27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15293

Empat Cabor Meriahkan POR SP-BUN Cup II Basis Gunung Para

SERGAI-Empat cabang olahraga (cabor) memeriahkan pekan olah raga (POR) Serikat Perkerja Perkebunan (SP-BUN) Cup II Tahun 2011 Basis Gunung Para yang digelar 20 April-21 Mei dilapangan bola PTPN3 Gunung Para Desa Gunung Para II Kecamatan  Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai.

Ketua Panitia, Sucipto didampingi Marianto SPd dalam laporannya mengatakan bahwa empat cabor yang dipertandingkan dalam SP-BUN Cup II yakni sepak bola, bola Volley, Bulu tangkis, dan Tenis Meja yang diikuti sekitar 396 atlit seluruh cabor dari Afdeling I hingga Afdeling VI, ditambah 3 bagian, bagian APK/TU/YPAK, bagian Tekhnik/CDT, serta bagian Pabrik/LAB basis PTPN3 Kebun Gunung Para.

Sementara itu, Ketua SP-BUN PTPN3 Gunung Para, Syahrul Nasution mengatakan agenda dua tahun sekali ini bertemakan dengan semangat SP-BUN Cup II bersama kita bangun semangat untuk meningkatkan produksi dan produktifitas kerja dan diharapkan seluruh peserta untuk menjunjung tinggi sportifitas dalam bertanding.
Sedangkan Manejer PTPN3 Gunung Para, Ir Muchlisuddin sangat mendukung turnamen yang diadakan guna lebih memasyarakatkan olah raga sehingga karyawan senantiasa dalam kondisi tubuh sehat  dan jika karyawan sudah sehat tentunya meningkatkan produktifitas.

“ Menang kalah hal biasa. Yang terpenting tunjukkan sportifitas dan dedikasi saat bertanding. Jadi bersainglah untuk menjadi yang terbaik,” bilangnya. (mag-15)

Rita Subowo Calon Terkuat Ketum KOI

JAKARTA- Nama Rita Subowo rupanya masih menjadi magnet yang kuat di dunia olahraga Indonesia.
Buktinya, perempuan kelahiran DI Jogjakarta tersebut menjadi kandidat utama untuk menjabat sebagai ketua umum (Ketum) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam pemilihan yang akan dilakukan di salah satu hotel di Jakarta hari ini (21/4).

Hingga kini, Tim Penjaring memang masih menyimpan rapat nama-nama kandidat. Namun, kabarnya perempuan yang juga menjabat sebagai Ketum KONI tersebut berada di barisan terdepan untuk mengisi posisi itu.
“Setahu saya cuma Bu Rita yang menjadi kandidat utama di pemilihan nanti,” terang salah satu sumber Jawa Pos  (Grup Sumut Pos) kemarin (20/4).

Para pengurus KOI juga memilih untuk tak membocorkan kandidat tersebut. Alasannya, daftar kandidat calon ketum KOI tersebut masih berada di tangan tim penjaring. Namun, mereka menyatakan bahwa hanya ada satu calon yang memiliki kans kuat untuk menjabat posisi itu.

“Sepengetahuan saya, sejauh ini memang hanya ada satu calon. Belum terlihat calon lainnya. Begitupun,  kami masih menunggu laporan tim penjaring,” jelas Arie Ariotedjo, sekretaris jenderal (Sekjen) KOI. (ru/jpnn)

Hindari Tekanan

MEDAN – Jelang duel tandang kontra Persitara dan Persikabo akhir bulan ini, skuad PSMS pantang tertekan. Pasalnya dua laga itu merupakan laga penentuan, apakah PSMS mampu lolos ke babak delapan besar.

Dalam kondisi ini, masih beruntung PSMS berhasil menang di tiga laga kandang terakhir kontra PS Bengkulu (2-0), Persiraja (2-0) dan PSAP (2-0). Raihan enam angka plus tak kebobolan tentu saja menaikkan mental skuad. Tapi ternyata masih ada yang mengganjal di hati sang arsitek, Suharto. Menurutnya, mental para pemain masih labil.
Suharto menilai, pada saat menguasai bola, M Affan Lubis dkk masih kesulitan mengolah si kulit bundar terutama menentukan skema penyerangan.

