26 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15277

M Nuh: Soal UN tak Mungkin Bocor

Mendiknas Kunjungi Disdik Medan

MEDAN- Menteri Pendidikan Nasional RI, Muhammad Nuh mengunjungi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan di Jalan Pelita IV, Medan Perjuangan, untuk menyaksikan langsung persiapan Disdik Medan dalam menghadapai Ujian Nasional (UN) tingkat SLTP, Sabtu (23/4) siang pukul 14.00 WIB.

Kedatangan Muhammad Nuh ini disambut Wali Kota Medan Rahudman Harahap, Kadis Pendidikan Nasional Sumut Syaiful Safri, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga beserta pejabat Pemko Medan dan perwira di Polresta Medan.

Dalam kunjungan itu, Muhammad Nuh menyempatkan diri melihat pembongkaran lembar soal dan jawaban UN SLTP dari atas truk yang diparkir di samping kantor Disdik Medan.

Kepada wartawan, Muhammad Nuh mengungkapkan, dalam menghadapi UN tingkat SLTP ini, jumlah ruangan yang digunakan se-Indonesia sebanyak 207.136 dengan 414.272 orang pengawas. “Untuk Sumut, jumlah ruangan untuk UN SLTP sebanyak 13.797 dan pengawas 27.594 orang,” katanya.

Ditambahkannya, pada tahun ajaran kali ini, persentase kelulusan siswa ditentukan dari hasil UN 60 persen dan hasil ujian sekolah 40 persen. “Dengan UN kita bisa mengetahui siapa siswa yang pandai dan rajin, serta bisa mengetahui siapa siswa yang malas belajar. UN menjadi tolak ukur dari siswa tersebut bahwa si siswa layak mendapatkan yang pantas buat dirinya,” tegas Muhammad Nuh.

Disinggung mengenai pembagian ijazah yang dinilai sangat lama kepada siswa, Muhammad Nuh menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait agar mempercepat proses pembagian ijazah mulai SD, SLTP dan SMU. “Kita akan memerintahkan agar ijazah para siswa secepatnya dibagikan,” tuturnya.
Disinggung mengenai kebocoran soal UN, Muhammad Nuh mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan begitu mendapatkan informasi tentang adanya kebocoran soal. “Kita sudah punya tim sendiri mengenai adanya kebocoran soal. Jika tim kita mendapatkan informasi adanya kebocoran soal UN maka akan segera kita cek kebenaran dari informasi tersebut. Soal UN tidak mungkin akan bocor karena setiap daerah itu berbeda soal yang akan di UN kan dan tipe dari soal UN itu juga masing-masing daerah berbeda,” katanya kembali.

Dalam kesempatan itu, M Nuh juga membantah kalau UN merupakan pemborosan anggaran. “UN tidak pemborosan, karena tepat sasaran. Kalau sekolah diberikan hak untuk mengujikan siswa, maka setiap guru pasti memberikan siswanya nilai rata-rata 7 semua. Dengan begitu kita tidak bisa mengetahui kemampuan dari anak didik tersebut,” ucapnya.(jon)

Pesta Sabu, Dua Supir Angkot Ditangkap

MEDAN- Sedang asyik pesta sabu-sabu di warung tuak di Jalan Swadaya, tepatnya di belakang Terminal Pinang Baris, dua supir angkot ditangkap polisi, Sabtu (23/4) dinihari pukul 01.00 WIB. Dari tangan tersangka, petugas mengamankan barang bukti berupa dua mancis, bong (alat hisap) dan setengah sabu-sabu sisa yang dipakai kedua tersangka.

Kedua tersangka masing-masing Obi (37), warga Jalan Pantai Timur Pasar II Kelurahan Cinta Damai, Medan Helvetia, dan Acen (30), warga Jalan Swadaya Kelurahan Lalang, Medan Sunggal. Kepada polisi, Obi mengaku, mendapatkan sabu-sabu itu dari temannya AN (DPO) yang dibelinya seharga Rp50 ribu per paket. Sementara, Acen mengaku hanya ikut-ikutan.(mag-8)

Sampan Zulaiha Diluncurkan

MEDAN- Sastrawan Nasional asal Sumatera Utara, Hasan Al Bana menelurkan kumpulan cerita pendek pertamanya berjudul Sampan Zulaiha. Peluncuran kumpulan cerpen itu digelar sederhana di kantin Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU), Sabtu (23/4).

