27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 27

Massa AMDPP Gelar Aksi ke Kantor DPRD Dairi, Dukung Investor dan Desak PT DPM Serius Urus Izin AMDAL

TERIMA: Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani bersama anggota dewan lainnya, saat menerima aspirasi AMDPP yang mendukung PT DPM segera beroperasi di Kantor DPRD Dairi, Kamis (20/11).(Rudy Sitanggang/Sumut Pos)
TERIMA: Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani bersama anggota dewan lainnya, saat menerima aspirasi AMDPP yang mendukung PT DPM segera beroperasi di Kantor DPRD Dairi, Kamis (20/11).(Rudy Sitanggang/Sumut Pos)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sekitar 300-an orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Dairi Peduli Pembangunan (AMDPP), berunjuk rasa ke Kantor DPRD Dairi, Kamis (20/11). Aksi warga ini, untuk mendukung investor masuk ke Kabupaten Dairi, secara khusus meminta supaya PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) seirus mengurus izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal).

Di halaman Kantor DPRD Dairi, orator aksi yang juga Ketua AMDPP dan Sekretaris, Oberlin Tua Pasaribu serta Bernad Malau, secara bergantian menyampaikan aspirasi mereka. Aksi ini, pun diterima Ketua DPRD Dairi Sabam Sibarani, bersama anggota DPRD Nahason Lumban Gaol, Toni Juni Putra Lumban Gaol, dan M Syahdani Putra Pardosi.

Kepada para anggota dewan, Bernad membacakan aspirasi mereka. Dalam pernyataan sikap itu, AMDPP mendukung PT DPM untuk berinvestasi serta beroperasi sepanjang memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

“AMDPP meminta PT DPM serius mengurus izin Amdal, agar bisa segera beroperasi. Karena AMDPP menilai, jika perusahaan pertambangan itu beroperasi, bisa mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. AMDPP juga meminta DPRD, segera melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT DPM, mempertanyakan sudah sejauh mana upaya yang dilakukan perusahaan, supaya bisa segera beroperasi,” ungkap Bernad.

Pada kesempatan itu, massa pun mendesak supaya PT DPM tidak memberikan janji palsu kepada masyarakat, tapi harus membuktikan bisa mengurus Amdal sebagai bukti keseriusuan mereka untuk segera beroperasi.

Sementara itu, Ketua DPRD Dairi Sabam Sirani usai menerima pengunjuk rasa, menyatakan, pihaknya mendukung aksi yang dilakukan AMDPP. Menurutnya, menyikapi aksi itu, DPRD akan membahasnya dan segera menjadwalkan RDP dengan PT DPM, terkait apa yang sudah dilakukan dan sudah sejauh mana proses dan apa kendala yang dihadapi.

“Sikap DPRD Dairi sudah jelas, mendukung PT DPM bisa segera beroperasi. Dukungan telah disampaikan pimpinan DPRD dan pimpinan fraksi yang disampaikan beberapa waktu lalu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta,” tuturnya.
Terpisah, Chief Legal and External Relations Officer PT DPM, Radianto Arifin, yang dimintai tanggapan terkait aksi AMDPP, menyatakan, menghargai dan memahami aspirasi masyarakat.

“Kami saat ini sedang berjuang mengurus Amdal. Tahapan saat ini, sudah lulus kelengkapan administrasi dan akan lanjut ke tahapan berikutnya,” bebernya.

“Dukungan masyarakat sangat kami harapkan, agar PT DPM bisa segera mendapatkan izin. Dan dapat memulai kegiatan konstruksi serta operasi. Sehingga keberadaan kami bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Radianto. (rud/saz)

PLN UID Sumut Lantik Pengurus SP dan Forkomda SP–Sekar BUMN

General Manager PLN UID Sumut, Mundhakir saat menyampaikan sambutan pada acara Pelantikan pengurus DPD/DPC SP PLN UID Sumut (19/11)
General Manager PLN UID Sumut, Mundhakir saat menyampaikan sambutan pada acara Pelantikan pengurus DPD/DPC SP PLN UID Sumut (19/11)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Manajemen PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menegaskan komitmennya dalam membangun hubungan industrial yang harmonis, produktif, dan berkelanjutan.

Hal ini melalui kegiatan Pelantikan Pengurus Serikat Pekerja (SP) PLN UID Sumut, Perkenalan Forkomda SP–Sekar BUMN, serta Sapa Pegawai PLN UID Sumut yang berlangsung penuh kebersamaan dan semangat kolaborasi (19/11).

