28 C
Medan
Thursday, December 25, 2025
Home Blog Page 15529

Warga Terganggu Debu Truk Galian C

SERGAI-Proyek galian C di beberapa wilayah Kabupaten Serdang Bedagai ternyata meresahkan masyarakat. Mereka terganggu dengan debu dari truk yang melaju di jalanan di wilayah mereka.

Parahnya lagi, infrastruktur jalan desa dan kecamatan yang baru selesai dikerjakan ternyata banyak yang sudah hancur akibat proyek itu. Dari penelusuran wartawan koran ini, sejumlah desa yang berada di Kecamatan Perbaungan penyumbang polusi udara tertinggi dari beroperasinya truk galian C.

Sebagai sentra pembuatan batu bata, maka ketika pengendara mulai memasuki Jalan Lintas Sumatera lewat Sungai Ular, secara kasat mata ribuan kubik tanah galian menyebarkan polusi ketika melintas. Bahkan, sejumlah pengguna jalan di wilayah yang kerap berada di belakang truk ataupun berpapasan merasakan mata dan pernapasan terganggu.
Selain pengguna jalan, warga yang bermukim di pinggir jalan merasakan hal yang sama. “Nafas saya sesak karena sering menghirup debu yang beterbangan dibawa truk galian C,” kata Suwitno (39) warga Dusun III, Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Jumat (4/3).

Kendati demikian, protes dari warga dan aktivis lingkungan terhadap merebaknya proyek galian C di wilayah Sergai belum mendapat tindakan ataupun solusi dari pihak terkait. Malah proyek galian C semakin marak dan merajalela.
“Kami sudah melaporkan hal ini kepada pihak desa, akibat galian C banyaknya abu di jalan, tetapi  belum ada tanggapan dari desa. Kami  meminta supaya galian C di wilayah Kelurahan Melati I dan Desa  Melati II ditutup. Karena  sangat membahayakan kesehatan warga dan lingkungan,” kata Mukhlis (39)  warga Desa Melati II, Perbaungan. (mag-15)

Menag dan Mendagri Masuk List Reshuffle

JAKARTA- Reshuffle kabinet hampir pasti dilakukan. SBY tidak hanya akan mengutak-atik menteri asal Golkar dan PKS, tapi juga menggeser sejumlah menteri yang selama ini dianggap kinerjanya belum optimal.

Informasi ini diungkapkan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla seusai menghadiri diskusi Forum Renovasi Indonesia di Kantor Partai Nasional Banteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia, Jalan Benhil, Jakarta Pusat, kemarin (6/3). “Ada menteri dari Demokrat yang dirombak, lalu menteri dari PPP, dan dari profesional juga,” beber Ulil.

Menurut dia, presiden akan merombak kabinet secara signifikan. Ini karena targetnya bukan sekadar pemerintahan yang efektif, tapi citra pemerintahan secara keseluruhan. “Pemerintahan berusaha menaikkan kembali popularitasnya,” ujarnya.

Dia lantas menyebut sejumlah menteri yang sangat mungkin ikut masuk dalam list reshuffle itu. Di antaranya, Mendagri Gamawan Fauzi dan Menteri Agama Suryadharma Ali (PPP). Kinerja keduanya dalam menindak ormas anarkis dan praktik kekerasan berbungkus agama dinilai sangat mengecewakan.

Ulil menyampaikan, pidato Presiden SBY saat hari pers di Kupang, 9 Februari lalu, seharusnya ditindaklanjuti menteri terkait sebagai komitmen ketegasan pemerintah untuk menindak kelompok yang antitoleransi. “Tapi, tampaknya, ketegasan itu kurang diterjemahkan pada tingkat birokrasi di bawahnya,” ujar pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967, itu.

Dalam konteks koalisi, dia menegaskan bahwa Golkar dan PKS sebaiknya berada di luar. Menurut Ulil, kedua partai tersebut sudah melakukan banyak tindakan yang menimbulkan ketidakstabilan pemerintahan. Sebagai penggantinya diharapkan PDIP mau bergabung.

“Cuma masalahnya, sampai sekarang upaya mengandeng PDIP ke dalam koalisi belum membuahkan hasil,” kata Ulil lantas tersenyum kecut. Padahal, dengan masuknya PDIP platform koalisi akan lebih terlihat. “Warna nasionalisme akan semakin kuat. Ini penting untuk menghadapi tantangan kekerasan atas nama agama. Kalau PDIP masuk, ideal banget,” ujarnya.

