28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15356

Kandidat Sekdaprovsu Jalani Tes Akhir

MEDAN- Tiga calon Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (sekdaprovsu) telah dibahas di sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Wapres Boediono, Jumat (8/4) sore. Ketiganya adalah Syafaruddin yang kini menjabat Kadis Pendapatan Daerah Pemprovsu, Saiful Safri kini Kadis Pendidikan Pemprovsu, dan Aspan Sofyan Batubara kini Penjabat Bupati Madina.

“Saya mau rapat TPA, salah satunya tentang sekda Sumut,” ujar Gamawan Fauzi kepada koran ini, kemarin, sesaat sebelum meninggalkan gedung Kemendagri untuk menuju ke kantor wapres.

Tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Gamawan, termasuk mengenai siapa yang punya kans besar untuk terpilih. Pasalnya, kemarin merupakan rapat TPA pertama kali. Terlebih lagi, penentu siapa yang bakal terpilih bukan hanya mendagri, namun juga anggota TPA yang lain, antara lain menpan-RB, mensesneg, kepala BIN, dan beberapa yang lain. Untuk penentuannya sendiri, bisa melalui sidang TPA lebih dari sekali. Termasuk misal ketiga calon dinilai tidak memenuhi persyaratan oleh TPA dan gubernur diminta mengusulkan lagi.

Sebelumnya, pada 8 Maret lalu, ketiga kandidat sekdaprov Sumut itu secara bergantian diuji oleh lima pejabat tinggi kemendagri, yakni Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni selaku ketua tim, Dirjen Otda Kemendagri Djohermansyah Djohan, Dirjen Kesbangpol Kemendagri Tanribali Lamo, Kabandiklat Kemendagri Tarmizi Taher, dan Irjen Maliki Heru Santosa.

Fit and proper test berlangsung tertutup. Namun, usai ujian, ketiganya tampak kompak dan keluar dari gedung kemendagri secara bersamaan. Plt Sekdprovsu Rahmatsyah juga ikut mendampingi.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)/Jubir Kemendagri, Roydonnyzar Moenek menjelaskan, seluruh proses tahapan penentuan nama sekda berpedoman pada Permendagri Nomor 5 Tahun 2005 tentang tata cara dan mekanisme pengangkatan sekda. (sam/ari)

Disenggol Angkot, Dilindas Truk

NAAS benar nasib Sonang Tambunan (36), warga Komplek Lama, Kelurahan Sei Mati, Medan Labuhan. Sudah disenggol angkutan kota (Angkot), dia dan sepeda motornya malah dilindas trukn
Akibatnya, dia mengalami luka serius pada bagian tangan, kaki dan kepalanya. Sedangkan, sepeda motornya rusak parah, Jum’at (8/4).

Kejadian tersebut bermula saat korban yang mengendarai sepeda motor Karisma BK 2613 CC melintasi Jalan Saputin Yatim. Dia bermakdus pulang ke rumahnya. Namun, saat ingin menyebrang Jalan Kolonel Yos Sudarso, tiba-tiba sepeda motornya ditabrak angkot sehingga dia dan sepeda motornya terpental ke tengah jalan.

Ternyata, disaat bersamaan datang truk BK 8381 BL dari Belawan dan menghantam sepeda motornya.

Selanjutnya, korban langsung dilarikan ke rumah sakit Ameta Sejahtera untuk mendapatkan pertolongan medis. Sedangkan, supir angkot melarikan diri. Namun supir truk menjadi bulanan warga sekitar.

Selanjutnya, pihak kepolisian langsung turun ke TKP untuk mengamankan supir dan truknya. Akibat, kejadian tersebut sempat terjadi kemacetan yang cukup panjang.
“Supir angkot yang salah, tapi kok supir truk yang dipukuli warga,” ujar seorang warga, Melin (34).(mag-11)

Pemko Jangan ‘Masuk Angin’

Penertiban Bangunan di Kawasan DAS

MEDAN- Wali Kota Medan Rahudman Harahap kembali menegaskan rencana penertiban semua bangunan yang ada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS), Sei Deli dan Sei Babura. Penegasan itu dikemukakan Rahudman kepada wartawan Sumut Pos usai menghadiri pemaparan Kapoldasu Irjen Poln Wisjnu Amat Sastro, dengan jajaran Dirlantas Poldasu dan Satlantas Polresta Medan dengan segenap jajaran petugas Dinas Perhubungan Kota Medan dan Satpol PP Kota Medan di Hotel Emerald, Jalan Putri Hijau, Jum’at (8/4).

