27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 14720

Jual Sabu, Oknum Polisi Ditangkap

SIBOLGA- Oknum polisi bertugas di Pos Lantas Pandan berinisial Briptu JPG (29) terpaksa meringkuk ditahanan Mapolres Sibolga Kota. Pasalnya, tersangka memiliki dan diduga sebagai pengedar sabu-sabu.

Briptu JPG diciduk setelah Zulkarnaen Gea (37), warga Desa Hajoran Lorong II, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng ‘bernyanyi’ dan menyebutkan sabu-sabu miliknya dibeli dari oknum polisi tersebut.

Sebelumnya, Zulkarnain tertangkap tangan sedang mengkonsumsi sabu-sabu di kediamannya Sabtu (13/8) sekira pukul 18.00 WIB. Saat ditangkap, polisi juga menemukan satu bungkus kecil daun ganja siap pakai.

“Penangkapan terhadap Zulkarnain berdasarkan pengembangan kasus sebelumnya di Sibolga. Dan saat ditangkap dan diinterogasi, Zulkarnain malah mengaku kalau barang haram itu didapatnya dari oknum JPG,” kata Kapolres Sibolga Kota AKBP Joas Feriko Panjaitan melalui Kepala Sub Bagian Pembinaan Masyarakat (Kasubbag Binmas) Polres Sibolga Kota Aiptu R Sormin SAg, Senin (15/8).

Mendapatkan informasi itu, sambungnya, malam harinya personel Polres Sibolga Kota langsung menghubungi JPG via SMS untuk bertemu. Kemudian JPG mengaku dirinya sedang berada di Jalan Kader Manik Kota Sibolga. Petugas Sat Narkoba menemui oknum JPG sekitar pukul 22.30 WIB.

“Saat digeledah sesuai informasi Zulkarnain, petugas menemukan sabu-sabu sebanyak 3 bungkus kecil dari JPG, yakni 1 bungkus ditaruh dalam bungkus rokok dan 2 bungkus lagi dari dalam dompetnya,” beber Aiptu R Sormin.
Mendapati barang bukti tersebut, lanjutnya, petugas langsung memboyong JPG ke Mapolres Sibolga Kota untuk dilakukan pengembangan kasus terkait barang haram itu. JPG juga mengaku kalau sabu-sabu miliknya itu didapatkan dari oknum TNI.

“Dari hasil pengembangan juga, dari oknum JPG ini jugalah diperoleh informasi ‘barang haram’ tersebut didapat dari oknum TNI,” tukasnya.

Menurutnya, saat ini Polres Sibolga Kota sedang mendalami kasus kemungkinan keterlibatan oknum TNI dalam peredaran narkoba khususnya jenis sabu di daerah itu dan selanjutnya akan berkoordinasi dengan DEN POM TNI guna mengungkap kemungkinan keterlibatan oknum dimaksud.

Terpisah, Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara saat dikonfirmasi mengaku, tidak akan intervensi terhadap jalannya proses hukum atas penangkapan oknum JPG yang disebut-sebut sebagai anggota Polres Tapteng itu.

Terkait penangkapan JPG, menurut Aiptu Sormin, petugas menemukan barang bukti 1,32 gram sabu-sabu yang terbungkus dalam tiga bungkus plastik kecil. Kemudian 1 kotak rokok, dompet kecil warna coklat dan handphone (HP).
“Oknum aparat ini dipastikan akan menjalani proses persidangan umum di Pengadilan Negeri (PN) Sibolga. Tersangka tidak kita serahkan atau limpahkan ke Polres Tapteng mengingat wilayah hukumnya berada di kota Sibolga,” tegasnya, seraya menambahkan tersangka Briptu JPG yang telah diamankan di RTP Sibolga bersama Zulkarnaen Gea diancam pasal 114 subsider 112 ayat (1) Undang-Undang RI No 35 tahun 2009 dengan ancaman hukuman serendah-rendahnya (minimal) 5 tahun penjara dan setinggi-tingginya (maksimal) 10 tahun penjara.

