27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 14589

Roma Cuma Jago Lawan Tim Besar

Punggawa AS Roma, Daniele De Rossi menilai timnya hanya mampu tampil baik jika melawan sebuah klub besar seperti Inter Milan di Giuseppe Meazza kemarin malam.

“Kami tampil lebih baik saat melawan tim besar daripada tim yang lebih kecil,” tutur De Rossi usai laga melawan Inter. “Tapi saya menyayangkan di 10-15 menit akhir pertandingan, kami terlalu membuka ruang dan ketajaman kami menurun.”

“Mungkin kelemahan kami adalah saat melawan sebuah serangan balik. Usaha kami menahan serangan balik sering beresiko dan sayangnya harus kami bayar mahal saat melawan Cagliari dan Slovan Bratislava,” jelasnya tentang kelemahan Giallorossi.

Gelandang yuang digadang-gadang sebagai penerus pangeran Roma, Francesco Totti itu menilai kalau Romanisti kini sudah mulai mengerti dengan kelemahan dan penampilan Il Lupi akhir-akhir ini. Hal itu terlihat bukan hanya saat menahan Inter saja, Romanisti malah memberi applause kepada Roma kala kalah dari Cagliari lalu.

“Suporter memberi applause di peluit akhir saat kami kalah di Cagliari. Kami semua terkejut, itu adalah reaksi yang di luar dugaan. Tepuk tangan mereka memberi kami kekuatan yang luar biasa,” tuturnya. (net/jpnn)

Selama 90 Menit Bermain di Tiga Posisi Berbeda

Makoto Hasebe, Kiper Jepang Pertama yang Tampil di Bundesliga

Kiper bukanlah posisi Makoto Hasebe. Posisi aslinya gelandang tengah, bisa juga di bek kanan. Tapi, pada pekan keenam Bundesliga Jerman, dia terpaksa jadi kiper dadakan Wolsfburg.

Pelatih Wolfsburg Felix Magath dibuat pusing tujuh keliling gara-gara kartu merah yang dijatuhkan kepada kiper Marwin Hitz pada menit ke-80 ketika melawan TSG Hoffenheim. Penyebabnya, dia sudah melakukan tiga pergantian pemain. Artinya, kiper pengganti tidak bisa dimasukkan.

Sebelumnya, Magath telah memasukkan Ashkan Dejagah, Rasmus Jonsson, dan Patrick Ochs, untuk menggantikan Jan Polak, Koo Ja-cheol, dan Mario Mandzukic. Makanya, tidak ada pilihan lain di bawah mistar gawang, kecuali memainkan pemain yang ada di lapangan.

Semula Magath menunjuk bek Marco Russ sebagai kiper, tapi Russ menolaknya. Setelah pertemuan singkat antara beberapa pemain, maka Hasebe yang kemudian memutuskan menggantikan Hitz di bawah mistar gawang.
Keputusan yang tidak meyakinkan. Pasalnya, Hasebe tidak pernah menjadi kiper sebelumnya. Ketika mengenakan sarung tangan, dia sempat mengalami kesulitan dan dibantu asisten. Hasebe bakal tampil di sepuluh menit waktu normal, plus waktu tambahan.

“Seseorang harus menjadi kiper. Kami punya momentum (setelah memperkecil ketertinggalan pada menit ke-67) dan saya merasa bisa menjaga gawang agar kami bisa meraih hasil seri. Jadi saya kecewa dengan hasil ini,” kata Hasebe, seperti dikutip Goal.

Ya, sejak babak pertama Wolfsburg telah tertinggal dua gol melalui Ryan Babel pada menit ke-20 dan Roberto Firmino tiga menit kemudian. Lalu, pada menit ke-67, Wolfsburg bangkit dan memperkecil ketertinggalan melalui Dejagah.
Sayang, ketika Hasebe menjadi kiper, dia tak sanggup untuk menahan sepakan Firmino pada menit ke-85 setelah berhadapan satu lawan satu. Selain satu gol itu, dia mampu menguasai gawangnya dengan cukup baik selama sekitar 15 menit.

