28 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15430

Jejak Pengebom Terus Diburu

JAKARTA- Tim khusus Densus 88 Mabes Polri  terus mengejar jaringan pengebom buku Utan Kayu. Sudah 11 hari sejak pengiriman paket maut ke empat tokoh  15 Maret lalu. Empat sasaran kelompok ini adalah Ulil Abshar Abdala, Gories Mere, Yapto Soeryosumarno, dan Ahmad Dhani.

Teknik penyelidikan yang digunakan merujuk pada bom signature (ciri khas bom), identifikasi kurir, dan pemeriksaan saksi mata. Keterangan yang diperoleh dari para mantan teroris yang kini mendekam di tahanan juga semakin memperjelas arah pengungkapan kasus.  “Persentasenya sudah 80 persen, sebentar lagi akan terungkap,” kata seorang perwira analis yang ikut dalam penyelidikan kasus ini kemarin (26/03). Meski hari Sabtu, seluruh tim terus bekerja. Satu unit, yakni crisis response team (crt) unit dibekali dengan peralatan taktis siap sergap juga sudah disiagakan.  Dalam setiap penangkapan tersangka teror, tim yang bergerak di garda depan adalah CRT. Sedangkan, para pemburu biasanya justru akan ‘menghilang’ sementara waktu untuk mengaburkan identitas mereka. Dari hasil analisa bentuk, bahan, dan rakitan bom, tipe bom buku adalah pekerjaan kelompok eks Poso.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menolak berkomentar soal perkembangan penyidikan. “Itu membahayakan tim di lapangan,” kata Boy. (rdl/jpnn)

Didik Anak Sesuai Bakatnya

MEDAN- Sistem pendidikan di Indonesia sudah sangat kuno dibanding negara lain. Dimana di beberapa negara, reformasi pendidikan sudah terjadi di awal 1990-an. Dimana anak tidak lagi dididik berdasarkan kurikulum, melainkan sesuai dengan minat dan bakat anak tersebut.

Demikian dikatakan praktisi pendidikan berbasis Multiple Intelegience dan Holistic Learning dan pembicara tetap program pendidikan dan keluarga di Smart FM Radio, Ayah Edy dalam seminar bertajuk Design Our Child Success Right Now di Hotel Arya Duta, Sabtu (26/3).

Menurut Ayah Edy, selama ini sekolah kita mengenal sistem pendidikan, dimana seorang siswa harus dapat menguasai semua pelajaran. Sehingga anak tersebut harus membagi konsentrasinya terhadap berbagai mata pelajaran tersebut. “Hal ini akan membuat seorang murid tidak akan mengenal dan mengetahui apa yang disukai dan yang paling dikuasainya. Padahal kesuksesan seseorang itu hanya pada 1 bidang saja, bukan hanya berbagai bidang,” katanya.
Selain itu, lanjut Ayah Edy, paradigma masyarakat yang menyatakan, belajar untuk mencari duit dan kepintaran berdasarkan ranking di sekolah juga sangat menjadi beban anak. Karena si anak harus memaksakan diri untuk melakukan kegiatan yang disukai oleh orangtuanya, bukan atas keingginannya sendiri. Karena itu, prinsip yang seperti ini yang harus dikuburkan, sehingga seorang anak dapat menentukan apa yang diinginkannya.

Ayah Edy menyatakan, saat ini tren pendidikan yang berlaku di Indonesia adalah “Full Day”, dimana dari pagi hingga sore hari, anak berkutat pada pelajaran, setelah itu belajar di Bimbel (Bimbingan Belajar), sampai di rumah, orangtua akan bertanya “apakah sudah menyelesaikan PR?”. Tanpa disadari oleh si anak dan orangtua, hal ini akan menjadikan si anak kehilangan atas keahlian alami yang diberi Tuhan sejak lahir. (mag-9)

Sindikat Pemalsu BPKB Otaknya Suami Istri

MAPOLDASU- Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terus melakukan penyelidikan guna mengungkap jaringan pemalsu Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) di Sumatera Utara.

Hal ini menyusul dengan terbongkarnya sindikar pemalsu BPKB di komplek Perumahan Grand Harjosari, Jalan Garu 2, Medan Amplas, Jumat (25/3) pukul 11.30 WIB.

“Kita sedang melakukan pengembangan. Tersangka yang telah kita amankan saat ini masih dalam penyelidikan. Jika masih ada sindikat lainnya, akan kita kejar,” kata Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Hery Subian Sauri saat dihubungi wartawan koran ini, Sabtu (26/3) siang.

