25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 152

Rico Wass Pastikan Pelaksanaan Pembangunan Berjalan Tepat Waktu

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan memastikan pelaksanaan pembangunan dalam lima tahun kedepan akan berjalan tepat waktu, tepat guna, tepat sasaran, akuntabel serta berkualitas.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas saat menyampaikan Tanggapan Kepala Daerah Terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kota Medan atas Ranperda Kota Medan Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan Tahun 2025-2029 dalam lanjutan rapat paripurna DPRD Kota Medan yang diadakan di Gedung DPRD Kota Medan, Senin (23/6/2025).

“Melakukan perencanaan yang matang, pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien serta penguatan monitoring dan evaluasi menjadi kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan pelaksanaan RPJMD.

Untuk itu kami akan memastikan setiap program dan kegiatan yang dirumuskan dalam dokumen RPJMD disusun secara terukur disertai mekanisme evaluasi dan pengendalian yang sistematis agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan tepat waktu, tepat guna, tepat sasaran, akuntabel serta berkualitas,” kata Rico Waas menanggapi pemandangan umum Fraksi Partai Gerindra yang disampaikan dalam rapat paripurna sebelumnya.

Selanjutnya Rico Waas juga menyampaikan, dalam RPJMD Kota Medan tahun 2025-2029 ini, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program prioritas utama yang akan dikerjakan khususnya dalam mendukung Medan sebagai kota metropolitan yang berdaya saing.

Orang nomor satu dijajaran Pemko Medan itu menyebutkan fokus utama dalam pembangunan infrastruktur ialah dengan melakukan pembangunan jalan dan jembatan sebagai upaya peningkatan kualitas dan konektivitas antar wilayah. Selanjutnya, pembangunan infrastruktur transportasi publik yang modern.

“Kami juga akan membangun sarana pendukung kawasan ekonomi dan UMKM dan yang terakhir pembangunan infrastruktur digital dan utilitas kota cerdas,” kata Rico Waas.

Sedangkan untuk masalah penanganan banjir, Rico Waas mengatakan akan ditangani secara lintas sektor melalui rehabilitasi dan peningkatan kapasitas drainase kota, pengendalian daerah aliran sungai khususnya sungai Deli dan Babura, pembangunan kolam retensi dan sumur resapan, penataan kawasan rawan banjir, dan peningkatan ruang terbuka hijau.

“Kami juga akan melakukan edukasi terhadap masyarakat guna meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mencegah terjadinya banjir,” lanjut Rico Waas.

Dalam rapat paripurna itu, secara bergantian Wali Kota Medan Rico Waas dan Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman menanggapi setiap pemandangan umum yang telah disampaikan oleh seluruh fraksi-fraksi DPRD Kota Medan dalam rapat paripurna sebelumnya. (map/ila)

Mariah Didakwa Palsukan Jamu Gosok Merk Tan Poi Sua

SAKSI: Tiga orang saksi dihadirkan memberikan keterangan dalam kasus pemalsuan merk di PN Medan, Senin (23/6). foto: Agusman/Sumut Pos
SAKSI: Tiga orang saksi dihadirkan memberikan keterangan dalam kasus pemalsuan merk di PN Medan, Senin (23/6). foto: Agusman/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Terdakwa Mariah (44) didakwa jaksa atas kasus dugaan pemalsuan jamu gosok cap orang merk Tan Poi Sua. Alhasil, wanita yang tinggal di Jalan Kayu Putih Desa Mabar, Medan Deli ini harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Dalam dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) Bastian Sihombing, diancam Pasal 100 ayat (1) dan (2) UU RI Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merk.

“Berawal ketika korban Mawanto mendengar informasi bahwa jamu gosok pap orang merk ‘Tan Poi Sua’ UD Cheng Jaya milik korban diproduksi terdakwa dan di pasarkan melalui aplikasi shopee,” ujarnya dalam sidang di ruang Cakra 5 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (23/6).

Kemudian, lanjutnya, UD Cheng Jaya beralamat di Perumahan Pondok Indah Karya Jalan Garu Sinumba No 1 Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia.

“Yang mana saksi korban yang berhak untuk memproduksinya berdasarkan Sertifikat Merk dengan Nomor Pendaftaran IDM001103231, telah ditiru atau dipalsukan serta telah beredar dipasaran,” kata JPU.

