28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 15366

Sindikat Uang Palsu Antarprovinsi Digulung

MADINA- Perjalanan Romli (24) dan Purnomo (22) sebagai pengedar uang palsu alias upal kandas di tangan Polres Madina. Keduanya dibekuk petugas Senin (4/4) dini hari lalu. Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita Rp42 juta upal. Kedua pelaku merupakan warga Kelurahan Bulakan Badai Kandi, Kecamatan Payakumbuh Barat, Propinsi Sumatera Barat. Mereka ditangkap dari salah satu bengkel di Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina.

Dalam juma pers di Mapolres Madina, Rabu (6/4), Kapolres Madina AKBP Hirbak Wahyu Setiawan SIk didampingi Wakapolres Kompol Hariyatmoko dan Kasat Reskrim AKP SM Siregar SH, menjelaskan, penangkapan bermula dari kecurigaan tiga personel Satreskrim Polres Madina yang sedang patroli malam.

Saat itu, personel Satreskrim melintas dari arah Aek Godang menuju Panyabungan. Tepat di depan kantor Bupati Lama, Kelurahan Dalan Lidang, melintas 1 unit sepedamotor Jupiter MX dengan nomor polisi BA 1640 QX yang dikemudikan Romli.  Kecurigaan petugas semakin besar karena 1 unit mobil Avanza dengan Nopol B 464 ASS dikemudikan Purnomo dengan penumpang Aldi mengikuti dari belakang. “Merasa curiga dengan dua kendaraan bermotor itu, anggota lalu membuntuti.,” katanya. (wan/sm)

Importir Ikan Bisa Bangkrut

Permen Kelautan dan Perikanan disoal

Sejumlah importir mendesak perubahan Peraturan Menteri (Permen) Kelautan dan Perikanan No 17/2010 tentang larangan impor ikan. Pasalnya, aturan tersebut dinilai meresahkan importir dan nelayan. Bahkan, ancamannya importir bisa bangkrut.

Demikian disampaikan seorang perwakilan importir ikan, M Gultom kepada wartawan, Rabu (6/4). Disebutkannya, pemberlakukan peraturan yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan sangat meresahkan kalangan importir. Bahkan, aturan inilah yang menyebabkan impotir ikan terancam gulung tikar.

“Peraturan tersebut membuat kami, kalangan importir terancam gulung tikar atau bangkrut,”sebutnya dihadapan Komisi B DPRD Sumatera Utara, Brilian Mukhtar ketika mengunjungi Belawan International Container Terminal (BICT).

Diakuinya, aturan pelaksanaan permen tersebut tidak jelas, dan membingungkan para impotir ikan. Satu contohnya, hingga sekarang 72 kontainer milik sejumlah importir masih tertahan di BICT.

“Sudah lebih 15 hari tertumpuk kontainer itu. Kita sudah kena berbagai biaya, sehingga dikhawatirkan ikan impor dari India, Vietnam dan Cina tersebut nilai jualnya jadi rendah. Sebab, ikan-ikan itu harus berada di suhu 21 derajat agar bisa bertahan hingga tiga bulan,”jelasnya.

Gultom menambahkan kalangan importir saat ini sangat keberatan dengan penahanan 72 kontainer tersebut, sebab bisa mengakibatkan naiknya harga ikan lokal. Para buruh di bagian bongkar muat juga terpaksa dirumahkan, akibatnya para buruh tersebut tak mendapatkan penghasilan. Justru ini akan mengganggu sistem perekonomian.
“Kalau memang alasannya telah terkontaminasi zat-zat kimia berbahaya, kan bisa dilakukan pengujian di laboratorium, apakah ikan tersebut layak dikomsumsi atau tidak,”paparnya.

Di tempat yang sama, Anggota Komisi B DPRD Sumut, Brillian Mukhtar menyatakan sebagai bagian untuk mengatasi persoalan ini, dan kendala terkait Permen tersebut, sebaiknya diselesaikan secara tuntas. Karena, hal ini hanya pada masalah teknis saja.

“Pak Fadel Muhammad sebenarnya tidak punya lini untuk masalah larangan impor ikan, seharusnya ini adalah lininya bea dan cukai,” sebutnya “Seandainya beliau tidak datang ke Belawan, mungkin container para importir tidak tertahan di BICT,”tambahnya.(mag-11)

Hati-hati Penculikan Anak

PARAPAT- Ratusan orang tua murid Sekolah Dasar  (SD) di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon mulai resah,  setelah putra-putri mereka bercerita nyaris diculik oleh orang-orang tidak dikenal. “Para penculik ini, sudah pasti gentayangan di Parapat, dan harus disikat,” pinta Oppu Aron Sidabutar, warga sekitar.
Cucu Oppu nyaris diculik orang tak dikenal seminggu lalu.

