25 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15387

IT Dukung Pembelajaran Siswa

SMK Negeri 5 Medan

Menjelang Ujian Nasional (UN), 18 April 2011, SMK Negeri 5 Medan Jalan Timor No 36 Medan telah mempersiapkan siswanya. Baik dari segi les tambahan di sekolah maupun try out.

Kepala SMK Negeri 5 Medan Drs Maraguna Nasution MAP mengatakan, untuk try out, pihak sekolah menggandeng bimbingan belajar dan menggelar try out yang dikomandoi Disdik Medan.

“Hingga saat ini, kami telah menggelar try out dua kali bersama bimbingan belajar dan sekali dengan Disdik Medan. Minggu depan Sabtu, kami akan menggelar try out terakhir untuk mempersiapkan siswa agar menang di UN nanti,” jelasnya, Sabtu (2/4).

Lebih lanjut Maraguna menjelaskan, dalam melaksanakan les tambahan di sekolah, pihaknya memperdalam pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran yang di-UN-kan. Dengan memperdalam teori dan membahas soal-soal mirip IN tahun sebelumnya.

“Dengan begitu, diharapkan mereka akan lebih mantap untuk menjalani UN tahun ini. Tentunya mereka juga telah mempersiapkan diri pada ujian akhir sekolah (UAS) lalu untuk mendukung nilai mereka di UN ini,” katanya.
Untuk mendukung hal tersebut, pihak sekolah juga telah mempersiapkan diri dengan melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran yang berbasis Informasi Teknologi (IT), seperti workshop untuk praktik dan proses pembelajaran di kelas untuk teori.

“Untuk program keahlian Teknik Bangunan sub program gambar, kita menyediakan laboratorium praktik di sekolah. Tapi untuk program keahlian dan sub program keahlian yang lain, kita melaksanakannya di BLPT Sumut Jalan Karya Dalam Medan,” papar Maraguna.

Selain itu, sambung Maraguna, dalam peroses pembelajaran di kelas, guru telah menggunakan laptop dan infokus. “Meski belum permanen dimiliki setiap kelas, infokus tetap menjadikan pembelajaran lebih menarik bagi para siswa. Karena guru juga jadi dituntut memiliki kreativitas dalam membuat dan menyampaikan bahan ajar mereka,” tuturnya.

SMK Negeri 5 Medan juga menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), baik untuk menyiapkan para siswa mengisi pasar kerja, menjadi seorang pengusaha maupun melanjut ke perguruan tinggi. “Dengan hal ini, para siswa lebih matang untuk dipersiapkan mengisi pasar kerja. Utamanya mereka memang disiapkan untuk menjadi pekerja, namun, kemampuan mereka juga dipersiapkan untuk menjadi seorang entrepreneurship atau menjadi seorang pengusaha. Minimal untuk membuka peluang usaha bagi dirinya sendiri,” kata Maraguna.
Tapi, lanjut Maraguna, tak tertutup kemungkinan jika mereka memiliki kesanggupan untuk membuka peluang kerja untuk orang lain. “Dengan begitu, sejatinya mereka memang dipersiapkan jadi seorang individu berjiwa mandiri,” ujarnya.(saz)

Jago Mesin

Bagi Rahmad Hardiansyah, kemampuan akademik dan olahraga yang dimilikinya sama-sama membuat bangga orangtuanya.

Pasalnya, siswa kelas XII Mesin Produksi SMK Negeri 5 Medan ini, sempat meraih juara tiga Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Kota Medan pada November 2010 lalu.

“Persiapan untuk LKS tingkat Kota Medan itu dua bulan. Di sekolah saya bersama 30 siswa lainnya diseleksi mencari seorang dari kami untuk mewakili sekolah. Dan waktu itu saya menjadi juara pertamanya,” ujarnya, Sabtu (2/4).
Namun, lanjutnya, pada seleksi tingkat Kota Medan, remaja kelahiran Medan 2 Oktober 1993 ini mengaku hanya bisa meraih juara ketiga dari 6 peserta. “Yang diambil untuk bisa bersaing tingkat Provinsi Sumut itu cuma juara pertamanya. Ya, sedikit menyesal juga tak bisa melanjutkan persaingan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Rahmad.
Anak keempat dari 5 bersaudara pasangan Husaini dan Lismenawati ini juga mengatakan, orangtuanya bangga dengan prestasi yang diraihnya. Kedua orangtuanya berpesan kepadanya agar lebih banyak belajar. Dari sisi olahraga, Karate khususnya, Rahmad meraih banyak prestasi. Seperti juara kedua kelas min 65 pada even UDA 2009.(saz)