“Kepercayaan diri skuad masih tak stabil. Itu yang selama ini tetap menjadi kendala melakukan serangan. Saat latihan 4-4-2, penguasaan bola mereka bagus, tapi saat pertandingan sebenarnya tidak keluar,” ujar Suharto kemarin.

Kalau kondisi itu bertahan, maka dipastikan PSMS akan kesulitan di dua laga tandang itu. Sepanjang musim ini, PSMS baru bisa mengumpulkan empat poin di laga kandang. Seri kontra Persita (1-1) dan menang kontra Persires (2-1). Selebihnya, PSMS takluk. Bahkan kesulitan mencetak gol di kandang lawan.

Dan sebagai bahan pembenahan, PSMS kebanyakan mencetak gol lewat bola-bola mati. Seperti yang diutarakan Suharto, skuad masih kesulitan memahami strategi.

Agar tim membaik, Suharto coba memberi menu latihan yang disebut Complex Trainning. Memadukan kecepatan dan kerjasama tim, Suharto menginstruksikan skuad asuhannya lebih memperbanyak latihan ball posession.
“Kita harus coba terus memperbaiki apa yang masih lemah. Tidak ada yang sempurna, tapi kita bisa menuju sempurna. Yang kami lakukan sekarang itu membenahi ball posession dan finishing,” ungkap pria 46 tahun itu.
Dia mengakui, menghadapi Persitara di kandangnya lebih sulit, apalagi dengan keadaan yang sekarang. Untuk itu, selain membenahi teknik, kebersamaan tim merupakan hal lain yang harus dipupuk.

“Kekompakan tim adalah yang utama. Kita harus bisa menjadi sebuah tim yang solid,” harap Suharto.
Kalau berhasil menang kontra Persitara dan imbang saja dengan Persikabo, maka PSMS akan berada di zona aman untuk melangkah ke babak selanjutnya. “Satu kemenangan dan satu seri sudah bagus,” pungkas mantan pemain PSMS era 80-an itu. (ful)

Tangki Terisi Lagi

Setelah dapat asupan bonus empat laga, kini ‘tangki’ skuad PSMS kembali diisi dengan pembayaran gaji bulan April. Pencairan gaji dilakukan Rabu (20/4) kemarin.

Pembayaran gaji tersebut memang terlambat tetapi juga lebih cepat dari janji Manajer PSMS Idris yang menyebutkan gaji akan dikeluarkan Kamis (besok), atau selambat-lambatnya Jumat (22/4).

Pemain bahkan disuruh menandatangani semacam slip penerimaan gaji sesaat sebelum berangkat menggelar latihan di Stadion Teladan Medan, kendati masih lebih banyak pemain yang menunggu hingga selesai latihan.
Manajer PSMS Idris mengatakan, pembayaran gaji sudah dilakukan di Mes Kebun Bunga Medan mulai siang kemarin.  “Saya langsung ke bank mencairkan uang gaji untuk dibayarkan kepada pemain,” ujar Idris.  Dengan demikian, tak ada alasan lagi bagi skuad untuk tak meraih hasil maksimal di dua laga sisa. (ful)

Sekolah Mengemudi Taraf Internasional Diresmikan

Tekan Angka Kecelakaan

MEDAN- Mencegah tingginya tingkat kecelakaan di Sumut, Mabes Polri bekerjasama dengan Polda Sumut meresmikan sekolah mengemudi Medan Safety Driving Centre (MSDC) bertaraf internasional di Jalan Bilal Ujung No. 195 Medan. Sekolah tersebut diyakini mampu memberikan pelatihan mengemudi kepada masyarakat di Sumut agar semakin sadar disiplin berlalu lintas.

Sekolah tersebut dibuka secara resmi Kepala Korps Lalulintas Polri, Irjen Pol Djoko Susilo SH M Si, Rabu (20/4). Hadir pada kesempatan itu, Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Atma Sastro, Sekdaprovsu Rahmatsyah, dan Dirlantas Poldasu Kombes Pol Bambang Sukamto SH MH serta Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga dan perwira tinggi dari Mabes Polri dan Poldasu.

