25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14653

Direksi BUMD Dilantik Usai Pesta Anak Wali Kota

MEDAN- Calon Direksi BUMD yang telah menjalani fit and proper test dan pelatihan kepemimpinan tampaknya harus lebih lama bersabar. Pasalnya, hingga kini belum diketahui secara pasti kapan mereka akan dilantik sebagai direksi BUMD definitif.

Namun menurut Plt Direktur Operasional PD Pasar Kota Medan Irwan Ritonga, pelantikan para direksi BUMD ini akan dilakukan setelah pesta putra Wali Kota Medan yang akan dilangsungkan bulan ini.

“Untuk pelantikan para calon Direksi BUMD, menunggu perintah Pak Wali Kota. Diperkirakan, pelantikan tersebut akan dilakukan usai melaksanakan pesta pernikahan putra wali kota,” kata Irwan Ritonga kepada wartawan, Jumat (30/9) lalu.
Dijelaskannya, hasil fit and proper test serta pelatihan kepemimpinan terhadap 40 calon Direksi BUMD oleh FE USU nilainya sama.

“Memang seharusnya hanya 30 orang saja yang dinyatakan memenuhi persyaratan. Tapi, karena nilainya semua sama, maka ke-40 calon itu diserahkan ke Pemko Medan. Takutnya, yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan menjadi marah karena adanya diskriminasi terhadap pemilihan ke 10 calon direksi BUMD,” ucapnya.(adl)

6.277 Peserta UN Program Paket Lulus

MEDAN- Sebanyak 6.277 dari 8.701 peserta ujian paket A, B, C dan C kejuruan periode I tahun 2011, dinyatakan lulus. Hal ini disampaikan Kabid Pendidikan Nonformal Indonesia (PNFI) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Disdiksu Bambang Siswanto SE didampingi Kasi Kesetaraan Disdiksu Anthea Hutahuruk S Sos di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Bambang juga mengatakan, hasil UN program paket C pendidikan formal untuk program IPA diikuti sebanyak 89 peserta dan jumlah kelulusan 69 orang (77,63 persen). Sedangkan untuk Program IPS dari 4.111 peserta jumlah kelulusan sebanyak 3.248 peserta (83,39 persen).

Untuk Paket C kejuruan dari 5 peserta yang lulus hanya 2 peserta (40 persen).  Sementara untuk paket B/wustha dari 3.815 peserta yang lulus berjumlah 2.542 peserta (66,63 persen) dan paket A/UIa dari 681 peserta yang lulus mencapai 41 peserta.

Pelaksanaan ujian nasional periode I untuk paket C dilaksanakan sejak 5 sampai 8 Juli 2011 dilakukan di 17 kabupaten/kota dan paket C kejuruan dilakukan di 1 kota yakni Binjai.

Sementara untuk paket A dilaksanakan di 11 kabupaten/kota dan paket B dilaksanakan di 23 kabupaten/kota yang berlangsung sejak 12 sampai 15 Juli 2011 lalu.

Bambang menambahkan, bagi peserta ujian nasional program paket A, paket B dan paket C maupun paket C kejuruan periode pertama tahun 2011 yang tidak lulus dapat mengikuti kembali ujian nasional paket A, paket B, paket C dan paket C kejuruan dapat mengikuti ujian nasional periode kedua tahun 2011 yang akan dilaksanakan, untuk paket C dan paket C kejuruan pada tannggal 11 sampai 14 Oktober 2011 dan paket A dan paket B dilaksanakan pada tanggal 18 sampai 20 Oktober 2011 mendatang.

Dia juga mengatakan persyaratan untuk dapat mengikuti ujian nasional paket A, paket B, paket C maupun paket C kejuruan ini bagi peserta yang  gagal ujian nasional formal maupun tidak lulus ujian nasional program paket A, paket B, paket C dan paket C kejuruan di periode pertama bisa mendaftarkan diri di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing.

“Seluruh ujian nasional baik paket A, paket B, paket C maupun paket C kejuruan tidak akan dipungut biaya ujian dan cukup membawa surat keterangan dari kepala sekolah yang  bersangkutan bagi yang gagal ujian nasional pendidikan formal dan bukti diri pengikuti ujian pendidikan paket di PKBM bersangkutan,” ujarnya.

Bambang juga mengimbau kepada seluruh peserta yang akan mengikuti ujian nasional pendidikan paket A, paket B, paket C dan paket C kejuruan diminta untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta ujian nasional paket di kabupaten/kota masing-masing sebelum batas waktu pendaftaran berakhir di Dinas Pendidikan Provinsi Sumut. (uma)

Kurangi Polusi dengan Car Free Day

MEDAN- Pemko Medan kembali menggelar Car Free Day di Jalan Sudirman Medan, Minggu (2/9) pagi, mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Wakil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin didaulat untuk membuka acara tersebut.

