29 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14802

Button Kans Raih World Champion

HUNGARIA-Jenson Button menjadi orang ke-11 dalam sejarah Formula 1 yang menjalani 200 start dalam karirnya. Yang jadi pertanyaan, sampai kapan dia akan balapan dan masih mampukah dia jadi juara dunia?

Meraih 200 start di Formula 1merupakan pencapaian luar biasa. Butuh ketahanan karir yang istimewa, balapan penuh sedikitnya satu dekade. Jenson Button mengawali karirnya pada 2000 di usia 20 tahun, dan meraih angka ajaib itu di Grand Prix Hungaria Minggu lalu (31/7), di usia 31 tahun.

Melihat perkembangan karirnya, Jenson Button itu seperti fine wine. Makin tua makin jadi. Tidak spektakuler, tidak superberbakat seperti Fernando Alonso, Lewis Hamilton, atau Sebastian Vettel. Tapi dia tampaknya akan terus bertahan lama di F1.

Button bilang mungkin masih akan balapan empat sampai lima tahun lagi. Tapi sangat mungkin dia akan seawet Rubens Barrichello, yang antara 1993 sampai tahun ini sudah menjalani 313 start!

Yang jadi pertanyaan, apakah Button hanya sekadar jadi “partisipan” di tahun-tahun ke depan” Apakah dia masih punya kemampuan untuk kembali menjadi juara dunia, seperti pada 2009 lalu saat bersama Brawn-Mercedes?
Kalau melihat peta pembalap sekarang, mungkin tidak banyak yang menjagokan Button bakal kembali jadi world champion. Nama-nama lain yang sudah disebut di atas, Alonso, Hamilton, dan Vettel, sepertinya masih lebih berpeluang untuk kembali meraih gelar tertinggi itu pada tahun-tahun ke depan.

Sulit membayangkan Alonso bakal mengakhiri karir dengan hanya dua gelar dunia, yang diraihnya pada 2005 dan 2006 bersama Renault. Tahun ini, kemungkinan besar Vettel akan meraih gelar keduanya. Hamilton” Di usia 26 tahun, sulit pula membayangkan pembalap Inggris itu tak mampu mengulangi sukses 2008.

Di Hungaria akhir pekan lalu, Button menegaskan kalau dirinya masih haus gelar. Dan sekarang, setelah punya status juara dunia, dia bisa memburu gelar itu dengan sikap nothing to lose.

“Sejak berhasil merebut gelar juara dunia (2009), saya jadi lebih menikmati semua balapan. Tidak ada lagi beban yang diletakkan orang di pundak saya, melainkan beban yang saya taruh sendiri di pundak sendiri. Saya masih ingin merebut lagi gelar juara dunia. Dan itu alasan mengapa saya masih di sini. Untuk merebut gelar lagi,” tandasnya.
Button yakin, masih ada gelar tambahan di masa depannya. “Pasti, 100 persen. Saya kira tidak ada juara dunia yang tiba-tiba tidak lagi berminat, atau tiba-tiba kehilangan kemampuan, untuk mengejar kemenangan atau gelar tambahan. Ingat, sejak saya meraih gelar (2009), hanya ada satu orang lain yang merebut gelar itu (Sebastian Vettel, Red),” ucapnya.

Mampukah Button membuktikannya? Ada ungkapan klise: Waktu yang akan membuktikan. Tapi melihat karir Button belakangan ini, mungkin tidak banyak yang berani bertaruh kalau Button bakal tak mampu kembali meraih gelar.  Ingat, ketika bergabung di McLaren dua musim terakhir, tak banyak  menduga dia bisa bersaing dengan Hamilton. (aza/jpnn)

Ramadan Paling Berat

Afini Riza

Ramadan tahun ini merupakan Ramadan yang paling berat buat Afini Riza. Pasalnya, di Bulan Ramadan kali ini, dia harus menjalani ibadah puasa sendiri tanpa didampingi ayah, ibu dan saudaranya.

Pada Ramadan tahun-tahun sebelumnya, cewek yang akrab disapa Fini ini selalu menjalankan ibadah puasa bersama orangtua dan kakaknya. Namun, sejak dia memutuskan untuk bersekolah di SMK Negeri 4 Tebing Tinggi, dia harus jauh dari orangtua dan hidup mandiri bersama uwak dan sepupunya.

