25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 14702

Keluar Tahanan, Aktivis Korupsi Mogok Makan 15 Hari

NEW DELHI – Aktivis anti korupsi India Anna Hazare (74), kemarin (18/8) akhirnya menerima tawaran polisi untuk keluar dari penjara Tihar, New Delhi. Itu terjadi setelah polisi memberikan izin kepadanya untuk bergabung dalam aksi mogok makan di sebuah lapangan di ibu kota. Menurut rencana, aksi itu akan berlangsung selama 15 hari.

Seorang sumber dekat Hazare menyatakan, sang aktivis akan meninggalkan penjara hari ini (19/8) untuk memulai aksi mogok makan. Sebelumnya, Hazare menyatakan ingin tetap tinggal dalam tahanan, meski dirinya diizinkan melanjutkan protes yang memicu penangkapan atas dirinya pada Selasa lalu (16/8).

Awalnya sejumlah laporan menyatakan Hazare akan keluar dari penjara kemarin. Namun, BBC melansir keputusan keluarnya Hazare menunggu hingga hari ini karena lokasi yang akan digunakan untuk aksi mogok makan di Lapangan Ram Lila Maidan, New Delhi, belum siap.

Analis menilai tawaran polisi mengizinkan Hazare mengikuti aksi mogok makan adalah cerminan dari melunaknya sikap pemerintah India atas unjuk rasa masal anti korupsi di negara tersebut. Kesepakatan itu disambut gembira ratusan pendukung Hazare yang tetap   Perdana Menteri (PM) India Manmohan Singh menuduh Hazare telah mencoba menodai demokrasi karena menuntut perubahan total terhadap undang-undang anti korupsi. Di depan parlemen pada Rabu lalu (17/8), Singh menyatakan aksi mogok makan yang dilakukan Hazare dan para pendukungnya adalah kesalahan dalam memahami isi UU tersebut. Namun pidato itu menuai interupsi dari sejumlah anggota parlemen di kubu oposisi. Mereka meneriaki Singh dengan kata-kata “memalukan”.

Sementara itu, seorang juru bicara dari partai berkuasa di India, Rashid Alvi menduga bahwa Amerika Serikat (AS) berada di balik demonstrasi anti korupsi di negeri tersebut. (bbc/afp/cak/dwi/jpnn)

Berniat Rayakan Kemerdekaan, 9 WNI Tewas

SRI AMAN- Tragis nasib yang dialami 10 WNI asal Kalimantan Barat (Kalbar) itu. Saat hendak pulang kampung merayakan Agustusan dan Idul Fitri, kejadian maut menimpa Parudin Tamrin (40) dan sembilan rekannya yang lain.
Mobil Toyota Rush yang dikemudikan Parudin menghantam sebuah truk dari arah berlawanan. Akibat insiden itu, kedua kendaraan yang bertabrakan ringsek dan sembilan orang tewas seketika. Korban yang meninggal semuanya adalah warga Indonesia.

Mereka diketahui atas nama Juhran (46), Asmadi Dusun (51),Yusran Said (29), Maulidi Muazini (22), Muslimin Jubir (25), Ilham Tamrin (27), Ilham Muzani (26), Jafri Anwar (26) dan Junaidi Tamrin (38). Mirisnya, di antara korban tersebut, dua orang merupakan kakak beradik. Sedangkan Parudin Tamrin sendiri, mengalami cedera parah dan kini dirawat di Unit Rawatan Rapi (ICU) Hospital Umum Sarawak (HUS).

Sebagaimana diceritakan wartawan Metro Sarawak, Rudy pada Pontianak Post, kemarin, tragedi maut yang memilukan itu berlaku, Rabu (17/8) sekira pukul 3.30 waktu setempat di Jalan Sri Aman-Sarikei berhampiran dengan Jelukong. Sementara itu, sopir truk yang dikenali bernama Then Kee Nyong (45) tidak mengalami luka. Kernet-nya, Kho Jik Hua (64) patah kaki dan cedera di beberapa bagian tubuh.

Para korban warga Kalbar yang menjadi korban kecelakaan ini merupakan pedagang di kawasan Bintulu. Mereka sengaja pulang kampung lebih awal guna memperingati hari ulang tahun kemerdekaan sekaligus ingin merayakan Idul Fitri bersama dengan keluarga masing-masing.

Saat dalam perjalanan dari Bintulu menuju Serian, kendaraan mereka berpapasan dengan sebuah truk yang membawa muatan ayam beku. Berdasarkan keterangan saksi-saksi dan aparat setempat, sebelum terjadi benturan hebat, kendaraan yang dipandu Parudin sempat kehilangan kendali dan kemudian keluar jalur.