“Tujuan Car Free Day ini untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, bahwa pengosongan lokasi tersebut dari kendaraan bermotor selama 4 jam untuk mengurangi tingkat pencemaran udara, sehingga lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berolahraga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Eddy Utama di sela-sela acara.

Selain itu, kata Eddy, kegiatan ini juga untuk membudayakan masyarakat Kota Medan untuk menggunakan sepeda. “Oksigen di Kota Medan akan lebih bagus, manusia kan sangat mebutuhkan udara yang bersih bagi kehidupannya. Dengan begitu, kita meminta masyarakat Kota Medan semakin meningkatkan kesadarannya untuk bersepeda di jalanan. Dengan membudayakan bersepeda, selain untuk kesehatan manusianya juga sangat berperan terhadap sekeliling lingkungan kita, terutama makhluk hidup, “ kata Eddy.

Selain itu, lanjut Eddy, pelaksanaan Care Free Day yang pesertanya diikuti dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan, Askes dan masyarakat Kota Medan, juga diramaikan dengan perlombaan pembacaan pidato tingkat SLTA dengan hadiah yang yang menarik. (adl)

PTS Lebih Unggul Dibandingkan PTN

LP3I Medan Wisuda 510 Mahasiswa Program D3 Periode 2010/2011

Politeknik LP3I Medan mewisuda 510 mahasiswa yang tergabung dalam tiga lemabaga pendidikan LP3I Medan angkatan VII di Convention Hotel Tiara Medan, Sabtu (10/9).

Direktur LP3I, Akhwanul Akmal SP.MSi mengatakan, di usia ke delapan tahun, LP3I Medan terus melakukan pembenahan. Keyakinan kualitas pendidikan menurutnya, didasarkan tiga aspek yakni sarana dan prasarana yang baik, manajemen yang efektif dan sumber daya akademik yang progresif. “Ketiga aspek ini kita jadikan panduan bagi Politeknik LP3I Medan dalam mengaktualisasikan visinya agar mampu menyelaraskan kualitas penididkannya dengan kebutuhan dunia kerja,” ungkap Akhwanul Akmal, dalam sambutannya pada acara Wisuda program D3 LP3I Medan Periode 2010/2011 .

Dia juga mengatakan terdapat tiga kompetensi yang diharapkan telah dimiliki khusunya kepada 110 wisudawan/wisudawati yang telah menamatkan pendidikan selama tiga tahun.  Yakni kompetensi akademik,kompetensi profesional, dan kompetensi nilai dan sikap.

Dengan ketiga kompetensi itu lanjut Akhwanul, maka strategi pendidikan di politeknik LP3I Medan dapat meningkatkan mutu di segala bidang dan peningkatan relevansi dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
Akhwanul juga berpesan kepada para wisudawan/wisudawati agara bisa bersikap jujur,disiplin, dan memiliki produktifitas sebagai karakter pribadi yang harus terus dipertahankan konsistensinya.

“Perjalanan ke depan masih panjang, namun dengan kebulatan tekad dan keteguhan hati, saya yakin kesuksesan dapat kita raih. Junjung nama baik almamater dengan kebanggaan, sebagaiamana kamipin bangga melepas kalian hari ini,”ucapnya.

Dalam kesempatan ini Ketua  Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah 1A Sumut, Bahdin Nur Tanjung mengakui jika kualitas tamatan lembaga perguruan tinggi swasta (PTS) tak jauh berbeda dengan lembaga perguruan tinggi  negeri (PTN) khususnya yang ada di Sumatera Utara.

Sehingga ijazah yang dihasilkan para lulusan lembaga pendidikan swasta tidak boleh dibedakan dengan lulusan negeri. “Ini berdasarkan dengan undang-undang sistem pendidikan, yang menyebutkan jika saat ini tidak ada perbedaan antara lulusan PTS dan PTN,” sebutnya.

Dia juga mengatakan jika APTISI terus mendorong PTS khusunya di Sumut untuk lebih berkualitas dibanding PTN, sekaligus menunjukkan kepada pemerintah bahwa saat ini kapasitas lulusan dari PTS bisa lebih baik.
Selain itu Bahdin juga menyebutkan jika lulusan dari LP3I lebih cepat terserap di lembaga ataupun berbagai perusahan yang ada di Indonesia, sesuai dengan misinya yakni menjadikan SDM berkualitas dan profesional di berbagai bidang.
Hal senada juga disampaikan ketua Kopertis I Wilayah Aceh Sumut, Prof M.Nawawy Loebis Phd. Dirinya memandang banyak lulusan perguruan tinggi yang berorientasi menjadi PNS, sehingga pemerintah sulit menampung tingginya jumlah pendaftar.