Meski kalah dan kebobolan satu gol, tapi pujian tetap diberikan Magath kepada Hasebe. “Saya bangga akan Hasebe. Pemain asal Jepang memang sangat disiplin dan siap bermain di berbagai posisi. Padahal, dia tidak pernah berlatih sebagai kiper,” bilang Magath.

Hasebe memang piawai bermain di beberapa posisi berbeda. Dia memulai pertandingan dengan mengisi posisi bek kanan, lalu pada babak kedua dia beralih ke lini tengah. “Dia dapat memerankan posisi yang diberikannya dengan baik,” lanjut Magath.

Dengan penunjukkan Hasebe sebagai kiper dadakan itu menjadikannya masuk rekor sebagai pemain Jepang pertama yang menjadi kiper di Bundesliga Jerman. Meski statusnya bukan sebagai kiper tetap.(ham/jpnn))

Dorong Warga Berolahraga Dapatkan Hidup Sehat

Wali Kota Medan Lepas Jalan Sehat di Hari Jantung Sedunia ke XI

Wali Kota Medan Rahudman Harahap, melepas 2 ribu peserta jalan sehat, pada hari jantung sedunia ke XI di Jalan Pulau Pinang, tepatnya Lapangan Merdeka, Medan, Minggu (18/9) pagi.

Secara umum, kegiatan yang diselenggarakan Heartindo bersama Pemko Medan ini, sifatnya mendorong bukan mendukung. Dengan begitu, seluruh masyarakat khusunya di Kota Medan, lebih mencintai olahraga demi mendapatkan hidup sehat.

“Dengan kegiatan ini, Pemko Medan akan mendorong bukan mendukung. Agar masyarakat lebih mencintai olahraga. Lihatlah, hari ini ada fun bike, jalan sehat jantung sehat, perlombaan senam aerobik dan banyak lagi,” ujar Rahudman usai meninjau lapangan Merdeka bersama Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dan Sekda Kota Medan Syaiful Bahri serta jajaran SKPD.

Dikatakannya, seluruh kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Merdeka, akan terus didukung Pemko dalam upaya memberikan pelayanan terhadap warganya untuk tetap ingat berolahraga dan hidup sehat.
“Jadi, disamping meningkatkan olahraga, disisi lain bisa juga membangun silaturahmi diantara sesama masyarakat yang terus dilakukan Pemko Medan terhadap warganya,” ucapnya.

Sementara, dr Afsari Diana selaku pihak penyelenggara mengatakan,
jalan sehat yang dilaksanakan untuk kedua kalinya di Kota Medan ini, diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat cinta olahraga agar tetap memiliki jantung yang sehat pula.

“Jalan sehat di hari jantung sedunia ke XI ini, juga bertujuan menyadarkan para peserta agar lebih menjaga kesehatan jantung mereka, karena organ jantung merupakan organ yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia.
“Selama ini, pola hidup yang berkembang sudah tidak sesuai dengan kondisi kesehatan, contohnya, seperti makanan yang mengandung bahan kimia dan pengawet,” bebernya.

Untuk rute jalan sehat, lanjut Afsari, start dimulai dari Jalan Pulau Pinang, Jalan Ahmad Yani, Jalan Hindu, Jalan Perdagangan, Jalan Imam Bonjol, Jalan Sidirman, Jalan Diponegoro, Jalan Maulana Lubis dan berakhir di depan Merdeka Walk.