Ulil menyampaikan bahwa PKS masuk prioritas untuk digusur. Ini karena manuver partai berasas Islam itu sudah sampai ke level mengganggu citra pemerintahan SBY yang seharusnya nasionalis.(pri/c2/jpnn)

 

Barca Benam Zaragoza

BARCELONA-Tim peringkat pertama La Liga Primera Barcelona terus mengokohkan posisinya di puncak klasemen La Liga Primera. Berkat kemenangan 1-0 atas Real Zaragoza, Barca kini kembali unggul sepuluh poin dari pengejar terdekatnya, Real Madrid.

Tampil jauh lebih dominan dari Zaragoza di Camp Nou, Minggu (6/3) dinihari WIB, Barca yang mencatatkan sekitar 80% penguasaan bola hanya bisa membuat satu gol. Gol tunggal kemenangan tuan rumah tersebut lahir di menit-menit akhir paruh pertama laga, melalui Seydou Keita. Tak ada lagi gol yang tercipta setelahnya.
Berkat kemenangan tersebut, Barca kini dengan nyaman memimpin klasemen dengan poin 74 hasil dari 27 pertandingan. Di posisi dua terdapat Madrid yang memiliki poin 64 dengan satu partai sisa.
Meski menang, namun tiga poin yang dipetik Barcelona saat menjamu
Real Zaragoza benar-benar diraih susah payah. Bagaimana tidak, lawan dinilai memang seperti ingin “menembok” gawang dan enggan menyerang.

Statistik memang menunjukkan Barca memegang kendali penuh, tapi menjebol gawang lawan tetap bukan perkara gampang. Faktanya hanya Seydou Keita saja yang mampu menjebol gawang Zaragoza .
“Tim mendominasi dan banyak menguasau bola. Kami menghadapi sebuah tim yang praktis tak mau menyerang dan itu membuat jadi sukar,” komentar playmaker Barca Xavi di Yahoosports.

Selain itu, Barca juga dipersulit ketangguhan kiper lawan. Antonio Doblas memang rapat benar mengawal gawannya dan total membuat 11 penyelamatan.

“Doblas luar biasa. Kami bermain dengan keunggulan 1-0 untuk waktu lama dan risikonya mereka bisa saja mencetak gol balasan,” puji Asisten Pelatih Barca Tito Vilanova.
Apapun, kemenangan sudah membawa Barca terpaut sepuluh poin dari Real Madrid yang tengah mengejar dan kini berada di posisi dua. Barca memimpin klasemen dengan keunggulan sepuluh poin atas El Real yang belum melakoni partai jornada 27.
“Yang terpenting adalah kami menang. Kami menjaga keunggulan kami dan kini semua tergantung kami sendiri,” tegas gelandang Barca Javier  Mascherano. (net/jpnn)

Kuburan Korban Pembunuhan Dibongkar

TAPTENG- Mayat almarhum Lina Gusti Br Hutabarat (18), yang diduga korban pembunuhan oleh Niko Hutabarat (26), akhirnya diotopsi. Otopsi mayat korban yang dibongkar dari kuburannya di pemakaman Dusun Sibio-bio, Desa Hudopa, Kecamatan Kolang, Tapteng, tersebut dilakukan oleh Tim Dokter Departemen Forensik FK USU RSU Pirngadi, RSU Adam Malik dan RSU Bhayangkara, Medan, Sabtu (5/3).

“Otopsi kita lakukan untuk mencari tahu penyebab kematian almarhum. Misalnya, apakah sebelum almarhum mati ada tindak kekerasan, bekas pukulan, diperkosa, dicekik atau diracun. Otopsi kita lakukan sesuai permintaan pihak kepolisian dan atas seizin keluarga almarhum,” tandas Koordinator Tim Dokter, Dr Surjit Singh SpF sebelum pembongkaran kuburan di lokasi.

Tim Dokter juga terdiri dari Dr Jims Ferdinand dan Dr Monang Siahaan serta beberapa Dokter Muda dari USU, Universitas Methodis dan Unra Baiturahma. Dan terkait hasil otopsi, Dr Surjit Singh SpF mengatakan bahwa itu baru dapat diketahui setelah pemeriksaan laboratorium di Medan.