Menyikapi hal tersebut bilang Nawawy, perlu dibangun pemahaman bagaimana saat ini untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

“Saya rasa PTS lebih unggul meskipun dengan fasilitas terbatas, dibanding PTN yang seluruh fasilitasnya disediakan oleh pemerintah. Ini tugas para lulusan LP3I untuk bisa berkarya dan mampu bersaing dengan para lulusan dari PTN,” ujarnya.

Acara Wisuda Politeknik LP3I Medan ini juga diisi dengan penandatanganan kesepakatan bersama MoU dengan beberapa perguruan tinggi swasta lainnya dalam melanjutkan gelar S1. Diantaranya yakni Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik UNPAB, UISU, dan STIM Sukma.

Selain itu Politeknik LP3I juga melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa perusahaan relasi diantaranya, Hotel Arya Duta, Siantyar Top, Hotel Soechi dan beberapa perusahaan lainnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua PSSI Prof Dr H Djohar Arifin Husein, para pembina dan tamu kehormatan Politeknik LP3I Medan, Civitas akademika Politeknik LP3I Medan, pimpinan perguruan tinggi dan pimpinan perusahaan relasi. (uma)

Pagi Ini, Kloter I Bertolak dari Polonia Medan

Makkah Dilanda Hujan Es

MAKKAH- Makkah yang panas di suhu 40 derajat Celcius berubah menjadi sejuk setelah hujan es mengguyur Kota Suci itu. Hujan disertai es berdiamater setengah centimeter dengan intensitas tinggi mengguyur Makkah sekitar pukul 16.25 waktu setempat atau pukul 20.25 WIB, Sabtu (1/10). Demikian dilaporkan Media Center Haji (MCH) Makkah. Hujan es batu tersebut tak pelak membuat bunyi-bunyi cukup keras terjadi, khususnya jika jatuh di benda yang keras seperti saat menimpa mobil. Sebelum hujan es dan air turun, debu sempat beterbangan sehingga mengurangi jarak pandang di jalanan. Hujan es dan air tersebut juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat apalagi sampai menyebabkan banjir.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekah Arsyad Hidayat mengatakan hujan es yang turun diharapkan bisa menurunkan suhu kota yang selama ini cukup panas. “Adanya hujan ini mampu menurunkan suhu udara sehingga menjadi sejuk setelah sebelumnya panas,” katanya.

Menanggapi hujan es tersebut, dia kembali mengingatkan perubahan cuaca ekstrem perlu terus diwaspadai calon jamaah haji Indonesia yang datang di Makkah.
Laporan-laporan media menyebutkan, hujan adalah hal biasa turun saat musim haji. Hujan terburuk terjadi pada November 2009. Kala itu hujan deras memicu banjir yang menyebabkan 77 orang tewas di Jeddah, Makkah dan Rabigh.
Sementara itu, sebanyak 455 calon jamaah haji kelompok terbang (kloter) 1 asal Kota Medan dan Labuhan Batu akan berangkat pukul 10.00 WIB melalui Bandara Polonia Medan. Ke-455 calon jamaah haji kloter 1 terdiri dari 45 orang asal Medan, 401 orang asal Labuhan Batu, 4 perorangan dan 5 panitia haji.

“Kelima panitia jamaah haji yang berangkat tersebut termasuk 1 orang sebagai ketua kloter, 1 orang pembina ibadah haji, 1 orang dokter dan dua orang perawat,” bilang Drs Chairul Syam, Kasubag Humas Kanwil Kemenag Sumut, Sabtu (1/10).
Ditambahkannya, 4 orang calon jamaah haji perorang tersebut berasal dari Tebing Tinggi dan daerah lainnya. “4 orang calon jamaah haji perorangan tersebut kemungkinan yang langsung saja mendaftar tanpa mengikuti bimbingan manasik haji,” bilang Chairul.

Dijelaskan Chairul, rombongan kloter 1 akan tiba di Jeddah pukul 19.00 WIB. “ Seyogianya kloter I akan mendarat di Bandara Amir Muhammadi bin Abdul Aziz Madina. Tapi, karena bandara di Madina sedang dilakukan revonasi dialihkan ke Bandara King Abdul Aziz di Jeddah,” ungkap Chairul.

Berikan Tali Asih

Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap MM melalui Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin MSi memberikan tali asih kepada 45 calon jamaah haji asal Kota Medan yang berlangsung di Aula Madinatul Hujaj Asrama Haji Medan Jalan Abdul Haris Nasution, Sabtu (1/9) malam.

