28 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 14857

Grosir Pakaian Diserbu

LUBUK PAKAM- Menjelang Idul Fitri 1432 Hijriah, warga mulai menyerbu grosir pakaian yang memberikan harga murah. Seperti yang terlihat di toko grosir pakaian milik Eva, yang terdapat Desa Petumbukan Kecamatan Galang, Kamis (11/8).
Aksi main borong yang dilakukan warga untuk persiapan menghadapi Idul Fitri  yang jatuh pada tanggal 30 Agustus mendatang. Bahkan sejumlah warga yang hendak belanja di sana, rela mengantre semenjak pagi. Pasalnya toko grosir pakaian itu memberikan harga murah. Sehingga diminati.

Keterangan Eva, sebagai pemilik grosir pakaian jadi, pelanggan yang datang ke tokonya tidak hanya berasal dari daerah setempat. Melainkan ada dari daerah lain seperti Kecamatan Lubuk Pakam, Batang Kuis, Pantai Labu dan Beringin. Terkadang ada datang dari kota dan kabupaten lain semisal, Rantau Prapat, Sibolga, Tapanuli Selatan.
Masih kata Eva, para pelanggan yang datang belanja umumnya membeli pakaian jadi beberapa potong. Bahkan terkadang yang main bal.(btr)

Ingatkan Istri agar Taat Kepada Suami

TEBING TINGGI-  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tebing Tinggi dengan kepemimpinan yang baru melaksanakan safari ramadan 1432 Hijriah di Masjid Jami, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Tambangan, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi, Sabtu malam (13/8).

Ketua DPC PPP Kota Tebing Tinggi yang juga sekaligus sebagai penceramah mengatakan, istri harus berbakti kepada suami. Apabila istri tidak berbakti maka kehidupan dalam berumah tangga tidak bisa berjalan dengan hormanis dan langgeng.

“Para istri, hendaklah kamu berbakti dan patuh serta taat atas perintah suami mu, maka bila itu terlaksana dengan baik maka termasuk kamu keluarga yang beruntung,” ucap Ketua DPC PPP, Ustadz Syahbuddin Abduh Hasibuan SAg dihadapan para jamah Masjid Jami.

Dikatakannya, dengan ibadah yang kita lakukan di bulan ramadan ini, semoga Allah memberikan keberkahan pada hidup dan umur kita.

“Dimuliakan wajah kita, diluaskan ilmu dan rezeki kita, dikukuhkannya pahala dan digugurkannya dosa kita,” papar Syahbuddin Abduh.

Masih katanya, di bulan ramadan yang penuh ampunan ini, kita juga berharap dan selalu berdoa kepada Allah agar ditetapkan barisan pada shap orang-orang yang istiqomah, serta bertaqwa.

Sementara itu Sekretaris DPC PPP, Anawi Mangkualam SHI mengharapkan safari ramadan nanti bisa berjalan dengan baik. “Ini malam pertama perdana safari ramadan pengurus DPC PPP Kota Tebing Tinggi,” katanya. Dalam hal ini, kita sengaja mengambil tema, benahi diri, tingkatkan prestasi, raih kemulian illahi.

Kegiatan safari ramadan yang akan dilaksanakan di lima Kecamatan di Kota Tebing Tinggi, yang sudah terlaksana di Kecamatan Padang Hilir tepatnya Masjid Jami. Selanjutnya, di kecamatan Rambutan akan dilaksanakan di Masjid Taqwa, Kecamatan Padang Hulu, Masjid Amaliyah, Kecamatan Bajenis Masjid At- Tazkira dan Kecamatan Tebing Tinggi di Masjid Al- Hidayah.(mag-3)

Medan Fixed and Furious Gelar Goes Sahur Merdeka

MEDAN- Demam sepeda melanda Kota Medan. Pemandangan di mana terlihat sekumpulan anak muda mengendarai sepeda dengan berbagai model semakin sering terlihat. Bahkan kini komunitas pecinta sepeda tersebut mulai benyak bermunculan, di antaranya Medan Fixed and Furious.