Saksi mata menyebutkan keadaan semua korban yang tewas amat mengerikan. Sebagian besar terjepit di antara besi-besi kendaraan yang remuk dan saling tindih. Bahkan salah seorang dari mereka terlempar keluar kendaraan.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian setempat, semua korban memang sedang dalam perjalanan pulang ke kampung mereka di Indonesia yaitu Dusun Tanjung Buluh, Kalbar.(rnl/jpnn)

Kelaparan Somalia Dibalik Konspirasi AS dan Israel

TEHERAN- Bencana kelaparan di Somalia yang menyebabkan puluhan ribu orang meninggal dianggap karena ada konspirasi Amerika Serikat dengan Israel. Demikian disampaikan Pemerintah Iran melalui komandan pasukan tempur Basij Iran, Brigadir Jenderal Mohammad-Reza Naqdi, kepada kantor berita Press TV, Rabu (17/8).
“AS dan Israel memicu ketidakamanan dan kerusuhan di Somalia. Mereka juga mencegah rakyat Somalia membentuk pemerintahan yang stabil,” ujarnya.

Situasi di Somalia kacau balau setelah tahun 1991 para tuan tanah menggulingkan diktator Mohamed Siad Barre. Sejak saat itu, tidak ada pemerintahan yang efektif di negara itu. Pemerintahan yang diakui PBB hanya menguasai tidak lebih dari setengah wilayah Somalia. Sementara itu, beberapa wilayah lainnya dikuasai militan ekstremis al-Shabaab.

Naqdi mengatakan pemerintah Iran telah memberikan bantuan kepada rakyat Somalia yang kelaparan. Mahmoud Mozaffar, kepala Bulan Sabit Merah Iran mengatakan pada Rabu pagi kemarin kapal yang membawa bantuan ketiga Iran telah berangkat ke Somalia. Iran berencana untuk memberikan bantuan kemanusiaan keempatnya melalui laut. (bbs/jpnn)

Masuk Kantor, Menteri Thailand Gelar Ritual

NEVADA – Sejumlah anggota kabinet Thailand yang terpilih melakukan sembahyang sebelum masuk ke kantornya dan memulai bekerja. Para menteri itu pergi bersembahyang untuk mendapatkan kesuksesan dalam bekerja.
Seperti Menteri Hukum Thailand Pracha Promnok yang baru saja terpilih, memilih pergi bersembahyang pergi bersembahyang di patung Dewa Brahma dengan menyalakan lilin dan dupa serta menawarkan makanan, tanaman dan sepasang patung angsa sebagai persembahan ke dewa pada hari pertama dirinya berdinas.

Bukan itu saja, Menteri Kesehatan Masyarakat Witthaya Buranasiri dan deputinya Torpong Chaiyasarn tiba di kantornya ditemani seorang biksu dan patung Garuda. Demikian seperti diberitakan ANI, Kamis (18/8).

Mengutip dari kitab suci Hindu Bhagavad Gita (Nyanyian Sri Bhagawan) yang merupakan ajaran universal diperuntukkan seluruh umat Hindu, para menteri di Thailand harus berjuang melayani kesejahteraan masyarakat, bertindak tanpa pamrih dan tanpa memikirkan keuntungan, serta sadar setiap tindakan akan lebih baik daripada diam. (net/jpnn)

DPRD Deli Serdang Dituding Sarang Calo Proyek

JAKARTA- Sepak terjang para anggota DPRD Deli Serdang mendapat sorotan. Kali ini, para wakil rakyat Deli Serdang dituding banyak memerankan diri sebagai calo untuk mendapatkan proyek dari APBD Kabupaten Deli Serdang. Juga menjadi calo jabatan.

Penilaian tersebut disampaikan pengamat sosial Muara Karta Simatupang kepada Sumut Pos di Jakarta, Kamis (18/8). Menurut Simatupang, banyaknya anggota dewan Deli Serdang yang bermain proyek ini adalah dalam rangka mengembalikan ongkos politik yang dikeluarkan saat pemilu legislatif 2009 silam.

“Karena biaya pemilu 2009 belum impas, sampai sekarang banyak yang main proyek. Mereka rajin melakukan lobi-lobi, bahkan berani memaksa pejabat Deli Serdang agar mendapatkan proyek dari APBD 2011,” ujar Simatupang.
Simatupang mengatakan, berdasarkan hasil amatannya, proyek yang didapatkan anggota dewan itu lantas dikerjakan oleh kerabat atau sanak keluarganya. Namun, ada juga yang dikerjakan oleh orang lain. Si oknum anggota dewan ini, hanya memerankan diri sebagai calo, dengan mendapatkan uang komisi dari proyek yang didapatkan itu.