Pemberian tali asih yang diberikan kepada 45 orang calon jamaah haji Medan yang hendak berangkat ke Tanah Suci berupa uang sebesar 100 real atau Rp 300 ribu per orang.
“Dengan uang yang diberikan dapat bermanfaat bagi para calon jamaah haji untuk keperluan selama di Tanah Suci,” bilang Dzulmi Eldin.
Menurutnya, para jamaah hendaknya menjadi haji yang mabrur dan selalu mendoakan Kota Medan supaya maju, kondusif dan religius. Seorang calon jamaah asal Kota Medan, Bahron Nasution mengaku senang diberi tali asih dari Pemko Medan. “ Kita akan belanjakan uang tali asih  untuk keperluan di Tanah Suci,” bilangnya. (omi/net/bbs)

Seluruh Korban Sudah Dalam Kantong Mayat

Bangkai Casa Harus Dipotong-potong
Kondisi Penumpang Tewas Terduduk Dalam Pesawat

BAHOROK-Setelah tiga hari bekerja tim SAR  akhirnya berhasil mencapai bangkai pesawat Casa yang jatuh di Gunung Kapur, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sabtu (1/10). Tim evakuasi menemukan 14 penumpang dan 4 kru pesawat dipastikan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat milik Nusantara Buana Air (NBA) itu.

Informasi terakhir yang dihimpun wartawan Sumut Pos, tim SAR yang berada di lokasi pesawat sudah berhasil mengeluarkan jenazah dari dalam pesawat dan memasukkannya ke kantong mayat. Menteri Perhubungan, Freddy Numberi mengaku, jenazah korban sudah dimasukkan ke dalam kantong mayat oleh tim dan tinggal menunggu cuaca bagus saja untuk dievakuasi.

“16 personel sudah selesai melakukan evakuasi terhadap jenazah korban dan tinggal menunggu cuaca yang cocok untuk mengevakuasi jenazah tersebut,” kata Freddy Numberi.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo menyatakan, pihaknya sudah mendapatkan konfirmasi dari personel SAR yang sudah mencapai lokasi. Ada 16 personel yang sudah tiba, dan telah melakukan pengecekan awal terhadap kondisi masing-masing penumpang dan masih ada di tempat duduknya masing-masing saat ditemukan.

“Seluruhnya meninggal dunia,” kata Daryatmo dalam keterangan pers di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Medan, Sabtu (1/10).

Daryatmo mengatakan kecepatan pesawat saat jatuh diperkirakan 130-150 km per jam. Sehingga terbentur keras ke lereng gunung yang menyebabkan korban meninggal dunia. Akibat benturan keras itu, lanjutnya, sayap pesawat patah dan sayap sebelah kanannya menyangkut di sebuah pohon.

“Untuk menuju ke lokasi jatuhnya pesawat harus berhati-hati. Karena, posisi pesawat berada di kemeringan 70 darajat. Sehingga, bisa saja pesawat itu tergelincir ke bawah jurang saat tim melakukan evakuasi,” ucapnya.
Direktur Operasi Basarnas, Marsekal Pertama TNI Sunarbowo Sandi yang  ada di posko di Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat juga mengungkapkan hal yang sama.
“Setelah kita menurunkan anggota ke lokasi jatuhnya pesawat, dikabarkan seluruh penumpang meninggal dunia. Untuk saat itu tim gabungan yang sudah ada di lokasi, sudah berusaha mengeluarkan mereka dan akan dibawa menggunakan helikopter,” ujar Sunarbowo.

Menurut Sunarbowo, seluruh penumpang yang sudah meninggal dunia masih dalam posisi di tempat duduknya masing-masing. “Kalau posisi korban masih pada tempat duduknya masing-masing,” ucap Sunarbowo.
Untuk melakukan evakuasi terhadap korban tim masih terhalang cuaca. “Sekarang ini medannya sangat sulit. “Kesulitan kita saat ini menghadapi kabut, hujan dan bukit yang curam,” cetusnya.

Selain itu, Sunarbowo juga mengakui, evakuasi melalui jalur darat juga sulit sebab posisi pesawat berada di bukit yang terpotong. “Maka tadi kita sarankan untuk menarik seluruh tim yang melakukan penyisiran dari jalur darat. Karena posisi pesawat berada di antara bukit yang terpotong. Jangan nantinya tim SAR  jadi di SAR,” kata Sunarbowo.