Dijelaskannya, untuk menghempang sindikat pemalsu BPKB antar provinsi, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian antar daerah di tiap-tiap provinsi. “Kalau jejaringnya antar provinsi, kita akan berkoordinasi dengan polda-polda lainnya. Tapi, jika jejaringnya antar kabupaten, maka kita instruksikan kepada jajaran Poldasu untuk mengungkapnya,” tambahnya.

Disebutkan Hery, dari enam tersangka yang diamankan, otak pelakunya adalah pasangan suami istri yakni Harun SE (34) dan Suryaningsih (32). “Ya, otak pelakunya pasangan suami istri itu,” tegasnya.
Sementara, Direktur Lalu Lintas Poldasu Kombes Pol Bambang Sukamto menyarankan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli kendaraan bermotor (ranmor). “Kalau ragu, bisa langsung cros cek ke kepolisian, bermasalah atau tidak ranmor yang akan dibeli,” katanya.(mag-8)

Kami tak Seperti Gayus…

MEDAN- Direktorat Jenderal (Dirjend) Pajak Sumatera Utara menggelar sosialisasi kepada jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Jalan Danau Singkarak, Kecamatan Medan Barat, Sabtu (26/3) sore pukul 15.00 WIB. Dalam sosialisasi tersebut, Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat Djahotman Saragih mengatakan, kalau mereka tidak sama dengan Gayus Tambunan.

“Kami tidak sama seperti Gayus Tambunan. Jika merasa ragu membayar pajak kepada petugas pajak, silakan bayar pajak melalui bank, agar tidak ada yang menggelapkan,” kata Djahotman. Dijelaskanya, pembayaran pajak melalui bank jauh lebih efektif dan tidak ada unsur penggelapannya. “Langsung saja bayar ke bank, pajaknya pasti aman,” tegasnya lagi.

Sementara itu, PP Humas Kanwil DJP Sumut I Jhonny Wilson Purba mengatakan, sosialisasi pajak ini untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya membayar pajak untuk kemajuan pembangunan. “Kalau tidak ada pajak dari masyarakat, tidak akan ada pembangunan. Negara ini kan hidup dari pajak, jadi warga harus sadar akan pajak,” kata Jhonny.

Menurut Jhonny, sosialisasi melalui gereja ini merupakan yang pertama dilakukan. Dia berharap, lewat sosialisasi ini masyarakat lebih sadar akan pentingnya membayar pajak. “Harapanya, dengan sosialisasi ini masyarakat lebih peduli membayar pajak untuk kemajuan negera ini,” lanjutnya.(mag-8)

Penangkapan Panitera Pengganti Edi Suhairi SH Ketua PN Ngaku tak Tahu

MEDAN- Ketua Pengadilan Negeri (PN) Medan Panusunan Harahap SH mengaku belum tahu Panitera Pengganti PN Medan Edi Suhairi SH ditangkap Dir Reskrim Polda Sumut terkait dugaan pemerasan di Jalan Gatot Subroto Medan, Jumat (25/3) lalu.

“Saya belum tahu perihal penangkapan itu. Namun saya akan mencari tahu, dalam perkara apa panitera pengganti itu ditangkap. Polisi juga belum ada mengabari saya perihal penangkapan ini,” kata Panusunan Harahap kepada wartawan, Sabtu (26/3). Namun, Panusunan Harahap, berjanji akan menindak oknum tersebut jika terbukti, melakukan pemerasan pada keluarga terdakwa dalam perkara narkoba.

“Jika benar oknum itu ditangkap dalam perkara pemerasan, kita akan tindak. Kita akan laporkan kepada pimpinan agar yang bersangkutan ditindak sesuai peraturan dan undang-undang,” tegasnya.

Diketahui, Eddy Suhairi SH, warga Jalan Amal Luhur No 68 B Medan ditangkap petugas Direktorat Reskrim Poldasu atas laporan Syarifah Hazanah (50), warga Jalan Gatot Subroto Medan, keluarga terdakwa kasus narkoba yang saat ini masih sidang di Pengadilan Negeri Medan. Panitera pengganti ini dilaporkan karena meminta uang pada pelapor, sebesar Rp100 juta untuk biaya pengurusan pengurangan hukuman di PN Medan. Selain mengaman tersangka, polisi juga menyita uang tunai sebesar Rp50 juta yang dibungkus dalam tas plastik.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Subian Sauri saat dihubungi wartawan koran ini mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Panitera PN Medan tersebut berikut barang nukti berupa uang Rp50 juta yang masih dibungkus rapi serta rekaman pembicaraan dan rekaman gambar transaksi dengan keluarga terdakwa.

