25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 332

Ribuan Ibu-ibu Pengajian Siap Menangkan Dambaan di Pilkada Sergai 2024

SAPA: Pasangan Calon bupati dan wakil bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya dan Adlin Tambunan saat menyapa ribuan ibu-ibu di pengajian Dambaan. ( FADLY/SUMUT POS)

PERBAUNGAN, SUMUTPOS.CO – Ribuan ibu-ibu dari Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, dengan penuh semangat menghadiri pengajian “Dambaan” yang digelar di lapangan Simpang Tiga, Kecamatan Perbaungan, pada Selasa (5/11/2024).

Acara ini merupakan bentuk dukungan mereka kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Darma Wijaya dan Adlin Tambunan, yang dikenal dengan sebutan “Dambaan.”

Kegiatan pengajian yang dihadiri ribuan ibu-ibu ini semakin mengukuhkan dukungan masyarakat dalam menghadapi Pilkada Serdang Bedagai 2024.

Semangat dan dukungan dari ribuan ibu-ibu di Perbaungan ini menjadi bukti nyata antusiasme masyarakat dalam mendukung pasangan Darma Wijaya dan Adlin Tambunan.

Pasangan Dambaan berharap kepercayaan masyarakat akan terus meningkat dan memberikan kemenangan penuh pada Pilkada Serdang Bedagai 2024, demi melanjutkan visi pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Calon Bupati Darma Wijaya, didampingi oleh Wakilnya, Adlin Tambunan, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Perbaungan atas beberapa infrastruktur jalan dan irigasi yang belum sepenuhnya terselesaikan.

Hal ini disebabkan masa kepemimpinan yang sebelumnya hanya berlangsung 3,5 tahun akibat Pilkada yang singkat.

“Mohon maaf apabila ada jalan dan irigasi yang belum tuntas dibangun. Untuk itu, mari kita lanjutkan pembangunan agar seluruh infrastruktur dapat terwujud sepenuhnya,” ujar Darma Wijaya di hadapan ribuan warga yang hadir.

Pada Pilkada 2020 lalu, pasangan Dambaan berhasil meraih 69 persen suara di Kecamatan Perbaungan. Tahun ini, Darma Wijaya berharap agar dukungan masyarakat meningkat hingga 90 persen, terutama karena hanya terdapat satu pasangan calon dalam Pilkada ini.

“Pilkada kali ini hanya akan berhadapan dengan kotak kosong. Saya harap Dambaan dapat memperoleh 90 persen suara agar pembangunan dapat dilanjutkan sepenuhnya di seluruh wilayah,” harapnya.

Acara tersebut tak hanya diisi dengan orasi politik, namun juga pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi kepada warga.

Salah satunya adalah Bu Inten, warga Kelurahan Tualang, yang mengaku senang dengan hadiah sajadah yang diterimanya.

“Senang sekali, sajadah ini bisa saya gunakan untuk salat di rumah,” ungkapnya.

Bu Inten juga mengapresiasi kepemimpinan pasangan Dambaan yang dalam 3,5 tahun terakhir telah berhasil memperbaiki jalan dan irigasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan para petani di wilayahnya.

Di sisi lain, Bu Sumiati Tambusai menuturkan bahwa kehadirannya di acara tersebut bukan sekadar untuk menghadiri pengajian, tetapi juga untuk menyaksikan lebih dekat sosok pemimpin yang dianggap peduli dan dekat dengan rakyat.

“Saya ingin melihat Pak Wiwik dan Pak Adlin. Mereka adalah pemimpin yang benar-benar peduli pada rakyatnya,” ujarnya.

Menurut Bu Sumiati, sejak kepemimpinan Dambaan, pembangunan jalan, jembatan, dan irigasi terus dilakukan, sehingga hampir tidak ada lagi jalan yang rusak di daerahnya.

“Dulu kalau musim hujan, jalan menuju rumah penuh genangan air. Sekarang jalannya sudah diaspal mulus,” tambahnya.(fad/han)

Jalan Desa Pagar Manik Butuh Perbaikan

MELINTASI: Warga melintasi jalan berbatu di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda, Kab Serdang Bedagai. BATARA/SUMUT POS

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Kerusakan jalan penghubung di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara butuh perbaikan, kerusakan sudah terjadi puluhan tahun, Selasa (5/11).

Kondisinya kerusakan jalan ini memprihatinkan. Kerusakan jalan itu sudah terjadi sejak tahun 2000. Kerusakanya semakin parah, badan jalan tidak beraspal lagi. Kini yang tersisa batuan koral yang merupakan bagian dari pondasi jalan.