Mengenai kondisi pesawat, Sunarbowo juga mengatakan bagian depan hancur karena terkena benturan keras. “Untuk mengangkat penumpang yang berada posisi depan, kita harus memotong kursi pesawat,” cetusnya.
Kemarin (1/10), tim evakuasi diberangkatkan menuju lokasi jatuhnya pesawat di daerah Desa Lawe Segalagala, Aceh Tenggara. Tim berangkat dengan menggunakan helikopter Bell jenis HA-5103 dengan copilot Kapten Agus Falah dan kru Lettu CPN Nurianto. Keberangkatan tim ini juga menurunkan sejumlah petugas gabungan untuk melakukan evakuasi yakni Serka Dartono, Jump Master atau pamandu Sertu Adi dari Yonif Raider 100, Serma Riyadi, Pratu Danar W, Sertu Budi K, Pratu A Galingging.

Tim evakuasi juga kedatangan helikopter BE-206 L, yang datang membawa logistik ke posko dan setelah mengirim logistik langsung meninggalkan posko. Sementara, helikopter HA-5103 yang sudah menurunkan tim evakuasi langsung kembali ke posko untuk mengambil logsitik dan menerbangkan lagi tim evakuasi.

Untuk terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban, helikopter HA-5103 terus pulang pergi guna menurunkan tim evakuasi. Sehingga, jumlah tim evakuasi di lokasi jatuhnya pesawat mencapai 14 orang.
Di lokasi jatuhnya pesawat, tim evakuasi melakukan pekerjaan masing-masing, di antara tim yang diturunkan, bertugas untuk membuat lokasi dimana helikopter yang akan melakukan evakuasi akan mendarat. Sehingga, tim evakuasi terpaksa membelah hutan dengan menggunakan chainshaw (mesin potong) yang sudah dipersiapkan.

Higga tadi malam belaum satupun jenazah berhasil dieveakuasi. Bahkan tim SAR kembali ditunda karena cuaca di lokasi jatuhnya pesawat berkabut dan hujan. Rencananya evakuasi akan dilanjutkan, Minggu (2/10) hari ini. Pukul 13.00 WIB Kepala Basarnas Daryatmo memberikan keterangan bahwa evakuasi dihentikan dikarena cuaca buruk sehingga evakuasi tidak bisa dilakukan.
“Cuaca lagi buruk, lokasi pesawat ditutupi awan tebal sehingga membuat evakuasi dihentikan, kapan dilakukan evakuasi belum tahu,” ungkapnya.

Diidentifikasi di RSUP H Adam Malik

Daryatmo menjelaskan evakuasi korban akan dilakukan dari lokasi ke Bahorok dan akan dibawa menuju Medan kemudian dilakukan identifikasi di RSUPH Adam Malik.
“Evakuasi akan kita lakukan dari lokasi pesawat jatuh ke Bahorok kemudian kita bawa menuju di Medan,” katanya.
Kepala Kesehatan Posko Bahorok dr Sampe Ginting mengatakan, saat ini tengah dijajaki untuk membawa 18 jenazah melalui jalan darat. “Rencananya, jenazah akan dibawa ke RS Adam Malik melalui jalan darat,” kata Ginting.
Sebanyak 10 unit mobil ambulans juga sudah disiagakan di Hanggar TNI-AU Medan. “Saat ini kita masih menunggu Kepala Basarnas apakah dibawa ke Lanud terlebih dahulu atau dari Bahorok langsung ke RSUP H Adam Malik,” ucap Sugiyanto, petugas Basarnas.

Pihaknya sudah menyiapkan 10 unit ambulans masing-masing 5 unit di Lanud dan 5 unit disiagakan di luar Lanud.

Sementara Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan proses evakuasi korban pesawat jatuh di Bahorok akan diterbangkan langsung ke RSUP H Adam Malik Medan.
“Nanti jenazah diangkut satu per satu dengan helikopter, selanjutnya dibawa ke posko kesehatan di Bahorok. Setelah itu jenazah kemudian langsung ke RSUP H Adam Malik. Jadi tidak mendarat lagi di Bandara Polonia,” cetus Heru.

Pesawat Tak Pakai Instrumen

Menteri Perhubungan Freddy Numberi mengaku selain karena cuaca buruk, faktor yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat karena pesawat tidak pakai instrumen hanya visual. “Pesawat terbang dengan visual sehingga untuk menghindari awan pilot mencari-cari rute sendiri.  Nah, saat pesawat melewati kawasan itu terjadi turbulensi. Ini analisis mudah-mudahan dari KNKT lebih lengkap,” katanya.

Kemarin (1/10), tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah tiba di Medan untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat. Tim KNKT yang berjumlah 12 orang terdiri dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Departemen Perhubungan tersebut tiba Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) di Bandara Polonia Medan, Sabtu (1/10) pagi.

