para atlet rupanya masih harus mengasah kemampuan teknik dan mental bertarungnya,” ujar lelaki yang dalam kejauraan di Australia itu menjadi ketua rombongan.

Pada SEA Games mendatang, Indonesia sendiri menarget untuk bisa meraup enam emas. Tapi, usaha tersebut dipastikan tidak mudah karena harus bisa melewati hadangan Thailand, Vietnam dan Filipina. Itu karena Thailand dan Vietnam pun demikian memiliki juara dunia. (aam/jpnn)

Vettel Ogah Santai

Jelang Grand Prix Malam Hari di Singapura

SINGAPURA- Sebastian Vettel akan menjalani start ke-50-nya bersama Red Bull di Singapura akhir pekan ini. Dan di akhir lomba, dia bisa merayakannya sebagai double world champion termuda dalam sejarah.
Sebastian Vettel, oh, Sebastian Vettel. Umur masih 24 tahun, sudah di ambang jadi juara dunia Formula 1 sebanyak dua kali.

Di Grand Prix Singapura akhir pekan ini, kalau dia meraup 13 poin lebih banyak dari pesaing terdekat di klasemen, maka gelar 2011 resmi menjadi miliknya. Perolehan poinnya tidak akan lagi bisa dikejar di lomba-lomba yang tersisa.
Alangkah istimewanya prosesi penguncian gelar itu, bila bintang Red Bull-Renault tersebut merayakannya sambil berdiri di puncak podium Singapura!

Akhir pekan ini, walau sebenarnya bisa santai, Vettel tak ingin tampil biasa-biasa saja. Dia masih ingin menang, masih akan tampil ngotot.

“Sebastian tidak ingin bersantai menuju gelar juara dunia. Dia benar-benar ingin mendapatkannya secara meyakinkan,” begitu ucap Adrian Newey, bos teknis Red Bull, seperti dilansir Autosport.

Vettel juga punya alasan ekstra untuk habis-habisan di jalanan Marina Bay, Singapura. Pembalap Jerman itu belum pernah menang di sana, setelah kesalahan-kesalahan kecil menghalangi upayanya dalam dua tahun terakhir. Seperti melewati batas kecepatan di jalur pit.

Tahun lalu, Vettel tetap mampu finis kedua, tidak jauh di belakang Fernando Alonso (Ferrari). Musim ini, dia menegaskan niatan untuk finis di depan semua pesaing.

“Saya sangat suka sirkuit ini. Sangat menantang. Ada banyak tikungan, panjang, panas, dan balapan diselenggarakan di malam hari. Ada banyak sekali hal spesial di Singapura,” ucapnya via rilis resmi Red Bull.

Kata Vettel, gelar juara mungkin belum tentu dia kunci di Singapura. Tapi dia menegaskan akan memburu kemenangan.
“Mobil kami tampaknya sangat kompetitif di sana. Semoga kami bisa datang dan meraih kemenangan,” ujarnya. “Melihat perebutan gelar, memang masih banyak yang harus kami lakukan. Kami berada di posisi yang sangat kuat, dan kami layak mendapatkannya karena kami telah bekerja keras dan membuat sangat sedikit kesalahan. Selama kami pergi dari Singapura dengan perolehan poin lebih, maka kami sudah bisa dianggap bekerja dengan baik. Kita lihat saja nanti,” paparnya.

Bagi para pesaing, yang mereka bisa lakukan hanyalah tampil maksimal dan sebisa mungkin menghalangi terjadinya pesta gelar Vettel di Singapura.

“Kami masih harus menghadapi enam lomba tersisa, itu berarti enam kesempatan untuk menang. Kami di sini untuk menang, balapan memburu gelar juara dunia. Masih terlalu dini untuk melempar handuk,” tandas Jonathan Neale, managing director McLaren-Mercedes. (aza/jpnn)

Lebih Pantas Digelar di Jalanan

Cerita Laga Floyd Mayweather Jr vs Victor Ortiz Berlanjut

Petinju asal Meksiko, Juan Manuel Marquez tak ingin tinggal diam untuk mengomentari laga kontroversial, Floyd Mayweather Jr vs Victor Ortiz beberapa waktu lalu. Menurutnya, keduanya tak berperilaku seperti olahragawan sejati.
Bagi La Dinamita, baik Ortiz maupun Mayweather sungguh tak sportif. Sikap dan kelakuan keduanya tak bisa diterima, karena sikap seperti itu (penandukan kepala-Ortiz, mencuri pukulan saat break-Mayweather Jr) hanya pantas dilakukan di jalanan, bukan di atas ring dengan status petinju profesional.