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Dr Ir H Afriansyah Noor, ST, MSi, IPU, EVP Pelayanan HC PLN Galih Chrissetyo, Ketua Umum SP PLN M. Abrar Ali, dan Ketua DPD SP PLN Sumatera Utara Romy Maranata Ginting serta para undangan.
Keberadaan para pemangku kepentingan ketenagakerjaan ini menjadi simbol kuatnya komitmen PLN dalam memperkuat ekosistem hubungan industrial yang modern, terbuka, dan saling menghargai.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Mundhakir, menegaskan bahwa Serikat Pekerja adalah bagian penting dalam tata kelola ketenagakerjaan yang sehat.
“Serikat Pekerja adalah wadah komunikasi dua arah, tempat aspirasi disampaikan dan solusi dibangun bersama. Ini adalah fondasi hubungan industrial yang sehat dan kondusif,” ujar Mundhakir.

Mundhakir juga memberikan apresiasi kepada pengurus SP yang baru dilantik. “Pengurus baru membawa semangat baru. Kita satu tim, satu keluarga besar, dengan tujuan yang sama: memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sumatera Utara,” kata Mundhakir.

Dengan sinergi manajemen dan SP yang semakin solid, PLN UID Sumut optimistis menghadapi tantangan transformasi industri ketenagalistrikan yang terus berkembang.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menekankan pentingnya peran strategis serikat pekerja dalam menjaga keseimbangan hubungan industrial, di tengah dinamika industri ketenagalistrikan yang semakin kompleks.

“Serikat pekerja bukan hanya wadah aspirasi, tetapi benteng penting dalam menjaga keseimbangan antara kesejahteraan pegawai dan keberlanjutan operasional perusahaan,” ungkap Wamenaker.

Wamenaker menekankan bahwa hubungan industrial yang sehat adalah fondasi peningkatan produktivitas perusahaan sekaligus kesejahteraan pekerja.
Ketua Umum SP PLN M. Abrar Ali, menegaskan komitmen SP untuk terus menjadi mitra strategis perusahaan. “Serikat Pekerja hadir sebagai mitra konstruktif. SP PLN ingin memastikan hak pekerja terpenuhi, tentunya dengan turut menjaga keberlangsungan perusahaan baik dari segi aturan dan pengembangannya” ujar Abrar.
Abrar menambahkan bahwa sinergi SP dan manajemen merupakan modal sosial terbesar PLN saat ini.

Ketua DPD SP PLN Sumatera Utara Romy Maranata Ginting, menyampaikan bahwa pengurus baru siap bekerja sama untuk mendukung iklim ketenagakerjaan yang lebih baik. “Pengurus baru ini diharapkan membawa harapan baru. Kami siap memastikan setiap pekerja merasa dihargai, dilibatkan, dan diberi ruang untuk berkembang,” jelas Romy.
Manajemen PLN UID Sumatera Utara menegaskan komitmen menyeluruh untuk membangun hubungan industrial yang harmonis, berkualitas, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan menjaga lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif, membangun dialog terbuka dan transparan sebagai fondasi komunikasi konstruktif, memperkuat budaya AKHLAK dan keselamatan kerja (K3), meningkatkan kompetensi dan karier pegawai agar siap menghadapi dinamika industri, memastikan kesejahteraan pekerja sehingga tercipta hubungan industrial yang kondusif dan mendukung kinerja perusahaan secara optimal.

Langkah strategis ini menjadi landasan PLN UID Sumut dalam menjaga stabilitas perusahaan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. (rel/ila)

Eks Restoran Hanamasa Tak Punya PBG, Komisi IV Rekomendasikan Segel Bangunan

RDP: Komisi IV DPRD Kota Medan menggelar RDP terkait bangunan tanpa PBG bersama Pemko Medan, Selasa (18/11/2025) sore. (Markus Pasaribu/Sumut Pos)
RDP: Komisi IV DPRD Kota Medan menggelar RDP terkait bangunan tanpa PBG bersama Pemko Medan, Selasa (18/11/2025) sore. (Markus Pasaribu/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Komisi IV DPRD Kota Medan, merekomendasikan Pemko Medan untuk segera menyegel bangunan eks Restoran Hanamasa di Jalan S. Parman simpang Jalan KH Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Pasalnya, gedung yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan kembali tersebut terbukti tidak memiliki izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Bahkan, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (PKPCKTR) Kota Medan telah melayangkan Surat Peringatan Ketiga (SP3) terhadap pemilik bangunan dan tidak kunjung diindahkan.