“Masih kita lidiklah, bersama barang buktinya berupa rekaman suara dan gambar transaksinya, panitera itu minta Rp100 juta tetapi uang mukanya masih Rp50 juta, sementara uang itu diberikan untuk kebebasan terdakwa,” ujar Hery. (rud/mag-8)

Alumni Tim Sumut Dominasi MFC 2011

MEDAN-Para pemain yang sempat memperkuat tim putri Sumut pada Kejurnas sepak bola wanita beberapa waktu lalu, benar-benar mendominasi Medan Futsal Competition (MFC) 2011, yang hari ini memasuki babak semifinal dan final.
Nah, pada gelaran MFC 2011 kali ini seluruh pemain Sumut yang menempati peringkat empat nasional itu bermain pada empat tim berbeda yakni Ceto, UKM Unimed, Goosebams dan Disporasu.

Artinya, hari ini (26/3) seluruh pemain akan saling mengalahkan untuk bisa melangkah ke babak final yang rencannya digelar sore hari. Pada semifinal nanti Ceto akan menghadapi rekan-rekannya yang berasal dari UKM Unimed, sedangkan Goosebams akan menjajal Disporasu.

Untuk kategori SMA/ Sederajat, tim unggulan SMAN 1 Medan akan menghadapi SMA Dharma Karya Deli Serdang, sedangkan SMAN 7 Medan coba menantang SMAN 15 Medan.

Banyak yang memprediksi jika SMAN 1 Medan yang meraih medali perunggu pada ajang KIT Futsalismo tingkat nasional, serta menempati peringkat kedua Liga Futsal Amatir (LFA) Sumut 2011 mampu melangkah ke babak final dan menunggu pemenang antara SMAN 7 Medan kontra SMAN 15 Medan.
Rencananya, acara penghormatan pemenang MFC 2011 akan berlangsung di Kantor Wali Kota Medan, beberapa hari setelah even ini selesai. (jun)

Tarik Mopen dengan Gigi

SIMALUNGUN- Saidi (41) warga Dusun Negeri Kahean, Nagori Negeri Kahean, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Simalungun bikin heboh. Pria bertubuh kekar dan sudah mempunyai dua orang anak ini bisa mengandalkan giginya untuk urusan pekerjaan.

Termasuk mengangkat 3 jerigen air berat berat 25 liter sekaligus.Namun yang paling menakjubkan lagi, Saidi bisa menarik mopen (angkutan kota) SKB dengan giginya di depan SMKN III Pematangsiantar.

“Kalau latihan khusus tidak ada sama sekali. Tapi kekuatan gigi ini sudah pernah terjadi waktu saya berusia 15 tahun dan masih sekolah. Ayah saya pernah menyuruh untuk mengangkat sepeda dengan menggunakan gigi. Semula saya tak yakin bisa melakukannya. Tapi setelah dicoba, akhirnya berhasil. Tidak ada trik khusus melakukannya,” kata Saidi.

Ditambahkannya, selain Saidi, abang-abangnya yang lain juga pernah disuruh coba oleh orangtua mereka mengetes kekuatan gigi masing-masing. Namun hanya anak ke-5 dari 8 bersaudara ini saja yang berhasil.

“Abang saya aja tak bisa melakukannya waktu disuruh ayah. Cuma saya yang berhasil dan masih bisa sampai sekarang. Hanya saja, sejak dulu, saya menggunakan kelebihan ini untuk bekerja mengangkat air dalam jerigen. Istri saya aja belum pernah melihat saya menarik mobil. Dia dan dua anak saya hanya pernah melihat saya mengangkat jerigen pakai gigi,” tambah Saidi.

Hal ini diakui istrinya Sukinem (40) yang duduk tak jauh dari lokasi wawancara. Dengan nyelonong Sukinem berkata bahwa ia tidak menginginkan suaminya menjadi orang yang seperti ini.

“Udahlah, jangan buat masalah.Bapak itu hanya pekerja pabrik. Jangan yang macam-macamlah, kalo pun ada apa-apa atau maksud lain, jangan libatkan keluarga,” katanya seolah tak percaya dengan kelebihan yang di miliki sang suami.

Tak lama berselang wartawan yang baru mendengar cerita dari mulut ke mulut mengenai kekuatan gigi Saidi keluar sembari mencari beberapa unit mobil yang melintas untuk dihentikan demi melihat kekuatan gigi Saidi. Tetap saja Saidi bisa menarik angkutan tersebut dengan giginya.