Lebih lanjut, kata JPU, pada 30 Oktober 2023, korban menyuruh istrinya untuk membeli produk jamu yang menyerupai itu melalui aplikasi shopee. Setelah barang sampai, ternyata barang itu diproduksi oleh terdakwa Mariah selaku pemilik UD Lion.

“Selain itu, pada 2 Desember 2023 saksi korban juga menemukan jamu gosok cap orang merk Tan Poi Sua UD Lion, yang dijual di Apotik Abadi Jaya Jalan Rakyat No 101, Kecamatan Medan Perjuangan,” urainya.

Kemudian, korban membeli produk tersebut dan pada 4 Juni 2024, pihak Polda Sumut melakukan penggeledahan di Jalan KL Yos Sudarso, Medan, tepatnya ditempat produksi obat gosok herbal alami Tan Poi Sua milik terdakwa.

Disitu, polisi menyita 2 botol obat gosok herbal alami Tan Poi Sua dan 7 botol jamu gosok cap orang Tan Poi Sua, yang diproduksi UD Lion.

Kemudian, 34 lembar stiker/label jamu gosok cap orang Tan Poi Sua, yang diproduksi UD Lion, yang merupakan sisa produksi tahun 2023. Selanjutnya barang bukti dibawa ke kantor Direktorat Krimsus Polda Sumut untuk diproses.

Usai mendengarkan dakwaan, hakim ketua Joko Widodo melanjutkan sidang dengan mendengarkan keterangan saksi dilanjutkan keterangan terdakwa. (man/han)

Kiat Jaga Prestasi Pembinaan Olahraga Masa Efisiensi, Tujuan Harus Tercapai Optimal

PAPARKAN: Hisar Sibarani S.Pd akademisi dan Praktisi Olahraga sekaligus Ketua Pengkot PGSI Tebingtinggi memaparkan kiat prestasi olahraga dimasa efisiensi anggaran
PAPARKAN: Hisar Sibarani S.Pd akademisi dan Praktisi Olahraga sekaligus Ketua Pengkot PGSI Tebingtinggi memaparkan kiat prestasi olahraga dimasa efisiensi anggaran

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Hisar Sibarani S.Pd akademisi dan Praktisi Olahraga sekaligus Ketua Pengkot PGSI Tebingtinggi dan Ketua Brilliant Martial Art Academy (BMMA) Club Olahraga Beladiri Gulat dan Judo di Kota Tebingtinggi menyoroti masalah pembinaan olahraga masa efisiensi anggaran.

Dikatakannya, efisiensi dalam pembinaan olahraga mengacu pada upaya untuk mencapai tujuan pembinaan atlet dan olahraga secara optimal dengan penggunaan sumber daya yang terbatas.

“Menghadapi ini, kita harus melibatkan strategi yang efektif dan tepat guna dalam pengelolaan anggaran, peningkatan kualitas pelatihan, serta pemanfaatan teknologi. Efisiensi juga mencakup sinergi antar pemangku kepentingan dan penggunaan sumber daya secara bijaksana untuk mencapai prestasi olahraga yang maksimal,” papar Hisar Sibarani.

Dijelaskan Hisar Sibarani, bahwa aspek penting dalam efisiensi pembinaan olahraga memulai pada pengelolaan anggaran yang efektif, penyesuaian anggaran KONI dan pengurus cabang olahraga perlu menyesuaikan rencana anggaran dengan kondisi yang ada dan memprioritaskan kegiatan yang paling krusial, dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu,” ungkap Hisar Sibarani, Senin (23/6).

Dijelaskannya, pencarian sumber dana tambahan selain anggaran pemerintah, pembinaan olahraga juga perlu mencari sumber dana tambahan melalui sponsor, kerjasama dengan pihak swasta, atau program Corporate Social Responsibility (CSR).

“Dana yang dialokasikan harus digunakan untuk kebutuhan yang paling mendesak dan berdampak langsung pada peningkatan prestasi atlet,” bebernya.

Sedangkan untuk peningkatan kualitas pelatihan, jelas Hisar Sibarani, bahwa pelatihan berbasis data dengan menggunakan data dan analisis untuk merancang program latihan yang lebih efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing atlet.

Sedangkan untuk peningkatan kualitas pelatih, bilang Hisar Sibarani yaitu dengan melakukan pelatihan dan sertifikasi pelatih secara berkala untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan mereka dalam membina atlet.

