25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 29

Wamenaker Apresiasi Upaya PLN Sumut Perkuat Infrastruktur SPKLU

Wamennaker RI, Afriansyah Noor saat melakukan simulasi pengecasan pada Mobil listrik di SPKLU Kantor PLN UID Sumut (19/11)
Wamennaker RI, Afriansyah Noor saat melakukan simulasi pengecasan pada Mobil listrik di SPKLU Kantor PLN UID Sumut (19/11)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Upaya PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara dalam memperluas infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan membangun ekosistem kendaraan listrik kembali mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.

Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ir. H. Afriansyah Noor, MSi, IPU, saat berkunjung ke PLN UID Sumatera Utara.

Dalam kunjungannya, Wamenaker menegaskan bahwa keberadaan SPKLU di berbagai wilayah Sumatera Utara menjadi faktor penting yang dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

“Dahulu banyak warga Sumatera Utara ragu beralih ke mobil listrik karena khawatir sulit mencari tempat untuk ngecas. Sekarang kondisinya sudah jauh lebih siap. SPKLU telah tersedia di Medan dan berbagai kota lain di Sumut, termasuk jalur Lintas Sumatera, dan jumlahnya terus bertambah,” ujar Afriansyah Noor.

Ia menjelaskan bahwa pengisian daya kini semakin mudah dan fleksibel. Selain SPKLU, masyarakat juga dapat memasang home charging di rumah untuk konsumsi pribadi.

“Mobil listrik itu hemat operasional, perawatannya sederhana, dan membantu mengurangi polusi udara. Saya mengajak masyarakat mencoba kendaraan listrik yang aman, hemat, dan kini telah didukung infrastruktur yang memadai,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wamenaker turut mengajak masyarakat memanfaatkan layanan digital kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile untuk mempermudah akses layanan.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Mundhakir, menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan dukungan Kementerian Ketenagakerjaan. Ia menegaskan bahwa PLN Sumut terus memperkuat infrastruktur kendaraan listrik, terlebih menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang biasanya mengalami peningkatan mobilitas masyarakat.

“PLN sangat siap mendukung ekosistem kendaraan listrik. Menjelang Nataru, PLN UID Sumut telah menyediakan sebanyak 76 unit SPKLU yang tersebar di 57 lokasi strategis, mulai dari pusat kota, kawasan wisata, hingga jalur tol dan lintas utama Sumatera. Semua fasilitas ini kami siapkan untuk memastikan pengguna EV mendapatkan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan,” ungkap Mundhakir.

Ia menambahkan bahwa komitmen PLN tidak hanya sebatas pembangunan infrastruktur, tetapi juga edukasi publik mengenai manfaat kendaraan listrik, mulai dari efisiensi energi, pengurangan emisi, hingga kontribusi terhadap target nasional Net Zero Emission 2060.

“Ekosistem kendaraan listrik bukan hanya tren, tetapi bagian dari transformasi energi bersih yang sedang kita bangun. PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai katalis perubahan menuju masa depan yang lebih hijau,” tegasnya. (ila)

Buka Konferda VI DPD PDI Perjuangan, Andreas Pareira Sebut Sumut Daerah Penting dan Stratagis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Organisasi dan Keanggotaan Andreas Hugo Pareira mengatakan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) adalah daerah yang penting karena posisinya yang strategis, baik secara geopolitik, geoekonomi, maupun geostrategis. Karena itu, sejak dulu partai-partai politik melihat Sumut sebagai daerah yang sangat penting di Indonesia.

“Dilihat dari letaknya, Sumut berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan lainnya. Posisi Sumut seperti gerbang terbuka dunia,” kata Andreas saat membuka Konferensi Daerah (Konferda) VI DPD PDI Perjuangan Sumut di Hotel Grand Mercure, Rabu (19/11/2025).

Andreas mengatakan, pentingnya Sumut sebagai barometer politik ini harus disikapi dengan sangat bijak oleh seluruh kader PDI Perjuangan terutama di Sumatera Utara. Jalinan kerjasama dalam berbagai bidang harus terus digalakkan dengan melihat secara jeli mengenai dinamika yang aktual. Salah satunya, dengan memberikan perhatian serius bagi generasi muda atau generasi Z.