“Untuk setiap peserta umum, hanya membayar Rp40 ribu. Panitia akan mengadakan lucky draw dengan hadiah utama sepeda motor, sepeda, kompor gas, kipas angin, dan hadiah hiburan lainnya,” ungkapnya seraya menambahkan, pihaknya juga sudah melaksanakan simposium ilmiah kedokteran dan pameran foto. (adl)

Kamaluddin Dipilih 23 Pengcab/Klub

MEDAN-Usai PSSI menggalar Musdalub PSSI Sumut yang menentapkan Darwin Syamsul sebagai Ketua PSSI Sumut, para insan sepak bola di Sumut yang terdiri dari mantan pengurus serta sebanyak 23 Pengcab/Klub menggelar Musdalub tandingan.

Meski Musdalub ini terkesan tandingan, namun gelaran ini berjalan sangat demokratis dan dilaksanakan sesuai dengan statuta PSSI.

Musdalub tandingan ini diikuti oleh 23 Pengcab/Klub dan dipimpin oleh Haris Harto (Binjai), Bachtiar Sibarani (Tapteng) dan Ahmad Yusro (Batubara) dengan agenda utama pemilihan Ketua PSSI Sumut periode 2011-2015.
Usai membacakan tatib pemilihan, Kamaluddin Harahap yang merupakan calon tunggal dari Musdalub ini dipilih sebagai Ketua PSSI Sumut periode empat tahun mendatang.

“Kami memilih Kamaluddin Harahap, karena kami yakin dirinya mampu membawa PSSI Sumut ke arah yang lebih baik, karena selain masih muda,  beliau juga anggota DPRD Sumut yang notabene juga panitia anggaran di sana. Kami berharap dengan terpilihnya beliau, maka urusan finansial yang selama ini menjadi kendala PSSI dapat teratasi,” harap Haris Harto.

Besarnya harapan yang diapungkan para pendukungnya inilah yang ditengarai membuat Kamaluddin memiliki banyak pendukung. “Kami pemilik suara sah pada Musdalub ini, namun karena kami mendukung Bang Kamaluddin, maka kami tidak pernah mendapat undangan untuk menghadirinya. Ironisnya, undangan yang sampai ke tangan peserta Musdalub bukan berasal dari KONI Sumut yang menjadi sekretariat Panitia Musdalub, namun justru beralamat dari PT Togos Gopas. Ini sungguh aneh,” bilang Ali Akbar perwakilan dari Pengcab Labuhan Batu.

Sementara itu Ketua PSSI Sumut terpilih Ir Kamaluddin Harahap mengatakan bahwa dirinya siap membawa PSSI Sumut ke arah yang lebih baik lewat kompetisi yang teratur serta mempoerbaiki dan memprbanyak infrastruktur.
“Sejak dulu Sumut merupakan gudangnya pemain andal. Jadi tidak ada alasan kita tertinggal dari daerah lain. Semuanya harus kembali seperti dulu lagi. Sumut menjadi salah satu kiblat pembinaan sepak bola nasional,” bilang pria yang dalam kesehariannya juga membina PS DPRD Sumut itu. (jun)

Tanamkan Tiga Kunci Sukses

MEDAN- Berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar dalam sebuah perguruan tinggi ditentukan oleh tiga faktor. Ketiganya adalahkurikulum dan infrastruktur, kemauan dan komiten mahasiswa serta dunia industri dan usaha yang menerima lulusan.

“Ketiga faktor ini kita tekankan  kepada para mahasiswa untuk meraih kesuksesan baik dalam proses menuntut ilmu maupun karir dalam dunia usaha yang ditekuninya,” ungkap Direktur Politeknik LP3I Medan Akhwanul Akmal,SP,MSI, usai Pengenalan Studi Pendidikan dan Lingkungan (PSPL) untuk mahasiswa baru tahun akademik 2010-2011, di ruang kerjanya Jumat (16/9) .

PSPL ini sebelumnya, menurut Akhwanul dilaksanakan secara serentak oleh Politeknik LP3I Medan yang tergabung dari tiga kampus yakni, Kampus Glugur By Pass, Kampus Gajah Mada dan Kampus Sisingamangaraja Medan, sejak 12 hingga 15 September.