“Saya pikir, apa yang dilakukan Victor Ortiz, tak bisa diterima. Menanduk dengan kepala merupakan hal yang biasa dilakukan di jalanan dan tak pantas untuk petinju profesional. Dan Mayweather, dia membalasnya dengan sikap yang lebih menunjukkan petarung jalanan,” cetus Marquez, seperti dilansir ABS-CBN News, Rabu (21/9/2011).

Tak hanya keduanya, petinju asal Meksiko ini, juga mengecam kinerja wasit Joe Cortez. Padahal Cortez merupakan salah satu pengadil yang berpengalaman. Sampai-sampai dia menyesalkan keputusan Cortez yang tetap melakukan penghitungan kepada Ortiz.

“Wasit selalu mengatakan untuk tetap menjaga pertahanan, tapi saat itu wasit tidak pernah menyatakan memulai pertarungan kembali. Apa yang dia lakukan sungguh kontroversial,” sesal Marquez.  “Dia memberi kesempatan untuk Mayweather menganvaskan Ortiz komisi tinju Negara bagian Nevada juga salah,” tandas petinju berusia 38 tahun tersebut. (net/jpnn)

Pirelli Siapkan Dua Jenis Ban

Penyedia ban resmi balapan F1, Pirelli memastikan akan menyiapkan dua jenis ban, soft dan super soft dalam balapan di GP Singapura akhir pekan nanti.

Artinya, komponen ban yang digunakan dalam balapan malam hari di Marina Bay Street Ciruit sama dengan komponen yang digunakan di Grand Prix Monaco, Kanada, dan Hungaria pada musim ini.

Kedua ban jenis ini memang favorit para pembalap. Menurut Direktur Teknis Pirelli, Paul Hembery kedua ban jenis ini menyajikan tantangan tersendiri bagi para pembalap yang akan bertarung di sirkuit jalanan. Banyaknya tikungan dalam sirkuit ini menuntut banyak pembalap untuk pintar-pintar mengelola ban.

“Singapura merupakan balapan yang menambahkan begitu banyak dimensi baru dan sangat spektakuler dalam kalender F1,” kata Hembery di Crash, Rabu (21/9).

Hembery barasumsi, tidak mudah bagi setiap tim menaklukkan Marina Bay Street Circuit untuk mencari setelan ban dan mobil yang tepat, mengingat temperatur panas sirkuit tersebut yang menjadi tantangan tersendiri bagi para kontestan.

“Sangat sulit bagi tim untuk sampai pada settingan terbaik dan Anda sering melihat beberapa solusi berbeda. Ban kami harus bekerja sama secara efektif dalam berbagai macam parameter, dan ini salah satu tantangan terbesar bagi kami selama satu musim ini.”

“Banyak hal yang membuat panas di Singapura, tapi apa yang orang cenderung rasakan adalah kelembaban. Ban akan bekerja sekeras pembalap pada akhir pekan ini. Banyak pembalap mengatakan, sirkuit jalanan ini menuntut lebih banyak daripada di Monaco,” tutur Hembery.
Dan, Hembery menjamin, jalannya balapan nanti akan berlangsung seru dan menegangkan dengan dua ban berkompon ini, layaknya Grand Prix Kanada.

“Seperti yang kami lihat di masa lalu, khususnya di Kanada, kombinasi ban soft dan supersoft menyediakan banyak kesempatan bagi tim untuk menempatkan strategi yang menarik dengan supersoft khususnya, diharapkan bisa memberikan keunggulan kinerja yang cukup,” jelas Hembery.
Dia menambahkan. “Sesi latihan bebas di Singapura akan sangat penting, sebagai tim akan menilai pengaruh masing-masing ban kami saat melakukan settingan dan kecepatan secara keseluruhan,” pungkasnya. (net/jpnn)

Kapolsek Duel dengan Pelaku Curanmor

125 Truk Galian C Ditilang, 5 Dikandangkan

MEDAN- Kapolsek Patumbak Kompol SW Siregar duel dengan pelaku pencuri sepeda motor (curanmor) saat menggelar razia truk galian C di Simpang Amplas, Rabu (21/9) sore. Dalam hitungan menit, Armen Hasibuan (36), warga Tembung berhasil dilumpuhkan. Namun, akibat duel satu lawan satu tersebut, kancing baju dinas yang dipakai Kompol SW Siregar berlepasan.