Medan Fixed and Furious sendiri merupakan cabang dari komunitas pecinta sepeda, Fixed and Furious, yang ada di Jawa dan Bali, dengan membawa slogan “Tak ada kasta dalam bersepeda”. Sementara tujuan dibentuknya komunitas ini adalah sebagai salah satu wadah yang dapat mempererat kekeluargaan di antara para pencinta sepeda.
“Kita harap dengan adanya Medan Fixed and Furious bisa semakin memperat kekeluargaan dan kekompakan sesama pecinta sepeda, sehingga olahraga bersepeda bisa semakin digemari masyarakat. Karena bersepeda tidak hanya mempunyai dampak menyehatkan tubuh, namun juga menyehatkan lingkungan,” ujar Suhada Fela Yudha yang didampingi wakil Ketua Fixed and Furious, Nanda KC.

Selain kerap melakukan kegiatan bersepeda bersama, Medan Fixed and Furious pun juga melakukan kegiatan bakti sosial, seperti yang dilaksanakan Minggu (14/8) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB. Acara yang mereka gelar tersebut bertajuk “Goes Sahur Merdeka”. Kegiatan yang ditujukan untuk mengisi kegiatan bulan puasa sekaligus menyambut hari kemerdekaan Indonesia tersebut, dirangkai dengan acara bersepeda dari Lapangan Merdeka dan kembali lagi ke Lapangan Merdeka dengan melintasi Jalan Gatot Subroto, Jalan Iskandar Muda, Jalan Juanda, Jalan Brigjend Katamso dan Kesawan.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian makanan untuk sahur bagi anak-anak jalanan dan tuna wisma. “Kita awali kegiatan pagi hari ini dengan bersepeda bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian sahur kepada anak jalanan dan tuna wisma. Selain itu acara juga kita selingi dengan beberapa game kecil, berupa game ketrampilan dalam bersepeda ,” terang Nanda KC.

Kedepannya komunitas ini berharap disediakan jalur sepeda. “Bersepeda itukan baik. Jadi kami harap di Medan bisa disediakan jalur sepeda seperti di Jawa. Sehingga dengan demikian bisa semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pengendara bersepeda sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang beralih ke sepeda,” tuntas Nanda KC. (*/ful)

LIRA Medan Buka Puasa Perdana

MEDAN- Dewan Pimpinan Daerah Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Medan, menggelar acara berbuka puasa bersama kader dan keluarga besar LIRA, Sabtu (13/8) di Hotel Menara Lexus Jalan SM Raja Medan.
Acara berbuka puasa ini, baru pertama kali dilakukan DPD LIRA Kota Medan, sejak Ganda Manurung ST, MBA, menjabat sebagai Wali Kota Lira Medan.

Kegiatan berbuka puasa ini dihadiri Gubernur LIRA Sumut, Rizaldi Mavi, Sekda LIRA Sumut Oscar Siagian, Ketua Perempuan LIRA Sumut Masdalena, dari Soksi Sumut Rusdi Amel, Wagner, Sekretaris PPP Kota Medan Irsal Fikri.
Dalam kesempatan itu Wali Kota LIRA Medan, Ganda Manurung ST, MBA dalam pidatonya mengatakan, LIRA Kota Medan melaksanakan buka puasa bersama bukan sekadar memenuhi tren di bulan ramadan. Namun bertujuan untuk lebih menjalin toleransi beragama di antara LIRA dan organisasi lainnya.

Honda Raja Ceko

BRNO – Casey Stoner mempertahankan dominasinya di paruh kedua musim dengan meraih kemenangan di seri GP Brno, Republik Ceko, Minggu (14/8). Sementara itu, hasil manis juga ditorehkan Marco Simoncelli yang sukses menapak podium perdananya, sekaligus melengkapi sukses Honda yang menguasai podium.

Dani Pedrosa yang memegang pole Position tampil agresif dan mempertahankan posisinya. Pembalap Repsol Honda lainnya, Andrea Dovizioso juga melakukan start dengan baik, dan berhasil meroket dari posisi enam ke posisi tiga.
Namun, kepimpinan Pedrosa tidak bertahan lama. Memasuki lap ke 3, Jorge Lorenzo mampu mengambilalih pimpinan lomba. Memasuki lap ketiga, nasib apes menghampiri Pedrosa yang harus terhempas dari motornya saat melibat lap ke 4. Pembalap asal Spanyol ini pun terpaksa mengakhiri balapan lebih awal.