“Karena itu, komposisi ketika kita menyusun pengurus partai, hal pertama 30 persen keterwakilan perempuan. Hal berikut, konteks anak muda. Ini sudah menjadi instruksi dari ibu Ketua Umum Megawati Soekarnoputri,” tegasnya.

Selain itu, sambung Andreas, dalam kontes Konferda dan Konfercab PDI Perjuangan, aspek keterwakilan daerah menjadi hal penting. Aspek ini menurutnya sudah menjadi salah satu hal yang memicu dinamika politik di internal PDI Perjuangan, termasuk ketika bergulirnya agenda politik Pemilu.

“Representasi keterwakilan daerah itu menjadi tuntutan dari masyarakat sekarang ini. Saya banyak dengar keluhan masyarakat, banyak anggota dewan yang setelah terpilih tidak pernah turun lagi ke daerah pemilihannya. Itu karena yang bersangkutan tidak merasa menjadi representasi keterwakilan dari daerah itu. Ini juga perlu diperhatikan dari aspek ini,”

Andreas juga menekanankan, siapapun yang nanti terpilih harus kembali ke akar. Kembali ke masyarakat, wong cilik. “Keberpihakan kepada wong cilik adalah pesan yang disampaikan Bung Karno sebagai spirit kita,” kata Andreas

Anggota DPR RI ini kembali mengingatkan representasi atau aspek keterwakilan dalam kepengurusan mendatang. “Jangan karena kawan, atau satu marga, yang lain justru lebih berpotensi malah diredam. Padahal, mungkin dia mewakili keterwakilan suatu daerah. Representasi itu penting. Penyusunan pengurus ke depan harus memperhatikan itu sejak awal, aspek anak muda dan representasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Rapidin Simbolon mengatakan, mereka sudah siap untuk menerima arahan dari DPP PDI Perjuangan terkait pelaksanaan Konferda ini. “Mudah-mudahan apa yang diputuskan dalam Konferda ini menjadi yang terbaik bagi partai,” katanya.

Rapidin juga mengingatkan kepada seluruh kader untuk tetap menjaga kebersamaan dan kesolidan. “Kebersamaan dan kesolidan kita harus bida dijaga selama-lamanya” imbau mantan Bupati Samosir ini.

Anggota Komisi XIII DPR RI ini juga berharap bimbingan dan arahan dari para kader senior partai seperti Japorman Saragih, Syamsul Hilal, Taufan Agung Ginting, Analisman Zalukhu dan lainnya. “Kepada para senior partai, terus memberikan semangat kepada kami,” harapnya.

Hadir di Konferda VI ini, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat, Dedi Sitorus, Yassona H Laoly, Rony Talapessy, Gubernur Sumut periode 2018-2023 Edy Rahmayadi, para kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan seperti Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Bupati Langkat Syah Afandin, dan laainya. (adz)

S1 Fisika FMIPA & D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi Fakultas Vokasi USU Selesaikan Perkuliahan Terintegrasi Tridarma Berbasis STEAM

LANGKAT, SSUMUTPOS.CO – Dua program studi (Prodi) di Universitas Sumatera Utara (USU); S1 Fisika-Fakultas MIPA dan D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi-Fakultas Vokasi, telah menyelesaikan Metode Perkuliahan Terintegrasi Tridarma (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat) berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics), Sabtu (15/11/2025).

Ini merupakan kegiatan perkuliahan akhir yang melibatkan mata kuliah sistem sensor untuk S1 Fisika dan teknologi sensor dan transduser untuk D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi (TRI) yang diisi dengan presentasi dari masing-masing kelompok kerja mahasiswa yang dilaksanakan di Aula Rumah Edukasi Sains dan Teknelogi (Restek), Desa Lubuk Kasih, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat.

Selain itu, kegiatan perkuliahan akhir ini ditutup dengan serah terima alat dari mahasiswa kepada pembudidaya ikan air tawar di desa tersebut yang diwakili Masnan. Hadir juga pada perkuliahan ini, kepala desa Lubuk Kasih Mei Joni Irawan, Ketua Forum Bumdes Indonesia (FBI) Sumut Supono, S.T, Sekretaris Desa Armansyah, Ketua Kelompok Tani Pasir Putih I Ilyas, Ketua Bumdes Tanjung Pasir Bardi, dan masyarakat pembudidaya ikan air tawar.