Beberapa unit truk dan mobil Pick Up yang melintas mengaku sibuk dan tak bisa menghentikan barang 10 menit waktunya. Setengah jam bercerita dipinggir jalan, tetangga Saidi yang ikut nimbrung menyetop satu unit mopen SKB yang hendak membawa penumpang ke pusat kota Siantar.

Setelah mendapat persetujuan dari supir mopen dan seluruh penumpang yang berjumlah 14 orang, Saidi mengambil tali nilon dari rumahnya. Ia mulai mengikat tali ke bagian dalam bumper mobil yang berisi penumpang. Tak lama, ia langsung menyuruh supir mopen mematikan mesin dan seluruh penumpang tetap berada di dalam mopen.
Ia pun mulai melakukan aksinya, sebelum menarik mobil, Saidi terlebih dahulu berdoa kepada yang maha kuasa. Lalu roda mobil berjalan secara perlahan sejauh 15 meter dari lokasi semula di jalan umum Negeri Kahean, Kecamatan Dolok batu Nanggar, Simalungun.

Atraksi yang dilakukannya, benar-benar memukau penumpang mobil dan warga sekitar yang menjadi keheranan. Sebab menurut warga, selama ini Saidi hanya sebagai pengangkat jerigen dengan gigi, bukan menarik mobil.
“Baru sekali ini saya lihat Saidi menarik mobil. Kalau mengangkat jerigen air dengan gigi sudah sering. Tapi ini memang benar-benar menakjubkan. Saya tak menyangka, sebab dia juga pernah memberi hiburan kepada warga pas acara 17-an tahun lalu disini,” kata Kusno Utomo (50), tetangga Saidi.(hez/jpnn)

September, Penerimaan PNS Dibuka

Imbau Daerah Kirim Usulan

JAKARTA- Ini kabar gembira bagi yang ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Soalnya, sesuai dengan rencana September 2011 akan dibuka seleksi penerimaan PNS secara serentak di tanah air. Berkaitan dengan itu Badan Kepegawaian Daerah (BKD) diimbau segera menyetor kebutuhan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2011 paling lambat April. Usulan tersebut nantinya akan dianalisa oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB).

Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemen PAN dan RB Ramli Naiboho menjelaskan, hingga penghujung Maret ini belum ada BKD yang setor data kebutuhan CPNS 2011. Dia meminta, BKD segera melayangkan data kebutuhan CPNS tersebut. “Apalagi permintaah juga sudah disampaikan tertulis oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara, red),” katanya.

Ramli menerangkan, BKD perlu mendata secara rinci terhadap kebutuhan CPNS 2011. Diantaranya, data tersebut mengacu pada jumlah PNS yang pensiun, berhenti, meninggal, dan mutasi keluar daerah pada tahun ini. Dari pertimbangan tersebut, data kebutuhan CPNS 2011 tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan kursi baru. Tetapi juga digunakan untuk menambal kursi-kursi PNS yang lowong.
Nah, dengan begitu banyaknya data yang bakal dianalisa Kemen PAN-RB. Ramli menuturkan BKD secepatnya melakukan pengiriman data. Dia menjelaskan, setelah data tersebut masuk ke meja Kemen PAN dan RB, proses selanjutnya diolah di BKN.

Kemen PAN-RB memberikan tenggat BKN untuk melakukan analisa dan kalkulasi kasar kebutuhan CPNS daerah hingga akhir April. “Selanjutnya, dari BKN akan kami layangkan ke Kemenkeu,” tandas Ramli.

Penentuan kuota CPNS bagi daerah ditetapkan di Kemenkeu. Pengalaman tahun lalu, Ramli menuturkan setiap kali menanyakan kebutuhan CPNS ke dearah, dia selalu mendapat jawaban kebutuhan CPNS daerah cukup banyak. Namun, Ramli mengatakan kebutuhan tersebut tidak serta merta dipenuhi.

Pasalnya, pemerintah mempertimbangan biaya gaji CPNS untuk daerah dan pusat. Jika kebutuhan daerah dipenuhi seratus persen, Kemen PAN dan RB khawatir anggaran untuk belanja pegawai di tingkat pemerintah pusat kedodoran. Pertimbangan lainnya adalah, potensi kebutuhan daerah dalam menjalankan pemerintahannya.
Setelah Kemenkeu menetapkan jumlah kuota CPNS 2011 masing-masing daerah, selanjutnya data tersebut dibawa ke Senayan untuk disahkan. Jika perhitungan waktu ini berjalan tepat, diperkirakan September 2011 sudah ada perekrutan CPNS 2011. “Tapi jika bisa lebih cepat, lebih baik. Tidak sampai September,” ujar dia.

