26 C
Medan
Tuesday, December 30, 2025
Home Blog Page 14881

Pemprovsu Baru Bentuk Tim Perumus

MEDAN-Keseriusan pemprovsu dan 10 kabupaten/kota untuk mendapatkan porsi penuh dalam mengelola PT Inlaum pada 2013 mendatang masih samar. Hingga saat ini, pemprovsu bersama 10 kabupaten/kota serta pansus baru membentuk tim perumus langkah-langkah persiapan.

Menurut Sekretaris Pansus PT Inalum DPRD Sumut, Guntur Manurung, saat ini Pemprovsu yang diketuai oleh Kepala Bapeda Sumut bersama 10 kabupaten/kota dan pansus sendiri baru membentuk tim perumusan. “Tim ini untuk menentukan apa saja sikap Pemprovsu bersama dengan 10 kabupaten/kota menuju pengelolaan PT Inalum pada 2013 mendatang,” terangnya, Jumat (15/7).

Sikap-sikap yang dirumuskan tersebut seperti agar kontrak dengan Jepang tak lagi diteruskan, pembuatan perusahaan baru atau melanjutkan pengelolaan PT Inalum dan sebagainya. “Harus dibuat master of agreement tentang pengelolaan PT Inalum pada 2013 mendatang. Pemprovsu bersama 10 kabupaten/kota harus menentukan sikap jelas sebelum dihadapkan ke pemerintah pusat,” tegas Guntur.

Dengan sikap dari Pemprovsu dan 10 kabupaten/kota yang telah rampung nanti, diharapkan kebijakan pemerintah pusat mau memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah dalam pengelolaan PT Inalum selanjutnya.(saz)

Warga Medan Dibantai di Langkat

BINJAI-Sutrisno (44), warga Jalan Platina I, Lingkungan XVI, Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, sekarat di Desa Serapit, Kecamatan Serapit, Langkat, Jumat (15/7) pukul 03.00 dini hari. Leher dan kepalanya memar, diduga dihantam benda tumpul.

Penemuan ini sempat menggemparkan warga Serapit. Warga tidak mengenal korban dan langsung menghubungi petugas Polsek Kuala. Kemudian, Sutrisno dilarikan ke RS Indra, Pasar II, Kecamatan Kuala, Kabupetan Langkat.

Namun sayangnya, belum lagi tiba di RS Indra, korban sudah menghembus akan nafas terakhir. Di RS Indra, Kepala Desa dibantu petugas Polsek Kuala, akhirnya membawa korban ke RSU Pringadi Medan, guna menjalani visum.

Sumber Sumut Pos yang bertugas di Kodim 0203/Langkat menyebutkan, korban sehari-harinya diketahui sebagai pemungut barang bekas (tukang botot). Kapolsek Kuala, AKP Turnip, saat dikonfirmasi via selulernya terkait kejadian menyatakan masih mencari motif penganiayaan itu. “Iya, kasus ini sudah kita tangani. Untuk sementara, pelaku masih kita lidik dan kita juga belum tahu apa motifnya. Korban sendiri sudah kita kirim ke RSU Pringadi Medan,” ujar AKP Turnip.

Sementara itu, dua pelaku pembunuh Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila, Sopan Perangin-angin (35), berhasil diamankan petugas Polres Langkat yang bekerja sama dengan Polsek Salapian, Jumat (15/7) sekitar pukul 02.00 dini hari.

Kedua tersangka masing-masing Rukun Sinulingga (29) dan Sadakata Perangin-angin (35), keduanya warga Dusun Uruk Sinembah, Kecamatan Kutambaru, Langkat. Mereka diamankan petugas dari kawasan perkebunan PT. LNK (Langkat Nusantara Kepong).

Penangkapan dipimpin langsung kasat Reskrim AKP Aldi Subartono SH SIK didampingi sejumlah personil dan perwira diantaranya Kanit VC Iptu Juriadi Sembiring SH, Kanit Reskrim Polsek Stabat Ipda Firman PA, Kanit Jahtanras Iptu Edi Sukamto dan puluhan anggota Opsnal. Saat ini untuk proses penyelidikan dan pemeriksaan tersangka masih meringkuk disel Polres Langkat.