“Oppung tadi aku diminta naik ke salah satu mobil pribadi, jadi karena saya tak kenal siapa mereka yah….saya tidak mau dan saya langsung berlari kembali ke lapangan sekolah dan ku kasitahu sama guru kami,” kata Oppu Aron menirukan ucapan cucunya.

Hal senada juga disampaikan Guru SD Simpang Niagara Hotel Parapat. Salah seorang muridnya Geb (9) juga nyaris diculik orang tak dikenal. “Kata siswa kita, dia naik kereta dan memakai helm berwarna Hitam. Si penculik tersebut menyuruh anak yang lain memanggil Geb dengan alasan ibunya mendadak sakit. Kejadiannya pércis jam pulang sekolah,” ungkapnya.

Guru-guru pun berhamburan dan setelah meluncur ke TKP sekira 20 meter dari kantor sekolah Geb. Namun pemuda yang diduga penculik itu pun sudah meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP). Geb terlihat pucat dan menangis, sehingga diantarkan pulang kerumahnya.  Guna mengantispasi kejadian ini, mewakili orangtua murid Hendri (50), berharap agar pihak sekolah menyediakan jasa Satuan Pengamanan (Satpam) sekaligus jaga malam di sekolah bersangkutan.  “Dari amatan kami, untuk apa terlalu banyak guru honor di sekolah, kalau toh tak bisa dimanfaatkan,” katanya.(jes/smg)

4 Anggota Polantas tak Terbukti Konsumsi Narkoba

SERGAI-  Dugaan empat personel Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polres Sergai yang mengkonsumsi sabu-sabu beberapa waktu lalu tidak dapat dibuktikan secara hukum. Kendati demikian, keempat personel tersebut yakni, Bripka Darmawan, Brigadir Faisal, Briptu Reza dan Bripka Suyono tetap menjalani pemeriksaan secara internal melalui sidang disiplin.
“Empat oknum Polantas yang diduga mengkonsumsi narkoba tidak bisa dibuktikan secara hukum. Jika dimajukan pun  ke penuntut umum akan menolaknya. Kendati demikian kita tetap memprosesnya melalui sidang disiplin, yang hukumannya bisa penundaan mengikuti pendidikan, penundaan kenaikan gaji berkala,  mutasi yang bersifat demosi, dan pembebasan dari jabatan, serta penempatan dalam tempat khusus paling lama 21 (dua puluh satu) hari,” terang Kapolres Sergai, AKBP Drs Eri Safari, Rabu (6/4).

Di Tebing Tinggi, sejumlah anggota kepolisian Polres Tebing Tinggi kelebakan saat tes narkoba.
Sejauh ini ada 40 anggota yang menjalani pemeriksaan. Hasilnya, banyak anggota polisi yang was-was.(mag-3/mag-15)
Salah seorang anggota yang tak mau disebut namanya mengaku takut dicek air seninya, berbagai alasan ia lakukan untuk melama-lamakan pemeriksaan.

Kepala Labotorium Rumah Sakit Bhayangkari Kota Tebing Tinggi, Yani Ramli mengaku pihaknya hanya melakukan test urine saja, apakah ada personel yang terlibat narkotika atau tidak. (mag-15/mag-3)

Lebih dari Sekadar City Car

Toyota Yaris TRD Sportivo

Mobil dengan model hatchback atau city car memang tengah digemari warga metropolis. Pasalnya, bentuknya yang kecil saat cocok melaju di kawasan perkotaan yang padat kendaraan.

Untuk menjawab keinginan warga metropolis, Toyota mengemas city car-nya dengan mengeluarkan Toyota Yaris. Mobil ini didesain dengan perpaduan antara sporty dan feminim ini memiliki kelebihan dibanding kompetitornya.
Sales Supervisor PT Deltamas Authorized Toyota Dealer Kardila mengatakan, Toyota Yaris memiliki teknologi electric power sterring dan start stop. “Teknologi start stop ini seperti yang ada pada motor, dimana mobil tidak menggunakan kunci untuk dihidupkan, melainkan hanya membutuhkan tombol yang ada dimobil,” kata dia.
Selain itu, sambungnya, mobil yang bermesin 1.500 cc ini juga memiliki teknologi smart entry, yaitu bisa membuka mobil langsung dengan tangan tanpa dikendalikan remote, meski saat penguncian pintu menggunakan remote.
“Karena remote dapat bekerja secara jarak jauh, bahkan dapat mencapai 10 m. Pintu akan terbuka karena sensor remotenya meski remotnya tak digunakan,” tambahnya.

