27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15504

Diintai Polisi Sejak Dua Bulan Terakhir

Lima Personel Kangen Band Ditangkap Beganja

JAKARTA- Lima personel Kangen Band ditangkap dengan barang bukti narkoba jenis ganja seberat 40 gram. Sebelum ditangkap, mereka sudah diintai. Kelima personel Kangen Band ditangkap di markas mereka, di kawasan Cibubur, usai manggung di kawasan Bekasi, Jumat (11/3) malam. Kelimanya yakni, Dodhy (gitar), Andika (vokal), Tara (gitar), Iim (drum), dan Novry (bas).

Sebelum ditangkap pada Sabtu (12/3) dinihari, sudah sejak dua bulan kepolisian mengintai markas Kangen Band. Informasi menyebutkan, markas yang terletak di Cibubur itu kerap menjadi tempat pesta narkoba.

“Kami sudah intai selama dua bulan. Saat akan ditangkap, petugas BNN sudah memantau dan menunggu di basecamp. Waktu mereka datang, petugas langsung menciduknya,” terang Kasubdit Interdiksi Udara dan Pelabuhan BNN, AKBP Suwanto, saat dihubungi, Sabtu (12/3).

Dari markas Kangen Band, polisi menciduk 10 orang, lima di antaranya personel Kangen Band. Polisi menangkap ke-10 orang itu tengah pesta narkoba jenis ganja.

“Barang bukti 30 gram ganja dalam tiga buah amplop dan barang bukti empat linting ganja, satu sudah siap dipakai,” sambung Suwanto.

Tidak itu saja, polisi juga menemukan tiga pot pohon ganja.
“Di lokasi, kami juga menemukan tiga pot tanaman ganja yang masih kecil, berukuran 3 cm dalam sebuah kaleng cat bekas,” terang Suwanto.

Pengacara Kangen Band, Ferry Juan, mengiyakan kalau seluruh personel Kangen Band tertangkap narkoba. Ferry yang ditunjuk menjadi pengacara, langsung mendatangi para personel Kangen Band di BNN. Ferry Juan juga sudah menemui personel Kangen Band yang ditahan di BNN. Namun mereka tak mengakui memakai narkoba.

“Alasannya, mereka tidak pakai,” kata Ferry ditemui di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Sabtu (12/3).
Meski begitu, Ferry tak lantas mengiyakan pernyataan kliennya itu. Meski membela Kangen Band, namun Ferry mau benar-benar berkomentar setelah melihat hasil tes oleh laboratorium.

“Tapi tidak bisa dipegang kata-kata itu sebelum ada hasil labaratorium. Mereka tidak mengakui memakai. Tapi, kita lihat saja hasil lab-nya agar lebih pasti,” sambung Ferry.

Ferry juga membenarkan bahwa di tempat penangkapan terdapat barang bukti. “Barang bukti ditemukan di lokasi penangkapan. Yang diduga narkotika. Itu saja informasinya,” pungkasnya.

Belakangan ini kian banyak artis yang terlibat narkoba. Fenomena meningkatnya jumlah pekerja seni yang mengonsumsi obat terlarang menurut Dr Dadang Hawari, SpKJ (K), dipicu karena pergaulan.

“Mungkin itu karena teman-teman pergulannya. Biasanya mereka yang terjerat narkoba itu yang suka sama kehidupan malam. Mereka yang suka dugem, datang ke klub malam, itu lebih besar terindikasi menggunakan narkoba,” papar Dr Dadang Hawari.

Psikiater sekaligus guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menyayangkan pengguna obat terlarang harus ditangkap polisi dan dijebloskan ke bui. Sebab, menurutnya, pemakai narkoba justru lebih baik direhabilitasi daripada dimasukkan ke dalam jeruji besi.