Jatuhnya Pedrosa membuat Lorenzo kembali mengambil alih balapan. Namun, itu juga tak bertahan lama. Pasalnya, di lap kelima pembalap Yamaha Factory itu harus menyerahkan posisi terdepan kepada rival terkuatnya, Casey Stoner. Berada di depan, Stoner menunjukkan ciri khasnya dengan langsung meninggalkan pesaingnya.

Memasuki delapan lap tersisa, Stoner kian nyaman berada di depan. Perebutan tempat kedua melibatkan Dovi dan Simoncelli. Lorenzo di tempat keempat, kini mendapat ancaman dari rekan setimnya Ben Spies di tempat kelima.
Sedangkan Valentino Rossi yang sempat terlempar ke urutan 11 di awal lomba, kini terlibat pertarungan dengan Alvaro Bautista dalam memperebutkan posisi enam. Nahas bagi Bautista, pembalap Suzuki tersebut harus keluar dari pertarungan dengan Rossi setelah tergelincir saat memasuki tikungan di enam lap tersisa.

Jalannya balapan tidak mengalami banyak perubahan di sisa enam lap. Stoner yang sudah unggul sekira sembilan detik, nyaman melintas garis finis pertama. Dovi berhasil mengatasi tekanan Simoncelli untuk meraih podium dua, sedangkan Simoncelli juga bisa tersenyum puas karena sukses meraih podium pertamanya.

Lorenzo pantas kecewa dengan hasil balapan kali ini karena ini adalah kali ketiga sang juara dunia gagal naik podium. Sementara rekan setimnya, Ben Spies menempati posisi lima, kendati sempat mengira tak mampu membalap dengan maksimal menyusul cedera lengan yang dialaminya.

Valentino Rossi juga masih harus bekerja ekstra keras untuk membawa tunggangannya Ducati bersaing, setelah hanya mampu mengakhiri balapan di posisi enam, diikuti rekan setimnya Nicku Hayden, Colin Edwards, Hiroshi Aoyama. (net/jpnn)

Djokovic ke Final, Tsonga Disoraki

MONTREAL – Novak Djokovic tidak perlu bersusah payah memastikan satu tiket final Rogers Cup. Jo Wilfried Tsonga, yang menjadi lawannya memutuskan mundur akibat cedera di Uniprix Stadium, Minggu (14/8) dini hari WIB.
Djokovic terlihat tidak perlu berkerja keras menyingkirkan Tsonga yang sempat membuat kejutan dengan menyingkirkan Roger Federer di putaran tiga. Petenis asal Prancis ini memutuskan mundur dari pertandingan karena mengaku mengalami masalah pada lengannya.

Tsonga menyerah di pertengahan set kedua saat dalam posisi tertinggal 0-3. Sebelumnya, pada set pertama dia juga harus mengakui keunggulan Djokovic yang menang 6-4. Keputusan Tsonga ini pun sempat menuai kekecewaan dari penonton, yang langsung menyorakinya setelah memutuskan mundur.

Mereka nampak kesal dengan keputusan Tsonga yang terkesan dibuat-buat. Pasalnya, petenis Prancis ini terlihat masih cukup bugar, dan pukulannya juga dinilai masih cukup baik, bertenaga dan akurat. Namun, Tsonga tetap pada pendiriannya dan memutuskan mundur, demi bisa mengembalikan kebugarannya untuk bisa ambil di dua even besar berikutnya, yakni Cincinnati Master dan US Open. “Saya ingin memastikan, saya bisa bermain (di Cincinnati) sebelum keluar dari lapangan,” jelas Tsonga dalam keterangan singkatnya sesaat setelah pertandingan usai, seperti dikutip Eurosport.

Dengan hasil ini, Djokovis otomatis bakal melaju ke final untuk berhadapan dengan petenis Amerika Serikat, Mardy Fish yang sebelumnya memastikan langkah ke partai puncak dengan menundukkan Janko Tipsarevic. (net/jpnn)

Indonesia tanpa Gelar

JAKARTA-Indonesia benar-benar harus mengubur impian untuk meraih gelar dalam kejuaraan bulutangkis 2011 di London, Inggris. Itu terjadi setelah Perjalanan wakil terakhir merah putih akhirnya harus terhenti di semifinal, kemarin dini hari (14/8).

