29 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 14754

Usia 70, Calon Jamaah Tak Antre

JAKARTA- Kementerian Agama (Kemenag) diimbau lebih optimal dalam menangani jamaah haji. Dari tahun ke tahun, usia jamaah semakin banyak yang tua. Kondisi tersebut membuat mereka masuk dalam kategori resiko tinggi (risti) kesehatannya. Diperparah lagi dengan daftar tunggu yang kian lama.

Hasil paparan survei Badan Pusat Statistik (BPS) mencoba membandingkan kondisi usia jamaah haji pada 2010 dengan 2000. Untuk kelompok jamaah umur 50 hingga  60 tahun, pada 2000 sebanyak 21,64 persen dari total kuota 210 ribu. Sedangkan pada 2010, jamaah kelompok umur 51 hingga  60 tahun melonjak menjadi 30, 59 persen dari total kuota sejumlah 211 ribu.

Peningkatan umur jamaah juga terjadi pada kelompok usia 61 hingga  70 tahun. Pada musim haji 2000, jamaah haji kelompok umur ini sebanyak 11,16 persen. Selanjutnya pada musim haji 2010 jamaah haji dengan usia lebih dari satu abad ini meningkat menjadi 16,41 persen. Berkaitan dengan itu petugas haji harus memberikan perlakuan khusus, semisal tidak antre  d an kemudahan lainnya .(wan/jpnn)

Tertimbun Longsor, 1 Hilang

MEDAN– Sugianto (45), seorang pemancing di aliran Sungai Belawan, Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, hilang tertimbun longsor dari tebing sungai sejak Minggu (7/8).  Hingga Selasa (9/8) sekitar pukul 17.00 WIB, masyarakat sekitar masih melakukan pencarian terhadap korban di lokasi longsor dan aliran Sungai Belawan.

Menurut N.Sembiring, warga disekitar tempat kejadian dan ikut melakukan pencarian mengatakan, ada satu orang yang hilang di lokasi longsor tersebut. Saat itu, sebutnya,  Sugianto bersama keponakannya Andi, asyik memancing ditepi  sungai. Sewaktu larut dalam aktivitas memancingnya, tiba-tiba tanah berbentuk batu besar dari bibir sungai jatuh menimpa korban.

“Dia pergi mancing pada minggu sore, tiba-tiba saja tanah-tanah yang berbentuk batu besar terjatuh dan menimpanya. Sampai saat ini, belum diketahui keberadannya,” sebut Sembiring.

Hal serupa diucapkan Suhartini adik korban, dia mengatakan, minggu sore itu, abangnya pergi mancing bersama keponakannya Andi sembari menungu waktu berbuka puasa. Namun, pada malam harinya, Andi tiba di rumah mengatakan, pamannya tertimbun tanah dari atas bukit Sungai Belawan.

“Malam senin itu, si Andi pulang dan memberi kabar ke saya, katanya paman dia tertimbun tanah dari turunan bukit Sungai Belawan dan kami malam itu langsung turun ke sungai untuk melihat langsung,” terangnya.

Sementara itu, Andi yang merupakan korban selamat saat itu tidak bisa dimintai keterangan terkait hilangnya Sugianto.
Hingga sore kemarin, pencarian korban masih dilakukan oleh masyarakat dengan alat seadaanya.
Direncanakan, pencarian akan dihentikan hingga menjelang magrib, karena saat magrib tiba, air sungai akan meninggi. Warga yang mencari korban di reruntuhan tersebut, hanya 10 orang saja, sehingga evakuasi sedikit terlambat. Keluarga sendiri berharap, Tim Sar turun untuk membantu evakuasi sehingga saudara mereka bisa ditemukan.(dri)

Mobil Pegawai Dishub Terbakar

TEBING TINGGI- Mobil VW Safari warna merah BK 1913 FO, milik pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Serdang Bedagai, ludes terbakar, Selasa (9/8) sekira pukul 13.00 WIB, di Jalan Lintas Sumatera Tebing Tinggi-Medan, tepatnya di Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai.

