27 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15418

Lawan Sedang Krisis

MEDAN- Krisis finansial yang melanda klub-klub sepakbola tanah air terus berlanjut. Kali ini menimpa PS Bengkulu, calon lawan PSMS di Stadion Teladan, Rabu  (6/4/11) besok. Bahkan beredar kabar PS Bengkulu bakal mundur dari kompetisi. Kabar tersebut memang kian kencang beredar mengingat krisis berkepanjangan yang dialami tim yang baru promosi itu.

Para pemain sebelumnya menyatakan mogok main karena gaji yang belum dibayarkan selama tiga bulan sejak Desember. Kondisi kas yang nihil juga tidak memungkinkan untuk melanjutkan kompetisi. PT Liga Indonesia (LI) saat dikonfirmasi mengenai hal ini belum mengetahui secara pasti kabar tersebut. Melalui Manajer Kompetisi PT LI, Darwis Triatmoko, pihaknya belum mendapatkan keterangan resmi mengenai hal tersebut.

“Baru sebatas kabar. Tapi kita (PT LI, Red) belum menerima keterangan resmi dari PS Bengkulu. Artinya PS Bengkulu saat ini masih kita anggap mengikuti kompetisi,” ujarnya. Jika memang PS Bengkulu mundur, dampaknya juga dirasakan klub-klub lainnya. Kubu PSMS yang mendengar kabar ini juga melihat adanya sedikit keuntungan.

“Kalau memang mereka mundur sebenarnya kita tidak rugi. Karena kita kan tidak memperoleh poin dari Bengkulu, Sebaliknya malah menguntungkan karena klub-klub pesaing yang menang dari Bengkulu dikurangi nilainya tiga poin. Semakin ketat di klasemen,” ujar pelatih PSMS, Suharto. (net/jpnn)

Kepergok Pemilik Motor

Naas benar nasib Dedi Trisdianto (23), warga Desa Tanjung Gusta dan Alamsyah Saragih (34), warga Jalan Balai Desa, Medan Sunggal. Pasalnya, saat ingin mencuri sepeda motor Mio BK 6694 SZ, mereka dipergoki pemiliknya.

Akibatnya, mereka pun tertangkap warga dan dipukuli hingga babak belur.

Ceritanya, Senin (28/3) siang sekira pukul 11.30 WIB, Dedi dan Alamsyah lewat di depan rumah Chairiah (43), warga Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli. Mereka melihat sepeda motor Mio terparkir di depan teras. Saat itu, suasana rumah sedang sepi.

Merasa ada kesempatan, keduanya pun mendekati sepeda motor itu dan mencongkel kunci kontak Mio itu. Naasnya, di saat bersamaan, pemilik motor keluar dan memergoki kedua pemuda ini. Chairiah langsung berteriak maling.
Spontan, warga berhamburan dan berusaha menangkap kedua pelaku. Karena terkepung, kedua pelaku tak mampu melarikan diri. Tanpa ampun, warga yang emosi memukuli kedua pemuda itu hingga babak belur. Puas memukuli, warga pun menyerahkan kedua tersangka ke Mapolres Pelabuhan Belawan.(mag-11)

Pembangunan Bakal Tersendat

MEDAN- Pembangunan Kota Medan tampaknya bakal tersendat. Pasalnya, hingga akhir triwulan pertama 2011, Daftar Penggunaan Anggaran (DPA) belum juga ditandatangani Wali Kota Medan.
“DPA belum ditandatangani sampai sekarang, jadi pengerjaan infrastruktur belum bisa dilakukan. Saya juga sedang menunggu penandatanganan DPA itu,” kata Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan Gunawan Surya Lubis ketika ditemui wartawan koran ini di Kantor Wali Kota Medan, Senin (28/3).

