25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15

Dana Pengendalian Banjir dari Bank Dunia Bukan Dikelola Pemko, Tapi BWS

Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Medan, Afif Abdillah.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Medan, Afif Abdillah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp1,5 triliun untuk program pengendalian banjir di Kota Medan. Ia membantah bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengelola dana batuan tersebut.

Rico menjelaskan bahwa realisasi dana bantuan tersebut, mengelola adalah Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Namun, Pemko Medan hanya menerima manfaat dari dana bantuan itu.

“Bahwasanya itu, tidak benar. Tidak ada anggaran Rp1,5 triliun itu dikelola oleh Pemerintah Kota Medan. Tidak dikelola oleh Pemerintah Kota Medan. Karena dana tersebut adalah dana world bank yang pengelolaannya itu diberikan kepada BWS. Karena untuk menangani infrastruktur sungai itu adalah kewenangan pemerintah pusat yang di mana di situ ada BWS di sana. Itu BBWS II,” beber Rico kepada wartawan, di Kota Medan, Rabu (3/12).

Rico menjelaskan perencanaan pengendalian banjir di Medan ini, sudah dilakukan sejak Tahun 2025. Dengan melakukan normalisasi sungai hingga membangun kolam retensi di Kota Medan.

“Jadi itukan perencanaan pada Tahun 2022, ada sekitar 6 titik. Sungai Babura, Sungai Badera. Lalu kolam retensi. Tapi kalau tidak salah saya itu ada tiga yang tidak jadi. Tapi yang on progres itu, sampai saat ini Sungai Badera, lalu pembuatan kolam retensi Sungai Selayang, dan juga Sungai Kera yang ada,” jelas Rico.

“Nah ini, yang masih on progres sampai sekarang. Pemerintah Kota medan ini adalah bagian dari penerima manfaatnya. Kami yang menjalankan administratif dan juga bagaimana berkomunikasi dengan warga. Karena seluruh pengerjaan tersebut itu dikerjakan oleh BWS,” imbuh Rico.

Rico menekankan bahwa dana bantuan Rp1,5 triliun dari Bank Dunia tidak ada sepeser pun, masuk dalam rekening daerah milik Pemko Medan. Sehingga tidak benar bahwa Pemko Medan mengelola dana tersebut.

“Saya tekankan sekali lagi bahwa tidak ada uang Rp1,5 triliun masuk ke rekening Pemkot Medan. Dana tersebut tidak dikeloa oleh pemerintah Kota Medan. Dana tersebut dikelola oleh BWS,” tegas Rico.

Rico juga berharap dengan dana bantuan itu, dapat mengendalikan banjir di Kota Medan. Termasuk, menurunkan debit air dengan cepat, usai turun hujan di Kota Medan ini. “Kita selalu berkoordinasi dengan BWS untuk melaksanakan perencanaan penanggulangan banjir ini. Memang beberapa waktu lalu, kita ada peninjauan ke kolam retensi selayang. Itulah salah satu bagian yang direncanakan untuk pembangunan,” jelas Rico.

Masalah dana bantuan dari Bank Dunia itu juga dipertegas Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Medan, Afif Abdillah. Dia menjelaskan, dana World Bank tersebut bukan bantuan langsung kepada Pemko Medan, melainkan bagian dari proyek nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.

Dengan demikian, peran utama Pemko Medan lebih kepada menyiapkan lahan agar pembangunan kolam retensi dan normalisasi sungai dapat dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan BWS.

Untuk itu Afif meminta pentingnya percepatan seluruh program penanganan banjir di Kota Medan. Termasuk proyek yang mendapatkan dukungan pendanaan dari Bank Dunia (World Bank) melalui skema nasional.

Afif juga mendorong Pemko Medan agar fokus dalam menuntaskan pembebasan lahan karena tahap ini menjadi kunci berjalannya pembangunan fisik oleh Pemerintah Pusat.

“Alhamdulillah, dari yang saya ketahui pembebasan lahan di Medan Selayang dan Medan Deli (KIM 1) akan selesai sebelum Bulan Juni nanti. Ini akan terus kita kawal agar benar-benar selesai pembebasan lahannya. Nantinya lahan itu akan dipergunakan untuk pembangunan kolam retensi yang dananya bersumber dari World Bank,” ucap Afif Abdillah kepada Sumut Pos, Rabu (3/12).