“Untuk sembuh total, pengguna narkoba harus diterapi karena sistem dalam tubuhnya terganggu. Mereka tidak bisa membedakan lagi antara baik, buruk, halal, haram. Tahunya, ya kalau butuh harus ada. Mereka itu berubah total bukan hanya dirinya, tapi juga kepribadiannya. Kalau mereka dipenjara, itu tidak akan membantu. Malah semakin parah karena di dalam (penjara) bisa memakai. Peredaran narkoba di sana tidak bisa distop begitu saja,” urainya.
Lelaki yang menggeluti bidang napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) ini meyakini kesembuhan orang yang candu terhadap obat terlarang secara bersih bukan hanya datang dari diri sendiri, juga dibutuhkan peran orang lain.
“Dari diri sendiri itu biasanya jarang. Mereka yang sudah bertahun-tahun memakai narkoba lambat laun akan bosan sendiri. Biasanya mereka akan beralih ke jenis narkoba lain yang belum pernah dipakai. Kalaupun mereka kesulitan memperoleh (narkoba), mereka akan lari ke alkohol,” ujarnya. (net/bbs/jpnn)

Timnas Tambah Pemain Naturalisasi

JAKARTA –  Aroma Indo-Belanda akan kental dalam timnas U-23 Indonesia yang akan tutun di di SEA Games 2011 November mendatang.

Setidaknya, empat pemain keturunan bakal menghiasi skuad yang diharapkan bisa meraih medali emas itu. Mereka adalah Ruben Wuarbanaran, Diego Michiels, Joey Suk, dan Stefano Lilipaly.

Bukan tidak mungkin jika polemik PSSI dan LPI (Liga Primer Indonesia) berakhir happy ending akan ada lagi pemain keturunan yang bergabung dalam skuad SEA Games, yaitu duo Persema Malang Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan.
Menurut Deputi Bidang Teknik BTN (Badan Tim Nasional) Iman Arif, jika naturalisasi Ruben Wuarbanaran, Diego Michiels, dan Joey Suk sudah ditandatangani  DPR.

“Sedangkan untuk Stefano (Lilipaly) menyusul,” kata Iman kepada koran ini tadi malam (12/3).
Awalnya, Ruben, Diego, dan Joey Suk diproyeksikan bisa memperkuat di ajang pra kualifikasi Olimpiade 2012. Tapi karena paspor belum juga kelar, ketiganya gagal memperkuat skuad Garuda Muda saat menghadapi Turkmenistan. Di ajang itu Indonesia kalah agregat 4-1.

Iman menambahkan, tiga pemain Indo-Belanda itu dipastikan menjadi bagian dari sekitar 10 pemain skuad pra kualifikasi olimpiade yang ditarik ke skuad SEA Games 2011.
Nama – nama anggota skuad SEA Games akan diumumkan besok pagi (14/3).  (ali/jpnn)

Korban Penganiayaan Jadi Tersangka

Lagi, Pemutarbalikkan Kasus di Polisi Terungkap

MEDAN-Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga, memimpin sidang gelar kasus dugaan pemutarbalikkan kasus penganiayaan yang dialami Nurliah (32), warga Jalan Simpang Lolom, Gang Mesjid Dusun IV, Percut Seituan, Deli Serdang, Sabtu (12/3) pukul 15.00 WIB.

Dalam kasus yang terjadi 12 Juli 2010 lalu itu terungkap, awalnya Nurliah berstatus sebagai korban pelaporn
atas penganiayaan anaknya Muhammad Alfariji (9), yang dilakukan tetangganya, Jumain (25) di Polsekta Percut Seituan.

Tapi, Jumain tidak senang, lalu balik mengadu ke Polsek dalam kasus yang sama. Akhirnya, Nurliah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Kini berkasnya dinyatakan sudah P21 oleh pihak kejaksaan.

Nurliah mengatakan, dirinya tidak menyangka kejadian yang dialaminya berbalik dari kenyataan. “Sungguh malang nasibku ini hanya karena aku orang yang tidak punya uang dan kekayaan, hukum juga tidak berpihak kepada saya walau tindakanku benar,” ujar Nurliah menitikkan air mata sembari menggendong anaknya yang masih berusia 3 tahun.

Dikatakannya, aparat penegak hukum yang seharusnya melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat dan seharusnya berpihak pada kebenaran justru berbanding terbalik dengan kenyataan yang sebenarnya.
“Hukum ini ternyata hanya berpihak kepada orang kaya yang punya uang banyak, aparatnya hanya berani menindak yang kecil-kecil seperti saya kalau yang besar-besar tidak berani,” kata Nurliah.