“Selain itu, kita harus mampu meningkatkan pemanfaatan tekhnologi yaitu dengan menggunakan teknologi seperti aplikasi pelacakan performa atlet, video analisis dan platform pelatihan online untuk meningkatkan efektivitas latihan,” ujarnya.

Sedangkan sinergi antar pemangku kepentingan yang ada di Kota Tebingtinggi, KONI dan pengurus cabang olahraga dan pemerintah penting untuk menjalin kerjasama yang erat antara KONI, pengurus cabang olahraga, dan pemerintah daerah pusat untuk menciptakan ekosistem pembinaan yang terintegrasi.

“Keterlibatan dengan pihak swasta melalui sponsor, kerjasama program atau CSR untuk mendukung pendanaan dan operasional kegiatan pembinaan, pemanfaatan sumber daya lokal dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di daerah, seperti fasilitas olahraga, pelatih lokal dan sumber daya alam, untuk mengurangi biaya operasional,” tambah Hisar Sibarani.

Tambah Hisar Sibarani, untuk monitoring berkelanjutan harus melakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan atlet, efektivitas program latihan, dan penggunaan anggaran. Melakukan evaluasi terhadap hasil pembinaan secara keseluruhan untuk mengidentifikasi kelemahan dan area yang perlu ditingkatkan,” ujarnya.

Tutup Hisar Sibarani, dengan menerapkan efisiensi dalam pembinaan olahraga, diharapkan tujuan pembinaan dapat tercapai secara optimal, prestasi olahraga meningkat, dan penggunaan sumber daya dapat lebih efektif dan efisien.

Dimana, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dito Ariotedjo menegaskan efisiensi anggaran yang dilakukan tahun 2025 ini tidak mengubah komitmen Pemerintah dalam pencapaian prestasi olahraga. Apalagi peningkatan prestasi olahraga ini termasuk dalam misi prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. (ian/han)

DPRD Sumut Sebut Kasus TPPO Sebagai Ancaman Global

Anggota Komisi A DPRD Sumut, Irham Buana Nasution
Anggota Komisi A DPRD Sumut, Irham Buana Nasution

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) mengecam perilaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan menilai sebagai ancaman global.

Hal itu dikatakan Anggota Komisi A DPRD Sumut, Irham Buana Nasution ketika memberikan keterangannya, Senin (23/6/2025).

Hal itu merujuk kepada jumlah TPPO nasional khususnya pada wilayah Sumut yang semakin meningkat terjadi. Sebelumnya, Polda Sumut melalui Direktur Reserse Kriminal Umum telah memulangkan 70 orang korban TPPO asal Indonesia.

“Tindak pidana TPPO ini bukan hanya menjadi ancaman nasional, tapi juga menjadi ancaman global, dan banyak terjadi di Sumut yang meliputi kalangan perempuan dan anak di bahah umur khususnya pekerja migran,” ujarnya.

Menurutnya, TPPO kerap terjadi di sejumlah negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, Myammar, hingga wilayah Negara Timur Tengah.

“Persoalan ini harus dituntaskan mulai dari hulu, tidak bisa dituntaskan dengan melihat tindak pidana biasa. Ini terjadi karena ada sindikat dan jaringan yang besar, sehingga persoalan ini terjadi,” ucap Irham.

Politisi Partai Golkar tersebut mengatakan, kehadiran agen dan makelar yang kerap memberikan janji kepada korban TPPO yang sesungguhnya tidak menjadi harapan menjadi alasan persoalan tersebut terjadi.

“Ini harus menjadi kerja keras Pemprovsu khususnya Dinas Tenaga Kerja, dan pihak Kepolisian, Imigrasi. Kita melihat, apa yang menjadi temuan Polda Sumut beberapa waktu lalu terkait TPPO menjadi hal miris,”ucapnya.

Irham menegaskan, DPRD Sumut melalui Komisi A Bidang Pemerintahan, meminta tindakan hukum yang lebih keras dilakukan jika ditemukan kembali TPPO.

“Kita harus tindak keras, mulai dari pidana hukuman, pemblokiran paspor antara luar dan dalam negeri hingga lintas batas yang ada,” ujarnya.

Lebih lanjut, Irham menyampaikan, pihaknya akan akan melakukan koordinasi dengan jajaran Polda Sumut dan pihak terkait, berdasarkan temuan yang didapatkan.

