24 C
Medan
Thursday, January 1, 2026
Home Blog Page 14901

Penertiban PKL Tebang Pilih

MEDAN- Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan AH Nasution, Jalan Tritura dan Pasar Ular Sutomo mengundang reaksi para pedagang. Pasalnya, mereka tidak terima barang-barang mereka diangkut oleh petugas Satpol PP, karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari Pemko Medan.

“Kenapa hanya kami pedagang kecil yang ditertibkan? Sementara, seperti penjual sepatu, makanan pecel lele dan penjual minuman kolak durian tidak ditertibkan. Apakah karena ada retribusinya?” ucap Tiur, pedagang jambu di Jalan AH Nasution.
Bukan itu saja, T1iur juga mengaku mendapat pukulan dari petugas Satpol PP yang melakukan penertiban itu.

“Mereka juga kasar sekali melakukan penertiban ini. Saya dipukul oleh mereka. Mereka harus diadili, karena penertiban ini tidak ada pemberitahuan,” ujar Tiur sembari menunjukkan kakinya yang berdarah karena dipukul dengan kayu oleh petugas Satpol PP.

Pantauan wartawan koran ini, di Jalan AH Nasution, petugas Satpol PP melakukan penertiban tidak secara merata. Hanya pedagang kerupuk dan jambu saja yang ditertibkan. Sementara pedagang yang lain tidak ditertibkan.

Sementara di Jalan Tritura, pedagang yang ditertibkan yakni pedagang sparepart bekas sepeda motor dan mobil. Sedangkan di Pasar Ular Jalan Sutomo, pedagang yang ditertibkan yakni pedagang sepatu bekas, jam bekas dan lainnya.

Hanya dalam hitungan menit, mereka mengobrak-abrik barang dagangan PKL tersebut. Sedangkan jika ada pedagang yang berusaha menyelamatkan barang dagangannya, langsung dirampas dan dicampakkan ke dalam truk berwarna merah milik Satpol PP Kota Medan.

Perlawanan terhadap penertiban ini juga dilakukan pedagang di Pasar Ular, Jalan Sutomo. Mereka memaki-maki petugas Satpol PP yang mengangkuti barang-barang dagangan mereka. “Kurang ajar kalian memang. Macem pencuri kalian,” kata pedagang jam di Pasar Ular Sutomo sembari melemparkan batu bata ke mobil Satpol PP yang mengangkut barang dagangannya.

“Kami melakukan penertiban di tempat yang sudah ditentukan. Makanya kami bergerak cepat. Kalau mau jelasnya, tanya saja sama Kabid Operasinya,” kata petugas Satpol PP yang menutup namanya dengan tali aksesoris di bajunya.

Sementara Kabid Operasi Satpol PP Kota Medan OR Rambe mengatakan, sebelum melakukan penertiban, telah dilakukan pemberitahuan kepada para pedagang. “Pemberitahuan sudah kita lakukan, bahkan secara berulang-ulang dalam bentuki lisan dan tulisan. Tapi memang mereka yang membandel,” ucapnya.(adl)

Tawarkan Rumah Murah dan Berkualitas

Hari Ini, Property Expo Sumut Pos 2011

MEDAN- Kebutuhan masyarakat akan rumah seakan tiada hentinya. Karenanya, tak heran jika pertumbuhan perumahan semakin bertambah. Karenanya, untuk memudahkan masyarakat mendapatkan rumah idaman, Sumut Pos bekerjasama dengan Plaza Millennium menggelar pameran perumahan terbesar di Kota Medan bertajuk Bursa Property Sumut Pos 2011.
Pameran yang berlangsung sejak Rabu (13/7) hari ini hingga Minggu (17/7) mendatang di gelar di pelataran parkir Plaza Millennium, Jalan Kapten Muslim Medan.