Latih Mental dan Disiplin

Pasemkalima (Paskibra SMK Negeri 5 Medan) komit untuk menghasilkan prestasi bagi sekolahnya pada even-even yang mereka ikuti. Paskibra yang baru dibentuk 2008 lalu ini masih bertengger di papan tengah perpaskibraan Divisi A Kota Medan. Jadi, meski belum meraih prestasi yang cukup membanggakan, regenerasinya tetap berjalan dengan baik.
Ketua Pasemkalima M Arif menjelaskan, hingga saat ini Pasemkalima memiliki 35 orang anggota. “Untuk angkatan ketiga atau yang kini dianggotai siswa kelas X berjumlah 15 orang. Sedangkan kami pengurus berjumlah 14 orang dan para senioran berjumlah enam orang,”  paparnya, Sabtu (2/4).

Saat ini, lanjutnya, para senioran kelas XII tak lagi begitu aktif dalam organisasi, karena mereka mempersiapkan diri untuk Ujian Nasional (UN).

“Jadi senioan saat ini hanya jadi pemantau saja. Kami pengurus yang langsung melatih junioran, sekaligus berlatih bersama untuk mempersiapkan diri mengikuti berbagai even yang sedang dan akan diikuti,” kata Arif.
Siswa kelas XI Teknik Mesin Otomotif 2 ini juga mengatakan, dalam menyeleksi junioran, pihaknya selalu mengutamakan mental, sikap dan intelegensi dari tiap pendaftar. “Dari sekian banyak yang mendaftar, akhirnya kami hanya bisa meluluskan 15 orang. Dan itu membutuhkan perundingan yang sangat ketat,” ujar Arif.

Arif juga menceritakan, setiap junioran yang ditanya tentang kenapa ingin masuk Pasemkalima, mereka menjawab, di Paskibra akan melatih mental dan pribadi mereka seperti kedisiplinan dan kemandirian.(saz)

Rangsang Minat Baca dengan Mendongeng

MEDAN- Peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei tak terasa tinggal sebulan lagi. Berkaitan dengan itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Plus Mas Raden akan menggelar pameran buku dan lomba mendongeng.

Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama tiga hari, 1 hingga 3 Mei di TBM Plus Mas Raden Jalan Karya Jaya Medan Johor. Konsultan TBM Mas Raden, Drs Amrin SH mengatakan, khusus lomba mendongeng akan diikuti anak-anak usia dini (3 sampai 5 tahun).  Amrin menjelaskan, untuk peserta lomba mendongeng, biaya pendaftaran gratis. Pesertanya bisa dari kalangan siswa TK, SD, PAUD atau masyarakat  sekitar.  Lantas apa tema dogeng? Ditanya begitu Amrin menjawab untuk mementukan tema, peserta akan mencabut nomor undian 1 sampai 2 Mei dengan memilih empat tema yakni Maling Kundang, Putri Salju, Asal Muasal Danau Toba dan Timun Emas.

Setiap peserta lanjut Amrin akan mendongeng selama 5 menit. Lomba mendongeng ini memperebutkan hadiah satu unit sepeda santai dan hadiah hiburan lainnya. Sementara itu, untuk pameran buku kata Amrin, TBM Plus Mas Raden memamerkan aneka buku terbaru. Kesemuannya ini untuk meningkatkan motivasi membaca anak usia dini.(dra)

Warga Diserang Penyakit

Banjir di Medan

Butuh Air Bersih, Bantuan Tak Merata

MEDAN-Memasuki hari kedua pasca banjir yang melanda sebagian Kota Medan, warga mulai diserang berbagai penyakit seperti gatal-gatal, demam, ISPA serta diare. Informasi yang dihimpun wartawan koran ini warga yang terserang berbagai penyakit di antaranya di Komplek Pamen Padang Bulan, Perumnas Simalingkar
dan Medan Johor.