” Batu koral yang nonjol nonjol dijalan, inila yang dilalui masyarakat tiap hari. Pemerintah Kab Serdang Bedagai mana ada perhatiannya sama desa kami. Padahal jalan ini akses jalan utama masyarakat. Engak pernah ada perbaikan, tak dianggap mungkin kami ini,” ucap Poniran.

Senada disampaikan Supiah ibu rumah tangga warga Desa Pagar Manik, mengatakan kalau setiap hari ia kesulitan melintas naik sepeda motor antar jemput anaknya sekolah dan belanja ke warung.

Memang Desa Pagar Manik aksesnya lebih dekat dengan Desa Pama Kecamatan Galang Deliserdang. Hingga jalan desa semenjak pemekaran Deliserdang tak mendapat perhatian pemerintah Serdang Bedagai untuk diperbaiki.

” Mau gimana lagi, hati hatila naik sepeda motor biar tak kebanting kita, jalannya batu batu licin apalagi hujan. Sudah lama jalan desa ini tak diperbaiki Pemkab Serdang Bedagai,” pungkas Supiah.

Warga berharap kedepanya, Pemkab Serdang Bedagai melakukan perbaikan sarana dan prasarana, terutama jalan jalan yang rusak yang ada di Desa Pagar Manik.(btr)

DPRD Labuhanbatu Dipimpin Arjan Priadi Ritonga

FOTO BERSAMA: Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Labuhanbatu poto bersama Ketua DPRD Labuhanbatu. (FAJAR/SUMUT POS)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Labuhanbatu Faisal Arif Nasution, menghadiri Rapat Paripurna istimewa Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan sekaligus Peresmian Pengangkatan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhanbatu masa jabatan 2024-2029.

Rapat paripurna pengangkatan pimpinan DPRD Labuhanbatu itu dilaksanakan, di Kantor DPRD Labuhanbatu, Selasa (5/11).

Adapun pimpinan DPRD yang dilantik yaitu Arjan Priadi Ritonga sebagai ketua DPRD Labuhanbatu dari partai Nasdem. Kemudian Andi Suhaimi Dalimunthe, Wakil Ketua dari partai Golkar, Wakil Ketua Maisyarah dari partai Gerindra, dan Saptono dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Pengangkatan pimpinan DPRD Labuhanbatu ini berdasarkan Surat Keputusan Pj. Gubernur Sumatera Utara Ahmad Fatoni no. 188.44/692/KPTS/2024 tentang Peresmian Pengangkatan Pimpinan DPRD Kabupaten Labuhanbatu masa jabatan 2024-2029.

Pjs. Bupati Faisal Arif dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD Kabupaten Labuhanbatu masa Jabatan 2024-2029, semoga dapat mengabdi demi kepentingan masyarakat di Kabupaten Labuhanbatu.

“Setelah terbentuknya pimpinan DPRD definitif, diharapkan selanjutnya dapat dilaksanakan pembentukan alat DPRD yaitu Badan Musyawarah, Komisi-Komisi, Badan Pembentukan Peraturan Daerah, Badan Anggaran dan Badan Kehormatan, dalam rangka percepatan penetapan APBD Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2025 dan percepatan penetapan program pembentukan peraturan daerah yang masih dalam pembahasan serta melanjutkan program-program DPRD periode sebelumnya yang belum selesai”, ucap Pjs. Bupati.

Sebelum Rapat ditutup, Ketua DPRD Labuhanbatu yang baru saja ditetapkan Arjan Priadi Ritonga mengucapkan terimakasih kepada Ketua dan Wakil Ketua sementara DPRD yang telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

Ia juga mengajak seluruh anggota DPRD untuk bersama-sama menjalankan tugas dan fungsi DPRD secara lebih maksimal. (fdh/han)

Polres Pelabuhan Belawan Ringkus Ibu yang Mengubur Bayinya Hidup-hidup

Kapolres Pelabuhan Belawan menginterogasi pelaku.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Satuan Reskrim Polres Pelabuhan Belawan meringkus HK (29) seorang ibu yang tega membuang bayinya hidup-hidup BI(1) di sebuah sumur rumahnya di Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang, Selasa (29/10/2024) lalu.

Ia diringkus oleh personel Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan di rumah orang tuanya di Dusun 19, Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang sehari setelah jenazah anaknya ditemukan terkubur di dalam sebuah sumur oleh warga.

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mengungkapkan bahwa pelaku sengaja mengubur bayinya di dalam sebuah sumur dikarenakan tidak tahan dengan tangisan korban. Emosi, pelaku pun membuang bayinya ke sumur dan menutup dengan semen.