Saat memberikan kata sambutan, baik Kades maupun Ketua FBI Sumut menyampaikan pandangan yang sama dan dukungannya terhadap kegiatan ini karena sangat relevan dengan pembangunan desa, khususnya mendorong pengembangan model bisnis inovatif di desa dan menciptakan sarjana-sarjana berjiwa wirausaha yang siap terjun ke desa.

Sedangkan dosen pengampu kedua mata kuliah, Dr. Tulus Ikhsan Nasution, S.Si, M.Sc, dalam kata sambutannya menjelaskan, ketika proses perkuliahan di kelas, mahasiswa mempelajari dan mendiskusikan teori, konsep, dan praktik menggunakan pendekatan STEAM dari mata kuliah yang diberikan untuk menyelelesaikan suatu masalah.

Dalam hal ini, permasalahan yang akan diselesaikan oleh mahasiswa/i kedua prodi adalah tingkat kematian yang masih tinggi dan pertumbuhan yang lambat pada budidaya ikan nila dan ikan emas di kolam tanah di desa Lubuk Kasih.

Selanjutnya, mahasiswa/i melakukan penelitian berbasis STEAM untuk menghasilkan solusi dalam mengontrol kualitas air kolam, yaitu berupa inovasi aerator otomatis berbasis sensor oksigen terlarut dan sensor suhu serta alat pendeteksi cuaca yang terdiri dari suhu, kelembaban, tekanan udara, kecepatan angin, radiasi matahari dan curah hujan.

Agar pemantauan dan kontrol dapat dilakukan dari jarak jauh, mahasiswa/i mengintegrasikan kedua alat ini dengan Internet of Things (IoT). Selama penelitian, mahasiswa/i mengumpulkan data, mengolah data dan menginterpretasikan data, baik data kualitas air kolam maupun data cuaca dan kemudian membuat korelasinya dengan menggunakan metode statistik.

Dr. Tulus Ikhsan juga menjelaskan, pada sesi perkuliahan di kelas, mahasiswa tidak hanya belajar teori tentang jenis-jenis sensor beserta prinsip kerjanya, tetapi juga belajar membuat perancangan alat dalam bentuk gambar 3D menggunakan aplikasi komputer, memilih komponen-komponen dengan spesifikasi yang sesuai untuk dirangkai dan metode pengolahan data.

Sedangkan selama penelitian, mahasiswa dengan didampingi Dosen Pengampu merakit komponen-komponen tersebut untuk menghasilkan alat pendeteksi dengan fungsi tertentu, menguji performa alat dan mengkalibrasi alat. Semua kegiatan ini dikerjakan mahasiswa/i sebelum UTS (Ujian Tengah Semester).

Setelah UTS, mahasiswa/i di bawah supervisi Dosen Pengampu melakukan uji coba alat di lingkungan operasional pada kolam budidaya ikan air tawar di desa Lubuk Kasih dan setelah berhasil, melakukan serah terima alat agar inovasi hasil perkuliahan dan penelitian ini dapat diterapkan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Ketiga unsur ini membentuk siklus terintegrasi : Belajar → Meneliti → Menerapkan hasil di masyarakat dengan luaran yang diharapkan berupa lulusan problem solver, kurikulum perkuliahan integratif berbasis STEAM dan Dosen Praktisi yang berasal dari mitra masyarakat.

Sementara itu, Aldo Rido Purba yang merupakan mahasiswa D4 TRI ketika pada sesi acara kesan dan pesan menyampaikan rasa senang karena mendapatkan pengalaman dan suasana baru. “Belajar seperti ini memberikan sensasi yang spesial bagi saya dan semua teman-teman kata Aldo”. Ini karena suasana belajarnya tidak monoton seperti metode pembelajaran regular yang selama ini kami rasakan di dalam kelas,” tambahnya.

Sedangkan Gerrid Arisandy mahasiswa S1 Fisika pada sesi kesan dan pesan menyampaikan perasaan puasnya selama mengikuti perkuliahan ini. “Perkuliahan seperti ini tidak membosankan dan bahkan memotivasi kami sebagai mahasiswa/i untuk berpikir kritis dan lebih kreatif,” katanya.

