26 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 15593

Monang Sitorus Ditahan, Bendahara Disdik Tersangka

Kasus Korupsi Rp7,3 Miliar di Tobasa dan Simalungun

MEDAN-Jumlah pejabat dan mantan pejabat di Sumatera Utara yang terjerat kasus korupsi bertambah lagi. Kejaksaan Tinggi Sumut, resmi melakukan penahanan terhadap, mantan Bupati Tobasa Monang Sitorus, usai penyidik Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu), melakukan pelimpahan tahap II terkait kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2005 senilai Rp3 miliar.

Sementara petugas Tipikor Sat Reskrim Polres Simalungun menangkap dan menetapkan Parulian Haloho (40) sebagai tersangka. Bendahara Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun Lamhot Tua inin
diduga melakukan penggelapan pembayaran pesanan dan pemasangan material rehab bangunan DAK tahun 2009 sebesar Rp4,3 miliar.

Total kerugian negara dari dua kasus ini mencapai Rp7,3 miliar.

Terkait penahanan Monang Sitorus, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Sution Usman Adji menegaskan, hal itu demi kepentingan persidangan. “Benar tim kita sudah membawa dan menahan Monang Sitorus. Meskipun, saat penyidikan Monang tidak ditahan oleh Polda Sumut,” tegas Sution di kantornya di Jalan AH Nasutio Medan, Senin (21/2).
Penahanan itu dilakukan sesaat setelah kasusnya dilimpahkan Polda Sumut ke Kejatisu. Berkas Monang diboyong tim Pidana Khusus Kejatisu ke Kejari Balige guna proses selanjutnya. “Pelimpahan berkas dari Medan menuju Kejari Balige dipimpin Jaksa I Komang Ardana dengan pengawalan aparat Polda Sumut,” tegas Sution.

Saat ini Monang dititipkan di ruang tahanan sementara Kejari Balige dengan status tahanan jaksa Kejari Balige.  “Sesegera mungkin dilimpahkan ke persidangan, Insya Allah akhir bulan ini sudah  dilaksanakan,” ucapnya.
Kasi Penerangan Hukum/Humas Kejatisu, Edi Irsan Kurniawan Tarigan menambahkan, dalam meneliti kasus dugaan korupsi Bupati Tobasa tersebut, tim sangat hati- hati. Meskipun uang korupsinya telah dikembalikan, namun perbuatan tetap harus dikenakan sanksi hukum.

Pernyataan yang sama juga disampaikan Poldasu. “Ya benar, Monang Sitorus sudah kita limpahkan ke Kejatisu sekitar pukul 10.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hery Subiansaori. Pelimpahan tahap kedua setelah BAP dinyatakan lengkap (P21) tersangka Monang dilakukan Satuan III Tipikor Dit Reskrim Polda Sumut. Dimana, dalam penangganan kasus korupsi yang sudah bertahun-tahun, saat ia menjabat orang nomor satu di Kabupaten Tobasa. Monang kerap dinyatakan tidak lengkap (P-19).

Pelimpahan tahap kedua tersebut dilakukan beserta barang bukti. Namun, Hery tidak mengetahui barang bukti apa saja yang turut diserahkan kepada pihak Kejatisu. Maka selanjutnya diserahkan ke Kejatisu untuk kemudian dilimpahkan ke persidangan.

Dalam kasus ini, tiga orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan telah disidangkan, masing-masing mantan Pemegang Kas Setda Jansen Batubara, mantan Bendahara Pemkab B Hutapea dan mantan Kabag Keuangan Arnold Simanjuntak. Adanya ketelibatan ketiganya ini, berdasarkan pemeriksaan penyidik.

Keterlibatan ketiganya, sesuai dengan wewenang jabatan Jansen Batubara B Hutapea dan Arnold Simanjuntak, karena tidak dapat mempertanggungjawabkan uang yang berasal dari APBD Kab Tobasa sebesar Rp3 miliar tersebut keluar tanpa sesuai prosedur.

Peran ketiganya dalam hal ini memproses sesuai dengan jabatan mereka masing-masing di jajaran Pemkab Tobasa hingga uang tersebut keluar dan diterima Bupati Tobasa Monang Sitorus yang juga ditetapkan sebagai tersangka.
Sedangkan, pemeriksaan terhadap orang nomor satu di Kab Tobasa itu, diketahui bahwa uang sebesar Rp3 miliar tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi Monang. Yakni, digunakan untuk operasional perusahaannya di Jakarta, PT Parsito Darma Jaya yang bergerak dibidang Konsultan.

Gelapkan Rp4,3 Miliar

Sedangkan Bendahara Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun, Lamhot Tua Parulian Haloho ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penggelapan pembayaran pesanan dan pemasangan material rehab bangunan DAK tahun 2009 sebesar Rp4,3 miliar Minggu (20/2) pukul 22.00WIB.

Hingga berita ini diturunkan, tersangka masih menjalani pemeriksaan di ruang Tipikor Sat Reskrim Polres Simalungun.

Penangkapan terhadap tersangka ini setelah penyidik Sat Reskrim Polres Simalungun melakukan pemeriksaan terhadap lebih kurang 132 kepala sekolah SD se Kabupaten Simalungun sejak September 2010 hingga Februari 2011. Tersangka diadukan Misdianto mewakili rekanan pengerjaan bangunan fisik ratusan Sekolah Dasar (SD) se Kabupaten Simalungun dengan nomor LP/489/IX/2010/SU/Simal pada 1 September 2010 dan kemudian di lanjutkan pengaduan kedua oleh Simbur Siallagan dengan nomor LP/542/X/2010/SU/Simal tertanggal 18 Oktober 2010.
Dalam pengaduan kedua orang yang mewakili 8 perusahaan rekanan ini, masing-masing UD Tetap Jaya, CV Karya Mandiri Sejahtera, UD Jaya Sejahtera, PT Cipta Alam Segar Inter, PT Cipta Karya bangun Nusa, CV Kurnia Putra Mulia serta CV Agis dan CV Genis Mandiri selaku pensuplay material rehab bangunan, Tersangka di adukan telah melakukan penggelapan sisa uang pembayaran Gypsum, Propil, Pasang atap Zinkalum dan Baja Ringan untuk rehab fisik 308 SDN se Kabupaten Simalungun sebesar kurang lebih Rp.4.381.389.509,- rupiah dari jumlah keseluruhan sebesar Rp.22.111.677.009,-. Padahal semua pengerjaan DAK untuk tahun 2009 yang dikerjakan secara swa kelola sudah rampung dan tersangka sudah mengutip uang pembayaran dari sebahagian besar sekolah yang direhab.
Kapolres Simalungun AKBP Drs Marzuki MM melalui kasubbag Humas AKP Sulaiman Simanjuntak diruang kerjanya pada Senin (21/2) siang membenarkan penangkapan tersangka.

