25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 17

PLN UID Sumatera Utara Gelar “PLN Goes to Campus, Ajak Mahasiswa Pahami Transformasi Energi Masa Depan

Manager UP3 Pematang Siantar, Bapak Ramses Manalu saat menyampaikan sambutan
Manager UP3 Pematang Siantar, Bapak Ramses Manalu saat menyampaikan sambutan

Pematangsiantar — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara melalui PLN UP3 Pematangsiantar menyelenggarakan kegiatan PLN Goes to Campus di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

Mengusung tema “The Next Chapter of PLN’s Transformation”, kegiatan ini bertujuan memberikan literasi energi dan membuka wawasan generasi muda mengenai transformasi industri ketenagalistrikan serta arah transisi energi nasional.

Acara yang berlangsung di Aula Universitas HKBP Nommensen ini dihadiri oleh Rektor Dr Muktar B. Panjaitan, SSi, MPd, jajaran dosen, dan ratusan mahasiswa dari berbagai program studi (25/11). Dari pihak PLN, kegiatan dibuka oleh Manager PLN UP3 Pematangsiantar, Ramses Manalu.

Dalam sambutannya, Ramses menyampaikan bahwa edukasi energi kepada mahasiswa merupakan bagian penting dari upaya PLN mewujudkan SDM unggul yang adaptif terhadap perubahan.
“PLN saat ini sedang menjalankan transformasi besar menuju perusahaan energi yang modern, digital, dan ramah lingkungan.

“Melalui kegiatan ini kami ingin menumbuhkan pemahaman mahasiswa terkait masa depan industri energi, sekaligus mendorong mereka menjadi bagian dari akselerasi transisi energi nasional,” jelas Ramses.

Kegiatan turut menghadirkan materi keselamatan ketenagalistrikan oleh Jeremia Raja Mangarerak Manurung dan Doli Uli Saut Sitompul, yang menekankan pentingnya instalasi listrik yang aman, kewaspadaan terhadap potensi bahaya, serta budaya peduli keselamatan.

Sesi utama bertema “The Next Chapter of PLN’s Transformation” disampaikan oleh Manager Unit Layanan Pelanggan (MULP) Siantar Kota, Janno Marbun.

Ia memaparkan perjalanan transformasi PLN, digitalisasi layanan melalui PLN Mobile, penguatan keandalan sistem, serta strategi PLN mewujudkan penggunaan energi bersih dan berkelanjutan.
Mahasiswa tampak antusias mengikuti sesi diskusi, terutama mengenai peran PLN dalam pembangunan nasional, pemanfaatan energi baru terbarukan, digitalisasi sistem kelistrikan, hingga peluang karier di sektor energi.

Apresiasi dari Rektor Universitas HKBP Nommensen
Rektor Universitas HKBP Nommensen Dr Muktar B. Panjaitan, menyampaikan apresiasi terhadap PLN melalui kolaborasi ini.

“Edukasi seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk memahami dinamika industri energi dan dunia kerja. Kami menyambut baik sinergi dengan PLN dan berharap kolaborasi ini terus berlanjut,” tuturnya.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai langkah nyata PLN membangun ekosistem energi yang inovatif dan berorientasi masa depan.

“Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menyiapkan SDM unggul yang akan menjadi motor penggerak transisi energi. Melalui PLN Goes to Campus, kami ingin menghadirkan ruang dialog dan literasi energi yang komprehensif bagi mahasiswa,” ujar Mundhakir.

Ia menambahkan bahwa transformasi PLN meliputi digitalisasi layanan, penguatan keselamatan, dan penyediaan energi berkualitas bagi masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih terang, hijau, dan berdaya saing,” pungkasnya.

Dengan terselenggaranya PLN Goes to Campus di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, PLN UID Sumatera Utara menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi dengan dunia pendidikan dalam membangun generasi muda yang sadar energi, inovatif, peduli keselamatan, serta siap menghadapi tantangan masa depan industri kelistrikan. (ila)

Anggota DPD Penrad Siagian Desak Prabowo Tetapkan Sumut-Aceh-Sumbar sebagai Bencana Nasional

JAKARTA, SumutPos.co- Anggota DPD RI asal Sumatra Utara Pdt Penrad Siagian, mendesak Presiden RI Prabowo Subianto segera menetapkan bencana besar yang melanda Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat sebagai bencana nasional. Ia meminta Presiden Prabowo segera menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) agar penanganan darurat hingga pemulihan di tiga provinsi itu dapat dilakukan secara menyeluruh dan terkoordinasi.

Penrad menegaskan, kondisi di tiga provinsi tersebut telah jauh melampaui kapasitas pemerintah daerah. Apalagi, berdasarkan data terbaru, total korban di Sumut, Aceh, dan Sumbar mencapai 303 orang, terdiri dari 166 korban di Sumut, 90 di Sumbar, dan 47 di Aceh. Dari jumlah itu, sebanyak 47 orang dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Penrad, skala kerusakan dan korban tidak lagi memungkinkan penanganan hanya di level provinsi. “Presiden harus segera mengeluarkan Keppres menjadikan bencana Sumut, Aceh, dan Sumbar sebagai bencana nasional. Bencana yang menimpa ketiga provinsi ini harus ditetapkan sebagai bencana nasional agar penanganan emergency dan pasca-emergency hingga rehabilitasi dapat dilakukan secara menyeluruh,” kata Penrad dalam keterangannya, Minggu, 30 November 2025.

Ia juga menyebut, situasi di lapangan sangat berat, termasuk terputusnya jalur transportasi darat antara beberapa wilayah, khususnya Sumut dan Aceh. Selain itu, dia menegaskan bahwa kerusakan infrastruktur juga sangat meluas.