F Sianturi, warga Medan Johor mengaku, kulitnya terasa gatal-gatal. “Badan ku semua gatal-gatal,” katanya. Hal senada juga dikatakan Crisman, warga Simalingkar. Di posko kesehatan, warga banyak mengeluhkan sakit di bagian saluran pernafasan (ISPA) dan masuk angin.

“Hingga kemarin belum ada warga yang mengeluhkan penyakit diare, kita sudah mendatangi rumah warga satu per satu untuk menanyakkan keluhan penyakit,” ujar dr Puspa Dewi, petugas pos kesehatan di Kecamatan Helvetia.
Menurut Dewi, stok obat di pos kesehatan sampai 2 hari mendatang masih aman. “Kita selalu standby di pos kesehatan selama 24 jam untuk melayani warga korban banjir yang terserang penyakit, sehingga warga bisa langsung mendapatkan pertolongan medis secara maksimal,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi mengatakan, sudah menurunkan tim kesehatan di beberapa titik yang terendam banjir dan sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan, untuk mendirikan posko kesehatan terpadu yang akan standby selama 24 jam.

Dinas Kesehatan Kota Medan sudah mendirikan posko kesehatan di beberapa kecamatan yang terendam banjir. Posko kesehatan tersebut akan melayani warga yang terserang penyakit. Menurutnya, posko tersebut akan tetap standby hingga satu pekan ke depan.

Menurut Edwin Effendi, biasanya penyakit yang menyerang warga korban banjir diare, iritasi, demam dan flu tulang.
“Kalau penyakit kulit karena diserang bakteri tetapi hal itu tidak perlu dirujuk ke rumah sakit cukup mendatangi posko kesehatan yang kita sediakan,” katanya.

Edwin mengimbau warga untuk membersihkan rumah dengan maksimal dikhawatir akibat ada genangan air nyamuk demam berdarah berkembang biak.

Selain itu warga juga mengeluhkan air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Warga terpaksa membeli air mineral untuk dikonsumsi. “Kalau stok makanan sudah cukup. Yang kita butuhkan air bersih untuk mandi dan mencuci. Kalau untuk minum ada air mineral sumbangan orang,”ujar Sugiman, Kepling VII Kelurahan Petisah Tengah.

Proses Belajar Terhenti Sehari

Tidak hanya merendam ruang kelas, terjangan banjir yang melanda Kota Medan, juga merubuhkan pagar bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 di Komplek Perumahan Pamen, Padang Bulan, Medan. Proses belajar belajar terpaksa dihentikan karena ruang kelas masih penuh lumpur hingga Sabtu, (2/4) siang.
Meski tetap hadir ke sekolah, puluhan siswa hanya membersihkan lumpur sisa banjir di dalam kelas. Sebagian siswa terlibat mengangkut buku paket dari  ruang perpustakaan untuk dijemur. Hampir 50 persen peralatan belajar mengajar yang ada, mengalami kerusakan dan tidak terpakai lagi, termasuk ratusan buku paket dan alat-alat praktikum siswa.

Mei, seorang pelajar kelas I mengatakan, proses belajar mengajar terpaksa berhenti. “Kami harus membersihkan lumpur di sekolah kami. Buku-buku di sekolah kami pun basah,” kata Mei sambil sambil mengangkati meja sekolah dan menjemur buku-buku sekolah yang basah.

Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Padang Bulan, B Simarmata mengatakan, selain merusak peralatan sekolah, terjangan banjir juga merubuhkan pagar sekolah pada bagian samping.

“Karena lumpurnya terlalu tebal, kami  minta bantuan Pemko Medan untuk mengerahkan mobil pemadam untuk membersihkan ruang kelas,” kata Simarmata.

Sementara itu, tiga rumah warga yang berdiri di bantaran Sungai Babura, hanyut terseret arus banjir. Derasnya tekanan air bahkan menyeret satu unit rumah hingga 30 meter. Sedangkan dua rumah lainnya ambruk tersapu banjir dan hanya menyisakan bagian atap. Ratusan korban banjir yang terkena masih menempati sejumlah titik pengungsian. warga tidak berani pulang ke rumah karena takut banjir susulan. Sementara pengungsi lain memilih tinggal di lingkungan masjid, gereja dan rumah-rumah penduduk karena rumahnya masih tergenang banjir di atas lutut.

