24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 192

88 Personel Polres Sergai Amankan Aksi May Day

TINJAU: Kapolres Sergai AKBP Jhon Hery Sitepu saat tinjau langsung peserta Akdi Damai. (FADLY/SUMUTPOS)
TINJAU: Kapolres Sergai AKBP Jhon Hery Sitepu saat tinjau langsung peserta Akdi Damai. (FADLY/SUMUTPOS)

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, puluhan buruh dari berbagai serikat pekerja di Sergai menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati, DPRD Sergai, dan Tugu Keramat Kuda, Teluk Mengkudu. Aksi dimulai pukul 08.00 WIB dan berlangsung damai, Kamis (1/5/2025).

Kapolres Sergai AKBP Jhon Sitepu, SIK, MH turun langsung memimpin pengamanan bersama 88 personel. Rinciannya, 41 personel Dalmas siaga di Mako, 40 personel di lapangan, dan 7 personel mengawal rombongan buruh ke Medan.

Kapolres Sergai AKBP Jhon Sitepu, SIK, MH turun langsung meninjau pengamanan aksi. “Total sebanyak 88 personel kami kerahkan untuk mengawal jalannya aksi ini agar tetap aman dan kondusif,” ujarnya.

Massa menyuarakan delapan tuntutan, termasuk penolakan outsourcing, penolakan upah murah, dan permintaan pembayaran THR serta BPJS. Bupati Darma Wijaya dan Ketua Komisi B DPRD Hengky Sirait menerima langsung aspirasi tersebut dan berjanji akan menindaklanjutinya melalui mediasi dan pemanggilan perusahaan terkait.

Aksi diakhiri dengan titik kumpul di Tugu Keramat Kuda sebelum rombongan menuju Medan. Selama kegiatan, Satlantas Polres Sergai juga turut berbagi air mineral kepada peserta aksi. Para buruh mengapresiasi pengamanan humanis dari jajaran Polres Sergai.

Sementara itu, Ps Kasi Humas Polres Sergai, Iptu Zulfan Ahmadi, mengatakan bahwa pengamanan difokuskan pada dua titik utama yang menjadi lokasi berkumpulnya para buruh. “Ada dua titik kumpul buruh, yaitu di Kantor Bupati Sergai untuk penyampaian aspirasi, dan di Tugu Keramat Kuda, Kecamatan Teluk Mengkudu, sebagai lokasi pemberangkatan massa menuju Medan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kehadiran personel kepolisian di lapangan tidak hanya bertujuan menjaga ketertiban, tetapi juga memberikan rasa aman bagi masyarakat dan para peserta aksi.

“Semoga peringatan Mayday 2025 berjalan sukses dan penuh kedamaian,” pungkasnya.

Peringatan Mayday di Kabupaten Sergai sendiri berlangsung dalam suasana tertib dan damai, sebagai cerminan dari semangat kebersamaan antara buruh, pemerintah, dan aparat keamanan. (fad/han)

Prabowo Subianto, Presiden Pejuang Kesejahteraan Buruh yang Paling Konsisten

DISKUSI: Ricky Tamba (tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Kepresidenan) saat berdiskusi di Tanjungmorawa. (DEDDI MULIA PURBA/SUMUT POS)
DISKUSI: Ricky Tamba (tenaga ahli utama Kantor Komunikasi Kepresidenan) saat berdiskusi di Tanjungmorawa. (DEDDI MULIA PURBA/SUMUT POS)

Oleh: Ricky Tamba (Aktivis ’98 dan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan)

Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan buruh Indonesia dengan menghadiri langsung peringatan puncak Hari Buruh Tahun 2025.

Presiden juga menyerahkan 100 rumah subsidi untuk para buruh, sebagai bagian dari program 20 ribu rumah murah untuk buruh yang menjadi bagian dari target pembangunan 3 juta rumah di kota, desa dan wilayah pesisir.

Keberpihakan Presiden Prabowo terhadap buruh bukanlah hal baru. Sebelum menjabat, Prabowo dikenal sebagai figur nasionalis yang konsisten membela hak-hak pekerja. Ia rutin hadir dalam seminar dan forum diskusi buruh serta menjadi satu-satunya calon presiden pada Pilpres 2019 yang menandatangani kontrak politik dengan serikat buruh. Berkomitmen untuk menaikkan upah minimum dan mengakui peran pekerja informal seperti ojek online.