Terpisah, Kapolres Tapteng AKBP Dicky Patrianegara saat dikonfirmasi mengaku, tidak akan intervensi terhadap jalannya proses hukum atas penangkapan oknum JPG yang disebut-sebut sebagai anggota Polres Tapteng.
“Kalau benar oknum JPG anggota Polres Tapteng, saya tidak melindunginya. Sebab seharusnya JPG memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Kalau memang terbukti bersalah, proses sesuai hukum yang berlaku dan kita menyampaikan terima kasih kepada personel Polres Sibolga Kota yang berhasil menangkap dan membuktikan keterlibatan oknum Polisi dalam kasus narkotika,” tandas Dicky.(tob/smg)

Kadis P dan P Lupa Keputusan Mutasi

BINJAI- DPRD Kota Binjai akhirnya memanggil pihak Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Binjai, Senin (15/8), guna mengkonfirmasi kasus dugaan jual beli kursi Kepala Sekolah (Kepsek) yang diduga terjadi saat mutasi beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan di ruang Komisi A DPRD Binjai itu, Sekretaris sekaligus pejabat sementara (Pjs) Kadis P dan P Binjai Ismail Ginting  ,dengan nada tidak bersalah mengatakan, Dinas P dan P bukanlah orang politik yang tahu tentang politik. Sehingga, dalam hal ini,pihaknya lupa dalam mengambil putusan.

“Untuk itu kami sangat sependapat dengan saran yang sudah diberikan anggota dewan. Sebenarnya, mutasi yang dilakukan hanya untuk melakukan penyegaran semata,” ucap Ismail menanggapi sejumlah pertanyaan anggota dewan di Gedung DPR Binjai.

Kedatangan pihak Dinas P dan P serta BKD Binjai ini, disambut Wakil Ketua DPRD Binjai Bahman, serta sejumlah anggota DPRD lainnya dari berbagai fraksi yang ada. Selama melakukan pertemuan, Ismail diberi kesempatan memberikan penjelasan atas mutasi yang dilakukan. Menurutnya, Januari 2011, dia dan Kadis P dan P dilantik Wali Kota Binjai. Dalam pelantikan itu, mereka diamanahkan untuk melakukan perubahan disektor pendidikan.

Untuk itu sambungnya, mereka membagi tugas agar amanah yang disampaikan Wali Kota Binjai dapat segera terlaksana. “Dalam membagi tugas itu, saya ditugaskan untuk melakukan pembenahan di sektor sekolah. “Sementara, Kadis turun langsung melakukan evaluasi,” jelas Ismail, seraya menambahkan, disetiap sekolah memang butuh penyegaran.

Ismail juga mengaku, mutasi yang dilakukan terhadap Kepsek tersebut, juga berdasarkan pantauan tim kerja yang disampaikan kepada Kadis P dan P Binjai.

“Dari hasil pantauan tim kierja yang memiliki SK dan surat tugas itu, akan dilanjutkan kepada Kadis P dan P Binjai. Selanjutnya, Kadis P dan P akan melakukan penilaian dan melakukan mutasi tersebut,” jelas Ismail.
Sementara itu, Kepala BKD Kota Binjai Amir Hamzah, dalam pertemuan itu mengatakan, mutasi yang dilakukan BKD, hanya menerima usulan dari Dinas P dan P. Sebab, Dinas P dan P yang tahu Kepsek mana yang sudah layak untuk diganti. “Kalau kami hanya terima usulan dari P dan P, setelah itu baru dikeluarkan SK dari Wali Kota Binjai,” kata Amir Hamzah.

Setelah Ismail memberikan sejumlah kronologis mutasi yang dilakukan, barulah sejumlah anggota DPRD Binjai memberikan pertanyaan yang selama ini terus dipertanyakaan ratusan Kepsek yang dimutasi.

Irwan Yusuf, salah seorang anggota DPRD Binjai dari Komisi C misalnya, dalam pertemuan itu, dengan tegas mempertanyakan pembinaan yang sudah dilakukan atas guru yang dimutasi, dan ingin tahu hasil evaluasi yang sudah dilakukan. “Dalam evaluasi yang dilakukan Kadis P dan P Binjai, terindikasi hanya mencari keselahan Kepsek dan selanjutnya diganti. Apakah tidak perlu dilakukan pembinaan sebelum diganti? Makanya, saya ingin tahu hasil dari evaluasi tersebut,” kata Irwan Yusuf.

Selain Irwan Yusuf, sejumlah anggota DPRD lainnya juga mempertanyakan kreteria guru biasa menjadi Kepsek, dan syarat menjadi Kepsek. Bahkan, salah sorang anggota DPRD menuding kalau Kadis P dan P Binjai tidak tahu peraturan. Sebab, Kepsek yang menjabat di Sekolah Berstandart Internasional (SBI), juga ikut dicopot tanpa ada izin dari menteri terkait.