“Ya akan kita tertibkanlah. Karena bangunan-bangunan yang ada di DAS itu membuat sungai mengecil dan menyebabkan banjir,” ujarnya. Dia juga menegaskan, penertiban bangunan di DAS ini akan dilakukan tanpa pandang bulu, baik rumah warga maupun hotel serta bangunan-bangunan besar lainnya. “Iya lah. Semuanya,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Medan Ikrimah Hamidy mengapresiasi keberanian Wali Kota Medan tersebut. “Kita mengapresiasi niat wali kota itu. Karena memang, tidak dipungkiri, salah satu faktor utama terjadinya banjir di Medan selain karena curah hujan yang tinggi juga disebabkan banyaknya bangunan di DAS,” tuturnya.

Ikrimah menambahkan, jika memang itu benar akan dilakukan Wali Kota Medan, maka sebaiknya Wali Kota Medan melakukan rapat koordinasi dengan Muspida Kota Medan, guna menyusun langkah-langkah yang akan ditempuh.

Ikrimah sendiri menyarankan, penertiban terhadap semua bangunan itu sebaiknya dilakukan secara bertahap. Dari yang masyarakat baru kemudian ke bangunan-bangunan lainnya.

Khusus untuk bangunan-bangunan besar di sepanjang DAS, Ikrimah juga menyarankan, agar Wali Kota Medan Rahudman Harahap melakukan komunikasi terhadap pihak pengelola bangunan-bangunan tersebut. “Pemilik atau pengelola bangunan-bangunan ini kan banyak juga dari Jakarta. Sebaiknya terlebih dahulu ada komunikasi yang dilakukan,” terangnya.

Sementara Direktur Lembaga Pengkajian Pemukiman dan Pengembangan Kota (LPPP) Rafriandi Nasution SE MT mengatakan, penertiban yang dilakukan harus memiliki kekuatan hukum.

Karenanya, jika Wali Kota Medan mau menertibkan bangunan-bangunan di sepanjang DAS, perlu diambil kebijakan bersama dengan DPRD Kota Medan. “Wali Kota perlu meminta rekomendasi dari DPRD Kota Medan, sehingga penertiban yang dilakukan memiliki kekuatan hukum. Caranya, wali kota menyampaikan penertiban ini dalam paripurna dan fraksi-fraksi menyampaikan pendapatnya dalam paripurna,” kata Rafriandi.

Dia juga mengatakan, DPRD Medan juga bisa mengambil inisiatif dengan memanggil Wali Kota Medan untuk melakukan rapat dengar pendapat atau paripurna tentang pencabutan izin dan penertiban bangunan-banguan di kawasan DAS tersebut.

Menurut Rafriandi, koordinasi Pemko dan DPRD Medan ini dinilai perlu, agar eksekuti dan legislatif sekata dalam kebijakan tersebut. “Jika DPRD tak dilibatkan, ini bisa ‘masuk angin’.

Contohnya penertiban ternak babi. Ternyata saat penertiban dilakukan ada anggota dewan yang berusaha menghalanginya. Demikian juga dengan penertiban bangunan di kawasan DAS ini, tak tertutup kemungkinan ada oknum dewan yang memiliki kepentingan dan memback-up dengan menghalangi penertiban,” bebernya.

Mantan anggota DPRD Sumut ini juga mengaku heran, kenapa baru sekarang wali kota menyadari kalau bangunan di kawasan DAS itu membahayakan masyarakat.(ari)

Pirngadi Bantah Temuan BPK

MEDAN- Adanya temuan BPK mengenai kelebihan pembayaran pelaksanaan pengawasan pengerjaan lanjutan proyek pembangunan gedung kelas III RSUD dr Pirngadi TA 2009 senilai Rp412,69juta, dibantah manajemen pihak rumah sakit. Data yang disampaikan BPK tersebut bukanlah TA 2009 melainkan TA 2010, dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) saat itu dipegang langsung Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Dewi F Syahnan.

Bahkan anggaran senilai Rp412,69juta yang disebutkan, merupakan anggaran yang diserahkan Pemko Medan melalui KPA, kepada Konsultan Pengawas Pelaksana Proyek yang dipercaya PT Alpha Rho Delta sebagai pemenang tender. Hal ini disampaikan Direktur RSUD dr Pirngadi Medan, Dewi F Syahnan, didampingi Wadir Keuangan Yasin Sidabutar saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (8/4).