“Kita ambil bagian sample (contoh) yang diperlukan dari mayat almarhum, kemudian kita teliti di lab, nanti baru kita tahu hasilnya. Kita akan usahakan, mengingat mayat almarhum sudah dikubur sebulan lalu,” tandas Dr Surjit.
Proses otopsi sendiri berlangsung sekitar 2 jam, dengan pengawalan ketat petugas Polres Tapteng dan Polsek Kolang. Sebelum penggalian kuburan, pihak kepolisian menyampaikan permohonan izin dari pihak keluarga yang diwakili ayah korban, Usman Hutabarat (45).

Sementara itu, Kapolsek Kolang, AKP Usman di lokasi mengatakan hasil otopsi dokter forensik sebagai ahli, nantinya akan melengkapi bukti kasus pembunuhan tersebut. Sebab, lanjut AKP Usman, tersangkanya mengaku dan datang sendiri menyerahkan diri. Dan kematian korban sebelumnya tidak ada dilaporkan ke pihak berwenang.

“Ini untuk melengkapi bukti. Kenapa harus digali kuburannya, karena saat kejadian tidak ada laporan bahwa korban diduga telah dibunuh, dan mayatnya dikebumikan sehari setelah kejadian. Sementara tersangka datang sendiri dan mengaku bahwa dia yang membunuh korban,” terang AKP Usman.

Sementara nenek  almarhum, Br Simanungkalit (89) merasa sedih dengan kejadian tersebut dan pembongkaran kuburan almarhum. apalagi Niko sendiri masih saudara sepupu Lina (dari kakak kakak beradik-red).

“Ya amang, kenapalah harus begini matinya cucuku itu. Haruslah dibongkar kuburannya. Kalau bisa, pelakunya dihukum seumur hidup, itulah pemintaanku,” ujar Br Simanungkalit dengan menitikan air mata.

Sementara tersangka Niko kini masih berada di ruang tahanan Mapolsek Kolang. Kepada METRO, pemuda berbadan tegap yang sehari-hari bekerja sebagai penderes getah karet mengaku menyesal atas perbuatannya tersebut. Namun karena sudah terlanjur, Niko hanya bisa pasrah. “Itulah bang setan itu. Mungkin ini sudah nasibku,” tandas Niko yang mengakui bahwa ia tidak tamat SD.

Seperti keterangan Niko kepada polisi, pada hari kejadian dirinya sedang berjalan melintas dari pancur met-met (pancuran kecil tempat mencuci kain-red) di Dusun Sibio-bio, Desa Hudopa, Kecamatan Kolang. Saat itu korban Gusti tengah berada di pancur met-met. Gusti kemudian memanggil dirinya dengan panggilan ‘bang’. Mendengar panggilan itu, Niko berhenti berjalan, dan Gusti mendatanginya.

Saat mereka bertemu, Niko menawarkan uang Rp2 ribu kepada Gusti. Saat akan memberikan uang tersebut, dirinya memegang tangan kanan Gusti dan mengajaknya ke sungai Aek Siabal-abal tak jauh dari pancur met-met. Setelah sampai di tepi sungai, keduanya duduk di atas sebuah batu besar. Kemudian Niko membujuk Gusti dan kemudian keduanya bersetubuh di atas batu tersebut.

Usai melakukannya, Niko merasa takut dan malu jika nantinya Gusti membeberkan perbutannya kepada orang lain. Maka timbullah niatnya untuk membunuh Gusti. Kemudian Niko menarik Gusti ke sungai dan menenggelamkannya ke dalam sungai sedalam kira-kira 60 centimeter tersebut secara paksa.

Sekitar 15 menit kemudian, merasa Gusti sudah tidak berdaya lagi, Niko kemudian menarik tubuh Gusti dari dalam air dan meletakkannya di atas batu yang ada di sungai tersebut. Dan uang yang sempat diberikan kepada Gusti diambil Niko kembali. Tanpa pikir panjang, Niko lalu bergegas meninggalkan lokasi dan berjalan pulang ke rumahnya.