Menurutnya, awal kejadian itu terjadi saat anaknya Muhammad Alfariji (9) sedang bermain ketapel burung dengan teman-teman sebayanya tak jauh dari rumahnya. Namun secara tidak sengaja peluru ketapel salah seorang temannya nyasar ke rumah Jumain. Kemudian Jumain marah-marah kepada Muhammad Alfariji dan teman-temannya.

Alfariji dan teman-temanya pun langsung lari. Saat lari baju Muhammad Alfariji  tersangkut di pedal sepeda motor yang tidak jauh dari tempat mereka bermain sehingga korban jatuh dan tertangkap oleh Jumain.
Setelah tertangkap, pelaku langsung memukuli Alfariji hingga memar-memar dan mengalami pembengkakan di kuping korban, sehingga korban menangis dan mengadukan pemukulan yang dilakukan oleh Jumain kepada ibunya Nurliah yang saat itu sedang berada di rumah.

Melihat anaknya mengalami memar-memar dan menangis, ditemani ibunya kemudian mendatangi rumah Jumain. Namun, ibu dan anak ini malah dianiaya Jumain hingga mengalami luka memar. Karena postur tubuh Jumain lebih besar, sehingga keduanya tak kuasa melawan dan mengadukan kejadian itu ke Polsekta Percut Seituan dengan No LP/1545/VII/2010/TBS Percut Seituan tertanggal 12 Juli 2010 pukul 16.30 WIB.
Laporan tersebut kemudian diterima oleh Aiptu Jhony dan selanjutnya diperiksa. Saat itu Kapolsekta Percut Situan dijabat oleh AKP Josua.

“Tapi anehnya, masak aku yang melapor ke polisi kok jadi aku yang dituduh polisi melakukan penganiayaan. Padahal, bukti visum ku ada, dan anak saya pun ada bukti visumnya tetapi malah aku yang dipanggil polisi sebagai pelakunya dan akan dilimpahkan berkasnya ke JPU di Kejari Lubuk Pakam. Ini sangat aneh,” jelasnya sembari menunjukkan bukti surat panggilan polisi kepadanya.

Polsekta Percut Seituan memanggil Nurliah dengan No Surat Pgl/326A/III/2011/Reskrim dalam surat panggilan tersebut Nurliah di minta untuk datang ke Polsekta Percut pada tanggal 15 Maret mendatang, agar berkas dan kasusnya dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Labuhan Deli dalam rangka perkara tindak penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351 (1) KUHP dengan Nurliah sebagai pelakunya.

Ditambahkanya, setelah mengadukan kejadian itu ke polisi dirinya juga telah melaporkan penganiayaan yang dialami anaknya tersebut ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Sumut.
“Aku juga telah melaporkan kejadian ini ke KPAID, namun belum juga ada tanggapan dari pihak KPAID,” tambah Nurliah.

Pengacara Nurliah, Hasbi Sitorus SH mengatakan, kasus yang menimpa kliennya itu memang aneh. Pasalnya, pelaku yang seharusnya diproses secara hukum justru terbebas dari jeratan hukum.

“Aneh sekali ini korbanya yang jadi tersangka. Darimana jalannya itu. Apa memang begini hukum di Indonesia ini?” kata Hasbi. “Bukan itu saja pelakunya malah berkeliaran dan berani pula dia bilang polisi sudah saya bayar, Kemana lagi kalian mau mengadu. Hebat kali dia bah,” sambung Hasbi Sitorus.
Kapolresta Medan, Kombes Pol Tagam Sinaga SH mengatakan, akan menindak tegas setiap anggotanya jika terbukti melakukan kesalahan. “Pasti saya tindak dong, tetapi dengan catatan jika itu terbukti bersalah,” kata Tagam. (mag-8)

Salahkan Wasit

PSM MAkasar vs Medan Chiefs

MAKASSAR – PSM Makassar berhasil bangkit dari ketertinggalan dan akhinya menang atas Medan Chiefs di Stadion Andi Matalatta, Sabtu (12/3). Atas kemenangan 2-1, tim berjuluk ‘Juku Eja’ ini mengantongi tiga angka
Bermain di depan publiknya sendiri, PSM justru tertinggal lebih dulu sedari menit kedua. Gelandang Chiefs, Sahril Ishak, menjebol gawang PSM dengan tendangannya.