Setelah dilantik menjadi presiden, Prabowo langsung mengambil langkah konkret. Salah satu kebijakan awal dengan menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen untuk tahun 2025. Sebuah sinyal keberpihakan terhadap daya beli buruh.

Presiden juga mendorong stabilitas harga pangan dan menurunkan harga yang dikendalikan pemerintah seperti listrik untuk mengurangi tekanan biaya hidup masyarakat pekerja.

Sejak Januari 2025, pemerintah telah meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi seluruh WNI, termasuk keluarga buruh. MBG juga menciptakan lapangan kerja baru melalui dapur SPPG dan rantai pasok pangan nasional.

Mulai Februari 2025, Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah diselenggarakan dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh rakyat, termasuk para pekerja, untuk menjamin kesehatan sebagai bagian dari produktivitas nasional.

Dalam menghadapi kasus-kasus pemutusan hubungan kerja, Presiden Prabowo membentuk Satuan Tugas PHK yang melibatkan unsur pemerintah, serikat buruh dan pelaku usaha. Satgas ini didirikan atas usulan langsung dari Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, dengan misi utama mempercepat proses pencarian lapangan kerja baru bagi buruh terdampak.

Di sektor ekonomi, keberhasilan pemerintah meningkatkan kepercayaan investor juga berkontribusi langsung pada pembukaan lapangan kerja. Data realisasi investasi sepanjang Januari-Maret 2025 mencatat kenaikan 15,9 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai Rp465 triliun dan membuka 594.104 lapangan kerja baru di seluruh Indonesia.

Selain itu, pemerintah tengah memperbaiki sistem pendataan sosial melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) agar bantuan pemerintah benar-benar sampai kepada warga yang membutuhkan, termasuk buruh.

Dengan komitmen, rekam jejak dan kebijakan nyata yang terus digulirkan, tidak berlebihan bila publik mulai menyebut Prabowo sebagai Presiden Pro Buruh yang sesungguhnya. Bukan hanya dalam kata, tapi juga dalam tindakan.

Selamat Hari Buruh 1 Mei 2025! Salam Indonesia maju, adil dan makmur, untuk semua! Prabowo-Gibran Selalu Bersama Rakyat! (*)

Pengadaan Mebel Diduga jadi Ajang Korupsi, Bentuk Pengkhianatan Generasi Muda Langkat

Teddy Akbari/Sumut Pos Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat di Stabat
Teddy Akbari/Sumut Pos Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat di Stabat

STABAT, SUMUTPOS.CO- Pengadaan Mebel atau perabotan sekolah tahun anggaran 2025 yang dilakukan Dinas Pendidikan Langkat diduga menjadi ajang korupsi, merupakan bentuk pengkhianatan kepada generasi muda. Karenanya, Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara yang sudah menerima laporan pengaduan masyarakat (dumas) itu, wajib melakukan investigasi secara mendalam dan menyeluruh.

Demikian disampaikan Pengamat Pendidikan dari Lingkar Wajah Kemanusiaan (Lawan) Institut, Abdul Rahim Daulay, Kamis (1/5/2025). “Korupsi dalam sektor pendidikan adalah bentuk pengkhianatan terhadap masa depan generasi muda. Bagaimana anak-anak kita bisa mendapatkan pendidikan yang layak jika uang rakyat yang seharusnya untuk mereka (generasi muda), justru dikorupsi,” tegasnya.

Dia pun prihatin melihat Disdik Langkat yang tega menjadikan proyek pengadaan mebel itu diduga hanya sebagai ajang korupsi. Terlebih lagi, Disdik Langkat di era Saiful Abdi adalah contoh kasus korupsi yang sejatinya tidak boleh diulang kembali perilaku koruptif tersebut.

Dia menilai, proyek ini sejatinya menjadi upaya meningkatkan kualitas lingkungan belajar. “Bukan diduga menjadi ajang memperkaya diri oknum pejabat yang tak bertanggung jawab. Anggaran puluhan miliar bukan nilai kecil, terlebih jika dibandingkan dengan kondisi fisik, banyak sekolah di Langkat yang masih butuh perhatian serius, baik dari segi infrastuktur maupun fasilitas penunjang pembelajaran,” serunya.

Karenanya, Rahim sebagai masyarakat Kabupaten Langkat mendukung penuh langkah Kejati Sumut yang saat ini tengah menelaah dumas tersebut. “Ini harus ditindaklanjuti dengan investigasi menyeluruh, transparan dan bebas dari intervensi politik. Siapa pun yang terlibat, baik pejabat lama maupun baru, harus bertanggung jawab di depan hukum,” tegasnya.