“Temuan adanya kelebihan pembayaran pelaksanaan pengawasan pengerjaan lanjutan proyek pembangunan gedung kelas III adalah bentuk kesalahpahaman antara petugas BPK dengan pengawas konsultan pelaksana tender. Di mana saat itu petugas BPK melihat adanya sejumlah staf ahli dalam pengerjaan proyek yang tidak mengisi daftar hadir, sementara para staf ahli dinyatakan konsultan pengawas selalu berada di lokasi sesuai tugas dan pengerjaan,” sebut Yasin. (uma)

Kadishub Medan Dicecar Dewan

MEDAN- Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Syarif Armansyah Lubis yang didampingi segenap jajaran Dishub Medan, mendapat shock therapy dari para anggota Komisi D DPRD Medan.
Shock therapy ini diterimanya saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi D DPRD Medan di ruang Badan Anggaran (Banggar) DPRD Medan, Jum’at (8/4).

Banyak persoalan yang disoroti anggota Komisi D DPRD Medan, mulai dari tidak diterimanya anggota Komisi D DPRD Medan saat kunjungan kerja (Kunker) ke kantor Dishub beberapa hari lalu, hingga persoalan penataan lalulintas di Kota Medan. Dimana, kenyataan itu sudah menunjukkan bukti bahwa Dishub Medan tidak memiliki pelayanan yang baik terhadap tamu dan lain sebagainya.

Bagian lain yang disoroti khususnya oleh Sekretaris Komis D DPRD Medan Muslim Maksum adalah mengenai keberadaan parkir yang antah berantah di Medan ini, menjadi faktor penyumbang kemacetan terbesar. Belum lagi persoalan adanya pungutan liar (pungli).(ari)

Ibu dan 3 Anaknya Terbakar di Kelambu

MEDAN- Amelia Purba (4), warga Jalan Badak Selambo, Gang Setia, Dusun III Amplas, mengalami luka bakar cukup parah akibat lampu teplok jatuh dan membakar kelambu, Kamis (7/4) dini hari pukul 00.15 WIB. Selain Amelia, ibu dan dua adiknya Tasya (2) dan adiknya yang baru lahir juga mengalami luka bakar.

Awalnya, Amelia dan kedua adiknya tidur bersama ibunya menggunakan kelambu. Sedangkan kakaknya, Monica, tidur di lantai dekat dengan lampu teplok yang diletakkan di atas meja yang berdekatan dengan tempat tidur.

Tanpa sadar, Monica menyenggol meja sehingga lampu teplok tersebut terjatuh membakar kelambu dan keempat orang yang ada di dalamnya. Amelia yang tidur paling pinggir dan paling dekat dengan api mengalami luka bakar paling parah.

Harapan Purba, ayah Amelia yang bekerja sebagai seorang petani saat itu berada di luar kamar. Melihat istri dan tiga anaknya terbakar, dia berlari berusaha menolong dengan mengambil air dari kamar mandi dan menyiramkannya ke kelambu. Setelah api padam, Harapan dan warga membawa korban ke klinik terdekat dan RS Ekstomi, tapi ditolak karena tak sanggup menanganinya.

Akhirnya, dirujuk menuju RSUD dr Pirngadi Medan untuk mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis dan telah menjalani operasi luka bakar dan hingga kemarin (8/4), masih menjalani perawatan di Lantai IV Gedung kelas III RSUD dr Pirngadi Medan dan kondisi korban sudah stabil dan luka bakarnya sudah mulai mengering. (mag-7)

Bayar Dana Bos Sekolah Swasta

085261460xxx
Assalamualaikum, kepada Bapak Wali Kota Medan dana bos triwulan I untuk SD Swasta di Kecamatan Medan Tembung kenapa belum cair, ini berimbas sama kami guru honor belum gajian 2 bulan ini, dan kenapa dibedakan kami ini dengan sekolah negeri, mohon kearifan dari bapak trims Sumut Pos pemerhati nasib guru Kota Medan

081260271xxx
Kapan dana bos kami dibayarkan, sudah 4 bulan tidak mendapat gaji, sedangkan anak dan istri kami mau makan apa.
Tolonglah kami Pak bagaimana nasib guru  honor yang gaji sedikit di tunda lagi.

Datang Langsung ke Dinas Pendidikan
Terimakasih kepada pengirim SMS ini, kami beritahukan kepada pihak sekolah untuk mengecek langsung ke Dinas Pendidikan Kota Medan, apa yang menjadi kendalanya. Sebab, setahu kami Dinas Pendidikan sudah menyalurkannya ke pihak sekolah melalui bank yang ada sesuai rekening masing-masing sekolah.
Sesuai laporan kepada kami, penyaluran tahap satu telah selesai dibayarkan ke seluruh sekolah di Kota Medan.