Menanggapi sejumlah pertanyaan yang dilontarkan anggota DPRD Binjai, Ismail dengan nada tidak bersalah mengatakan, Dinas P dan P bukanlah orang politik yang tahu tentang politik. Sehingga, dalam hal ini kami dapat lupa dalam mengambil putusan. Untuk itu kami sangat sependapat dengan saran yang sudah diberikan anggota dewan. Sebenarnya, mutasi yang dilakukan hanya untuk melakukan penyegaran,” ucap Ismail.

Pun begitu, Ismail tidak dapat menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan anggota Dewan seperti kreteria guru biasa menjadi Kepsek dan lainnya. “Kalau soal ini, saya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kadis. Saya tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan itu,” ujarnya.(dan)

Kapolres Sidak, Preman Kabur

LUBUK PAKAM- Sekelompok pemuda yang kerab berkeliaran serta melakukan pungutan liar (pungli) kepada supir angkutan umum di terminal Lubuk Pakam, lari tunggang langgang saat mengetahui Kapolres Deli Serdang AKBP H Wawan Munawar sidak ke terminal Lubuk Pakam, Senin (15/8) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kehadiran orang nomor satu di Polres Deli Serdang itu, membuat terminal sepi dari aktifitas orang berlalu-lalang. Bahkan sejumlah calo atau agen bus yang keseharianya mangkal disana, juga lari berhamburan menyelamatkan diri.

Disana, AKBP H Wawan Munawar memantau sejumlah loket penjualan tiket bus. Perwira melati dua dibahunya itu,
sempat wawancara dengan sejumlah karyawan perusahan angkutan umum dan sejumlah penumpang yang menunggu kendaran.

Ketika ditemui diterminal Lubuk Pakam, Kapolres menyatakan kehadiranya untuk menngecek sejumlah titik yang diduga rawan tindakan kriminal menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah, khususnya di terminal Lubuk Pakam.

Namun, dijelaskannya, sampai saat ini belum ada titik rawan yang menonjol untuk kasus kriminal. Selain pengamanan kriminal, pihaknya juga mengamankan lalulintas, dengan mendirikan sejumlah pos keamanan dititik tertentu di Jalan Lintas Sumatera meliputi Simpang Kayu Besar, Simpang Abadi, Simpang Permina, Simpang Abu Nawas, Kawasan KIM Star, Simpang Pasar 7,  Simpang Penara, Simpang Terminal Lubuk Pakam, Simpang Empat Tugu Timbangan serta Jembatan Sei Ular (wilayah batas wilayah).

Untuk keamanan ini, dikerahkan 700 personel terdiri, kepolisian, TNI, Dishub, Pamorang Praja, Pramuka serta Ormas. Ditambah kendaran ambulans RSU Lubuk Pakam serta kendaran Pemadam Kebaran.(btr)

Terlibat Judi, 7 PNS Dishub Dilepas

SIANTAR- Berdasarkan informasi lewat SMS (Short Message Service) dari masyarakat, Reskrim Polres Pematang Siantar langsung menggerebek lokasi terminal Horas Tanjung Pinggir, Kecamatan Siantar Martoba, Senin (15/8).
Dalam penggerebekan itu, petugas berhasil mengamankan 7 PNS Dishub masing-masing, Pantas S Silalahi (34), Horas Simarmata (37), Ojak Rajagukguk (35), WR Mangunsidi Purba (43) dan Erwin Sihombing (36). Sedangkan dua oknum PNS yang disebut hanya menonton, Firdaus Silitonga dan Adisden Penggabean.

Kasat Reskrim Polres Pematang Siantar, AKP Azharuddin mengaku, tidak bisa membuktikan kalau oknum PNS Dishub tersebut sedang bermain judi. Penggrebekan digelar, karena di komplek Terminal Horas tidak lain lingkungan perkantoran Dishub (Dinas Perhubungan) Pematang Siantar, sesuai info via SMS tadi, berlangsung praktik perjudian jenis leng. Hasilnya, petugas kepolisian memboyong  sejumlah oknum PNS Dishub Pematang Siantar. Lalu digelandang ke markas Sat Reskrim Polres Pematang Siantar di Jalan Sudirman, untuk menjalani pemeriksaan.

Ironinya, pasca beberapa jam setelah pengrebekan hingga menggelar pemeriksaan, Kasat Reskrim Polres Pematang Siantar, AKP Azharuddin mengaku, pihaknya tidak bisa membuktikan, kalau oknum PNS Dishub tersebut sedang bermain judi. Sebab, petugas yang menggrebek tidak ada menemukan bukti uang dari oknum PNS Dishub yang ditangkap.