“Dia sudah ditangkap karena penyidik sudah memiliki unsur dan bukti yang kuat. Ia juga dijerat pasal 372 Subs 374 tentang penggelapan sub penggelapan dalam jabatan yang ancaman hukumannya 5 tahun kurungan,” kata Sulaiman.
Petugas Sat Reskrim juga sudah menyita barang bukti yang menguatkan dua laporan pengaduan serta penetapan Lamhot menjadi tersangka.

“Petugas juga sudah menyita barang bukti berupa 132 Lembar permohonan pengeluaran barang, 132 Rencana Anggaran Bangunan (RAB), 132 buku rekening sekolah, 396 tanda Terima  Uang dari Kepala sekolah kepada Lamhot, 8 tanda terima uang dari Lamhot kepada Misdianto, 4 tanda terima uang dari Lamhot kepada haris Anggara, 132 lembar Berita Acara Pekerjaan dan 1 berkas daftar nama penerima DAK tahun 2009,” tambah Simanjuntak
Sementara itu Luhut Nadapdap, SH selaku Kuasan Hukum Lamhot yang di temui di kediaman lamhot di Jalan Sentul, Kelurahan Suka Makmur, Siantar Marihat belum bisa memberikan komentar apa-apa.

“Biarlah hukum dan pemeriksaan ini berjalan. Kita lihat saja nanti hasilnya,” katanya dikediaman Lamhot. (hez/smg/rud/mag-1)

Data Militer RI Dibobol, Pelakunya Intelijen Korsel

JAKARTA-Indonesia secara resmi meminta Korsel memverifikasi laporan-laporan yang menyebutkan anggota intelijen Korsel menyusup di kamar delegasi Indonesia  untuk mencuri informasi rahasia tentang rencana pembelian senjata antara kedua negara.

“Indonesia meminta kami memverifikasi fakta-fakta yang tepat,” kata jubir Kemlu Korsel, Cho Byung-jae, dalam briefing reguler, sebagaimana dilansir Yonhap News Agency, Senin (21/2). “Kami sedang memverifikasi fakta-fakta, dan kami setuju menginformasikannya sesegera mungkin,” imbuhnya.

Dubes RI di Korsel, Nicholas Tandi Dammen mendatangi kantor Kemlu Korsel pada Senin pagi untuk mencari kerjasama dengan Park Hae-yun, pejabat sementara Kemlu yang menangani masalah Asia Selatan dan Pasifik.

Permintaan verifikasi itu muncul setelah harian lokal Korsel memberitakan, tiga orang yang membobol ruangan delegasi Indonesia di Hotel Lotte pada 16 Februari lalu adalah anggota Badan Intelijen Nasional (National Intelligence Service/NIS) Korsel.

Sementara pejabat di Jakarta beramai-ramai menegaskan bahwa tidak ada data militer penting yang hilang sebab delegasi tidak membawa data penting. Menurut versi Kemhan RI, yang terjadi adalah tamu hotel salah masuk kamar, lalu mengambil laptop. Laptop itu sudah dikembalikan ke pemiliknya yaitu staf Kementerian Perindustrian. Masalah sudah beres.

Sayangnya, tidak ada satu pun pejabat yang bisa menjawab soal laporan media Korsel tentang masuknya 3 orang ke kamar hotel itu, yang kabur begitu delegasi Indonesia masuk tiba-tiba. Versi inilah yang dipegang polisi Seoul.
Di sisi lain, Pemerintah kembali membantah ada data penting pertahanan militer Indonesia yang dicuri mata-mata Korea Selatan. Menurut Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Indonesia tidak kehilangan data apapun ketika rombongan delegasi Indonesia menghadiri undangan Presiden Korea Selatan di Seoul pekan lalu.
“Kita pastikan tidak ada hubungan dengan kehilangan data apapun di militer. Pertahanan tak ada kaitannya dengan itu. Kita memang ikut tim ekonomi namun kaitannya membicarakan ekonomi bagaimana proses kerjasama industri di kedua belah pihak,” kata Sjafrie di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Sjafrie juga menegaskan, pertemuan delegasi Indonesia dan Korea Selatan tidak membahas rencana pembelian pesawat jet latih T-50 Golden Eagle. Pertemuan hanya membahas masalah militer kedua negara.
“Tidak ada pembahasan proyek KFX (Korea Fighter Experimental) atau T-50,” kata Sjafrie.
Menurut Sjafrie, pertemuan membahas kerja sama militer antara kedua negara Indonesia dan Korea, dan tidak membahas pembelian alutsista. “Yang ada cuma pembahasan militer antara Korea dan Indonesia,” ujarnya.

Menurut media Korsel, pada Rabu (16/2) setelah 50 delegasi pimpinan Menko Perekonomian Hatta Rajasa meninggalkan hotel untuk bertemu Presiden Lee Myung-bak, dua pria dan seorang wanita menyusup ke sebuah kamar di lantai 19 (media lain menyebut kamar itu bernomor 1961). Mereka kaget ketika seorang anggota delegasi tiba-tiba masuk. Buru-buru mereka kabur. Tidak jelas apakah ketiga orang itu berhasil mengkopi data di laptop.
Koran Chosun Ilbo menyebutkan, mereka adalah agen intelijen Korsel (NIS). NIS tampaknya putus asa untuk mendapatkan strategi negosiasi Indonesia untuk pembelian Korea T-50 Golden Eagle, pesawat latih jet supersonik; tank tempur utama K2 Black Panther dan rudal portabel permukaan-ke-udara. Korea dalam persaingan sengit dengan Yak-130, jet latih Rusia.

Insiden pembobolan kamar delegasi Indonesia di Seoul juga mengingatkan pada kerjasama Indonesia dan Korea Selatan untuk membuat pesawat tempur kelas menengah. Pesawat ini diperkirakan terealisasi pada 2020 dan lebih canggih daripada pesawat tempur F16. Pesawat itu dinamai Korea Fighter Experimental (KFX).