Afif mengatakan, pihaknya sangat mengerti akan keresahan masyarakat Kota Medan terkait penanganan banjir. “Namun sepanjang yang saya ketahui, proses pelaksanaan sedang di kerjakan saat ini,” ujarnya.

Afif menyampaikan bahwa pembebasan lahan memiliki tantangan tersendiri, mulai dari keterbatasan anggaran hingga persoalan hukum yang harus dipastikan berjalan sesuai ketentuan. Meski begitu, ia optimis pembebasan lahan dapat diselesaikan sepanjang koordinasi antar perangkat daerah diperkuat.

Ditegaskan Afif, Pemko Medan tidak menerima dan tidak mengelola dana Rp1,5 triliun tersebut. Dana itu sepenuhnya berada dalam pengelolaan Kementerian PUPR melalui BWS. Sementara, Pemko Medan hanya menyiapkan lahan sebagai prasyarat pembangunan.

“Jadi kita juga jangan salah paham. Dana bantuan penanganan banjir sebesar Rp1,5 triliun oleh World Bank itu bukan diberikan kepada Pemko Medan, melainkan kepada Kementerian PUPR melalui Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS). Kementerian PUPR lah yang akan melakukan pembangunan, Kota Medan akan menikmati hasil pembangunan itu,” terangnya.

Ia menekankan bahwa sebagian besar lahan telah selesai dibebaskan, dan hanya menyisakan beberapa persil terakhir. “Tapi yang saya tahu sebagian besar lahan sudah selesai dibebaskan, tinggal ada beberapa persil lagi dan saya yakin akan selesai sebelum Juni (2026) nanti,” ujarnya.

Afif optimis program pengendalian banjir yang didukung World Bank akan berjalan hingga Tahun 2028 dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Kota Medan. (map/ila)

Kondisi Pengungsi di Aceh Tamiang Memprihatinkan, Bantuan Belum Datang, Masih Banyak Jasad Belum Ditemukan

Seribuan warga mengungsi di Posko Pengungsian, Aceh Tamiang.
Seribuan warga mengungsi di Posko Pengungsian, Aceh Tamiang.

MEDAN, SumutPos.co – Situasi dan kondisi pascabanjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, lebih parah dari apa yang terekspose di media sosial. Banyak rumah warga hanyut dan hancur rata dengan tanah, jasad warga yang meninggal masih banyak belum ditemukan.

Situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan ini diceritakan Panji Akbar, seorang pengungsi di Posko Pengungsian SMA Negeri Patra Nusa, Aceh Tamiang via pesan WhatsApp, Rabu (3/12/2025).

“Ya Allah, aslinya lebih parah dari itu (media sosial). Banyak rumah hanyut dan hancur, sampai sekarang masih banyak jasad yang belum ditemukan,” katanya.

Menurut Panji, dia berhasil selamat dari banjir besar beberapa hari lalu bersama ibu dan adiknya. Mereka menyelamatkan diri ke dataran lebih tinggi, dan mengungsi di SMA Negeri Patra Nusa, Aceh Tamiang yang berjarak sekitar 10 sampai 12 kilometer dari rumahnya di Desa Suka Mulia, Kecamatan Banda Mulia. Di posko tersebut, sedikitnya ada 1.000 pengungsi.

“Cuma handphone, laptop, dan ijazah yang bisa ku selamatkan. Lainnya habis semua sudah. Hari Jumat, 28 November 2025 kemarin, hampir mati kelaparan kami sekeluarga,” tuturnya.

Diceritakan lagi, saat ini jaringan listrik putus. Mirisnya lagi, bantuan apapun belum juga tiba, baik itu sembilan bahan pokok (sembako), air bersih, dan lainnya. Kondisi yang tak kalah tragisnya juga terjadi Kecamatan Kuala Simpang, Tenggulun, Tamiang Hulu, Sekerak, dan Bandar Pusaka.

