26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 177

Silaturahmi dan Ramah Tamah PTPN IV Bersama P3RI dan FKPPN, Pererat Tali Kekeluargaan antara Manajemen dan Pensiunan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PTPN IV PalmCo bersilaturahmi dan berdiskusi dengan pensiunan yang tergabung dalam Persatuan Purnakaryawan Perkebunan Republik Indonesia (P3RI) dan Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN). Kegiatan ini bertempat di Aula Kelapa Sawit, Region Office PTPN IV Regional I, Medan, pada Senin (26/5/2025).

Acara ini dihadiri oleh Direktur SDM dan TI PTPN IV Suhendri, Region Head PTPN IV Regional I yang diwakili oleh SEVP Operation I Budi Susilo, Region Head PTPN IV Regional II Budi Susanto, Kepala Divisi SDM PTPN III (Persero), Yefri Yudianto serta perwakilan dari P3RI Mahyuzar Maimun dan dari FKPPN dihadiri oleh HN Serta Ginting selaku Ketua Umum beserta jajarannya, dan beberapa tokoh pensiunan lainnya.

Kegiatan ini menjadi ajang mempererat hubungan kekeluargaan serta memperkuat komunikasi antara manajemen perusahaan dan para pensiunan yang telah berjasa dalam membangun PTPN.

Dalam sambutannya, Suhendri menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kontribusi seluruh karyawan aktif dan para pensiunan yang dulunya menjadi karyawan terhadap kemajuan perusahaan.

“Kinerja PTPN IV saat ini tidak lepas dari fondasi kuat yang dibangun oleh para pendahulu kita. termasuk Bapak-Ibu para pensiunan yang hadir hari ini,” ujar Suhendri.

Pihaknya ingin terus mendengar suara dari para pensiunan dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang telah disusun tetap memperhatikan keberlanjutan, keadilan, dan rasa kekeluargaan.

Perwakilan P3RI, Mahyuzar Maimun, menyambut baik inisiatif kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa kehadiran manajemen dalam forum seperti ini menunjukkan adanya kepedulian terhadap para pensiunan.

“Kami mengapresiasi langkah manajemen PTPN IV yang membuka ruang dialog seperti ini. Semoga ini menjadi awal dari komunikasi yang lebih intens dan solutif,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum FKPPN Serta Ginting, yang menyampaikan pentingnya kesinambungan komunikasi antara manajemen dan para pensiunan.

“Kami percaya bahwa hubungan yang baik antara perusahaan dan pensiunan harus dijaga dengan komunikasi terbuka dan saling menghargai. Banyak hal yang telah kami sampaikan secara tertulis dan kami harap dapat menjadi bahan pertimbangan ke depan,” ungkapnya.

Suasana diskusi berlangsung hangat, penuh dengan dialog konstruktif. Beberapa topik yang dibahas mencakup masukan terkait peningkatan layanan kesehatan serta penyelarasan program-program kesejahteraan agar tetap sesuai dengan kebutuhan para pensiunan.

Menutup pertemuan, Suhendri menegaskan komitmen manajemen untuk menindaklanjuti berbagai masukan dan menjadikan kegiatan seperti ini sebagai agenda berkelanjutan.

“Forum ini akan terus kami hidupkan sebagai ruang bertukar pikiran, karena kami percaya bahwa para pensiunan adalah bagian penting dari keluarga besar PTPN IV,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kekeluargaan dan silaturahmi tetap menjadi bagian penting dalam budaya perusahaan, menjembatani generasi aktif dan para sesepuh yang telah lebih dulu mengabdi. (ila)

Penunjukkan PPTK dalam Proyek di Disdik Langkat Dituding Tidak Penuhi Syarat

Kantor Dinas Pendidikan Langkat di Stabat.(Istimewa/Sumut Pos)
Kantor Dinas Pendidikan Langkat di Stabat.(Istimewa/Sumut Pos)

STABAT, SUMUTPOS.CO- Penunjukkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dalam proyek mebel atas nama Muhammad Nuh dinilai tidak memenuhi syarat. Bahkan, M Nuh bukan hanya bertindak sebagai PPTK dalam proyek mebel oleh Dinas Pendidikan Langkat tahun anggaran 2024.