Beberapa waktu lalu, Dirut PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso mengatakan, pesawat KFX merupakan generasi ke-4,5. Sebab pesawat ini di atas pesawat tempur F16 produksi Lockheed Martin yang merupakan generasi ke-4 dan berada di bawah F35 yang merupakan generasi ke-5.

Berat kosong pesawat ini adalah sekitar 10,4 metrik ton. Think tank dari Universitas Konkuk pernah mengatakan, pesawat tempur ini cukup baik lantaran memiliki rudal stand-off dan kemampuan siluman (anti radar) yang memadai. Rencananya, bersama Indonesia, proyek ini akan terealisasi pada 2020 mendatang.(bbs/net/jpnn)

Bayi Merah Dibuang di Kuburan

Nyaris Dibakar Penjaga Kubur

MEDAN-Bambang, penjaga kubur, terkejut ketika membuka kotak yang dibungkus plastik hitam, Senin (21/2) pukul 13.00 WIB. Bungkusan yang sedianya dibakar bersama sampah pohon yang tumbang di Pekuburan Muslim di Jalan Garuda Ujung, Kelurahan Kenangan, Perumnas Mandala, Percut Seituan itu ternyata berisi seorang bayi laki-laki. Kulitnya merah dan masih memiliki tali pusar dan ari-arinya. Masih bernafas. Bayi yang diperkirakan masih berusia satu hari itu, diduga dibuang orangtuanya.

Tak tahu harus berbuat apa, Bambang mengabarkan penemuan bayi itu kepada sejumlah warga sekitar pemakaman. Warga gempar, informasi pun cepat menyebar. Atas kesepakatan bersama para warga, bayi itu kemudian dibawa ke Puskesmas setempat

Mengetahui peristiwa itu, wartawan Sumut Pos mendatangi lokasi penemuan. Di tempat itu, Mansur Siregar (61) yang juga penggali kuburan mengatakan, dia turut terkejut melihat Bambang menemukan sesosok bayi merah di pekuburan itu.

Dia tidak mengetahui siapa orangtua bayi malang itu. Tetapi, bersama Bambang, mereka sempat melihat seorang penarik becak dan penupang wanita berada di sekitar pekuburan. Dia menduga, kedua orang itulah yang membuang bayi tersebut.

“Kami sedang berjalan menuju ke simpang karena ada tabrakan kecil. Kami lihat tadi ada orang naik becak dan kami pikir itu pacaran. Setelah kami balik, becak beserta sewanya sudah tidak ada lagi. Saat Bambang mau bakar sampah dia melihat ada bayi kecil di kotak dan langsung dibawa ke Puskesmas Kenangan di Jalan Tiung Raya,” kata Mansur Siregar.

Diterangkan Mansur Siregar, bayi itu berdasarkan pengamatannya baru saja dilahirkan karena masih ada ari-arinya dan tali pusernya. “Tadi pas kami temukan masih ada tali pusernya dan ari-arinya. Prediksi kami itu bayi baru saja dilahirkan,” ucapnya sambil kembali masuk ke lokasi pekuburan.

Salah seorang ibu muda yang mengenakan baju warna putih yang juga warga sekitar, prihatin melihat pembuangan anak itu. “Kasihan kali bayi laki-laki itu padahal anak itu manis dan mungil. Tadi sih masih ada tali puser dan ari-arinya. Bayi itu sudah dibawa ke Puskesmas,” katanya sambil menggendong anaknya.

Di Puskesmas Kenanga, bayi langsung ditangani Bidan Mazda br Sitorus. Setelah dibersihkan, bayi diukur dan ditimbang. Kondisinya sehat dengan beratnya 2,8 Kg dan panjangnya 49 Cm.
“Bayi ini masih merah dan usianya baru 1 hari. Tali pusernya dan ari-arinya juga ada tapi sudah kami rapikan. Panjangnya 49 Cm dan beratnya 2.8 Kg. Yang mengantarkannya penjaga kuburan, Pak Bambang dan sekarang lagi di kantor polisi untuk dimintai keterangan,” kata Mazda kepada Sumut Pos, kemarin.
Ditegaskannya, bayi itu kini menjadi tanggung jawab pihaknya dan akan dirawat di Puskesmas. “Ibunya kurang ajar itu. Kalau tidak menginginkan anak ini, kan bisa diserahkan ke panti asuhan, tidak dibuang begitu saja. Untung saja warga menemukan, kalau tidak, mungkin entah jadi apa bayi mungil ini,” terang Mazda sambil menggendong bayi tersebut.

“Bayi lucu itu kami beri nama Putra Kenangan,” tambah Mazda.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Percut Seituan, AKP Antoni Simamora SH mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait penemuan bayi tersebut. “Kita masih memintai keterangan dua saksi. Sejauh ini belum menemukan orangtua dari bayi tersebut. Kita sedang mendalami kasus pembuangan bayi ini,” ungkap Antoni Simamora.(jon/mag-7)

Besok Bawa Roti Bolu Ya…

Menjenguk Nurliana Purba dan Nurbaiti, Dua Wanita yang Dipasung 30 Tahun

“Ya,” seru sosok ramping berkulit putih sembari turun dari ranjang dan berlari menuju pintu jeruji dimana di baliknya Sumut Pos dan beberapa pegawai yang tadi memanggil. Batas yang tak lama lagi akan sirna.

INDRA JULI-Medan

Tidak ada yang menduga wanita berkepala plontos yang berdiri di sebelah adalah Siti Nurliana Purba (40), yang selama 30 tahun menjalani hidup dipasung bersama sang adik Janter Purba (30) di Huta Bahliran Nagori Siborna, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun. Kaos bercorak tokoh kartun Micky dan Mini dan hotpant yang dikenakan mewakili semangat yang dimiliki layaknya orang normal.

“dr Vera kan? Kenapa tidak kenal?” ucap Nurliana saat pegawai menanyakan siapa yang berada di depannya. Sebuah respon positif yang bisa diperlihatkan setelah menjalani hampir dua bulan perawatan sejak 20 Januari 2011 lalu di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara Jalan Tali Air No 21 Medan. Wanita yang juga dipanggil Butet ini juga tak terlihat sungkan bertanya terhadap hal yang belum dikenalnya.

Meskipun masih tampak beberapa kesulitan komunikasi, namun kondisi Butet sudah menunjukkan kemajuan. Saat tidak sedang berbicara, dirinya pun berbincang dengan teman-temannya. Mem perlihatkan bagaimana Nurliana kecil yang memang aktif.

Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Medik RSJ Pusat Provsu, dr Vera RB Marpaung SpKJ MKes. “Dibanding saat baru dihantar Januari lalu.

Nurliana sudah menunjukkan perubahan. Lewat terapi obat secara konstan dia sudah lebih tenang dan sudah bisa komunikasi seperti tadi,” jelas dr Vera RB Marpaung SpKJ MKes kepada Sumut Pos, Senin (21/2)

Tambahnya, perkembangan positif yang ada ditambah pengobatan yang benar akan mengembalikan kesadaran Nurliana ke keadaan normal. Saat ini Nurliana sendiri tengah menjalani perawatan kejiwaan. Dari situ diharapkan kondisi kejiwaan yang ada saat ini kian lebih baik lagi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, saat dihantar ke RSJ Pusat Provsu, Nurliana dalam kondisi kejiwaan yang tidak stabil dan gadel. Apalagi selama di pasung, dirinya dibiarkan tanpa perawatan.

Ya, seperti layaknya orang yang baru menerima kunjungan Nurliana pun berpesan untuk kunjungan berikutnya. “Bawa roti bolu ya, mau makan roti bolu aku,” pesan Butet yang dibenarkan teman-teman sekamarnya di RSJ Pusat Provsu.

Hanya saja siang itu Nurbaiti, warga Kota Binjai yang juga dipasung keluarganya selama 30 tahun tidak terlihat. Tidak seperti Nurliana dan beberapa pasien lain yang begitu responsif, Nurbaiti pun seolah menyembunyikan dirinya. Bahkan dari penjelasan beberapa pegawai, kunjungan keluarganya juga dianggap dingin. “Kemarin keluarganya baru datang menjenguk, tapi belum bisa dikenal sama dia (Nurbaiti, Red),” ucap pegawai tersebut.

Namun menurut dr Vera RB Marpaung SpKJ MKes, hal itu sangat normal. Apalagi Nurbaiti yang baru masuk Sabtu, 19 Februari, masih menjalani dua hari perawatan. “Kita akan lihat dulu sementara ini sesuai tahapan pengobatan. Jadi untuk sekarang kita belum bisa ambil kesimpulan mengenai Nurbaiti,” tegasnya.

Begitu pun, mengacu pada perkembangan Nurliana, dr Vera RB Marpaung SpKJ MKes optimis terhadap kesembuhan Nurbaiti. “Dari pengalaman kita, selama tahap perawatan itu dilakukan dengan benar seperti terapi obat untuk awal hingga dua tahun. Berikutnya kita akan pantau lagi apa ada perubahan. Kalau kembali kumat akan kita tingkatkan terapi obat hingga lima tahun. Pasien dapat normal kembali kok,” tuturnya.

Pengobatan itu pun lanjutnya akan sangat efektif bila dilakukan dengan cepat. Untuk itu dr Vera RB Marpaung SpKJ MKes berharap ke depan agar masyarakat responsif tidak menjadikan pemasungan menjadi alternatif tunggal bagi anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan. Justru dengan pemasungan tadi menambah tekanan terhadap psikologis pasien juga menyebabkan kelumpuhan. (*)

Five Vi Minta Merid Malah Diputusin

Kisah asmara pemain film Five Vi kembali apes. Maksud hati minta kawin, eh malah diputusin pacar nya, seorang bule asal Italia.

Asmara pesinetron Five Vi memang tak semulus kariernya di dunia hiburan. Setahun pacaran dengan bule bernama Marco, cewek bertubuh seksi itu mengaku kembali menyandang status jomblo. gara-garanya, karena ia menuntut dinikahi.

“Bule nggak gampang untuk diajak merit, banyak perhitungannya,” jelas Five Vi, saat dihubungi Rakyat Merdeka (grup Sumut Pos) di Jakarta, baru-baru ini.

Dijelaskan janda Henry Yosodiningrat ini, pacarnya belum siap menikah. Banyak pertimbangan sebelum mengambil keputusan merit. Sebab, katanya, sang pacar sangat menghargai pernikahan.

“Bule kalau merit nggak mau cerai. Beda sama kita kalau me­rit bisa cerai, terus ribut ma­salah, harta gono-gini lah,” ujar Five Vi yang mengaku baru putus de­ng­an Marco Kamis (18/2).

Setahun menjalin asmara dengan Marco, perjalanan cintanya memang penuh lika-liku karena sering putus nyambung. “Aku sama dia memang sering putus nyambung. Nggak tahu deh, nanti nyambung lagi atau nggak,” ujarnya.

Sebelum berhubungan dengan Marco, Five Vi sempat berpacaran dengan bule asal Belanda. Tapi hubungannya tak berlangsung lama. Dengan Marco, ada pengecualian khusus. Da melihat Marco sosok yang dewasa. Karenanya, meski putus, Five Vi masih berkomuni­kasi lewat telepon dan SMS-an. “Kadang-kadang dia bilang I miss you,” cerita Five Vi.
Meski putus cinta, Five Vi mengaku tidak merasa kesepian. “Aku kan pacaran dengan Marco long distance, sebulan sekali baru ketemu. Jadi biasa aja kalau nggak ada pacar,” ujarnya santai.

Cewek berbodi sintal ini sempat menikah secara siri dengan pengacara Henry Yosodiningrat. Namun pernikahan itu hanya seumur jagung. Gagal menikah, Five Vi  dekat dengan beberapa pria bule. Sebelum menjalin hubungan dengan Marco, dia pernah dekat dengan pria asal Belanda, Alexandre Aboelthuis. Dia juga pernah dekat dengan seorang pembalap asal Jerman.

Beberapa kali putus cinta, Five Vi mengaku kesulitan mencari pendamping hidup. Kini, ia menetapkan beberapa kriteria untuk calon suami. “Nomor satu setia, mapan terus bertang­gung­jawab,” jelasnya.(rm/jpnn)

Paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel Hanya Rp 1.599.000

Telkomsel bersama Samsung meluncurkan paket bundling smartphone berbasis Android termurah, Samsung Galaxy Mini. Paket smartphone Samsung seri S5570 yang sudah dilengkapi perdana simPATI ini dapat diperoleh hanya dengan Rp 1.599.000.

VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo mengatakan, “Harapan kami paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel membuat masyarakat lebih mengenal layanan berbasis Android. Dengan mengeksplorasi secara bertahap, dapat merasakan pengalaman menggunakan berbagai aplikasi menarik Android di smartphone ini. Hal ini merupakan salah satu upaya kami dalam menyediakan solusi layanan mobile lifestyle berkualitas dengan harga yang semakin terjangkau, khususnya bagi kawula muda yang selalu mengikuti tren perkembangan teknologi terbaru.”