Lantaran sudah menjadi ‘rahasia umum’, para rekanan yang akan mengincar proyek APBD Deliserdang pun lebih suka menggunakan jasa anggota DPRD. Ini lantaran dianggap lebih praktis daripada mengikuti prosedur tender yang berbelit-belit.

Simatupang menilai, sebenarnya calo merupakan pekerjaan yang legal. Hanya saja, tatkala itu dilakukan oleh anggota DPRD, maka menjadi sebuah bentuk penyalahgunaan wewenang alias korupsi. Pasalnya, dewan punya peran sebagai pengawas kerja eksekutif. “Kalau fungsi pengawasan digunakan untuk menekan, jelas itu pelanggaran,” tegasnya.
Menurut Simatupang, anggota dewan ini tidak hanya menjadi calo proyek, tapi juga calo jabatan. Dia menduga banyak pejabat di Pemkab Deli Serdang yang menggunakan jasa anggota dewan agar mendapatkan jabatan yang empuk, atau tidak dimutasi.(sam)

Umar Patek Pasok Senpi ke Aceh

JAKARTA- Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menemukan fakta bahwa Umar Patek tak hanya terlibat kasus Bom Bali I 2002. Dari hasil pemeriksaan, Umar Patek sudah masuk Indonesia pada Juni 2009 dari Moro, Filipina Selatan. Dia membawa senjata api (senpi) untuk digunakan dalam pelatihan paramiliter di bukit Jantho, Aceh.
“Karena itu, yang bersangkutan bisa juga dijerat dengan UU Terorisme (yang dikeluarkan) tahun 2003,” kata Kadivhumas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam di kantornya kemarin (18/08). Anton juga menunjukkan wajah Umar Patek terbaru setelah ditangkap di Abbotabad, Pakistan.

Selain UU Terorisme, penyidik Mabes Polri menggunakan pasal-pasal KUHP secara berlapis untuk menjerat Umar Patek. Yakni, pelanggaran pasal 340 KUHP, UU Darurat nomor 1 tahun 1951, pasal 266 KUHP, dan pasal 55 UU Imigrasi.  “Dia membantu Dulmatin merencanakan pelatihan di Aceh,” katanya. Keduanya, sejak Juni 2009 sampai Februari 2010 berada di Pamulang dan Jakarta dalam rangka membuat bom sekaligus mengatur strategi serangan terorisme. “Kita resmi tahan dengan surat penahanan sejak kemarin (17/8),” jelas mantan Kapolda Jatim ini.

Umar Patek tiba di Indonesia, Kamis (1/8) pukul 07.30 WIB. Buronan kasus terorisme itu diangkut pesawat khusus dengan pengawalan ketat dari Pangkalan Angkatan Udara Pakistan langsung ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Selanjutnya, pria berpenampilan tenang itu dibawa ke Markas Brimob Kelapa Dua, Depok.  Umar Patek semestinya diekstradisi sejak enam bulan lalu, namun karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan sehingga harus dirawat dan menjalani pemeriksaan intensif di Pakistan.  Umar Patek memiliki 10 nama samaran sebagai strategi menghilangkan jejak antara lain, Abdul Ghoni, Abu Syeikh, Umar Semite, Pate, Abah Umar, dan Patek.(rdl/agm/jpnn)

Luncurkan Buku Tahun 2004

Aburizal Bakrie

Ketua Umum Golkar Aburizal  Bakrie mengaku sempat tidak percaya diri ketika buku yang pernah dirilis pada 2004 diterbitkan kembali.

Buku tersebut berjudul ‘Merebut Hati Rakyat Melalui Nasionalisme, Demokrasi dan Pembangunan Ekonomi’. ”Saya sempat bertanya kepada Lalu Mara, apakah buku 2004 masih relevan dengan keadaan sekarang, lalu saya membaca kembali memang ternyata masih relevan,“ ucap Ical dalam acara Re-launching bukunya di Jalan Antasari, Kamis (18/8).
Kemudian lanjut Ical, peluncuran ulang bukun itu didukung juga oleh beberapa kerabat-kerabatnya. Mereka menilai buku tersebut masih layak diterbitkan. Di tempat yang sama, Lalu Mara mengakui bahwa buku tersebut terbit tahun 2004 pada bulan oktober. Ia menyakinkan Ical bahwa buku tersebut masih layak untuk diterbitkan kembali dan masih relevan dengan keadaan yang sekarang ini.

”Itu sebenarnya pemikiran pada tahun 1994 hingga 2004, dimana buku tersebut menceritakan mengenai perkembangan tentang masa lalu,” katanya. (net/jpnn)

Karyawan Carrefour Ancam Mogok

JAKARTA- Ini ancaman bagi PT Carrefour Indonesia. Soalnya, tanggal 26 hingga 28 Agustus mendatang, seribuan karyawan PT Carrefour Indonesia di Jabodetabek akan mogok massal.