Pengadaan mebel atau perabotan sekolah yang dilakukan Disdik Langkat diduga menjadi ajang korupsi karena nilai anggarannya mengalami kenaikan yang cukup siginifikan. Pasalnya, Disdik Langkat melakukan penganggaran sebanyak dua kali, tahun 2024 dan 2025.

Pada tahun 2024, proyek pengadaan mebel untuk tingkat sekolah dasar dianggarkan senilai Rp9,3 miliar dan pada tingkat sekolah menengah pertama menguras anggaran sebesar Rp5,9 miliar. Ironisnya proyek pengadaan serupa kembali dilakukan tahun 2025.

Dilihat dalam situs Sirup LKPP Kabupaten Langkat, anggaran yang digelontorkan untuk proyek pengadaan mebel senilai Rp26 miliar dan Rp21 miliar. Angka yang fantastis ini mencuat adanya ajang dugaan korupsi.

Eks Pj Bupati Langkat diduga terlibat dalam proyek puluhan miliar pada tahun 2025. Melalui pelaksana tugas kepala disdik yang diletaknya menggantikan Saiful Abdi karena tersangka dugaan korupsi seleksi PPPK tahun 2023, diduga proyek itu mau dimuluskan.

Namun, rencana itu berakhir kandas. Terpilihnya Syah Afandin sebagai Bupati Langkat, plt kadisdik yang diletaknya itu pun disingkirkan.

Adalah Robert Ginting yang menggantikan Saiful Abdi sebagai Plt Kadisdik Langkat. Ketika dikonfirmasi soal ini, Robert menepis, disingkirkannya diduga karena proyek mebel tersebut.

“Saya tidak tau (kenapa disingkirkan), saya hanya prajurit yang siap ditempatkan di mana saja. Coba tanya pak bupati, terima kasih,” jelasnya.

Robert kabarnya pernah dipanggil Kejati Sumut terkait proyek pengadaan mebel tersebut. Namun ketika disoal itu, ia juga kembali menepisnya.

“Tidak pernah,” tukasnya.

Kini, Plt Kadisdik Langkat adalah Gembira Ginting yang menjabat definitif sebagai salah satu kepala bidang pada instansi tersebut. Perubahan plt secepat kilat ini mencuat adanya dugaan kalau proyek mebel itu hanya sekadar ajang korupsi saja.

Perilaku koruptif di tubuh Disdik Langkat seperti tak ada habisnya. Meski sudah menjerat Saiful Abdi selaku mantan Kadisdik Langkat, tetap saja persoalan proyek menjadi ajang dugaan korupsi oleh oknum-oknum pejabat.

Sebelumnya, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut, Adre Wanda Ginting menyebut, ada menerima pengaduan masyarakat atau dumas terkait proyek pengadaan mebel yang dilakukan Disdik Langkat. “Benar ada masuk laporan dari masyarakat mengenai dugaan tersebut,” ujar mantan Kasi Intelijen Kejari Binjai ini.

Kata Adre, saat ini tim yang menangani hal tersebut tengah menelaah laporan dugaan korupsi. “Saat ini tim tengah melakukan telaah terkait dugaan korupsi itu,” pungkasnya. (ted/han)

dr Irvan Dalimunthe Terpilih sebagai Ketua PASI Kota Tebingtinggi

TERPILIH: dr Irvan Dalimunthe terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Pengkot PASI Kota Tebingtinggi dalam Muskot dihadiri Ketua KONI Tebingtinggi Anton dan PASI Sumut, M Irwan Pulungan. SOPIAN/SUMUT POS
TERPILIH: dr Irvan Dalimunthe terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Pengkot PASI Kota Tebingtinggi dalam Muskot dihadiri Ketua KONI Tebingtinggi Anton dan PASI Sumut, M Irwan Pulungan. SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO-Bertempat di kantor sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jalan Sudirman Kota Tebingtinggi, berlangsung acara Musyawarah Kota (Muskot) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kota Tebingtinggi untuk periode 2025-2029.

Kegiatan Muskot PASI dihadiri oleh perwakilan dari PASI Sumut, M Irwan Pulungan, serta Ketua KONI Kota Tebingtinggi, Anton.