Untuk tingkat keamanan, lanjutnya, mobil ini telah dilengkapi dengan sistem rem ABS, EBD dan BA. Sistem ini akan bekerja saat pengereman dilakukan secara mendadak. Sistem ini akan bekerja untuk mencengah penguncian roda saat pengereman mendadak di jalan licin.

“Sistem akan berkerja untuk memberi daya pengereman tambahan jika tekanan berkurang saat pengereman mendadak. Sedangkan EBD, yaitu sistem yang akan mendeteksi beban setiap roda, dan mendistribusikan tenaga yang dibutuhkan ke setiap roda,” tuturnya. Selain itu, lanjutnya, di belakang body mobil dilengkapi lampu berteknologi LED, dimana lampu ini berfungsi mempermudah keamanan dalam berkendara, sehingga pengendara lain dapat mengetahui keberadaan mobil ini.

“Struktur mobil berbentuk Goa Body, yang efektif melindungi penumpang dari cidera akibat benturan dari luar. Mobil juga dilengkapi dengan airbags untuk pengemudi dan penumpang bagian depan mengurangi cidera saat terjadi benturan frontal,” paparnya.

Untuk pengaturan kursi belakang lebih fleksibel dengan model lipatan 60:40, sehingga dapat memberikan ruang bagasi yang lapang dan dapat membawa barang bawaan yang lebih banyak. “Karena mobil ini memiliki pangsa pasar anak muda, beberapa aksesoris juga disediakan, mulai dari bentuk knalpot, lampu kabut, kotak navigasi dan bumper atas mobil,” bilangnya.

Salah satu type Yaris keluaran terbaru yaitu Yaris TRD Sportivo, dimana model dan body mobilnya lebih sporty, bahkan knalpot pada type ini memiliki dua knaplpot. Kesan sporty juga dapat dilihat pada gear yang lebih berornament. “Untuk logo TRD Sportivo juga diletakkan pada bumper belakang mobil. Tulisan logo tergantung dari pilihan, mulai dari tulisan timbul atau tidak, terserah konsumen,” kata dia.

Kardila juga mengatakan, banyak kelebihan dari mobil keluaran Toyota satu ini, mulai dari perawatan, harga jual dan suku cadang yang mudah didapat.

Toyota Yaris ada 6 pilihan warna, silver, super white II, super red V, medium silver metallic, light blue mica dan black mica. Harganya berkisar Rp192.750 juta hingga Rp251.150 juta. “Mobil Yaris lebih dari sekadar city car,” pungkasnya. (mag-9)

Anak Ketua DPRD Labuhan Batu Diburon

MEDAN- Ketua DPRD Labuhan Batu, Ellya Rossa Siregar diperiksa penyidik Dit Reskrim Poldasu, terkait penggerebekan rumah pribadinya di Jalan H Iwan Maksum, Desa Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhan Batu, Selasa (29/3).

Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah, Ellya mengetahui kalau rumah pribadinya digunakan sebagai lokasi sarang judi togel atau tidak. “Pemilik rumah sudah kita periksa sebagai saksi,” ujar Dir Reskrim Poldasu, Kombes Pol Agus Ardiyanto, Rabu (6/4).

Dijelaskannya, dari keterangan keenam tersangka yang diperiksa penyidik mengatakan, bandar judi di daerah itu adalah RS (masih diburon) yang juga merupakan anak pemilik rumah melarikan diri saat dilakukan penggerebekan.
“Kita sudah mengeluarkan surat penangkapan terhadap RS yang merupakan bandar besarnya yang berkordinasi dengan Polres Labuhan Batu, ” ucapnya.(adl)

Tewas Minum Miras Oplosan

TAPSEL- Kafe milik Nurcahaya Tanjung di Dusun Huta Onas, Desa Sipenggeng, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel, mendadak heboh. Dua pelayan kafe, Siti Rohani alias Maya (37) dan Nila Sari Pasaribu (40) ditemukan tewas. Satu di antaranya tewas akibat miras oplosan.