Sedikit menggelitik, AKP Azharuddin mengatakan, saat anggotanya menggrebek, ketika itu, 5 oknum PNS Dishub tampak sedang hendak memulai permainan kartu joker jenis leng. Sedangkan dua lagi sedang menonton. “Saat digrebek, kartu sedang dikocok. Tapi duit tidak ada,” sebut Kasat Reskrim.

Masih Azharuddin, karena tidak terbukti berjudi, maka ke 5 PNS Dishub yang diduga main judi itu pun akan dilepas nantinya, setelah tertangkap dalam penggrebekan sebelumnya. Sedangkan keberadaan ke tujuh oknum PNS Dishub di salah satu ruangan Sat Reskrim Polres Pematang Siantar, dikatakan, hanya untuk dimintai keterangan.
Adapun ke 5 oknum PNS Dishub yang diduga bermain judi itu, Pantas S Silalahi (34), Horas Simarmata (37), Ojak Rajagukguk (35), WR Mangunsidi Purba (43) dan Erwin Sihombing (36). Sedangkan dua oknum PNS yang disebut hanya menonton, Firdaus Silitonga dan Adisden Penggabean.(mag-5/smg)

RS Bangkatan Dibobol, Rp109 Juta Raib

BINJAI- Kawanan maling semakin merajalela di Kota Binjai. Kini, giliran Kantor Rumah Sakait (RS) Bangkatan di Jalan Bandung, Kelurahan Rambung Barat dibobol maling, Senin (15/8). Akibatnya, uang Rp109 juta raib dari laci kantor.
Keterangan yang berhasil dihimpun wartawan Sumut Pos di lokasi kejadian, peristiwa tersebut pertama kali diketahui pegawai kantor RS Bangkatan saat masuk kerja.

Namun, ketika para pegawai mulai duduk di kursinya masing-masing, salah seorang pegawai yang masuk ke ruang KTU, melihat uang yang disimpan di laci lenyap tanpa sisa. Untuk selanjutnya, pegawai itu panik dan memberi tahukan kepada pegawai lainnya. Setelah semua pegawai mengetahui, akhirnya Darwin, Asisten I di kantor RS Bangkatan, membuat pengaduan ke Polres Binjai atas kejadian itu. Sebab, sebagaian uang yang hilang disebut-sebut milik Darwin sebesar Rp65 juta.

Kasat Reskrim Polres Binjai AKP Ronni Bonic, saat dikonfirmasi membenarkannya. (dan)

Dukungan Melimpah, Mau Diapakan?

Modal Politik Bonaran-Sukran (2)

Catatan: Sutomo Samsu

Dengan modal politik yang besar itulah, penulis tidak kaget jika dalam hitungan hari Bonaran-Sukran berani menggeser jabatan Kadis PKAD, Kepala BKD, dan Kabag Humas Pemkab Tapteng.

Bisa jadi, tidak lama lagi akan ada pencopotan-pencopotan jabatan lagi. Tepatkah langkah progresif Bonaran-Sukran itu?

Jika langkah pencopotan itu didasari keinginan untuk ‘lari cepat’ untuk membangun Tapteng, seperti dijanjikan Bonaran sebelum dilantik, itu sah-sah saja. Barangkali, Bonaran-Sukran ingin ‘larinya’ bisa diikuti jajaran pejabat Tapteng lainnya, yang diyakini punya visi dan misi yang sama dengannya.

Sebaliknya, jika ternyata pencopotan-pencopotan hanya semata bagian dari penyingkiran orang-orang yang sekubu dengan Tuani saat pemilukada, modal politik yang sudah digenggam bakal cepat menipis. Indikasi yang gampang dilihat rakyat adalah, jika pergantian jabatan tidak diikuti dengan kinerja yang profesional, pembangunan tetap ngadat, maka sesungguhnya pemilukada hanya momen memindahkan kekuasaan belaka, dari sekelompok elit ke kelompok elit lainnya. Jika itu nanti yang terjadi, ribuan rakyat akan menyesali diri menghadiri prosesi pengalihan kekuasaan, 9 Agustus 2011 lalu.

Dampak ikutannya, jika rakyat bawah meninggalkan dukungan, maka para elit politik akan mengikuti jejak itu. Yakinlah, Jhonny Allen yang terkenal jago merekrut kader andalan untuk digaet ke Partai Demokrat, sudah pasti melirik Bonaran untuk bergabung. Jhonny Allen yang datang ke pelantikan dengan pesawat carteran dari Medan, tidak akan menyia-nyiakan afiliasi politik Bonaran yang hingga kini masih ngambang. Begitu juga dengan Akbar Tanjung, yang sejak awal punya peran besar bagi pencalonan Bonaran-Sukran, naluri politiknya sudah pasti juga ingin menarik Bonaran masuk ke bawah rindangnya Pohon Beringin. Tapi, jika Bonaran salah langkah hingga mengecewakan rakyat Tapteng, Allen dan Akbar bisa langsung berubah pikiran.