Direktur Lembaga Studi Pengadaan Indonesia (LSPI), Syahrial Sulung menjelaskan, Muhammad Nuh diduga tidak berkompeten alias tidak memenuhi syarat (TMS). Syarat jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh pegawai negeri untuk menduduki suatu jabatan.

Menurutnya, MN adalah seorang staf non job golongan IV/a yang diangkat sebagai PPTK untuk menukangi ratusan miliar paket proyek di Disdik Langkat tahun anggaran 2024. Selain tidak menduduki jabatan struktural, posisi Muhammad Nuh juga tidak membidangi kegiatan atau sub kegiatan tersebut.

MN merupakan staf bidang SMP dengan jabatan sebagai penyusun kurikulum dan bahan ajar. “MN diangkat sebagai PPTK menggantikan posisi Aleksander sejak 13 September 2024 silam sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor: 990-3282.Sekr/K/2024. Dan lebih gilanya, MN ditunjuk sebagai PPTK untuk menangani proyek ratusan miliar di berbagai bidang,” katanya, Senin (26/5/2025).

Selain itu, M Nuh juga sebagai PPTK dalam program penunjang urusan pemerintahan sebesar Rp8,8 miliar, kemudian program pengelolaan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dengan nilai Rp85,4 miliar, serta program pengelolaan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) senilai Rp96 miliar. Mirisnya lagi dalam dokumen pelaksanaan anggaran, kepala dinas tidak satu pun menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

“Menurut kami ini yang menjadi sumber masalah, kepala dinas atau pengguna anggaran (PA), kok bisa-bisanya menunjuk MN sebagai PPTK yang tidak memiliki kapasitas dan persyaratan. Ini jelas pelanggaran administrasi pemerintahan baik secara prosedur maupun aspek legalitas,” bebernya.

Menurut Syahrial, penunjukan PPTK wajib mempedomani ketentuan Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Perpres Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. Kriteria dan persyaratan pengangkatan PPTK juga secara eksplisit, diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 6 tahun 2021 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan 1 atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang dan tugasnya. Ia menambahkan, sesuai ketentuan yang ada, PPTK adalah merupakan pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural satu tingkat di bawah kepala SKPD.

“Dalam hal kepala SKPD melimpahkan kepada KPA, PPTK diangkat dari pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural satu tingkat di bawah KPA dan dalam hal tidak terdapat Pegawai ASN yang menduduki jabatan struktural, PA/KPA dapat menetapkan pejabat fungsional selaku PPTK yang kriterianya ditetapkan oleh kepala daerah,” serunya.

Sementara, M Nuh ketika dikonfirmasi tidak merespon wartawan. Meski pesan yang dilayangkan wartawan diterima, tapi M Nuh tidak merespon.

Terpisah, Sekretaris Daerah Langkat, Amril mengarahkan wartawan untuk konfirmasi kepada Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. “Coba ke Kabag PBJ terkait syarat-syarat seorang PPTK sesuai aturan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah),” tandasnya. (ted/han)

Stimulasi Tumbuh Kembang Anak, Alfamidi Edukasi Keluarga Balita di Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) Cabang Medan mengajak orangtua mendorong tumbuh kembang anak usia dini melalui aktivitas kreatif.

Hal ini Alfamidi hadirkan dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR) Edukasi Keluarga Balita bertema “Aktivitas Kreatif Stimulasi Tumbuh Kembang Anak” di gerai Alfamidi Gatot Subroto, Kota Medan pada Senin (26/5/2025).