Duet Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir yang diharapkan mampu menggebrak dan mengakhiri paceklik gelar penyelenggaraan dua tahun terakhir ternyata gagal. Mereka dipaksa bertekuk lutut kepada  pasangan beda Negara Chris Adcock(Inggris) /Imogen Bankier (Skotlandia) dengan skor 16-21, 19-21.

Kegagalan itu diakui oleh Tontowi sebagai kesalahan pribadi. Secara ksatria mereka berani menegaskan bahwa kekelahan akibat penampilan pada pertandingan itu dibawah performa biasanya.

“Harus kami akui jika kami tampil underperformance, beda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Kami kurang tahu kenapa,” kata Tontowi melalui bagian Media PBSI di London Widya Amelia.

Butet (panggilan Lilyana Natsir), juga mengutarakan hal yang sama. Mereka merasakan bahwa dalam pertandingan melawan pasangan non-unggulan mereka jutru tampil penuh tekanan. Akibatnya, tidak bisa bermain sabar dan terburu-buru memborbardir mereka dengan serangan.

“Kami sangat yakin bisa menang. Kami inginnya terus menyerang ternyata malah keadaan berbalik. Kami jadi gampang dimatikan, lawan bisa membaca arah serangan kami. Permainan tidak bisa kami kendalikan,” tuturnya.
Lilyana yang pernah mempersembahkan gelar juara dunia terakhir bersama Nova Widyanto pada 2007 lalu, ternyata tak bisa mengulang prestasi. Pengalamannya ternyata tidak bsia membantu untuk bisa melepaskan diri dari tekanan lawan.

“Permainan kami kurang in, kami tidak bisa berkembang. Malah, lawan bisa tampil lebih bagus dari kami, kami cukup kecewa,” imbuhnya.

Meski pulang dengan tangan hampa, PB PBSI tak mau menyebut anak didiknya gagal total dalam kejuaraan kali ini. Sebab, dia melihat masih ada sisi positif yang ditunjukkan oleh pemain-pemain lainnya terutama di sektor ganda putra.
Langkah ganda pelatnas M. Ahsan/Bona Septano yang bisa tampil bagus dan terus melaju ke semifinal membuat PBSI puas. Induk olahraga bulu tangkis tanah air itu menilai secara mental kedua pemain kelahiran 1987 itu sudah mengalami peningkatan.

“Langkah bagus ini untuk mereka. Permainan mengalamai peningkatan, mereka tidak lagi minder. Percaya dirinya kelihatan, bahkan pencapaian mereka lebih baik dari seniornya (Alvent Yulianto/Hendra AG),” ujar Yacob.
Bukan hanya itu, PB PBSI juga berkilah dengan menyebut bahwa kejuaraan dunia ini sebagai salah stau program jangka pendek yang ditargetkan. Kedepan, mereka ada target yang lebih besar, yakni untuk meraih sukses pada Olimpiade London 2012 mendatang.

“Target panjangnya ke Olimpiade. Kegagalan di kejuaraan dunia, belum berarti kami akan gagal di Olimpiade (London 2012). Masih ada waku untuk meraih sukses yang lebih besar di Olimpiade,” kata Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto, kemarin (14/8).

Sayang, PBSI belum bisa menyebut lebih jauh langkah apa yang akan dilakukan oleh pihaknya setelah kegagalan ini. Alasannya,  mereka masih menunggu tim yang di London sampai tiba ke tanah air untuk langsung melakukan evaluasi.
“Kami menunggu tim pelatih tiba. Setelah tahu laporan dari tim pelatih yang berangkat, kami baru tahu masalahanya. Nanti itu yang akan kami  beberkan,” tandasnya. (aam/jpnn)

Xtrim Indonesia Jaga Kekompakan

MEDAN-Klub olahraga otomotif Xpedition Trail Mania (Xtrim) Indonesia menggelar acara berbuka puasa bersama dan malam penggalangan dana pada Minggu (14/8) di sekretariat XTRIM Jalan Balam Medan.