Keterangan yang dihimpun dari Polres Langkat, menyebutkan, peristiwa itu berawal dari rasa ketersinggungan pelaku terhadap korban. Dimana, korban memang kerap meresahkan warga karena sikapnya yang dikenal arogan dan suka kebut-kebutan setiap kali melintas di perkampungan.(dan)
Dikarenakan korban kerap mengebut, akhirnya putra Sadakata Perangin-angin yakni Gail (3), nyaris ditabrak oleh korban.Waktu itu bocah bawah lima tahun ini sedang asyik bermain di depan rumahnya yang persis menghadap jalan umum di Dusun tersebut.

Namun, korban bukannya mengakui kesilapan, tetapi korban malah marah-marah kepada anak Sadakata Perangin-angin. Setelah itu, Sadakata mengungsikan anaknya ke rumah neneknya di Desa Namu Ukur, Kecamatan Sei Bingei, Langkat, guna menjaga hal-hal yang tak diinginkan.

“Sekitar dua bulan lalu dia hampir menabrak anakku, sudah dia yang salah, malah anakku yang dibentak-bentak, karena malas ribut, saya akhirna menitipkan anakku kerumah neneknya di Namu Ukur, “ ujar Sadakata, seraya menambahkan, kalau mereka sebenarnya sudah terlalu banyak mengalah sama korban (Sopan Perangin-angin, Red), karena malas rebut, tapi dia terus-terusan bersikap arogan seperti itu.

Selain itu, Sadakata juga mengakui, kalau warga setempat banyak yang takut untuk melawan korban. Karena korban sendiri masih menjabat sebagai ketua salah satu Organisasi kepemudaan dan juga dikabarkan tahan tikam senjata tajam (sajam).

Sadakatan menambahkan, kalau korban dan ia masih berhubungan saudara. “Kami ini masih saudara semua. Kalau dituturkan, korban itu memanggil Mama (mertua-red),” ungkapnya.(dan)

Didemo, Najib tak Gentar

KUALA LUMPUR- Serangan media internasional pada pemberitaan demonstrasi 9 Juli lalu kepada pemerintahan Malaysia tak menimbulkan kendala bagi Perdana Menteri Najib Razak. Bahkan tak mencengkeram Barisan Nasional (BN) di Putrajaya.

Demikian disampaikan dua analis politik. Kedua pengamata itu mengemukakan publisitas negatif akan berdampak pemilihan yang minimal, meskipun didukung sentimen anti-BN, kalangan pemilih muda akan memperkuat ketidakpercayaannya kepada media mainstream lokal.

“Saya tidak berpikir itu akan mempengaruhi apa-apa di lapangan,” kata dosen kebijakan publik Ucsi, Ong Kian Ming. “Membunuh kritik sebenarnya menunda mayoritas pemilih,” ucapnya.

Dia mengatakan serangan media asing dengan mudah bisa ditafsirkan sebagai perambahan imperialisme barat, tema yang diadopsi oleh mantan perdana menteri Dr Mahathir Mohamad untuk melawan tekanan internasional atas pemerintahannya selama reformasi 1998.

Respon Putrajaya menyebabkan kritik dari media internasional, termasuk surat kabar berpengaruh seperti Wall Street Journal dan Guardian, televisi saluran Al-Jazeera dan surat kabar regional seperti Singapura Straits Times dan Jakarta Post.

Para pengamat telah mencatat 9 Juli telah menunjukkan perhatian lebih dari internasional daripada 2007 kelompok Bersih itu, meskipun peserta lebih signifikan dalam protes pertama.
Rakyat boleh dipercayai, sebutnya pemimpin media dan internet ditambah dengung dalam meningkatnya dukungan bagi oposisi, tapi Ong tidak setuju, mengatakan perhatian pada Bersih akan berdampak pemilihan yang minimal meskipun akan mempertahankan momentum anti-pemerintah.

Ong menjelaskan perbedaan antara pers yang diberikan kepada demonstrasi Bersih pertama dan kedua. Baginya, yang terakhir menerima cakupan yang lebih luas karena konteksnya bukan karena meningkatnya dukungan bagi oposisi. “Saya pikir kami telah dibandingkan dengan Spring Arab,” katanya.

Sementara itu, Direktur jajak pendapat independen rumah Merdeka Pusat, Ibrahim Suffian menggemakan pandangan Ong yang negatif perhatian media tidak berarti kemunduran pemilihan untuk BN.

Dia mengatakan media asing dalam memberitakan demonstrasi mengungkapkan “kesenjangan” yang besar antara apa klaim pemerintah.