Dalam sambutannya, Ketua KONI Tebingtinggi, Anton, menyampaikan bahwa PASI Kota Tebingtinggi telah lama vakum selama empat tahun. Ia berharap melalui musyawarah ini, organisasi atletik di kota ini dapat kembali bangkit dan berkembang.

“Tahun 2025 ini, kita mengadakan Musyawarah Kota PASI untuk memilih pengurus baru. Semoga ke depan, PASI Tebingtinggi mampu melahirkan atlet-atlet berprestasi di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional,” ujar Anton, Kamis (1/5).

Sementara itu, perwakilan dari PASI Sumut, M Irwan Pulungan, menyampaikan bahwa musyawarah ini juga menjadi langkah awal dalam menyiapkan atlet-atlet yang akan mengikuti berbagai kompetisi seperti PPLP dan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) di NTB dan NTT.

“Kita berharap, melalui musyawarah ini, PASI Tebingtinggi mampu menghasilkan atlet berkualitas yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional,” katanya.

Sedangkan Ketua terpilih, dr Irvan Dalimunthe menyampaikan komitmennya untuk menata organisasi PASI Tebingtinggi ke arah yang lebih baik.

“Ke depan, organisasi ini akan diisi oleh pengurus-pengurus yang berkualitas sehingga mampu melahirkan atlet-atlet yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter dan berintegritas. Kita fokus pada peningkatan kualitas pelatihan dan pembinaan, agar mampu melahirkan prestasi secara kuantitas,” harap Irvan Dalimunthe.

Dengan terpilihnya dr Irvan Dalimunthe sebagai ketua, diharapkan PASI Tebingtinggi mampu bangkit dan menjadi kekuatan atletik yang diperhitungkan di tingkat provinsi maupun nasional. Semoga target dan harapan ini dapat tercapai melalui kerja keras dan sinergi semua pihak terkait. (ian/han)

Carnaval Rakyat di Rantauprapat Masuk Objek Pajak Hiburan

DATANGI: KaBapenda Labuhanbatu datangi lokasi hiburan Carnaval Rakyat (FAJAR/SUMUT POS)
DATANGI: KaBapenda Labuhanbatu datangi lokasi hiburan Carnaval Rakyat (FAJAR/SUMUT POS)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Ka Bapenda) Kabupaten Labuhanbatu, Tuti Noprida Ritonga menegaskan acara Carnaval Rakyat Rantauprapat memenuhi syarat sebagai objek Pajak Hiburan. Salah satunya karena adanya pungutan bayaran dalam bentuk tiket permainan.

“Sesuai ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Kami hadir bukan untuk menghambat kegiatan masyarakat. Tapi untuk berkoordinasi dan mengimbau bahwa ada kewajiban yang harus dipenuhi dengan baik, ” ujar Tuti saat turun langsung ke lapangan untuk melakukan monitoring dan pengawasan pajak hiburan dalam kegiatan Carnaval Rakyat, Rabu 30 April 2025 di Lapangan Ex Pasar Baru Rantauprapat.

Kepada pihak manajemen, Ia juga menambahkan pihaknya siap membantu panitia dalam menghitung besaran pajak yang harus dibayarkan. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.

“Kami harap panitia bisa bekerjasama. Karena ini adalah bagian dari kewajiban bersama demi mendukung pembangunan daerah,” imbuhnya.

Tuti juga menegaskan tujuan utama pengutipan pajak hiburan adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang nantinya akan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan pelayanan publik sesuai dengan visi misi Bupati Labuhanbatu menata kota membangun desa. (fdh/han)

Ibu Penggugat dan Tergugat Jadi Saksi Perkara Kepemilikan Rumah di Dairi

SIDANG PERDATA. Sidang perkara perdata terkait kepemilikan tanah dan bangunan rumah berlokasi di jalan Pahlawan, Kelurahan Batangberuh, Kecamatan Sidikalang antara penggugat, Mestron Siboro dan Rosintan Siboro di PN Sidikalang, Kabupaten Dairi, Rabu (30/4/2025). istimewa.
SIDANG PERDATA. Sidang perkara perdata terkait kepemilikan tanah dan bangunan rumah berlokasi di jalan Pahlawan, Kelurahan Batangberuh, Kecamatan Sidikalang antara penggugat, Mestron Siboro dan Rosintan Siboro di PN Sidikalang, Kabupaten Dairi, Rabu (30/4/2025). istimewa.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pengadilan Negeri (PN) Sidikalang, Kabupaten Dairi, kembali menyidangkan perkara perdata terkait kepemilikan rumah berlokasi di jalan Pahlawan, Kelurahan Batangberuh, Kecamatan Sidikalang.