“Tahun ini sepertinya yang paling berat, karena saya sekolah di Tebing Tinggi sementara keluarga di Medan,” ujar Fini.
Biasanya, selama Ramadan, Fini merasakan kebersamaan saat berkumpul dengan keluarga, terutama di saat sahur dan juga berbuka puasa. Tapi, karena keadaan, akhirnya kebersamaan yang biasa dijalani harus terhenti sementara. “Jalani dengan lapang dada saja, nanti juga akan berkumpul lagi,” ujar gadis yang bercita-cita menjadi guru ini.

Ramadhan bagi Fini juga untuk melatih kesabaran, baik dalam berteman maupun berkeluarga. “Ummi selalu sabar menghadapi kami saat banyak permintaan, jadi puasa tahun ini harus bisa sabar menahan rindu dengan keluarga di Medan,” ujarnya.

Kepindahan Fini ke Tebing membuat bakat modeling gadis kelahiran 1994 ini menjadi tertunda. Dulu, saat masih duduk di bangku SMP Negeri 19, dia sering menjuarai perlombaan busana muslim. Karena kepindahannya ke Tebing Tinggi, bakat modelingnya terpaksa dipendam karena di Kota Lemang itu, tidak ada sarana yang mendukung. “Di bulan yang penuh berkah ini, saya berdoa saja untuk kebaikan ke depan,” ucapnya lagi.(mag-9)

Hati-hati Belanja Produk Makanan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) perlu sejak dini melakukan pengawasan ketat peredaran barang kadaluarsa di pasar. Pengawasan ketat ini diperlukan sebagai antisipasi tren musiman beredarnya makanan bermasalah tersebut memasuki ramadhan dan jelang Lebaran.

Sebaliknya, masyarakat diharapkan berhati-hati dalam membeli makanan. Berikut petikan wawancara wartawan Harian Sumut Pos Ari Sisworo dengan Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Farid Wajdi.

Apa yang perlu diwaspadai dalam berbelanja di Bulan Ramadan?
Menurut Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), ada tiga hal yang perlu diwaspadai konsumen saat akan berbelanja makanan dan minuman memasuki puasa maupun Lebaran. Pertama, produk makanan dan minuman kadaluarsa yang dire-packing (kemas ulang) dengan kemasan yang sama atau kemasan bekas. Dalam kasus semacam ini produk tersebut biasanya dikemas dengan plastik polos tanpa merek.

Kedua, perlu adanya kewaspadaan terhadap produk kadaluarsa yang diperdagangkan langsung atau dikemas dalam parsel lebaran. Ketiga, waspadai produk makanan dan minuman impor ilegal yang ditandai tanpa izin edar BPOM seperti ML (makanan luar) termasuk MD (makanan dalam negeri) untuk produk lokal.

Selain ketiga hal itu, apalagi yang perlu diwaspadai?
Tak kalah penting adalah produk-produk pangan impor ilegal lainnya biasanya tak dilengkapi dengan keterangan Bahasa Indonesia, termasuk juga untuk produk-produk elektronika. Menyangkut produk tanpa izin edar di Indonesia, sampai saat ini masih sangat banyak. Dalam posisi demikian, bagaimana masyarakat bisa terlindungi jika tidak tahu isi makanan dan minuman?
Intinya, perlu adanya pengawasan pangan terhadap pangan kedaluarsa, pangan ilegal, label, pangan rusak, dan lain-lain termasuk pengawasan penggunaan bahan berbahaya dalam pangan.

Apa yang harus dilakukan, khususnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)?
Porsi terbesar penertiban makanan bermasalah ada di Badan POM. Dengan begitu, inisiasi BPOM untuk koordinasi dengan instansi lain sangat penting dilakukan. Memang terdapat kendala teknis pengawasan terkait tugas pokok dan fungsi masing-masing instansi.

Tetapi dalam situasi frekuensi transaksi kebutuhan pokok begitu melonjak dan tingkat kehati-hatian masyarakat menurun, maka Badan POM dan instansi lain perlu memperkuat koordinasi pengawasan.
Bagaimanapun masih adanya dugaan makanan kadaluarsa di pasaran atau pusat perbelanjaan perlu perhatian serius dari pemerintah. Artinya, jangan sampai masyarakat dirugikan, sementara Badan POM dan pemerintah tidak bertindak atau lambat bergerak.