“Saya menduga di ketiga provinsi tersebut sudah ribuan yang meninggal, mengingat masih banyak korban yang belum ditemukan, termasuk kerusakan infrastruktur yang parah dan merata meluluhlantakkan kawasan bencana. Pemerintah daerah tidak dapat menanggulanginya sendiri dengan keterbatasan anggaran yang ada,” tegasnya.

“Rehabilitasi tidak akan terjadi baik dan menyeluruh bila tidak mendapatkan status bencana nasional karena bencana ini sudah menyebabkan kerusakan terhadap puluhan ribu rumah dan menghilangkan mata pencarian bagi ratusan ribu masyarakat terdampak khususnya para petani,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Penrad juga mendorong para gubernur di tiga provinsi terdampak agar segera mengirimkan surat resmi kepada pemerintah pusat untuk mendorong penetapan status bencana nasional. Ia mengingatkan, pernyataan resmi dari gubernur merupakan salah satu prasyarat penting dalam proses penetapan status oleh presiden.

“Gubernur Sumut, Aceh, dan Sumbar harus segera membuat surat resmi kepada pemerintah pusat. Karena pernyataan resmi dari Gubernur menjadi salah satu prasyarat kepada Presiden untuk menjadikan bencana ini sebagai bencana Nasional,” tegasnya.

Pernyataan Penrad ini sekaligus menanggapi sikap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang menyatakan bahwa penetapan status bencana nasional hanya diberikan pada kondisi tertentu. Penrad menilai syarat-syarat yang diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 sudah terpenuhi, mulai dari jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, luas wilayah terdampak, dampak sosial ekonomi, hingga hambatan akses menuju lokasi bencana yang mengganggu proses evakuasi dan distribusi bantuan.

BNPB sebelumnya menekankan bahwa status bencana nasional baru ditetapkan jika kapasitas pemerintah daerah tidak lagi mencukupi. Terkait hal ini, Penrad menilai kondisi di Sumut, Aceh, dan Sumbar sudah jelas berada di titik tersebut. “Kerusakan yang parah dan korban yang ditimbulkan tidak dapat lagi dipandang bahwa ini sebagai bencana tingkat provinsi!” ucapnya.

Penrad berharap Presiden Prabowo segera mengambil langkah cepat agar penanganan bencana dapat berlangsung lebih efektif, menyeluruh, dan terkoordinasi antarinstansi pusat serta daerah. (adz)

The Reiz Suites Hadirkan Payday Sale! Waktunya Staycation Nyaman dengan Banyak Kejutan di Akhir Bulan

MEDAN, SumutPos.co— The Reiz Suites kembali menghadirkan kejutan spesial bagi para tamu dengan meluncurkan Payday Promo yang berlangsung mulai 28 November hingga 5 Desember. Melalui promo ini, tamu dapat menikmati pengalaman menginap yang nyaman dan eksklusif di semua tipe unit yang ada di The Reiz Suites hanya dengan harga mulai Rp700 ribuan.

Promo ini dihadirkan sebagai bentuk apresiasi kepada para tamu yang selalu memilih The Reiz Suites sebagai pilihan utama untuk menginap di Kota Medan, sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati liburan singkat atau staycation berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Selama periode promo, tamu akan mendapatkan berbagai keuntungan menarik, termasuk welcome drink gratis sebagai penyambutan hangat khas The Reiz Suites. Tidak hanya itu, bagi tamu yang menginap bertepatan dengan hari ulang tahunnya, tim The Reiz Suites telah menyiapkan kejutan istimewa sebagai bentuk perhatian dan pelayanan personal yang menjadi ciri khas properti ini.

Harga promo tersebut juga sudah termasuk diskon 15% untuk layanan laundry serta diskon 30% untuk layanan spa, sehingga tamu bisa merasakan pengalaman menginap yang lebih nyaman, rileks, dan lengkap.

“Payday Promo ini kami hadirkan untuk memberikan value lebih kepada para tamu. Kami ingin semua orang dapat menikmati pengalaman menginap yang berkualitas, lengkap, dan penuh kenyamanan di The Reiz Suites, namun tetap dengan harga yang sangat bersahabat,” kata Cluster General Manager The Reiz Suites, ARTOTEL Curated – Medan, Anton Subiyakto dalam pers rilisnya yang diterima SumutPos.co, Minggu (30/11/2025.

Anton berharap, promo ini dapat menjadi pilihan terbaik untuk mereka yang ingin rehat sejenak dari rutinitas atau merayakan momen spesial bersama orang-orang tercinta.

“Dengan berbagai fasilitas unggulan dan pelayanan yang mengutamakan kenyamanan, The Reiz Suites terus berkomitmen memberikan pengalaman menginap terbaik bagi setiap tamu,” ujarnya.

“Promo ini menjadi kesempatan yang tepat bagi masyarakat untuk menikmati akomodasi premium dengan harga terbaik selama periode akhir bulan,” pungkasnya.

Untuk informasi pemesanan lebih lanjut mengikuti promo ini dapat menghubungi 061–50300603 atau kunjungi media sosial resmi The Reiz Suites. (adz)

Wakil Bupati Tapanuli Utara Apresiasi Gerak Cepat PLN, Pulihkan Kelistrikan Sekaligus Salurkan Bantuan Pascabencana

Penyerahan bantuan paket sembako dan perlengkapan dapur umum bagi warga terdampak banjir dan longsor di Tapanuli Utara, Sumatera Utara dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kelima dari kiri), kepada Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni Parlindungan Lumbantoruan (keenam dari kiri), di posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara pada Jumat (28/11).
Penyerahan bantuan paket sembako dan perlengkapan dapur umum bagi warga terdampak banjir dan longsor di Tapanuli Utara, Sumatera Utara dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kelima dari kiri), kepada Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni Parlindungan Lumbantoruan (keenam dari kiri), di posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara pada Jumat (28/11).