Sebelumnya,Wakil Direktur Politeknik LP3I Medan, Syahril Sutan Saidi SE, menyebutkan PSPL ini merupakan program tahunan kampus LP3I yang ada di Indonesia. “PSPL tahun ini diikuti 800 mahasiswa baru dari tiga kampus,” katanya.
Syahril menegaskan, LP3I menerapkan PSPL bagi mahasiswa baru sebagai pengganti Ospek. Pada PSPL tahun  ini, LP3I bekerja sama dengan Dirlantas dan TNI. Hal ini dilakukan guna pembekalan kepada mahasiswa baru akan pentingnnya tertib berlalu lintas serta belajar kedisiplian.

Selain itu, kata Syahril, mahasiswa juga diperkenalkan tentang penguasaan soft skill yang merupakan faktor penting dalam menunjang karir seseorang. Melalui PSPL, dia mengharapkan bisa menjadi wadah bagi mahasiswa baru untuk meninggalkan sifat-sifat negatif ketika masih duduk di  bangku SMA. “Mahasiswa dituntut fokus dan paham tugas dan fungsi mahasiswa,” ujarnya. (uma)

Dicari Duta Bahasa 2011

Balai Bahasa Medan (BBM) kembali menggelar Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sumut untuk memilih utusan ajang serupa Tingkat Nasional di Jakarta.

Kali ini, BBM menggandeng Ikatan Duta Bahasa Sumatera Utara (IDBSU) yang dibentuk alumni Duta Bahasa Sumut.
“Pendaftaran calon peserta Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sumut ini dibuka hingga 22 September mendatang,” ungkap Ketua Panitia yang juga Ketua IDBSU Citra Hasan Nasution, didampingi staf publikasi dan penerbitan BBM Suyadi San, Jumat (16/9).

Citra yang juga Duta Bahasa Tingkat Nasional 2007 dan Juara III Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional 2007 mengatakan, kegiatan ini terbuka untuk generasi muda yang berdomisili di provinsi ini.

Sesi pertama (tes UKBI) berlangsung 24 September  dan sesi kedua 1 Oktober (wawancara). “Bagi putra-putri se-provinsi Sumut yang memiliki kepercayaan diri, peduli dan berwawasan luas tentang kebahasaan, yakni bahasa Indonesia, bahasa daerah Sumut dan bahasa asing serta memiliki obsesi menjadi Duta Bahasa diharapkan ambil bagian dalam ajang yang sudah menjadi agenda tahunan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (dahulu Pusat Bahasa) di Jakarta,” terangnya.

Sejak 2006 sampai 2010, Duta Bahasa Sumut juga menorehkan beberapa prestasi di Jakarta, dari Juara Favorit sampai Juara III

Ia mengatakan, ajang pemilihan Duta Bahasa se-Provinsi Sumut 2011 juga bertujuan untuk sosialisasi tes UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia).

“Saya sangat miris jika di satu sisi para pemuda sangat berobsesi dalam mengikuti tes TOEFL namun di sisi lain kita tidak mengetahui tentang tes UKBI yang notabene adalah tes kemampuan berbahasa negeri sendiri. Jika ada yang bertanya apa UKBI, saya jawab dengan enteng tes TOEFL-nya Indonesia,” tandas Citra.

Persyaratan yang harus diikuti calon peserta antara lain, warga negara Indonesia, berusia maksimal 25 tahun, belum menikah, berpendidikan minimal SMA/sederajat, memiliki kemampuan berbahasa Indonesia, menguasai salah satu bahasa daerah wilayah Sumut dan sekurang-kurangnya mampu berbahasa asing, mempunyai pengetahuan tentang provinsi Sumut, berkepribadian baik dan berpenampilan menarik.

Calon peserta yang berminat mengikuti pemilihan tersebut bisa mendaftarkan diri dengan cara daring (online) pada www.dubassumut.blogspot.com. Hal ini dilakukan karena kecanggihan teknologi pada masa sekarang dan memudahkan para calon peserta yang memiliki mobilitas tinggi untuk mendaftar.