Beberapa jam setelah kejadian, mayat Gusti dalam keadaan setengah telanjang ditemukan warga dan dibawa ke rumah orangtuanya. Gusti adalah putri pasangan Usman Hutabarat (45) dan Martina Br Simanungkalit (45) warga Dusun Sibio-bio, Desa Hudopa, Kecamatan Kolang, Tapteng.

Sebelumnya, pihak keluarga korban tidak menyangka kalau Gusti meninggal dunia karena dibunuh. Sehari setelah kejadian, mayat Gusti dimakamkan di pekuburan setempat. (mor/smg)

360 Pegawai Honorer Belum Gajian 2 Bulan

BINJAI- Tak gajian lagi, tak gajian lagi. Hal inilah yang dirasakan 360 pegawai honorer sekretariat Pemko Binjai dan Kantor Satpol PP. Sudah dua bulan, sejak Januari 2011 mereka belum juga menerima gaji.
Pegawai honorer Pemko Binjai yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah dua bulan belum menerima gaji. “Pening lah bang, udah seperti ikan di dalam kolam kami ini, dipelihara tetapi tak diberi makan. Ikan pun mati kalau dua bulan tak diberi makan,” ungkapnya, Minggu (6/3).

Lebih jauh dikatakannya, gaji setiap bulan yang diterima oleh pegawai honorer Pemko Binjai hanya Rp300 ribu. Meski sedikit, tetapi uang tersebut sangat berharga bagi pegawai honorer. “Udah lah cuma Rp300 ribu, itupun bisa menunggak sampai 2 bulan. Mau makan apa lah kami ini,”ujarnya.

Katanya lagi, belum diterimanya gaji pegawai honorer di Pemko Binjai, disebut-sebut karena belum diteken oleh Wali Kota Binjai. “Kalau keterangan yang saya peroleh dari atasan kami, gaji belum keluar karena belum ditanda tangani pak Wali,” ungkapnya.

Dikarenakan gaji tak kunjung diterima, dan tak bisa terus berharap, ia terpaksa menyambi sebagai tukang becak di seputaran Kota Binjai, demi kelangsungan hidupnya. “Kalau tidak menyambi seperti ini mau makan apa. Dari pada kita duduk-duduk tak dapat uang, bagus kita cari sewa. Dapat sedikit jadi lah untuk biaya makan,”ucapnya, seraya berharap agar gajinya dapat keluar dalam waktu dekat.
Lain halnya dengan pegawai honorer Sat Pol PP Kota Binjai, yang mengaku kepada wartawan koran ini, bahwa sudah dua bulan terakhir ini belum menrima gaji.

“Udah tak tahu lagi kami mengatakannya bang. Masak tiga bulan kami belum terima gaji, macamana kami bersemangat menjalankan tugas,”ujar salah seorang petugas Sat Pol PP yang meminta namanya dirahasiakan.
Diungkapkannya, gaji pegawai honorer di Sat Pol PP perbulannya mencapai Rp500 ribu. Selama tidak menerima gaji, ia terpaksa meminjam uang untuk kebutuhan sehari-harinya. “Udah lah belum menerima gaji, utang semakin banyak,”keluhnya sembari berharap, agar gajinya dapat dibayarkan.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Sat Pol PP Kota Binjai, Wanriski, saat dikonfirmasi terkait belum diterimanya gaji pegawai honorer Sat Pol PP, membenarkannya.

“Iya memang benar honorer kita belum menerima gaji. Jumlah honorer Sat Pol PP sebanyak 310 orang. Kalau masalah kenapa belum gajian, saya tidak tahu dan yang berhak menjawab itu langsung oleh Kasat,”ungkap Wanriski via selulernya.

Humas Pemko Binjai, Rusli, saat dikonfirmasi berulang kali via selulernya terkait masalah ini enggan untuk menjawab. Bahkan, ketika dikonfirmasi via SMS Rusli juga enggan membalas. Sementara, Wakil Wali Kota Binjai, saat dikonfirmasi via seulernya menyarankan agar mengkrosrcek terlebih dahulu. “Coba kroscek Kasat nya,”ujar Timbas Tarigan singkat via SMS. (dan)

Dituding Pelihara Pencuri, Sekeluarga Dianiaya

SIANTAR- Rostina br Hasugian (40) dan dua anaknya D br Silitonga (25) serta M br Silitonga (25), Minggu (6/3) pagi, menjadi korban penganiayaan pasangan suami istri yang merupakan tetangga mereka di Jalan Sekka Nauli, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar.