PSM baru bisa membalas saat laga babak pertama tinggal tersisa dua menit. Gelandang Srecko Mitrovic men cetak gol penyama setelah terjadi kemelut di mulut gawang Chiefs.

Mitrovic sendiri akhirnya menjadi pahlawan kemenangan PSM berkat gol keduanya di menit 76. Skor 2-1 buat PSM bertahan sampai akhir pertandingan.

Dalam pertandingan itu, wasit Fiator Ambarita mengeluarkan enam kartu kuning, empat untuk tim tamu dan dua buat tuan rumah. Dua kartu kuning diacungkan buat Mitrovic dan pemain Chiefs, Dane Bradd, yang sempat bersitegang di lapangan.

Pelatih Chiefs Jorg Peter menggugat wasit Fiator yang mengesahkan gol pertama Mitrovic yang menurutnya dicetak dalam keadaan off-side.”Wasit tidak patut memimpin pertandingan malam ini, tim PSM sudah bermain dengan bagus, tapi masalah kami berada di wasit,” ketus Peter.

Sementara pelatih PSM Wilhelmus Gerrardus Rijsbergen menyebut kalau mental para pemainnya sempat jatuh akibat gol cepat Chiefs.

Beruntung buat PSM, Mitrovic menyamakan kedudukan di saat tepat dan akhirnya malah memenangkan mereka. “Permainan pemain Medan Chiefs sebenarnya lebih unggul dari kami sejak babak pertama, gol Mitrovich-lah yang membuat para pemain PSM menambah tekanannya,” demikian Rijsbergen. (net/jpnn)

Medan Chiefs Sempat Diusir

PANITIA Pelaksana PSM sempat mengusir Tim Medan Chief yang sedang uji lapangan di Stadion Mattoangin, Jum’at (11/3) sore. Panpel khawatir kondisi lapangan tidak optimal jika dipakai latihan.

Wakil ketua Panpel PSM Kadir Hasyim berasalan, pelarangan penggunaan lapangan
karena lapangan baru saja diguyur hujan deras. “Lapangan baru saja terguyur hujan deras. Kalau dipakai latihan bisa rusak. Akibatnya, kondisi lapangan tak bis aoptimal dalam pertandingan Sabtu malam,” terang Kadir.
Pelarangan itu menurut Kadir datang dari pemilik stadion Mattoangin. Bahkan kata dia, pihaknya pun melarang PSM menggunakan lapangan untuk latihan. “PSM juga sewa stadion. Mereka juga tak bisa apa-apa dan harus taat pada keputusan itu. Kalau pemilik yang melarang siapa yang bisa membantah,” tegasnya.

Kadir mengungkapkan, pihaknya sebenarnya telah menjadwalkan Medan Chief untuk latihan sore itu. Jadwalnya pulul 15.30 wita. “Tapi dengan catatan tidak hujan, kalau hujan tidak bisa pakai lapangan. Kami siapkan lapangan Armed untuk latihan,” pungkasnya.

Pantauan wartawan di lapangan, tim Medan Chief sudah sempat melakukan latihan kecil di lapangan. Pelatih Jorge memimpin langsung. Namun di tengah latihan, sejumlah orang yang mengaku panpel PSM datang dan berteriak ke dalam lapangan selagi Skuad Medan Chiefs berlatih.

Bahkan terdengar teriakan seperti “tembak saja kalau tidak mau keluar”.
Pelatih MC sempat bertahan sekira 10 menit tak mau keluar. Akhirnya setelah bersitegang dengan panpel Kadir, tim Medan Chiefs meninggalkan lapangan. “Saya akan laporkan kejadian ini ke konsorsium LPI,” pungkas Pelatih Medan Chiefs Jorg. (net/jpnn)

Aksesoris Bali Jadi Brand Bagi Wanita

Bali tak hanya memiliki keindahan pada alam dan lautnya saja, tapi juga kerajinan tangan hasil karyanya. Misalnya saja aksesoris.