Sebagian lokasi ada yang sudah mulai surut. Warga di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara melaporkan kondisi jalanan sudah kembali normal. “Saya lewat tadi sudah mulai bersih,” kata Sefti, seorang mahasiswa USU, Sabtu (2/4).

Sefti yang tinggal di sekitar kawasan kampus tersebut sebelumnya melihat genangan air mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Kejadian itu berlangsung sejak pagi hinga sore hari.
Warga Jalan S Parman Lingkungan VII, Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah juga mulai membersihkan rumah dan barang yang terkena lumpur. Warga Kelurahan Petisah Tengah, mengeluhkan pembagian bantuan sembako yang tidak merata yang dilakukan oleh kepala lingkungan, sementara warga dilarang meminta-minta sumbangan kepada pengguna jalan.

Riko, seorang warga mengatakan, pembagian bantuan sembako yang diberikan Pemerintah Kota Medan belum mereka terima. “Selama banjir ini kami hanya menerima sumbangan dari para dermawan dan pengguna jalan saja yang kami kelolah biar kami bisa makan,” katanya.

Warga juga mengeluhkan lambatnya bantuan dari Pemko yang tertahan di kepala lingkungan. “Seharus kepala lingkungan harus membagi rata bantuan berupa sembako kepada kami,”ungkapnya.

Di kawasan Medan Labuhan kemarin, genangan air yang menggenangi rumah warga sudah mulai surut dan warga mulai membersihkan rumah. Warga terpaksa menguras air yang masih ada di dalam rumah. Sebagian perabot dan perlengkapan rumah tangga yang terendam air di keluarkan dari rumah.

Rasyid, seorang warga mengatakan, air di rumahnya sudah mulai surut. “Kami sekeluarga menguras air dan membersihkan kotoran akibat banjir semalam. Kami mulai tadi pagi sudah menguras air dan langsung kami bersihkan,” ujarnya.

Dia berharap agar Pemerintah Kota Medan menanggulangi masalah banjir tersebut agar rumah-rumah warga yang berada di daerah aliran sungai (DAS) tidak mengalami banjir seperti ini lagi.
“Pemko Medan harus memperbaiki setiap tanggul sungai yang ada di Kota Medan untuk mengantisipasi banjir datang lagi,”tandasnya.

Di Komplek Pamen, Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan Baru, warga juga terlihat sedang membersihkan rumahnya. Warga meminta perhatian serius dari Pemerintah Kota Medan.
“Yang kami minta agar pemerintah setempat khususnya Pemko Medan memperhatikan nasib warga yang tertimpa musibah banjir ini. Tolong diperhatikan nasib warga ini dan pemerintah jangan tutup mata dan jangan hanya diam saja,” kata Indahyanti, seorang warga.

Nelayan Tak Melaut

Nelayan yang berada di Belawan dan Labuhan Deli juga tak melaut. Menurut data yang dihimpun di kantor DPC HNSI Medan sedikitnya ada sekitar 2.000 nelayan dan 500 boat atau kapal yang tak melaut. Pantauan wartawan koran ini puluhan kapal bersandar di aliran Sungai Deli yang berada di kawasan Belawan. Puluhan kapal tersebut menunggu air surut agar bisa melewati kolong jembatan di perbatasan antara Medan Labuhan dan Belawan.
Seorang nelayan, Anwar mengaku, tak bisa melaut. “Kalau sudah banjir pasti kami tidak bisa melaut karena kapal kami tidak bisa melewati kolong jembatan,”ujarnya.
Dia meminta kepada Pemerintah Kota Medan agar segera meninggikan jembatan sehingga meskipun banjir dan pasang besar mereka bias melintas.

Agung Laksono Batal Meninjau

Menteri Kordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp300 juta. Penyerahan tersebut langsung di berikannya di VIP Room Bandara Polonia, Medan, Sabtu (2/4) pagi sekira pukul 10.00 WIB. Bantuan uang tunai itu langsung diserahkan Menko Kesra kepada Wali Kota Medan, Rahudman Harahap.