“Saat ini jaringan internet kadang hidup, kadang mati. Listrik masih mati total, makanya banyak warga yang gak bisa up ke media sosial. Bahan bakar minyak (BBM) pun langka. Sampai sekarang di posko pengungsian masjid di Desa Simpang Empat, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, belum ada masuk bantuan apapun,” keluh alumni Magister Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini.

Untuk bantuan bahan bakar minyak (BBM), Selasa malam (2/12/2025), sempat masuk ke lokasi. Namun sayangnya, ada oknum yang diduga memainkan penyaluran BBM tersebut.

“Di sini, BBM dijual Rp70 ribu per liter dan itu pun sangat langka. Tadi malam di SPBU di Desa Paya Tenggar, Kecamatan Manyak Payed, sempat masuk BBM. Tapi banyak mafia berseragam yang bermain di sana. Saat ini sangat-sangat tragis kondisi di lapangan,” rinci Panji.

Dia dan pengungsi lainnya berharap bantuan segera datang, agar bisa menyelamatkan para pengungsi dari kondisi krisis yang sedang dihadapi. (rel/adz)

PKS Sumut Salurkan Bantuan Sembako kepada Korban Banjir di Langkat, Sibolga, Tapsel, dan Tapteng

MEDAN, SumutPos.co- DPP dan DPW PKS Sumut menyalurkan bantuan Sembako kepada korban banjir dan longsor di Sibolga, Tapsel, Tapteng, dan Langkat, Rabu (3/12/2025). Bantuan yang terkumpul dari donasi para Anggota DPR RI Fraksi PKS ini.diantarkan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP PKS Muhammad Kholid, Ketua Bidang Pelatihan dan Kepemimpinan anggota Partai DPP PKS Muhammad Iqbal, Ketua DPW PKS Sumatera Utara Andi Pranata, Sekum DPW H Mustafa, Bendahara DPW Azmi Syahputra, beserta jajaran DPW lainnya.

Muhammad Kholid dalam keterangan persnya sesaat sebelum mengantarkan bantuan mengatakan, duka Sumut adalah duka kita semua. Maka dari itu, Presiden PKS Dr Al Muzammil Yusuf menginstruksikan seluruh kader, anggota dewan, pejabat publik dari PKS untuk peduli, membantu dan memberikan yang terbaik semaksimal mungkin kepada para korban.

“Duka ini bukan hanya duka warga Sumatera Utara, Sumbar, dan Aceh saja, tapi duka semua anak bangsa. Ini adalah momentum solidaritas untuk memberikan yang terbaik bagi saudara-saudara kita,” katanya.

Kholid juga mengatakan, DPP PKS meminta pemerintah untuk mempertimbangkan status saat ini agar dinaikkan menjadi bencana nasional sehingga sumber daya yang ada lebih maksimal “Penanganannya jangan hanya berhenti sampai di sini, tapi juga akan ada penanganan paska bencana seperti recovery mental dan infrastruktur,” ucapnya.

Kholid mengapresiasi TNI, Polri dan BNPB yang telah bekerja dengan sangat baik. Ia juga mengapresiasi para Kader PKS yang berkolaborasi bersama TNI, Polri dan BNPB membantu para korban terdampak banjir dan longsor yang ada di Sumut, Sumbar dan Aceh.

Sedangkan Ketua DPW PKS Sumatera Utara Andi Pranata menjelaskan, PKS Sumatera Utara hari ini (3/12) akan memberikan bantuan ke empat kabupaten terdampak banjir dan longsor, yaitu Tapteng, Tapsel, Sibolga dan Langkat. Bantuan terdiri dari sembako, seperti beras, telur, mie instan, dan lainnya. “Ini adalah bentuk komitmen PKS untuk terus membantu dan membersamai masyarakat,” tandasnya. (adz)

Rapidin Serahkan 15 Ton Bantuan PDIP Sumut dan Semangati Pengungsi Longsor di Adiankoting

SumutPos.co – Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon bersama rombongan tiba di Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa (2/12/2025). Bau amis bangkai yang menyengat menyambut kedatangan mereka.