Sebanyak 102 peserta, terdiri dari orangtua dan balita hadir dalam kegiatan yang juga mendapat dukungan dari Puskesmas Desa Lalang dan Tim PKK setempat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Keluarga Sehat Alfamidi untuk meningkatkan kesadaran orang tua pentingnya stimulasi dini bagi tumbuh kembang anak.

Selain edukasi, pemeriksaan tumbuh kembang dasar dan pemberian makanan tambahan untuk balita juga Alfamidi hadirkan dalam kegiatan ini.

Kepala Cabang Alfamidi Medan, Martadi menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung generasi masa depan melalui program CSR ini. Alfamidi hadir tidak hanya sebagai jaringan ritel, tapi juga sebagai mitra keluarga Indonesia.

“Melalui program CSR ini dan Keluarga Sehat Alfamidi, kami berharap bisa membantu para orang tua memahami pentingnya stimulasi sejak dini, agar anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” kata Martadi.

Dalam edukasi, tenaga kesehatan dari Puskesmas Desa Lalang, Anita Camelia Bangun menekankan, pentingnya peran aktif orang tua dalam menstimulasi tumbuh kembang anak melalui kegiatan sehari-hari.

“Stimulasi bisa dilakukan melalui hal sederhana di rumah, seperti membacakan buku cerita, bermain bersama, atau menyanyi. Aktivitas ini tampak kecil, tetapi punya dampak besar terhadap perkembangan otak dan keterampilan anak,” ungkap Anita.

Senada dengan itu, dokter Puskesmas Desa Lalang, Yohvi menjelaskan, aspek perkembangan anak tidak hanya fisik, tetapi juga mencakup bahasa, emosi, dan sosial. Setiap anak unik dan berkembang dengan cara berbeda.
“Karena itu, orangtua perlu memahami dan mendampingi anak secara menyeluruh, bukan hanya melihat berat dan tinggi badan saja, tetapi juga bagaimana anak berinteraksi dan mengekspresikan diri,” jelas Yohvi.

Alfamidi berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai daerah sebagai wujud kontribusi perusahaan terhadap kesehatan dan pendidikan keluarga Indonesia. (ila)

Alumni SMP 11 Medan Tebar Kepedulian di RS Jiwa Prof dr M Ildrem

Direktur RSJ Prof dr M Ildrem, drg Ismail Lubis, yang juga bagian dari IKAL SMP 11 Medan saat menyambut kedatangan Ikatan Alumni (IKAL) SMP 11 Medan.
Direktur RSJ Prof dr M Ildrem, drg Ismail Lubis, yang juga bagian dari IKAL SMP 11 Medan saat menyambut kedatangan Ikatan Alumni (IKAL) SMP 11 Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ikatan Alumni (IKAL) SMP 11 Medan menunjukkan kepedulian sosialnya dengan menyelenggarakan kegiatan berbagi tali asih sekaligus pengajian di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof dr M Ildrem, Medan. Acara yang berlangsung hangat dan penuh makna ini digelar di Sekretariat Dharma Wanita Persatuan RSJ Prof dr M Ildrem, Minggu (25/5/2025).

Rombongan alumni disambut langsung oleh Direktur RSJ Prof dr M Ildrem, drg Ismail Lubis, MM, yang juga merupakan bagian dari IKAL SMP 11 Medan. Dalam kegiatan tersebut, ratusan bungkus roti dibagikan kepada keluarga pasien disabilitas mental yang telah berada dalam tahap pemulihan.

“Terima kasih kepada kawan-kawan alumni yang sudah hadir dan berbagi. Dukungan seperti ini sangat kami butuhkan agar rumah sakit semakin baik, khususnya dalam memperhatikan kesejahteraan keluarga pasien,” ungkap drg Ismail Lubis dalam sambutannya.

Lebih lanjut, drg Ismail juga memaparkan visinya dalam mengembangkan rumah sakit jiwa menjadi fasilitas kesehatan yang lebih inklusif. Ia berharap RSJ Prof dr M Ildrem ke depan tak hanya fokus pada layanan kejiwaan, tetapi juga mampu menyediakan layanan kesehatan umum dan ruang terbuka hijau sebagai tempat pemulihan yang nyaman bagi pasien dan keluarga mereka.