Kegiatan ini akan berlangsung di kantor BBM Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7 Medan Estate dalam beberapa tahap. Selain tes UKBI, peserta juga akan diamati kepribadianya selama kegiatan berlangsung. Yang terpilih, akan dibekali lagi dengan wawasan kebahasaan dan kesastraan serta potensi kebudayaan Sumut.(saz)

Aib Johar Arifin di Tanah Kelahiran

Darwin Dilantik oleh Pengurus PSSI yang Belum Dilantik

MEDAN-Prof Johar Arifin Hussein boleh menang pada pemilihan Ketua Umum PSSI beberapa waktu lalu. Namun kehebatan pria kelahiran Tanjung Pura, 13 September 1950 itu dengan menjadi orang nomor satu di pentas sepak bola nasional, bukan jaminan jika dirinya akan mampu memperbaiki dan meningkatkan prestasi sepak bola di Sumatera Utara (Sumut).

Itu bisa dilihat ketika dirinya gagal menjadi penengah yang adil saat berlangsungnya gelaran Musdalub PSSI Sumut yang berlangsung di Hotel Asean, Minggu (18/9).

Memang, pada gelaran Musdalub PSSI Sumut, pihak panitia yang diketuai Catur Agus Saptono dan Sarluhut Napitupulu kerap melakukan kecurangan sehingga merugikan salah satu kandidat ketua PSSI Sumut Ir H Kamaluddin Harahap Msi.

“Panitia jelas curang. Bagaimana tidak, setelah mereka menerima berkas pendaftaran Bang Kamal (Kamaluddin Harahap, Red) mereka tidak pernah memberikan kabar, apakah Bang Kamal lolos firivikasi atau tidak. Tapi, pagi ini (kemarin, Red) ketika Musdalub akan digelar, mereka dengan seenaknya mengatakan Bang Kamal tak lolos ferivikasi,” tandas Joni Rakasiwi, tim pemenangan Kamaluddin Harahap usai bermusyawarah dengan Ketua PSSI Prof Johar Arifin Husein, caretaker Bernhard Limbong  dan Wakil Ketua Panitia Musdalub Sarluhut Naputupulu.
Imbas dari keputusan menggagalkan Kamaluddin Harahap sebagai Ketua PSSI Sumut membuat para pendukungnya enggan membubuhkan tanda tangan saat akan berlangsungnya Musdalub.

Imbasnya, oleh panitia mereka tidak diperkenankan masuk hingga akhirnya terjadi aksi saling dorong di pintu masuk antara petugas keamanan dan para pendukung Kamaluddin Harahap.

“Kami mau menanda tangani daftar absen apabila mereka terlebih dulu mengumumkan hasil ferivikasi terhadap calon kami. Namun itu tidak mereka lakukan, sehingga terkesan mereka ingin menjebak kami dengan menggelar Musdalub tanpa mengikuti peraturan organisasi (PO) PSSI dan tata tertib Musdalub. Jadi bila Musdalub itu tetap dilaksanakan maka itu tidak legal karena pesertanya tidak mencukupi  qourum,” bilang Jhoni.
Meski kondisi di luar semakin panas, namun panitia tetap bersikukuh menggelar Musdalub hingga menetapkan dan melantik Drs Darwin Syamsul sebagai Ketua PSSI Sumut.

Ironisnya, yang melantik Drs Darwin Syamsul sebagai Ketua PSSI Sumut, adalah Bernhard Limbong justru belum dilantik secara resmi sebagai pengurus PSSI.