“Plaza Millenium dipilih, karena tempat ini mudah dijangkau, baik untuk masyarakat Medan, Binjai dan Belawan,” ujar Manager EO Sumut Pos, Darwin Purba di sela-sela persiapan kegiatann
Disebutkan Darwin, sebanyak 16 stan yang disediakan dalam pameran ini, telah penuh. Adapun perumahan yang ambil bagian dalam pameran ini diantaranya Villa Permata, Perum Algeria, Perum Puri Zahara, Home Central dan lainnya. Setiap peserta pameran akan menawarkan harga yang murah dan terjangkau untuk semua kalangan.

“Rumah yang berkualitas dengan harga terjangkau merupakan dambaan semua masyarakat, sedangkan rumah sudah menjadi kebutuhan pokok setiap manusia,” lanjut Darwin.
Kegiatan pameran perumahan ini akan menjadi agenda tetap bagi Harian Pagi Sumut Pos, mengingat Sumut Pos memiliki halaman khusus Property. “Diharapkan ke depannya, Bursa Property Sumut Pos ini akan menjadi acuan bagi para calon pembeli rumah dan calon investor di bidang properti untuk menentukan pilihannya,” ujar Darwin.

Selain pameran properti, panitia juga mengundang dan mengikut sertakan para pengusaha di bidang Building Material dan Home Decoration. Hal ini untuk menambah wawasan para pengunjung nantinya akan dekorasi yang cocok dengan type rumah yang dipilihnya. “Building material dan Home Decoration masih sesuai dengan tema, property,” ujar Darwin.

Pameran ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai acara seperti Modern Dance, Fashion Show, Lomba Mewarnai Anak TK dan pengundian stan terbaik.(mag-9)

Terjaring Razia, Pesta Sabu Batal

Senin (11/7) malam, menjadi malam naas bagi Koko Hardi (25), warga Jalan Penguin VI, Perumnas Mandala, Percut Sei Tuan  Deli Serdang. Pasalnya, saat dia membawa sabu-sabu untuk dinikmati bersama teman-temannya, eh tahu-tahunya di tengah jalan dia terjaring razia polisi yang digelar Polsekta Percut Sei Tuan.

Awalnya, Koko berniat menghindari razia polisi yang ada di depannya dengan memutar arah sepeda motornya. Melihat Koko berbalik arah, polisi yang merasa curiga melakukan pengejaran dan berhasil meringkusnya. Saat diperiksa, polisi menemukan dua paket sabu-sabu dari kantung celananya. Dia pun langsung diboyong ke komando malam itu juga.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Maringan Simanjuntak, saat dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim AKP Faidir Chaniago, Selasa (12/7), membenarkan mengenai penangkapan ini. “Kita berhasil mengamankan seorang pemakai narkoba saat melakukan razia di kawasan Perumnas Manadala,” ungkap Faidir.(mag-7)

Website Sekolah Terkendala SDM

Website merupakan satu sarana pendukung dunia pendidikan. Dengan wabsite kita bisa mengakses berbagai informasi tentang apa saja, khususnya tentang pendidikan. Lantas, apa yang harus dilakukan dalam pengembangan website di dunia pendidikan? Berikut hasil wawancara wartawan koran ini Rahmat Sazaly Munthe dengan Ketua Dewan Pendidikan Sumut OK Nazaruddin Hysam, Selasa (12/7).

Apa saja keuntungan website bagi instansi pendidikan?
Sangat banyak. Kita bisa belajar, karena sangat banyak informasi di website atau internet mengenai ilmu pengetahuan serta teknologi. Jika website ada di sekolah, seluruh masyarakat dunia bisa mendapatkan informasi tentang sekolah. Selain itu, pentingnya dunia teknologi seperti internet sangat membantu perpustakaan sekolah yang masih terbatas koleksi buku-bukunya.
Dengan adanya teknologi di dunia pendidikan, mampu mengubah paradigma pendidikan dan pelatihan dari perolehan tingkat pengetahuan dan keterampilan siswa.