Ketua IKAL SMP 11 Medan, H Aja Syahri, SAg, MSos, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PPP Sumatera Utara, menyampaikan apresiasinya kepada pihak rumah sakit atas kesempatan untuk berbagi.

“Semoga kegiatan ini menjadi jembatan silaturahmi yang kuat antara alumni dan masyarakat. Kami siap mendukung segala upaya Pak Direktur dalam mengembangkan rumah sakit ini demi kemaslahatan bersama,” ucapnya.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pengajian yang dipimpin oleh Ustad Hasrat Effendi Samosir. Dalam tausiyahnya, Ustad Hasrat menekankan pentingnya berbagi secara ikhlas dan tidak menganggap remeh mereka yang sedang diuji dengan kondisi disabilitas mental.
“Mereka bukan orang asing, mereka saudara kita. Berbuat baik kepada mereka adalah bentuk cinta dan kepedulian yang harus dijaga,” ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menjadi ajang refleksi dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan. IKAL SMP 11 Medan berharap, momen ini mampu menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli terhadap sesama, khususnya keluarga penyandang disabilitas mental yang sering terpinggirkan. (ila)

DPRD Medan Minta Surat Izin Operasional Panti Asuhan Bait Allah Diberikan

RDP: Komisi II DPRD Kota Medan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait polemik Panti Asuhan Bait Allah di ruang Banggar, Gedung DPRD Kota Medan. FOTO: ISTIMEWA/SUMUT POS
RDP: Komisi II DPRD Kota Medan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait polemik Panti Asuhan Bait Allah di ruang Banggar, Gedung DPRD Kota Medan. FOTO: ISTIMEWA/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi II DPRD Kota Medan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait polemik Panti Asuhan Bait Allah di ruang Banggar, Gedung DPRD Kota Medan, Senin (26/5/2025).

Dalam RDP itu, Pemilik Panti Asuhan Bait Allah, Pdt Dra Dame Sitompul mengatakan bahwa awal polemik panti asuhan itu terjadi karena oknum tertentu meributkan tentang masalah sampah dan perpanjangan izin panti asuhan tersebut.

Menurut Pdt Dame Sitompul, terkait masalah itu, ada oknum yang mengkomplain pihak panti asuhan yang dituding tentang masalah sampah dan salah seorang anak panti asuhan yang memiliki bekas luka.

“Kalau masalah anak panti asuhan yang memiliki bekas luka, itu karena ia berkelahi sesama temannya. Masalah itu sudah diklarifikasi, dan diselesaikan secara kekeluargaan,” ungkapnya.

Setelah itu, muncul pula masalah izin panti asuhan yang dikomplain oknum tersebut karena izin operasionalnya belum diperpanjang.

Menanggapi hal itu, Pdt Dra Dame Sitompul mengakui hal itu. Tetapi, bukan berarti pihak panti asuhan tidak mengurus perpanjangan izin operasionalnya.

“Kami sudah mengajukannya ke Dinas Sosial sejak tahun 2024 tetapi belum juga dilakukan asesment sehingga izinnya belum keluar sampai saat ini,” paparnya.

Menanggapi hal itu, anggota Komisi II DPRD Kota Medan, Dr. Lily angkat suara terkait hal itu. Lily pun meminta kepada Dinsos agar memberikan izin operasional panti asuhan tersebut. Mengingat, ini untuk kepentingan anak-anak panti asuhan tersebut.

“Persoalan di panti asuhan ini, salah satunya terkait izin, katanya sudah kadaluarsa. Makanya, izinnya harus dikeluarkan,” paparnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Medan lainnya, Johannes Hutagalung mengatakan bahwa pihaknya tidak mencari kesalahan siapapun.