Apakah diperlukan pemberian sanksi terhadap produsen atau lainnya?
Pemerintah, produsen makanan dan masyarakat harus memiliki itikad baik dan bekerjasama untuk mencegah peredaran makanan bermasalah. Tindak pencegahan sejak dini, termasuk menggelar operasi atau inspeksi mendadak makanan bermasalah sangat penting. Sebab akan memperkecil ruang gerak peredaran makanan bermasalah dan diharapkan memberi efek jera bagi pedagang nakal. Sanksi hukum pidana dan administrasi sekecil apapun tetap penting ditegakkan agar masyarakat lebih aman dan nyaman menjalani puasa dan lebaran. Masyarakat juga harus lebih hati-hati dalam berbelanja produk makanan yang akan dikonsumsi termasuk teliti dan cermat dalam memilih kemasan parsel lebaran.(*)

Tak Punya Uang, Tutup Pompa Air pun Dicuri

Gara-gara tak punya uang, Fauzi Guntur (18), warga Lorong Dermawan, Kelurahan  Belawan I, Medan Belawan, gelap matan Anak baru gede (ABG) ini nekat mencuri tutup pompa air dari Kapal Motor (KM) Kurnia Mas yang bersandar di gudang PT Mustika Naga (Gudang Kelong), Gabion, Belawan, Senin (1/8).

Namun naas, aksinya tersebut diketahui petugas jaga malam yang merasa curiga dengan gerak-geriknya. Fauzi pun ditangkap dan digelandang ke Mapolres Pelabuhan Belawan.

Ternyata, Fauzi baru seminggu bekerja di KM Kurnia Mas tersebut sebagai anak buah kapal (ABK). Namun, karena tak punya uang lagi untuk menyambung hidup, dia pun nekat mengambil dua penutup pompa air yang terbuat dari kuningan tersebut.

“Aku nggak ada uang lagi, makanya aku ambil besi itu bang,” kata Fauzi dengan polos kepada wartawan di kantor polisi.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Hamam melalui Kanit Resum Ipda Ilham membenarkan kalau mereka telah mengamankan pelaku terkait pencurian itu. “tersangka telah kita amankan dengan barang buktinya,” katanya. (ril/smg)

Rahudman: Bulan Ini Harus Selesai

Tunggakan Retribusi Merdeka Walk

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap menenggat Dinas Pertamanan Kota Medan hingga Agustus ini, untuk menagih tunggakan retribusi kepada PT Orange Indonesia Mandiri (OIM) selaku pengelola Merdeka Walk. Karenanya, Dinas Pertamanan Kota medan diminta segera menyurati PT OIM untuk segera melunasi tunggakan reyribusi tersebut.

“Bulan ini, tunggakan retribusi tersebut harus selesai,” tegas Rahudman kepada wartawan koran ini, kemarin.
Sementara Sekda Pemko Medan Syaiful Bahri menambahkan, kalau tunggakan retribusi Merdeka Wlak sedang dalam proses di bagian hukum sesuai dengan peraturan. Namun, kata Syaiful, bila wali kota sudah mengeluarkan kebijakan, retribusi tersebut harus diselesaikan Agustus ini, maka kebijakan itu harus dilaksanakan oleh Dinas Pertamanan. “Kalau sudah nggak cocok lagi, akan ditutup Merdeka Walk,” bebernya.

Sementara, Ketua Komisi C H Jumadi SPdI mengaku sangat sepakat dengan usulan dari Wali Kota yang harus menyelesaikan tunggakan retribusi pajaknya. Dengan begitu, PT OIM harus membayar tunggakannya sesuai dengan aturan Dinas Pertamanan yang diharuskan membayar setiap hari dan diatur dalam Pasal 9 ayat 6 karena Merdeka Walk dijadikan tempat bisnis.

“Saya sepakat pembayaran retribusi sesuai dengan permintaan Dinas Pertamanan, memang Merdeka Walk merupakan fasilitas negara, tapi kalau digunakan sebagai tempat bisnis pihak PT OIM harus membayarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sudah diatur dalam Perda Kota Medan,” kata Jumadi.(adl)

Bahan Baku Bangunan Didatangkan dari Asia dan Eropa

Mesjid Al-Osmani Bangunan Bersejarah di Medan Utara

Sejarah perkembangan agama islam di Kota Medan meninggalkan beberapa tempat bersejarah yang masih dapat dilihat sampai sekarang. Peninggalan sejarah islam ditandai dengan berdirinya sejumlah kerajaan islam di Kota Medan yang disebut kesultanan. Selain istana kesultanan, bukti hadirnya islam ditandai dengan berdirinya masjid sebagai tempat beribadah para penghuni istana.

Untuk di Kota Medan, terdapat Masjid Al Osmani dan Al Mashum peninggalan Kesultanan Melayu Deli yang amat tersohor ke berbagai daerah di Sumut dan sejumlah negara tetangga.