Rencananya Mesko Kesra ini akan berencana akan meninjau langsung ke beberapa titik lokasi banjir, namun batal hal ini sebabkan Agung Laksono akan terbang ke Aceh untuk menyerahkan bantuan serupa.
“Memang rencananya beliau (Menko Kesra) akan langsung meninjau beberapa titik lokasi banjir di Kota Medan. Namun, karena beliau juga akan menyerahkan bantuan serupa di Aceh, lantas beliau batal meninjau,” tegas Wali Kota Medan, Rahudman Harahap di Polonia Medan, Sabtu (2/4). (mag-7/mag-11/mag-8/jon/rud)

Penyakit yang Menyerang Warga

  1. Diare, gejala muntah-muntah, badan lesu atau lemah, panas, tidak ada nafsu makan, darah dan lendir dalam kotoran.
  2. Iritasi, gejala gatal-gatal, kulit berwarna merah terasa panas.
  3. Demam, gejala panas mendadak tinggi, sakit kepala hebat, badan ngilu dan nyeri, mual dan muntah-muntah, syok.
  4. Flu Tulang, gejala kepala pusing , sakit pada sendi dan otot, nyeri menelan, batuk, perut tak nyaman, nyeri dibarengi mual dan muntah-muntah, demam.

Jumlah Kecamatan yang Terkena Banjir

  1. Medan Tuntungan, Medan Deli,
  2. Medan Labuhan,
  3. Medan Sunggal,
  4. Medan Baru,
  5. Medan Johor,
  6. Medan Maimun,
  7. Medan Selayang,
  8. Medan Barat,
  9. Medan Helvetia,
  10. Medan Petisah,
  11. Medan Amplas,
  12. Medan Marelan.

Jumlah Kelurahan yang Terkena Banjir

  • 28 Kelurahan yang Terparah Martubung 1960 KK, 9.636 Jiwa,
  • Pekan Labuhan 625 KK, 3.123 Jiwa
  • Sungai Mati 400 KK, 1.532 Jiwa.

Jumlah 12.224 KK, 51.882 Jiwa

Bantuan yang Telah Disalurkan

  1. Beras 16 ton
  2. Nasi 9.750 bungkus
  3. Telur 13.360 butir
  4. Indomie 2.273 kotak
  5. Air mineral 675 kotak
  6. Tenda 15 unit

Dapur Umum yang Disiapkan

  • 63 titik di 13 kecamatan

Bantuan Dari Pihak Ketiga

  • PT Musimas 400 liter minyak makan
  • PT Coca cola 100 kotak air mineral
  • PT Smart 300 liter minyak makan
  • Yayasan Kurnia 2.000 bungkus nasi
  • Yayasan Surya 5.000 bungkus nasi
  • Growth Sumatera 20 tikar
  • Gunung Gahapi ½ ton beras

Sumber: Humas dan Dinkes Pemko Medan

Harus Ada Regenerasi

Merry Putria

Presenter Merry Putria minta pengurus PSSI yang diminta mundur bisa legowo menerima desakan masyarakat. Sudah alamiah, katanya, ada proses regenerasi.

“Kalau sudah memakai nama bangsa Indonesia pasti sudah untuk kepentingan publik. Mau cari apa sih kalau sudah waktunya mengalah dan turun? Toh semua sudah ada regenerasi. Justru kalau dia bersikap seperti ini malah merusak imejnya,” ujar Merry.

Merry yakin banyak yang bisa dilakukan oleh Nurdin Halid dan pengurus yang lain setelah lengser dari pengurus sepakbola Indonesia.

“Banyak yang bisa dia kerjakan, masih banyak yang harus dia urusi. Harusnya dia berjiwa besar, melihat dengan hati nurani. Karena PSSI itu atas nama Indonesia bukan perorangan,” lanjutnya.

Wanita bertubuh jangkung ini mengatakan pemain bakal jadi korban kalau masalah ini semakin panjang.
“Banyak atlet yang bagus akhirnya ikut organisasi lain dan mereka nggak bisa masuk timnas. Padahal, itu membawa nama Indonesia, bukannya hanya memikirkan diri sendiri. Kalau pun mereka berprestasi juga membawa nama Indonesia,” kata Merry.