“Kami hanya mau mencari solusi terbaik, agar tidak ada pihak-pihak yang tersakiti,” pungkasnya.(map/han)

Muslim Minta Pemko Medan Siapkan Layanan 2 Bus Sekolah Gratis di Setiap Kecamatan Medan Utara

Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Partai Demokrat, Drs Muslim Harahap MSP menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.5 tahun 2015 di dua lokasi pada Minggu (25/5/2025). (Dok Pribadi)
Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Partai Demokrat, Drs Muslim Harahap MSP menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.5 tahun 2015 di dua lokasi pada Minggu (25/5/2025). (Dok Pribadi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPRD Kota Medan Fraksi Partai Demokrat, Drs Muslim Harahap M.S.P, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk memperhatikan kebutuhan warga Medan Utara akan fasilitas Bus Sekolah gratis. Sebab dengan adanya Bus Sekolah gratis, siswa di Medan Utara akan sangat terbantu dari sisi operasional.

Hal itu diungkapkan Muslim untuk menjawab aspirasi masyarakat saat hadir pada kegiatan Sosialisasi Perda Kota Medan No.5 tahun 2015 tentang Penanggulangan Kemiskinan yang digelar Muslim di dua lokasi pada Minggu (25/5/2025).

Untuk lokasi pertama, kegiatan tersebut digelar di Pasar Lama Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan. Sementara untuk lokasi kedua, kegiatan tersebut digelar di Jalan Platina Raya, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan.

“Saya mendukung harapan masyarakat yang ingin adanya fasilitas Bus Sekolah gratis, karena memang Bus Sekolah sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya anak-anak kita di Medan Utara,” ucap Muslim pada kegiatan yang turut dihadiri Lurah Pekan Labuhan, perwakilan BPJS Kesehatan, perwakilan Dinas Sosial Kota Medan, tokoh masyarakat, dan ratusan masyarakat.

Untuk itu, Muslim memininta Pemko Medan agar bisa segera mengadakan Bus Sekolah gratis untuk mengangkut siswa sekolah. Dia berharap, pengadaan Bus Sekolah tersebut dapat diberikan minimal 2 unit per kecamatan untuk wilayah Medan Utara.

“Nantinya saya minta Pemko Medan dapat memberikan fasilitas Bus Sekolah gratis tersebut, minimal 2 unit di setiap kecamatan di wilayah Medan Utara,” ujarnya.

Sebelumnya pada kesempatan itu, salah seorang warga Medan Utara, meminta Pemko Medan agar dapat memberikan fasilitas Bus Sekolah gratis kepada anak-anak mereka yang bersekolah.

“Kami berharap tolong siapkan mobil anak sekolah pak, untuk mengangkut anak-anak kami ke sekolah. Selama ini kami hanya tahu pembelian mobil (dinas) untuk pejabat, tapi mobil untuk rakyat tidak ada,” harapnya.

Selain itu, warga lainnya juga berharap agar pelayanan di puskesmas dapat disederhanakan dan bisa lebih humanis, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.

Terkait hal itu, Muslim meminta Pemko Medan melalui Dinas Kesehatan agar dapat memperhatikan keluhan masyarakat atas belum baiknya pelayanan kesehatan, khususnya di tingkat puskesmas.

“Saya minta kepada Kadis Kesehatan Kota Medan agar dapat memperbaiki manajemen pelayanan di puskesmas. Untuk itu, Dinas Kesehatan Kota Medan perlu melakukan penyegaran untuk setiap kepala UPT Puskesmas yang belum melakukan pelayanan secara maksimal,” pungkasnya. (map)

Kasus Eksploitasi Anak Masih Terjadi, Robi Barus: Tidak Boleh Diabaikan

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan, Robi Barus SE M.AP saat menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.6/2023 di Kecamatan Medan Barat, Minggu (25/5/2025). (Markus Pasaribu/Sumut Pos)
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan, Robi Barus SE M.AP saat menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.6/2023 di Kecamatan Medan Barat, Minggu (25/5/2025). (Markus Pasaribu/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga saat ini kasus eksploitasi terhadap anak masih saja terjadi, termasuk di Kota Medan. Meskipun sekarang tidak sedang menjadi isu hangat, namun masalah eksploitasi terhadap anak sangat tidak boleh untuk diabaikan.