Bahkan, kerajinan produk aksesori Bali memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri sebagai ciri khas dan daya jual terutama dari segi desain motif. Meskipun mengikuti perkembangan desain dan motif aksesoris modern, tetap saja memiliki keunikan yang menjadi identitasnya. Tak heran bila aksesoris asal Bali malah menjadi brand aksesoris wanita di nusantara ini.

Bagi wanita metropolis, tak lengkap rasanya bila tak memakai aksesoris pada penampilannya. Dengan aksesoris semakin membuat mereka (wanita,Red) semakin percaya diri sebagai penambah penampilan trendy. Baik itu aksesoris anting, gelang, cincin maupun kalung.

Lihat saja di kota-kota besar di nusantara ini, trend aksosoris wanita semakin naik daun. Tak hanya dipakai anak-anak, remaja putri, tapi juga wanita dewasa hingga orang tua. Artinya, aksosoris memang tak bisa dilepaskan dari penampilan wanita.

Bahkan, sejak beberapa tahun belakangan ini, justru aksesoris asal Bali menjadi kebangaan wanita saat mengenakannya. Padahal, untuk bisa mengenakan aksesoris asal Bali, mereka tak perlu repot jauh-jauh datang ke Pulau Dewata itu. Pasalnya, hampir di setiap galeri aksesoris mengunggulkan aksesoris asal Bali sebagai produk paling laris.

Di Medan sendiri, trend aksesoris asal Bali bukan hal yang baru lagi. Kalau kita berjalan-jalan ke sejumlah plaza, di tempat umum atau di acara formil, banyak wanita mengenakan aksesoris asal Bali. Bentuk aksesorisnya mulai dari berbahan kayu, manik-manik ataupun batu alam.

Hal ini juga dibuktikan banyaknya toko aksesoris di Kota Medan yang menjual aksesoris dari Bali ini. Amrin, salah satu penjual aksesoris dari Bali ini mengatakan banyak peminat aksesoris Bali ini, terutama kalung dan anting. “Untuk kalung, disukai karena bentuknya yang unik,” ujar dia.

Untuk aksesoris ini, kata dia, biasanya sangat disukai karena kesan yang ditimbulkan oleh pemakai aksesoris ini santai dan bahkan dapat menimbulkan kesan glamor, tergantung dari bahan pembuatan aksesoris. Kalau bahan dari batu, efek yang ditimbulkan akan lebih glamour atau mewah, tetapi bila terbuat dari kayu akan berkesan santai tetapi eksotik.

Sedangkan yang terbuat dari manik-manik akan terlihat lebih santai, tetapi terkadang bahan dari manik juga dapat menimbulkan kesan mewah, tergantung dengan pakaian yang dipakai. “Aksesoris ini langsung didatangkan dari Bali, terutama dari pasar Sukowati dan Ubud. Untuk pasar Sukowati berbagai kerajinan asli buatan tangan di Bali,” kata dia.

Selain itu, lanjutnya, harga berbagai aksesoris ini sangat terjangkau sehingga sangat banyak peminatnya, mulai dari pelajar, mahasiswi bahkan wanita yang telah bekerja. Untuk aksesoris kalung yang paling diminati yang terbuat dari kayu, dan ditengah kalung diberi mainan yang berasal dari batu.  Sedangkan untuk gelang, model bulat besar dengan ukiran disepanjang gelang diberi ukiran. Biasanya untuk gelang dipakai di tangan sebanyak 2 sekaligus, jadi kesan eksotik akan lebih terasa. Sedangkan anting, karena biasanya terbuat dari logam, seperti perak jadi kurang terlalu diminati, biasanya anting dari perak diminati untuk acara yang formal.

Nenni, pemilik toko Bali Aksesoris mengatakan, biasanya bahan aksesoris asal Bali tak hanya berbahan dari kayu, juga ada dari manik-manik dan mutiara Lombok. “Kalau kayu, biasanya dari kayu kelapa, batok kelapa dan kayu meranti,” kata Nenni. Sedangkan untuk bahan dari manik-manik, sambungnya, bahannya hanya dari plastik saja. “Berbeda dengan mutiara, kalau mutiara dari Lombok yang di air asin dan ada mutiara Lombok dari air tawar,” kata dia.