TAPUT— PT PLN (Persero) bergerak cepat dalam memperbaiki sistem kelistrikan dan membantu warga yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara. Hal ini memperoleh apresiasi dari Wakil Bupati Tapanuli Utara, Deni Parlindungan Lumbantoruan.

Ia menyampaikan bahwa PLN bekerja nonstop dalam memulihkan sistem kelistrikan di wilayah terdampak sehingga beberapa titik kini sudah kembali terang.

“Kami lihat teman-teman PLN sudah bekerja sungguh-sungguh sekali, memberikan semua usahanya,” ujarnya saat penyaluran bantuan di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Utara, Jumat (28/11/2025).

Lebih lanjut, ia mengapresiasi kepedulian PLN yang tidak hanya berupaya menormalkan sistem kelistrikan di tengah kondisi yang menantang, tetapi juga menyalurkan bantuan bagi masyarakat di tengah situasi sulit ini.

“Terima kasih untuk kerja keras teman-teman PLN yang sudah berdedikasi tinggi, secara khusus untuk donasi yang sudah diberikan pada hari ini. Kami dari Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Tapanuli Utara akan berusaha menyalurkan donasi yang sudah disampaikan ke posko-posko yang kita punya,” ujar Deni.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo turun langsung ke lokasi bencana. Ia menyampaikan bahwa PLN mengerahkan seluruh sumber daya terbaik untuk mempercepat pemulihan kelistrikan dan memastikan masyarakat kembali mendapatkan akses energi secara bertahap.

“Tugas kami di sini bukan hanya untuk menyalakan listrik dengan cepat dan aman, tetapi juga menyalakan semangat masyarakat agar bisa segera bangkit dari bencana,” ujar Darmawan.

Selain mempercepat pemulihan sistem kelistrikan, PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga menyalurkan bantuan paket sembako dan perlengkapan dapur umum untuk mendukung kebutuhan masyarakat di lokasi pengungsian.

Pendistribusian bantuan ini akan terus dilakukan di berbagai wilayah yang meliputi Medan, Binjai, Deliserdang, Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah dan Sibolga.

“Kami hadir di sini untuk bekerja sama. Sama-sama meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor. PLN akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan BPBD untuk memetakan kebutuhan masyarakat sesuai perkembangan kondisi di lapangan,” ucap Darmawan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Utara, Mundhakir menyampaikan bahwa seluruh tim PLN bergerak bersama untuk membantu warga terdampak.

“Kami kerahkan seluruh personel untuk bahu-membahu turun ke lokasi terdampak. Kami juga menggandeng YBM (Yayasan Baitul Maal) PLN dalam penyediaan tandu dan mobil ambulans untuk proses evakuasi korban,” tutup Mundhakir. (ila)

Tol MKTT Amblas, Tol Binjai–Langsa Dilanda Longsor dan Banjir

TOL MKTT: Ruas Rol MKTT amblas di Km 41+600 arah Medan, Jumat (28/11/2025). (Dok Jasa Marga). Istimewa/Sumut Pos
TOL MKTT: Ruas Rol MKTT amblas di Km 41+600 arah Medan, Jumat (28/11/2025). (Dok Jasa Marga). Istimewa/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Utara sejak beberapa hari terakhir kembali menimbulkan dampak serius terhadap infrastruktur jalan tol.

Pada Jumat (28/11/2025), ruas Tol Medan–Kualanamu–Tebingtinggi (MKTT) dilaporkan mengalami amblas di Km 41+600 arah Medan sekitar pukul 11.30 WIB.

PT Jasamarga Kualanamu Tol (JKT) selaku badan usaha tol menjelaskan bahwa amblasnya jalan tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah Deliserdang sejak Kamis malam, sehingga mengakibatkan tanah di bawah badan jalan menjadi tidak stabil dan mengalami kerusakan.

Sebagai langkah antisipasi dan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, Jasa Marga memberlakukan pengalihan lalu lintas di sekitar lokasi. Kendaraan dari arah Tebingtinggi menuju Medan dialihkan melalui Gerbang Tol Kemiri dan Gerbang Tol Kualanamu, sementara kendaraan dari Kualanamu menuju Medan dialihkan melalui Gerbang Tol Lubukpakam.

Untuk kendaraan dari arah Medan menuju Tebingtinggi atau Kualanamu, lajur satu di Km 41 masih dibuka khusus untuk kendaraan Golongan I non-bus.

Adapun bus serta kendaraan Golongan II ke atas dialihkan melalui Gerbang Tol Tanjung Morawa di ruas Belmera untuk mencegah potensi beban berlebih pada struktur jembatan yang tengah diinvestigasi.

Sementara itu, ruas Tol Binjai–Langsa juga tidak luput dari dampak cuaca buruk. Hujan lebat yang berlangsung selama tiga hari terakhir menyebabkan banjir dan longsor pada sejumlah titik, khususnya di ruas Tanjungpura hingga Pangkalan Brandan pada Kamis (27/11/2025).