Sidang perkara perdata terkait kepemilikan tanah dan bangunan rumah antara penggugat, Kombes Pol (Purn) Mestron Siboro dengan tergugat, Rosintan Siboro yang diketahui masih saudara kandung di gelar PN Sidikalang, Rabu (30/4/2025).

Sidang dipimpin Hakim Ketua, Mohammad Iqbal Fahri Junaedi Purba didampingi Hakim anggota, Satria Satronikhama Waruwu dan Guntar Frans Gerry.

Dalam sidang itu, pihak tergugat, Rosintan Siboro melalui Kuasa Hukum, Agustinus menghadirkan 3 orang saksi yakni, ibu kandung tergugat dan penggugat, Karolina Siboro (91) serta saudara kandung tergugat dan penggugat, Kolestra Siboro dan Suparman Siboro.

Kesaksian dimulai dari pengajuan pertanyaan Agustinus terkait kwitansi senilai Rp10 juta per 7 Februari 2012.

“Setelah ditolak dari RSUD Sidikalang lantaran sakit, benarkah saksi bersama anaknya singgah di rumah Mardongan Sigalingging di Jalan Pahlawan Sidikalang untuk memberi panjar?” tanya Agustinus ke Karolina.

Menurut Karolina, hari itu setelah makan pagi, mereka hendak berobat ke Medan. Dalam perjalanan, tampak plank bertuliskan rumah dijual. Rombongan sebanyak 7 orang di dalam 2 mobil. Dia berada di mobil Mestron.

Menurutnya, rombongan turun. Anaknya, Suparman mengambil uang sebanyak Rp10 juta diserahkan ke Mardongan. Pertemuan berlangsung selama 1 jam.

Seterusnya, perjalanan lanjut ke Medan dan menginap di rumah Mestron. Dia berobat di RS Adven tanggal 8 Februari , masuk di ruang UGD. Penanganan medis selama 3 hari. Kemudian kembali ke Sidikalang diantar pulang oleh Suparman.

“Dalam perjalanan pulang, kami berhenti di rumah Mardongan. Suparman menyerahkan uang pembayaran sebesar Rp250 juta kepada Mardongan”, kata Karolina.

“Dalam kondisi kesehatan serius, masih sempat ibu memikirkan negosisasi rumah? Secara analogi, ini sukar diterima”, ujar hakim Satria.

Sesuai penjelasan Karolina, kata Satria, bahwa saksi telah ‘disuapi’ makanan ‘hati lembu’ akibat sakit. Acara dilakukan secara kekeluargaan dan adat.

Dalam kebiasaan, itu artinya, umur bakal tidak panjang. Kalau saya konstruksikan, keterangan Karolina tidak sinkron dengan keterangan saksi yang diajukan Mestron.

“Tolong ibu bicara jujur. Yang berperkara adalah anak kandung saksi. Setiap keterangan berimplikasi hukum,”tandas Satria.

Satria kemudian bertanya, uang siapa untuk pembelian rumah. Menurut Karolina, dana pembelian ditalangi 3 putranya, yakni Mestron, Suparman dan Kolestra. Namun dia tidak tahu uang siapa paling banyak.

“Masya ibu tidak tahu”, kata Satria. Ketika memberi kesaksian, Karolina didampingi putrinya, Dewi Siboro.

Kehadirannya, untuk membantu menerjemahkan atau memperjelas pertanyaan. Namun, Satria mengeluarkan Dewi lantaran mempengaruhi.

“Keluar”, tegas Satria. Perempuan itu melangkah lalu duduk di kursi pengunjung.

Karolina menerangkan, Rosintan bersama Merdi Simanjuntak pindah dari Samosir ke Sidikalang.

Itu akibat Simanjuntak sakit di bagian perut. Sesudahnya muncul lagi penyakit di bagian tenggorokan. Menantu tidak bisa bicara tetapi bisa bekerja dan menyetir mobil.

Penjelasan Karolina, Merdi tidak ikut ketika saksi hendak berobat ke Medan. “Kenapa Merdi tidak ikut? Kan menantu? Bisanya nyetir,”tanya Satria.

Pada kesempatan itu, Satria berbicara dengan nada tinggi.