Berada di Jalan KL Yos Sudarso Km 18,4 Keluruhan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, berdiri Masjid Al-Osmani yang dikenal dengan sebutan Masjid Labuh oleh para jamaahnya.

Masjid Al-Osmani berdiri pada 1857 silam, dimasa  kepemimpinan Sultan Deli ke-7 bergelar Sultan Osman Perkasa Alam tahun 1850-1858. Karena berada di daerah mayoritas etnis melayu dan beragama islam, Sultan Osman Perkasa Alam  punmendirikan sebuah masjid dengan bantuan rakyat. Pendirian masjid bertujuan untuk menyiarkan agama islam di Kota Medan serta tempat sarana ibadah dan perkembangan islam pada masa itu.

Masjid Al Osmani, pertama kali dibangun dengan menggunakan bahan baku kayu impor asal Penang, Malaysia, pada tahun 1854 dengan ukuran 16X16 meter persegi.

Setelah Sultan Osmani Perkasa Alam mangkat pada 1858, pembangunan masjid dilanjutkan oleh putranya Sultan Mahmud Perkasa Alam (1858-1873).

Dimasa Sultan Mahmud Perkasa Alam, perubahan besar terjadi pada bangunan masjid. Tahun 1870-1872, masjid dirubah dari bahan dasar kayu, menjadi bangunan permanen. Bahan bakunya pun diimpor dari Eropa dengan asitek GD Langereis asal Jerman. Tak hanya merenovasi total bangunan masjid, ukuran masjid juga di perlebar menjadi 26X26 meter.
Berkat tangan dingin Sultan Mahmud dan arsiktek asal Jerman, bangunan masjid Al Osmani, kini terlihat lebih eksotik dengan paduan gaya Eropa dan Melayu.

Menurut Badan Kenaziran Mesjid (BKM) Al Osmani Ahmad Fahruni, keindahan masjid Al Osmani, terlihat seperti masjid Cardova di Spanyol.

Meski bergaya eropa, namun Warna mesjid dikombinasi dengan warna kuning, merupakan warna kebesaran etnis melayu. Interior masjid di empat pilar, juga berwarna kuning, dinding dipenuhi ukiran kaligrafi ayat-ayat suci Al Quran dan lampu hias nan indah, menambah kemegahan interior masjid bersejarah ini.

Keunikan lain, terdapat pada kubah masjid yang terbuat dari tembaga dan kuningan bersegi delapan. Berat kubah mencampai 2,5 ton berwarna coklat pekat.

Untuk menjaga keaslian masjid, BKM masjid Al Osmani terus melakukan renovasi dan perawatan disetiap sudut bangunan agar tetap bersih dan nyaman. (*)

Lagi, Pemko Janji Selesaikan Sengketa Tanah Sari Rejo

MEDAN- Untuk kesekian kalinya Wali Kota Medan Rahudman Harahap berjanji untuk menyelesaikan sengketa tanah Sari Rejo, Medan Polonia. Namun bagaimana cara Pemko Medan menyelesaikan sengketa tanah tersebut, Rahudman enggan mengungkapkannya.

“Saya tak boleh mengatakan itu, salah saya nanti. Tapi yang jelas, permasalahan itu di tanah yang di depan saja,” ujar Rahudman saat ditanya mengenai perkembangan dari MoU Pemko dengan TNI AU, kemarin.

Sementara Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri menjelaskan, kalau sengekata tanah Sari Rejo masih dalam proses. Diharapkan kepada warga untuk bersabar. “Sedang dalam proses, sabar saja,” ucapnya.

Sebelumnya, warga Sari Rejo telah berulang kali meminta kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap untuk mempercepat penandatangan MoU agar setifikat tanah warga bisa dikeluarkan BPN. Dengan begitu, warga meminta kepada wali kota untuk benar-benar melaksanakan penandatangan MoU tersebut karena sudah lama tertunda.

“Apa yang disampaikan Pak Wali Kota tidak ada artinya kalau tanpa wacana dan benar-benar dilaksanakan. Karena sudah lama tertunda dan tak diselesaikan. Jadi diharapkan cepat selesai agar masyarakat tidak menagih janjinya lagi,” ujar Ketua Fomas Riwayat Pakpahan.