Gangguan tersebut terpantau di antaranya pada KM 73+200 hingga KM 73+000 Jalur B (dari arah Pangkalan Brandan menuju Binjai), KM 02+900 Jalur Exit Pangkalan Brandan, KM 42+000 Jalur B, KM 33+400 Jalur A (dari arah Binjai ke Pangkalan Brandan), KM 36+400 Jalur B, KM 34 Jalur A, KM 40+800 Jalur B, KM 38+200 Jalur B, Akses Masuk Kuala Bingai, Off-ramp IC Stabat Jalur B, Akses Tanjung Pura, Ujung Akses Pangkalan Brandan (Intersection) serta KM 53+000 Jalur A & B.

Hutama Karya turut mendukung upaya penanganan dan tanggap darurat bencana bersama pihak berwenang untuk menjaga keselamatan warga sekitar dan memastikan kelancaran layanan jalan tol.

“Cuaca ekstrem ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan di beberapa titik. Namun seluruh tim kami bergerak cepat melakukan penanganan dan memastikan keamanan jalur tol,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, Jumat (28/11/2025).

Hutama Karya juga berkoordinasi erat dengan BPBD serta menyiapkan dukungan bagi warga sekitar yang terdampak. Setelah kejadian teridentifikasi, petugas segera melakukan pengamanan di sekitar lokasi dengan pemasangan rambu peringatan serta pemberlakuan penyempitan jalur pada beberapa titik, termasuk di KM 74 Jalur A, KM 34 Jalur A, KM 69+800 Jalur B, dan Akses Masuk Kuala Bingai.

“Selain memastikan keamanan operasional tol, Hutama Karya juga berkoordinasi dengan BPBD untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir di Desa Harapan Makmur, Dusun Sei Pakis,” ujar Mardiansyah.

Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, kata Mardiansyah, air mulai memasuki permukiman warga sekitar pukul 05.10 WIB. Evakuasi kemudian dilakukan oleh BPBD dan Marinir Tangkala Lagan mulai pukul 11.15 WIB menuju Gerbang Tol Pangkalan Brandan sebelum dipindahkan ke Posko BPBD Kecamatan Brandan Barat.

“Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga sekitar yang terdampak, Hutama Karya menyediakan tempat pengungsian sementara di Kantor Gerbang Tol Pangkalan Brandan, serta menyediakan transportasi operasional untuk membantu proses evakuasi warga dari titik banjir menuju lokasi aman dan posko BPBD,” kata Mardiansyah.

Hutama Karya juga memastikan, gangguan alam ini tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Binjai-Langsa. Seluruh titik terdampak telah ditangani oleh petugas, aman dilalui dan kondisi jalur telah normal kembali.

“Seluruh titik terdampak sudah kami tangani dan saat ini tol dapat dilintasi dengan aman. Kami terus memantau kondisi cuaca dan jalur secara real-time untuk memastikan pelayanan kepada pengguna jalan tetap optimal. Pemasangan rambu dan penempatan personel di titik-titik gangguan juga telah kami optimalkan,” pungkasnya. (dek/ted)

Banjir-Longsor Telan 116 Korban Jiwa, Sumut Berstatus Tanggap Darurat Bencana

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) M. Bobby Afif Nasution menetapkan Sumatera Utara (sumut) dalam status tanggap darurat bencana. Hal ini dilakukan melihat sebagian besar wilayah di Sumut mengalami banjir, longsor dan juga gempa bumi.

Status tanggap darurat bencana ini ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sumut Nomor 188.44/836/KPTS/2025. Pada SK Gubernur Sumut tersebut tertulis penetapan status tanggap darurat bencana ini akan berlaku selama 14 hari terhitung dari tanggal 27 November hingga 10 desember 2025.

Bobby Nasution melalui SK ini menugaskan instansi/perangkat daerah terkait untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani banjir, tanah longsor dan gempa bumi. Ini sebagai tindakan penanggulangan untuk mengurangi risiko bencana alam yang terjadi di Sumut.

“Melalui SK Gubernur ini diharapkan seluruh instansi/perangkat daerah mengambil langkah yang dibutuhkan untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi, mengurangi dampaknya, menolong saudara-saudara kita yang terdampak dan juga mencegah bertambahnya korban jiwa,” kata Kadis Kominfo Pemprov Sumut, Erwin Hotmansyah Harahap di Kantornya, Jalan HM Said, Nomor 27, Medan, 28 November 2025.

Adapun perkembangan situasi kondisi bencana hingga Jumat (28/11/2025), akses darat menuju Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) hingga kini masih terputus akibat banjir bandang dan longsor.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution terbang langsung menggunakan pesawat Hercules membawa logistik dan obat-obatan ke wilayah yang terisolir tersebut, Jumat (28/11/2025).

Pesawat Hercules yang ditumpangi Bobby menuju Bandara Pinangsori, Tapteng, yang sudah beberapa hari tidak beroperasi karena bencana. Bandara itu rencananya kembali diaktifkan, dengan prioritas penyediaan bahan bakar untuk genset dan kebutuhan operasional lain.

Setibanya di sana, rombongan juga akan mencoba menembus sejumlah titik yang hingga kini belum dapat dijangkau. “Masih terisolir (Tapteng dan Sibolga), makanya kita coba nanti sampai dan kita coba tembus sore ini,” ujar Bobby sebelum keberangkatan dari Lanud Soewondo Medan.

Bobby menyebut, pihaknya terus berupaya membuka akses darat. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan memperbaiki jalur yang rusak. “Masih ada longsoran. Jalur putus ini ada yang karena tertutup material, ada yang memang putus karena jalan amblas,” kata Bobby.

Adapun logistik yang dibawa meliputi paket sembako, beras, air mineral, makanan ringan, pakaian, handuk, minyak goreng, sabun, mi instan, ikan sarden kaleng, dan berbagai kebutuhan harian lainnya.