Kemudian setelah dilakukan penelusuran di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa yang dilakukan pelaku pada anak pertama korban atas nama BA pada tahun 2020 lalu.

“Pelaku mengaku jika anaknya tersebut meninggal, dikarenakan demam tinggi, namun menurut pengakuan orangtua pelaku setelah diperiksa, jika cucunya tersebut meninggal karena dibuang ke dalam sumur sama seperti anak keduanya itu,” ucap Kapolres.

Sekedar diketahui, korban BI yang dibuang oleh pelaku merupakan anak kedua dari pernikahan keduanya dengan Sugiyono. Sedangkan anaknya pertamanya BA yang masih diduga dibunuh oleh pelaku merupakan anak pertama dari pernikahan keduanya tersebut.

Janton mengatakan, pihaknya masih menelusuri adanya dugaan pembunuhan yang dilakukan pelaku oleh anak pertamanya, hingga kini pelaku masih belum mengakui adanya dugaan penganiayaan oleh anak pertamanya.

“Masih kami telusuri, namun juga kami masih memeriksa kejiwaan pelaku, apakah ada gangguan atau tidak,” ucap Janton.

Kini pelaku sudah ditahan di sel tahanan Polres Pelabuhan Belawan, dan dikenakan pasal perlindungan anak, dan diancam hukuman hukuman 15 tahun penjara.(san)

Dukung Ketahanan Pangan, Pj Wali Kota Tebar 3.000 Bibit Ikan Nila dan Tawes

TEBAR: Pj Wali Kota Tebingtinggi Moettaqien Hasrimi, Kapolres Tebingtinggi AKBP Simon Paulus Sinulingga dan Danyon Brimob Detasemen B Kota Tebingtinggi Kompol Bima Angga serta Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Marimbun Marpaung melepas ribuan benih ikan tawar. SOPIAN/SUMUT POS

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Pj Wali Kota Tebingtinggi, Moettaqien Hasrimi, melakukan kunjungan kerja ke Batalyon B Satuan Brimob Polda Sumut Tebingtinggi di Jalan Ahmad Yani Kota Tebingtinggi.

Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program ketahanan pangan sebagai bagian dari program 100 hari kerja Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Dalam acara tersebut, Pj Wali Kota Moettaqien Hasrimi secara simbolis melepas sekitar 3.000 ekor bibit ikan nila dan tawes di kolam ikan yang dikelola oleh Batalyon Brimob.

Selain itu, Moettaqien juga turut memantau perkembangan kebun pekarangan pangan lestari yang ada di lingkungan Batalyon Brimob, sebagai bentuk kolaborasi dalam meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

“Kegiatan ini untuk mendukung program kerja 100 hari Presiden Republik Indonesia, utamanya sektor kebutuhan untuk ketahanan pangan nasional,” jelas Moettaqien Hasrimi, Selasa (5/11).

Sementara itu Kapolres Tebingtinggi, AKBP Simon Paulus Sinulingga menyatakan bahwa program ketahanan pangan ini tidak hanya terbatas pada budidaya ikan. Di area sekitar Batalyon Brimob, juga dikembangkan pekarangan lestari yang sudah diisi dengan tanaman seperti ubi kayu.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Tebingtinggi, Marimbun Marpaung menegaskan bahwa sinergi antara Pemko, Polres, dan Brimob bertujuan mencapai swasembada pangan dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

“Program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus menekan laju inflasi di wilayah Kota Tebingtinggi, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan berkolaborasi secara sinergis antara pemerintah, instansi kepolisian, dan masyarakat,” jelasnya.

Turut Hadir Danyon B Sat Brimob Polda Sumut Kompol Bima Angga Laksana dan Kepala BNNK Kompol. Hendro Wibisono. (ian/han)

HIPMI Labuhanbatu Apresiasi Hasil Musda Tidar Sumut

Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Labuhanbatu, Firman Nasution. (ist)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Labuhanbatu, Firman Nasution mengapresiasi hasil pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 Tunas Indonesia Raya Sumatera Utara (TIDAR Sumut), Jumat – Minggu, 1-3 November 2024 di Le-Polonia Hotel Medan.

“Selamat kepada Tia Ayu Anggraini kembali dipercaya memimpin Tidar Sumut,” ungkap Firman Nasution, Selasa (5/11).

“Musda ke-3 ini berjalan soft dan penuh dengan rasa kekeluargaan yang sangat kental. Jalur aklamasi menjadi jawaban bahwa Tidar Sumut berkembang pesat. Dan berkontribusi besar dalam pemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres yang lalu,” ungkapnya.