Syaiful BahriSekda Medan

———–

Sudah Kami Salurkan
Kami beritahukan kepada pihak sekolah yang ada di Kota Medan, bahwa dana BOS untuk tahap pertama sudah kami salurkan kepada setiap sekolah, jadi ada baiknya cek langsung di masing-masing rekening. Apabila ada kendala atau pergantian nomor rekening, sebaiknya segera melaporkannya ke Dinas Pendidikan, sehingga bisa dilakukan perubahan nomor rekening. Terimakasih

Hasan Basri
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan

———–

Segera Bayarkan
Pembayaran dana BOS tidak boleh ditunda-tunda, bila benar ada kendala teknis ataupun perubahan nomor rekening. Sebaiknya Dinas Pendidikan membuat surat edaran kepada Kepala Cabang Dinas Pendidikan di setiap kecamatan atau melalui pengawas sekolah. Sehingga, pihak sekolah tidak menunggu-nunggu dana BOS yang semakin tidak jelas penyalurannya.
Secara khusus di wilayah sekolah negeri memang telah diterima, namun untuk sekolah swasta seperti yang saya terima laporannya belum juga dicairkan. Padahal, dari dana BOS inilah bisa diharapkan operasional sekolah tersebut. Apalagi sekarang ini waktu pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sangat dekat, sudah pasti kebutuhan sekolah khususnya untuk menyediakan fasilitas siswa.
Kami minta ke Dinas Pendidikan untuk segera mungkin melaksanakan pembayaran dana BOS, tanpa harus melalui proses yang panjang dan berbelit.

HT Bahrumsyah
Anggota Komisi B DPRD Medan

Parit Belum Dikorek

081375238xxx
Bapak Wali Kota yth, kenapa parit-parit pada penuh dengan sampah belum di korek, apalagi banyak parit yang di tutup dengan disemen atau ditutup papan dan berjualan di atas parit, karena sudah bayar ke Pemko. Ingat pak, Medan rawan banjir Sumut Pos mantap.

Awal Mei Kami Bersihkan
Terimakasih, kami sampaikan kepada warga bahwsannya pelaksanaan pengorekan parit ini dilakukan secara bertahap tidak bisa serta merta langsung keseluruhan di wilayah Kota Medan. Karena, panjang drinase milik Kota Medan lebih dari 3 ribu Kilometer.
Terkait parit yang ditutup memakai papan atau beton, kami dari Pemko Medan melarangnya, karena bertentangan dengan aturan Perda dan Peraturan Wali Kota serta Undang-undang tentang jalan.

Bila diketahui sekarang ini sampah menumpuk di dalam parit, kemudian tak dikorek. Sebenarnya, pengerjaannya hanya menunggu waktu saja. Karena, kami masih melakukan penghitungan harga sendiri terkait pengorekan drainase ini. Kami perkirakan pada awal Mei 2011 ini sudah bisa dilaksanakan pekerjaannya.

Gunawan Surya Lubis
Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan

Kabel Listrik di Papan Reklame Ditinggalkan

08126039xxx
Kepada Yth Bapak Erwin Lubis, Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan mohon perhatiannya agar kabel listrik di papan reklame/bilboard yang sudah dibongkar jangan ditinggal begitu saja atau hanya diselotip saja akan membahayakan, apalagi musim hujan dan banjir bisa korsleting. Terima kasih.

Kami Cek Langsung
Terimakasih kami sampaikan kepada pengirim SMS ini, kami terima sarannya untuk kami tindak lanjuti. Saya juga akan meninjau langsung wilayah tersebut untuk diketahui seberapa besar dampak bahayanya.
Kemudian, kami ingatkan kepada warga untuk sama-sama menjaga wilayah tersebut agar tidak terjadi kerusakan terhadap fasilitas publik.

Erwin Lubis
Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan

Bangun Jalan Kami

087868990xxx
Kepada yth Bapak Bupati Deli Serdang dan Bapak Camat Batang Kuis, tolong Pak jalan kami di perumahan Cendana Asri, Desa Sena Dusun 10 Kecamatan Batang Kuis. Di jalan tersebut sudah menjadi lumpur diakibatkan banjir menimpa kami, kini tidak bisa lagi dilalui kenderaan tolong Pak diperhatikan. Atas perhatian dan kebijakan dari Bapak diucapkan terima kasih.

Kami Teruskan
Terimakasih laporannya, kami dari Pemkab Deli Serdang akan menghubungi langsung camatnya untuk ditindak lanjuti. Kemudian, saya akan sampaikan pesan ini ke Dinas Pekerjaan Umum untuk ditinjau serta diteruskan sebagai untuk dilakukan peningkatan infrastruktur.

Neken Ketaren
Kabag Humas Pemkab Deli Serdang