Bonaran, mestinya, tetap bertahan dengan status politiknya sekarang ini. Tidak langsung loncat ke Demokrat, atau pun Golkar. Karena, memilih salah satunya bakal beresiko mengecewakan Akbar atau mengecewakan Allen. Di Tapteng pengaruh Akbar kuat, di dewan Tapteng kekuatan Demokrat dominan. Jika Bonaran lihai memenej posisinya yang dilirik Demokrat dan Golkar, maka pengaruhnya bakal tambah besar. Cukup dia di tengah, sehingga bisa leluasa memainkan bargaining politik.

Bonaran, yang belum banyak berpencak-silat di panggung politik, harus mulai mengasah kepekaan dampak dari setiap kebijakan yang diambil. Pemutasian sejumlah jabatan adalah langkah pertamanya membelanjakan modal politik.
Jika itu memuaskan rakyat, modal politik itu akan bertambah. Jika sebaliknya, ya menyusut. Apabila Bonaran boros meneken SK-SK mutasi, rakyat yang akan langsung mengevaluasi. (habis)

Adnan Buyung Orasi Ilmiah Pemimpin Bangsa di USU

MEDAN- Memperingati puncak diesnatalis ke-59 Universitas Sumatera Utara (USU) menghadirkan Prof Dr Adnan Buyung Nasution SH untuk melakukan orasi ilmiah, Sabtu (20/8). Adapun yang menjadi tema orasi ilmiahnya yakni tantangan perguruan tinggi melahirkan pemimpin bangsa berilmu dan berintegritas.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Diesnatalis ke 59 USU, Prof Dr Irmawati Psikolog melalui Ka Humas USU Bisru Hafi SSos MSi dikampus USU, Senin (15/8).

Irmawati menyebutkan, Adnan Buyung  yang merupakan advokat senior di tanah air serta guru besar Hukum University of Merbourne sudah menyampaikan kesediaannya hadir dalam orasi ilmiah.

Pada Peringatan Diesnatalis USU tahun ini, Bisru menyebutkan akan dilaksnakan sejumlah kegiatan, baik di fakultas maupun pada tingkatan universitas. Setiap tingkatan universitas beberapa kegiatan yang dilaksanakan Kegiatan Donor Darah pada 16 Juli 2011 lalu, yang dipusatkan di gedung Biro Pusat Administrasi.

“Dalam kegiatan donor darah itu diikuti seluruh civitas akademika USU, seperti rektor USU Prof Syahril Pasaribu yang menjadi pendonor awal serta Pembantu Rektor II Prof. Armansyah Ginting, serta para Dekan dan Pembantu Dekan di USU,” sebutnya.

Bisru menambahkan, ada sejumlh kegiatan yang telah digelar yakni Seminar Ilmiah (SI-DIES 2011) yang dibuka Pembantu Rektor I Prof. Zulkifli Nasution pada 20 Juli di kampus USU.  Sedangkan untuk kegiatan fakultas, USU melaksanakan pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan penyakit kulit, mata dan khitan massal di Langkat.  (uma)

Matikan Televisi saat Pidato SBY

Beredar Seruan via BBM

Hari ini Selasa, (16/8), Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) akan berpidato di parlemen dalam rangka memperingati HUT ke-66 RI. Dijadwalkan, Presiden SBY akan tampil dua kali untuk menyampaikan pidato kenegaraannya. 

JAKARTA-Dalam layanan BlackBerry Massanger (BBM), beredar seruan agar masyarakat tidak menyimak pidato SBY tersebut. Koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tertulis sebagai pengirim pesan. Siapa, pihak mana saja yang termasuk koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tidak jelas. Tapi pesannya sangat jelas, ajakan untuk tidak menyimak pidato Presiden SBY besok (hari ini).

Dalam seruannya, mereka mengajak masyarakat diserukan untuk mematikan televisi saat SBY menyampaikan pidatonya sebagai langkah untuk menghemat energi.

Berikut lengkapnya seruan melalui pesan BlackBerry tersebut: “Gerakan hemat energi: Matikan TV anda pd tgl 16 Agustus saat pidato kenegaraan SBY di tayangkan.. Gerakan Hemat Energi Indonesia (Koalisi Rakyat Males Dibohongin SBY)”

Koordinator Petisi 28, Haris Rusli Moti, menyambut langkah Gerakan Hemat Energi Indonesia yang menyerukan untuk mengabaikan pidato kenegaraan Presiden SBY di parlemen besok.