Apakah semua siswa dapat mengakses informasi dari website?
Mengakses website atau internet tak hanya didasarkan kepada kemampuan menggunakan komputer, tapi juga kemampuan mengoperasikan internet untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Tapi, jika seseorang tak mampu atau tidak terampil mengakses internet maka orang tersebut akan membutuhkan banyak biaya dan waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

Apa kira-kira kontribusi dari pemerintah untuk mengembangkan website ini?
Dalam upaya menyinambungkan pengelolaan teknologi informasi komputer ini, diharapkan masing-masing pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan dana operasional dalam APBD setiap tahun. Dan ini akan dituangkan dalam MoU antara Disdik Sumut dan disdik kabupaten/kota.

Apa saja kendala dalam mengembangkan website di sekolah-sekolah?
Memang, untuk mengimplementasikan website di setiap sekolah masih terkendala SDM, terutama bagi sekolah-sekolah yang berada di daerah. Tak menutup kemungkinan kurangnya fasilitas di sekolah-sekolah tersebut.

Sepenting apakah internet ini bagi masyarakat?
Internet dan website bukan hanya diperlukan bagi dunia pendidikan tapi juga di pemerintahan dan pengusaha. Misalnya bisa mempermudah dalam pemutakhiran data base, penyimpanan dan penyebaran informasi yang memerlukan aplikasi program dan sebagainya.(*)

Mahasiswa UISU Demo Kapoldasu

MEDAN- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Unit Khusus Aksi Perjuangan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), mendatangi kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut, Selasa (12/7) sekira pukul 11.00 WIB. Mereka mendesak Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro untuk segera menindaklanjuti surat Kopertis yang berisi tentang pengeksekusian Kampus UISU Almunawarrah Jalan Sisingamangaraja Medan.
Mahasiswa UISU juga meminta Kapoldasu segera menangkap oknum-oknum yang menjalankan proses belajar-mengajar di kampus UISU di Jalan SM Raja Medan.

Petugas SPKT Mapoldasu yang menerima mereka mengatakan, perihal eksekusi bukan wewenang Poldasu. “Lagian tidak benar ada surat dari Kopertis ke Polda untuk itu. Namun laporan di Mapoldasu kita tunggu saja hasilnya, karena sudah empat orang yang diperiksa,” katanya.  (ari)

Ardjoni Munir Kembali Diperiksa

MEDAN-Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Kadispora) Sumut Ardjoni Munir memenuhi panggilan penyidik Direktorat Reskrimsus Polda Sumut, terkait kasus dugaan korupsi belanja modal dokumen anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah atas 11 paket pekerjaan, Selasa (12/7).
“Ardjoni Munir memang dipanggil hari ini (kemarin, Red) dan dia datang,” kata Kasubdit Korupsi Polda Sumut, AKBP Verdy Kalele via telepon, Selasa (12/7).

Dijelaskannya, pemeriksaan terhadap Ardjoni Munir bertujuan untuk mendapatkan keterangan tambahan terkait dugaan korupsi tersebut. Saat ini, kasus tersebut sudah masuk dalam proses sidik. Artinya, sudah mengarah pada calon tersangka. “Soal penetapan status tersangka, kita lihat hasil penyidikan,” tegas Kalele.(ari)

Kantin Kodim Terbakar

MEDAN-Warga Jalan Candi Prambanan, Medan Baru mendadak heboh. Pasalnya, kantin kantor Kodim tepatnya di samping Pengadilan Negeri Medan tiba-tiba terbakar, Selasa (12/7) dini hari. Keterangan Irawan, pekerja pembangunan hotel yang berada tepat di samping Kodim mengatakan, saat dia terbangun dari tidur dia melihat api sudah menyala.