Hal itu dikatakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan, Robi Barus SE M.AP saat menggelar Sosialisasi Perda Kota Medan No.6 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak di Jalan Karya Gg. Wakaf, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Minggu, (25/5/2025) petang.

“Hingga saat ini masih ada saja kasus eksploitasi anak yang kita lihat secara terang-terangan. Sebagai contoh, kita masih banyak melihat anak kecil yang digendong para pengemis di lampu merah. Bahkan, tidak jarang anak-anak itu yang justru menjadi pengemis maupun pengamen. Tentunya hal ini tidak boleh diabaikan,” ucap Robi Barus.

Dikatakan Robi Barus pada kesempatan yang turut dihadiri Camat Medan Barat Hendra Syahputra, Lurah Sei Agul Surya S Harahap, perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat (P3APM) Kota Medan Torang Siregar, dan Koordinator PKH Kota Medan Dedy Irwanto Pardede itu, masalah eksploitasi anak harus menjadi perhatian banyak pihak, khususnya pemerintah dan lembaga-lembaga terkait.

“Eksploitasi anak itu juga bagian dari kekerasan terhadap anak. Sebab yang disebut kekerasan itu bukan hanya secara fisik, namun juga non fisik,” ujar Robi yang duduk sebagai Anggota Komisi I DPRD Medan tersebut.

Robi Barus juga menegaskan, pemerintah harus memastikan bahwa setiap anak mendapatkan tempat yang aman dan ramah anak, pendidikan yang baik, dan psikologis yang sehat.

“Jangan biarkan anak-anak di Kota Medan tidak mendapatkan apa yang menjadi haknya dan apa yang menjadi kebutuhannya. Kita harus melindungi setiap anak di Kota Medan dari segala bentuk kekerasan, termasuk eksploitasi yang jelas-jelas merugikan anak,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Dinas P3APM Kota Medan, Torang Siregar, mengatakan bahwa bahwa Pemko Medan melalui Dinas P3APM terus berupaya untuk melindungi perempuan dan anak dari kasus-kasus kekerasan, termasuk eksploitasi yang memang masih terjadi.

Untuk itu, Dinas P3APM Kota Medan telah membuka layanan pengaduan apabila ada masyarakat yang mengalami ataupun melihat terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan maupun anak.

“Kami (Dinas P3APM Kota Medan) sudah membuka layanan pengaduan setiap hari apabila ada masyarakat yang mengalami ataupun mengetahui adanya tindak kekerasan kepada perempuan dan anak. Untuk layanan pengaduan kekerasan terhadap perempuan maupun anak, warga Kota Medan dapat menghubungi kami di nomor 081265145140,” ungkap Torang.

Tidak hanya itu, lanjut Torang, Dinas P3APM Kota Medan juga telah membuka layanan konseling untuk perempuan ataupun anak yang mengalami gangguan secara psikologis. Mengingat, perempuan ataupun anak yang mengalami kekerasan kerap terganggu secara psikologis.

“Misalnya ada anak kita yang dibully teman-temannya sehingga dia selalu mengurung diri, anak seperti ini butuh konseling dengan psikolog agar dia kembali pulih secara psikologis. Alhamdulillah, Pemko Medan sudah membuka layanan konseling, layanan ini gratis dan dibuka setiap hari Selasa dan Kamis. Kami pastikan, apa yang dikonsultasikan akan dirahasiakan dan tidak akan diberitahu kepada siapapun,” pungkasnya. (map)

Tutup Gelar Melayu Serumpun, Rico Waas Menari Melayu Bersama Pengunjung

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Ketua TP PKK Airin Rico Waas menari Melayu bersama seluruh pengunjung dan pengisi pada malam penutupan Gelar Melayu Serumpun (Gemes) ke-8 Tahun 2025, Sabtu (24/5/2025) malam. Semangat persatuan dan kebersamaan pun merebak di halaman depan Istana Maimun yang menjadi tenpat pelaksanaan acara itu.