“Di sini, banyak bukti palsu. Tolong ibu bicara jujur. Dalam kesaksian lainnya, Mardongan menyebut, tidak pernah menandatangani kwitansi Rp250 juta.”, tegas Satra.

Satria menyebut, sesuai keterangan Karolina, Merdi bisa beraktivitas. Namun dalam akte jual beli, menantu tidak ikut tanda tangan. Padahal, rumah itu adalah untuk suami istri.

“Mungkin dilarang anakku. Begitulah”, jawab Karolina.

Karolina memaparkan, Mestron pernah marah meminta sertifikat diberikan. Mereka diusir. Karenanya, ia dan Rosintan pindah ke Lae Mbulan. Namun di sana, dia kurang sehat.

Karolina minta tolong kepada putranya, Kuatson Siboro beralamat di Batang Beruh. Tujuannya, agar diijinkan tinggal di rumah dimaksud. Diakui, sertifikat telah diserahkan melalui Kuatson.

Menjawab pertanyaan kuasa hukum penggugat, Tahi Purba dan Ranto Sibarani, Karolina menerangkan, memiliki 11 anak. Pun begitu, tidak ada yang memberi perhatian khusus.

Karolina menyebut, dia pernah dibawa Mestron berobat ke Penang. Istri kedua Mestron, Lina Sihite pernah memberinya perhiasan emas.

“Ku jualnya itu, biar ada makanku”, kata Karolina. Iqbal memaparkan, perkara ini bisa didamaikan. Sebenarnya, bisa diselesaikan di keluarga. Tidak perlu sampai ke pengadilan. Tergantung ibu. Penggugat menggaransi, ibu tetap tinggal di sana selama hidup

“Berilah keterangan jujur, Bicara seperti air mengalir. Sebenarnya, uang siapa yang membeli rumah itu”, kata Iqbal.

Karolina tetap bersikukuh, uang pembelian berasal dari Mestron, Suparman dan Kolestra. Dia tidak tahu bagaimana pembayaran atas kekurangan dari harga jual beli rumah Rp500 juta.

Sidang dilajut mendengar keterangan saksi lainnya. Gugatan diajukan lantaran Mestron merasa rumah tersebut merupakan haknya.

Uang pembelian Rp500 juta adalah miliknya yang diserahkan ke Rosintan untuk pembayaran rumah pada tahun 2012. Belakangan, rumah dialihkan atas nama Rosintan tanpa sepengetahuan Mestron, Kini, sertifikat berada di tangan Mestron tetapi tidak bisa dialihkan. (rud/han).

Aniaya Jukir Hingga Tewas, Pemilik RM ACC Divonis 3,5 Tahun Penjara

SIDANG: Tiga terdakwa kasus penganiayaan jukir hingga tewas, menjalani sidang putusan di PN Medan, Rabu (30/4/2025)
SIDANG: Tiga terdakwa kasus penganiayaan jukir hingga tewas, menjalani sidang putusan di PN Medan, Rabu (30/4/2025)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemilik rumah makan ACC Tanjungsari, Medan, Didi Yudi Wardana (38) dan istrinya Rinawati br Tarigan (40) divonis hakim 3,5 tahun penjara. Hukuman yang sama juga diberikan kepada H Iqbal Tarigan, yang terbukti bersalah menganiaya Ardani Laia (jukir) hingga tewas.

Majelis hakim diketuai Firza Andriansyah meyakini ketiganya terbukti melanggar dakwaan alternatif kesatu sebagaimana Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP.

“Menjatuhkan pidana kepada para terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 3 tahun dan 6 bulan,” tegasnya, dalam sidang di ruang Cakra 8 Pengadilan Negeri (PN) Medan, (30/4/2025).

Menurut hakim, hal yang memberatkan, perbuatan para terdakwa mengakibatkan korban meninggal dunia. “Keadaan yang meringankan, para terdakwa belum pernah dihukum dan para terdakwa bersikap sopan selama menjalani persidangan,” kata Firza.

Setelah membacakan putusan, hakim memberikan waktu kepada para terdakwa dan JPU untuk berpikir-pikir selama 7 hari, apakah menerima putusan atau mengajukan upaya hukum banding.

Vonis hakim diketahui lebih ringan dari tuntutan JPU Kejari Medan, yang sebelumnya menuntut para terdakwa masing-masing 9 tahun penjara.