Sampan Zulaiha dibedah sejumlah sastrawan muda dan senior. Meski digelar di ruang sempit nan sederhana, namun aktivitas membedah karya itu berlangsung menarik dan hidup. Tampil sebagai moderator Eddy Siswanto, ditemani kritikus sastra Yulhasni dan Tikwan Raya Siregar.

Yulhasni secara rinci menyoroti keberanian penerbit dalam hal ini Penerbit Koekoesan yang menerbitkan Sampan Zulaiha. Yulhasni juga menyoroti para redaktur budaya media cetak nasional dalam mempertimbangkan menerbitkan cerpen-cerpen. Namun sorot itu bukan sorot remeh kepada karya-karya sastrawan daerah yang punya nama di kancah nasional. “Saya hanya melemparkan tanya, kenapa isu lokalisme di banyak cerpen-cerpen saat ini mendapatkan tempat khusus di media nasional,” kata Yulhasni.(ful)

Jupiter Hantam Rocky, 1 Tewas

TEBING TINGGI- Pasangan suami istri Handoko Univa (29) dan Rahmawati (32) yang berboncengan mengendarai sepeda motor Jupiter BK 2831 NV menabrak mobil Rocky BK 1582 LG yang diparkir di pinggir jalan lintas Tebing Tinggi-Kisaran, Kecamatan Tebing Syahbandar, Serdang Bedagai, Jumat (22/4) malam pukul 22.15 WIB.

Naas, Rahmawati meninggal dunia di rumah sakit setelah mendapat pertolongan. Sementara suaminya, Handoko Univa hingga kemarin masih terbaring di Rumah Sakit Bhayangkari Tebing Tinggi. Jenazah Rahmawati langsung dibawa pulang ke rumahnya di Jalan Pala, Kelurahan Bandar Utama, Kota Tebing Tinggi.

Pemilik mobil Rocky BK 1582 LG, Tulus Amady warga Jalan Gotong Royong, Kelurahan Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi di Kantor Sat Lantas Polres Tebing Tinggi mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut secara pasti. “Saat itu saya sedang bertamu dan mobil saya diparkir di pinggir jalan. Saya akui lupa menghidupkan lampu isyarat (hazard). Yah, memang udah naas mau dibilang apa,” katanya.(mag-3)

Lagi, 3 Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap di Belawan

BELAWAN- Kapal Pengawas HIU 003 dan HIU 009 milik Direktorat Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementrian Perikanan dan Kelautan (PSDKP) stasiun SDKP Belawan kembali menangkap tiga kapal Malaysia, di wilayah pengelolaan Perikanan Republik Indonesia di Perairan Selat Malaka, tepanya di dekat perairan Pulau Jemur, Sabtu (23/4).

Tiga kapal berbendera Malaysia tersebut yakni SLFA 3884 yang dinakhodai Seg Boon (40), KHF 1908 yang dinakhodai Joheng (40), dan SLFA 4768 yang dinakhodai Herbert Jefri. Ketiga nakhoda kapal tersebut berkewarganegaraan Malaysia.

Penangkapan tiga kapal ikan itu bermula ketika petugas melihat tiga kapal berada di Perairan Selat Malaka, tepatnya di dekat perairan Pulau Jemur. Petugas langsung melakukan pengejaran dan berhasil meringkus kapal berbendera Malaysia tersebut tanpa perlawanan.

Ketiga kapal itu diduga tidak mempunyai surat yang lengkap seperti surat Laik Operasi Kapal Perikanan, Surat Izin Berlayar, VMS dan juga surat keterangan aktivitas Vessel Monitoring System (VMS). Hingga kemarin, tiga kapal tersebut disandarkan di TPI Gabion Belawan, tepatnya di gudang KUD Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan.

Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Perikanan dan Kelautan (PSDKP) Stasiun SDKP Belawan, Mukhtar APi membenarkan penangkapan tiga kapal berbendera Malaysia tersebut. “Kemungkinan besok (hari ini) laporan resmi akan kami berikan,”ujarnya. (mag-11)

Hasbullah: Tak Saya Bawa ke Politik

Pengurus Jam’iyatul Washliyah 2011-2015 Dilantik

MEDAN- Hasbullah Hadi dan Yulizar Parluhutan Lubis terpilih sebagai ketua dan sekretaris Al Jam’iyatul Washliyah wilayah Sumatera Utara periode 2011-2015. Pelantikan dilaksanakan di Aula Martabe Pemprovsu Medan oleh Ketua Umum Al Jam’iyatul Washliyah Prof Dr Muslim Nasution, Sabtu (23/4).

Dalam kata sambutannya, Hasbullah Hadi mengatakan, Al-Jamiatul Washliyah sudah membentuk 7 majelis baru yang sudah disyahkan, dan tinggal penunjukkan anggota serta pelaksanaan tugas. Majelis tersebut antara lain, majelis penyiaran dan publukasi, konsultasi dan bantuan hukum, siasat dan syariah, kesenian dan kebudayaan, dan majelis aset.

Hasbullah juga meyakinkan, urusan lain dalam kegiatan di luar Washliyah tidak akan masuk dalam organisasi. “Walaupun saya kader Demokrat, saya tidak akan mencampuradukkannya dengan Al-Jamiatul Washliyah, dan tak membawanya ke kancah politik,” ujarnya.

Sementara, Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho berharap, organisasi ini dapat menjadikan masyarakat Sumut makmur dengan program ekonominya.(mag-9)

PKS Usulkan KTP tak Gratis

MEDAN- Lagi-lagi persoalan pengurusan KTP dan KK menjadi keluhan utama masyarakat yang disampaikan dalam reses anggota DPRD Kota Medan.

Seperti yang disampaikan masyarakat Jalan Medan Area Selatan, Kelurahan Sukaramai I, Kecamatan Medan Area kepada Wakil Ketua DPRD Kota Medan Ikrimah Hamidy ST, Kamis (21/4) malam lalu.

Masyarakat yang tergabung dalam Pengajian Amal Bakti tersebut mengeluhkan biaya pengurusan KTP dan KK yang terlalu mahal, bahkan mencapai ratusan ribu rupiah. Hal ini tentunya sangat memberatkan masyarakat.

Menyikapi keluhan masyarakat itu, Ikrimah Hamidy mengatakan, untuk persoalan KTP, dimintakan kepada masyarakat untuk tidak melayani pungutan yang dilakukan oknum di kelurahan maupun di kecamatan.

“Fraksi PKS sendiri sebenarnya sudah mengusulkan dalam rapat paripurna dewan agar pengurusan KTP itu dikutip retribusi. Sehingga, jelas uang yang dikeluarkan masyarakat itu masuk ke kas daerah. Selain itu, pengurusannya juga harus jelas, kapan selesainya, sehingga masyarakat tidak dirugikan lagi,” ungkap Ikrimah.

Namun, lanjutnya, usulan PKS tersebut tidak disetujui oleh anggota dewan dari fraksi lain dan Pemko Medan. “Jadi waktu itu kita kalah suara,” ungkapnya.(ade)

Andi Mallarangeng Segera Diperiksa

Dugaan penyuapan pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI

JAKARTA- Kasus dugaan penyuapan pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI Palembang sepertinya tidak akan berhenti pada Sesmenpora Wafid Muharam. Sebab Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak ragu-ragu akan memeriksa semua orang yang terlibat dalam pembangunan wisma atlet, termasuk Menpora Andi Mallarangeng.
“Ya memang ada rencana ke sana (memeriksa Andi) kalau memang dibutuhkan. Dia (Andi) kan yang paling bertanggung jawab atas pelaksanaan SEA Games ini,” ucap seorang sumber di lingkungan KPK kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos) kemarin (23/4).