“Polda Sumut telah menyampaikan, Sumut hari ini menjadi salah satu wilayah peringkat pertama kasus TPPO, di luar dari narkoba. Untuk itu, kami akan menindaklanjuti persoalan yang ada dengan kolaborasi para bersama pihak terkait,”ucapnya.(san/han)

Kirab Bangga Kencana Kemendukbangga/BKKBN Sumut Ajak Keluarga untuk Indonesia Maju

Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara. Sumut Pos/Dokumen Pribadi
Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Sumut, Yusrizal Batubara. Sumut Pos/Dokumen Pribadi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Sumatera Utara (Sumut), Yusrizal Batubara dan Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Aceh Ihya melakukan serah terima bendera Petaka Kirab Bangga Kencana 2025, di Masjid Raya Besitang, Jalan Sudirman, Kelurahan Pekan Besitang, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sabtu (21/6).

Dalam sambutannya, Yusrizal Batubara mengatakan, Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2025 ini, adalah momentum bersih-bersih lingkungan, kegiatan pemeriksaan kesehatan dan lainnya.

“Kita harapkan momentum Hari Keluarga Nasional 2025 ini, kembali kita bersama keluarga-keluarga kita di meja makan. Adapun tema hari keluarga kita tahun ini adalah dari keluarga untuk Indonesia maju,” ujarnya.

Pihaknya berharap, dari pertemuan ini bisa membangun Indonesia yang lebih maju lagi, dengan 5 program Quick Win BKKBN Sumut yang dicanangkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yakni Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA), dan Supper Apps tentang Keluarga.

“Kita serahkan bendera petaka. Ini adalah kita sebut dengan Gerakan Orang Tua Asuh. Kita juga berharap dari kegiatan penting ini setiap kita bisa menjadi orang tua untuk bisa memberikan pendampingan kepada anak asuh kita dalam meningkatkan kesehatan mereka membangun keluarga yang lebih baik lagi agar terhindar dari kasus-kasus stunting,” harapnya.

Kedua, lanjut Yusrizal, Gerakan Ayah Teladan Indonesia, dengan harapan menjadi hiburan bagi anak-anak, tetapi hal ini malah jarang didiskusikan apa yang terjadi kepada anak-anak selama ini. “Oleh karena itu, kita berharap dari Gerakan Ayah Asuh ini secara sederhana, ayah menyapa anaknya kurang lebih 1 jam saja ketika berada di meja makan, dalam makan malam bersama. Tegurlah anak itu dan tanyakan hal-hal apa yang dia kerjakan pada hari ini. Kadang-kadang kita secara sederhana, bahkan saat makan malah tidak saling berbicara. Kita hanya senyum-senyum sendiri ketika menyapa keluarga baru kita Handphone (Hp), tapi anak terabaikan di depan kita. Inilah kita harapkan Gerakan Ayah Teladan, bisa memberikan dukungan kepada kekuatan mental psikologi anak,” katanya.

Oleh karena itu, jelas Yusrizal, BKKBN menyiapkan untuk melatih tenaga Baby Sitter yang ada di TPA untuk menjadi taman asuh sayang anak. Selanjutnya, Program yang keempat, yakni Sidaya lansia berdaya. BKKBN bersama Dinas Pendudukan sudah melakukan menyiapkan sekolah lansia. “Jadi sekolah lansia yang kita bangun ada dengan istilahnya standar lulusan S1, mereka melakukan pertemuan sebanyak 12 kali, kemudian setelah mereka tamat, mereka di wisuda. Saya berharap juga nanti ada kita wisuda S1 Sekolah Lansia, S2 sampai dengan S3,” jelasnya.

Yusrizal menuturkan, Bendera Kirab Bangga Kencana BKKBN selanjutnya, akan dibawa menuju Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) Kecamatan Torgamba. Lalu disambut di Kecamatan Bagan Sinembah di Kabupaten Rokan Hilir hingga nantinya di bawa ke Jambi, kemudian ke Sumatera Selatan (Sumsel) sampai ke Lampung.

“Baru tanggal 26 Juni 2025 nanti Bendera Kirab Bangga Kencana BKKBN dibawa
ke Jakarta untuk diserahkan kepada Pak Menteri. Inilah rangkaian kegiatan Harganas Tahun 2025,” tandasnya.