Menurut Ketua Xtrim Indonesia Musa Idishah bahwa kegiatan yang digagas pihaknya ini memiliki makna ganda. Di satu sisi akan meningkatkan silaturrahim dan kekompakan di antara sesama anggota, sedang di sisi lainnya merupakan wujud kepedulian Extrim terhadap sesama.

“Kegiatan ini menjadi kalender resmi Extrim Indonesia. Semoga lewat kegiatan ini keberadaan Ekstrim Indonesia bermanafaat bagi masyarakat banyak,” bilang Musa Idishah, Ketua Extrim Indonesia.

Selanjutnya pria yang akrab di sapa Dodi itu menbeberkan bahwa bentuk kepedulian Extrim dengan menggelar malam pengumpulan dana mendapat sambutan yang antusias, bukan saja dari anggota Extrim, tapi juga dari para pejabat di daerah ini seperti Plt Gubsu Gatot Pujonugroho, Ketua KONI Sumut Gus Irawan Pasaribu, Ketua IMI Sumut Ijeck, Ketua KONI Medan Drs Zulhifzi Lubis, Kapolresta Kombes Pol Tagam Sinaga, Ketua MPW PP Sumut Anuar Shah serta para undangan lainnya.

“Sejauh ini kita berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp180 juta. Kita akan bagikan uang tersebut kepada yang membutuhkannya. Demikian juga halnya dengan hasil penjualan dari gelaran bakti sosial dalam bentuk pasar murah yang berlangsung pada akhir Ramadan nanti,” ungkap Dodi. (jun)

Pukulan yang Menjadi Dinar

Pada suatu hari Abu Nawas menghadap ke Istana. Ia pun bercakap-cakap dengan Sultan dengan riang gembira. Tiba-tiba terlintas dalam pikiran di benak Sultan. “Bukankah ibu si Abu Nawas ini sudah meninggal? Aku ingin mencoba kepandaiannya sekali lagi, Aku ingin menyuruh dia membawa ibunya ke istanaku ini. Kalau berhasil akan aku beri hadiah seratus dinar.

“Hai, Abu Nawas,” titah Sultan, “Besok bawalah Ibu mu ke istanaku, nanti aku beri engkau hadiah seratus dinar.”
Abu Nawas kaget. “Bukankah beliau sudah tahu kalau ibuku sudah meninggal, tapi mengapa beliau memerintahkan itu,” pikirnya. “Baiklah, tuanku, esok pagi hamba akan bawa ibu hamba menghadap kemari,” jawabnya mantap. Setelah itu ia pun mohon diri.

Sesampai di rumah, setelah makan dan minum, ia pergi lagi. Dijelajahinya sudut-sudut negeri itu, menyusuri jalan, lorong dan kampung, untuk mencari seorang perempuan tua yang akan dijadikan sebagai ibu angkat. Rupanya tidak mudah menemukan sesosok perempuan tua. Setelah memeras tenaga mengayun langkah kesana kemari hingga jontor, barulah ia menemukan yang dicari. Perempuan itu adalah seorang pedagang kue apem di pinggir jalan yang sedang memasak kue-kue dagangannya. Dihampirinya perempuan tua itu. “Hai, ibu, bersediakah engkau kujadikan ibu angkat?” kata Abu Nawas. “Kenapa engkau berkata demikian?” tanya si Ibu tua itu. “Apa alasannya?”

Maka diceritakanlah perihal dirinya yang mendapat perintah dari Sultan agar membawa ibunya ke istana. Padahal ibunya sudah meninggal. Juga dijanjikan akan membagi dua hadiah dari Sultan yang akan diterimanya. “Uang itu dapat ibu simpan untuk bekal meninggal bila sewaktu-waktu dipanggil Tuhan,” kata Abu Nawas. “Baiklah kata si Ibu tua itu, aku sanggup memenuhi permintaanmu itu.”

Setelah itu Abu Nawas menyerahkan sebuah tasbih dengan pesan agar terus menghitung biji tasbih itu meskipun di depan Sultan, dan jangan menjawab pertanyaan yang diajukan. Sebelum meninggalkan perempuan itu, Abu Nawas wanti-wanti agar rencana ini tidak sampai gagal.