Selain banyak kubu, persoalan PSSI ini juga mengundang banyak kontroversi sehingga terlihat tidak sehat. “Sayang sekali, padahal olahraga itu suatu hal yang positif bukan negatif. Kalau ditanggapin seperti ini bagaimana olahraga kita mau maju,” ungkapnya. (aal/rm/jpnn)

6 Bulan Nikah, Baru Tahu Istri Laki-laki

Kenalan di Facebook

JAKARTA-Rasa bahagia Umar setelah menikah dengan gadis pujaannya, Fransiska Anastasya Octaviany, harus pupus. Setelah enam bulan mengarungi bahtera rumah tangga, pekerja pabrik itu harus menelan pil pahit. Istrinya ternyata seorang lelaki tulen.

“Mereka berkenalan berlanjut berkomunikasi melalui telepon dan bertemu. Saat bertemu yang ngaku perempuan itu memakai jilbab,” kata Kapolsek Jatiasih, AKP Darmawan Karosekali, Sabtu (2/4).
Saat bertemu itu, Fransiska yang mengaku akrab disapa Icha itu mengenakan jilbab layaknya perempuan. Saat mengenakan Jilbab, Icha memang terlihat seperti gadis yang cantik. “Ya mungkin Umar lalu jatuh cinta,” kata Darmawan.

Setelah sekitar enam bulan menikah, Umar melihat ada yang mencurigakan dari sikap istrinya. Tetangga Umar juga melihat ada yang aneh dalam diri Icha. Menurut Darmawan, postur tubuh Icha memang lebih tegap dibanding perempuan pada umumnya. “Lalu diperiksa ternyata dia memang laki-laki,” kata Darmawan.
Umar yang merasa tertipu lantas melaporkan istrinya itu ke Polsek Jatiasih. Saat ini, Icha sudah ditahan. “Kita sudah tahan dan kasusnya terus dikembangkan.

Pernikahan Umar dan Fransiska Anastasya Octaviany terjadi karena unsur keterpaksaan dan tidak enak dengan tetangganya. “Jadi sebelum Lebaran tahun lalu, Icha itu menginap di rumah Umar selama seminggu. Nah, tetangga-tetangga Umar itu kan pada protes kok cewek menginap di rumah cowok,” kata AKP Darmawan Karosekali.
Setelah dibicarakan, akhirnya tetangga-tetangga Umar menyuruh Umar dan Icha menikah. Keduanya lantas melangsungkan ijab kabul sekitar seminggu setelah hari Lebaran. Pernikahan itu dilakukan secara resmi di KUA dan dihadiri tetangga-tetangga Umar termasuk Ketua RT setempat.

“Untuk menikah itu Icha memalsukan identitasnya baik KTP maupun kartu keluarga. Saat pernikahan itu, dua orang yang mengaku sebagai orangtua kandung Icha juga datang,” kata Darmawan.

Namun ternyata dua orang yang mengaku orangtua Icha itu hanya teman Icha. Mereka hanya diminta menjadi orang tua palsu pria bernama asli Rahmat Sulistyo itu. “Mereka ternyata cuma teman Icha yang diminta menolong saja,” kata Darmawan.

Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi atas kasus ini. Sejumlah saksi adalah tetangga Umar, suami Icha.
Icha meringkuk ditahanan setelah ketahuan mengaku menjadi perempuan dengan ancaman tujuh tahun penjara. Icha telah memalsukan KTP dan Kartu Keluarga untuk menikah dengan Umar, seorang pekerja pabrik yang tinggal di Jatiasih, Bekasi.

Umar dan ‘Icha’ Rahmat menikah resmi di KUA. Umar baru menyadari istrinya ternyata laki-laki setelah pernikahan keduanya berjalan enam bulan.

Kisah cinta Umar dan Icha berawal dari situs jejaring sosial Facebook. Umar tertarik setelah melihat tampilan foto Icha yang terlihat cantik.