Kata Haris, gerakan tersebut sangat beralasan. Seperti diketahui, pengguna layanan BlackBerry Massanger, disuguhi seruan agar tidak menyimak pidato SBY tersebut.

Adalah Koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY yang menyebar pesan. Siapa, pihak mana saja yang termasuk koalisi Rakyat Males Dibohongi SBY tidak jelas, tapi pesannya sangat jelas, ajakan untuk tidak menyimak pidato Presiden SBY besok. Dalam seruannya, mereka mengajak masyarakat untuk mematikan televisi saat SBY menyampaikan pidatonya sebagai bagian untuk menghemat energi. “Seruan itu sangat kreatif. Saya kira kita menyambut saja kreatifitas tersebut,” kata Haris kepada Rakyat Merdeka Online (Group Sumut Pos),  Senin, (15/8).

Bagi Haris, gerakan tersebut sangat wajar dan benar adanya. Langkah ‘memboikot pidato SBY’, harus didukung dan masyarakat harus turut serta. Sebab, katanya, hal tersebut sebagai bagian untuk mensukseskan program yang selama ini dikampanyekan SBY; Hemat Energi.

“Selama ini SBY kampanyekan program hemat energi. Mematikan televisi selama dua jam, selama SBY berpidato besok bagian dari menjalankan program SBY. Kita bantu SBY karena selama ini dia kesulitan mengatasi kelangkaan energi,” katanya.

Di lain sisi, Haris membandingkan, apa yang disampaikan SBY selama ini tidak pernah ada buktinya. Rakyat hanya dibohongi. “Sudah capek dibohongi SBY. Mari kita dukung (mematika televisi besok),” cetus Haris.

SBY sendiri jelang pidatonya, seperti tradisi setiap peringatan hari kemerdekaan RI, kemarin (15/8), mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara. Sebanyak 66 anggota Paskibraka dari 33 provinsi mengucapkan ikrar sebelum bertugas pada peringatan proklamasi 17 Agustus besok.

Dea Ayu Tiara Hastika, anggota Paskibraka 2011 asal Kalimantan Tengah mewakili anggota lainnya memegang bendera Merah Putih saat mengucapkan ikrar. Presiden lantas menyematkan lencana kepada Dea yang juga bertindak sebagai pemimpin upacara dalam pengukuhan itu.

Presiden SBY kemudian menyampaikan pesannya kepada para anggota Paskibraka. Salah satunya, menjadikan pengalaman sebagai anggota Paskibraka untuk bekal masa depan. “Saya harap kalian bisa menjadikan peristiwa yang sangat penting ini sebagai babak baru dalam perjalanan kehidupan kalian ke depan,” kata SBY. Di depan kalian terbuka peluang yang besar untuk meniti karir, berjuang,berupaya membangun masa depan yg baik,” sambung SBY.

Presiden menuturkan, anggota Paskibraka patut bangga karena terpilih dari jutaan pemuda untuk bertugas mengibarkan Sang Merah Putih dalam hari bersejarah. “Pertanggungjawabkan misi sejarah yang diembankan kepada kalian semua,” tuturnya.

Para anggota Paskibraka itu akan bertugas untuk menaikkan dan menurunkan bendera merah putih saat peringatan HUT ke-66 RI di Istana Merdeka, besok.

Pengukuhan tersebut dihadiri Wapres Boediono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Hadir juga Panglima TNI Agus Suhartono dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. (fal/jpnn)

80 Persen Rakyat Belum Merdeka

INDONESIA dikepung oleh rezim ekonomi neo liberal. Karena apapun yang terjadi di Indonesia diserahkan ke pasar. Demikian disampaikan Mantan Menko Ekuin yang kini menjadi aktivis gerakan DR. Rizal Ramli saat silaturahmi dan buka puasa bersama Santri Ponpes Al Karimiyah di Sawangan, Depok, Senin petang (15/8).

“Artinya yang punya uang berjaya, yang tidak punya uang hanya jadi penonton. Contoh, anak Indonesia ke mal hanya ngadem karena tidak bisa beli apa-apa dan hanya yang punya uang yang bisa menikmati,” kata Rizal.
Masih kata Rizal, ini menggambarkan jurang antara rakyat semakin menjadi. Hanya 20 persen yang mampu dan bisa seneng. Mereka inilah yang sudah merdeka.