Pasar pengguna smartphone berbasis Android di Indonesia meningkat secara signifikan dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Pada tahun 2010, Android menempati posisi ketiga sistem operasi smartphone yang paling banyak digunakan dengan tingkat pertumbuhan pengguna lebih dari 200 kali lipat dibandingkan tahun 2009.

“Samsung melihat perkembangan smartphone dengan basis Android tidak hanya di kalangan profesional namun juga bagi anak muda. Anak muda merupakan market yang sangat sesuai untuk Android, karena mereka selalu memiliki semangat ingin mempunyai pengalaman baru. Melalui Samsung Galaxy Mini dengan sistem operasi Android Froyo, anak muda dapat menikmati pengalaman menyenangkan dengan berbagai macam aplikasi dan social hub yang telah terintegrasi sehingga memungkinkan mereka memilih cara berhubungan dengan sahabat dan keluarga,” ungkap Yoo-young Kim, Managing Director PT Samsung Electronics Indonesia. “Bersama Telkomsel, kami ingin memberikan manfaat lebih agar anak muda dapat lebih leluasa menikmati pengalaman bersama Samsung Galaxy Mini,” tambahnya.

Samsung Galaxy Mini merupakan smartphone dengan desain keren untuk anak muda trendi yang memanfaatkan sistem operasi Android 2.2 Froyo, didukung prosesor berkecepatan 600 MHz. Smartphone mini dengan layar sentuh berukuran 3,14 inci ini menyediakan berbagai fitur canggih, seperti: memori internal 160 MB, kamera 3 megapiksel, radio FM, bluetooth, GPS, konektivitas 3G yang sudah mendukung HSDPA, slot microSD berkapasitas hingga 32 GB, dan Wi-Fi.

Paket Samsung Galaxy Mini Telkomsel memberikan unlimited layanan akses internet berkecepatan tinggi TELKOMSELFlash seharga Rp 50.000 perbulan yang bisa digunakan untuk browsing, email, chatting, dan social networking. Untuk mendapatkan paket tersebut, pelanggan cukup menghubungi *253*557# atau mengirimkan SMS, ketik UL<spasi>MINI, kirim ke 3636.

Masyarakat dapat membeli paket bundling Samsung Galaxy Mini Telkomsel di lebih dari 50 gerai ponsel berlogo Samsung di Jakarta, Bandung, Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Batam, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan, Samarinda, Makassar, Kendari, Palu, dan Manado. Bahkan saat berlangsungnya pameran penjualan pada tanggal 19 Februari 2011 di Plaza EX, Jakarta, pelajar dan mahasiswa bisa memperoleh harga spesial Rp 1.299.000, cukup dengan menunjukkan kartu pelajar atau kartu mahasiswa ketika melakukan transaksi pembelian.

Dalam memberikan kenyamanan bagi pelanggan yang menikmati berbagai aplikasi Android menarik dalam Samsung Galaxy Mini, Telkomsel telah menggelar jaringan broadband terluas dan berkualitas. Dukungan lebih dari 37.000 Base Transceiver Station (BTS) termasuk 8.000 Node B (BTS 3G) di seluruh Indonesia siap untuk memaksimalkan pengalaman mobile lifestyle para pengguna Samsung Galaxy Mini.

simPATIzone Friday Movie Mania

Telkomsel kembali mengadakan program simPATIzone Friday Movie Mania yang merupakan rangkaian acara bertema film bagi pelanggan setia simPATI yang dilangsungkan pada hari Jumat setiap bulannya. Kali ini seluruh pelanggan simPATI berkesempatan untuk menyaksikan film favorit pilihannya sendiri secara gratis di bioskop 21 dan XXI di 11 kota.

Program nonton film gratis ini berlangsung di Medan (Sun Plaza 21), Palembang (Palembang Indah Mall 21), Jakarta (Plaza Senayan XXI), Bandung (Ciwalk XXI), Semarang (Paragon XXI), Yogyakarta     (Empire XXI), Surabaya (Sutos XXI), Balikpapan (e-Walk XXI), Makassar (Panakukang 21), Denpasar (Galeria 21), dan Bogor (Botani Square XXI).

Manager Telkomsel Branch Medan – Heribertus Budi Ariyanto mengatakan, “Kami menyediakan 1000 voucher untuk ditukarkan dengan tiket gratis nonton film-film box office pada hari Jumat setiap bulannya untuk pelanggan simPATI di Medan. Program nonton film gratis ini didedikasikan khusus bagi para pelanggan simPATI sebagai wujud apresiasi atas kesetiaan menggunakan berbagai layanan komunikasi yang terdapat dalam simPATI.”

Pelanggan simPATI bisa mendapatkan 2 voucher nonton film gratis dengan menukarkan 100 TELKOMSELpoin di counter simPATI yang terdapat di bioskop-bioskop 21 dan XXI pada tanggal yang telah ditentukan mulai pukul 16.00 waktu setempat. Cukup kirim SMS, ketik simPATIZONE, lalu kirim ke 777. Selanjutnya tukarkan voucher tersebut dengan tiket nonton film favorit pilihan pelanggan yang sedang ditayangkan pada hari tersebut.

simPATIzone Friday Movie Mania akan terus hadir setiap bulannya sepanjang tahun ini untuk menyajikan film-film terbaik spesial bagi pelanggan simPATI. Masyarakat masih berkesempatan untuk menikmati program nonton film gratis ini, serta berbagai program dan kegiatan berhadiah menarik lainnya hanya dengan membeli kartu perdana simPATI untuk bergabung dengan sekitar 60 juta pelanggan yang sudah merasakan kenyamanan berkomunikasi menggunakan simPATI,” jelas Heribertus.

Selain nonton film gratis di 11 kota, Telkomsel juga menggelar simPATIzone Friday Movie Mania di Bioskop Trans TV, yakni penayangan film-film box office pilihan di Trans TV pada hari Jumat pukul 21.00 setiap minggunya. Pemirsa dapat mengikuti voting melalui SMS untuk memilih film yang ingin disaksikan pada program simPATIzone Friday Movie Mania Jumat minggu selanjutnya dari 2 pilihan film yang tersedia. Caranya dengan mengirim SMS dengan tarif Rp 1.000 per SMS, ketik SIMPATIZONE<spasi>A atau B<spasi>Komentar, lalu kirim ke 9910. Pemirsa juga bisa berpartisipasi dalam kuis yang berlangsung selama penayangan program tersebut untuk berkesempatan mendapatkan hadiah BlackBerry Torch 9800 serta uang jutaan rupiah.