Dado, mantan make-up artist di Trans TV menyatakan, banyak yang menyukai aksesoris ini karena bentuknya lucu dan unik. Selain itu, ciri khas yang ditampilkan juga lebih spesifik.

Untuk pemilihan aksesoris Bali saat ini sangat diminati, karena untuk saat ini mode yang sedang berkembang yaitu model ala tahun 80-an, atau bergaya retro.  Nah, seperti kalung misalnya, kalung dari Bali ini bentuknya lebih besar dari kalung lainnya.

Nina Ravi, mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Medan mengaku sangat menyukai aksesoris asal Bali. (mag-9)

Perak Bali Sudah Mendunia

Bali adalah salah satu dari sekian banyak pulau di Indonesia yang memiliki keindahan yang beragam.
Tak disangkal, banyak orang datang ke Bali hanya untuk menikmati keindahan budaya. Banyak pula dari antara mereka ke Bali untuk menikmati keindahan budaya Bali yang eksotis.

Salah satunya ialah perhiasan perak Bali yang memang sudah mendunia. Banyak pelancong, baik mancanegara ataupun domestik, datang ke Bali hanya untuk berbisnis perak. Mulai dari kalung perak, anting-anting perak, gelang perak atau bahkan miniatur yang terbuat dari perak.

Perhiasan perak yang dijual adalah aksesoris perak asli, yang dibuat oleh beberapa pengrajin di Desa Celuk, Sukawati Gianyar, yang memang terkenal di mancanegara sebagai desa penghasil perak terbaik di Bali.
Rancangan produk peraknya merupakan ide orisinil dari pembuatnya. Tak hanya itu, perhiasan peraknya juga dibatasi jumlahnya (limited Edition) sehingga aksesoris perak memiliki keunikan tersendiri, dimana para konsumen bakal mendapat keeksklusif-an bentuknya. (ila/net)

Kalung Lebih  Menarik dari Gelang

Kalung lebih menarik digunakan bila dibandingkan dengan gelang. “Sebab, kalung lebih cepat tertangkap mata, sedangkan gelang biasanya hanya sekilas saja terlihat. Karena itu, pakai kalung harus lihat situasi dan kondisinya. Jangan sampai disebut sebagai salah gaya aksesoris,” ujar Pengamat Mode dari KM Studio, Afif.

Menurutnya, untuk anak remaja atau usia di bawah 25 tahun, hindari mengenakan kalung Bali yang berasal dari batu alam. Karena kesan yang ditimbulkan dari batu lebih terkesan dewasa, berbeda dengan gelang yang cocok dengan segala usia.

Nah untuk kalung Bali, sambungnya, lebih cocok bila dipadupadankan dengan kemeja bercorak kotak atau garis, dengan bawahan celana pendek atau celana panjang.

“Karena kalung mayoritas memiliki warna tanah (coklat) jadi dapat dipadu padankan dengan warna apapun juga. Dan usahakan pakai sepatu yang ber-hak rendah bila menggunakan kalung Bali agar lebih terkesan santai,” tambahnya.
Untuk pecinta rok, lanjutnya, usahakan jangan memakai kalung, kecuali rok pendek yang sepan (body fit) dan berbahan dari jeans.

Selain itu, baju kaus gombrong juga cocok untuk kalung, karena baju gombrong juga terkesan pada mode tahun 80-an. (mag-9)

Langkat Rally 2011, Persiapan Semakin Matang

MEDAN-Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumut terlihat tak main-main dalam mempersiapkan even besar di awal tahun 2011 ini. Buktinya, menatap gelaran akbar bertajuk “Langkat Rally 2011” yang berlangsung di kawasan perkebunan Kab. Langkat pada 9 dan 10 April, mendatang, segala hal yang berkaitan dengan even itu telah rampung sejak jauh-jauh hari.

Tak sampai di situ, panitia pelaksana pun telah berulang kali memantau secara langsung rute reli, sekaligus melakukan kordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini Pemkab Langkat.

Wakil Ketua Panitia Kisharyanto Pasaribu mengungkapkan hal tersebut, kemarin (12/3). Ditambahkannya, bahwa kemarin seluruh  unsur Panpel yang dipimpin Ijeck melakukan rapat dengan Bupati Langkat.