Penganiayaan itu terjadi lantaran korban dituding oleh pelaku telah memelihara seorang pencuri di rumahnya. Hari itu juga, kasus penganiayaan ini pun dilaporkan korban ke Mapolresta Siantar.

Ditemui di kediamannya, Minggu (6/3) sore, korban mengaku ia sama sekali tidak tahu permasalahan kenapa mereka dipukuli. Menurutnya, profesinya sebagai tukang urut panggilan membuatnya selalu pulang malam dan jarang di rumah. Hingga Minggu (6/3) sekira pukul 06.30 WIB, ia dan keluarganya disentakkan oleh suara gaduh di halaman rumah mereka.

“Pagi-pagi R br Silitonga (55) marah-marah di depan rumah kami. Katanya kami memelihara pencuri di dalam rumah. Memang ada kawan anak ku bermarga Simanjuntak alias si Kecil (11) yang tidur di rumah. Itupun kami tidak tahu menahu apa yang telah dilakukannya. Sebab, kami pulang malam dan langsung istirahat. Pagi itu memang si Kecil di rumah. Mendengar ribut-ribut si Kecil langsung ku suruh keluar. Ku bilang sama si Kecil kalau dia bawa masalah tidur di rumahku,” kata korban. Namun setelah melihat si Kecil, R br Silitonga semakin emosi. Malah ia menuding kalau korban sengaja memelihara pencuri agar mendapat penghasilan.

“Udah gitu dibilangnya lagi kami menampung panak ko (pencuri-red) supaya bisa makan. Mendengar itu sakit kali hati ku. Tapi masih ku tahan dan ku coba klarifikasi. Namun dia mendatangiku. Langsung dia tolak pinggang dan mau menjambak aku, tapi karena aku ngelak, jadi kena cakarnya aja leherku ini,” ungkapnya. Tak berapa lama, suami R br Silitonga, T Simanjuntak (55) datang ke lokasi dan ikut membantu istrinya.  Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Altur Pasaribu membenarkan adanya pengaduan korban.(hez/smg)

Ditabrak Kijang, Tewas di Tempat

LUBUKPAKAM- Nasib naas dialami sepasang remaja yang tengah dimabuk cinta Muhammad Riyadi (16) warga Dusun I, Desa Bandar Dolok, Kecamatan Pagar Merbau, dan kekasihnya Wirapika (15) Warga  Dusun III, Desa Perdamaian, Tanjung Morawa. Minggu (6/3) sore, sekira pukul 15.20 WIB.

Pasalnya sepeda motor Honda Revo BK 3519 MZ yang dikendarai sepasang remaja itu bertabrakan dengan mobil Kijang BK 1772 GC di Jalan umum Lubukpakam-Galang, persisnya di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau. Akibatnya,  Muhammad Riyadi tewas di tempat kejadian, sedangkan Wirapika yang duduk diboncengan mengalami luka serius dan hingga kini masih dirawat secara intensif di RSU Sari Mutiara Lubukpakam.

Soal penyebab kecelakaan itu, keterangan dari pihak keluarga maupun warga sekitar yang turut memboyong jasad Riyadi ke RSU DS menyebutkan, sepeda motor yang ditumpangi sejoli itu eluncur dari arah kota Galang menuju Lubukpakam. Kabarnya  kedua remaja ini usai mengunjungi salah seorang kerabat Riyadi di Desa Pulo Gambar, Kecamatan Galang. Sepulang dari sana, Riyadi lantas memacu sepeda motornya dengan niat untuk mengantar kekasihnya ke Desa Pardamean Tanjung Morawa.

Tapi naas, setiba di depan Balai Pertanian Pagar Merbau, dari arah yang sama (Galang menuju Lubukpakam) sepeda motor yang ditumpangi kedua remaja ini bersenggolan dengan sepeda motor lainnya.  Dari arah Lubukpakam menuju Galang meluncur mobil kijang dengan kecepatan tinggi langsung menabrak Riyadi yang terkapar di ruas badan jalan akibatnya korban tewas di tempat.(mor/smg)

Cino Coba Pola Baru

JAKARTA-Daud “Cino” Jordan tak ingin menyia-nyaiakan kesempatan merebut gelar superchampion juara dunia kelas bulu WBA dari tangan Chris John. Dia mulai mencoba pola latihan dengan inisiatif-inisiatif baru sebelum bertarung di arena PRJ kemayoran, Jakarta, pada 17 April mendatang.