Djoko Susilo menyampaikan, dengan diresmikannya sekolah ini, hendaknya mampu menurunkan angka kecelakaan hingga 50 persen. Sebab, angka kecelakaan hanya bisa ditekan dengan cara meningkatkan disiplin berlalulintas. “Jadi hadirnya sekolah ini diharapkan bisa menekan angka kecelakaan,” sebutnya diamini Kapoldasu, Wisjnu AS.
Sementara itu, Dirlantas Poldasu Kombes Pol Bambang Sukamto SH MH menyampaikan, dibukanya sekolah mengemudi bertaraf Internasional ini merupakan jawaban atas berbagai peristiwa kecelakaan, kesemrawutan, pelanggaran rambu-rambu jalan yang setiap saat selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Dia memaparkan, pada 2010 saja, jumlah kecelakaan lalu lintas berjumlah 3.624 kasus dengan jumlah sembilan kasus perhari dan jumlah orang meninggal dunia mencapai 1.621 jiwa selama tahun 2010 dengan rata-rata lima jiwa meninggal perhari.

Pimpinan MSDC, Jimmi mengatakan, MSDC merupakan wadah untuk belajar tentang keselamatan berlalu lintas bagi masyarakat dari segala lapisan. Sehingga, para pengendara mobil  dan sepeda motor akan memahami tentang keberadaan lalu lintas dengan berbagai rambu-rambunya.  (mag-8)

Teman Baru, Larikan Sepeda Motor Baruku

Yang namanya sepeda motor baru, pasti kita sangat berhati-hati sekali menggunakannya. Bahkan bila perlu, setiap hari sepeda motor itu di cuci agar tidak kotor. Namun apa jadinya jika sepeda motor yang baru dua minggu dibeli sudah raib? Tentu sangat sedih sekali.

Itu yang dialami Chandra Sinaga (19), warga Jalan Menteng II Gang Jermal, Selasa (19/4) malam. Sepeda motor yang baru dibelinya dua minggu lalu, raib dilarikan Andre Marpaung (20), pemuda yang baru dikenalnya diwarung tersebut.
Ceritanya, saat itu Chandra dengan sepeda motor barunya singgah di warung di Jalan Pelajar untuk minum-minum bersama teman-temannya. Lantas, dia berkenalan dengan Andre Marpaung. Saat itu, Andre meminjam sepeda motor kepada Chandra dengan alasan ingin membeli rokok. Namun Chandra tidak mengizinkannya.

Tak lama kemudian, Chandra pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ternyata, kesempatan itu dimanfaatkan Andre untuk melarikan sepeda motor Chandra.

“Pas saya keluar dari kamar mandi, tiba-tiba saja sepeda motor saya hilang. Sepeda motor itu baru 2 minggu saya beli dari showroom dan belum ada nomor platnya. Andre Marpaung melarikan sepeda motor saya dan yang lihat kawan-kawan saya,” jelasnya sambil membuat pengaduan ke Mapolsekta Medan Area.(jon)

Warga tak Punya KTP Karena Mahal

BELAWAN- Kinerja DPRD dan Pemko Medan untuk membangun Medan Utara dipertanyakan. Pasalnya, hingga kini buruknya kondisi infrastruktur, pelayanan kesehatan dan administrasi kepenudukan di kawasan Medan Utara yang terdiri dari Medan Belawan, Medan Deli, Medan Labuhan dan Medan Marelan tak kunjung teratasi, bahkan terkesan dibiarkan.

Hal tersebut diungkapkan puluhan masyarakat Medan Utara pada reses anggota DPRD Kota Medan Dapil V di Balai Hermina Belawan, Rabu (20/4). Seperti yang disampaikan Arifin (37), warga Kecamatan Marelan, yakni pada 2010 lalu, dirinya mendapatkan kabar kalau di kelurahannya (Kelurahan Terjun, Red) akan dilaksanakan proyek pembetonan terhadap sejumlah jalan setapak oleh Dinas Perkim Kota Medan. Namun, hingga saat ini jalan setapak tersebut tidak kujung dibeton. “Kemana uang tersebut, kenapa sampai saat ini jalan belum juga dibeton?” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, di kelurahanya banyak bermunculan kuburan keluarga yang lokasinya tidak teratur. Hal tersebut terjadi karena di daerah itu tidak ada tempat pemakaman umum (TPU). “Hal ini sudah berulangkali kami sampaikan dalam reses DPRD maupun ketika bertemu dengan Wali Kota Medan. Namun hingga sekarang tidak pernah terealisasi,” keluhnya.