Lebih lanjut, dia mengatakan KPK tidak akan tebang pilih dalam menuntaskan sebuah kasus korupsi. Menurutnya, kaitan Andi dengan penanganan pengadaan Wisma Atlet di Palembang sangat erat. Sebab, sebagai seorang menteri, Andi adalah orang yang paling berwenang menandatangani semua persetujuan anggaran dana untuk kebutuhan SEA Games.

Dia lalu menerangkan, prosedur pencairan dana pelaksanaan SEA Games. Pertama, panita pelaksana mengajukan permohonan dana yang dibutuhkan kepada Kemenpora. Selanjutnya, Kemenpora memverifikasi permohonan tersebut. Nah, seteleh dinyatakan lolos verifikasi, Menpora pun menandatanginya yang kemudian diajukan ke Kementerian Keuangan untuk dicairkan.

“Yang banyak kerja memang pak Wafid, termasuk memverifikasi. Tapi yang tanda tangan pak Andi,” katanya. Karenanya, merupakan hal yang wajar jika KPK akan memeriksa Andi untuk mendengarkan kesaksiannya terkait pelanggaran yang dilakukan anak buahnya itu. Selain itu, keterangan Andi juga dibutuhkan untuk mengetahui apakah ada aliran suap tersebut ke pegawai Kemenpora lainnya.

Namun ketika ditanya kapan kira-kira orang nomor satu di Kemenpora itu diperiksa, sumber tersebut masih belum bisa memberikan kepastiannya. “Itu masih menunggu persetujuan pimpinan,” ujaranya.
Seperti yang diberitakan sebelumya pada Kamis (21/4) sekitar pukul 19.00, KPK menangkap Wafid di kantornya lantai 3 Gedung Kemenpora jalan Gerbang Pemuda No 3 Senayan. Dia tertangkap tangan sedang menerima transaksi suap dari seseorang yang diduga kontraktor bernama Mohammad El Idris yang diperantarai seorang broker bernama Mirdo Rosalina Manulang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun koran ini, Idris merupakan seorang petinggi perusahaan PT Duta Graha Indah , Tbk yang merupakan rekanan pembangunan wisma atlet SEA Games Palembang. PT DGI sendiri beralamat di jalan Sultan Hasanuddin Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Dalam penangkapan tersebut, lembaga antikorupsi yang dipimpin Busyro Muqoddas itu menyita tiga cek senilai Rp 3,2 miliar yang diduga sebagai uang suap. Wisma atlet yang dibangun di area kompleks olahraga Jaka Baring, Pelembang, itu dipastikan menghabiskan dana Rp 200 miliar.

Dana sebesar itu sudah cair seluruhnya meskipun pembangunannya saat Jawa Pos memantau pada 8 april lalu masih jauh dari kata selesai. Pembangunannya wisma atlet sendiri di deadline  selesai pada akhir Juli.
Saat dikonfrimasi, Wakil Ketua KPK Haryono Umar membenarkan pihaknya akan memeriksa semua orang yang dibutuhkan keterangannya dalam kasus suap tersebut. Namun, saat disinggung apakah pemeriksaan tersebut sampai kepada Andi, Haryono belum bisa memastikan.

“Kami tidak bisa berandai-andai. Kan tergantung hasil penyidikan para tersangka. Yang jelas semua orang yang terkait akan diperiksa,” kata Haryono ketika dihubungi koran ini tadi malam.
Selain itu, Haryono juga mengaku dirinya belum bisa memastikan siapa-siapa yang menjadi target selanjutnya. Sebab, sejak resmi ditahan di Rutan Kelas I Cipinang, Wafid belum menjalani pemeriksaan lanjutan. Kata dia, kemarin dan hari ini (24/4) merupakan hari libur. Sehingga para tersangka kasus ini belum bisa diperiksa. Kapan para tersangka akan diperiksa? “Saya belum tahu. Tapi penyidik sudah memiliki jadwal sendiri. Yang jelas kami ingin segera menyelesaikan kasus ini,” jawabnya.