Keesokan harinya pagi-pagi sekali Abu Nawas sudah sampai di istana lalu memberikan salam kepada Sultan. “Waalaikumsalam, Abu Nawas,” jawab Sultan. Setelah itu Sultan memandang Abu Nawas. Bukan main terkejutnya Sultan melihat Abu Nawas menggendong seorang perempuan tua. “Siapa yang kamu gendong itu?” tanya Sultan. “Diakah ibumu?” tapi kenapa siang begini kamu baru sampai?” “Benar, tuanku, inilah ibu Patik, beliau sudah tua dan kakinya lemah dan tidak mampu berjalan kemari, padahal rumahnya sangat jauh. Itu sebabnya patik gendong ibu kemari,” kata Abu Nawas sambil mendudukkan ibu tua di hadapan Sultan.

Setelah duduk ibu tua itu pun memegang tasbih dan segera menghitung biji tasbih tanpa henti meski Sultan mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya.

Sembah Abu Nawas, “Ya tuanku Syah Alam, suami ibu Patik ini 99 banyaknya. Beliau sengaja menghafal nama-nama mereka satu persatu, dan tidak akan berhenti sebelum selesai semuanya.”

Demi mendengar ucapan Abu Nawas tadi perempuan tua itu pun melempar tasbih dan bersembah datang kepada Sultan. “Ya tuanku Syah Alam,” katanya, “Adapun Patik ini dari muda sampai tua begini hanya seorang suami hamba. Apabila sekarang ini berada di hadapan tuanku, itu adalah atas permintaan Abu Nawas. Dia berpesan agar Patik menghitung-hitung biji tasbih dan tidak menjawab pertanyaan tuanku. Nanti Abu Nawas akan membagi dua hadiah yang akan diterimanya dari tuanku.” Begitu mendengar ucapan perempuan tua itu Sultan tertawa dan menyuruh memukul Abu Nawas seratus kali. Ketika perintah itu akan dilaksanakan, Abu Nawas minta izin untuk dipertemukan dengan Sultan. “Ya tuanku, hukuman apakah yang akan tuanku jatuhkan kepada hamba ini?”

“Karena engkau berjanji kepadaku akan membawa ibumu kemari, akupun berjanji akan memberi hadiah uang seratus dinar, tapi karena kamu tidak bisa memenuhi janjimu, dapatlah engkau seratus kali pukulanku,” kata Sultan. “Ya tuanku, Syah Alam,” kata Abu Nawas, “Patik berjanji dengan perempuan tua ini akan membagi dua hadiah yang akan tuanku berikan kepada hamba, tetapi karena sekarang hamba mendapat dera, hadiah itu juga harus dibagi dua,” ”Setelah itu Sultan memberi lima puluh dinar kepada perempuan tua itu,”. Lalu Abu Nawas tidak dilupakan begitu saja.(net/jpnn)

Tiga Pemain PSMS Muda Masuk Timnas

MEDAN- Kabar gembira menyelimuti tim PSMS U-19. Tiga pemain mereka masing-masing penjaga gawang Supianto, gelandang Suherman dan pemain bertahan Ozi Teguh lolos seleksi lanjutan dan akan segera berkostum timnas merah putih.

Sayang, lolosnya ketiga pemain ini tidak mampu diikuti seorang pemain lainnya Patrizkan, yang kemarin dinyatakan gagal bersaing dengan para pemain yang berasal dari tim-tim asal Pulau Suamtera lainnya.
Lolosnya ketiga pemain ini menggenapkan 22 pemain timnas U-19 yang selama ini menggelar seleksi di Banda Aceh sejak awal bulan Juli. “Mereka memang layak berseragam timnas. Kami bersyukur ada pemain Medan yang terpilih masuk timnas. Semoga lolosnya mereka akan memotivasi pemain lainnya untuk lebih giat berlatih,” kata Roekinoy pelatih PSMS U-19 kemarin.

Khusus Supianto adalah nama terakhir yang ikut seleksi timnas.  Sebelumnya tiga nama pemain PSMS muda dipanggil mengikuti seleksi timnas sejak Sabtu (6/8) lalu sedangkan Supianto menyusul pada 8 Agustus lalu.
“Semoga kualitas  mereka mampu memenuhi harapan pelatih yang ingin menelurkan pemain muda untuk PSMS,” pungkas Kinoy. (ful)