Rapidin, yang juga anggota Komisi XIII DPR RI, memilih turun langsung ke titik bencana. Ia meninjau lokasi longsor yang meratakan rumah warga. Lalu ia bersama unsur pengurus PDIP Taput seperti Rudi Nababan (Ketua DPRD Taput), Jimmy Tambunan, Sabungan Parapat anggota DPRD Taput Fraksi PDIP, serta sejumlah kader lainnnya.mendatangi camp pengungsian di Gereja HKBP.

Di balik tenda pengungsian, suasana duka masih begitu terasa. Di sana ia mendengar keluhan warga tentang kehilangan keluarga, hilangnya harta benda, dan ketidakpastian hari esok.

“Tadi kami lihat sendiri, beberapa rumah hanyut, ada yang rata dengan tanah. TNI–Polri bekerja keras di lapangan. Mudah-mudahan korban yang hilang segera ditemukan dan dimakamkan dengan layak,” kata Rapidin.

Di Adiankoting ini, DPD PDI Perjuangan Sumut menyalurkan sebagian dari 15 ton bantuan gotong royong partai di tiga titik longsor. Beras, minyak goreng, mie instan, roti, dan perlengkapan bayi, dibagikan kepada warga yang masih bertahan di pengungsian.

Sintua Dennis Sitompul, mewakili para pengungsi, menyampaikan rasa terima kasih. “Terima kasih kepada Bapak Rapidin yang datang langsung melihat kami. Bantuan ini sangat menolong. Semoga PDI Perjuangan tetap bersama rakyat kecil,” ujarnya.

Rapidin mengatakan, semula fokus bantuan diarahkan ke Sibolga dan Tapanuli Tengah. Namun laporan korban jiwa yang mencapai 21 orang di satu desa, membuat PDIP Sumut mengalihkan sebagian bantuan ke Adiankoting.

Ia juga mengajak Ketua DPRD Taput Rudi Nababan, turun ke lokasi. “Warga Sibalanga saya titipkan kepada Ketua DPRD. Rumah yang sudah rata dengan tanah harus dipikirkan bersama Pemerintah Kabupaten. Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Rapidin.

Kepada para korban, Rapidin memberikan penguatan dan semangat. Hingga saat ini warga masih bertahan diantara bau basah dan puing kayu yang berserakan. (adz)

Dosen Fakultas Teknik USU Terapkan Teknologi Eco-Printing untuk Tingkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Kelambir

DELISERDANG, SumutPos.co– Sebagai bentuk nyata kontribusi USU dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif berbasis lingkungan di tingkat desa, dosen Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) memperkenalkan Teknologi Eco-Printing kepada masyarakat.

Pengenalan Teknologi Eco-Printing ini dikemas dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk “Penerapan Teknologi Eco-Printing pada Produk Kerajinan Tangan untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Kelambir, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara”.

Program ini berfokus pada penerapan teknologi ramah lingkungan eco-printing, yaitu teknik mencetak motif alami pada kain menggunakan daun, bunga, dan bahan tumbuhan lainnya. Melalui teknologi ini, masyarakat Desa Kelambir dilatih untuk menghasilkan produk-produk kerajinan bernilai jual tinggi seperti kain motif, tas, dan aksesori berbasis eco-print yang memiliki keunikan artistik serta ramah lingkungan.

 

Menurut ketua tim pengabdian, Okta Bani, S.T., M.T., kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui inovasi teknologi yang mudah diterapkan dan bernilai ekonomi. “Kami ingin membantu masyarakat Desa Kelambir agar mampu memanfaatkan sumber daya alam di sekitar mereka untuk menghasilkan produk kreatif yang berkelanjutan dan bernilai jual tinggi,” ujar Okta Bani.

Selama kegiatan berlangsung, tim dosen yang beranggotakan Dr. Ir. Iriany, M.Si., Fitri Rowiyah Rambe, S.T., M.T., dan Kelvin Hadinatan, S.T., M.Sc. dibantu tiga mahasiswa Fakultas Teknik, yaitu Kelvin Kristian, Silvia Simbolon, dan Felix de Vito, memberikan pelatihan teknis eco-printing, mulai dari pengenalan bahan alami, teknik pencetakan, pewarnaan alami, hingga strategi pemasaran produk.