Sedangkan Marlina (33), warga Pekan Labuhan mengatakan, warga di kelurahannya masih banyak yang tidak memiliki KTP dan KK karena biaya pengurusan yang mahal. Akibatnya, banyak warga Kelurahan Pekan Labuhan yang tidak terdaftar, bahkan tidak memiliki kartu JKPMS dan Jamkesmas.

Parahnya lagi, kata Marlina, seorang anak di daerahnya menderita sakit parah akibat tersiram air panas sempat tidak dilayani rumah sakit swasta karena tidak punya biaya dan kartu JKPMS maupun Jamkesmas. “Untung masih ada anggota DPRD yang menjamin. Sehingga anak tersebut sekarang dirawat di rumah sakit tersebut,” paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PPP, M Yusuf berjanji akan meminta kepada Wali Kota Medan memecat camat dan lurah yang tidak mampu melayani warganya dengan baik dan benar. “Mereka juga warga Medan dan itu merupakan tanggung jawab pihak kecamatan kenapa mereka sampai sekarang tidak punya KK dan KTP. Saya minta itu segera ditanggapi,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi Demokrat, A Hie mengakui kalau seluruh unek-unek yang disampikan warga Medan Utara tersebut adalah masalah klasik yang seharusnya sudah selesai 10 tahun lalu. Namun akibat ketidakmampuan para SKPD dalam melaksanakan tugasnya, masalah tersebut muncul lagi dan membuat warga semakin kecewa. “Seharusnya para SKPD sadar dan kalau tidak mampu menjalankan tugasnya mundur saja agar Pemko tidak selalu disalahkan warga,” ujarnya.

Lebih lanjut, A Hie mendesak SKPD serius dan seluruh hasil reses anggota dewan tersebut direalisasikan dan masuk dalam anggaran agar mampu menjawab keluhan warga Medan Utara yang sudah berlarut-larut.(mag-11)

Pemko Medan Bentuk KIM

Pemerintah Kota (Pemko) Medan berencana menampung aspirasi segenap elemen masyarakat. Untuk itu, Pemko Medan berencana untuk membuat program Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Apa dan bagaimana KIM tersebut? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Zulkifli Sitepu, kemarin.

Apa KIM itu?
Zulkifli: KIM adalah sebuah sarana untuk menampung aspirasi masyarakat Medan. Masyarakat dalam hal ini dalam arti luas yakni, forum-forum kemasyarakatan, Grup-grup sendra tari, komunitas tanaman hias atau komunitas apa pun. Setelah nanti digabungkan, dan ini akan dilaporkan ke Wali Kota Medan untuk ditampung. Di tampung dalam artian akan dilakukan pembinaan.

Manfaatnya?
Manfaatnya adalah semua informasi mengenai kekayaan dan keberagaman yang tertampung dalam KIM itu, dan kemudian bisa dilakukan pembinaan. Dimana, dari pembinaan itu pada intinya untuk menciptakan sebuah harmonisasi di masyarakat.

Dalam tingkatan apa?
KIM dibentuk dalam tingkatan setiap kelurahan. Sebagai koordinator kelurahan adalah pihak kecamatan.

Darimana dananya, apakah dari APBD?
Untuk saat ini dalam upaya, apakah nantinya akan ditampung dalam APBD atau tidak. Kita akan konsultasikan lagi ke wali kota.

Apa dasar KIM tersebut?
Dasar dibentuknya KIM adalah Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo) No 8 Tahun 2008  yang mendukung UU tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) No 14 Tahun 2008. Selain itu pula, berdasarkan UU No 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.