Aksi duel antara polisi dan pelaku curanmor ini berawal saat razia yang digelar Polsekta Patumbak terhadap truk-truk galian C di Jalan Sisingamangaraja Medan tepatnya di simpang Amplas. Dalam razia itu, Kampol SW Siregar turun langsung.

Di tengah melaksanakan razia, tiba-tiba Armen dengan mengendarai sepeda motor Mio yang masih berplat toko melintas. Saat dihentikan, pelaku tampak gugup.

Sebelum ditanya, Armen langsung mengatakan kalau sepeda motor yang dibawanya milik temannya yang dipinjam. Merasa heran, Kompol SW Siregar langsung berusaha mencabut kunci sepeda motor itu. Namun ternyata, kunci sepeda motor itu tidak ada.

Melihat gelagat yang tidak baik, Armen langsung menyerang SW Siregar sembari berusaha melarikan diri. Untungnya, SW Siregar berhasil menghindar dari serangan itu dan langsung menerkam tubuh Armen yang berusaha kabur. Keduanya pun bergumul di aspal. “Kuat juga tenaganya. Untung anggota cepat datang, kalau tidak bisa kabur dia,” terang SW Siregar.

Setelah melumpuhkan Armen, selang beberapa Menit seorang  wanita bernama Ngatiyem warga Jalan Pertahanan, Gang Bandrek, datang ke Polsek Patumbak  mengaku sepeda motor yang baru dibelinya hilang dicuri. Mendapat laporan itu, petugas langsung menunjukan sepeda motor yang baru diamankan tersebut. “Benar Pak, ini sepeda motor saya,” teriak Ngatiyem.

Sementara itu, mengenai razia terhadap truk galian c yang di gelar di simpang Amplas, menurut SW Siregar merupakan tindaklanjut dari pengaduan warga yang kesal dengan pengusaha galian C yang tidak memperdulikan masyarakat Patumbak yang setiap hari menghirup debu.

Dijelaskannya, kapasitas muatan truk yang melintas di Jalan Pertahanan Patumbak, maksimal 5 sampai 10 ton. Namun, truk diisi hingga bermuatan 30 ton. “Kita bukan mengada-ada, kita lakukan penimbangan dan hasilnya jauh melebihi kapasitas, sangat overload. Makanya tanahnya selalu bercecer tumpah ke jalan saat truk melaju dan tanah-tanah yang jatuh itu yang membuat jalan berabu hingga membuat masyarakat tidak nyaman,” ungkapnya.

SW Siregar juga mengaku masih ada enam BAP pengusaha galian C yang masih di proses di Polsek Patumbak. “Kita masih  melengkapi berkasnya, nanti sudah lengkap akan kita kirim ke JPU,” tegas SW Siregar.

Diungkapkannya, selama menggelar razia, pihaknya sudah mengeluarkan 125 surat tilang bagi truk-truk yang tidak memelengkapi surat-surat atau melebihi muatan. “125 surat tilang yang kita keluarkan dan ada lima truk kita kirim ke Kayu Putih karena tidak memeliki surat-surat,” jelasnya.

Pantauan di lapangan, supir-supir truk yang terjaring razia terlihat sibuk menghubungi bos mereka via ponsel. Bahkan, ada seorang supir yang tak mau mengambil surat tilang yang sudah ditulis petugas. Dia malah menyuruh Kapolsek Patumbak untuk berbicara melalui telpon dengan orang yang dihubunginya. Namun, Kapolsek Patumbak Kompol SW Siregar tidak mau menerima HP tersebut dan dengan nada lantang mengatakan, “Ini perintah Kapolda.”
Selang beberapa jam kejadian itu, sang supir ternyata datang dengan seorang pria berbadan tegap yang diduga seorang aparat. Namun, setelah mendapat penjelasan dari petugas kepolisi, oknum aparat tersebut mengambil surat tilang dan berlalu.(mag-5)