Peserta yang mayoritas merupakan pelaku usaha kecil dan ibu rumah tangga, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap metode ini, karena prosesnya sederhana dan hasilnya memiliki potensi pasar yang luas.

Sementara Dr. Ir. Iriany, M.Si. menambahkan, program ini juga sejalan dengan visi USU dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek pemberdayaan ekonomi masyarakat, kesetaraan gender, dan pelestarian lingkungan. “Teknologi eco-printing tidak hanya meningkatkan kreativitas masyarakat, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Desa Kelambir diharapkan dapat mengembangkan produk unggulan desa berbasis eco-print yang mampu meningkatkan pendapatan dan membuka peluang usaha baru di bidang ekonomi kreatif berkelanjutan.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa Fakultas Teknik USU tidak hanya berperan dalam pendidikan dan penelitian, tetapi juga aktif dalam memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna yang inovatif dan ramah lingkungan. (rel/adz)

DPRD Sarankan Pemko Siapkan Dana Cadangan Bencana

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Binsar Simarmata.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Binsar Simarmata.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Binsar Simarmata, menyarankan Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk menyiapkan dana cadangan di setiap kecamatan rawan banjir di Kota Medan. Nantinya, dana cadangan tersebut akan digunakan masing-masing kecamatan apabila ada bencana banjir di wilayahnya.

“Berkaca dari pengalaman kemarin, pemerintah selalu terlambat dalam hal penanganan bencana karena untuk membuat kebijakan butuh waktu yang tidak sedikit. Untuk itu, saya kira Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Medan perlu mengalokasikan dana cadangan di kecamatan rawan bajir. Dana cadangan ini bisa digunakan masing-masing kecamatan jika terjadi bencana di wilayahnya,” ucap Binsar, Selasa (2/12/2025).

Dikatakan Binsar, nantinya dana cadangan itu dapat dipergunakan pihak kecamatan untuk membuat dapur umum jika terjadi bencana banjir ataupun bencana-bencana lainnya. “Kalau ada dapur umum, kejadiannya
tidak akan seperti kemarin, warga harus menunggu bantuan makanan datang dari Pemko Medan,” ujarnya.

Selain itu, Binsar juga meminta Pemko Medan untuk bergerak cepat dalam membantu masyarakat Kota Medan pasc bencana banjir yang terjadi pada 27 November 2025 lalu. Pasalnya saat ini, warga korban banjir tengah sibuk membersihkan rumahnya dari lumpur dan material lainnya yang terbawa oleh genangan air.

“Kita meminta pihak kecamatan dan kelurahan bersama Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, dan pihak-pihak terkait agar turun membantu warga membersihkan rumah dan lingkungan mereka yang dipenuhi lumpur serta material hanyut,” katanya.

Dikatakan Binsar, seperti halnya warga di Jalan Pintu Air IV Gang Pesatuan dan Gang Aman, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Di sana, ada begitu banyak warga yang membutuhkan bantuan untuk membersihkan lingkungan mereka. Pasalnya, ketinggian air saat banjir di kawasan itu mencapai 5 meter.

“Saat ini warga pastinya sibuk membersihkan rumah dan lingkungan mereka. Kita minta aparat Pemko Medan turun membantu. Seperti armada Damkar bisa dikerahkan untuk membersihkan lumpur, dan DLH mengerahkan truk sampahnya untuk mengakut sampah,” ungkapnya.

Dalam peristiwa banjir ini, kata Binsar Simarmata, administrasi kependudukan (Adminduk) warga dan surat-surat berharga lainnya patut untuk diperhatikan. Sebab, ada banyak adminduk yang rusak atau hilang.
Untuk itu, Dinas Kependudukan dan Catatan (Disdikcapil) Kota Medan perlu membuka posko di sekitar lingkungan masyarakat untuk melayani warga yang adminduknya hilang atau rusak.