“Rahmat yang jadi perempuan ini membuat akun Facebook, kemudian kenalan sama Umar,” kata AKP Darmawan.
Setelah perkenalan di Facebook itu, Umar dan Icha lantas melanjutkan komunikasi melalui telepon. Keduanya kemudian kopi darat alias bertemu muka di Cibubur Juction. “Ya mungkin dari pertemuan itu Umar jatuh cinta,” kata Darmawan. Setelah pertemuan pertama itu, Icha sering berkunjung ke rumah Umar. Icha juga berkenalan dengan kedua orangtua Umar. “Mereka jadi sering bertemu dan makin dekat,” kata Darmawan. (bbs/net/jpnn)

Saksi yang Diperiksa Pengusaha Asal Jakarta

Kasus Penembakan Awie

MEDAN-Otak pelaku penembakan Kho Wi To alias Awie alias Suwito alias Wito (40) dan istrinya Lim Chi Chi alias Dora Halim (28) hingga kemarin (2/4), masih belum berhasil terungkap. Informasi yang dihimpun wartawan, polisi masih terus memeriksa tiga orang yakni berinisial A, M dan P.

“A dan M diperiksa di Mapolresta sementara P ditempat lain,” ujar sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Menurut sumber itu, kepada polisi M mengaku A merupakan suaminya. Dikatakanya, dia bersama suaminya A datang dari Jakarta dan menginap di sebuah Hotel Mewah di Medan sejak tiga hari yang lalu untuk menyaksikan show artis kesukaannya, namun tiba-tiba pihak kepolisian langsung mengamankannya dan memeriksanya.
Dijelaskanya, suaminya yang juga seorang pengusaha percetakan tidak terlibat dalam penembakan yang menewaskan pengusaha ikan dan garam itu, namun P melibat-libatkannya.

Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga saat dikonfirmasi mengatakan, masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terhadap beberapa orang saksi termasuk tiga orang yang sebelumnya diperiksa.
“Sabar ya, sabar, nanti kita akan beritahukan kepada rekan-rekan wartawan, saat ini kami sedang bekerja keras untuk segera mengungkapnya,” tegas Tagam.

Kapolsekta Medan Timur, Kompol Patar Silalahi mengaku, memang ada memeriksa seorang wanita berinisial A bersama suaminya M, warga asal Jakarta. Namun hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Mereka diperiksa di Mapolresta saat ini, namun masih sebatas diperiksa. Sampai saat ini masih didalami. Kita tunggu saja, kami juga mohon doa dari kawan-kawan,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Divisi Hak Asasi Manusia (HAM) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Ahmad Irwandi Lubis SH mengatakan bahwa terjadinya perampokan dan penembakan dengan menggunakan senjata api, karena lemahnya pengawasan intelijen polisi.

“Penembakan menyebabkan tewasnya pasangan suami istri tersebut membuktikan lemahnya pengawasan jajaran intelijen kepolisian terhadap peredaran senjata api ilegal, untuk itu kita mendesak agar jajaran kepolisian, khususnya Polda Sumut untuk segera menangkap para pelaku,” kata Irwandi.
Menurut Irwandi, deteksi dini intelijen kepolisian harus dilakukan terus menerus untuk mencari dan menemukan senjata api yang sudah terlanjur beredar di masyarakat. (mag-8/sal/smg)

Hujan Masih Terus Terjadi

Hujan masih terus terjadi di beberapa wilayah di Sumut khususnya Kota Medan. Tingginya curah hujan tentu saja membuat debit air akan semakin tinggi. Kepala Kantor BMG Wilayah I Polonia Medan Albertus Kusbagio mengatakan, hujan yang terjadi cukup ekstrim sehingga dapat menimbulkan banjir.

“Akibat hujan yang ekstrim di beberapa daerah di bagian hulu, seperti Sembahe, Tuntungan, Bahorok dan beberapa titik lainnya debit air akan mengalami peningkatan yang cukup tinggi mencapai 170 ribu liter per detik,” tegas Albertus.
Akibatnya, katanya, sungai tidak bisa menampung debit air dan akan meluap.

“Hujan diperkirakan akan terjadi dari sore hingga pagi.Tingginya curah hujan di hulu berdampak ke Kota Medan. Hal ini disebabkan dataran tinggi seperti Sembahe, Tuntungan dan Bahorok akan membuang airnya ke Medan,” tegas Albertus.
“Hujan yang terjadi kali ini tahap awal. Biasanya puncaknya di pertengahan tahun bulan Desember. Hujan yang terjadi kali ini datangnya lebih awal dari yang kita perkirakan,” tegas Albertus.