Temannya, Nanang menambahkan mereka berusaha memadamkan api dan juga menghubungi pihak pemadam kebakaran. Selang beberapa menit, enam unit mobil pemadam kebakaran turun dan api dapat dijinakkan. Menurut keterangan diduga api berasal dari arus pendek. (eza/smg)

Dugaan Korupsi di Bina Marga Medan

Tiga Orang Lagi Jadi Tersangka

MEDAN- Polda Sumut kembali menetapkan tiga lagi tersangka dugaan korupsi di Dinas Bina Marga Medan. Ketiganya masing-masing Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Medan Eddy Zalman Syahputra (EZS), dan mantan Kepala Bidang (Kabid) Pengadaan Alat Berat Dinas Bina Marga Medan Ir Sudirman alias S (saat ini pejabat eselon III di Dinas Perkim Medan)  serta Sangkot Siregar (SS).

Eddy Zalman Syahputra (EZS) pada kasus tersebut merupakan Panitia Pelaksana, Sudirman (S) sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Sangkot Siregar (SS) sebagai Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

“Sudah resmi kita tetapkan sebagai tersangka,” ujar Kasubdit Korupsi Direskrimsus Poldasu AKBP Verdy Kalele yang ditemui Sumut Pos di ruang Dirreskrimsus Polda Sumut, Selasa (12/7). Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Drs Sadono Budi Nugroho SH kepada Sumut Pos menegaskan, semua kasus korupsi yang ditangani Tipikor Poldasu ditargetkan akan selesai diproses hingga akhir tahun ini.

“Semua kasus korupsi yang kita tangani, kita targetkan selesai tahun ini,” tegasnya.
Dijelaskannya, untuk semua bentuk penetapan baik itu penetapan tersangka maupun penahanan, Polda Sumut tidak gegabah. Artinya, ketika semua unsur yang dibutuhkan telah terpenuhi, baik itu data dan keterangan saksi telah valid, barulah tersangka akan ditahan.
“Kasus korupsi ini benar-benar membutuhkan pembuktian yang valid. Kalau semuanya sudah memenuhi unsur, maka baru bisa dilakukan penetapan dan penahanan,” tandasnya.

Sementara itu, Eddy Zalman Syahputra (EZS) yang dikonfirmasi Sumut Pos mengaku pasrah. Dan sampai saat ini, dirinya belum pernah dipanggil lagi oleh pihak Poldasu mengenai kasusnya tersebut. Eddy Zalman Syahputra juga mengaku, surat penetepan tersangka dari Poldasu juga belum diterimanya.
“Belum ada, terakhir kali tahun lalu. Surat penetapan juga belum saya terima. Diam-diam saja lah,” katanya singkat.

Diketahui, kasus dugaan korupsi yang dilakukan Edy Zalman Syahputra dan Ir Sudirman tersebut adalah dugaan korupsi pengadaan 3 unit backhoe loader, 1 unit motor grader dan 1 unit asphalt mixing plat yang bersumber dari APBD-PAPBD Pemko Medan TA 2009, dengan kerugian negara sebesar Rp2 miliar dan No LP/403/XI/2010/Dit Reskrim Tanggal 15 November 2010.(ari)

Sidang Ditunda, Tuntutan Belum Siap

Sidang Perampokan Bank CIMB Niaga

MEDAN-Sidang lanjutan perkara perampokan Bank CIMB Niaga Medan kembali ditunda untuk yang ketiga kalinya, Selasa (12/7). Sidang lanjutan yang direncanakan mengagendakan pembacaan tuntutan terhadap ke-12 terdakwa, terpaksa diundur ketua majelis hakim Pengadilan Negeri Medan Muhammad SH. Alasan Jaksa Penuntut Umum (JPU) belum mempersiapkan berkas tuntutan.
Di hadapan terdakwa Khairul Ghazali, majelis hakim Muhammad SH menegur jaksa penuntut umum Iwan Ginting, agar segera mempersiapkan berkas tuntutannya.

Di persidangan yang sama hakim yang di Ketuai Majelis Hakim Erwin M Malau  juga terpaksa menunda persidangan terdakwa Marwan alias Wak Geng juga dengan alasan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad EP Hasibuan juga tidak selesai menyiapkan tuntutan pada terdakwa.
Kepala Kejaksaan Negeri Medan, Radja Nofrizal ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, pihaknya saat ini sudah menyusun berkas tuntutan.