Sementara media asing telah menunjukkan bukti agresi polisi. “Ini mengungkapkan dikotomi antara bagaimana media lokal dan asing melaporkan acara,” katanya kepada FMT.

Hal lainnya, pemimpin Bersih Ambiga S  mengatakan dukungan kuat publik untuk demonstrasi tersebut keran tindakan keras pemerintah Najib dalam membangun.
Pasca aksi demonstrasi besar di Kuala Lumpur, Malaysia. Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak mengunjungi London. Lawatannya kali untuk merangkul multilateralisme membawa kemakmuran bagi rakyat. (bnm/ts/ril/jpnn)

Palestina Bom Pemukiman Yahudi

Kota Gaza- Serangan balasan ke Israel kembali diluncurkan oleh pejuang Palestina dari Gaza. Roket-roket pejuang menghantam Israel selatan, Kamis (14/7) waktu setempat, dalam insiden itu saling serang antara kedua pihak itu mengenai pemukiman Yahudi.
“Ada dua roket yang ditembakkan ke arah satu permukiman Yahudi,” kata juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld kepada AFP, tanpa menyebutkan kerusakan atau korban.

Sebelumnya, pejabat Palestina dan militer menyebutkan sebuah proyektil ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan, dalam insiden itu tak ada korban. Jet-jet Israel membom tiga lokasi di Gaza pada Rabu malam. “Jadi untuk penembakan roket dari wilayah pesisir itu sebelumnya, kami menembahkan roket juga,” katanya.

Militer Israel mengatakan, pesawatnya menyerang tiga terowongan, dua digunakan untuk penyelundupan di Gaza selatan dan satu lagi untuk kegiatan teroris di bagian utara Gaza.  (bbs/jpnn)
Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, lima orang cedera dalam serangan itu dan dua orang dilaporkan hilang. Sementara serangan udara Israel pada tengah malam itu dilakukan setelah serangan serupa sehari sebelumnya.

Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket dan mortir. Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel. (bbs/jpnn)

Polisi India Kesulitan Ungkap Pemilik Bom

MUMBAI – Ledakan tiga bom di Kota Mumbai Rabu petang waktu setempat (13/7) memaksa pemerintah dan aparat keamanan India bekerja keras. Hingga kemarin (15/7) tim penyidik masih sibuk mengumpulkan bukti forensik dari lokasi kejadian. Tim bentukan pemerintah itu juga memeriksa rekaman gambar kamera CCTV.

“Sejauh ini kami memeriksa sekitar sebelas compact disc yang kami ambil dari kamera-kamera CCTV yang memang terpasang di lokasi kejadian. Kebetulan, lokasinya strategis,” papar Raj Kumar Singh, pejabat senior tertinggi Kementerian Dalam Negeri India.

Singh mengatakan, tim penyidik sama sekali tak mengantongi petunjuk apa pun soal pelaku atau motif serangan bom yang merenggut 17 nyawa tersebut. Tetapi, kemarin (15/7) polisi sudah bisa mengidentifikasi beberapa bukti forensik yang dikumpulkan dari tiga lokasi. Satu disimpan di dalam skuter, 15 menit kemudian bom di tumpukan sampah dan di bawah payung. Tiga bom ammonium nitrate tersebut dilengkapi pemicu elektronik. “Polisi berhasil mengidentifikasi pemilik skuter,” kata Singh mengutip laporan tim penyidik.

Menteri Dalam Negeri India Palaniappan Chidambaram mengatakan ledakan tiga bom itu dilakukan oleh kelompok yang anti perdamaian. (ap/afp/hep/c8/ami/jpnn)

Hakim Imas Terima ‘Recehan’

JAKARTA- Manajer Administrasi PT Onamba Indonesia (OI) yang menjadi tersangka suap, Odi Juanda, membantah tudingan bahwa dirinya berinisiatif untuk menyogok hakim ad hoc Pengadilan Hubungan Industrial Bandung, Imas Dianasari. Kepada wartawan, Odi justru mengaku bahwa dirinya yang diminta menemui Imas.
“Itu tidak benar (menjadi inisiator suap). Saya yang dipanggil ke sana (dipanggil Imas),” ujar Odi di KPK, Jumat (15/7).

Sementara penasehat hukum Odi, Syarifuddin Harahap, menegaskan bahwa sangat tidak logis jika kliennya harus menyogok Imas yang hanya hakim ad hoc di PHI Bandung. Sebab, kasus sengketa antara PT OI dengan serikat karyawan yang diberhentikan sudah sampai tingkat kasasi di Mahkamah Agung (MA).