Adapun dalam kegiatan itu, hadir Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Langkat, Ny Endang Kurniasih,
Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik H Rudi Kinandung mewakili Bupati Langkat, H Syah Afandin, Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Sumut Yusrizal Batubara, Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Aceh Ihya, Perwakilan BKKBN Aceh Tenggara, Pidie Jaya (Pijay). Kemudian dari Bener Meriah dan dari Aceh Tamiang, Kapolsek Besitang, AKP Sugiono, dan undangan lainnya. (dwi/han)

Anggaran Minim, Atlet Kota Medan Terancam Pindah

Ketua Pengcab PBVSI Kota Medan, M Nasir. (Dok Pribadi)
Ketua Pengcab PBVSI Kota Medan, M Nasir. (Dok Pribadi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggaran KONI Kota Medan tahun 2025 dinilai sangat minim. Hal itu membuat sejumlah atlet asal Kota Medan terancam pindah ke daerah lain, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2026.

Keluhan tersebut diungkapkan Ketua Pengcab PBVSI Kota Medan, M Nasir di Medan, Minggu (22/6/2025). Dia mengatakan, perpindahan atlet sudah terjadi sejak lama. Semua disebabkan minimnya anggaran.

“Sebelumnya banyak atlet kita, khususnya cabang olahraga bola voli pindah ke Pulau Jawa karena di sana, mereka mendapat perhatian lebih besar. Dan itu tidak bisa kita larang, karena merupakan hak atlet,” ujar Nasir.

Nasir menakutkan perpindahan atlet dari Kota Medan akan semakin banyak terjadi, khususnya menghadapi Porprovsu 2026. “Kalau ada kabupaten/kota lain menjanjikan lebih besar, bukan tidak mungkin atlet kita akan pindah ke sana. Apalagi saat ini banyak kabupaten/kota memang mencari atlet,” paparnya.

Untuk itu, Nasir mengharapkan perhatian Pemko Medan. Dia menilai anggaran yang diterima KONI Medan saat ini sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling minim dalam 10 tahun terakhir.

“Anggaran yang diterima KONI Medan tahun ini tidak sebanding dengan jumlah cabang olahraga yang dibina. Jumlah cabang olahraga yang dibina terus bertambah, tapi anggaran yang diterima berkurang banyak. Harapan untuk melahirkan atlet berprestasi tentu semakin berat,” tegas Nasir.

Sedangkan Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H Iswanda Ramli SE juga mengakui anggaran KONI Medan tahun ini memang sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling rendah dalam 10 tahun terakhir.

“Saya sudah komunikasi dengan Ketua KONI Medan, anggaran yang mereka terima tahun ini memang sangat minim. Bagaimana bisa membina semua cabang olahraga di Kota Medan dengan baik, jika anggarannya sangat kurang?” ungkap Iswanda Ramli.

Iswanda Ramli menambahkan, KONI Medan akan menghadapi Porprovsu 2026. Tentu dibutuhkan anggaran cukup besar. “Kalau kita lihat anggaran KONI di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Bandung, anggaran KONI Kota Kota memang sangat kecil,” ungkapnya.

Namun pria yang akrab dipanggil Nanda Ramli ini yakin Pemko Medan dan Dispora Medan akan menambah anggaran KONI Medan melalui Perubahan Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (P-APBD) nanti.

“Saya yakin Pak Wali Kota Rico Waas sangat peduli dengan olahraga dan atlet-atlet Kota Medan. Pemko Medan dan kawan-kawan di DPRD Medan akan setuju untuk penambahan anggaran KONI,” tegasnya.

Untuk itu, politisi dari Partai Demokrat ini berharap agar Ketua Umum KONI Medan Aswindy Fachrizal terus melakukan koordinasi dengan Pemko Medan. “Semoga anggaran KONI Medan akan bertambah agar misi meraih juara umum Porprovsu 2026 bisa terwujud,” tegasnya. (dek)

Porkot Medan XV Digelar Oktober 2025

BERSAMA: Kadispora Medan T Chairuniza didampingi Ketua Umum KONI Medan Aswindy Fachrizal dan undangan lainnya bersama peserta Raker KONI Medan 2025. (Dok KONI Medan)
BERSAMA: Kadispora Medan T Chairuniza didampingi Ketua Umum KONI Medan Aswindy Fachrizal dan undangan lainnya bersama peserta Raker KONI Medan 2025. (Dok KONI Medan)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XV tahun 2025 direncanakan digelar pada 18-25 Oktober mendatang. Itu merupakan hasil Rapat Kerja (Raker) KONI Kota Medan tahun 2025 di Grand Central Hotel, Jalan Sei Belutu, Minggu (22/6).