Pemilik mobil, Arnold Siahaan (24) terlihat sangat shok melihat mobil kesayangannya yang sudah dimodif dan menelan uang jutaan rupiah, kini terlihat tinggal bangkai saja. Didalam mobil juga ada rekan kerjanya, Alwi Lubis(35) warga Sei Rampah dan Zainuddin (48) warga yang sama.

Mereka bertiga berencana hendak ke Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi. “Kami berencana mau ke Dishub Tebing Tinggi,” kata Arnold warga Kompleks BP 7, Jalan Gunung Lauser, Kota Tebing Tinggi.

Alwi Lubis yang duduk tepat bersebelahan dengan supir mengatakan, saat mobil melaju tiba-tiba keluar asap dan api dari baterai yang ada dibawah tempat duduk.  “Korsleting dari baterai yang ada di bawah jok tempat duduk,” kata Alwi.
Masih menurutnya, ketika mobil mulai terbakar mereka bertiga kabur meninggalkan mobil tersebut, memang diakuinya, sempat mereka mencoba memadamkan api dengan menggunakan ember menggunakan air parit. “Sayang keburu api menjadi besar. Untungnya kami masih bisa menyelamatkan diri,” paparnya.

Menurut Zainuddin, dia melihat mobil terbakar dan langsung mencoba menelpon armada mobil pemadam kebakaran, Kabupaten Sergai. Selang beberapa menit, sekitar 30 menit, mobil pemadam kebakaranpun sampai dilokasi.
“Sayang mobil VW tersebut tak sempat diselamatkan dan ludes terbakar sebelum mobil pemadam kebakaran datang,” jelas Zainuddin.

Kapolsek Tebing Tinggi AKP HE Harahap yang datang ke lokasi kejadian  membenarkan kejadian tersebut. Untuk sementara, kebakaran mobil diduga karena korsleting pada baterai mobil.  (mag-3)

Bupati Paluta-Palas Terancam Diusir

Ubah Mess Jadi Rumah Dinas

MEDAN- Perbuatan dua kepala daerah pemekaran eks Tapanuli Selatan (Tapsel) yakni, Padang Lawas Utara (Paluta) dan Padang Lawas(Palas) tak patut dipuji. Pasalnya, mess untuk penginapan para pegawai PNS dan tamu umum lainya, dijadikan sebagai rumah dinas Bupati.

Dari keterangan yang diperoleh wartawan Sumut Pos di Biro Kapwat Setda Provsu, mess yang disulap menjadi rumah dinas tersebut, terletak di Kecamatan Padang Bolak, ditempati Bupati Paluta Bahrum Harahap, kemudian di Kecamatan Sibuhuan ditempati Bupati Palas Basyrah Lubis.

Perubahan fungsi mess milik Pemprovsu menjadi rumah dinas pribadi dua kepala daerah tersebut, sudah hampir dua tahun lebih berjalan, sejak mantan Kepala Biro Kapwat dijabat Bondaharo Siregar.

Kabag Perawatan Aset Biro Kapwat Setda Provsu Gaharum Harahap, yang dikonfirmasi mengenai adanya aset Pemprovsu ‘dikuasai’ dan dialih fungsikan, membenarkan hal tersebut. “Persoalan ini sudah dibahas dan sudah dilaporkan ke Plt Gubsu Gatot Pudjo Nugroho,” ungkapnya, Selasa (9/8).

Lebih lanjut Gaharum menjelaskan, berobahnya mess menjadi rumah dinas, sudah menyalahi aturan bahkan merugikan Pemprovsu.

“Bukan itu saja, ada lagi aset-aset Pemprovsu yang dialihfungsikan dan dikuasai oleh oknum tertentu lain,” terangnya.
Dengan demikian, lanjutnya, dalam waku dekat, pihaknya akan melakukan pengaktifan aset-aset yang dikuasai, baik benda bergerak dan tidak. Termasuk mess di dua daerah eks Tapsel yang sudah dikuasai kepala daerahnya.
“Untuk mess di Paluta-Palas dalam waktu dekat akan kita surati, kalau tidak digubris akan kita lakukan pengusiran paksa. Karena itu milik Pemprovsu bukan milik daerah,” tegasnya.