“Dalam hal ini, Disdukcapil Kota Medan kita minta turun langsung mendata warga yang kehilangan KTP, kartu keluarga, dan surat-surat berharga lainnya. Dan berikan solusi bagaimana menyelesaikannya,” pungkasnya. (map/ila)

realme C85 Series Resmi Debut di Medan: Tahan Tekanan Air hingga Air Mendidih, Cocok untuk Aktivitas Ekstrem

MEDAN- realme Indonesia menghadirkan pengalaman langsung ketangguhan realme C85 Series melalui roadshow “realme C85 Series — Baterai Ultra, Tahan Air Ultra Roadshow” yang resmi dibuka di Medan, Selasa (2/12/2025).

Kota ini menjadi destinasi pertama dari empat wilayah yang akan disambangi, sebelum berlanjut ke Manado, Surabaya, dan Bali.

Membawa kombinasi Baterai Ultra 7000mAh dan sertifikasi tahan air IP69 Pro pertama di dunia untuk kelas harga Rp2–3 jutaan, seri terbaru ini menetapkan standar baru dalam durabilitas smartphone di segmennya.

Public Relations Lead realme Indonesia Krisva Angnieszca, mengatakan realme C85 Series didesain untuk masyarakat Indonesia yang aktif dan bekerja di lingkungan ekstrem, mulai dari panas, debu, tanah, hingga paparan cairan. “Ketangguhan perangkat ini bahkan telah terverifikasi melalui pencapaian GUINNESS WORLD RECORD™ untuk kategori “Most People Performing a Mobile Phone Water-Resistance Test Simultaneously,” ujar Krisva Angnieszca.

1. Tahan Semburan Air Panas Bertekanan Tinggi (IP69K)
Urusan daya tahan makin sempurna berkat keberadaan IP69K, jenis IP rating terbaru dan punya tingkat ketahanan air yang lebih ekstrem bahkan level industri. Kali pertama hadir di Indonesia melalui realme C85 Series.

“Hal ini membuatnya tahan air panas hingga 100°C, bahkan proses steam cleaning yang biasa digunakan di pabrik makanan dan manufaktur. Ketahanan ini sangat relevan untuk pekerja gudang, tambang, bengkel, kuliner, sampai petugas outdoor yang sering terpapar air panas, uap, cairan, hingga suhu ekstrem,” ungkap Krisva Angnieszca.

2. Perendaman dalam Air (IP69 & IP68)
realme C85 Series dapat bertahan dalam kondisi terendam hingga 1 meter dan bahkan diuji mampu bertahan 60 hari dalam rendaman 0,5 meter. Cocok untuk diajak aktivitas di sungai, hujan deras, hingga kolam dangkal.

3. Ketahanan Terhadap 36 Jenis Cairan
Mulai dari air sungai, susu, minyak, kopi, es teh, jus buah, kecap, kuah sup, hingga bensin, semuanya telah diuji untuk memastikan perangkat aman dari kerusakan yang umum terjadi dalam aktivitas sehari-hari. Pencapaian GUINNESS WORLD RECORD™ semakin menegaskan bahwa sertifikasi ini bukan sekadar klaim, tetapi sudah diuji dan dibuktikan secara massal dan terukur.

realme C85 Pro – Varian Tertinggi Level Pro

realme C85 Pro hadir sebagai varian tertinggi dalam seri ini, mengedepankan kombinasi IP69 Pro dan 7000mAh Titan Battery, yang mendukung 45W Fast Charge serta 10W Reverse Charge.

Kapasitas baterai sebesar ini memberikan ketahanan panjang bagi pengguna dalam bekerja sepanjang hari, sehingga tetap tersisa daya bahkan setelah pemakaian navigasi GPS, komunikasi, konsumsi hiburan, hingga telepon dengan durasi panjang.

“Fitur Reverse Charge memungkinkan perangkat digunakan sebagai pengisi daya untuk smartphone atau perangkat pendukung lain seperti TWS dan wearables, memberikan rasa aman lebih ketika berada jauh dari colokan listrik,” urai Krisva Angnieszca.

Untuk mendukung aktivitas di luar ruangan, lanjutnya, realme C85 Pro dilengkapi layar AMOLED 120Hz dengan tingkat kecerahan hingga 4000 nits, menjadikannya layar paling terang di kelasnya. Layar ini memberikan visibilitas optimal ketika digunakan di luar ruangan di bawah paparan sinar matahari langsung. Teknologi Wet & Oil Touch memastikan layar tetap responsif meskipun jari pengguna basah, berkeringat, atau berminyak, mendukung skenario pekerjaan yang sering kali tidak ideal.