Menurutnya, tanah seluas 260 hektare belum bersertifikat dan diduduki masyarakat sebanyak 35 ribu jiwa. “Kami heran, dari tanah yang seluas 591 hektare hannya 302 hektare yang ada sertifikatnya. Sedangkan di tanah kami tempati, sudah ada insfraktruktur jadi apa halangannya,” katanya.(adl)

Ogah Disamakan Phelps, Beri Energi Tambahan Tim

Melissa Franklin, Bintang Baru Renang Amerika Serikat

Renang Amerika Serikat (AS) tak hanya memiliki andalan di kelompok pria. Kejuaran Dunia Akuatik 2011 memunculkan bintang baru AS di kelompok putri.

HARI ketujuh perebutan medali emas di cabang renang Kejuaraan Dunia Akuatik 2011 menjadi hari bersejarah bagi Melissa Franklin. Tepatnya pada Sabtu (30/7), perenang yang akrab disapa Missy itu meraih emas pertamanya dalam nomor perorangan. Sebuah gebrakan besar yang memberikan harapan bagi Amerika Serikat (AS) di cabang yang menyediakan banyak medali tersebut.

Dia meraih emas pertama perorangan di nomor 200 meter gaya punggung.

Sebenarnya, Missy meraih emas pertamanya di kejuaraan dunia pada dua hari sebelum dia meraih emas perorangan.
Dia memberi andil besar bagi tim AS ketika menjadi perenang pertama dalam estafet 4×200 meter gaya bebas. Total, dia membawa pulang tiga emas, termasuk partisipasinya di estafet 4×100 meter gaya ganti.

Missy menjadi sensasi besar sekaligus bintang di kejuaraan dunia kali ini. Prestasi yang ditorehkannya saat masih menapak 16 tahun membuatnya disamakan dengan salah satu peraih emas paling produktif bagi AS, Michael Phelps. Namun, dia tak mau dirinya disamakan dengan figur yang dikaguminya tersebut.

“Michael adalah perenang terbaik di dunia yang pernah ada. Saya tahu dia sudah meraih emas di usia 15 tahun. Itu benar-benar luar biasa,” ungkap Missy seperti dikutip AFP. Hingga kini, Phelps memang masih menjadi andalan AS sejak kemenangan perdananya di kejuaraan dunia edisi 2001 yang berlangsung di Fukuoka, Jepang. Total, Phelps sudah mengantongi 14 medali emas dari olimpiade serta 25 kemenangan di kejuaraan dunia.
Pada 2001, Phelps yang berusia 15 tahun 9 bulan menjadi perenang termuda yang mencetak rekor dunia renang. Dia mencatatkannya di nomor 200 meter gaya kupu-kupu. Termasuk tahun ini, sudah empat kali Phelps meraih emas di nomor tersebut. Dia mengalami kegagalan pada edisi 2003 dan 2005.

“Sulit untuk menyamakan diri Anda dengan hal luar biasa yang sudah dicapainya. Jadi, saat ini saya hanya fokus pada karir saya, menjadi diri saya dan bersenang-senang dengan hal itu,” tutur Missy.

Missy menambahkan, rekan-rekannya di tim AS membuatnya serasa berada di puncak dunia. Seluruh tim yang rata-rata lebih senior darinya menyambut dia dengan hangat. Bahkan, sebelum menjalani lomba, dia terkesan dengan perlakuan yang diberikan tim untuk membuatnya nyaman.

“Hanya dengan melihat rekan setim tersenyum, saya merasa semua kerja keras saya selama ini telah terbayar. Momen tersebut menjadi kebahagiaan terbesar sepanjang hidup saya,” beber pelajar SMA yang bercita-cita sebagai ahli biologi kelautan itu.

Kehadiran Missy dalam tim estafet 4×100 meter sekaligus memberikan tambahan peluang medali bagi AS. Kemampuannya yang bagus di gaya bebas, memberikan AS keuntungan untuk melesat dengan keunggulan yang jauh. Hasilnya, di kejuaraan dunia kali ini, AS bisa meraih emas untuk kali pertama, sejak terakhir kali mereka raih pada 1998.

Peran penting juga ditunjukkan Missy di estafet 4×100 neter gaya bebas. Kali ini, dia berperan sebagai perenang pertama. Dia antara seluruh perenang AS, Missy mencatatkan waktu terbaik. “Saya hanya memberikan yang terbaik untuk renang,” katanya. (ady/jpnn)

Perampok Pemilik RM Madina Diringkus

MEDAN- Brimob Polda Sumatera Utara melalui Seksi Intel Brimob, meringkus tersangka perampokan di rumah pemilik Rumah Makan (RM) Madina di Jalan Bajak IV No 5D, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas, Minggu (31/7). Ternyata, tersangka utama perampokan tersebut tak lain adik kandung korban, Hendrik Lubis (39), warga Delitua, perumahan deli kencana blok G No 22 Medan.