Kendala lain, dikuasainya mess tersebut yakni selain tamu Pemprovsu tidak bisa menginap di mess, perawatan secara berkala pun tidak bisa dilakukan karena pengalihfungsian tersebut.
Tokoh Pemuda Palas Ahmad Kamil Lubis yang juga Sekjen KPNI Kota Medan mengaku, sangat prihatin dan malu melihat tindakan kedua kepala daerah tersebut, “Tak sepatutnya milik orang dijadikan milik pribadi atau tempat tinggal, kan lucu,” ujarnya.(saz)

326 Perusahaan Diimbau Bayar THR

SERGAI- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi Kabupaten Serdang Bedagai(Sergai) menyurati 326  perusahaan yang beroperasi di Serdang Bedagai, agar membayarkan tunjangan hari raya (THR) bagi pekerja atau karyawannya sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Per. 04/MEN/1994.

“THR merupakan hak normatif yang harus dibayarkan perusahaan kepada pekerja atau karyawan sesuai dengan peraturan. Jika tidak dilaksanakan akan dilakukan tindakan tegas sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” bilang Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi H Karno kepada Sumut Pos, Selasa (9/8).

Dalam peraturan, sebut Karno, pengusaha wajib memberikan THR keagamaan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja tiga bulan lebih secara terus menerus. Besarnya THR keagamaan bagi pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih sebesar minimal satu bulan.

Pembayaran THR wajib dibayar oleh pengusaha kepada pekerja selambat-lambatnya 7 hari sebelum hari raya keagamaan. Upah satu bulan dimaksud adalah upah pokok ditambah tunjangan tunjangan yang bersifat tetap.(mag-15)
Selain itu, sambung Karno, mereka juga akan membentuk Posko Pengaduan THR, sehingga bagi mereka atau pekerja yang  mempunyai masalah dipersilahkan untuk mengadu.

”Pada tahun kemarin, soal THR tidak ada, kita harapkan tercipta hubungan yang harmonis anatar karyawan dan pengusaha serta pemerintah,” harapnya. (mag-15)

Ratusan Kepsek Demo Pemko Binjai

BINJAI- Terkait mutasi jabatan sejumlah Kepala Sekolah (kepsek) yang disinyalir menggunakan uang pelicin dilakukan Wali Kota Binjai HM Idaham, ratusan Kepsek ‘menyerang’ Kantor Pemerintah Kota (Pemko) Binjai, di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, Selasa (9/8) sekitar pukul 10.00 WIB.

Ratusan Kepsek yang kini hanya dijadikan guru biasa dan sebagai pengawas, sebelum melakukan aksi, terlebih dahulu berkumpul di Tribun Lapangan Merdeka Binjai, Jalan Veteran, Binjai Kota. Untuk selanjutnya, dengan berjalan kaki ratusan guru ini menuju kantor Pemko Binjai.

Sesampainya di kantor Pemko Binjai, ratusan guru ini langsung memberikan yel-yelnya. Sehingga, suasana semakin semarak. Meski sinar matahari begitu menyengat, tapi hal itu tidak menjadi penghambat ratusan guru ini melakukan aksinya.

Dalam aksi tersebut, ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Binjai, meminta Wali Kota Binjai, agar segera mencopot Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Kota Binjai, Dwi Anang Wibowo.

Lasiono, selaku ketua PGRI Kota Binjai, saat melakukan orasi di depan Kantor Pemko Binjai mengatakan, mutasi yang dilakukan berdasarkan keputusan Wali Kota Binjai, dengan SK Nomor 821.29-323/K/2011 tertanggal 4 Agusutus 2011, telah melanggar Peratuan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007, tentang standart kopetensi Kepsek.(dan)

PLN Diduga Palsukan Surat Tagihan

BINJAI- Sejumlah pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Kota Binjai, secara mendadak mendatangi Kantor PLN Rayon Binjai Kota, di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Binjai Kota, guna mengajukan komplen atas pemalsuan surat tagihan, Selasa (9/8).