Selain bantuan logistik, Bobby juga membawa tim penyedia layanan komunikasi untuk memperbaiki jaringan di wilayah terdampak. Dalam tahap awal akan digunakan Starlink sebagai solusi komunikasi sementara, sebelum jaringan permanen diperbaiki secara menyeluruh.

Korban Meninggal 116 Korban Jiwa

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara dan sejumlah provinsi lain di Pulau Sumatera sejak 24–28 November 2025 menimbulkan dampak besar.

Berdasarkan laporan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat sore (28/11), tercatat 174 orang meninggal dunia di tiga provinsi, dengan Sumatera Utara sebagai daerah terparah, mencatat 116 korban meninggal dan 42 orang masih dalam pencarian.

Kepala BNPB Suharyanto menyatakan bahwa angka tersebut kemungkinan bertambah karena masih ada beberapa wilayah yang belum dapat diakses dan pendataan masih berlangsung. Ia menegaskan bahwa kondisi medan dan cuaca ekstrem menjadi hambatan dalam proses evakuasi dan pencarian.

“Yang pertama untuk Provinsi Sumatera Utara, per hari ini, per sore ini, kami mendata untuk seluruh Provinsi Sumatera Utara, korban meninggal dunia ada 116 jiwa, kemudian 42 jiwa masih dalam pencarian,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Jumat (29/11/2025).

BNPB merinci, korban meninggal di Sumatera Utara berasal dari tujuh kabupaten/kota, yaitu Tapanuli Tengah 47 jiwa, Tapanuli Selatan 32 jiwa, Sibolga 17 jiwa, Tapanuli Utara 11 jiwa, Humbang Hasundutan 6 jiwa, Pakpak Bharat 2 jiwa, dan Padangsidimpuan 1 jiwa. Ribuan warga turut terdampak, dengan lebih dari 12.000 kepala keluarga terpaksa mengungsi.

“Tentu data ini akan berkembang terus karena kami informasikan juga masih ada titik-titik yang belum bisa ditembus, yang masih dalam proses penanganan, yang diindikasikan di tempat-tempat longsoran yang belum bisa tembus itu, mungkin juga ada korban jiwa manusia, sehingga setiap hari akan kami update untuk sementara datanya itu,” ucap dia.

Poldasu Kerahkan 1.754 personel

Sementara itu, Polda Sumut mencatat 367 kejadian bencana di 20 wilayah Polres sejak 24–27 November. Sebanyak 1.754 personel dikerahkan untuk membantu evakuasi, membuka akses jalan, mendistribusikan bantuan, hingga pencarian korban hilang.

Berdasarkan data Poldasu, total 62 korban jiwa tercatat dari laporan kepolisian, sedangkan 65 warga masih dinyatakan hilang. Data laporan hilang ini berbeda dengan data BNPB yang menyatakan ada 42 orang hilang.

Daerah yang paling parah terdampak menurut Polda Sumut adalah Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, serta Kota Medan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan, menyebutkan bahwa wilayah Sibolga mencatat korban meninggal terbanyak dari sisi data kepolisian.”Sejak awal cuaca ekstrem melanda, Polda Sumut telah menurunkan total 1.754 personel dari seluruh fungsi. Kami bergerak serentak melakukan evakuasi, pencarian korban hilang, pembukaan akses jalan, dan distribusi bantuan. Penanganan dilakukan siang malam karena keselamatan masyarakat adalah hal yang paling utama,” ujarnya, Jumat (28/11).

Dari total kejadian yang dipetakan, lanjutnya, bencana didominasi oleh banjir sebanyak 214 kejadian, disusul tanah longsor 135 kejadian, pohon tumbang 16 kejadian, serta angin puting beliung 2 kejadian. “Wilayah terdampak terparah meliputi Kabupaten Tapanulitengah (Tapteng), Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuliutara (Taput), Kabupaten Tapanuliselatan (Tapsel), serta wilayah Kota Medan,” katanya.

Ferry menegaskan, bahwa Polda Sumut telah melakukan pemetaan rinci dan penguatan personel di wilayah dengan jumlah korban tertinggi. “Paling banyak korban tercatat di wilayah Polres Sibolga, Tapsel, dan Humbanghasundutan (Humbahas). Kapolda Sumut sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk mempercepat pencarian korban hilang dan memprioritaskan penanganan wilayah terisolasi,” tegasnya.

Adapun, dalam laporan resmi, Polda Sumut mencatat 7 wilayah tambahan yang kini ikut terdampak, termasuk Medan, Deliserdang, Tanah Karo, Tebingtinggi, Batubara, Asahan, dan Binjai. Intensitas hujan tinggi menjadi penyebab utama bencana beruntun dalam beberapa hari terakhir.

“Korban meninggal terbanyak berada di Sibolga. Kurang lebih jumlahnya ada 33 orang dan puluhan warga belum ditemukan membuat proses pencarian menjadi prioritas utama seluruh tim SAR di lapangan,” ungkapnya.

Diakuinya, longsor parah yang terjadi di beberapa ruas utama membuat jalur bantuan fisik dan mobilisasi personel tertahan. “Karena kami juga berusaha untuk bisa tembus ke daerah Sibolga. Kemudian kami sudah memberikan bantuan, tetapi hanya masalahnya bantuan kami untuk saat ini tertahan di daerah longsor ke arah menuju daerah Sibolga,” jelasnya.

Meski akses terputus, lanjutnya, upaya penyelamatan tidak pernah berhenti. Tim SAR gabungan, Brimob, Polres Jajaran, Basarnas, TNI, BPBD, relawan, serta warga lokal bekerja siang dan malam untuk menyisir sungai, lereng bukit, dan pemukiman yang tertimbun material longsor. “Perahu karet, alat berat, hingga jalur alternatif melalui perkampungan digunakan demi mencapai lokasi-lokasi yang bahkan tidak bisa dijangkau kendaraan,” tegasnya.