Berbagai persembahan tarian dan seni pertunjukan menyemarakkan malam penutupan itu, antara lain tarian dari delegasi dalam dan luar negeri, tonil bangsawan, dan perpaduan apik musik tari, dan dendang.

Rico Waas mengatakan berbagai acara dalam Gemes yang berlangsung mulai 21 sampai 24 Mei 2025 ini, atara lain tarian, musik, seni pertunjukan, hingga dialog budaya, bukan sekadar hiburan, tetapi juga refleksi dari identitas, nilai, dan warisan budaya yang terus hidup berkembang di tengah masyarakat.

“Melalui perhelatan ini kita telah membuktikan bahwa budaya Melayu adalah budaya yang terbuka, kuat, dan mampu menyatukan perbedaan dalam semangat persaudaraan. Kita semua adalah bagian dari rumpun besar yang memiliki akar sejarah bersama dan tanggung jawab bersama untuk melestarikannya,” ucap orang nomor satu di Pemko Medan itu.

Pada pada acara yang dihadiri antara lain Sultan Deli XIV, Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Syah, pimpinan DPRD Medan, perwakilan unsur Forkopimda, Martinijal Zakiyuddin Harahap, para konsul negara sahabat, pimpinan perangkat daerah itu, atas nama Pemko Medan, Rico Waas juga mengucapkan terima kasih kepada peserta, tamu, serta panitia yang telah menyukseskan acara ini dengan semangat kebersamaan dan cinta budaya.

“Kepada delegasi dari negeri serumpun, saya ucapkan selamat jalan. Semoga kembali ke daerah masing-masing dengan kesan yang baik dan pengalaman yang berharga dari Medan,” ungkapnya.

Kadis Pariwisata Kota Medan M. Odi Anggia Batubara menyampaikan, event Gemes ke-8 Tahun 2025 ini bertujuan sebagai sarana promosi pariwisata Kota Medan baik dalam maupun luar negeri. Event Gemes ke-8 2025 juga ditetapkan sebagai salah satu dari Karya Event Nusantara (KEN) oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

“Kegiatan ini melibatkan 26 peserta delegasi yang berasal dari dalam negeri serta luar negeri yakni Malaysia, Singapura, Thailand dan India. Selama pelaksanaan, penyelenggara juga menyediakan ruang bagi 72 UMKM ekonomi kreatif lokal Medan,” pungkasnya. (map/ila)

Temui Orangtua Korban Hanyut, Rico Waas: Pemko Medan Terus Lakukan Pencarian

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian atas musibah yang terjadi Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menemui orangtua korban anak hanyut yang terbawa arus di aliran sungai Deli Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, Minggu (25/5/2025).

Kedua orangtua korban ditemui Rico Waas di Posko pencarian, Jalan Karya Dalam. Korban hanyut tersebut bernama Tegar Eliyadi (16) anak dari pasangan Elisardi dan Sri. Korban hanyut saat berenang bersama teman-temannya di Sungai Deli ketika hujan deras turun, Sabtu (24/5/2025) Kemarin sore.

Saat menemui orangtua korban, Rico Waas menyampaikan rasa duka dan turut prihatin atas kejadian yang menimpa Tegar Eliyadi. Rico Waas berharap orang tua Tegar yang merupakan warga yang tinggal di Gang Perdamaian Lingkungan 5 Kelurahan Karang Berombak ini dapat sabar dan tabah menghadapi cobaan ini.

“Atas nama pribadi dan Pemko Medan, kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi terhadap anak bapak dan ibu, kami akan terus melakukan pencarian sampai Tegar ditemukan. Kita do’akan bersama, kiranya bapak dan ibu turut bersabar semoga diberikan oleh Tuhan jalan yang terbaik buat kita semua,“ kata Wali Kota Medan Rico Waas.