Diketahui, kasus ini terjadi di depan rumah makan ACC Jalan Setia Budi Medan pada 1 Oktober 2024 lalu. Awalnya, korban meminta uang parkir kepada Iqbal, akan tetapi Iqbal tak terima dipinta parkir dan terjadilah cekcok antara korban dengan Iqbal.

Kemudian pada malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB, Didi melihat korban di depan rumah makan ACC dan seketika mereka bertengkar. Saat itu, Didi juga cekcok dengan dua teman korban lainnya.

Selanjutnya, Didi menghubungi Iqbal yang mengaku dipukuli oleh teman korban. Tak berapa lama kemudian, Iqbal datang dan menantang korban sambil membawa kunci roda. Berselang beberapa saat, korban mendatangi Iqbal dan terjadilah keributan.

Disitu, Iqbal memukul wajah korban dan Didi memukul bagian dagu korban. Rinawati pun ikut memukul korban dengan memakai ekor ikan pari kering sampai keluar darah dari hidung dan mulut korban.

Melihat itu, warga sekitar pun berupaya menyelamatkan korban dengan membawanya ke rumah sakit. Namun nahas, nyawa korban tidak tertolong dan kemudian korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. (man/han)

Salurkan 10.800 Telur, Alfamidi Medan Rampungkan Program “Protein Cegah Stunting

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia, Alfamidi cabang Medan berhasil menuntaskan program penyaluran bantuan ‘Protein Cegah Stunting’ yang dilakukan berkelanjutan selama enam bulan. Dimulai sejak November 2024 hingga April 2025 kegiatan Corporate Social Responsibility ini telah menyalurkan 10.800 telur kepada 30 anak terindikasi stunting di wilayah Kota Medan pada Selasa (29/4/2025).

Penyaluran bantuan dilakukan melalui empat puskesmas, yakni Puskesmas Desa Lalang, Puskesmas Kampung Baru, Puskesmas Kedai Durian, dan Puskesmas Medan Sunggal. Setiap balita menerima telur secara berkala selama enam bulan sebagai bagian dari intervensi gizi berbasis protein hewani.

Dalam pelaksanaannya, program ini bekerja sama dengan pihak puskesmas setempat untuk melakukan pemantauan pertumbuhan balita. Hasil dari pendampingan selama enam bulan menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Selama program berlangsung, tercatat 16 balita mengalami kenaikan tinggi badan secara bertahap, sedangkan 17 balita mengalami peningkatan berat badan. Dari seluruh peserta program, 9 anak telah dinyatakan keluar dari status stunting dan mencapai kategori sehat. Kemajuan signifikan juga tercatat terjadi antara pemberian tahap ke-3 hingga ke-5, menunjukkan efektivitas protein hewani, seperti telur, dalam mempercepat pemulihan pertumbuhan anak.

“Program Protein Cegah Stunting ini adalah bagian dari visi besar Keluarga Sehat Alfamidi. Kami ingin menjadi bagian dari solusi atas masalah gizi anak di Indonesia. Selama enam bulan terakhir, kami melihat bagaimana perhatian kecil seperti ini dapat berdampak besar bagi masa depan anak-anak,” kata Kepala Cabang Alfamidi Medan, Martadi.

Martadi juga menambahkan, Alfamidi berkomitmen untuk terus mendukung upaya perbaikan gizi masyarakat dan berharap program serupa dapat dilanjutkan secara berkelanjutan dengan dukungan lintas sektor.

Program “Protein Cegah Stunting” merupakan bagian dari inisiatif sosial berkelanjutan “Keluarga Sehat Alfamidi”, yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi keluarga melalui akses pangan bergizi. (ila)

PLN UP3 Bukit Barisan Perkuat Sinergi Dengan Pemeritah Kabupaten Dairi, Pastikan Keandalan Listrik Terjaga Selama Libur May Day 2025

Penyerahan Plakat dari PLN UP3 Bukut Barisan Sebagai wujud Sinergi dengan Pemkab Dairi.
Penyerahan Plakat dari PLN UP3 Bukut Barisan Sebagai wujud Sinergi dengan Pemkab Dairi.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Menjelang peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025, PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukit Barisan melakukan kunjungan resmi ke Kantor Bupati Kabupaten Dairi. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara PLN dan Pemerintah Daerah dalam memastikan kenyamanan dan keamanan pasokan listrik selama libur nasional.

Dalam kunjungan yang berlangsung pada 29 April 2025 tersebut, Manager PLN UP3 Bukit Barisan, Ramses Hutajulu, beserta jajaran disambut langsung oleh Bupati Kabupaten Dairi, Ir. Vickner Sinaga, M.M.