Menurut Gunawan, jika DPA tersebut belum ditandatangani, maka pihaknya belum dapat melakukan pekerjaan seperti perbaikan atau pembangunan jalan, drainase dan infrastruktur lainnya. Gunawan juga menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) dan Keputusan Presiden (Keppres), jika DPA tidak ditandatangani, maka pelaksanaan proyek bisa diundur. “Kemungkinkan DPA selesai pada April nanti, setelah itu proses tender 45 hari kerja. Jadi, sekitar Juni baru pembangunan bisa dilaksanakan,” bebernya.

Saat hal ini dikonfirmasi kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap, dia membantah. Menurut Rahudman, dia telah menandatangani DPA tersebut, sehingga setiap SKPD sudah bisa melaksanakan tender lelang barang dan jasa secara terbuka. “Tidak benar kalau DPA belum ditandatangani, sekarang sudah selesai. Siapa yang bilang DPA belum ditandatangani?” katanya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Medan Ikrimah Hamidy menyatakan, seharusnya Pemko Medan lebih cepat menyelesaikan DPA, sebab sejak disahkanya APBD Pemko Medan tahun anggaran 2011 pada Januari lalu, sudah seharusnya bisa dilaksanakan pembangunan pada April ini. “Tapi, sekarang aneh kalau DPA juga belum ditandatangani. Harusnya Wali Kota Medan lebih tegas dan segera mungkin menyelesaikannya,” katanya. (ril)

Suarez-Carrol Obat dari El Nino

LIVERPOOL – Kepergian Fernando Torres ke Chelsea diakui sang kapten Liverpool Steven Gerrard sempat memukul pemain dan fans. Namun sekarang tidak lagi usai kedatangan pemain baru Luis Suarez-Andy Carrol di Liverpool.”Kami merasa sedikit terpukul saat dia menyatakan ingin pergi. Suporter ingin dia bertahan, kami juga ingin dia bertahan karena dia pemain top. Tapi dia sudah membuat keputusan dan kami harus menghormati itu,” sahut Gerrard menyahuti kepindahan Torres ke Chelsea.

Sejak diboyong dari Atletico Madrid tahun 2007 lalu Torres langsung jadi andalan lini depan Liverpool. The Reds (sebutan Liverpool) bahkan seperti mengalami ketergantungan pada striker asal Spanyol itu, yang membuat mereka kerap tampil buruk bila El Nino (julukan Torres) tak main.

Maka tak mengherankan kalau kepergian Torres ke The Blues (sebutan Chelsea) di musim dingin lalu membuat kubu Liverpool patah hati. Sebuah kondisi yang tak akan lama dirasakan pihak The Kop (sebutan Liverpool) karena mereka berhasil memboyong dua striker top sebagai penggantinya: Andrew Carroll dan Luis Suarez.”Suarez baru bermain dalam beberapa laga, tapi kami tahu kalau dia akan menjadi pemain top. Berlatih dan bertanding bersamanya di kesempatan pertama saya bisa lihat kalau dia kuat dan punya skill bagus, tapi Fernando juga menakutkan di kesempatan pertamanya berlatih,” lanjut Gerrard di Telegraph.(net/jpnn)

Pabrik Amunisi Yaman Meledak, 110 Wanita dan Anak-anak Tewas

SANAA – Sebuah ledakan hebat pada pabrik amunisi di kawasan selatan Yaman, menggemparkan warga Kota Jaar, Provinsi Abyan, Senin (28/3). Semula, dilaporkan 78 orang tewas akibat ledakan di pabrik yang sempat diduduki kelompok militan Al Qaidah dan dijarah warga setempat pada Minggu (27/3).

Tetapi, dokter di sebuah rumah sakit menginformasikan bahwa korban tewas telah mencapai sedikitnya 110 orang. Korban tewas itu termasuk perempuan dan anak-anak. Namun, korban jiwa terbanyak adalah laki-laki.
“Kemungkinan besar jumlah korban tewas akan terus bertambah,” ungkap Nasser al-Mansari, seorang pejabat setempat, dalam wawancara dengan Agence France-Presse (AFP).