Dalam sepekan terakhir, aparat Polsek Batang Toru harus berjibaku dengan penemuan dua mayat pelayan kafe. Sabtu (2/4) sekitar pukul 22.00 WIB malam aparat menerima laporan warga Huta Onas yang menyebutkan Siti Rohani alias Maya tewas di kamarnya.

Lalu, berselang delapan jam kemudian tepatnya Minggu (3/4) sekitar pukul 07.00 WIB, petugas kembali disibukkan dengan penemuan mayat Nila Sari Pasaribu (40). Kali ini korban yang juga ditemukan di dalam kamarnya diduga tewas akibat miras oplosan.  Kapolres Tapsel AKBP Subandriya SH MH menjelaskan, hasil dari penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian dua mayat wanita itu diketahui pelayan di kafe yang ada di dusun itu. Duduga tewas karena minum racun.(phn/smg)

Balita Tenggelam di Tepi Laut

SIBOLGA- Anggun Br Sihombing (3) ditemukan mengapung di tepi laut di bawah jalan kayu pemukiman warga Jalan Mawar (Arah Laut), Ketapang, Sibolga Ilir, Simaremare, Sibolga, Rabu (6/4) sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat ditemukan, balita ini masih bergerak, tapi sudah sekarat. Namun dalam perjalanan menuju RSU Dr FL Tobing Sibolga, putri bungsu pasangan F Sihombing dan Z Br Sitompul tersebut meninggal dunia.

Informasi dihimpun dari warga sekitar, korban diduga terjatuh ke laut saat berjalan dari jalan papan pemukiman warga tepi laut. Saat itu air laut sedang pasang, sehingga korban yang masih anak-anak tidak mampu menyelamatkan diri.  “Kemungkinannya dia (korban) jatuh waktu jalan dari jalan papan ini,” tandas Agusman Manalu (30), tetangga korban yang juga orang pertama yang melihat korban terapung di sela-sela tiang penyangga jalan papan. Agusman mengatakan, saat ditemukan, tidak ada terdapat luka di tubuh korban. Sementara ketinggian air sekitar sepinggang orang dewasa.(mor/smg)

Ini Tantangan Bagi Wali Kota

Soal Penertiban Bangunan Besar di DAS Deli dan Babura

Banjir yang melanda Medan beberapa hari ke belakang tidak bisa dikatakan semata karena debit air yang tinggi. Ditengarai, keberadaan bangunan-bangunan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli dan Babura juga
menjadi penyebab.

Terkait dengan itu, bola panas kini mengarah ke Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Dengan kata lain, kini saatnya Pemko mengambil langkah taktis guna menertibkan bangunan-bangunan yang dimaksud. Sayang, Pemko ternyata kurang merespon hal tersebut. Pemko Medan hanya berani melakukan penertiban terhadap masyarakat yang mendirikan bangunan di DAS, namun tidak untuk bangunan lain.

Kurang responnya Pemko terlihat dari pengakuan Wali Kota Medan Rahudman Harahap saat dikonfirmasi Sumut Pos. “Kita hanya membantu warga yang tidak berada di DAS. Kalau kita membantu warga yang di DAS, itu sama saja Pemerintah Kota Medan melegalkan warga itu tinggal di DAS. Kalau memberi bantuan sekolah dan sebagainya, bisa dibantu. Tapi bukan untuk bantuan fisik,” tegasnya di sela-sela kunjungan ke Jembatan Sari Rejo yang roboh karena banjir beberapa waktu lalu, Rabu (6/4).

Lalu, bagaimana dengan bangunan hotel, spa dan sebagainya? Nah, saat ditanya hal itu, Rahudman berkilah dan hanya menyatakan, akan melakukan evaluasi terhadap Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). “Itu kaitannya peninjauan kembali AMDAL tentang yang sudah dikeluarkannya,” tukasnya.

Bagaimana dengan izin pendirian bangunannya? Mendengar itu, Rahudman terlihat kurang senang dan kembali menyatakan, yang akan dievaluasi adalah AMDAL-nya. “AMDAL-nya yang pertama, bukan izinnya,” tegasnya.
Terkait upaya perbaikan sarana dan prasarana yang diterpa banjir, Rahudman pada kesempatan itu menuturkan, Pemko Medan bersama dengan pihak LANUD akan bekerjasama membangun jembatan baru di Sari Rejo, dimana jembatan yang lama telah rusak. “Kita akan bangun. Dimulai besok (hari ini, red). Karena informasinya, jembatan yang lama ini setiap harinya dilalui sekitar 1.500 sepeda motor setiap harinya,” katanya.