Untuk itu, semua mahasiswa/i kedua prodi sangat setuju jika metode pembelajaran seperti ini terus diterapkan dan bahkan untuk mata kuliah-mata kuliah yang lainnya karena memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus (IKU 2) yang sangat relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Karena itu, motto yang diusung mahasiswa/i dari kedua prodi pada kegiatan ini bertema : “Kami Kuliah, Kami Meneliti, Kami Mengabdi dan Kami adalah Problem Solver”. (rel/adz)

Anggota DPD RI Muhammad Nuh Dukung BPJPH Batasi Masa Berlaku Sertifikat Halal

JAKARTA, SumutPos.co- Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh MSP mendukung usulan Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, sertifikat halal memiliki batasan masa berlaku. Usulan ini disampaikan Haikal Hasan pada rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (18/11/2025)

“Saya sangat mendukung usulan tersebut. Dengan adanya massa berlaku sertifikat halal, masyarakat akan merasa terlindungi dan nyaman, negara harus hadir melindungi rakyat,” kata senator asal Sumatera Utara ini.

Menurut Nuh, masa berlaku sertifikat halal saat ini, berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), berlaku selama tidak ada perubahan komposisi bahan dan/atau proses produk halal (PPH). Nuh menilai, hal ini sangat rentan karena sewaktu-waktu komposisi produk bisa saja berubah.

“Sertifikat halal berbatas waktu sangat penting untuk diterapkan, karena yang saya tahu komposisi dari sebuah produk terutama kosmetik sangat dinamis. Sehingga perlu pengawasan peninjauan secara berkala,” ujar Ketua Persis Sumatera Utara ini.

“Mekanismenya, bisa yang mempunyai produk datang ke BPJPH atau BPJPH yang jemput bola. Ini harus dilakukan secara berkala agar masyarakat yakin betul bahwa produk yang mereka beli telah tersertifikasi halal,” terang Nuh.

Dewan pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara ini menambahkan, sertifikat halal yang ada saat ini sudah melewati perjalanan panjang mulai dari tahun 1980-an. “Benar-benar dari bawah Majelis Ulama Indonesia memperjuangkannya,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, pada tahun 1980 ada seorang akademisi dari Universitas Brawijaya Malang Prof Tri Susanto yang melakukan survei di beberapa swalayan. Ternyata dari hasil survei tersebut, ditemukan tidak adanya informasi halal dari makanan dan minuman yang dijual. “Menyikapi hal tersebut, MUI kala itu bergerak cepat dengan mendorong pemerintah segera membuat regulasi halal,” pungkasnya. (adz)

Pembentukan Pansus PAD dan Penertiban Aset, Fraksi DPRD Medan Kompak Mendukung

PARIPURNA: Rapat Paripurna yang digelar di gedung DPRD Medan, Selasa (18/11/2025).
PARIPURNA: Rapat Paripurna yang digelar di gedung DPRD Medan, Selasa (18/11/2025).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dukungan penuh terhadap pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Penertiban Aset. Hal ini disampaikan dalam Rapat Paripurna yang digelar di gedung DPRD Medan, Selasa (18/11/2025), di mana Anggota DPRD Medan, El Barino Shah, memberikan jawaban resmi pengusul atas pandangan umum masing-masing fraksi.

Rapat Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala, berjalan dinamis dan menunjukkan komitmen kolektif legislatif untuk memperkuat tata kelola keuangan daerah.

El Barino menyampaikan apresiasi pertama kepada Fraksi PDIP yang tidak hanya mendukung, tetapi juga menekankan agar Pansus bekerja tuntas dalam batas waktu yang ditetapkan. “Kami berharap melalui kerja sama seluruh anggota DPRD, potensi PAD dapat diidentifikasi secara komprehensif,” ujarnya.

Fraksi PKS turut memberi dukungan dengan menilai pembentukan Pansus sebagai wujud kepedulian DPRD Medan terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Dukungan serupa juga datang dari Fraksi Gerindra, yang menilai Pansus PAD dan Penertiban Aset sebagai langkah konkret untuk meningkatkan pendapatan daerah.

“Ini langkah strategis yang patut diapresiasi,” kata El Barino menyampaikan pandangan fraksi tersebut.

Fraksi Golkar pun menyambut positif pembentukan Pansus, berharap badan itu dapat memperkuat fungsi pengawasan serta merumuskan rekomendasi kebijakan berbasis audit BPK RI.

Fraksi NasDem juga memberi lampu hijau, menilai Pansus berpotensi memperkuat struktur keuangan daerah secara signifikan.