Pada reker itu juga diputuskan sejumlah persyaratan Porkot Medan 2025. Salah satunya, cabang olahraga yang dipertandingkan wajib diikuti 11 kecamatan yang ada di Kota Medan. Kemudian, setiap nomor pertandingan wajib diikuti minimal empat kecamatan, dan atlet wajib warga Kota Medan yang dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK).

Raker KONI Medan 2025 ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas yang diwakili Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Medan Tengku Chairuniza.

Dalam sambutan tertulisnya, Wali Kota mengatakan, raker ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi momentum penting untuk melakukan konsilidasi, evaluasi dan perencanaan yang strategis demi kemajuan olahraga di kota Medan.

Dikatakannya, di tengah semangat pembangunan kota yang semakin komplek dan koraboratif, sektor olahraga memiliki posisi yang sangat vital. Tidak hanya dalam mencetak prestasi, tetapi juga membentuk karakter, disiplin, dan solidaritas sosial.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran KONI Kota Medan dan pengurus cabang olahraga yang selama ini telah bekerja keras, berdedikasi, dan berkontribusi aktif dalam pembinaan atlet, pelaksanaan kompetisi, serta penguatan sistem olahraga yang profesional dan transparan,” ungkapnya.

Ditambahkan, sebagai kota besar yang merupakan barometer olahraga di Sumatera Utara, Medan harus menjadi lumbung atlet berprestasi. “Untuk itu, saya mendorong agar raker ini menghasilkan program-program yang realistis, terukur dan berorientasi pada hasil, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional,” harapnya.

Pemko Medan berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan ekosistem olahraga yang sehat, kompetitip dan inklusif infrastruktur, pembinaan usia dini, peningkatan SDM pelatih dan wasit, serta kemitraan dengan sektor swasta adalah bagian dari agenda bersama yang harus didorong secara sinergis.

Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE mengatakan Raker KONI Medan tahun 2025 ini mengusung tema Medan Menuju Kota Atlet yang Berprestasi. Ini merupakan cita-cita bersama dengan Wali Kota Medan yang harus diwujudkan

Karena itu KONI Medan akan terus bersinergi dengan Pemko Medan secara aktif dan berkoordinasi dengan Dispora sesuai dengan visi KONI Kota Medan yaitu ‘Menjadi Organisasi yang Profesional dan Independen untuk Mewujudkan Atlet berprestasi di tingkat Nasional Maupun Internasional’.

Aswindy menyebutkan, peningkatan prestasi tentunya berhubungan dukungan dana khususnya dana yang digunakan dalam pembinaan olahraga berprestasi.

“Kami sangat berterimakasih kepada Bapak Wali Kota Medan melalui Kadispora Kota Medan yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan prestasi olahraga di Kota Medan,” ungkap Aswindy.

Sedangkan Ketua Umum KONI Sumut Hatunggal Siregar melalui Sekretaris KONI Sumut Syahrial Pulungan mengatakan, Kota Medan merupakan barometer olahraga berprestasi di Sumut.”Untuk itu KONI Sumut menegaskan perlu kepentingan bersama dalam hal yang berkaitan dengan olahraga,” ungkap Syarial Pulungan.

Dia mengajak KONI dan seluruh cabang olahraga maupun para atlet untuk bersatu padu dengan tekad yang sama. Mengutamakan kebersamaan demi memajukan olahraga Sumut, meskipun diakui itu sangat berat, tandasnya.

Ketua Panitia H Suryadi melaporkan, raker ini digelar untuk membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan program kerja KONI Medan tahun 2025-2026. Raker ini diikuti pengcab olahraga dan koordinator olahraga kecamatan.

Dalam raker ini juga Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) diterima sebagai anggota KONI Medan. Begitu juga dengan Persatuan Sepatu Roda Indonesia (Perserosi) kembali masuk ke dalam cabor binaan KONI Medan. (dek)

PLN UID Sumut Pastikan Pasokan Listrik Andal pada Pembukaan Nias Pro 2025

Penyematan Rompi dan Alat Pelindung Diri yang dilakukan langsung oleh Manager PLN UP3 Nias sebagai bentuk kesiapan petugas dengan mengutamakan keselamatan dalam bekerja.
Penyematan Rompi dan Alat Pelindung Diri yang dilakukan langsung oleh Manager PLN UP3 Nias sebagai bentuk kesiapan petugas dengan mengutamakan keselamatan dalam bekerja.