Menanggapi tentang tidak beraninya Pemko Medan melakukan penertiban atau pembongkaran terhadap bangunan-bangunan besar di sepanjang DAS, baik Sungai Deli dan Babura, anggota DPRD Medan Muslim Maksum menyatakan, seharusnya inilah Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh Pemko Medan. “Inilah tantangan bagi wali kota. Ini PR yang harus dikerjakan saat ini, karena tidak dipungkiri banyaknya bangunan di DAS menjadi salah satu penyebab banjir yang terjadi,” tegas Sekretaris Komisi D DPRD Medan ini.

Lebih lanjut Muslim menuturkan, banyaknya bangunan di sepanjang DAS ini juga disebabkan karena birokrasi di Medan yang tidak bersih. Karena, berdirinya bangunan di sepanjang DAS itu juga sudah terjadi sejak wali kota-wali kota terdahulu. “Ini kesalahan dan buruknya birokrasi di Medan. Ini juga karena pengangkatan SKPD atau birokrasi yang kurang jelas, jadi kerjanya tidak profesional. Makanya jadi seperti ini,” tandasnya.

Soal bangunan yang menjamur di DAS memang menjadi sebuah permasalahan sendiri. Karena itu, tata ruang Kota Medan sudah bisa dikaji ulang. Pasalnya, banyak lahan yang beralih fungsi menjadi bangunan komersial hingga membuat semrawut. Seperti pantauan wartawan Koran ini di kawasan bantaran Sungai Deli di Jalan KL Yos Sudarso Lingkungan I Kelurahan Pulau Brayan Kota Kecamatan Medan Barat, tampak terlihat sepanjang jalan bangunan ruko berdiri dan semakin banyak. Bahkan, ada bangunan yang proses pengerjaan belum siap. Untuk jarak antara bangunan dan Sungai Deli sendiri, tampak terlihat hanya sekitar 10 hingga 15 meter dari bangunan ruko tersebut.
Seorang warga sekitar, Randi (28) mengatakan di daerah tersebut memang sudah banyak sekali bangunan. Bahkan, ada bangunan yang masih dalam pengerjaan. Contohnya, di bantaran Sungai Deli Lingkungan I Kelurah Pulau Brayan, rencananya mau di bangun sebuah rumah makan cepat saji berlabel luar negeri. “Sekarang masih dalam proses pengerjaan,” akunya.

Randi menjelaskan, sejatinya dia dan warga lain ressah dengan menjamurnya bangunan di bantaran sungai. Pasalnya, mereka sering khawatir jika sungai meluap. “Mau dibilang apa lagi, yang penting tempat tinggal kami tidak diganggu,” jelasnya. (ari/mag-11)

Penasaran di Balik Reruntuhan

Warga di sekitar Kampus Akademi Kebidanan (Akbid) Senior di Jalan Bahagia, Gang Pelita Nomor 32, Padang Bulan Medan masih penasaran dibalik puing-puing runtuhan bangunan yang berdiri diatas bibir Sungai Babura. Penasaran warga makin mengemuka setelah mencium bau bangkai yang menyengat di sekitar reruntuhan bangunan. “Baunya seperti bau bangkai Bang, tapi kita tidak bisa memastikan sebelum runtuhan tersebut dibersihkan,” ujar warga sekitar yang tinggal bersebelahan dengan Gedung Akbid Senior, Rabu (6/4)siang.

Kini warga sekitar mengharapkan agar pihak yayasan segera mengevakuasi seluruh puing bangunan yang masih menumpuk di pojok kanan gedung yang berbentuk U itu. “Kalau bisa, pihak yayasan segera mungkin membersihkan sisa puing yang sudah tidak bisa dipakai lagi. Untuk apa dibiarkan menumpuk, bila terjadi banjir lagi apa nggak seluruh puing akan terbawa hanyut,” tambah warga tadi.