“Sementara yang 80 persen, belum merdeka. Pendapatan mereka pas-pasan, namun harga naik. Jadi daya belinya juga menurun,” lanjut Rizal. Gilanya lagi, perilaku neo liberalisme di Indonesia lebih gila di banding negara asalnya di Amerika Serikat atau Eropa Barat.

“Contoh di negara barat, ketika ada warga sakit, mereka langsung dilayani rumah sakit. Beda seperti di Indonesia, kalau ada orang sakit, yang ditanya rumah sakit, punya uang atau tidak?,” demikian Rizal. (net/jpnn)

Dituntut Jujur

DALAM pidato kenegaraannya di hadapan anggota parlemen hariini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dituntut sebaiknya jujur menjelaskan apa saja kesulitan yang dihadapinya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara dalam agenda pemberantasan korupsi.

Saran itu diutarakan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat. Menurut dia, ironis bila membandingkan situasi penegakan hukum saat ini dengan janji SBY untuk berada di posisi paling depan memberantas korupsi yang diutarakannya tujuh tahun lalu.

“Presiden pernah mengungkapkan tekadnya untuk memimpin sendiri pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, kenyataanya korupsi tidak berkurang selama tujuh tahun terakhir ini. Malah semakin meluas dan semakin berani,” ujar Martin.

Dia mencontohkan, kasus Gayus Tambunan dan Nazaruddin.

Menurut Martin, keduanya masih berusia sangat muda, berasal dari generasi yang diharapkan membawa perbaikan terhadap bangsa. Tapi ternyata, dua pemuda itu bagian dari bandit-bandit besar yang mengkhianati agenda pemberantasan korupsi. Kasus keduanya semakin memudarkan keyakinan masyarakat terhadap kesungguhan pemerintah untuk memberants korupsi.

“Publik semakin berkeyakinan ada yang salah dalam pemerintahan yang sekarang dalam agenda memberantas korupsi. Ada kecurigaan bahwa presiden mengalami kesulitan memberantas korupsi karena mendapat perlawanan dari para koruptor yang ada di lingkungannya. Oleh karenanya diharapkan agar pidato SBY besok berani mengutarakan kesulitannya dalam tujuh tahun terakhir ini sehingga mengakibatkan pemberantasan korupsi terseok-seok,” tandas Martin. (net/jpnn)

Bangun Bagas Godang Ritonga di Kota Medan

Buka Puasa Parsadaan Ritonga Dohot Boruna se-Indonesia

Seratusan Pengurus Besar (PB) dan anggota Parsadaan Ritonga Dohot Boruna se-Indonesia menggelar acara buka puasa, Salat Maghrib dan Tarawih berjamaah di kediaman Ketua Umum PB Parsadaan Ritonga Dohot Boruna se-Indonesia, Ir H Chaidir Ritonga MM, Kompleks Rajawali Indah Medan, Minggu (14/8).

ACARA silaturahmi ini dirangkai dengan pembubaran panitia Musyawarah Nasional (Munas) Parsadaan Ritonga se-Indonesia di Padang Sidimpuan Juni 2011. Munas ini mengantarkan yang juga Wakil Ketua DPRD Sumut, Chaidir Ritonga menjadi Ketua Umum Parsadaan Ritonga se-Indonesia menggantikan H Banuaran Ritonga.

Buka puasa ini dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Penasehat PB Parsadaan Ritonga H Banuaran Ritonga, Plt Asisten Setdako Medan, Drs Cekowahda Ritonga, Anggota DPRD Sumut     Tiaisah Ritonga, Direktur Operasional PDAM Tirtanadi Mangindang Ritonga SE dan Kepala Cabang Utama Bank Sumut Drs H Paroiman Ritonga.

Dari jajaran pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Boruna hadir Sekretaris Umum PB Parsadaan Ritonga se-Indonesia Ihwan Ritonga SE, Ketua dan Sekretaris Panitia Halal bi Halal Parsadaan Ritonga se-Indonesia Drs H Panangaran Ritonga dan Drs Edi Wardo Ritonga serta penceramah Marasutan Ritonga SAg serta undangan lain.

Dalam kesempatan ini Sekretaris Umum PB Parsadaan Ritonga se-Indonesia, Ihwan Ritonga SE yang menjadi Ketua Panitia Munas Parsadaan Ritonga Dohot Boruna melaporkan anggaran pelaksanaan Munas tersebut. ‘’Ada sisa uang pelaksanaan Munas yang dijadikan telah dipakai panjar pemakaian Gedung Uniland untuk Halal Bi Halal Parsadaan Ritonga pada September 2011. Pelaksanaan Munas berjalan dengan baik,’’ katanya.