Tak ketinggalan, Fraksi PSI menilai Pansus sebagai langkah strategis menuju kemandirian fiskal, sekaligus memperkuat perlindungan terhadap aset daerah.

Fraksi Demokrat pun menyatakan dukungan penuh dengan harapan pembentukan Pansus mampu memaksimalkan PAD secara sistemik dan terukur.

Fraksi PAN-Perindo memberikan pandangan lebih spesifik. Mereka berharap pembahasan PAD dilakukan melalui dua Pansus terpisah, yaitu Pansus Optimalisasi Pajak dan Pansus Optimalisasi Retribusi.

Terakhir, Fraksi Hanura-PKB menyatakan keyakinannya bahwa keberadaan Pansus ini dapat menjadi instrumen peningkatan pendapatan daerah.

Menutup penyampaiannya, El Barino menegaskan bahwa Pansus PAD dan Penertiban Aset diharapkan mampu memperkuat pengawasan, menutup potensi kebocoran penerimaan, memperjelas alur pengelolaan PAD, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perangkat daerah. (map/ila)

Menuju Indonesia Emas di Tahun 2045, PKK Labuhanbatu Siap Gelar Pencanangan Bulan Bakti Sosial

PIMPIN RAPAT: Ketua TP-PKK Labuhanbatu memimpin rapat persiapan kegiatan pelaksanaan pencanangan Bulan Bakti Sosial Kesatuan Gerak PKK -KB-Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, di Aula Gedung PKK, Jalan WR Supratman, Rantauprapat, Selasa (18/11). (fajar)
PIMPIN RAPAT: Ketua TP-PKK Labuhanbatu memimpin rapat persiapan kegiatan pelaksanaan pencanangan Bulan Bakti Sosial Kesatuan Gerak PKK -KB-Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, di Aula Gedung PKK, Jalan WR Supratman, Rantauprapat, Selasa (18/11). (fajar)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Labuhanbatu Wan Juma Sari Dewi Jamri mengatakan kegiatan pelaksanaan pencanangan Bulan Bakti Sosial Kesatuan Gerak PKK -KB-Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu 2025, diharapkan akan berjalan lancar.

Hal itu dikatakannya saat memimpin Rapat persiapan pelaksanaan pencanangan Bulan Bakti Sosial Kesatuan Gerak PKK -KB-Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu 2025, di Aula Gedung PKK, Jalan WR Supratman, Rantauprapat, Selasa (18/11).

“Karena semua persiapan telah direncanakan dengan baik dan matang oleh Ibu Pelaksana tugas (Plt) DP2KB, mulai dari rangkaian kegiatan juga kolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan sampai pemerintah kelurahan dan desa, serta stakeholder lainnya,” kata Ketua TP-PKK.

Dijelaskannya, sebelumnya PKK Labuhanbatu sudah melaksanakan lomba, alhamdulillah PKK Kecamatan, Kelurahan dan Desa sangat antusias mengikuti lomba tersebut. Kegiatan itu tidak terlepas dari support dari para bapak camat, bapak lurah dan bapak kepala desa se Kabupaten Labuhanbatu.

Lebih lanjut, Ketua TP-PKK menyampaikan adapun rangkaian kegiatan Bakti Sosial Kesatuan Gerak PKK 2025 nanti yaitu, pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk Masyarakat Labuhanbatu, kegiatan ini untuk mendukung Asta Cita menuju Indonesia emas di Tahun 2045.

“Kegiatannya yaitu, penyuluhan program bangga Kencana di Kampung KB, Penyuluhan percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Kampung KB, Pelayanan IUD dan implan di setiap Kecamatan, Pelayanan KB kontrasepsi pil dan suntik di setiap Kecamatan, pemberian apresiasi kepada PKK dalam mendukung program Bangga Kencana, dan meninjau pelayanan KB MKJP di Puskesmas,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Ketua TP-PKK mengajak seluruh kader PKK untuk mensukseskan kegiatan bulan bakti sosial kesatuan gerak PKK-KB- Kesehatan di Kabupaten Labuhanbatu. Mari kita dukung program-program pemerintah agar berjalan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat Labuhanbatu, tanpa dukungan semua pihak kita tidak akan mampu untuk mensukseskan program tersebut.