NISEL, SUMUTPOS CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara sukses menghadirkan listrik yang andal dan berkualitas pada upacara pembukaan kejuaraan surfing internasional Nias Pro 2025 – World Surf League (WSL) Qualifying Series 6000 di Pantai Sorake, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan.

Pembukaan turnamen bergengsi ini dihadiri 184 atlet dari 12 negara dan ditandai tarian tradisional Tari Sekapur Sirih serta sapaan adat fangowai.

Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Raden Isnanta, resmi memukul gong sebagai simbol dimulainya kejuaraan WSL.

Guna memastikan kontinuitas listrik sepanjang 21–28 Juni 2025, PLN UP3 Nias menggelar Apel Siaga Kelistrikan pada Sabtu pagi, (21/6/2025).

Manager PLN UP3 Nias Leonard Tulus M. Panjaitan, bertindak sebagai pembina apel dan menyematkan rompi siaga serta Alat Pelindung Diri (APD) kepada petugas sebagai tanda kesiapsiagaan dimulai.

Usai apel, Leonard memimpin pengecekan menyeluruh peralatan siaga, mulai dari mobile genset, unit gardu bergerak, hingga kendaraan layanan teknis. Hal ini untuk memastikan seluruh perangkat bebas kendala saat dibutuhkan.

“Kami menempatkan keselamatan dan keandalan sebagai prioritas utama. Semua personel dan peralatan telah siap 24 jam agar event internasional ini berjalan tanpa gangguan listrik,” tegas Leonard.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Ahmad Syauki, menegaskan kesiapan PLN mendukung pengembangan daerah melalui penyelenggaraan event kelas dunia.

“Partisipasi kami di Nias Pro 2025 adalah wujud komitmen PLN untuk memajukan pariwisata, ekonomi lokal, dan citra Sumatera Utara di mata dunia. Listrik andal menjadi fondasi agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan mulus,” tutur Ahmad Syauki.

Deputi Kemenpora Raden Isnanta dalam sambutannya mengapresiasi sinergi berbagai pihak, termasuk PLN, yang memungkinkan konsep sport tourism semakin kokoh di Nias.

“Event WSL ini bukan hanya panggung atlet, tetapi juga memperkuat UMKM, transportasi, perhotelan, jasa pemandu pantai, dan tentu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ujar Raden Isnanta.

Sejalan dengan itu, Bupati Nias Selatan Sokhiatulo Laia menilai listrik stabil dari PLN menjadi salah satu kunci sukses penyelenggaraan kejuaraan sekaligus promosi budaya dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

PLN UID Sumatera Utara melalui PLN UP3 Nias telah menyiapkan personel siaga dan sistem suplai kelistrikan berlapis, mulai dari suplai penyulang utama, cadangan (backup) pertama, genset berkapasitas 72 kVA, hingga UPS 40 kVA.

Seluruh kesiapan ini ditujukan untuk menjaga keandalan listrik hingga upacara penutupan pada 28 Juni 2025. PLN juga siap merespons potensi gangguan sekecil apa pun demi kelancaran jalannya kompetisi internasional ini. (ila)

Dosen dan Mahasiswa Polmed Kenalkan Bahasa Inggris Sejak Dini kepada Anak-anak Lingkungan Masjid Al-Halim Medan Johor

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Tim dosen dan mahasiswa dari Politeknik Negeri Medan (Polmed) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Pengenalan Bahasa Inggris Sejak Dini” di lingkungan Masjid Al-Halim, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Program ini menyasar anak-anak usia 5–10 tahun untuk memperkenalkan dasar-dasar Bahasa Inggris melalui pendekatan edukatif yang menyenangkan.

Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini diketuai Nuraini, dengan anggota Raya Puspita Sari, Siti Asnida Nofianna, Ermyna Seri, dan Ade Irma Khairani. Dengan melibatkan 35 anak dan difasilitasi oleh Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Al-Halim.