Ledakan itu terjadi saat aparat sedang memeriksa bagian dalam pabrik. Beberapa warga juga berada di sana untuk mencari sisa-sisa amunisi dan senjata yang tertinggal. Tiba-tiba, sebuah ledakan mengguncang pabrik tersebut. Puluhan orang di dalamnya pun terpental ke udara. Pabrik amunisi itu sontak berubah menjadi lautan darah.
Serpihan tubuh para korban berceceran. Warga yang tinggal dekat pabrik amunisi itu pun panik. Mereka berhamburan ke luar rumah dan menjauhi lokasi ledakan. Sebaliknya, polisi dan militer langsung dikerahkan ke tempat kejadian.

Hingga tadi malam, petugas belum bisa membeber penyebab ledakan tersebut. Tidak jelas apakah ledakan itu berasal dari bom, amunisi yang masih tersisa di dalam pabrik, ataukah ranjau yang sengaja dipasang Al Qaidah di lokasi tersebut. Tetapi, kuat dugaan ledakan itu merupakan ketidaksengajaan.

Bisa jadi ledakan tersebut dipicu oleh warga atau aparat yang emeriksa sisa amunisi di sana.
Sejak Minggu lalu, Jaar dan kota-kota sekitar menjadi target Al Qaidah.
Hal itu terjadi setelah sekitar 30 pria bersenjata dan mengenakan penutup kepala menyerbu pabrik amunisi. Mereka lantas mengambil senjata dari pabrik tersebut.

Selanjutnya, mereka melarikan diri dengan menumpang empat mobil. Tidak lama kemudian, beberapa warga datang ke pabrik dan menjarah senjata serta amunisi yang tersisa.

Di Yaman, membawa senjata justru memberikan gengsi bagi warga. Karena itu, tidak heran jika di negara yang berpenduduk sekitar 24 juta jiwa tersebut hampir seluruh pria dewasa memiliki senjata.
Kepemilikan senjata di negeri yang sedang digoyang protes anti pemerintah itu mengundang keprihatinan Amerika Serikat (AS).

Apalagi, Al Qaidah Semenanjung Arab (AQAP) punya pengaruh kuat di sana.
“Saya rasa itu masalah yang cukup serius. Sebab, AQAP dan cabangnya sangat aktif di wilayah tersebut,” kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates.

Dia khawatir revolusi sipil yang terus bergulir di Yaman berujung pada lengsernya Presiden Ali Abdullah Saleh. Sebab, selama ini, rezim Saleh lah yang mendukung AS dalam kampanye antiteror di Yaman dan Semenanjung Arab. (ap/afp/hep/dwi/jpnn)

Muntari Provokasi Three Lions

MESKI hanya melakoni pertandingan pemanasan, namun psywar tetap dilancarkan kubu Ghana. Ini dilakukan oleh pemain paling senior di kubu tim Bintang Hitam, Suley Muntari.

Menurut Muntari, selain Capello, pria lain yang layak menangani The Three Lions adalah Harry Redknapp
Memang Fabio Capello hanya diberi tugas menukangi The Three Lions hingga Euro 2012. “Harry akan mendapat kemudahan menjadi pelatih Inggris,” kata Muntari kepada Daily Mail seperti dikutip Goal, Senin (28/3).
Muntari pernah bekerja sama dengan Redknapp saat dirinya bermain di Portsmouth, dan sukses memenangkan Piala FA. Setelah itu, Muntari hengkang ke liga Italia dan bermain untuk Inter Milan. Saat ini dia bermain untuk Sunderland dengan status pinjaman.