Selain Hendrik Lubis, petugas juga meringkus Julpansyah alias Ivan (37) warga Jalan Bajak IV Gang Swadaya, Kelurahan Harjosari, Kecamatan Medan Amplas. Kasi Intel Bromobdasu Kompol MT Pasaribu kepada sejumlah wartawan menceritakan penangkapan kedua tersangka ini berdasarkan informasi dari korban, yaitu pembantunya yang melihat tersangka perampokan di kawasan Jalan Bajak IV Medan.

“Kebetulan antara korban dan personel Brimob ada hubungan kekeluargaan, makanya korban memberikan informasi kepada kita” ujarnya.

Bermodal informasi itu, Intel Brimob melakukan penyisiran dan mendapati tersangka Ivan sedang berada di kawasan Titi Kuning. Sekira pukul 11.00 WIB, tanpa adanya perlawanan Ivan berhasil diringkus dan diboyong ke Markas Brimob untuk dimintai keterangan. Hasilnya petugas mendapat informasi, kalau pelaku utamanya, tak lain adalah keluarga dari korban sendiri, yaitu Hendrik Lubis yang merupakan adik kandung dari Irmayani Lubis, istri Azuar Parlindungan Lubis pemilik rumah.

Petugas pun bergerak mencari tersangka utama. Minggu (31/7) sore pukul 16.00 WIB, Hendrik Lubis pun ditangkap di Jalan Pasundan Gang Becek dan langsung diboyong ke Markas Brimob untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Hendrik mengaku, dia terpaksa melakukan perampokan ini karena terhimpit masalah ekonomi. “Saya sudah merencanakan perampokan ini, karena terhimpit masalah ekonomi,” ujar pria yang berprofesi sebagai tukang beca ini. Dikatakannya, kakaknya menjadi sasaran perampokan karenakan banyak memiliki uang dan harta benda.

Diketahui, perampokan ini terjadi pada Minggu (24/7) siang sekira pukul 12.00 WIB di rumah milik Azuar Parlindungan Lubis. Akibat perampokan ini, korban merugi hingga Rp100 Juta. Selain itu, perampokan ini juga menyebabkan pembantu korban mengalami luka akibat hantaman benda tumpul di belakang kepala.(mag-7)

Protokoler Larang Wartawan Liput Audiensi Gatot

MEDAN- Ruang gerak wartawan untuk meliput kegiatan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pudjo Nugroho mulai dibatasi. Wartawan dilarang meliput segala kegiatan audiensi Plt Gubsu sejak Senin (1/8).
Kabag Humas, Protokol dan Telekomunikasi Pemprovsu Zakaria mengatakan, aturan tersebut sudah diberlakukan di Pemprovsu. Setiap kegiatan audiensi dengan Plt Gubsu di ruang kerjanya, wartawan tak diperbolehkan ikut masuk ke ruangan seperti biasa.

“Ini diterapkan sejak hari ini (kemarin, Red) hingga yang akan datang,” ujar Zakaria.
Karenanya, saat Gatot menerima audiensi Pimpinan Bank Indonesia Medan, Kepala Divre Sumut dan Kacab PT Pusri Wilayah Sumut dalam rangka rencana meninjau pasar selama Ramadan, wartawan dilarang meliput. Padahal, selama ini audiensi dapat diliput secara terbuka oleh siapa saja.

Sejumlah wartawan diarahkan masuk ke ruang konferensi pers menunggu kegiatan audiensi selesai. Setelah itu baru digelar keterangan pers dari pejabat yang hadir. Namun, wartawan kecewa sebab konferensi pers ternyata tak diikuti Plt Gubsu yang saat itu tidak punya agenda lain di luar kantor.

Sejumlah wartawan menganggap, cara yang diterapkan protokoler sebagai bagian dari upaya menjauhkan media dari orang nomor satu di Sumut itu.  Zakaria pun buru-buru menjelaskan, kalau pelarangan tersebut bukan maksud untuk menjauhkan wartawan dari Plt Gubsu.

“Tapi kebijakan tersebut diambil berdasarkan kondisi yang tak nyaman untuk pemberitaan serta tampak seperti sangat ramai di ruangan yang terbatas itu. Jadi pemberitaan pun tidak fokus,” terangnya lagi.(saz)