Sabar Simanjuntak, warga Jalan Anggrek, Perumahan Korem, sempat mengamuk di Kantor PLN Rayon Kota, dikarenakan petugas PLN telah memalsukan surat tagihan atau rekening listrik di rumahnya.

“Istri saya tidak ada membuat perjanjian akan membayar tagihan listrik tertanggal 10 Agustus 2011. Tapi, di surat pemutusan sementara yang saya terima, petugas PLN telah menuliskan tanda tangan istri saya untuk membayar di tanggal  10 Agustus 2011. Inikan sudah penipuan, dan sudah bisa dikenakan pidana,” tegas Sabar di kantor PLN Rayon Binjai Kota.

Supervisor Pendapatan  PLN Rayon Binjai Kota Bambang, menjelaskan, menganai tagihan selama dua bulan yang dikenakan kepada pelanggan itu, sudah sesuai dengan sistem di PLN.

“Itu sudah sistemnya. Karena, ada juga pelanggan yang meminta untuk dibayarkan secara serentak. Sementara, pelanggan ini tidak terima dibuat seperti ini. Ya sudahlah, ini kita jadikan sebagai masukan saja,” kata Bambang.(dan)

Elit Tua tak Laku

Heboh Mengumumkan Nama Calon Presiden

Hal itu dijelaskan tokoh senior Partai Golkar, Zainal Bintang, saat diminta pendapatnya tentang pencapresan dan persiapan parpol menuju 2014. Menurutnya, parpol kecil yang bisa dibilang beruntung diikutsertakan dalam gerbong pemerintahan ditengarai kesulitan mengajukan nama Capres. Mereka tidak punya program pengkaderan yang nyata. Tradisi mereka adalah menunggu “dilamar” parpol besar. Di sisi lain, kondisi kesehatan tiga parpol besar saat ini sedang “masuk angin”.

“Tsunami politik mutakhir yang meledak lewat kasus Nazaruddin dan Anas Urbaningrum membuat bukan saja Partai Demokrat yang babak belur, juga elite partai tersebut termasuk SBY sebagai pendiri dan Ketua Dewan Pembina ikut uring-uringan. Kredibilitas parpol tersebut tergerus di masyarakat, hal itu banyak diungkap lewat survey,” kata Bintang kepada Rakyat Merdeka Online (grup Sumut Pos), Selasa (9/8).

Sementara, partai oposisi terbesar PDI Perjuangan, juga secara alamiah mengalami krisis kader yang dapat dijagokan sebagai Capres.

“Ibu Mega boleh jadi akan terlewatkan jika isu Capres dari kalangan generasi muda menguat. Padahal Puan Maharani masih terlalu pemula di segala bidang,” terang wartawan senior ini.

Sedangkan, Partai Golkar, harus diakui memiliki stok kader level nasional yang matang untuk dicalonkan. Mulai dari Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, Agung Laksono, Akbar Tanjung dan Fadel Muhammad. Namun tantangan yang dihadapi Golkar akan berat jika tuntutan masyarakat menguat kepada Capres generasi muda.
“Tapi, ini namanya politik. Tidak ada kalkulasi yang absolut. Di dalam politik itu, dua kali dua bisa sama dengan tujuh,” kata Bintang.

Dia kembali menegaskan, nama Capres 2014 perlu diumumkan sekarang. “Situasi kondisi sosial politik kita yang memaksakan harus begitu,” tegasnya.(ald/jpnn)

Tak Tepat Bicara Capres Kala Rakyat Sedang Susah

Sungguh tidak tepat membicarakan calon presiden ketika rakyat sedang kesusahan dan diliputi berbagai persoalan hidup yang harus segera diatasi. Setidaknya hal ini diungkapkan Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Lukman Hakim Saefuddin.

“Pilpres masih jauh. Lebih baik wacana ini kita tangguhkan. Lebih baik fokus pecahkan persoalan masyarakat,” katanyadi gedung DPR/MPR Jakarta (Senin, 8/8).

Meski belum tepat untuk diwacanakan, namun Lukman tidak menampik bila PPP juga sedang mengikuti jejak rekam semua nama yang bermunculan.