Pengalaman bekerja dengan Redknapp, yang kini menjadi pelatih Tottenham Hotspur, membuat Muntari yakin, bahwa mantan bosnya itu bisa membawa atmosfir positif  di tubuh tim Inggris.
“Dia bisa membawa kebersamaan ke dalam skuad. Dia manajer dambaan pemain, dia seperti sosok seorang ayah,” kata Muntari memuji. (net/jpnn)

Pendataan JPKMS Amburadul

Data penerima kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat (JPKMS), yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Medan ternyata belum valid. Hal ini dikemukakan sendiri oleh Wali Kota Medan Rahudman Harahap, saat menerima audiensi pengurus DPD PKS Kota Medan di ruang kerjanya, Jum’at (25/3) lalu.

Menyikapi hal itu, anggota Komisi B DPRD Kota Medan Salman Alfarisi Lc MA menilai, ketidakvalidan data tersebut tak terlepas dari buruknya sistem pendataan yang diterapkan Pemko Medan. Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos dengan Salman Alfarisi, kemarin (28/3).

Bagaimana menurut Anda pendataan peserta JPKMS yang dilakukan Pemko Medan?
Pendataan yang dilakukan pemko benar-benar amburadul. Sebenarnya, ini sudah terlihat sebelum memasuki tahun 2011lalu. Kita sudah melihat sistem pendataan yang diterapkan akan menghasilkan data yang tidak baik. Apalagi, sebelum disahkannya anggaran pemutakhiran data, Dinkes pun tak menyampaikan secara gamblang data-data yang akurat. Jadi berawal dari situ. Ternyata benar, Wali Kota Medan mengakui itu. Dan melimpahkan kesalahan kepada kepling.

Menurut Anda, apa layak kepling disalahkan?
Kepling hanya bekerja sesuai instruksi dari Pemko Medan dalam hal ini Dinas Kesehatan. Jadi apa yang disampaikan dinas kesehatan dalam sosialisasi yang dilakukan, itu yang diterapkan para kepling. Jika kepling disalahkan, berarti arahan dari Dinkes tidak jelas. Namun begitu, apapun ceritanya kesalahan tetap di pemko dan ini sudah terjadi sejak awal.

Menurut Anda, apa saja yang menyebabkan data JPKMS tidak valid?
Kepling melakukan pendataan berdasarkan kriteria yang disampaikan Dinkes, sehingga ruang lingkup kerjanya terbatas. Ini jugalah yang menyebabkan tidak semua warga miskin terdata. Apalagi, kriteria warga miskin dalam mendata peserta JPKMS mengikuti kriteria Jamkesmas, sehingga warga miskin yang akan didata sudah tertampung dalam Jamkesmas.

Selain itu, sistem pemutakhiran datanya juga tidak sistemik dan tidak menyelesaikan masalah. Karena masalah yang terjadi dalam pendataan itu diantaranya, tumpang tindih data dan tidak terdatanya warga miskin secara menyeluruh yang tidak masuk dalam data itu. Karena, masih banyak warga miskin yang tak terdata.

Lalu menurut Anda, apa yang harus dilakukan Pemko agar data JPKMS ini bisa valid?
Pertama, pemko harus memperjelas kriteri warga miskin di Kota Medan. Artinya, kriteria BPS dan Jamkesmas tidak sesuai jika diterapkan dalam pendataan JPKMS ini. Karena, kita tinggal di perkotaan, bukan dipedesaan.
Kedua, data ulang lagi warga miskin yang tidak masuk dalam kepesertaan berdasarkan kriteria warga miskin Kota Medan yang sudah dirumuskan tadi.

Ketiga, Pemko Medan harus melakukan pengembangan sistem administrasi kependudukan. Karena, ini sangat berpengaruh, apalagi sistem administrais kependudukan kita masih amburadul.(*)

Bonaran Terus Digoyang

KPK Didesak Menangkap

JAKARTA- Bupati Tapanuli Tengah terpilih, Bonaran Situmeang terus digoyang. Sekelompok massa yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Cinta Keadilan (GMCK) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Aksi yang dipimpin Taswin ini mendesak KPK untuk mengusut dugaan keterlibatan Bonaran Situmeang dalam perkara Anggodo Widjojo.