“Tuntutannya baru turun. Saat ini kita sedang mempersiapkan berkas tuntutan terhadap para terdakwa. Dipastikan minggu depan tuntutan itu sudah bisa diajukan di persidangan,” ucap Radja.
Sementara itu itu kuasa hukum para terdakwa pelaku perampokan Bank CIMB Niaga, Mahmud Irsyad Lubis SH meminta para jaksa harus profesional.(rud)

Polresta Medan Bongkar Sindikat Jambret

Sudah Dua Tahun Beroperasi

MEDAN- Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Medan merikus 13 pelaku sendikat kejahatan jalanan yang beroperasi di sejumlah tempat di Kota Medan. Pelaku diamankan dari kamar Hotel Griya di Jalan T Amir Hamzah Medan, Selasa (12/7) dini hari pukul 01.00 WIB.

Ke-13 pelaku yang diamankan Sat Reskrim Polersta Medan yakni Oky Prasetia Afrianto (15) warga Jalan Pimpinan Gang Sukamaju, Muhammad Zulfikar (19) warga  Jalan M Yakub Gang Titi Batu, Ferry Setiawan (18) warga Jalan Madong Lubis Gang Lima Puluh, Arif Mustofa (18) warga Jalan Gurilla Gang Mandor Suro, Tengku Yasir (19) warga Jalan Sei Kera Gang Besi, M Khadafi (19) warga Jalan Serdang Gang Penghulu, Emil Qodri (19) warga Jalan Serdang Gang Titibatu, Andika Syahputra (19) Jalan Perjuangan Gang Subur, Rizky Seriadi(18) warga Jalan Letda Sujono Gang Musholla Bandar Selamat.

Kemudian M Yan Zefri (20), Jalan Pimpinan Gang Tabah, M Ilham Nasution (19) warga Jalan Sei Kera Gang Kabu-kubu,  Minto Syahputra (22) warga Jalan Pancing Taduan dan M Ridwan (21) warga Jalan Sentosa Lama.

Petugas juga mengamankan satu unit sepada motor yamaha RX-King, dua unit Kawasaki Ninja, satu unit sepeda motor Shogun, satu unit sepeda motor Mio, sejumlah tas wanita hasil penjambretan, Kartu ATM dan uang ratusan ribu hasil jambretan.

Pelaku beroperasi saat korban mengendari sepeda motor dan menumpang becak motor (betor), yang mana rata-rata korbannya wanita. Pelaku kejahatan jalanan yang terorganisir ini sudah beroperasi selama dua tahun belakangan ini. Dengan penangkap pelaku kejahatan jalanan ini petugas berhasil mengungkap 83 kasus penjambretan yang dialami masyarakat serta melapor di Polresta Medan.

Kombes Pol Tagam Sinaga mengatakan, sindikat ini sudah berulang kali melakukan perbuatan kejahatan jalanan berupa penjambretan terhadap pengguna jalan yang mengendari sepeda motor dan penumpang becak motor (betor).

“Saat itu anggota kita mengamankan empat pelaku kejahatan jalanan yang berada dalam kamar Hotel Griya berinisial TY (19), MK (19), EQ (18) dan RS (18) selanjutnya melakukan penyisiran dan pengembangan akhirnya komplotan kejahatan jalan berhasil kita aman semuanya,” ungkap Tagam.
Lebih lanjut Tagam menuturkan, sendikat ini beroperasi tidak hanya di Kota Medan, tapi juga antar kota maupun antar provinsi.

Oky Prasetia Afrianto (15), pelakukan kejahatan jalan yang masih di bawah umur ini mengaku sudah melakukan penjambretan sebanyak 12 kali selama ia bergabung disendikat kejahatan jalanan.
Sementara hasil jambretannya untuk menutupi kebutuhan sekolahnya, seperti membayar uang buku dan uang sekolah, karena orangtuanya yang bekerja sebagai kuli bangunan tak mampu membiayainya sekolah. (mag-7)