Dan PPP akan menentukan Capres berdasarkan integritas dan kemampuannya dalam mengatasi semua persoalan bangsa.

Soal umur, kata Lukman, bukanlah salah satu poin yang penting. Sebab yang paling utama adalah kapabilitas, integritas, kejujuran, dan karakter. “Umur itu relatif. Umur 70-an kalau integritas dan kapabilitasnya baik, kenapa tidak. Umur menurut PPP bukan persoalan yang mendasar,” demikian Lukman.(yan/jpnn)

Pilpres Masih Lama!

Semakin banyak hal yang tidak nyambung di negeri ini. Di saat kehidupan rakyat kebayakan semakin sulit menyusul kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, biaya sekolah yang semakin sulit dijangkau, elit politik malah berlomba-lomba membicarakan tentang siapa yang pantas menjadi presiden kelak.

Padahal, Pilpres 2014 baru akan digelar tiga tahun lagi. Sementara penderitaan rakyat kebanyakan sedang terjadi di depan mata. “Perilaku elit politik dan parpol yang gamang dengan calon pada Pilpres 2014 benar-benar menunjukan adanya kesenjangan antara mereka dengan rakyat. Padahal, semestinya ini adalah saat yang tepat bagi elit dan parpol bekerja untuk rakyat. Bukan sebaliknya, memperlebar jarak antara harapan rakyat dengan halusinasi elit dan parpol,” ujar Ketua Masyarakat Profesional Madani (MPM), Ismed Hasan Putro dengan miris, Minggu (7/8).

Di saat rasa kecewa publik pada pemerintah semakin tinggi, di masa rakyat semakin kecewa karena pemerintah dirasakan semakin jauh, di saat itulah semestinya elit dan parpol harus bisa membuktikan bahwa masih ada yang memperhatikan rakyat.

“Rakyat mendambakan kehidupan yang lebih baik dan semakin sejahtera. Bukan lebih nama calon presiden yang semakin banyak,” ujar Ismed. (guh/jpnn)

Laba Telkom Capai Rp5,94 Triliun

Kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) pada Semester I/2011 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan pelanggan yang cukup berarti pada berbagai portofolio bisnis, baik telephony maupun broadband.

Pertumbuhan pelanggan telephony sebagai berikut, jumlah pelanggan seluler mengalami kenaikan 15,8% dari sebelumnya 88,32 juta menjadi 102,30 juta, jumlah pelanggan Flexi mengalami kenaikan 17,9% dari sebelumnya 15,90 juta menjadi 18,74 juta dan jumlah pelanggan wireline mengalami kenaikan 0,3% dari sebelumnya 8,4 juta menjadi 8,42 juta.

Ini sesuatu yang menggembirakan karena terdapat kecenderungan, masyarakat mulai berminat kembali untuk memanfaatkan layanan telepon kabel.

Sementara itu jumlah pelanggan broadband menunjukkan pertumbuhan yang sangat menggembirakan, yaitu, jumlah pelanggan Telkomsel Flash mengalami kenaikan sebesar 74,4% dari sebelumnya 2,97 juta menjadi 5,19 juta, jumlah pelanggan Speedy naik sebesar 41,2% dari sebelumnya 1,41 juta menjadi 2 juta dan pelanggan Blackberry naik sebesar 381,4% dari sebelumnya 456 ribu menjadi 2,19 juta.

“Layanan broadband merupakan salah satu bisnis unggulan TelkomGroup ke depan. Kami yakin pertumbuhan jumlah pelanggannya akan melaju secara konsisten karena data sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat,” ujar Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah.

Peningkatan jumlah pelanggan broadband pada Semester I/2011 ini, diikuti dengan pertumbuhan pendapatan Speedy sebesar 13,6% dan mobile broadband (Telkomsel Flash, Blackberry dan GPRS) sebesar 55,0%. Secara total pendapatan Data dan Internet TelkomGroup telah tumbuh sebesar 19,0% dan telah mendorong pencapaian total pendapatan operasi TelkomGroup sebesar Rp34,46 triliun, EBITDA mencapai Rp18,07 triliun dan meraup laba bersih sebesar Rp5,94 triliun.