Ancaman karyawan Carrefour itu menyusul tidak adanya respon dari pihak manajemen terkait pembentukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mengatur hubungan industrial antara keduanya. “Dari estimasi kami terhadap karyawan Carrefour yang ada di Jabodetabek, diperkirakan ada 1.000 lebih karyawan yang akan melakukan aksi mogok,” kata Ketua Umum Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) Imam Setiawan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/8).

Menanggapi aksi SPCI ini, Head of Public Affairs PT Carrefour Indonesia Satria Hamid Ahmadi, sangat menyayangkan rencana aksi mogok massal itu. Menurut dia, seharusnya ancaman itu tidak perlu ada mengingat sampai detik ini pihak manajemen terus mencari solusi.(net/jpnn)

Pembagian Sembako Ricuh

MEDAN- Pembagian sembako di rumah Hj Zuraida Jalan Sei Bah Mendaris Medan diwarnai aksi saling dorong, Kamis (18/8). Ratusan warga rela antre untuk mendapatkan sembako tersebut.  Selain desak-desakan, penyebab kericuhan itu adalah pembagian kupon yang tidak merata. Soalnya warga sudah mulai antre sejak pagi hari. “Saya dari jam tujuh sudah di sini,” ujar Latifah.

Pembagian kupon dilakukan di depan pagar rumah, dengan cara menukar foto copy  KTP. Namun karena warga yang mengantre cukup banyak sehingga terjadi desak-desakan. Akhirnya pihak panitia membariskan warga di badan jalan.  Belakagan kupon bukan di hari  yang sama ditukar dengan sembako, namun kupon sembako tersebut dapat ditukarkan dengan paket sembako 20 Agustus mendatang.(mag-7/jpnn)

FRB SU Demo Mapolres Deli Serdang

LUBUK PAKAM- Diperkirakan ratusan massa yang tergabung dalam Forum Rakyat Bersatu Sumatera Utara (FRB SU) menggelar aksi unjuk rasa, di depan Mapolres Deliserdang, Jalan Sudirman Lubuk Pakam, Kamis (18/8) sekira pukul 14.00 WIB.

Pengunjuk rasa meminta, agar tiga orang teman mereka, masing-masing Eko Sofianto, Kanang dan Senja, anggota kelompok petani penggarap ‘Jas Merah’, yang ditahan 2 pekan silam oleh kepolisian Deli Serdang agar dilepaskan.
Disebutkan, penangkapan terhadap ketiga orang itu, karena dipicu keterlibatan dalam aksi bentrok antar petani penggarap dengan Kelompok Yayasan Nurul Amaliyah di atas lahan eks HGU PTPN 2 di Desa Dagang Krawang, Kecamatan Tanjung Morawa, seluas 87,16 hektar.

Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak agar dilakukan pencopotan terhadap pejabat Kapolsek Tanjung Morawa AKP Malto Datuan serta Kapolres Deli Serdang AKBP Wawan Munawar, karena dinilai tidak becus menegakkan hukum di wilayah hukumnya.

“Sudah kita buktikan, sudah ratusan rakyat lemah yang ditangkap polisi, tetapi mereka (penggarap) yang berduit, tidak pernah tersentuh hukum,” teriak orator dari Forum Umat Islam Hendra Suheri.
Massa yang mayoritas terdiri dari para kaum wanita dan ibu-ibu itu, hanya mampu berorasi serta membentangkan sepanduk yang bertuliskan penghujatan.

Hujatan yang dituliskan dalam spanduk serta poster ditujukan kepada pemilik Yayasan Nurul Amaliyah serta kepada petugas kepolisian yang dinilai telah berlaku sewenang-wenang.
Mengetahui kantornya didatangi para demonstran,  akhirnya perwakilan demontrasi diterima Kabag Ops Kompol Pati Oloan Siahaan, didampinggi Kasat Reskrim AKP Anggoro Wicaksono serta Kasubbag Humas Polres Deli Serdang AKP Abdul Hamid Sitorus.

ratusan pasukan kepolisian memasang pagar betis serta berjaga-jaga di depan gerbang Mapolres. Aki bat aksi demonstrasi itu, Jalan Sudirman ditutup bagi warga yang melintas. Pasalnya para demontran berkumpul di sana.
Setelah bertahan berdiri serta menunggu sekira dua jam. Akhirnya perwakilan demontrasi diterima Kabag Ops Kompol Pati Oloan Siahaan, didampinggi Kasat Reskrim AKP Anggoro Wicaksono serta Kasubbag Humas Polres Deli Serdang AKP Abdul Hamid Sitorus.(btr)