“Saya sudah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh panitia, jadi saya sah menjadi Ketua PSSI Sumut setelah mendapat dukungan dari 18 suara,” bilang Darwin.
Sementara itu Ketua Panitia Musdalub Catur Agus Saptono tidak bersedia memberikan komentar  bahkan keluar ruangan dengan tergesa-gesa dan pengawalan yang sangat  ketat dari pihak Kepolisian dan Polisi Militer. “Nanti saja,” katanya singkat dengan terburu-buru meninggalkan ruang sidang. (jun/saz)

Kapoldasu Diminta Berantas Togel

MEDAN- Perjudian jenis togel (toto gelap) di Sumut kini merebak hingga ke desa-desa. Kemudahan teknologi membuat transaksi perjudian cukup dengan pesan singkat. Bila ini dibiarkan terus, yang akan menjadi korban tetap rakyat kecil.
“Tidak hanya di kota, kita bisa lihat juga di desa-desa saat ini sudah berlaku peristiwa seperti zaman dulu, dimana ibu rumah tangga pun sudah kecanduan togel,” kata praktisi hukum DR Putra Kaban SH MH kepada wartawan di Medan, Minggu (18/9).

Berangkat dari kondisi itu, Kaban meminta Kapoldasu agar segera memberantas perjudian togel di Sumut. ‘’Dampak dari perjudian ini sangat berbahaya bagi masyarakat dan juga generasi muda bangsa. Sekarang banyaknya keluhan terkait sulitnya perekonomian,’’tegasnya.

Dikatakan dia, bila merebaknya togel dan lainnya ini dibiarkan, akan berdampak sangat buruh bagi citra penegak hukum di Sumut, khususnya bagi Kapoldasu. Pasalnya, Kapoldasu pernah berjanji memberantas judi di Sumut.
Kalau judi ini dibiarkan, maka habislah masyarakat Sumut. Untuk itu, Kapoldasu harus segera memerintahkan seluruh jajarannya, para Kapolres maupun Kapolsek untuk terjun ke lapangan, melakukan razia dengan gencar terhadap peredaran judi togel.

Kaban juga mengingatkan Plt gubernur dan DPRD serta para bupati dan walikota untuk turun ke desa-desa melihat langsung maraknya perjudian jenis Togel ini. “Memang ini tugas aparat keolisian untuk melakukan pemberantasan. Tapi tidak ada salahnya bila DPRD dan kepala daerah turut serta. Sedangkan DPR RI juga harus secepatnya memanggil Kapolri guna mempertanyakan prihal maraknya judi jenis Togel ini di Sumut,” papar pengusaha sukses taman wisata ini.
Kaban berharap Kapolda, gubernur dan DPR tidak berpangku tangan melihat penyesatan dan penyengsaraan oknum-oknum bandar judi togel terhadap masyarakat. Putra Kaban menjelaskan, permberantasan judi merupakan program Kapolri saat mengikuti fit and propertest di DPR beberapa waktu lalu. (ton/smg)

Dewan Guru Perlu Dibentuk

JAKARTA- Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh mengaku mendukung keinginan organisasi-organisasi guru untuk membentuk dewan guru yang diakui secara yuridis oleh pemerintah. Namun begitu, Mendiknas mengimbau agar segala sesuatunya dapat lebih dipersiapkan.

Mendiknas menjelaskan, guru baru sah menjadi suatu profesi setelah diatur oleh Undang-undang pada tahun 2005 yang menurutnya baru efektif di tahun 2006. Jadi, posisi profesi keguruan sekarang ini masih ada dalam masa transisi sebelum benar-benar mejadi sebuah profesi.

Ia memberikan contoh, jika pendidikan profesi guru tidak seperti pendidikan kedokteran. Sebelum menjadi dokter, seseorang terlebih dahulu bergelar Sarjana Kedokteran, baru kemudian sah menjadi dokter ketika selesai menempuh pendidikan profesi kedokteran.

Sama halnya dengan Sarjana Farmasi yang baru akan dinyatakan menjadi seorang apoteker setelah selesai menempuh pendidikan profesi apoteker.

“Sementara pendidikan profesi guru itu hanya cukup dari Sarjana Pendidikan yang proses sertifikasinya disamakan dengan pendidikan profesi,” kata Nuh di Jakarta. Oleh karena itu, sambung Nuh, masih terdapat transisi yang nantinya akan lebih dimatangkan.