Ferry mengungkapkan, setiap proses evakuasi berlangsung penuh haru, terutama ketika keluarga korban menunggu di pinggir jalan yang berlumpur, berharap ada kabar baik dari tim penyelamat.

Menurutnya, situasi medan yang ekstrem tidak menyurutkan semangat pasukan SAR. Mereka bergerak di tengah cuaca yang masih sering berubah, arus air yang deras, serta ancaman longsor susulan. Komunikasi darurat didorong tetap berjalan menggunakan perangkat pendukung yang tersedia, sementara jalur logistik terus diupayakan melalui berbagai rute alternatif.

Selain itu, Biddokkes Polda Sumut memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan medis, serta memastikan sanitasi lokasi pengungsian tetap terjaga. Ditlantas juga melakukan rekayasa lalu lintas pada titik banjir dan memberikan imbauan jalur alternatif hingga pengawalan ambulans dan logistik kemanusiaan. “Bhayangkari Daerah Sumut juga turut menyalurkan bantuan ke daerah paling terdampak, yaitu Tapteng, Sibolga, dan Taput berupa beras, air mineral, mie instan, roti, susu anak, selimut, sarung, handuk, pembalut, pampers dan Kasur lipat,” terangnya.

Sebagai langkah lanjutan, Polda Sumut berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk meminta bantuan heli BKO guna mendukung proses evakuasi dan distribusi logistik terutama ke wilayah terisolasi.

“Polda juga mengajukan permohonan tambahan sarana prasarana, serta bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk penyediaan lokasi pengungsian yang lebih representatif. Upaya pencarian korban yang masih hilang juga terus diperkuat melalui operasi SAR terpadu,” pungkasnya.

19 Kecamatan di Kota Medan Diterjang Banjir

Di Kota Medan, banjir hebat merendam 19 dari 21 kecamatan. Meski sebagian wilayah mulai surut, sejumlah daerah masih tergenang hingga setinggi dada orang dewasa, terutama di Medan Utara, Medan Polonia, dan Medan Helvetia, Medan Tembung, Medan Maimun, dan sejumlah wilayah lainnya di Kota Medan. Bahkan, genangan air pada sejumlah wilayah di Kota Medan terbilang masih sangat tinggi, bahkan mencapai dada orang dewasa.

“Alhamdulillah, sudah banyak yang surut. Meskipun begitu, masih ada beberapa wilayah yang tergenang,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Yunita Sari kepada Sumut Pos, Jumat (28/11/2025).

Dikatakan Yunita, pihaknya sudah melakukan banyak evakuasi warga pada lokasi-lokasi yang terdampak parah. “Sampai hari ini, evakuasi dan pertolongan terus kita berikan kepada warga yang terdampak,” ujarnya. Posko-posko pengungsian juga telah disiapkan di sejumlah wilayah yang banjir. “Banyak juga warga yang memiliki mengungsi ke rumah sanak keluarga yang rumahnya aman dari banjir,” katanya.

Dijelaskan Yunita, untuk posko utama bencana banjir kali ini, Pemko Medan membukanya di Gedung TP PKK Kota Medan di Kecamatan Medan Petisah. Selain itu, Pemko Medan juga membuka posko di lokasi-lokasi banjir. “Posko bencana dan dapur-dapur umum terus dibuka sampai kondisi benar-benar terkendali,” jelasnya.

Diterangkan Yunita, pihaknya terus berupaya untuk memastikan setiap warga dalam kondisi aman dari banjir. Meskipun banjir tampak mulai surut pada beberapa lokasi, namun BPBD Kota Medan terus meminta masyarakat untuk tetap waspada. “Kita juga terus memantau ketinggian permukaan air sungai, khususnya yang kemarin sempat meluap. Ini harus terus dipantau,” pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, menginstruksikan seluruh camat memastikan proses evakuasi berjalan cepat dan aman serta memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi. Pemerintah Kota juga disebut bersiap menetapkan status darurat bila kondisi memburuk.

Hal ini disampaikan Rico Waas saat memimpin rapat koordinasi penanganan banjir di Rumah Dinas Wali Kota bersama unsur Forkopimda, para asisten, dan pimpinan perangkat daerah, Kamis (27/11). Para camat mengikuti rapat tersebut secara daring.

Dalam rapat itu, pihak Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Medan juga menyatakan siap bekerja sama menyiapkan makanan bagi para pengungsi. Warga yang dievakuasi sementara ditempatkan di masjid, kantor lurah, maupun kantor kecamatan.

Rico Waas menyampaikan, Pemko Medan berada dalam masa kesiagaan menghadapi cuaca ekstrem, menyusul hujan deras yang terus berlangsung. Ia menyebutkan, beberapa titik banjir yang ditinjau pada pagi hari menunjukkan kondisi cukup berat, termasuk jalan-jalan yang tidak dapat dilalui dan kawasan yang sudah meluap sehingga warga mulai mengevakuasi diri.

Rico Waas menegaskan pentingnya sinergi antara camat dan BPBD dalam proses evakuasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar warga di pengungsian, terutama bagi anak-anak dan lansia. Ia juga menyampaikan, Pemko Medan akan menetapkan status darurat apabila situasi banjir terus memburuk. (san/dwi/map/ila)

Ribuan Warga Terdampak hingga Evakuasi Mandiri

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Curah hujan tinggi yang melanda Sumatera Utara sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah. Ribuan warga terpaksa mengungsi, fasilitas umum rusak, dan beberapa korban jiwa tercatat akibat bencana ini.