Aksi yang diikuti sekitar 50-an massa itu menarik perhatian wartawan yang biasa meliput di KPK. Pasalnya, mereka semua membawa payung yang ditempeli tulisan-tulisan yang mengecam Bonaran. Selain itu, mereka juga membawa parcel yang ditujukan ke Ketua KPK, Busyro Muqoddas.

Uniknya, isi parcel antara lain telur ayam kampung, madu, jamu, dan sejumlah minuman penambah energi. “Dengan payung kami harapkan KPK tidak gampang terguyur pengaruh-pengaruh intervensi. Telur dan madu agar KPK punya kekuatan mengusut keterlibatan Bonaran dalam kasus Anggodo,” cetus M Romadhon, salah seorang aktifis saat berorasi.

Parcel lantas diserahkan ke pimpinan KPK, melalui staf Bagian Humas KPK, Yuyuk Andria. Mereka juga menitipkan surat untuk Busyro Muqoddas.

“Bersama surat ini, kami dari Gerakan Masyarakat Cinta Keadilan (GMCK) menyampaikan surat kepada Bapak Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mana agar KPK bersikap cepat untuk menangkap Raja Bonaran Situmeang,” demikian alinea pertama surat itu.

Alasan mereka seperti tertuang dalam surat itu,” Raja Bonaran Situmeang dalam hal ini jelas-jelas terlibat turut serta melakukan tindakan melawan hukum yaitu sutradara pembuatan BAP dan atau mengitervensi pembuatan BAP perkara Anggodo.”

Entah terkait dengan perkara sengketa pemilukada Tapteng yang sedang ditangani MK atau tidak, yang jelas aksi kemarin juga menekankan masalah dugaan keterlibatan Bonaran di perkara yang sempat menghebohkan itu.
Seperti diberitakan, dalam persidangan perdana sengketa pemilukada Tapteng di gedung MK, Jumat (25/3), pasangan Dina Riana Samosir- Hikmal Batubara meminta hakim MK memutuskan pemilukada ulang dan mencoret pasangan Raja Bonaran Situmeang. Alasannya, dalam putusan perkara Anggodo Widjojo, nama Bonaran disebut sebagai pihak yang ikut ‘bersama-sama’.

“Kami memohon kehadapan Mahkamah Konstitusi yang memeriksa perkara agar mendiskualifikasi Raja Bonaran Situmeang SH.,M.Hum sebagai Calon Bupati dalam Pemilukada Kabupaten Tapanuli Tengah periode Tahun 2011-2016,” ujar Bambang Widjojanto, kuasa hukum Dina-Hikmal saat itu. (sam)

Tepis Tiki Taka

AMSTERDAM – Playmarker Belanda Wesyle Sneijder tidak senang mendengar komentar pakar bahwa gaya permainan Belanda saat mengalahkan Hungaria 4-0 Jumat kemarin, sama dengan cara bermain Barcelona yang beken dengan sebutan tiki taka.

“Saya tidak ingin membandingkan gaya kami dengan gaya Barcelona. Anda tidak bisa membandingkan gaya kami dengan apapun. Kami bermain selayaknya De Oranje,” tegas Sneijder kepada OnsOranje, seperti dikutip Goal, Senin (28/3).

Belanda tampil menawan dalam laga itu. Gol Rafael van der Vart tercipta melalui asis Sneijder membuka kemenangan De Oranje. Tiga gol lain disumbang Dirk Kuyt, Ibrahim Affelay dan Robin van Versie.
Snejider mengaku sedikit terkejut Belanda bisa tampil begitu dominan. Ya, Belanda menguasai 57 persen penguasaan bola sementara Hungaria hanya 43 persen.