Sebagai catatan, pada tes CPNS tahun lalu tersedia lowongan 300 ribu orang. Dari jumlah tersebut, 225 ribu CPNS daerah. Sisanya sejumlah 5 ribu adalah CPNS pusat. Lantas, tahun ini jumlah tersebut bakal naik atau turun? Ramli belum berani berkomentar. Dia masih menunggu rekapitulasi laporan kebutuhan CPNS dari BKD.
Selain mempersiapkan proses pengajuan kebutuhan CPNS 2011 dari daerah, Kemen PAN-RB juga terus membenahi proses seleksi CPNS. Seperti diberitakan, tahun ini seleksi CPNS terpaksa diulang.

Seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Kasus serupa juga ditemukan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara.
Rata-rata, modus pelanggaran seleksi CPNS 2010 tidak lepas dari campur tangan kepala daerah. Seperti, meloloskan peserta yang tidak mengikuti tes sama sekali. Selain itu juga membenarkan jawaban yang salah sebelum dilakukan koreksi dengan komputer. “Komitmen kami, tahun ini harus lebih baik,” pungkas Ramli.(wan/agm/jpnn)

KPK Tangkap Dua Buron Penggelap Dana Telkom

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar memaksimalkan fungsi supervisi terhadap lembaga penegak hukum lainnya. Lembaga antikorupsi tersebut berhasil melakukan penangkapan atas dua buron Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) pada Jumat malam (25/3). Penangkapan atas dua buron bernama Koesprawoto dan Eddy Soewarno itu dilakukan di dua lokasi berbeda di Jakarta, pukul 22.30 WIB.

“Kami melakukan penangkapan atas surveillance KPK setelah sebelumnya 20 Maret 2011, kita menerima surat permintaan bantuan dari Kejati Sulsel,” ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP di gedung KPK, kemarin (26/3).
Johan memaparkan, setelah berhasil mengetahui lokasi kedua terpidana, KPK langsung melakukan penangkapan. Koesprawoto yang merupakan Mantan Kepala Divisi Regional VII Telkom Sulsel ditangkap di rumah kos kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Sementara, Eddy yang juga Mantan Deputi Kadivre Telkom Sulsel dibekuk di sebuah rumah kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.

Usai ditangkap, kedua buron yang terlibat kasus penggelapan dana PT Telkom tersebut, langsung menjalani pemeriksaan di KPK. Selesai diperiksa, keduanya langsung diboyong pihak Kejati Sulsel untuk dieksekusi. Setelah keduanya ditangkap, kini tersisa satu terpidana yang juga masih buron dan belum diketahui keberadaannya. Dia adalah mantan Senior Manajer Telkom Pusat Bandung Heru Suyono. Menurut pihak Kejaksaan, mereka masih berupaya mengejar terpidana tersebut.(ken/nw/jpnn)

Menang Lagi

Semarang United vs Medan Chiefs

MEDAN-Medan Chiefs kembali menunjukkan kualitas sebagai tim yang patut diperhitungkan di Liga Primer Indonesia (LPI). Menghadapi Semarang United di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (26/3) sore, Medan Chief berhasil mempecundangi tim tuan rumah dengan skor 1-0. Meskipun bertindak sebagai tim tamu, anak asuh Jorg Peter tetap memperagakan permainan menyerang sejak babak pertama dimulai. Terbukti pada menit 26, Dane Brard yang berdiri lepas tanpa pengawalan di daerah kotak penalti lawan mendapatkan pelanggaran keras dari pemain belakang lawan. Wasit yang melihat kejadian langsung memberikan hadiah penalti bagi tim tamu. Lakkad yang dipercaya mengeksekusi tidak menyia-nyiakan kesempatan yang dimilikinya dan berhasil memperdaya penjaga gawang.

Tertinggal satu gol membuat tim tuan rumah meningkatkan serangannya. Namun hingga berakhirnya babak pertama, skor 1-0 untuk keunggulan tim tamu tidak berubah. Memasuki babak kedua, tim tuan rumah kembali menggencarkan serangannya, hanya saja beberapa peluang yang dimiliki Semarang United tidak mampu dikonversi menjadi gol. Hingga berakhirnya pertandingan, skor 1-0 tetap bertahan untuk keunggulan tim tamu.(uma)