PLN UP3 Bukit Barisan menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat, terutama dalam menghadapi momen libur nasional. Ramses menyampaikan bahwa PLN telah menyiapkan langkah strategis, termasuk personel siaga dan pemantauan sistem kelistrikan secara menyeluruh untuk memastikan keandalan selama periode libur.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Kabupaten Dairi dapat merayakan libur Hari Buruh dengan nyaman, tanpa khawatir akan gangguan pasokan listrik. PLN hadir dengan kesiapan penuh, baik dari sisi teknis maupun koordinasi dengan pemerintah daerah,” ujar Ramses.

Pertemuan ini juga menjadi forum strategis untuk mempererat komunikasi dan membahas peluang kerja sama jangka panjang dalam pengembangan infrastruktur kelistrikan di wilayah Dairi. Ramses menekankan bahwa PLN bukan hanya penyedia listrik, tetapi juga mitra pembangunan daerah.

“Kami berkomitmen untuk mendukung visi pembangunan Kabupaten Dairi melalui elektrifikasi desa, peningkatan mutu jaringan, dan edukasi pemanfaatan listrik yang aman dan efisien,” tambahnya.

Bupati Dairi, Ir. Vickner Sinaga, M.M., mengapresiasi kontribusi PLN dalam mendukung kegiatan masyarakat dan pelayanan publik melalui penyediaan energi yang andal.

“Kami menyambut baik kunjungan dan komitmen PLN. Sinergi ini penting untuk memperkuat layanan dasar yang berdampak langsung pada kehidupan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Bupati.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Agus Kuswardoyo, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN UP3 Bukit Barisan dalam membangun kolaborasi aktif dengan pemerintah daerah demi memastikan layanan terbaik kepada pelanggan, terutama di momen penting nasional.

“Hari Buruh adalah momen yang dirayakan oleh banyak elemen masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat menikmati momen ini dengan nyaman dan aman dari sisi kelistrikan. PLN UID Sumut siap mendukung penuh seluruh unit kerja untuk menjamin keandalan listrik selama libur May Day dan seterusnya,” tegas Agus.

Sebagai bagian dari transformasi pelayanan, PLN juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan aplikasi PLN Mobile sebagai kanal digital utama untuk berbagai kebutuhan kelistrikan, mulai dari pembelian token, pelaporan gangguan, hingga pengajuan pasang baru.
Dengan koordinasi yang solid dan kesiapsiagaan teknis, PLN UP3 Bukit Barisan optimis dapat memberikan pelayanan terbaik dan menjaga keandalan pasokan listrik di momen Hari Buruh, sekaligus memperkuat kerja sama pembangunan kelistrikan jangka panjang di Kabupaten Dairi. (ila)

66 Calon Jamaah Haji PTPN IV Regional I Dilepas dalam Suasana Khidmat dan Penuh Doa

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 66 calon jamaah haji dari keluarga besar PTPN IV Regional I resmi dilepas dalam acara Doa Selamat yang berlangsung khidmat di Aula Sawit, Kantor Regional, Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan. Para calon jamaah terdiri dari 14 karyawan aktif beserta keluarga dan 52 pensiunan dan batih.

Region Head PTPN IV Regional I, Rurianto, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut serta mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan niat ibadah selama di tanah suci.

Ia juga berharap para jamaah dapat menjadi teladan ketika kembali ke tanah air. “Ibadah haji bukan hanya ibadah fisik, tapi juga spiritual. Kami titip doa untuk kemajuan PTPN IV Regional I dan kesejahteraan seluruh insan perusahaan,” ujarnya.

Perwakilan jamaah, Idham Haryadi, menyampaikan apresiasi kepada manajemen atas perhatian dan dukungan yang diberikan. Ia berharap seluruh jamaah dapat meraih haji yang mabrur dan mabruroh serta membawa keberkahan sepulangnya dari tanah suci.

Acara turut diisi dengan tausiyah oleh Al-Ustad Prof Dr H. Muzakkir, MAg, yang mengangkat makna mendalam dari perjalanan haji sebagai bentuk penyempurnaan iman dan ketulusan hati.

Dihadiri oleh jajaran pimpinan, pengurus SPBUN, serta tamu undangan, kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan moril dan spiritual perusahaan terhadap calon jamaah haji dari keluarga besar PTPN IV Regional I. (ila)