“Saya tidak bisa ingat kapan kami bermain seperti ini sebelumnya. Kami menikmati penguasaan bola yang panjang dan bahkan dalam satu titik bisa menguasai bola selama lima menit. Saya sungguh menikmati permainan. Tim ini memiliki kemampuan untuk bermain sepakbola yang sangat baik dan itu yang kami lakukan,” ujarnya Bangga.
Sayangnya, menjamu Hungaria dalam lanjutan babak kualifikasi Euro 2012 yang berlangsung dini hari nanti di Amsterdam Arena, De Oranje bakal kehilangan gelandang senior Mark van Bommel akibat cedera paha.
Van Bommel sendiri sudah meninggalkan pusat latihan Belanda dan pelatih Tim Oranye Bert van Marwijk, akan menyiapkan pemain pengganti Bommel.

Sebelumnya, saat bertandang ke markas Hungaria tiga hari lalu, gelandang milik AC Milan itu pun sudah diparkir akibat masalah yang sama.

Selain absen melawan Hungaria, mantan gelandang Bayern Munich ini juga akan absen di laga Derby della Madonnina melawan Inter Milan di San Siro, yang akan digelar pekan depan.
Belanda saat ini duduk di peringkat teratas kualifikasi Euro 2012 Grup E dengan poin 15 dari lima pertandingan. Sementara Hungaria menempati peringkat kedua dengan poin sembilan hasil dari tiga kali menang dan dua kali kalah. (bbs/jpnn)

Banjir Bandang Hantam Ciamis, 4 Dusun Hancur, 1 Tewas

CIAMIS-Banjir bandang menghancurkan empat dusun dan menewaskan satu orang di Desa Padamulya, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Senin (28/3) sekitar pukul 14.35 WIB.

Ribuan warga yang terpaksa mengungsi karena dikhawatirkan terjadi banjir susulan serta kemungkinan tanah longsor di bagian kaki Gunung Sawal. Satu bocah juga dinyatakan hilang. Korban tewas teridentifikasi bernama Ikin (75), warga sekitar kali Ciarus, Desa Padamulya. Sementara bocah lima tahun yang hilang hingga kini masih belum diketahui.

Empat dusun yang hancur diterjang banjir bandang tersebut adalah Kampung Sada Kaler, Sada Kidul, Ciawitali dan Depok. Di bawah guyuran hujan lebat warga yang diliputi kepanikan tidak sempat menyelamatkan harta benda, mereka hanya beberapa barang dan baju yang melekat di tubuhnya. Banjir bandang juga menyebabkan ratusan rumah warga hancur.

Tidak kurang seratus lima puluh hektar areal persawahan juga hancur. Sawah yang sebelumnya subur, berubah menjadi ladang lumpur disertai batu besar. Sampai saat ini warga mengungsi di beberapa lokasi yang dinilai aman, yaitu Balai Desa Sidamulya, P2B, serta beberapa rumah warga dan masjid yang lokasinya aman, sekitar dua kilometer dari lokasi.

Diduga banjir bandang tersebut akibat bukit Gunung Sawal tidak mampu menahan beban setelah menutup longsoran bukit tersebut menimbun aliran Sungai Ciharus. Air hujan yang tertampung dalam cekungan bukit kemudian longsor membawa material air dan batu serta lumpur. Sampai saat ini belum ada warga yang berani menuju lokasi longsoran, sebab dikhawatirkan masih terjadi longsor susulan.

‘’Sebelum datang banjir ada suara gemuruh sangat keras, rumah saya juga bergetar. Saya tidak sempat membawa barang, yang penting menyelamatakan diri dan keluarga dulu,’’ ungkap Siti Maeroh dan Ainun yang sedang mengungsi di masjid desa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis, Odang Widjaja Ruhiyat mengatakan, sampai saat ini lebih fokus penyelamatan warga. Sedangkan kerugian materil, masih belum ditangani. Dia juga mengatakan segera membangun daput umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. (net/bbs/jpnn)