Rekomendasi itu disampaikan langsung Ketua Komisi IV DPRD Kota Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV dengan Dinas PKPCKTR, Dinas PMPTSP, SatPol PP, Kelurahan Petisah Tengah, dan salah satu LSM di ruang rapat Komisi IV, Selasa (18/11/2025) sore.

“Jelas sama-sama kita mendengar dari paparan Dinas Perizinan (PMPTSP), bahwa bangunan Eks Restoran Hanamasa itu tidak punya PBG, Pemko Medan juga memberikan SP3. Hari ini kami Komisi IV merekomendasikan agar bangunan itu disegel secepatnya,” ucap Paul diamini Wakil Ketua Komisi IV M. Afri Rizki Lubis, dan para Anggota Komisi seperti Rommy Van Boy, Jusup Ginting, dan Zulham Efendi yang turut hadir pada rapat tersebut.

Senada dengan Paul, Anggota Komisi IV Rommy Van Boy, juga meminta SatPol PP Kota Medan untuk segera menyegel bangunan tersebut dan memastikan tidak ada lagi aktivitas pembangunan di lokasi tersebut.

“Kita harus buat contoh tegas, tunjukkan ketegasan itu kepada para pengusaha nakal supaya para pengusaha itu tidak sesuka hati mendirikan bangunan di Kota Medan. Kita minta besok (Rabu) langsung disegel, jangan lagi lama-lama,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Kabid Penindakan SatPol PP Kota Medan, Irfan, mengaku siap untuk menyegel bangunan tersebut. “Surat pemberitahuan dari Dinas PKPCKTR Medan baru kita terima kemarin. Ini sedang kita jadwalkan, hari Senin (24/11) atau Selasa (25/11) akan kita lakukan penindakan,” katanya.

Sebelumnya, perwakilan Dinas PKPCKTR Kota Medan, Delfi Farosa, mengatakan bahwa bangunan di lahan eks Restoran Hanamasa memang benar tidak memiliki izin PBG. “Sampai saat ini, kami (Dinas PMPTSP) tidak ada mengeluarkan izin PBG terhadap bangunan eks Restoran Hanamasa di Jalan S. Parman simpang Jalan KH Zainul Arifin,” ujarnya. (map/ila)

Hari Kedua Operasi Zebra Toba 2025 di Sumut, Intensitas Edukasi dan Pengawasan Lalu Lintas

OPERASI: Polantas saat melaksanakan Operasi Zebra Toba 2025 di Sumut.(Istimewa/Sumut Pos)
OPERASI: Polantas saat melaksanakan Operasi Zebra Toba 2025 di Sumut.(Istimewa/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Memasuki hari kedua pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2025 pada Selasa (18/11), jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Pokda Sumut) kembali menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di seluruh wilayah Sumut.

Pelaksanaan operasi berjalan aman, tertib, dan terkendali dengan pola kegiatan yang semakin intensif di berbagai lini, mulai dari preemtif, preventif, hingga penegakan hukum.

Pada hari kedua, kegiatan preemtif berlangsung lebih masif dibanding hari sebelumnya. Personel Ditlantas dan Satlantas jajaran kembali turun ke lapangan untuk memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.

Giat sambang kepada komunitas kendaraan roda dua dan roda empat tercatat sebanyak 73 kegiatan, sementara sosialisasi tertib berlalu lintas di sekolah dan kampus meningkat menjadi 53 kegiatan. Selain itu, edukasi ke perusahaan dan pabrik terkait imbauan keselamatan berkendara juga intens dilakukan dengan 30 kegiatan.

Upaya penyebaran informasi keselamatan lalu lintas melalui media berjalan sangat aktif. Publikasi melalui media cetak mencapai 59 kali, media elektronik 135 kali, dan penyampaian pesan melalui media sosial melonjak hingga 1.696 kali. Sosialisasi di daerah rawan kecelakaan dan pelanggaranpun dilakukan sebanyak 355 kegiatan.

Dukungan fisik berupa pemasangan spanduk, pembagian leaflet dan stiker, serta pemasangan billboard turut membantu memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat.

Pada aspek preventif, Polda Sumut juga melakukan peningkatan signifikan. Koordinasi dengan berbagai instansi dalam melaksanakan ramp check pengemudi bus dan truk tercatat 22 kegiatan. Pengecekan kelengkapan kendaraan di sekolah, kampus, dan perusahaan dilakukan sebanyak 26 kegiatan.