Sementara itu, Hasudungan Siahaan, Humas Akbid Senior yang dikonfirmasi mengenai bau bangkai di sekitar reruntuhan tersebut tidak mau berkomentar banyak. “ Kalian sudah salah, malah membantai terus. Kalau kalian tidak diperbolehkan masuk ke dalam Gedung itu Brimob Poldasu yang melarang, bukan kami,” ungkapnya.
Terlepas itu, musibah yang menimpa Akbid Senior membuat warga sekitar berang. Pasalnya, pihak yayasan Akbid Senior tidak menghiraukan permintaan warga dalam pembangunan hingga tengah bantaran Sungai Babura. “Lihat saja bekasnya, seperti danau kemarin itu. Airnya berputar-putar mulai dari gedung itu sampai ke hulu sana,” ungkap seorang warga, Nande Ginting, sembari menunjuk bekas hantaman air itu.(adl/mag-8)

Ajarkan Pendidikan Karakter

SMA Swasta Gajah Mada Medan

Dalam waktu dekat, seluruh siswa akan mengikuti Ujian Nasional (UN) baik tingkat SMA hingga SD sederajat. Dengan adanya hal ini, semua sekolah juga buru-buru mempersiapkan para siswanya.

Hal itu juga berlaku di SMA Swasta Gajah Mada Medan Jalan HM Said No 19 Medan. Siswa dipersiapkan dengan membahas soal-soal mirip UN juga soal-soal UN beberapa tahun belakangan.

Kepala SMA Gajah Mada Medan Drs Fo’arota Zega MPd didampingi Wakil Bidang Kesiswaan Afdal Syukri Skom mengatakan, setelah menjawab soal-soal tersebut siswa boleh mengklipingnya. “Dengan begitu mereka bisa mengulangnya di rumah,” terangnya, Rabu (6/4).

Selain itu, lanjutnya, siswa kelas XII juga telah diberikan les tambahan sejak November 2010 lalu. Namun, Zega menjelaskan, sekolah menggelar les tambahan pada pagi hari, dikarenakan proses belajar mengajar di sekolah tersebut dimulai pada siang hari.

Tentunya, untuk mengevaluasi hasil les tambahan yang digelar tersebut, pihak sekolah juga bekerjasama dengan penerbit buku dan bimbingan belajar dalam menggelar try out. “Direncanakan, hingga menjelang UN kita akan mengadakan try out hingga tiga kali. Dan Minggu ini, try out terakhir akan digelar,” ujar Zega.

Tentunya, persiapan untuk peningkatan mutu pendidikan siswa sangat mempengaruhi dalam menghadapi UN. Bukan hanya pada waktu-waktu menjelang UN. Karenanya, pihak SMA Gajah Mada Medan menerapkan pendidikan karakter kepada siswa. “Tentunya hal ini merupakan pedidikan yang dapat mempengaruhi prilaku siswa menjadi satu pribadi yang santun. Dan ini juga mempengaruhi kelulusan mereka nantinya,” kata Zega.

Zega memaparkan, komponen-komponen yang diterapkan seperti memberikan pemahaman kepada siswa agar cinta almamaternya. Selain itu, lanjutnya, siswa juga diwajibkan untuk akrab antar sesama siswa, juga dengan guru. “Kami mengimplementasikannya melalui melakukan jabat tangan kepada setiap guru. Sebelum memasuki kelas untuk belajar di setiap jam pelajaran, siswa harus menjabat tangan guru,” ungkap Zega.

Dengan begitu, lanjutnya, akan tercipta satu suasana keakraban antara siswa dan guru. Karena siswa merasa diperhatiakan layaknya anak dengan orangtua, begitu juga sebaliknya terhadap guru.

Selain itu, Zega juga mengatakan, program sekolah yang sedang digalakkan adalah melaksanakan kegiatan lintas wisata dan outbond. Pihak sekolah melaksanakan kegiatan ini tiap semesternya secara bergantian. Lintas wisata pada semester pertama dan outbond pada semester terakhir. Hal tersebut diharapkan bisa lebih mengakrabkan antar sesama siswa juga siswa dengan guru.

Di sekolah yang memiliki jumlah siswa sekitar 280-an orang ini memiliki 27 orang guru yang 4 orang diantaranya telah berjenjang S2 dan 23 orang guru lainya telah seluruhnya bergelar sarjana. “Sejak 1982, SMA Gajah Mada Medan telah menamatkan sekitar 3000-an alumni. Alumni SMA Gajah Mada Medan juga banyak mengisi posisi strategis di perusahaan-perusahaan, begitu pula perangkat-perangkat pemerintahan,” ujar Zega. (saz)