Ketua Sub Komite Udara KNKT, Masruri belum mendapatkan data terkait kemungkinan penyebab kecelakaan. Direncanakan, tim KNKT akan segera ke lokasi dan akan menyelidiki.
“Hari ini (Minggu) rencananya kita akan ke lokasi jika memang kondisi cuaca sudah bagus. Namun sejauh ini cuaca belum bagus dan masih buruk,” katanya. (dan/jon/mag-7)

Kalau Cepat, Pasti Tak Begini…

Keluarga histeris mendengar kabar seluruh penumpang pesawat Cassa 212-200 milik PT Nusantara Buana Air (NBA) yang jatuh tewas. Mereka memprotes lambannya penanganan dari pemerintah.

“Kenapa selama kali menolong keluarga kami, harusnya mereka masih hidup, mereka itu pasti mati karena kelaparan dan kedinginan, kalau pemerintah cepat pasti tidak begini,” kata Ida, salah seorang keluarga, sambil menangis histeris, di sekitar posko SAR di Bahorok, Sabtu (1/10).

Lambatnya proses penyelamatan evakuasi korban pesawat Cassa 212 yang jatuh di pegunungan Bahorok, Sumut juga menuai kritik dari anggota DPR. Seharusnya saat lokasi pesawat jatuh ditemukan evakuasi segera dilakukan. Mungkin saja saat itu, masih ada penumpang atau awak yang masih hidup.

“Harus dievaluasi sistem rescue yang ada,” kata anggota Komisi V DPR Yudi Widiana Adia, Sabtu (1/10).
Harus ada perbaikan dalam sistem rescue. Mulai dari peralatan hingga struktur komando. Jadi cuaca tidak lagi menjadi alasan penundaan penyelamatan korban. “Faktor peralatan yang kurang memadai dan seringnya pergantian Kepala Badan SAR sehingga perlu adaptasi dan konsolidasi,” terangnya.

Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin B yang berada di posko berharap, agar tim evakuasi dapat segera melakukan evakuasi terhadap korban, agar pihaknya dapat segera membawa korban ke rumahnya masing-masing.
Mengenai lambannya evakuasi dari pihak Tim SAR oleh keluarga korban yang berada di Bahorok, Menteri Perhubungan, Freddy Numberi langsung membantah.

“ Tidak kita sudah melakukan dengan baik dan sesuai prosedur,” katanya.

Freddy mengaku, untuk melakukan evakuasi tidak semudah yang dibayangkan karena cuaca buruk. “Tim SAR sudah melakukan semua upaya dan saat ini tinggal melakukan pencarian tempat untuk mendirikan helipad darurat agar helikopter bisa mendarat. Lagi pula, Tim SAR tidak bisa melakukan evakuasi karena cuaca buruk,” ujarnya.

“Saya katakan sama Basarnas dan tim apapun dia harus ditembak terus. Begitu cuaca baik, kita harus segera keluarkan dan dievakuasi ke posko Bahorok,”katanya.

Kembali disingung terhadap minimnya fasilitas evakuasi korban seperti helikopter, Freddy menjelaskan bahwa helikopter sudah disediakan sebanyak 4 helikopter.

“Sudah ada 4 helikopter yang beroperasi untuk melakukan evakuasi,” ujarnya. Pihaknya pun sudah berkordinasi dengan pihak terkait terhadap santunan yang diberikan kepada keluarga korban.”Sudah kita lakukan dan pihak-pihak terkait terhadap santunan akan secepatnya dikeluarkan,” ujarnya.
Freddy berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.
Yulisman, mewakili PT NBA yang juga turun ke posko kepada sejumlah wartawan mengatakan, bahwa pihaknya sangat prihatin dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak keluarga korban.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarannya. Karena kita sama-sama tidak menginginkan kejadian seperti ini,” ujar Yulisman seraya menambahkan pihaknya juga akan memberikan santunan kepada pihak korban. (mag-7/jon)

Truk Berisi BBM Terbalik, Seorang Polisi Tewas

DAIRI- Truk berisi bahan bakar minyak (BBM) hilang kendali dan terbalik setelah menabrak tiga mobil serta dua unit alat berat yang sedang parkir di sisi jalan negara, tepatnya di Desa Paligan, Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi, Jumat (30/9) sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah terbalik bensin tumpah dan terbakar serta menyambar dua rumah penduduk. Seorang polisi Brigadir M Rifai Arganata tewas saat akan dilarikan ke rumah sakit.

Keterangan sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, peristiwa itu berawal saat mobil tangki yang dikemudikan Suratmo, datang dari arah Karo menuju Sidikalang. Tiba di lokasi kejadian truk oleng dan menabrak bahagian belakang mobil L 300 bernomor plat polisi BK 8878 CJ mengangkut ternak yang juga menuju ke arah Sidikalang.
Truk semakin tak terkendali dan menabrak mobil minibus Kijang Kapsul bernomor plat polisi BK 1292 XF yang ditumpangi Brigadir M Rifai, anggota Polres Pakpak Bharat, yang datang dari arah berlawanan. Posisi Brigadir M Rifai Arganta sendiri saat terjadi kecelakaan duduk di jok belakang.