Personel juga ditempatkan pada lokasi rawan pelanggaran sebanyak 472 kali, disertai peningkatan patroli yang mencapai 572 kegiatan, serta Turjawali yang berjalan 1.127 kegiatan di seluruh wilayah.

Sementara itu, penegakan hukum pada hari kedua tetap mengedepankan pendekatan humanis dan teknologi ETLE. Tercatat 60 kasus pelanggaran melalui ETLE statis dan 55 kasus melalui ETLE mobile. Tidak ada tilang manual yang diterapkan, sedangkan teguran kepada pelanggar meningkat signifikan mencapai 1.142 teguran. Total penindakan hari kedua berjumlah 1.257 kasus.

Secara keseluruhan, pelaksanaan hari kedua Operasi Zebra Toba 2025 berjalan lancar. Seluruh personel yang terlibat bekerja sesuai tugas pokok operasi, menerapkan komunikasi efektif, dan menjaga etika bertugas di lapangan demi menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi masyarakat.

Dirlantas Polda Sumut sebagai Kaopsda Operasi Zebra Toba 2025, Kombes Pol Firman Darmansyah, Rabu (19/11), menyampaikan, bahwa peningkatan intensitas kegiatan merupakan bentuk keseriusan Polda Sumut dalam memberikan pelayanan terbaik di bidang lalu lintas.

Menurutnya, di hari kedua operasi menunjukkan pola kegiatan yang semakin meningkat, baik dari sisi edukasi, pencegahan, maupun penindakan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat benar-benar merasakan kehadiran Polisi Lalu Lintas yang humanis, profesional, dan konsisten dalam menjaga keselamatan di jalan raya.

“Kami mengajak masyarakat untuk terus mendukung operasi ini demi terciptanya Kamseltibcarlantas yang aman dan berkelanjutan di Sumatera Utara,” ujarnya. (dwi/ila)

Jelang Akhir Tahun 2025, Polres Tebingtinggi Imbauan Penekanan Kamtibmas

EDUKASI: Brigadir Iwan Limbong mengedukasi masyarakat dan pedagang terkait kamtibmas di Kota Tebingtinggi, (19/11). Azan Purba
EDUKASI: Brigadir Iwan Limbong mengedukasi masyarakat dan pedagang terkait kamtibmas di Kota Tebingtinggi, (19/11). Azan Purba

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Polres Tebingtinggi melalui Bhabinkamtibmas Polsek Padanghilir, Brigadir Iwan Limbong, melaksanakan kegiatan sambang dan cooling system kepada masyarakat di Jalan Meranti Lingkungan III, Kelurahan Bagelen, Kecamatan Padanghilir, Kota Tebingtinggi, Rabu (19/11/2025). Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk kehadiran Polri di tengah masyarakat guna menjaga situasi tetap aman dan kondusif menjelang akhir tahun.

Kegiatan sambang yang dilakukan dengan metode Door to Door System (DDS) tersebut menjadi upaya preventif kepolisian dalam memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dalam interaksi langsung dengan warga, Brigadir Iwan Limbong menyampaikan sejumlah imbauan penting untuk meningkatkan kesadaran serta partisipasi masyarakat terhadap keamanan lingkungan.

Dalam kesempatan itu, Bhabinkamtibmas mengajak masyarakat untuk menjaga situasi lingkungan tetap aman, rukun, dan kondusif. Warga juga diimbau agar segera melaporkan setiap bentuk gangguan kamtibmas kepada Bhabinkamtibmas setempat atau melalui layanan Call Center 110 Polres Tebingtinggi, sehingga penanganan dapat dilakukan dengan cepat.

Selain itu, Brigadir Iwan Limbong menekankan pentingnya peran warga dalam mencegah penyalahgunaan narkotika. Ia menegaskan agar masyarakat tidak terlibat dalam peredaran maupun penyalahgunaan narkoba, baik sebagai pengguna maupun pengedar. Masyarakat juga dihimbau menjauhi segala bentuk perjudian, termasuk judi online yang saat ini banyak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Kegiatan ini turut dimanfaatkan Bhabinkamtibmas untuk mendengarkan langsung aspirasi dan keluhan warga terkait situasi keamanan di lingkungan mereka. Beberapa warga menyampaikan harapan agar kegiatan sambang rutin terus dilakukan untuk mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat.

Polres Tebingtinggi juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi kejahatan jalanan dan penipuan digital yang semakin beragam. Warga diminta lebih berhati-hati, khususnya dalam menjaga barang berharga dan menggunakan layanan digital secara bijak.