Termasuk sampai kepada kemungkinan jika Sarjana Pendidikan belum bisa menjadi seorang guru. Dalam arti lain, nantinya Sarjana Pendidikan baru bisa mengajar hanya setelah selesai menempuh pendidikan profesi.
“Tidak serta merta dilarang untuk mengajar, karena ada banyak tenaga yang seperti itu (Sarjana Pendidikan). Tetapi Sarjana Pendidikan yang baru itu nantinya akan lebih diatur, sebelum mengajar dia harus melakukan pendidikan profesi,” ujarnya.

Selanjutnya, setelah profesi keguruan sudah keluar dari masa transisi, barulah kemudian akan dibentuk lembaga profesi yang akan mengatur mengenai kode etik keguruan.

“Itulah turunannya, ketika ini sudah menjadi profesi maka perlakuan terhadap keprofesian itu harus ditangani melalui lembaga, badan-badan atau organisasi profesi. Kita masih dalam proses penyiapan untuk membentuk badan profesi itu. Kami tentu sangat terbuka jika ada lembaga atau organisasi-organisasi keguruan untuk mengatur lembaga organisasi keprofesian. Itu sangat baik sehingga kesalahan profesi tidak akan lari kepada kesalahan kriminal,” tuturnya.(net/jpnn)

Stoner Menuju Juara Dunia

ARAGON – Casey Stoner kian dekat ke tangga juara dunia musim ini. Pembalap Australia dari tim Repsol Honda itu menang mudah di balapan MotoGP Aragon, Minggu (18/9). Stoner mencatat waktu 42 menit 17,427 detik. Ia membuktikan dominasinya karena meninggalkan dua pembalap terdekatnya cukup jauh. Dani Pedrosa yang menjadi runner up, terpaut delapan detik, sedangkan Jorge Lorenzo, yang finis nomor tiga, bahkan terpaut 14 detik.
Ini adalah kemenangan kedelapan Stoner dari 14 seri yang telah tergelar di musim ini, dan kompetisi tersisa empat seri lagi. Ia juga menyumbangkan kemenangan ke-100 bagi tim Repsol Honda di level tertinggi Grand Prix motor.
Stoner kian kokoh memuncaki klasemen sementara. Peluangnya untuk menjadi juara dunia mengulang suksesnya di musim 2007 semakin besar. Selisihnya dengan Lorenzo yang sementara di peringkat kedua, sudah 44 poin. Stoner sempat ditelikung Pedrosa saat start, lalu keduanya disalip Ben Spies di tikungan pertama. Tapi di akhir lap Stoner mampu mengalahkan dua rivalnya itu dan mulai memimpin lomba sampai menyentuh garis finis.

Lorenzo, yang menang di seri sebelumnya San Marino, paling tidak masih berhasil mendapatkan podium dan memberikannya untuk Yamaha. Marco Simoncelli berhasil menyodok Spies di lap-lap terakhir dan merebut tempat keempat.

Bagaimana Valentino Rossi? Sudah sulit diharapkan sejak awal karena dia start dari pitlane. Ia memang sempat merayap naik dari posisi 14 sampai kesembilan, tapi di akhir lomba “The Doctor” (sebutan Rossi) cuma berada di tempat ke-10.
Insiden yang menarik terjadi saat balapan dimulai, ketika Karel Abraham terlempar dari motornya Cardion AB Ducati-nya, dan langsung out. Efek kecelakaan itu adalah Randy de Puniet harus keluar jalur juga.

Andrea Dovizioso menjadi pembalap kedua yang out usai terjatuh di beberapa tikungan. (net/jpnn)
setelah insiden Abraham. Di lap 16, tabrakan di antara Loris Capirossi dan Toni Elias membuat keduanya harus menyudahi balapan lebih cepat. (net/jpnn)