“Bodoh banget kalau memang masalah kasasi, kita berhubungan ke hakim tingkat PHI. Kalau mau (menyuap) itu harusnya ke MA. Paling tidak gunakan dari panitera MA,” ujar Syarifuddin.
Karenanya, Syarufiddin justru menganggap Odi menjadi korban pemerasan yang dilakukan Hakim Imas. “Ini saya buka saja satu lagi, bahwa (Imas) minta pertama Rp50 juta untuk blocking hakim MA. Tapi perusahaan (PT OI) ketika diminta itu tidak punya duit jadi Rp10 juta pun diminta,” beber Syarifuddin.

Selain itu, lanjutnya, Imas juga tak peduli soal nilai uang. “Setiap pertemuan itu si Imas Rp200 ribu saja diterimanya. Dengan alasan uang transport,” sambung Syarifuddin. Tak hanya itu, Imas juga pernah minta uang untuk menginap di sebuah hotel di kawasan Ancol, Jakarta Utara. “Tapi nilai rupiahnya saja nggak tahu,” ucap Sayrifuddin.

Seperti diketahui, Imas dan Odi ditangkap di Bandung pada akhir Juni lalu. Keduanya berhubungan terkait proses sengkete perburuhan antara PD OI dengan karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Saat penangkapan, KPK menemukan uang Rp 200 juta yang diduga sebagai suap.
Oleh KPK, Imas dijerat dengan pasal 12 huruf C dan/atau pasal 6 ayat 2 dan/atau pasal 15 dan/atau pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001, yang melarang hakim menerima pemberian dari pihak lain terkait perkara yang ditangani. Sedangkan Odi dijerat dengan pasal 6 ayat (1) huruf a dan/atau pasal 15 dan atau pasal 13 UU Pemberantasan Tipikor karena diduga memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan kepadanya untuk diadili.(ara/jpnn)

Terkenal karena Gaya Bicara

Chairuman Harahap

Bagi Anda yang mengikuti rapat Panitia Kerja Mafia Pemilu Komisi II DPR dapat dipastikan hafal dengan gaya bicara Ketua Panja Mafia Pemilu Chairuman Harahap. Gaya itu kini ditiru oleh rekan sejawatnya termasuk kalangan pers.

Pertanyaannya kerap menusuk. Teknik bertanya Chairuman juga tak jarang membuat tak berkutik pihak yang diundang. Itulah sosok Chairuman Harahap, politikus Partai Golkar yang juga Ketua Panja Mafia Pemilu Komisi II DPR. Hampir  satu bulan lamanya Panja Mafia Pemilu bekerja.

Di rentang waktu itu pula, Chairuman menancapkan gaya bicara dalam memimpin Panja. “Jangan gitulah kawan”, “Sudahlah kawan”, dua kata itulah yang menjadi ciri khas Chairuman Harahap saat mengatur lalu lintas persidangan Panja Mafia Pemilu. Semakin khas, dengan intonasi Chairuman yang dengan suara berat dan serak-serak basah.(net/jpnn)

Pejabat ESDM Ditahan KPK

Korupsi Proyek Listrik

JAKARTA- Setelah hampir setahun menyandang status tersangka korupsi, pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ridwan Sanjaya akhirnya ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ridwan adalah tersangka korupsi proyek solar home system (SHS) di Direktorat Jenderal (Ditjen) Listrik dan Pemanfaatan Energi Kemenetrian ESDM tahun 2009.

Kepala Bidang Pemberitaan KPK, Priharsa Nugraha, menyatakan penahanan atas Ridwan Sanjaya itu semata-mata demi kepentingan penyidikan. “Demi kepentingan penyidikan, penyidik memutuskan untuk menahan tersangka RS,” ujar Priharsa di KPK, Jumat (15/7) petang. Priharsa menambahkan, Ridwan ditahan untuk 20 hari pertama. “Selanjutnya RS kita titipkan di Rutan Bareskrim Polri,” sambung Priharsa. Sebelum ditahan, Ridwan menjalani pemeriksaan panjang di KPK. Seharian kemarin, Ridwan menjalani pemeriksaan hingga akhirnya ditahan. Namun Ridwan yang ditanya soal penahanan ataupun kasus yang membelitnya itu memilih bungkam.(ara/jpnn)

Napi Wanita Disetrum Petugas LP

BINJAI- Nora Br Damanik, narapidana (napi) yang tersangkut kasus penipuan yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas II A Binjai, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Binjai Barat, distrum petugas LP, hanya gara-gara dituduh meracuni Sri Wardani, penjaga LP di Blok C.