Kegiatan sambang tersebut berjalan lancar dan mendapat respons positif dari masyarakat. Warga mengapresiasi kehadiran dan perhatian Polri dalam menciptakan lingkungan yang aman sekaligus memberikan edukasi langsung terkait kamtibmas. Dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, diharapkan suasana keamanan di Kota Tebingtinggi dapat terus terjaga dengan baik. (mag-3/azw)

Perkuat Ekosistem Perfilman Medan, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Hadirkan Bicara Film: Merayakan Kearifan Lokal Lewat Sinema

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif melalui Direktorat Film, Animasi, dan Video, Deputi Bidang Kreativitas Media, menyelenggarakan kegiatan Bicara Film: Merayakan Kearifan Lokal Lewat Sinema, di Cinepolis Lippo Plaza Medan, Kota Medan, Rabu (19/12/2025).

Acara ini menjadi ruang temu antara sineas, komunitas film, dan pelaku kreatif untuk menggali proses kreatif di balik film Tak Kenal Maka Taaruf, serta dua film pendek karya komunitas film Medan: The Fanciful of Piso Serit dan Gurda Gurdi.

Direktur Film, Animasi, dan Video, Doni Setiawan, menekankan bahwa komunitas film Medan memegang peran penting dalam regenerasi talenta, produksi karya lokal, dan menjaga dinamika industri kreatif di daerah.

“Komunitas adalah ujung tombak ekosistem kreatif. Melalui kegiatan seperti Bicara Film, kami berupaya memastikan mereka punya ruang belajar, ruang berkarya, dan ruang berkolaborasi,” ujar Doni.

Melalui sesi pemutaran film dan dialog kreatif, peserta diajak menelusuri bagaimana cerita-cerita lokal Sumatera Utara dapat hadir dalam bentuk sinema yang kuat secara visual dan emosional.

Dalam kesempatan yang berbeda, Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, menyampaikan bahwa kegiatan Bicara Film merupakan wujud dukungan pemerintah terhadap penguatan ekosistem perfilman nasional yang berakar pada kearifan lokal, sekaligus mendorong kolaborasi lintas pihak.

“Kegiatan Bicara Film menjadi ruang berbagi praktik baik dari para sineas dan komunitas film. Pemerintah hadir untuk memastikan ide-ide kreatif lokal memiliki ruang tumbuh dan berjejaring dalam ekosistem industri yang lebih luas. Kearifan lokal adalah kekuatan kita di panggung global,” ujar Agustini.

Film Tak Kenal Maka Taaruf karya Mim Yudiarto memperluas pemahaman peserta mengenai proses adaptasi dari novel ke layar lebar, menyoroti bagaimana ‘ruh’ cerita tetap terjaga serta strategi penerjemahan teks ke dalam medium visual.

Dua filmpendek karya komunitas Medan, The Fanciful of Piso Serit oleh Sutradara Ori Semloko dan Gurda Gurdi oleh Sutradara Wahyu Ginting, memperlihatkan berbagai potensi budaya, tradisi, dan identitas lokal yang mampu menjadi fondasi cerita film yang menarik dan berkarakter.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, M. Odi Anggia Batubara, menyampaikan apresiasinya. “Kami mengapresiasi para sineas yang terus mengangkat kearifan lokal ke layar, sehingga mampu memperluas jangkauan narasi tersebut. Harapannya, kegiatan ini dapat melahirkan gagasan baru, peluang kolaborasi, dan semangat untuk terus berkarya,” ujar Odi

Melalui forum ini, peserta tidak hanya belajar dari proses kreatif, tetapi juga memahami bagaimana kolaborasi lintas pihak dapat mendorong pertumbuhan ekosistem film yanglebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

Peserta juga diajak melihat film bukan sekadar karya seni dan hiburan, tetapi sebagai cermin budaya serta potensi ekonomi kreatif yang berakar kuat dari daerah.

Dalam sesi dialog kreatif, Sutradara Film The Fanciful of Piso Serit, Ori Semloko, menekankan pentingnya ruang diskusi yang berkelanjutan bagi ekosistem perfilman daerah.

“Film menjadi medium penting untuk menerjemahkan kearifan lokal dalam bahasa yang lebih mudah diterima oleh audiens. Adanya ruang-ruang diskusi dan apresiasi yang konsisten di komunitas film menjadi bagian penting dalam membangun keberlanjutan ekosistem kreatif daerah.