Pelatih Daud, Damianus Jordan menyebutkan bahwa dirinya tidak bisa hanya berpaku pada model-model latihan yang monoton. Sebab, perkembangan yang didapat oleh anak didiknya tidak bisa meningkat dengan pesat.
Karena itu, pelatih berusia 39 tahun tersebut mulai menerapkan model-model latihan yang pernah didapatkannya saat masih menimba ilmu di negara yang melahirkan banyak petinju kelas dunia, Kuba. “Saya mulai kasih dia menu tambahan dengan memukul ban-ban besar setinggi satu meter menggunakan palu yang beratnya sampai enam kilogram. Minimal setengah jam dia melakukan itu,” katanya saat dihubungi kemarin (4/3).

Dengan model latihan yang terfokus pada kemampuan fisik tersebut, Damianus yakin efeknya lebih besar daripada hanya latihan dengan memukul bag berkali-kali. Pelatih yang juga kakak kandung Daud menjelaskan bahwa kekuatan pukulan Daud sudah meningkat dibanding sebelum menerapkan latihan tersebut.

Untuk terus mengembangkan teknik adiknya, mantan petinju nasional tersebut juga hampir setiap malam menyempatkan untuk menonton rekaman pertandingan tinju  yang pernah dilakoni Chris John. bukan hanya itu, untuk memperkaya teknik bertarungya Damianus juga mewajibkan adiknya menonton rekaman pertarungan petinju tenar dunia semacam Julio Cesar Chavez, Oscar De La Hoya, dan Miguel Cotto.

“Daud bisa mempelajari gaya petinju itu yang agresif. Dia juga bisa melihat dan mempelajari bagaimana cara bertinju Chris John yang juga meniru gaya mereka. Dari situ celahnya bisa dipelajari,” terangnya.

Selanjutnya, setelah melihat rekaman tersebut, Daud yang bergaya fighter itu dituntut untuk bisa menerapkan taktik dan teknik bertarungnya dalam sparing yang dilakukan tiga kali dalam seminggu. Damianus menyebut dalam saparing tersebutlah hasil latihan dari sisi fisik, teknik dan strategi bertinju Daud diuji.
“Sejauh ini signifikan. Tapi, itu mungkin karena lawan sparingnya masih amatir dan berasal dari tingkat lokal (Kalimantan Barat, tempat pemusatan latihan Daud). Akan kami tingkatkan lagi dengan mencoba petinju-petinju dari Jakarta,” katanya.

Dua petinju yang dimaksud adalah Edi Susanto dan Heri Ardianto. Mereka dianggap oleh Damianus memiliki level yang lebih tinggi dibanding petinju lokal karena berasal Dari kelas Welter. Sebagai perbandingan, Daud berasal dari kelas bulu dengan berat 57,2 Kg, sedangkan kelas Welter memiliki bobot 66,7 Kg.
Melihat kondisi Daud, Damianus juga melakukan revisi target dari jatah sparing minimal 125 ronde yang harus dijalani  menjadi 150 ronde. Tujuannya, agar anak didiknya mendapatkan feeling bertinju yang maksimal dan memaksimalkan waktu yang tersisa. (aam/jpnn)

Service Karlovic Terkencang di Dunia

Spanyol, Swedia dan Argentina Melaju

ZAGREB – Ivo Karlovic mencatatkan namanya dalam buku sejarah tenis dunia. Servis keras yang dilepaskannya membuat dirinya sebagai petenis dengan servis terkencang di dunia ketika bertarung di ajang Davis Cup 2011 melawan skuad tim Davis Jerman, Sabtu (5/3) malam waktu setempat.

Dikutip iol Sport, Minggu (6/3), petenis Kroasia berpostur 2.08 meter itu turun di nomor ganda bersama Ivan Dodig. Ia berhasil melakukan servis dengan kecepatan bola mencapai 251km/jam.  Catatan ini praktis memecahkan rekor servis terkencang dunia yang sebelumnya dicetak petenis Amerika Serikat Andy Roddick pada semifinal Davis Cup 2004 lalu. Saat itu, kecepatan pukulan Roddick mencapai 249,4km/jam.