Chaidir Ritonga mengajak seluruh anggota dan pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Boruna untuk dapat bersatu mewujudkan pembangunan bagas godang (rumah besar) Ritonga pertama di Medan.

‘’Melalui organisasi paguyuban marga Ritonga terus meningkatkan hubungan silaturahmi. Lima tahun ke depan, kita dapat melaksanakan Munas Parsadaan Ritonga Dohot Boruna di rumah bagas godang tersebut. Organisasi marga juga harus dikelola dengan manajemen modern,’’ terangnya.

Ketua Perhimpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) di Sumut ini menambahkan, apabila ada perbedaan pendapat diantara anggota dan pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Boruna dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Politisi Partai Golkar Sumut ini juga mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga pelaksanaan Mubes Parsadaan Ritonga Dohot Boruna dapat berjalan dengan baik termasuk dukungan dari Pemprovsu. ‘’Suatu sejarah karena kita mampu melaksanakan Munas dengan anggaran Rp256 juta, masih surplus Rp.9 juta,’’ ucap dia.
Marasutan Ritonga SAg dakam tausyiahnya mengutarakan rasa syukur atas silaturahmi pasca Mubes. Ia juga menerangkan Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila tidak dilakukan oleh dirinya sendiri. ‘’Sehingga maju atau mundurnya Parsadaan Ritonga tidak mungkin diserahkan pada orang lain. Dari, oleh dan untuk Ritonga,’’ jelasnya.

Untuk itu, lanjut dia, apabila Parsadaan Ritonga ingin memiliki bagas godang atau yayasan yang mampu menyekolahkan anak-anak kurang mampu maka harus dapat diwujudkan anggota dan pengurus Parsadaan Ritonga Dohot Borunanya. (*)

Tanggung Jawab Moral di Sari Rejo

Safari Jumat Wali Kota Medan di Masjid Silaturahmi Sari Rejo

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap bersama seluruh pejabat Pemko Medan, melakukan safari Jumat sekaligus memberikan motivasi kepada masyarakat Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, terkait sengketa lahan yang tak kunjung usai.

“Persoalan Sari Rejo merupakan tanggung jawab moral bagi saya untuk memperjuangkan ratusan hektar lahan disini (Sari Rejo) dan sisanya saya tidak tahu siapa pemiliknya,” ujar Rahudman Harahap saat melakukan safari Jumat di Masjid Silaturahmi, Jalan Cinta Karya, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Jumat (12/8) lalu.

Diharapkan Rahudman, persoalan Sari Rejo cepat terselesaikan. “Saya sudah bertemu dengan Pangkosek Polonia dan meminta agar masyarakat Sari Rejo hidup tenang di negara Republik Indonesia ini,” ucapnya.

Rahudman juga mengingatkan kepada masyarakat, agar tidak perlu khawatir. “Persoalan ini sudah cukup panjang, yang terpenting jangan ada pengalihan hak kepada orang lain. Saya berharap, masyarakat tetap menjaga kekondusifan, jangan rusuh, kemudian jangan ada pihak-pihak lain yang mengambil keuntungan. Sehingga warga tetap membangun ketenangan,” cetusnya.

Safari tersebut dilakukan Rahudman bersama seluruh pejabat Pemko Medan, untuk membangun komunikasi dengan masyarakat yang sangat diperlukan guna mempercepat proses pembangunan. “Dimana, tanpa dukungan dan partisipasi penuh dari masyarakat, semua program pembangunan tak mungkin bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Rahudman.

Selain membangun komunikasi, Rahudman juga berjanji akan terus memperbaiki kinerja aparaturnya sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Saya ingin seluruh aparatur saya menjadi pelayan bagi masyarakat, bukan sebaliknya, masyarakat yang melayaninya. Ini saya lakukan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat sehingga saya berarti bagi masyarakat,” ucapnya. Tak lupa, setiap kali melaksanakan safari Jumat, Rahudman selalu membawa sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Tujuannya, agar semua keluhan maupun aspirasi masyarakat menyangkut berbagai persoalan seperti banjir, infrastruktur jalan dan lampu jalan, bisa langsung ditindaklanjuti dan hasilnya dirasakan masyarakat. “Dalam kesempatan ini, bertepatan pada bulan suci Ramadan, kita jadikan bulan suci ini memberikan sinergitas dan mempererat hubungan silaturahmi bagi kita semua,” tandasnya.(adl)