Di Kecamatan Padangtualang, Kabupaten Langkat, banjir setinggi dada orang dewasa memaksa masyarakat mengevakuasi diri sendiri karena bantuan pemerintah belum sampai.

Puluhan warga berjalan perlahan menuju Jalan Lintas Batangserangan dan Jalan Tol Binjai-Langsa untuk menghindari genangan air. Beberapa warga berhasil dievakuasi ke Rest Area KM 41. “Sudah puluhan tahun tinggal di sini, baru kali ini banjir setinggi ini. Tanggul jebol di dusun sebelah membuat air meluap,” kata seorang warga Desa Jatisari, Jumat (28/11).

Sedangkan BPBD Kabupaten Langkat mencatat, 12.130 jiwa terdampak banjir. Kepala Pelaksana BPBD Langkat, Muhammad Ansyari, menyebut tujuh kecamatan, 12 desa, dan empat kelurahan terdampak. Selain rumah warga, lahan pertanian dan perkebunan terendam. Jalan Lintas Sumatera juga tak bisa dilalui. Evakuasi dilakukan dengan perahu, distribusi sembako, serta pendirian posko pengungsian.

Dalam laporan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) Multi Sektor Kabupaten Langkat, jumlah pengungsi diprediksi akan terus bertambah. Mengingat, debit air semakin tinggi pada sejumlah kecamatan, Rabu (28/11/2025). “Sejak tanggal 25 November 2025, tingginya curah hujan di Kabupaten Langkat, sehingga mengakibatkan banjir setinggi 50-100 cm,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Langkat, Muhammad Ansyari dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (28/11/2025).

Dia menyebut, ada 7 kecamatan, 12 desa dan 4 kelurahan yang terdampak banjir. Buntut cuaca ekstrem ini, fasilitas umum seperti sekolah pun diliburkan sementara.

Juga lahan pertanian atau perkebunan, peternakan, juga itu terdampak banjir. Bahkan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Medan-Aceh tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat. “Jembatan penghubung antara Desa Sei Tualang, Kecamatan Brandan Barat, terputus.

Ada sekitar 180 orang tak bisa keluar di Bukit Gajah Desa Securai Utara, Kecamatan Babalan. Tidak ada korban jiwa akibat banjir,” ujarnya.

Dari belasan ribuan jiwa masyarakat yang mengungsi, 435 orang di Kecamatan Brandan Barat, 7.105 orang di Kecamatan Babalan, dan 4.520 orang di Kecamatan Gebang.

BPBD Langkat mengalami sejumlah kendala selama evakuasi yaitu, hujan yang masih turun dengan intensitas tinggi, partisipasi masyarakat saat penanganan bencana yang belum maksimal, serta akses jalan menuju lokasi kejadian sangat sulit dilalui dan terputus.

Di Kota Binjai, luapan Sungai Mencirim, Bingai, dan Bangkatan menggenangi 25 kelurahan, mempengaruhi 24.961 jiwa. Satu korban meninggal, Dedi (54), terjebak banjir akibat menolak evakuasi. Banjir yang mengepung Kota Binjai karena meluapnya debit air pada Sungai Mencirim, Sungai Bingai dan Sungai Bangkatan. “Almarhum meninggal dunia diduga karena ada riwayat penyakit dan mungkin kedinginan,” ujar Febri (43) warga Kelurahan Setia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Binjai, Rudi Iskandar mengetahui kabar tersebut. Menurutnya, korban mulanya menolak untuk dievakuasi. Kepada petugas, korban yang menolak evakuasi memilih naik ke atas rumahnya yang bertingkat.

Pantauan wartawan, banjir pada tiga aliran sungai yang mengalir di Kota Binjai berangsur surut. Rudi melanjutkan, bencana alam yang menimpa Kota Binjai akibat curah hujan yang cukup tinggi sejak 3 hari belakangan.

Wilayah yang paling terdampak di Kecamatan Binjai Kota dan Binjai Utara. Adapun Kecamatan Binjai Kota yang terdampak karena meluapnya air Sungai Bingai dan Mencirim.

Sementara Kecamatan Binjai Utara karena kondisi geografis. Ada 7 kelurahan di Binjai Kota yang terdampak banjir. Yakni, Setia, Satria, Kartini, Tangsi, Berngam, Pekan Binjai dan Binjai. “Untuk Kecamatan Binjai Utara, ada 7 kelurahan yang terdampak banjir. Masing-masing, Kebun Lada, Pahlawan, Cengkehturi, Nangka, Damai, Jatiutomo dan Jatimakmur,” ujarnya.

Dia menambahkan, ada 6 kelurahan di Kecamatan Binjai Selatan turut terdampak banjir. Adapun kelurahan dimaksud yakni, Rambungbarat, Binjai Estate, Pujidadi, Rambungtimur, Rambungdalam dan Tanahmerah.

“Seluruhnya yang terdampak banjir adalah, 7.672 kepala keluarga atau 24.961 Jiwa di 25 kelurahan dari 5 kecamatan. Banjir terjadi akibat luapan sungai dan genangan drainase,” bebernya.

Meski banjir berangsur surut, Satgas BPBD dibantu Polri dan TNI tetap siaga. Bahkan, BPBD Binjai terus berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan untuk melakukan data terbaru terkait situasi bencana.

“Satgas BPBD Binjai masih berada di kelurahan terdampak banjir dan stand by di lokasi bencana banjir untuk membantu masyarakat apabila membutuhkan dalam melakukan evakuasi. Juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Binjai untuk pelayanan kesehatan apabila masyarakat membutuhkan bantuan dan obat-obatan,” bebernya.