Aklibat tabrakan dengan Kijang truk pengangkut bahan bakar terbalik dan terseret sejauh 200 meter dan kembali menabrak mobil minibus Suzuki AVP yang parkir di sisi jalan dan langsung terbakar dan menyambar dua rumah penduduk.

Bahan bakar yang  sebelumnya berada di dalam tangki tumpah di sepanjang jalan menurun. Tumpahan minyak dan percikan api ini  membuat truk terbakar. Tidak berhenti sampi disitu percikan api dan tumpahan minyak  kembali menyambar dua unit alat berat yang parkir sekitar 5  meter dari lokasi  terbakarnya truk. Akibat peristiwa itu sempat menimbulkan kemacetan.

Kapolsek Sumbul, AKP Boris Saragih mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan. “Untuk mempermudah penyelidikan kita juga sudah membuat police line di rumah penduduk yang terbakar,” kata  Boris. (wan)

Papa, Bunda, Jangan Tinggalkan Silvi…

Keluarga Korban Menangis Histeris di Posko Bahorok

Setelah mendapat kabar dari tim evakuasi bahwa seluruh penumpang serta awak pesawat meninggal dunia, suara tangisan histeris dari keluarga korban pecah. Akibatnya, petugas yang ada di posko Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, panik.

HAMDAN, Bahorok

Tangisan histeris hingga tak sadarkan diri keluarga korban menjadi perhatian warga. Akibatnya, suasana tampak tegang. Petugas posko pun kewalahan untuk menenangkan para keluarga korban dan mengamankan kerumunan warga yang ingin melihat langsung.

Silvi (7), anak korban dr Suhelman dan dr Juli Dhaliana tampak menangis histeris dan meronta-ronta di posko.
“Papa, bunda, jangan tinggalkan Silvi,” teriak Silvi sambil menangis.

Mendengar teriakan Silvi, keluarga Silvi yang berada di posko juga ikut menangis histeris. Mereka saling berpelukan dan saling memberi semangat.

“Kenapa bisa seperti ini. Cepat kali kamu (korban, Red) meninggalkan kami. Bagaimana nasib anakmu ini,” ratap keluarga korban berlinang air mata.

Sementara, Silvi anak satu-satunya dari kedua korban terlihat terus meneteskan air mata. Sehingga, kakek Silvi mencoba menenangkannya. Silvi tampak bingung, dan menanyakan dimana papanya berada. “Diaman papa? kenapa papa?” tanya Silvi dengan kakeknya sembari diangkat dari tengah-tengah keluarganya yang lain.
Sriansyah Putra, selaku keluarga Silvi kepada wartawan Sumut Pos mengaku, bahwa pihaknya menyesalkan lambatnya tim evakuasi untuk menolong korban. “Memang kita selaku keluarga merasa kesal. Meskipun begitu, kita tidak dapat menyalahkan tim evakuasi. Karena, untuk melakukan evakuasi selalu terhalang cuaca,” ujar Sriansyah.

Bukan hanya Silvi, tetapi keluarga korban lainnya yakni, Yunanda (29), juga menangis hiteris di posko. Dia tak menyangka kalau istrinya Syamsidar Yusni, serta dua orang anaknya Hamimatul Jannah (5) dan Abdul Hanif Abdillah (3) menjadi korban jatuhnya pesawat Casa.

“Aku mau lihat anakku. Awas, mana anakku, nggak mungkin dia meninggal. Dia masih hidup, jangan tahan aku, akau mau lihat anakku. Kenapa bisa begini. Mana anakku,” tangis Yusnanda histeris.

Orangtua Yunanda, Syamsiar juga tampak terbaring lemah di sebelahnya. Sehingga tim medis yang sudah disiapkan di posko langsung memberikan oksigen untuk menjaga-hal-hal yang tak diinginkan. Situasi di posko semakin panik karena keluarga korban yang pingsan terus berjatuhan.

Damli (30), keluarga Syamsidar Yusni kepada wartawan Sumut Pos mengaku, kalau pihaknya merasa kecewa dengan kinerja tim evakuasi. “Macam mananya ini. Kalau bisa jadi begini. Masak pesawat itu mau dibelah saat melakukan evakuasi. Gara-gara kabar itu, orangtua korban jadi pingsan,” ucap Damli.

Rosmawati, mertua Syamsidar Yusni saat berada di posko juga ikut menangis histeris. “Apakah ada harapan hidup mereka di sana? Ya Allah, tolonglah aku, kasihanilah dia (korban, Red) yang Allah, dia masih kecil dan tak berdosa,” kata Rosmawati berlinang air mata.