Telkomsel Usung “Hemat Energi” Pada Program CSR

Selain mewujudkan kepedulian terhadap dunia pendidikan, Telkomsel mengusung konsep “Hemat Energy” pada program CSR pendidikan berbasis Informasi Teknologi. Melalui kegiatan ini, Telkomsel mewujudkan kepedulian terhadap isu pemanasan global, yang tidak hanya dari aktifitas operasional perusahan tapi hingga kepada jenis bantuan yang diberikan sudah mendukung program “Hemat Energi”.

Dapat dikatakan demikian karena jenis bantuan yang diberikan kali ini berupa  perangkat multiseat komputer Merk HP yang terdiri dari 1 CPU dan 5 monitor dimana komputer ini mampu menghemat energi listrik hingga 89% dari komputer pada umumnya.

Bantuan diberikan kepada SMP Negeri  7 Medan dan SMA Negeri 1 Binjai. Selain mengusung tema “Hemat Energi”, bantuan ini merupakan wujud kepedulian Telkomsel terhadap dunia pendidikan dan merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility Telkomsel pada bidang Pendidikan berbasis teknologi informasi.

Selain perangkat komputer “Hemat Energi” bantuan kali ini dilengkapi dengan meja bundar berdiameter 1,5 m2 serta 5 kursi dan free login masing-masing 150 user setiap sekolah dengan alamat website http://www.telkomselsahabatpintarku.com, yang akan dimaksimalkan oleh para siswa sebagai sarana internet sekolah. Tujuan  dari program CSR ini adalah untuk menyesuaikan  standar pendidikan siswa berbasis internet.

Total sekolah yang menerima bantuan untuk Regional Sumbagut ada 4 sekolah, di Branch Medan sendiri adalah 2 sekolah yaitu SMP Negeri 7 Medan dan  SMA Negeri 1 Binjai. Menurut Manager Branch Telkomsel Medan – Heribertus Budi Ariyanto,  “Selain memfokuskan bantuan pada bidang pendidikan, Telkomsel tentunya ingin mensinergikan seluruh aktifitas perusahaan dengan mendukung program Go Green yang menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk itulah bantuan kali ini tidak hanya sekedar memberikan sarana komputer sekolah, tapi lebih dari pada itu bantuan yang diberikan juga turut mendukung program Hemat Energi”.

Bantuan sarana internet sekolah kali ini semakin melengkapi program CSR bidang Pendidikan berbasis Teknologi Infromasi (TI) yang digelar Telkomsel sepanjang tahun 2010 di seluruh Sumatera, yang telah dilakukan di kota Banda Aceh, Meulaboh, Medan, Pematang Siantar, Padang, Pekanbaru, Bengkulu, Belitung dan Jambi, serta melakukan renovasi ruang perpustakaan untuk Sekolah di Propinsi Nanggroe Aceh Darusalam.

Dan tidak hanya untuk sekolah Telkomsel juga telah memberikan Pelatihan Teknologi Informasi untuk guru dan sarana aplikasi pendidikan berbasis TI untuk sekolah. Terkait dengan bidang TI, Telkomsel juga telah memberikan bantuan Sarana Internet Keliling yang dipasang pada mobil edukasi keliling milik INFOKOM Propinsi Lampung.

Heribertus mengungkapkan, “Bantuan ini merupakan komitmen kepedulian Telkomsel pada dunia pendidikan, sekaligus merupakan wujud nyata jiwa dan semangat Telkomsel dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan kemanfaatan lebih, tidak sekedar hanya dalam core bisnis telekomunikasi saja, tapi juga berusaha menebar kemanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan khususnya pendidikan”.

TELKOMSEL SCHOOL COMMUNITY & TELKOMSEL MOBILE CAMPUS

Merupakan salah satu komunitas Telkomsel yang diperuntukkan bagi sekolah-sekolah. Telkomsel School Community & Telkomsel Mobile Campus menghadirkan program layanan komunikasi murah, voice, SMS dan data antar siswa guru dan keluarga. Dengan bergabung pada Telkomsel School Community para siswa mempuyai kesempatan untuk ikut pada berbagai program edukasi yang diadakan Telkomsel.

Secara nasional jumlah subscriber Telkomsel School Community dan Telkomsel Mobile Campus berjumlah lebih dari 10 juta dimana untuk wilayah Sumatera jumlah ini mencapai lebih dari 1,8 juta subscriber.

Saat ini di Regional Sumbagut, Telkomsel mempunyai lebih dari 1500 sekolah yang telah bergabung di Telkomsel School Community dengan jumlah anggota lebih dari 460.000 subscriber dan lebih dari 500 ada di Branch Medan dengan jumlah anggota 92.000 subcriber.

Untuk Telkomsel Mobile Campus di Sumbagut ada Lebih 110  kampus dengan jumlah anggota lebih dari 345.000 mahasiswa dan lebih dari 55 kampus, diantaranya ada di Branch Banda Aceh dengan jumlah anggota lebih dari 225.000 subscriber.

Telkomsel Raih 4 Top Brand Award 2011

Telkomsel meraih sekaligus 4 penghargaan Top Brand 2011, di mana kedua produk SIM Card, yakni simPATI (prabayar) dan kartuHALO (paskabayar) telah meraih pengakuan sebagai yang terbaik selama dua belas kali berturut-turut. Telkomsel juga memperoleh penghargaan kategori Internet Service Provider untuk layanan Telkomsel Flash dan kategori penyedia layanan BlackBerry.

Penghargaan Top Brand 2011 didasarkan pada hasil survei lembaga survei independen Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing terhadap ratusan merek dari berbagai kategori industri. Survei dalam skala nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja merek berdasarkan tiga parameter, yakni: mind share, market share, dan commitment share untuk kemudian diperoleh indikator kekuatan merek yang disebut Top Brand Index (TBI).

Survei Top Brand 2011 dilakukan terhadap 3.600 responden yang tersebar di enam kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar. Para responden tersebut terdiri dari berbagai lapisan masyarakat berusia 15 hingga 65 tahun dengan tingkat sosial ekonomi A hingga E.