Dia menyebut, Bidang Logistik BPBD Binjai sudah mendirikan dapur umum untuk konsumsi masyarakat yang terdampak banjir di Jalan T Imam Bonjol, Kelurahan Setia, Binjai Kota.

Tebingtinggi juga terendam banjir hingga 70 cm di beberapa titik. Polres Tebingtinggi bersama BPBD dan Damkar mengevakuasi 21 kepala keluarga ke lokasi aman. Petugas menggunakan perahu karet untuk menjangkau permukiman yang terendam.

“Sebanyak 21 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir dapat dievakuasi ke rumah kosong yang dianggap aman dari genangan air. Seluruhnya berhasil dipindahkan tanpa kendala,” ujar Kabag Ops.

Di Kabupaten Karo menyebabkan longsor dan pohon tumbang. Di Kelurahan Gung Negeri, longsor menimpa dua rumah dengan kerugian material Rp30 juta, namun tidak menelan korban jiwa. Di Desa Perbaji dan Desa Selandi, pohon tumbang sempat menghambat jalan, namun petugas cepat membersihkan sehingga arus lalu lintas kembali normal.

Tragedi paling memilukan terjadi di Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara. Tanah longsor menimpa rumah warga, menewaskan enam orang, termasuk satu keluarga dari Rantauprapat, Selasa (25/11/2025). Mereka semula dalam perjalanan menuju Medan untuk pemeriksaan kesehatan. Sopir dan mobil selamat, tetapi rumah mereka tertimbun longsor.

Enam orang diantaranya, merupakan satu keluarga Jalan Multatuli Binaraga, Rantau Utara, Labuhanbatu. Yakni, Amelia Azhari Lubis (11), Nurjannah (36), Nurasiah (45), Uswatun Hasanah (67) dan Sumiati (63). Sedangkan seorang lainnya Opung Nerla Simanjuntak warga Kampung Tempel Rantauprapat.

Informasi yang dihimpun, para korban sejak awal berangkat dari Rantauprapat, Senin malam (24/11/2025) menuju kota Medan. Tujuan, Chek up ke salah satu RS di Kota Medan untuk pemeriksaan kesehatan korban Sumiati. Para menumpangi Toyota Calya putih nopol BK1986 AFF.

“Mereka ke Medan naik mobil yang dirental. Untuk berobat,” ungkap Yendrik Lubis (37) merupakan mantan suami Nurjannah dan juga ayah kandung Amelia Azhari Lubis.

Tapi, sesudah dari Medan para korban bersama sopir Acong memilih berliburan dengan memilih melintasi jalan lintas barat Sumut di kawasan Tapanuli Utara.

Namun, saat di kawasan Desa Sibalanga, Taput para korban beristirahat di salah satu rumah warga lokal. Sedangkan sopir dan mobil berada di seberang jalan. Dan, saat itu naas. Musibah terjadi. Insiden tanah perbukitan di belakang rumah warga longsor. Langsung menimbun seisi rumah.

11 Kecamatan di Sergai Terendam

Plt Kepala BPBD Serdang Bedagai, Abdul Rahman Purba, melaporkan bahwa sedikitnya 2.000 Kepala Keluarga terdampak banjir yang merendam 11 kecamatan, yaitu Sipispis, Tebing Syahbandar, Dolok Masihul, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Pantai Cermin, Sei Rampah, Tebing Tinggi, Tanjung Beringin, Bandar Khalipah, dan Sei Bamban.

“Sedikitnya 2.000 Kepala Keluarga terdampak banjir yang melanda 11 kecamatan di Serdang Bedagai. Data ini masih bisa bertambah karena pendataan masih kita lakukan di lapangan,” ujar Rahman Purba.

Ia menjelaskan bahwa BPBD terus melakukan pemantauan, evakuasi, serta koordinasi dengan OPD terkait untuk memastikan seluruh warga terdampak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Wakil Bupati Serdang Bedagai Dr H Adlin Tambunan, meninjau sejumlah lokasi banjir di Kecamatan Sei Rampah, Sei Bamban, Tebing Tinggi, dan Teluk Mengkudu, Jumat (28/11/2025). Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai bergerak cepat melakukan penanganan bencana dengan mengerahkan tim gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, aparat kecamatan dan desa, serta unsur terkait lainnya untuk melakukan pemantauan, evakuasi, dan penyaluran bantuan kepada warga terdampak.

Dalam tinjauannya, Adlin Tambunan menegaskan agar seluruh tenaga kesehatan di puskesmas, RSUD, serta petugas kebencanaan tetap siaga dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Kita sudah minta seluruh nakes untuk siaga, turun ke posko dan lokasi banjir untuk memberikan layanan kesehatan. Petugas lainnya juga harus siap melakukan tindakan di posko, dapur umum, maupun permukiman warga,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi naiknya debit air mengingat cuaca yang masih tidak stabil. Warga diminta mengikuti informasi resmi pemerintah serta melapor segera jika terjadi kondisi darurat. “Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama. Hindari area rawan banjir dan patuhi arahan petugas demi keselamatan bersama,” tambahnya.

Adlin menegaskan bahwa Pemkab Sergai terus memantau situasi dan melakukan penanganan terpadu selama masa tanggap darurat hingga tahap pemulihan. “Dengan kerja sama seluruh pihak, kita berharap banjir segera surut dan aktivitas masyarakat kembali normal. Mari saling membantu dan bergotong royong menghadapi musibah ini,” katanya. (ted/fdh/deo/mag-3/fat/ila)