Setelah beberapa jam, akhirnya suara tangis hiteris dan ratapan dari masing-masing keluarga korban mulai tenang. Tapi, para keluarga korban tampak melamun seakan tak percaya dengan peristiwa tersebut. (*)

Bersyukur Diberi Suami Pengertian

Wanita kelahiran Nganjuk (Jawa Timur) 3 Mei 1967 ini menyadari posisinya sebagai seorang istri, ibu dan wanita karier. Posisinya yang tidak memiliki banyak waktu bersama. Karena itu, setiap pekerjaan yang digelutinya dirinya selalu meminta pendapat dan izin dari suami dan keluarga besarnya.

“Suami penuh pengertian. Saya sangat bersyukur karena diberikan jodoh seperti dirinya,” ujar Sukarmi, Wakil Ketua Umum KPPU Pusat.
Kesibukan Sukarmi memang cukup lumayan. Selain bertugas sebagai ibu dan istri, ia juga disibukkan dengan pekerjaan sebagai Wakil Ketua Umum KPPU Pusat serta mengajar sebagai dosen. “Alhamdulillah, suami saya sangat mengerti kesibukan saya,” ujar istri dari Asdar Anshar Putra ini.

Posisi ini pula yang membuat dirinya kehilangan waktu berkumpul dengan buah hatinya. Bahkan terkadang di hari libur atau Sabtupun masih dijalaninya untuk mengajar sebagai dosen di berbagai daerah. “Bagi saya bukan kuantitas, tetapi kualitas pertemuan bersama keluarga. Jadi, saat kumpul dengan anak, biasanya saya lakukan semua kegiatan dengan anak, mulai dari belajar, masak ataupun jalan-jalan. Suami saya tahu, bahwa bekerja sudah menjadi kebutuhan bagi saya, dan saya meletakkan kepercayaan suami dengan sepenuh hati,” tambahnya.

Selain itu, saat dirinya jauh dari kedua buah hati dan suami, komunikasi tidak pernah putus dilakukannya. Hal ini untuk mempererat rasa antara dirinya dan keluarganya. “Kalau komunikasi bisa kita jaga, Insya Allah hubungan kita dengan keluarga akan baik-baik saja, karena komunikasi itu bisa mengingatkan kembali keberadaan kita walau kita tidak ada disamping,” kata ibu dari Rona Almas Ramadhani dan Raidul Islam Annadif ini.
Walaupun terlihat sulit, sambungnya, tetapi semua aktivitas kerjanya tetap dijalani dengan senang hati. “Kalau niat kita bekerja dengan tulus, Tuhan pasti meberikan jalan dengan berbagai cara, seperti suami yang sabar dan pengertian serta anak yang mandiri dan sehat,” paparnya.

Menurutnya, tak hanya pekerjaan saja yang rumit, menjadi seorang ibu juga buka hal yang mudah untuk dijalaninya, apalagi saat dirinya harus menghadapi anak yang sakit dan pekerjaan yang menumpuk. “Satu-satunya jalan dalam hidup ini adalah Tuhan. Pernah saat Raidul (16 bulan), anak kedua saya sakit dan harus diopname, pada saat yang sama saya harus keluar kota. Saya memilih jalan berdoa, meminta pada Allah agar anak saya cepat sembuh dan saya bisa bekerja kembali,” tuturnya.

Bicara soal karir, wanita yang mengecap pendidikan di Fakultas Hukum di Universitas Brawijaya ini, sejak kuliah dirinya mulai menggeluti dunia organisasi, bahkan dirinya menjadi seorang aktifis untuk bisa menegakkan keadilan. Rasa cintanya terhadap dunia hukum, membuatnya memutuskan untuk melanjutkan kuliah hingga ke jenjang S3. “Saya dulu sering demo, saya merasa terpanggil jangan sampai hukum dijadikan alat untuk kekuasaan,” akunya.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya dosen di beberapa Universitas swasta ini mendapatkan kesempatan untuk duduk di KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) Pusat dengan posisi sebagai Wakil Ketua Umum. Izin suami dan keluarga membuat dirinya bertahan dan akhirnya mendapatkan posisi tersebut. Walau pun awalnya buta dengan dunia bisnis, tetapi prinsipnya untuk selalu belajar tidak membuatnya ketinggalan.

“Awalnya saya tidak tahu apa-apa mengenai bisnis dan usaha. Saya hanya dapat teori saat mengambil S2. Learning by doing yang membuat saya bertahan untuk mengetahui dan menguasai apapun tentang posisi saya. Yang penting niat dan kerja keras yang tulus membuat kita meraih impian,” tutupnya. (juli ramadhani rambe)