Selanjutnya Kisharyanto yang didampingi Sekretaris Panpel Prihatin Kasiman dan Pimpinan Perlombaan Elwin Siregar mengatakan bahwa persiapan harus digeber sedini mungkin guna mendapatkan hasil yang maksimal, termasuk diantaranya sosialisasi kepada warga di perkebunan Maryke dan Turangie yang nantinya akan dilewati para peserta, sehingga perlu diberikan pemahaman tentang betapa pentingnya menjaga keamanan sepanjang  gelaran reli.
“Kita optimis sosialisasi soal keamanan bisa mencapai sasaran, mengingat daerah Langkat dulunya pernah menjadi bagian dari kejuaraan Asia Pasifik di tahun 1988 dan 1989. Kita sangat gembira, karena jajaran SKPD sangat respek dan bertekad mensukseskan event ini,” ucap Kisharyanto.

Diterangkannya bahwa Langkat Rally 2011 merupakan bagian dari rencana menggelar tiga event serupa sepanjang tahun ini. “Kita bersyukur karena Bupati Langkat H. Ngongesa Sitepu juga duduk dalam untuk OC, yakni sebagai Ketua Kehormatan,” bilang Kisharyanto.

“Ini membuktikan jika Bupati mendukung penuh kegiatan ini. Pasalnya, menurut Kishrayanto, Bupati menggangap even ini dapat mendongkrak perekonomian warga yang daerahnya menjadi rute lintasan reli. Selain itu beliau juga berharap even ini dapat mempopulerkan objek  pariwisata di Langkat,” pungkas Kisharyanto. (jun)

Pop Mie Basketball All Methodist Final

MEDAN- SMA Methodist Binjai melangkah ke final turnamen bola basket Pop Mie Basketball Wilayah Regional Medan-Sumut, setelah kemarin mengalahkan SMA Hang Kesturi dengan skor 69-48.

Disaksikan sporter dari kedua tim yang memadati GOR Samudera Medan, SMA Methodist Binjai langsung mendominasi pertandingan sejak kuarter pertama dimulai.

Apiknya penampilan Yongki Leonardo dkk tak ayal membuat mereka unggul jauh pada kuarter pertama dengan skor 25-5.

Memasuki kuarter kedua Hang Kesturi yang tertinggal cukup jauh mencoba memperketat defense. Strategi itu berlangsung mulus, meski akhirnya tetap saja tertinggal dalam pengumpulan poin. Buktinya, ketika kuarter kedua usai, anak-anak Methodist Binjai unggul dengan skor 34-17.

Tertinggal 17 angka membuat anak-anak Hang Kesturi tampil ngotot, dan mencoba meredam permainan anak-anak Methodist Binjai. Imbasnya, centre Methodist Bijai Yongki Leonardo tak mampu berbuat banyak sehingga Hang Kesturi mampu memperkecil ketertinggalanya menjadi empat bola saat kuarter ketiga berakhir.

Melihat situasi yang tak menguntungkan ini coach SMA Methodist Binjai Samuel Hutapea segara merotasi pemainnya yang sudah kedodoran. Imbasnya, anak-anal Hang Kesturi kembali tak mampu mengimbangi permainan anak-anak Methodist Binjai. Hingga akhirnya Methodist Binjai menutup pertandingan dengan skor 69-48.
“Anak-anak bermain cukup bagus dan mau mendengarkan instruksi dari saya. Meskipun begitu,  kita wajar menang, karena kita memiliki materi pemain yang lebih baik dari mereka,” ungkapnya.

Mengenai bakal lawan yang akan di hadapi di final, Samuel mengakui jika Methodist 2 Medan merupakan lawan yang bagus, karena memiliki materi pemain dan pelatih yang berkualitas.
Kedua tim bertemu di babak fnal, karena sebelumnya SMA Methodist 2 Medan berhasil mengalahkan seteru abadinya Sutomo 1 dengan skor 68-48.