“Melihat kinerja keuangan lebih detil pada Triwulan II/2011 dibandingkan dengan Triwulan I/2011, kami masih optimistis bahwa TelkomGroup tetap mampu bersaing di tengah-tengah persaingan yang sangat tajam dalam industri telekomunikasi dan informasi,” tambahnya.

Berikut disampaikan angka pertumbuhan pendapatan operasi, EBITDA dan laba bersih pada triwulan II dibanding triwulan I 2011 sebagai berikut, pendapatan operasi tumbuh 6,3% menjadi Rp17,7 triliun dari sebelumnya Rp16,7 triliun, EBITDA tumbuh sebesar 9,1% menjadi Rp9,4 triliun dari sebelumnya Rp8,64 triliun dan laba bersih tumbuh sebesar 10% menjadi Rp3,11 triliun dari sebelumnya Rp2,82 triliun.

Pendapatan operasi TelkomGroup pada semester I/2011 dibandingkan dengan semester I/2010, pertumbuhannya 2,2% menjadi Rp34,46 triliun dari sebelumnya Rp33,71 triliun. Sedangkan EBITDA mengalami penurunan 3,7% dari sebelumnya Rp18,76 triliun menjadi Rp18,07 triliun. Sementara laba bersih berkurang sebesar 1,5% dari Rp6,03 triliun menjadi Rp5,94 triliun.

Dijelaskan Rinaldi Firmansyah, pada 2011 Telkom telah melaksanakan sejumlah agenda strategis seperti pembangunan infrastruktur broadband, optimalisasi aset, dan inovasi produk-produk baru seperti IPTV dan Delima. (ndi)

Tanggul Bahayakan Warga

085261228xxx

Mohon perhatian bapak Wali Kota Medan, Rahudman Harahap. Pembangunan Tanggul di perumahan Nelayan Indah Medan Labuhan semraut, kayu penyangganya asal jadi. Masyarakat sekarang ini mulai gelisah terkait nasib kamupung itu lima tahun akan datang. Pembangunan yang menelan anggaran miliaran rupiah tapi pada tanggul pintu airnya sudah mulai berlobang. Anehnya, pak camat bilang sama LPM, dana sudah tak ada lagi  nanti akan dihubungi lurah setempat katanya.  Tertanda masyarakat nelayan, NN Siregar.

Kami Teruskan

Terima kasih informasinya, kami akan teruskan persoalan ini kepada instansi terkait yakni Dinas Bina Marga Kota Medan. Karena untuk infrastruktur drainase maupun jalan urusan instansi tersebut. Selanjutnya, kawasan tersebut akan ditinjau oleh petugas instansi tersebut.

Apabila benar adanya kondisi tanggul yang sudah mulai retak-retak dan bocor, sebaiknya aparat kecematan sudah melaporkannya dalam musyawarah rencana pembangunan Kota Medan. Apabila disampaikannya pada rencana itu, bisa diambil solusi pada tahun anggaran akan datang atau tahun berjalan.

Khairul Bukhari
Plt Kabag Humas Pemko Medan

Jangan Dibiarkan

Kerusakan infrastruktur tak boleh dibiarkan lama, apalagi ketika dampak dari infrastruktur itu mengancam banyak warga. Seperti ancaman tanggul di wilayah Medan Labuhan itu.

Wali Kota Medan sebaiknya segera bertindak untuk hal itu, karena sekarang ini cuaca yang tak memenentu bisa saja ada efek bahaya yang ditimbulkan. Bahkan, ancaman lainnya bisa terjadi kapan saja air berlimpah dengan cepat. Justru, hal itulah yang dihindari dengan memperkuat sisi-sisi yang lemah, seperti tanggung yang sudah pecah-pecah.
Kemudian, kepada camat setempat bersama-bersama warga sebaiknya mengusulkan secara bersamaan untuk dilakukan segera mungkin pembangunannya.

Ikrimah Hamidy ST M Si
Wakil Ketua DPRD Medan