Plt DP2KB Nurhetti Lumbantobing menyampaikan pencanangan bakti sosial PKK bangga Kencana – Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2025 merencanakan tanggal 27 November 2025 di ruang data dan karya Kantor Bupati. Adapun tema tersebut adalah melalui momentum bakti sosial kesatuan gerak PKK KB kesehatan, kita tingkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mewujudkan cita-cita menuju Indonesia emas. (fdh/azw)

Bupati Asahan Jadi Pendekar Madya Kehormatan dari Muhammadiyah

PENGUKUHAN: Milad ke-113 Muhammadiyah mengukuhkan Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar SSos MSi jadi Pendekar Madya Kehormatan
PENGUKUHAN: Milad ke-113 Muhammadiyah mengukuhkan Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar SSos MSi jadi Pendekar Madya Kehormatan

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar SSos MSi resmi dikukuhkan sebagai Pendekar Madya Kehormatan Tapak Suci Putra Muhammadiyah.

Pengukuhan sebagai penghargaan atas kontribusi Bupati Asahan dalam memperkuat nilai-nilai moral, keberanian, serta pembinaan karakter masyarakat Asahan.

Dalam sambutannya, Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah Drs HM Afnan Hadikusumo menjelaskan, bahwa gelar Pendekar Madya merupakan bentuk apresiasi tingkat nasional bagi tokoh yang dianggap mencerminkan nilai Tapak Suci.

Nilai-nilai tersebut meliputi keberanian menegakkan kebenaran, akhlak terpuji, keteguhan moral, serta komitmen terhadap kemanusiaan.

“Tapak Suci adalah perguruan pencak silat yang berdiri di atas prinsip Alquran dan Sunnah, namun tetap bersifat inklusif.

Perguruan ini menerima siapa pun yang ingin belajar, tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun status sosial.

Spirit inklusivitas inilah yang menjadi keselarasan utama pada tema Milad Muhammadiyah tahun ini: Memajukan Kesejahteraan Bangsa,” ujarnya.

Sementara Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar SSos MSi dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan menyampaikan rasa terima kasih kepada Tapak Suci dan Muhammadiyah atas gelar kehormatan tersebut.

Ia menilai bahwa predikat Pendekar Madya adalah amanah besar yang harus dijaga, sekaligus pengingat untuk konsisten membela nilai-nilai kebenaran dan moralitas.(spd/net)

Dialog Aspirasi RRI Pro 1 Medan, Kasat Lantas Tebingtinggi Paparkan Tertib Berlalu Lintas

BERSAMA: AKP Nanang Kusumo foto bersama presenter RRI Pro 1 Medan, (18/11).Azan purba
BERSAMA: AKP Nanang Kusumo foto bersama presenter RRI Pro 1 Medan, (18/11).Azan purba

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.COM – Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP Nanang Kusumo menjadi narasumber dialog Aspirasi Sumut yang disiarkan melalui Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 1 Medan di Jalan Gatot Subroto, Medan, Selasa (18/11/2025).

Dialog ini terkait pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2025 yang dimulai pada 17 hingga 30 November 2025, dengan fokus memberikan imbauan serta penyuluhan kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas, berhati-hati, dan senantiasa mematuhi peraturan di jalan raya agar tercipta Kamseltibcar lantas yang aman dan nyaman.

Kegiatan yang menghadirkan Kasat Lantas Polres Tebingtinggi AKP Nanang Kusumo sebagai narasumber utama, didampingi personel, ini dipandu oleh presenter RRI Pro 1 Medan dan berlangsung interaktif, tertib, serta mendapat antusiasme tinggi dari para pendengar.

Dalam dialog tersebut, sejumlah isu strategis dibahas, termasuk sosialisasi Operasi Zebra Toba 2025 yang dinilai penting untuk diketahui publik guna meningkatkan kepatuhan berlalu lintas serta memudahkan masyarakat memahami arti berkendara sesuai aturan.

“Acara ini menjadi sarana efektif dalam mengedukasi masyarakat tentang pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2025. Kami berharap masyarakat dapat semakin patuh dan tertib demi keselamatan bersama,” pungkas AKP Nanang Kusumo.

Selain memaparkan tujuan operasi, AKP Nanang Kusumo juga menjelaskan beberapa sasaran prioritas, di antaranya pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal seperti tidak menggunakan helm SNI, melawan arus, pengendara di bawah umur, serta penggunaan ponsel saat berkendara. Ia menegaskan bahwa penindakan dilakukan sebagai upaya menyelamatkan masyarakat, bukan semata-mata memberi hukuman.