Setelah menemui orang tua korban, Rico Waas bersama Anggota DPRD Medan Antonius D Tumanggor, Kepala BPBD kota Medan, Yunita Sari, Sekretaris Dinas Sosial, Fery Suhery dan Camat Medan Barat, Hendra Syahputra serta Camat Medan Helvetia, Junedi Lumban Gaol, menyusuri aliran sungai Deli karang berombak tempat korban anak hanyut.

Dengan berjalan kaki, Rico Waas menyusuri sungai mulai dari tempat korban berenang bersama teman-temannya sampai dengan korban terakhir terlihat sebelum hanyut terbawa arus sungai.

Usai menyusuri, Rico Waas mengatakan dirinya sudah meminta mulai hari ini, Kecamatan-kecamatan yang berada di aliran sungai Deli tepatnya di sepanjang jalur sungai tempat korban hanyut untuk mengecek pinggiran sungai diwilayahnya.

“Saya sudah memerintahkan Kecamatan dan Kelurahan yang ada di jalur sungai tempat korban hanyut untuk mengecek sepanjang bibir sungai. Dimungkinkan korban tersebut ada tersangkut di jalur sungai. Pengecekan ini akan dilakukan sampai Belawan,” jelas Rico Waas.

Meskipun diketahui korban hanyut ini memiliki identitas bukan warga Kota Medan namun Warga Deliserdang, Rico Waas mengatakan Pemko Medan akan tetap melakukan pencarian, karena orangtua korban merupakan warga yang berdomisili di Kota Medan.

“Kita baru tahu anak yang menjadi korban hanyut ini penduduk Deliserdang, tapi tetap akan kita lakukan pencarian dan lakukan yang terbaik. Pemko Medan juga akan berkordinasi dengan Pemkab Deliserdang. Apapun ceritanya ini tentang kemanusiaan,” kata Rico Waas.

Rico Waas menambahkan, pencarian yang dilakukan BPBD Kota Medan, kecamatan dan TNI-Polri berkordinasi dengan Basarnas akan dilakukan jelang malam hari. Apabila belum ditemukan sampai tujuh hari kedepan akan terus dilakukan pencarian.

Atas kejadian ini Rico Waas mengimbau kepada masyarakat khususnya orangtua agar melarang anak-anaknya untuk berenang di sungai karena fungsi sungai ini bukan untuk berenang melainkan untuk aliran air.

“Kami harapkan kepada masyarakat untuk melarang anak-anaknya untuk berenang atau bermain di sungai. Apalagi kita ketahui kondisi saat ini cuaca ekstrim dan hujan deras ditambah aliran sungai yang kuat sehingga sangat membahayakan,” imbau Rico Waas sembari berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini.

Sementara itu Kepala BPBD kota Medan Yunita Sari, menjelaskan korban anak hanyut yang bernama Tegar Eliyadi ini awalnya bermain dan berenang dengan teman-temannya di aliran sungai. Ketika selesai bermain teman-temannya naik keatas, namun si Tegar tidak naik melainkan menghanyutkan diri sampai dekat rumahnya.

“Saat menghanyutkan diri, Tegar ada meminta tolong, awalnya dikira temannya main-main. Namun setelah berulang kali minta tolong dan hanyut teman-temannya mencoba menolong akan tetapi tertolong”, Ujarnya.

Menurut Yunita, pencarian saat ini sudah sampai di aliran sungai Deli di Kelurahan Kota Bangun, Medan Deli. Jadi sesuai SOP pencarian korban hanyut akan dilakukan selama tujuh hari.

“Pencairan akan dilakukan selama tujuh hari kedepan mulai dari pagi hari sampai sore hari sesuai SOP. Jika dalam tujuh hari tidak ditemukan pencarian akan dihentikan,” pungkas Yunita. (map/ila)