“Kemungkinan besar partai final nanti akan berlangsung seru. Meski coach Fredy Gorey adalah guru saya, namun saya juga memiliki ambisi untuk membawa tim ini (SMA Methodist Binjai) tampil sebagai juara,” bilang Samuel. (uma)

Gado-Gado Siput, Tampil Beda

BAGI Anda yang suka gado-gado, kini bisa berkunjung ke Food Court Ismailiyah Jalan Ismailiyah Medan.
Nah, Gado-Gado Siput ini berbeda dengan gado-gado yang di jual di pasaran yang berbarengan dengan pecal dan tahu goreng.

Tapi, Gado-Gado Siput ini terbuat dari bahan rempah seperti udang, tahu, cumi dan sayur-sayuran dan selada. “Gado-Gado Siput dibandrol Rp7 ribu per porsi,” ujar Manager Food Court Ismailiyah, Abdillah Syahputra, Sabtu (12/3).

Lanjut, pria yang akrab disapa Abdillah ini, Gado-Gado Siput memang sengaja menjadi menu andalan. Pasalnya, menu tersebut sangat jarang dijumpai. Selain itu, bila dicicipi, lidah terasa nikmat dan pedas.  “Pokoknya, enak dicicipi konsumen yang gemar makanan,” ujar Abdillah.

Selain itu, menu yang satu ini juga lebih nikmat bisa bila dikombinasikan dengan Vanilla Milk Oreo Shake.(omi)
yang bahan-bahannya merupakan campuran dari es krim rasa vanilla, withe krim, dan astor.
Selain itu, bisa juga lemon tea. Nah, untuk harga Vanilla Milk Oreo Shake Rp11 ribu per gelas dan lemon tea Rp8 ribu per gelas.

Dia menambahkan, fasilitas yang kini disediakan di Food Court adalah musalla dan toilet. Namun, untuk fasiltas WiFe masih dalam tahap perencanaan.(omi)

Tubuh Sifa Membiru

Kesehatan Bayi Suspect HIV/AIDS Menurun

MEDAN- Bayi Suspect HIV/AIDS, Sifa Khoridatul Husna anak dari pasangan almarhumah Munirah dan almarhum M Fauzi harus menjalani perawatan di RSUD dr Pirngadi Medan, Sabtu (12/3). Hal itu karena kondisi kesehatannya semakin menurun.

Albert, ayah asuh bayi tersebut mengatakan, kondisi bayi yang baru berusia tiga bulan itu mengalami penurunan kesehatan sejak dua minggu lalu. Bahkan, berat badannya juga ikut turun. Sebelumnya, Sifa memiliki berat badan 3,3 Kilogram, kini beratnya berkurang menjadi 3,0 Kilogram.

Bahkan, kata Albert, tubuh Sifa sempat membiru sejak dua hari belakangan ini, sehingga dia harus membawa anaknya kembali ke RSU Pirngadi Medan untuk mendapatkan perawatan.

“Kondisi Sifa melemah sejak dua minggu yang lalu, dia mengalami sesak nafas, demam dan batuknya nggak mau berhenti,” ujar Albert.

Meskipun sempat dibawa ke klinik di kawasan Tanjung Morawa, namun kondisi Sifa tidak mengalami perubahan. “Bahkan dua hari belakangan ini badannya biru-biru, tidak ingin terjadi apa-apa dengan dirinya, maka kami langsung melarikannya ke Pirngadi,” sebut Albert.

Sementara kordinator Sumatera Peduli Kesehatan (SPKs) sekaligus pendamping bayi, Dewi mengatakan, Sifa sebelumnya sempat menjalani perawatan di dokter spesialis anak. Namun meskipun telah mengkonsumsi obat yang telah diberikan dokter, akan tetapi kondisi Sifa tak kunjung membaik.

Sebelumnya, Sifana merupakan bayi yang dilahirkan Munirah secara prematur, di usia kandungannya yang masih berusia tujuh bulan, pada 20 Desember 2010 lalu. Munirah harus melahirkan prematur karena kondisinya yang memprihatinkan akibat anemia, serta ketahanan tubuhnya yang terus drop akibat penyakit AIDS yeng menggerogotinya sejak Oktober lalu. Bahkan munirah menghembuskan nafas terakhir, pada 1 Januari 2011 lalu.(uma)