Program difokuskan pada pengenalan kosakata dasar seperti warna, angka, anggota tubuh, dan sapaan sederhana, dengan metode belajar sambil bermain. Media yang digunakan antara lain kartu gambar, lagu anak-anak, kuis interaktif, dan permainan edukatif.

“Anak-anak sangat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka terlihat aktif dan senang belajar dengan metode yang kami terapkan,” ungkap Nuraini, ketua tim pelaksana dari Polmed.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh terbatasnya akses anak-anak di lingkungan tersebut terhadap pembelajaran Bahasa Inggris yang interaktif. Berdasarkan observasi awal, kemampuan berbahasa lisan dalam Bahasa Inggris masih rendah, meskipun pelajaran bahasa asing telah diberikan di sekolah.

Masjid Al-Halim dipilih sebagai lokasi karena letaknya yang strategis di tengah permukiman warga serta ketersediaan ruang terbuka yang mendukung kegiatan belajar. Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) Masjid Al-Halim turut memberikan dukungan penuh, mulai dari penyediaan fasilitas hingga koordinasi peserta.

Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa lingkungan masjid bisa menjadi pusat pendidikan nonformal yang mendukung pengembangan anak-anak, tak hanya dari sisi religius tetapi juga akademik.

Metode yang digunakan mengacu pada pendekatan learning through play atau belajar sambil bermain. Anak-anak diajak bernyanyi lagu “Hello Song”, menebak gambar tubuh manusia dalam Bahasa Inggris, hingga menyebut warna dan angka secara bersama-sama.

Pendekatan ini tidak hanya memudahkan anak dalam menyerap materi, tetapi juga menjaga suasana pembelajaran tetap hidup dan menyenangkan. Dalam sesi permainan kelompok, anak-anak bekerja sama dan berlomba menyebutkan nama-nama benda dalam Bahasa Inggris, menciptakan suasana kompetitif yang sehat sekaligus mengasah daya ingat mereka.

Pihak mitra juga menyambut baik program ini. Ketua BKM Masjid Al-Halim, Sahono, menyatakan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana pendidikan bisa dilakukan di luar sekolah dengan metode yang menyenangkan. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa jadi program rutin. Anak-anak jadi semangat, dan masjid juga semakin hidup dengan kegiatan positif,” ujarnya. (rel)

Dukung Lingkungan dan Ekonomi Peternak, Politeknik Negeri Medan Gelar Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Air Kolam di Langkat

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Politeknik Negeri Medan kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui program pengabdian masyarakat yang digelar di Dusun Kampung Padang, Desa Kwala Air Hitam, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, pada Rabu (18/6/2025).

Mengangkat tema “Pemanfaatan Limbah Air Kolam Ikan untuk Pupuk Organik Bernilai Ekonomis”, kegiatan ini diikuti 20 peternak ikan gurami setempat. Program ini bertujuan membantu peternak memanfaatkan limbah air kolam sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik cair yang memiliki nilai jual dan ramah lingkungan.

Ketua Pengabdian Masyarakat, Jonni H Silaen menjelaskan, kegiatan ini menjadi langkah nyata perguruan tinggi dalam mendampingi masyarakat desa. “Selain mengurangi limbah kolam, para peternak juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari hasil olahan pupuk organik ini,” ujar Jonni.

Hadir sebagai pemateri utama, Jasa Ginting, dosen berpengalaman di bidang perikanan, yang memberikan materi tentang manfaat dan teknik pengolahan limbah air kolam ikan. Selain itu, Sabarita Tarigan, dosen yang ahli di bidang fermentasi air limbah kolam, turut memberikan pelatihan khusus mengenai teknik fermentasi yang aman dan efektif.

Proses uji coba pembuatan pupuk organik cair di lokasi, dipandu langsung oleh Ibu Cahyoginarti, yang mengarahkan peternak mulai dari proses pencampuran bahan hingga fermentasi. Seluruh rangkaian kegiatan dipandu oleh Ibu Ratna sebagai moderator, yang memastikan jalannya acara berjalan lancar dan interaktif.

Syahril, seorang peternak, mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. “Selama ini limbah air kolam kami buang begitu saja, sekarang malah bisa jadi pupuk organik yang laku dijual. Ini sangat membantu,” ujarnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan peternak gurami di Langkat, tetapi juga menginspirasi desa-desa lain untuk memanfaatkan limbah perikanan secara bijak dan ekonomis. (rel/adz)