Tidak hanya itu, Kasat Lantas Polres Tebingtinggi ini juga mengajak masyarakat untuk turut berpartisipasi mewujudkan budaya tertib lalu lintas dengan meningkatkan kesadaran pribadi dan keluarga.
Ia menyampaikan bahwa keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab polisi, tetapi juga hasil kerja sama semua elemen masyarakat.

Pihak RRI Pro 1 Medan juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Polres Tebingtinggi dalam dialog ini. Menurut pihak RRI, kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan untuk memperluas jangkauan edukasi publik, khususnya terkait keselamatan berlalu lintas yang setiap harinya bersinggungan dengan aktivitas masyarakat.

Menutup dialog, AKP Nanang Kusumo berharap Operasi Zebra Toba 2025 dapat menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah Sumatera Utara, khususnya di Tebingtinggi.

Ia menegaskan komitmen Polres Tebingtinggi untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan. (mag-3/azw)

Wesly Silalahi Hadiri Konferensi Kota Toleran di Singkawang

TARIAN: Penampilan tarian Budaya Singkawan g di acara Konferensi Kota Toleran di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (15/11).
TARIAN: Penampilan tarian Budaya Singkawan g di acara Konferensi Kota Toleran di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat, Sabtu (15/11).

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi menghadiri Konferensi Kota Toleran (KKT) di Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat. KKT ini digelar Setara Institute Sabtu (15/11) hingga Minggu (16/11).

Di acara tersebut, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie dalam sambutannya menyampaikan dirinya atas nama masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemko) Singkawang mengucapkan terima kasih kepada Setara Institute yang sudah mengadakan KKT di Kota Singkawang.

“Menjadi satu kebahagiaan dan kebanggaan serta satu kehormatan bagi kami, Singkawang dijadikan tuan rumah. Tentunya kedatangan bapak/ibu menambah teman, menambah persahabatan, dan tentunya meningkatkan tali silaturahmi kita. Jadi nanti saya ke mana-mana ada temannya,” kata Tjhai Chui Mie.

Dalam kesempatan tersebut, Tjhai Chui Mie mengatakan di Singkawang banyak wisata kuliner, seperti rujak, bubur, dan makanan khas Singkawang.

“Ada bubur enak di Kota Singkawang, dan macam-macam. Nanti kita coba siapkan. Sehingga bapak/ibu bisa tahu juga kuliner-kuliner kita,” katanya.

Tjhai Chui Mie juga memperkenalkan batik Tidayu.“Ya, seperti yang saya pakai ini adalah batik Tidayu, batik kita. Batik Tidayu singkatan dari Tionghoa Dayak Melayu. Jadi mungkin nanti boleh juga buat oleh-oleh,” tukasnya, seraya mengaku bangga dan senang dengan kehadiran para tamu dan undangan.

Sebelumnya, Sabtu (15/11) siang para tamu dan undangan mengikuti kegiatan anjangsana ke sejumlah rumah ibadah yang ada di Kota Singkawang.

KKT yang mengusung tema ‘Menguatkan Inisiatif dan Kolaborasi Membangun Ekosistem Toleransi,’ diikuti kota-kota toleran se-Indonesia, termasuk Kota Pematangsiantar. KKT diselenggarakan untuk mempromosikan nilai toleransi dan keberagaman di tingkat daerah, sekaligus menjadi ruang berbagi pengalaman serta strategi dalam pengelolaan keberagaman di berbagai kota.

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi mengatakan, KKT menjadi bagian dari upaya memperkuat pembangunan ekosistem kota toleransi.

“Kota Pematangsiantar menempati peringkat lima Indeks Kota Toleran se-Indonesia dan peringkat pertama di Provinsi Sumatera Utara,” jelasnya.

Masih kata Wesly, di acara KKT para peserta mengikuti anjangsana untuk melihat langsung berbagai situs dan praktik sosial di Kota Singkawang, termasuk keberagaman etnis yang hidup berdampingan secara harmonis. Pengalaman tersebut, lanjut Wesly, akan menjadi pengalaman dan Pelajaran berharga untuk terus memperkuat toleransi di Kota Pematangsiantar.

“Kita sama-sama berharap peringkat toleransi Kota Pematangsiantar bisa terus meningkat,” pungkasnya. (pra/azw)