Dalam hal fotografi, realme C85 Pro mengemas kamera AI utama 50MP yang didukung kemampuan pemrosesan kecerdasan buatan generasi terbaru seperti AI Edit Genie yang memungkinkan pengguna melakukan proses editing hanya dengan perintah suara, AI Eraser untuk menghilangkan objek yang tidak diinginkan dalam gambar, AI Ultra Clarity untuk meningkatkan ketajaman foto saat low-light, hingga AI Unblur untuk memperbaiki foto yang buram akibat pergerakan.

realme C85 Pro juga didukung oleh fitur Next AI seperti AI Netpilot yang meningkatkan kekuatan sinyal hingga 200% di lokasi dengan jaringan lemah serta AI Outdoor Mode yang menjaga tampilan layar dan performa tetap mulus pada kondisi panas ekstrem. Tidak ketinggalan konektivitas NFC, yang membuat aktivitas sehari-hari seperti transaksi dan koneksi perangkat menjadi jauh lebih praktis, tanpa perlu menyentuh tombol atau mengisi data secara manual. realme C85 juga menghadirkan dua keunggulan utama yang sama seperti varian Pro, yakni IP69 Pro dan 7000mAh Titan Battery dengan dukungan 45W Fast Charging dan 10W Reverse Charging.

Dari sektor ketahanan daya, realme C85 memanfaatkan AI Power Saving yang mampu memberikan tambahan hingga 400mAh setiap kali perangkat terisi penuh, memberikan efisiensi maksimal untuk pemakaian padat sepanjang hari. Dukungan baterai ini menjadikannya sebagai salah satu smartphone paling hemat energi pada kategori harga 2 jutaan.

realme C85 juga dilengkapi layar 144Hz dengan tingkat kecerahan 1200 nits, memberikan pengalaman visual yang halus saat bernavigasi maupun bermain gim ringan serta tetap nyaman digunakan di berbagai kondisi cahaya, termasuk di bawah sinar matahari. Teknologi Wet & Oil Touch juga tersedia pada varian.

“realme C85 Pro maupun realme C85 dilengkapi dengan struktur military-grade shock resistance yang menjamin ketahanan fisik luar biasa di lingkungan kerja berat atau aktivitas lapangan. Perangkat ini telah melewati lebih dari 130 uji kualitas ekstrem, termasuk 14.000 kali uji jatuh mikro, 20.000 kali uji cabut-pasang konektor USB, serta uji suhu dari -20°C hingga 75°C, memastikan smartphone tetap berfungsi optimal meskipun di suhu ekstrem atau setelah benturan berulang,” tuturnya.

Kedua model mengusung desain Light Feather Design dengan finishing kilau soft seperti bulu burung eksotis yang menjadi inspirasi warnanya. realme C85 Pro tersedia dalam dua pilihan warna yaitu: Peacock Green dan Parrot Purple.

Sedangkan realme C85, tersedia dalam tiga pilihan warna yaitu: Swan Black, Kingfisher Blue, dan Parrot Purple. Fitur Pulse Light pada modul kamera mampu memberikan efek cahaya 9 warna untuk notifikasi, menambah kesan modern dan stylish. Adapun runcian harganya, realme C85 Pro mulai Rp2.999.000 hingga Rp3.299.000. Sedangkan realme C85 (tersedia mulai 12 Desember 2025), harnya mulai Rp2.599.000 hingga Rp2.999.000.

CSR “Gerakan Ganti Oli 1.000 Ojek Online”

Roadshow ini juga menjadi momentum realme untuk berbagi melalui program CSR bertajuk “Gerakan Ganti Oli 1000 Ojek Online” bekerja sama dengan GARDA Indonesia. Program ini bertujuan membantu pekerja mobilitas tinggi agar tetap aman berkendara, terutama memasuki musim hujan.