Albertus menegaskan, musim hujan akan terjadi dua kali dalam setahun yakni bulan April dan Desember.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meterologi dan Geofisika Bandara Polonia Medan, Firman mengatakan, potensi hujan local akan kembali terjadi. Hal itu akibat pemanasan udara yang tinggi. “Meski hanya hujan lokal, namun harus tetap diwaspadai,” katanya. (rud)

Stoner-Pedrosa Masih Perkasa

JEREZ- Pembalap Repsol Honda,Casey Stoner dan Dani Pedrosa masih perkasa. Keduanya akan memulai balapan MotoGP Spanyol dari posisi satu dan dua setelah menjadi pembalap dengan catatan waktu tercepat di sesi kualifikasi.
Dalam sesi kualifikasi di Sirkuit Jerez, Sabtu (2/4/2011) malam WIB, Stoner terlibat persaingan sengit dengan Pedrosa dan Jorge Lorenzo untuk memperebutkan posisi terdepan. Setelah sempat mengakui keunggulan kedua pesaingnya itu di tengah jalannya kualifikasi, Stoner akhirnya mampu mengalahkan  Pedrosan dan Lorenzo.

Catatan waktu yang dibukukan pembalap Honda asal Australia itu adalah satu menit 38,757 detik. Usai mencatatkan waktu terbaik, Stoner sempat mengalami insiden ketika dia terjatuh dari tunggangannya. Tapi dia terlihat tak mengalami cedera serius dari kejadian tersebut.

Sementara itu waktu yang ditorehkan Pedrosa, yang membuatnya akan memulai balapan dari posisi dua, adalah satu menit 38,915 detik. Pembalap tuan rumah itu unggul sangat tipis atas Lorenzo yang berada di belakangnya dengan waktu satu menit 38,918 detik.

Gap waktu antara tiga posisi terdepan tidak terlalu jauh. Sebab, juara dunia Jorge Lorenzo (Yamaha), yang akan start dari posisi tiga, hanya berselisih tipis 0,161 detik dengan Stoner. Dari hasil ini bisa dipastikan bakal terjadi pertarungan ketat pada balapan nanti, antara tiga pebalap yang menempati grid pertama tersebut.
Tim Yamaha juga memberikan sinyal bakal menjadi ancaman bagi Honda pada seri kedua MotoGP 2011 ini. Sebab, di belakang duo Repsol Honda tersebut ada dua pebalap Yamaha, menyusul keberhasilan Ben Spies berada di posisi empat.

Hasil buruk justru diraih Valentino Rossi, karena dia terpuruk di urutan 12. Padahal, pebalap Ducati ini sudah menunjukkan tanda-tanda bakal kompetitif di salah satu sirkuit favoritnya tersebut—Rossi sudah enam kali juara kelas premier di Jerez, karena selama tiga kali latihan bebas, dia berturut-turut menempati posisi 3-5-6.

Tampaknya, kecelakaan di Tikungan 8 pada awal sesi kualifikasi ini yang membuat performa The Doctor menjadi menurun. Ban juga mungkin menjadi salah satu faktor penghambatnya untuk mencatat waktu terbaik, karena dia sempat menggantinya pada empat menit menjelang sesi kualifikasi usai. Tetapi ketika kembali lagi ke lintasan, juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut tak mampu berbuat apa-apa sehingga dia kembali lagi ke garasi Ducati.
Marco Simoncelli, yang memasang target naik podium nomor tiga di Jerez, hanya mampu berada di posisi lima. Tetapi catatan waktunya masih lebih baik dari pebalap ketiga Repsol Honda, Andrea Dovizioso, yang menempati posisi enam.

Posisi selanjutnya ditempati Randy de Puniet (Pramac Racing), duo Yamaha Tech 3 Colin Edwards dan Cal Crutchlow, serta Hiroshi Aoyama (Gresini Honda), yang melengkapi komposisi 10 besar kualifikasi di GP Spanyol ini.
Bagi Stoner, keberhasilannya menempati pole membuka peluangnya untuk meraih kemenangan pertama di Jerez. Pasalnya, dari sembilan kali tampil di sini (untuk semua kelas), dia baru satu kali naik podium nomor tiga bersama tim Ducati pada musim 2009. (net/bbs/jpnn)