Sayang, pukulan keras Karlovic yang memecahkan rekor dunia ini tak mampu mengantar mereka meraih kemenangan. Karlovic/Dodig harus mengakui keunggulan pasangan Jerman, Christopher Kas/Philipp Petzschner lewat pertarungan ketat lima set 6-3, 3-6, 5-7, 6-3, 6-4. Perjuangan Kroasia untuk lolos ke perempat final pun semakin sulit lantaran tertinggal 1-2 dari Jerman. Di laga lain, Tim Davis Cup Spanyol, Swedia dan Argentina melaju mulus ke babak perempat final usai menundukkan lawan-lawannya di babak penyisihan grup. Dikutip SuperSport, Minggu (6/3), favorit juara, Spanyol membuka peluang untuk kembali merebut gelar juara yang mereka raih pada 2009 lalu, usai membungkam Belgia dengan skor telak 3-0.

Langkah gemilang juga diikuti tim Davis Argentina yang menang telak 3-0 atas Rumania. Poin-poin kemenangan Argentina disumbangkan,. David Nalbandian, Juan Moncaco dan pasangan Juan Ignacio Chela/Eduardo Schwank yang menundukkan Adrian Ungur, Victor Hanescu dan pasangan Hanescu/Horia Tecau di Parque Roca, Buenos Aires, Argentina.

Sedangkan satu tiket perempat final lainnya digenggam tim Davis Swedia yang tanpa ampun menggilas tim kuat Rusia 3-0 di Borashallen, Boras, Swedia.

Robin Soderling membuka keunggulan Swedia dengan menundukkan Igor Andreev 6-3 6-3 dan 6-1. Dua poin Swedia berikutnya disumbangkan Joachim Johansson dan pasangan Simon Aspelin/ Robert Lindstedt.
Juara bertahan Serbia, tinggal selangkah lagi memastikan diri melaju ke perempat final. Untuk sementara, Serbia menungungguli tim lemah India dengan skor 2-1. Sekadar info, tahun ini Serbia tidak diperkuat petenis terbaiknya Novak Djokovic.

Finalis tahun lalu Prancis juga berpeluang besar melaju setelah unggul 2-1 atas Austria. Beberapa tim lain yang juga berpeluang lolos adalah Jerman yang sementara unggul 2-1 atas Kroasia juga Amerika Serikat. (net/jpnn)
mengungguli Chile 2-1 dan Rep. Ceska yang juga unggul 2-1 atas Kazakhstan.  (net/jpnn)

Pasangan Mesum Digerebek Orangtua Sendiri

MEDAN- Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Medan, berinisal B (25) dan N (15) keduanya Warga Komplek Ilala, Pancur Batu digerebek orangtua N di salah satu penginapan di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sabtu (5/3) sekira pukul 20.00 WIB.

Ketika digrebek, pasangan itu sedang memadu kasih layaknya pasangan suami istri. Akibatnya, B langsung dibawa ke Polsek Deli Tua untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Seperti dituturkan sepupu N, Anton kepada wartawan, pasangan mesum ini diketahui telah memadu kasih sejak lama, tapi orangtua N tidak pernah menyetujuinya.
Dia menyebutkan, seusai permisi pergi malam Mingguan bersama, B dan N diikuti orangtuanya. Saat itulah, diketahui belok ke Hotel D di Padang Bulan. Melihat itu, orangtua N langsung mendobrak pintu dan mendapati keduanya sedang melakukan hubungan suami istri. Bahkan, keduanya didapati tampil tanpa mengenakan busana. “Karena marah, orangtua N langsung membawa B ke Polsek Deli Tua,” sebutnya ketika ditemui di Polsek Deli Tua.

Keterangan di Polsek Deli Tua, B dan N ternyata telah enam kali melakukan hubungan suami istri. Keduanya melakukannya tanpa ada unsur paksaan dan sama-sama menyenanginya.

Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Simon Sembiring membenarkan adanya laporan tentang hubungan intim remaja tersebut, tapi sampai saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan.(mag-1)