“Medan kami pilih sebagai kota pembuka karena karakter masyarakatnya sangat aktif dan banyak pekerja lapangan. realme C85 Series kami hadirkan sebagai solusi nyata untuk kondisi penggunaan ekstrem,” kata Krisva Angnieszca lagi.

Melalui program CSR Gerakan Ganti Oli 1000 Ojek Online, lanjutnya, pihaknya ingin memberikan kontribusi langsung kepada para mitra transportasi yang setiap hari menggerakkan kota ini.

“Konsumen yang membeli secara offline berkesempatan mengikuti Lucky Draw berhadiah Honda Vario 160, realme Buds T310, dan realme Buds T110 hingga 31 Desember 2025,” pungkasnya. (ila)

Musim Mas Salurkan Bantuan Darurat untuk Ribuan Keluarga Terdampak Banjir di Sumut dan Sumbar

Musim Mas menyalurkan bantuan darurat berupa bahan kebutuhan pokok di 13 titik lokasi yang tersebar di Sumut dan Sumbar. (Foto: ISTIMEWA)
Musim Mas menyalurkan bantuan darurat berupa bahan kebutuhan pokok di 13 titik lokasi yang tersebar di Sumut dan Sumbar. (Foto: ISTIMEWA)

MEDAN, SumutPos.co– Banjir besar yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera pada akhir November lalu, membawa dampak bagi ribuan keluarga, termasuk masyarakat yang tinggal di sekitar area operasional Musim Mas Group. Sebagai bentuk kepedulian dan respons cepat terhadap situasi tersebut, Musim Mas menyalurkan bantuan darurat berupa bahan kebutuhan pokok di 13 titik lokasi yang tersebar di Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, serta di Kota Padang Sumatera Barat, pada 28 hingga 30 November 2025.

Bantuan berupa beras, minyak, telur, mie instant, roti kering, susu anak, hingga air mineral, diberikan langsung ke setiap kelurahan untuk memastikan keluarga yang terkena dampak mendapatkan kebutuhan pokok selama masa tanggap darurat. Musim Mas juga memperkuat operasional dapur umum yang disediakan pemerintah, untuk memastikan masyarakat yang berada di lokasi pengungsian dapat terus memperoleh makanan setiap hari.

Corporate Affairs General Manager Musim Mas, Yuandy turut memimpin proses distribusi di lapangan. “Prioritas kami adalah memastikan bantuan tiba tepat waktu bagi warga yang benar-benar membutuhkan,” kata Yuamdy.

Karena banyak akses lokasi yang terputus akibat tergenang banjir yang cukup tinggi, sebut Yuandy, mereka coba menyesuaikan rute dan mendistribusikan logistik dari beberapa titik untuk mempercepat pengiriman. “Bantuan ini adalah wujud tanggung jawab dan komitmen sosial Musim Mas kepada masyarakat di sekitar kami, terutama di saat-saat sulit seperti sekarang,” ujarnya.

Penyaluran bantuan dilakukan melalui koordinasi erat dengan pemerintah kecamatan, kelurahan, dan relawan setempat agar setiap lokasi terdampak dapat terjangkau dengan cepat dan merata. Musim Mas juga terus memantau kondisi di lapangan dan siap menambah dukungan bersama pemerintah daerah apabila situasi memerlukan tahap penanganan lanjutan.

“Dalam kondisi darurat banjir kemarin, perusahaan juga memberi bantuan kepada lebih dari 1000 pekerja Musim Mas yang juga terdampak. Dalam masa sulit ini, kami saling menguatkan, baik untuk karyawan maupun untuk warga sekitar.” Tambah Yuandy

Bantuan darurat ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Musim Mas yang berlandaskan lima pilar, meliputi Pendidikan, Iklim dan Lingkungan, Kesehatan, Seni Budaya & Olahraga, serta Pengembangan Masyarakat.

Kepala Desa Tanjung Baru, Deliserdang, Khairi Azman Ginting menyampaikan apresiasinya kepada Musim Mas. ”Bantuan ini sangat bermanfaat untuk warga kami. Semoga ke depannya, Musim Mas tetap dapat menjalin hubungan yang baik lagi dengan Masyarakat sekitar,” ujarnya. (adz)