Menpora Andi Mallarangeng mengaku dirinya siap bekerjasama dengan KPK dalam menuntaskan kasus yang melibatkan anak buahnya itu. Bahkan Andi mengaku siap memberikan keterangan kepada KPK apabila memang benar-benar dibutuhkan. Tak hanya itu Andi juga mengaku  akan konsultasi dengan KemenPAN dan BPKP. (kuh/aam/jpnn)

Indonesia Serukan Penghentian Serangan

Thailand-Kamboja Memanas

JAKARTA- Bentrok yang terjadi antara pasukan Thailand dan Kamboja di daerah perbatasan belum juga mereda. Bahkan, bentrokan tersebut telah menewaskan lebih dari 10 orang. Sebagai Ketua Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia merasa perlu mengambil sikap atas pertikaian antara kedua negara tersebut.

Pemerintah Indonesia pun meminta secara tegas kepada kedua negara untuk menghentikan pertikaian insiden militer tersebut. “Pemerintah sudah mengeluarkan pernyataan terkait hal tersebut. Dan Indonesia, selaku Ketua ASEAN menyerukan agar Kamboja dan Thailand segera menghentikan pertikaian insiden militer diantara keduanya,” urai Juru Bicara Kemenlu Michael Tene, di Jakarta, kemarin (23/4).

Tene melanjutkan, pemerintah Indonesia juga menyerukan agar kedua negara tersebut terus melanjutkan upaya-upaya damai dalam mengatasi permasalahan daerah perbatasan tersebut. Untuk menindaklanjuti pernyataan pemerintah tersebut, saat ini pemerintah Indonesia diwakili Menlu Marty Natalegawa tengah menjalin komunikasi dengan Menlu kedua negara. “Menlu saat ini tengah melakukan pembicaraan dengan kedua belah pihak dalam rangka mengatasi perkembangan terakhir terkait insiden militer tersebut,”lanjutnya.

Pemerintah Indonesia telah berupaya menjadi penengah untuk kepentingan ASEAN. Pemerintah telah meminta kedua negara yang tengah bertikai itu, untuk melakukan gencatan senjata secepatnya. Namun, sejauh ini, belum ada tanda-tanda keberhasilan upaya damai dari kedua belah pihak. Sementara itu, bentrokan antara pasukan Kamboja dan Thailand kembali terjadi kemarin. Dalam bentrokan tersebut, setidaknya enam tentara tewas dan ribuan sipil terpaksa mengungsi .(ken/jpnn)

Tandatangan Dipalsukan, Bobol Rp116 Miliar

JAKARTA- Satuan Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, menangkap Direktur Keuangan PT Elnusa, Santun Nainggolan. Santun diduga telah melakukan pembobolan rekening PT Elnusa senilai Rp161 miliar. “Tersangka dijerat dengan pasal penggelapan jabatan, perbankan dan money laundering,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Yan Fitri Halimansyah, di Jakarta, Sabtu (23/4).
Polisi telah melakukan penahanan terhadap Santun, juga 5 tersangka lainnya yakni Kepala Cabang Bank Mega Jababeka IHB, Komisaris PT Discov

ry berinisial AJ, Dirut PT Discovery IL dan RL, dan seseorang yang belum diketahui indentitasnya.
RL sendiri adalah buronan dalam kasus pembobolan dana Pemkab Aceh di Bank Mandiri Cabang Jelambar, Jakarta Barat senilai Rp220 miliar.

Dalam kejahatan pembobolan rekening perusahaan senilai miliaran rupiah ini, Santun dan kawanannya menggunakan modus dengan mencairkan deposito milik PT Elnusa senilai Rp161 miliar yang tersimpan di Bank Mandiri.

Setelah itu rekening PT Elnusa dipindahbukukan ke rekening lain di Bank Mega. Santun nekat memalsukan tanda tangan Direktur Utama PT Elnusa berinisal E untuk aplikasi pencairan deposito, tanpa sepengetahuan pemilik tanda tangan.  Polisi menyita Hummer, 1 unit Honda Odyssey, 1 unit Honda Jazz, 1 unit Toyota Fortuner dan 1 unit Honda CRV dari tangan tersangka.(net/jpnn)