Produk-produk Telkomsel berhasil memperoleh TBI tertinggi dari indeks produk sejenis yang beredar di pasar. Untuk kategori SIM Card Prabayar, nilai TBI simPATI 48%. Sementara untuk kategori SIM Card Paskabayar, nilai TBI kartuHALO 66,2%. Telkomsel juga berhasil meraih penghargaan sebagai penyedia layanan mobile internet terbaik melalui layanan Telkomsel Flash dengan nilai TBI 26,3%. Sedangkan untuk kategori layanan BlackBerry, di mana tahun 2011 merupakan tahun pertama diikutsertakannya layanan tersebut ke dalam Top Brand Award, Telkomsel meraih nilai TBI 38,9%.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, “Penghargaan Top Brand untuk simPATI dan kartuHALO merupakan bukti kepercayaan masyarakat terhadap kualitas layanan komunikasi Telkomsel. Kami juga berterima kasih layanan Telkomsel Flash dan BlackBerry Telkomsel dipercaya untuk memenuhi kebutuhan mobile lifestyle di era layanan berbasis data saat ini.”

simPATI kini telah digunakan oleh sekitar 60 juta pelanggan, sedangkan pelanggan KartuHALO kini berjumlah sekitar 2 juta. Sementara itu layanan akses internet berkecepatan tinggi Telkomsel Flash telah digunakan oleh sekitar 4 juta pelanggan. Untuk layanan BlackBerry, Telkomsel kini dipercaya melayani lebih dari 1 juta pelanggan, yang mengukuhkan Telkomsel sebagai penyedia layanan BlackBerry dengan jumlah pelanggan terbanyak di Indonesia.

Sarwoto menambahkan bahwa tantangan yang dihadapi di tahun 2011 jauh lebih besar karena Telkomsel mulai mentransformasikan diri ke bisnis baru, yakni broadband. Di tahun 2011 Telkomsel akan mengekspansi kota broadband, di mana saat ini telah tersedia di 25 kota dan ditargetkan mampu menjangkau 40 kota di akhir tahun ini. Dengan demikian, di kota-kota tersebut akan tersedia jaringan dan layanan yang bisa terhubung dengan Telkomsel Flash maupun smartphone.

Chairman Frontier Consulting Group Handi Irawan menyatakan, “Telkomsel telah berhasil mengatur strategi merek produknya dengan menerapkan pemikiran strategis dalam membangun merek. Telkomsel melakukan pengembangan merek yang ada, baik dengan melakukan penambahan fitur maupun membuat produk baru dari merek yang ada.”

Penghargaan Top Brand Award ini melengkapi berbagai penghargaan yang telah diterima Telkomsel. Di tingkat nasional, Telkomsel secara berturut-turut juga berhasil mempertahankan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) selama 11 tahun berturut-turut, Indonesia Best Brand Award (IBBA) selama 8 tahun, Service Quality Award (SQA) selama 5 tahun, dan Best Call Center Award selama 5 tahun. Bahkan di tingkat internasional, Telkomsel menjadi satu-satunya operator di Asia yang mampu mempertahankan gelar “Operator of The Year” selama 5 tahun berturut-turut di ajang Asian Mobile News Award.

Tekan Pencurian Listrik dengan Sistem Tender

Komite Yang Tentukan Tarif Listrik

DI India, badan otorita independen tidak hanya untuk jalan tol (lihat bagian pertama tulisan saya kemarin), tapi juga untuk listrik. India memang punya cara sendiri untuk membenahi keruwetan listriknya. “PLN” New Delhi selalu rugi besar dan pelayanannya sangat parah. Pembenahan itu sudah diuji coba di negara bagian New Delhi yang tak lain juga ibu kota India.

Pemerintah negara bagian New Delhi sudah tidak tahan lagi menanggung beban subsidi listrik. Kerugian “PLN”-nya dari tahun ke tahun terus meningkat. Padahal tarif listrik yang dikenakan kepada masyarakat sudah cukup mahal. Jauh lebih mahal dari tarif listrik di Indonesia. Rata-rata sudah sekitar Rp 1.000/kWh (Indonesia rata-rata Rp 730/kWh).

Dengan tarif seperti itu, seharusnya listrik di New Delhi sudah tidak lagi byar-pet. Tapi, kenyataannya byar-petnya gawat sekali. Sebulan 30.000 pengaduan masuk ke “PLN”-nya New Delhi. Padahal jumlah pelanggannya hanya sekitar 4 juta orang (pelanggan Jakarta 3,7 juta, tahun lalu pengaduannya 5.000).

Penyebab utama kerugian itu ternyata di sistem distribusi listrik. Peralatannya sudah tua dan, ini dia yang keterlaluan: pencurian listrik oleh penduduknya luar biasa. Kerugian tersebut kian lama kian besar sehingga “PLN” New Delhi tidak mampu memperbaiki jaringan, mengganti trafo, dan akhirnya jadi pengemis subsidi.

Yang sangat memalukan: kebocoran listrik (loses) di New Delhi mencapai 53 persen. Bandingkan dengan loses di Indonesia yang tahun lalu sudah berhasil diturunkan menjadi tinggal 9,85 persen. Loses yang tidak masuk akal itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Petugas “PLN” India kalah gesit oleh kepintaran rakyatnya mengakali meteran listrik. Operasi pemberantasan pencurian listrik tidak pernah berhasil dilakukan. Hari ini diberantas, besok sudah mencuri lagi.

Saya sempat berkeliling bagian kota yang disebut Old Delhi. Saya masuk gang-gang yang kumuh di kota itu. Saya perhatikan kabel-kabel listriknya malang-melintang dan saling bergulat dengan serunya. Saya membayangkan betapa sulit memang mengatasi pencurian listrik di sana.

Maka, sebagai senjata pemungkas, sampailah pada keputusan ini: mengubah sistem distribusi secara radikal. Distribusi listriknya dikerjasamakan saja dengan swasta. Kalau swasta yang menangani, mau tidak mau menggunakan pendekatan untung-rugi. Petugas penertiban dari swasta akan lebih ampuh dalam bekerja.

Untuk itu, diadakanlah tender. Pemerintah mencari partner swasta untuk mendistribusikan listrik di tiap wilayah. Di New Delhi diadakan tiga paket tender: wilayah utara-barat, wilayah timur-tenggara, dan selatan-barat daya. Peminat tender itu ternyata cukup banyak.