Nora yang ditemui wartawan Sumut Pos, Jumat (15/7) mengaku, petugas LP membabi buta menyetrumnya. “Kejadian itu sekitar dua minggu lalu. Saya disetrum dengan membabi buta sampai 10 kali,” ujar Nora.
Nora menjelaskan, kejadian itu berawal saat dia membuat kesepakatan dengan 11 orang teman napi wanita di Blok C untuk mengutip uang piket sebesar Rp15 ribu.

“Kutipan itu untuk kami bersama. Namun, salah seorang teman saya menceritakan hal ini kepada Sri Wardani,” ucapnya.
Sri Wardani pun memanggilnya guna dimintai keterangan atas kutipan itu. “Kau jangan sok, aku pijak-pijak nanti kau. Aku laporkan kau ya,” kata Nora menirukan ucapan Sri Wardani.

Setelah kejadian itu, Nora yang menjadi kepala napi wanita di Blok C, terus menjadi buruan Wardani. “Sejak saya dimarahinya. Dua bulan kemudian, saya dituduh meracuninya. Saya dipaksa meminum air yang dikatakannya telah saya racuni. Begitu saya minum, rasanya memang pahit. Menurut teman-teman saya, air itu berasal dari bong (alat isap sabu,Red),” ungkap Nora.

Tak sampai disitu, penyiksaan demi penyiksan terus dialami Nora. Setelah diberi minuman dari bong, kemudian Nora disetrum oleh sejumlah petugas LP Klas II A Binjai, sampai badannya memar.
“Selain saya, 7 orang teman saya yang lain juga disetrum. Tapi, saya yang paling banyak disetrum,” jelas Nora, seraya menambahkan, kalau dia sudah melaporkan hal ini kepada petugas LP lainnya, tapi tidak disikapi.

Sementara itu, Kalapas Kelas II A Binjai Surung Pasaribu, saat dikonfirmasi, belum mendapat laporan dari anggotanya. “Saya belum tahu. Karena saya lagi pendidikan di Jakarta ,” ujar Surung via selulernya.
Surung juga mengatakan, apa yang telah dilakukan Nora, juga sudah salah, karena di dalam LP dilarang melakukan kutipan.

“Dia (Nora,Red) mengutip uang dari napi lain dan hal itu sudah menyalahi aturan. Kalau memang Nora mengaku disetrum, apa dia sudah visum atau ada bekas setrum yang dialaminya,” ujar Surung.
Sementara, informasi yang diterima Sumut Pos dari salah seorang petugas LP Kelas II A Binjai, Sri Wardani sudah dipindahkan ke LP Tanjung Gusta, sejak dua hari lalu.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Binjai Surya Wahyu Danil dari Partai Hanura, mengatakan, dia turut prihatin atas kejadian tersebut. “Kita sangat menyayangkan sikap oknum petugas LP itu. Seharunya, kalau ada persoalan diselesaikan dengan baik-baik, bukan dengan cara disetrum,” ujar Surya.(dan)

Menasehati, Sepupu Dikelewang

SIMALUNGUN- Tidak terima dinasehati, Niksen Malau alias Mesem (28) warga Jalan Mawar, Nagori Pamatang Simalungun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, nekat menganiaya sepupunya, Antoni Sinaga (37) warga Kampung Baru, Kecamatan Purba, Kamis (14/7) sekira pukul 19.30 WIB.

Informasi yang dihimpun METRO (grup Sumut Pos), kejadian itu bermula saat korban berkunjung ke rumah Amang Borunya, Asli Malau (34) yang merupakan ayah pelaku. Begitu sampai, korban bercerita-cerita dengan Asli malau, termasuk dengan Mesem. Melihat kondisi perekonomian Amang boru dan Namborunya terbilang kurang mapan, korban memberikan nasehat kepada pelaku, karena menganggap pelaku masih keluarganya.

Tidak berapa lama berbincang-bicang, pelaku yang tidak terima dinasehati, langsung menuju kamar tidurnya dan mengambil sebilah kelewang panjang, dan tiba-tiba menghujamkannya ke kepala korban hingga mengalami luka robek selebar 15 centimeter. (mag-1/smg)