Kegiatan ini juga dihadiri Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan H Iswanda Ramli, SE serta Tenaga Ahli Menteri Bidang Perencanaan Keuangan dan Program Ekonomi Kreatif Riwud Mujirahayu, yang memberikan dukungan terhadap penguatan kapasitas komunitas film di daerah.

Turut hadir sebagai panelis: Mim Yudiarto (Penulis & Produser Tak Kenal Maka Taaruf), Shammir (Director of Photography Tak Kenal Maka Taaruf), Ori Semloko (Sutradara The Fanciful of Piso Serit), dan Wahyu Ginting (Sutradara Gurda Gurdi). Sinergi antara sineas, komunitas, dan pemangku kepentingan ini semakin menegaskan komitmen bersama untuk menghadirkan ekosistem perfilman Medan yang inklusif, kolaboratif, dan berkelanjutan. (ila)

Direktur Bina Usaha dan Perdagangan Kemendag Tinjau Pengolahan Durian di Dairi, Pengusaha Diimbau Segera Urus Izin Edar

BUAH DURIAN: Direktur Bina Usaha dan Perdagangan pada Kementerian Perdagangan Septo Soepriatno (ketiga dari kiri) dan rombongan menunjukkan daging durian sudah dikemas plastik di Desa Gunung Sayang, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Selasa (18/11).(RUDY SITANGGANG/SUMUT POS )
BUAH DURIAN: Direktur Bina Usaha dan Perdagangan pada Kementerian Perdagangan Septo Soepriatno (ketiga dari kiri) dan rombongan menunjukkan daging durian sudah dikemas plastik di Desa Gunung Sayang, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, Selasa (18/11).(RUDY SITANGGANG/SUMUT POS )

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Direktur Bina Usaha dan Perdagangan Kementerian Perdagangan Septo Soepriatno mengajak pengusaha melengkapi izin guna kemudahan pemasaran. Hal ini disampaikan Septo saat berkunjung ke lokasi pengolahan durian di Desa Gunung Sayang Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi, Selasa (18/11).

“Perlu diurus izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),” kata Septo di dampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Dairi Surung Charles Lamhot Batnjin, Ketua DPD Aprindo Dairi Richard Eddy M Lingga, dari Aprindo Jakarta, John Ferry, Purwanto Wahyudi dan Direktir Binus Kemendag RI turut mendampingi Septo.

Selain itu, lanjut Septo, kemasan penting didesain lebih menarik. Sebab, pemasaran harus mengikuti selera konsumen. Biasanya memang, durian dijual bentuk utuh. Jadi, satuan penjualannya per kilo.

“Potensi UMKM Dairi sagat besar. Apalagi, kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) cukup bagus. Terbukti, produk UMKM sudah bisa masuk toko modern,” ujarnya.

Septo menyebut, jika ingin produk tersebut dipasarkan melalui ritel, kriteria mesti diikuti. Termasuk harga. Produk UMKM tidak lebih dari Rp50 ribu per unit.

Pengusaha Durian Cinta Damai, Perdaminta Tarigan (40) dan Elisabeth Tarigan (32) menyebut, pihaknya menyediakan pasokan sepanjang hari dan sepanjang tahun. Produk tersebut diolah dalam dua bentuk. Yakni durian kupas (Durpas) dikemas di kotak plastik dan satu lagi mirip dodol atau disebut durian daging. Transportasi dilengkapi frozen (pendingin).

“Pemasarannya ke Jabodetabek dan Batam. Pasar terbuka luas. Orderan dilakukan oleh toke. Kontak langsung produsen lokal dan penampung di luar daerah,” kata Perdaminta.

Model durpas, kata Perdaminta, aman dikonsumsi hingga 4 bulan ke depan. Sedang model daging, bisa tahan selama 1 tahun tanpa perubahan rasa dan aroma.

Sepanjang proses pengolahan, tangan atau kulit pekerja tidak boleh menyentuh langsung bahan. Kalau itu terjadi, akan cepat basi ditandai perubahan aroma. Rasanya berganti asam. “Pantang tersentuh kulit pekerja”, tandas Perdaminta.

Dijelaskan, harga sangat fluktuatif. Bila stok langka, harga akan mahal. Jika panen raya, harga tentu lebih murah. Kemasan setengah kilogram dijajakan Rp14 ribu di tingkat lokal. “Puncak panen biasanya awal Desember hingga Maret”, kata Perdaminta.

Khusus Desa Gunung Sayang, terdapat 15 pengusaha beraktivitas sepertinya. Menyediakan frozen food. Kecamatan Tigalingga merupakan sentra durian di Dairi. (rud/adz)