Mengapa? Tarif listrik yang rata-rata Rp 1.000/kWh rupanya cukup menarik bagi swasta. Itu akan berbeda kalau tarif listriknya masih rendah. Dengan tarif seperti itu, asal pencurian listriknya rendah, perusahaan sudah bisa untung.

Tingkat kebocoran itulah yang kemudian menjadi pokok yang ditenderkan. Barang siapa bisa menurunkan loses paling rendah, dialah yang menang tender. Di wilayah Delhi utara-barat, grup Tata (konglomerat nomor satu India) memenangi tender tersebut. Waktu tender, Tata menawarkan: sanggup menurunkan loses dari 53 menjadi 31 persen secara bertahap dalam lima tahun. Ternyata
Tata mampu. Bahkan terlampaui menjadi 24 persen. Dua tahun berikutnya menurun drastis lagi. Akhir Desember 2010, kebocoran listrik di Delhi sudah tinggal 13 persen.

Meski masih kalah oleh Jakarta (tahun lalu Jakarta berhasil menurunkan loses-nya menjadi 8,3 persen), pencapaian itu luar biasa. Dalam delapan tahun turun dari 53 menjadi 13 persen. Maka, Delhi Utara, setelah delapan tahun pembenahan, tercatat sebagai wilayah paling kecil kebocoran listriknya. Loses yang 13 persen tersebut sudah langsung menjadi buah bibir di seluruh negeri.

Di Indonesia saat ini sudah banyak daerah yang loses-nya tinggal 6 persen (sudah setara dengan di Korea). Misalnya, di Surabaya Barat, Bukittinggi, Salatiga, dan banyak lagi. Namun, masih ada satu daerah lebih buruk dari New Delhi. Yakni, di Madura yang loses-nya masih 15 persen (sudah turun dari 24 persen dua tahun lalu tapi masih yang tertinggi di Indonesia).

Kalau saja dalam beberapa tahun ke depan loses di New Delhi bisa mencapai apa yang terjadi di Jakarta, perusahaan patungan swasta-pemerintah tersebut bisa meraih untung yang cukup. Maksudnya, cukup untuk terus memperbarui peralatan listriknya.
Demikian juga, pemerintah negara bagian New Delhi tidak lagi direpotkan oleh subsidi. Dengan penanganan seperti sekarang saja, penghematan subsidinya mencapai USD 3 miliar (sekitar Rp 27 triliun) tahun lalu. Dan yang lebih penting, masyarakat tidak ribut karena byar-petnya teratasi dan pengaduannya menurun drastis.

Dari mana perusahaan distribusi tersebut mendapat pasokan listriknya?

Di India, seperti juga di banyak negara, perusahaan listriknya tidak monopoli dari hulu sampai hilir, dari barat sampai timur, dari utara sampai selatan, seperti PLN. Masing-masing negara bagian memiliki perusahaan khusus untuk mendistribusikan listrik.

Perusahaan-perusahaan distribusi itu masing-masing membeli listrik sendiri-sendiri pula dari perusahaan-perusahaan pembangkit listrik. Tiap tahun perusahaan distribusi listrik tersebut melakukan tender pembelian listrik. Perusahaan pembangkit yang menawarkan listrik termurah, dialah yang menang.

Bagaimana kalau perusahaan pembangkitnya itu berada jauh di selatan, sedangkan New Delhi di Utara? India, sebagaimana juga di negara lain, memiliki perusahaan transmisi secara nasional. Listrik dari pembangkit tersebut dialirkan ke perusahaan distribusi dengan cara membayar sewa transmisi. Dengan demikian, perusahaan transmisi mirip dengan perusahaan jalan tol. Mengenakan tarif untuk listrik yang lewat berdasar besarnya daya dan jauhnya jarak.

Di samping membeli listrik lewat tender seperti itu, perusahaan distribusi listrik kadang juga membeli listrik secara spot. Misalnya, kalau tiba-tiba ada lonjakan pemakaian listrik pada jam-jam tertentu. Mengingat banyaknya perusahaan distribusi dan perusahaan pembangkit, transaksi listrik itu terus terjadi sepanjang hari. Mirip dengan yang terjadi di bursa saham.

Dengan naiknya harga batu bara dan gas belakangan ini, pembelian listrik dari perusahaan pembangkit juga naik. Itu memukul perusahaan distribusi mengingat tarif listrik kepada pelanggan tidak bisa mengikuti kenaikan harga beli listrik. Perusahaan-perusahaan distribusi itu pun lantas meminta kenaikan tarif listrik kepada badan otorita yang independen tadi.

Di India, badan independen itulah yang menentukan tarif listrik. Bukan pemerintah atau DPR seperti di Indonesia. Komite tersebut memang ditunjuk pemerintah, tapi tidak bertanggung jawab kepada pemerintah. Komite itu benar-benar independen.
Seperti komite gaji wali kota dan anggota DPRD di Jepang. Di Jepang, gaji seorang bupati/wali kota dan anggota DPRD ditentukan oleh komite yang ditunjuk pemda. Anggota komite tersebut terdiri atas sembilan orang. Ada pengusahanya, petani, guru, pensiunan, dan sebagainya. Komite itulah yang menilai berapa sebaiknya gaji para pejabat tersebut.

Demikian juga komite listrik di India. Komite itu berisi berbagai unsur yang dianggap mengerti listrik dan bersifat independen. Komite tersebut bisa mewakili perasaan masyarakat, kalangan industri, dan bisa mengerti juga kesulitan perusahaan listrik. Tidak selalu permintaan kenaikan tarif dikabulkan.

Komite akan membahas usul kenaikan tarif secara komprehensif. Perusahaan listrik akan dievaluasi dulu, apakah permintaan kenaikan tarif tersebut wajar atau tidak. Bisa saja setelah dievaluasi ternyata ketahuan kinerja perusahaan listrik tersebut yang kurang baik. Misalnya, loses-nya yang masih tinggi. Karena itu, di dalam komite tersebut terdapat ahli-ahli manajemen, ahli loses, ahli pembangkitan, dan seterusnya.

Sebaliknya, kalau secara objektif melihat tarif listrik sudah seharusnya naik, komite akan menaikkannya. Kalau tidak, perusahaan listrik tersebut akan merugi dan ujung-ujungnya akan byar-pet lagi. Sekali komite itu sudah menetapkan tarif listrik yang baru, pemerintah dan DPR tidak bisa ikut campur.

Adanya komite listrik maupun komite jalan tol ternyata menjadi solusi bagi negara demokrasi untuk mempercepat kemajuan pembangunan infrastrukturnya.(***)