Sudah sampai sejauh mana pembentukan KIM tersebut?
Saat ini masih dalam tahap sosialisasi yang dimulai kemarin (20/4) di Kantor Camat Medan Kota. Dan akan terus dilanjutkan di 20 kecamatan lainnya hingga tanggal 20 Mei mendatang. Untuk sosialisasi seterusnya yakni, Tanggal 21 April di Kantor Camat Medan Barat, 25 April di Kantor Camat Medan Perjuangan, 26 April di Kantor Camat Medan Tembung, 27 April di Kantor Camat Medan Denai, 28 April di Kantor Camat Medan Amplas, 29 April di Kantor Camat Medan Johor, 2 Mei di Kantor Camat Medan Maimun, 3 Mei di Kantor Camat Medan Baru, 4 Mei di Kantor Camat Medan Selayang, 5 Mei di Kantor Camat Medan Tuntungan, 6 Mei di Kantor Camat Medan Sunggal, 9 Mei di Kantor Camat Medan Helvetia, 10 Mei di Kantor Camat Medan Deli, 11 Mei di Kantor Camat Medan Labuhan, 12 Mei di Kantor Camat Medan Marelan, 13 Mei di Kantor Camat Medan Petisah, 16 Mei di Kantor Camat Medan Polonia, 18 Mei di Kantor Camat Medan Timur, 19 Mei di Kantor Camat Medan Area dan terakhir tanggal 20 Mei di Kantor Camat Medan Belawan.(*)

Tagihan Naik 100 Persen

085260609xxx

Kenapa tagihan listrik saya untuk bulan kemarin naik hampir 100 persen, padahal pemakaian kWh tidak beda jauh dari bulan lalu. Apakah ada kenaikan tarif listrik? Mohon penjelasannya. Terima Kasih

Belum Ada Kenaikan Tarif Listrik.

Petugas Pencatat Meter (Cater) PLN akan mencatat jumlah pemakain listrik setiap pelanggan langsung dari kWh meter/meteran yang berada di rumah masing-masing pelanggan setiap bulannya. Biasanya, waktu pencatatan itu berlangsung antara tanggal 20 hingga akhir bulan.

Dan angka yang dicatat Petugas Cater inilah yang kemudian akan diproses sampai menjadi rekening/tagihan listrik, setelah sebelumnya angka yang tercatat di kWh meter akhir dikurangkan dengan angka pencatatan pada bulan sebelumnya untuk mendapat jumlah pemakaian kWh pelanggan pada bulan bersangkutan.

Soal berapa besarnya tagihan rekening listrik yang harus dibayarkan pelanggan setiap bulannya itu, akan sangat tergantung pada jumlah pemakaian listrik Anda pada bulan bersangkutan.

Kunci pengendalian pemakian listrik sesungguhnya ada ditangan Anda, sebab alat pengukur pemakaian listrik berupa kWh meter ada dekat dengan Anda (terpasang dirumah pelanggan).

Maka kontrol pemakaian listrik dengan membiasakan mencatat angka kWh meter setiap harinya agar tahu perkiraan pemakaian listrik Anda dalam sebulan.Dan pastikan angka yang dicatat Petugas Cater serta tercantum di rekening listrik sesuai dengan yang terukur di meteran.

Mengenai tarif listrik, sejauh ini Tarif Dasar Listrik (TDL) kita masih belum ada kenaikan.
Kami dihimbau kepada seluruh pelanggan untuk terus melakukan langkah-langkah penghematan pemakaian listrik. Terimakasih.

Raidir Sigalingging
Deputi Manager Komunikasi
PT PLN Regional I

Abonemen Tarif Rekening

081370522xxx
Kepada Bapak Pimpinan PT PLN Wil Sumut.
Saya seorang mahasiswa saya ingin tahu berapa besar abonemen tarif rekening listrik, baik rumah tangga,industri,sosial,dan pemerintah, serta dari kwh dari berapa sampai brp.  terima kasih.

Buka Website
Data yang anda perlukan dapat diperoleh di Website www.pln.co.id/PelayananPelanggan/TDL/TDL2003. Adapun besar biaya beban (abonemen) per bulan perlu dihitung lagi dengan rumus : Biaya Beban = kVA daya tersambung x Rp./kVA/bulan.

Karena yang tercantum di Lampiran tersebut adalah Rp/kVA/bulan.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Bagian Humas PT PLN (Persero) Wilayah Sumut Telp. 061-6615 155 Ext. 474. Terima kasih. Semoga dapat membantu.

Raidir Sigalingging
Deputi Manager Komunikasi
PT PLN Regional I