Menurutnya, pola kepemimpinan Tia Ayu sangat frandly. Namun menunjukkan komitmen dan konsistensi yang jelas dalam bersikap. Santun riang gembira sebagai cultur berpolitik peradaban baru. Maka, tak heran Gen Milenial dan Gen Z sangat antusias bernaung di rumah TIDAR Sumut.

“Berkat kepribadian dan gaya komunikasi politik yang bisa menjangkau dan nyaman dirasa para anak muda saat ini,” tegasnya.

Kolaborasi Sumut Berkah, lanjut Firman tentunya harus ditingkatkan. Dimana para anak muda bukan hanya hadir sebagai objek politik. Melainkan sebagai subyek politik.

Bonus Demografi yang ada pada bangsa dan negara kita, urainya harus dikerahkan dengan serius dan maksimal. Agar tujuan Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan.

Dia percaya TIDAR Sumut akan berkontribusi besar pada tantangan masa depan. Dapat Mewujudkan Nawacita dan Manifesto Perjuangan Partai Gerindra. (fdh/han)

IPOSS Luncurkan Buku: Sawit Anugerah yang Perlu Diperjuangkan

BEDAH BUKU: Diskusi dan bedah buku 'Sawit Anugerah yang perlu diperjuangkan'

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Indonesia Palm Oil Strategi Studies (IPOSS) menerbitkan buku berjudul ‘Sawit adalah Anugerah yang Perlu Diperjuangkan’.

Peluncuran buku ini didiskusikan dalam Bedah Buku dan Diskusi bertajuk Palm Oil Palm Oil Sustainability: Law, Environment & Agriculture Perspective yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara (USU), di Aula Prof Dr Suhadji Hadibroto, Senin (4/11/2024).

Dalam bedah buku dan diskusi sekaligus peluncuran buku Sawit Anugerah yang perlu Diperjuangkan oleh Indonesia Palm Oil Strategic Studies itu, menghadirkan tiga narasumber yakni Guru Besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Yanto Santosa, DEA, Pakar Hukum Kehutanan Dr Sadino, SH,MH serta Prof Dr Ir Abdul Rauf, MP yang merupakan Guru Besar Fakultas Kehutanan USU.

Tak kalah penting kegiatan bedah buku itu menghadirkan mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI di Kabinet Indonesia Maju (KIM) pada tahun 2015-2019, Dr Darmin Nasution, SE, DEA.

Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB Prof Yanto Santosa, menyampaikan, kelapa sawit saat ini menjadi anugerah dalam sektor ekonomi di Indonesia. Namun, hingga saat ini tanaman sawit menjadi perdebatan dan menjadi anak tiri di negeri ini karena belum ada aturan jelas yang mengaturnya.

“Ada beberapa isu yang saat ini berkembang mengenai tanaman kelapa sawit. Sawit dianggap sebagai tanaman yang merusak lingkungan karena menyerap air sangat tinggi. Sebagai tanaman terbesar mendeforestasi lahan hutan di Indonesia,” ujarnya.

Padahal, kata dia, banyak pemahaman yang salah terhadap beberapa isu berkembang tersebut. Banyak lahan sawit yang dibuka harus dibedakan antara degradasi hutan dan deforestasi. “Jadi harus dibedakan antara degradasi dan deforestasi. Karena fungsinya tidak berubah setelah menjadi kebun sawit,” ungkapnya.

Guru Besar Fakultas Kehutanan USU Prof Abdul Rauf menyampaikan, berdasarkan penilaian yang dilakukannya bersama mahasiswa bahwa tanah hasil tanaman sawit lebih baik daripada lahan bekas tanaman karet.

“Lahan yang tidak bisa tumbuh tanaman lain tetapi sawit berhasil tumbuh disana. Ada sejumlah lahan yang tadinya semak tidak bisa ditumbuhi tanaman lain, kini berfungsi, hanya butuh lebih besar pengelolaannya saja,” ungkapnya.

Hasil dari penelitian juga, Prof Abdul mengatakan disamping tanaman utama sawit, bisa disandingkan dengan tanaman lainnya seperti Kakao, Pinang, Jabon dan pohon lainnya.

Pakar Hukum Kehutanan Dr Sadino, mengatakan bahwa sawit saat ini tidak memiliki aturan yang membelanya.

Padahal, saat ini Indonesia pemasukan pajak terbesar saat ini adalah sawit. “Kalau masalah lingkungan, semua ada dampaknya. Tapi kontribusi sawit saat ini tidak bisa digantikan, tetapi regulasi sawit saat ini tidak ada, masih tidak diakui oleh negara,” ungkapnya.

Regulasi saat ini sangat tidak berpihak pada sawit, pertanian sawit seperti hendak dihanguskan padahal dikatakannya belum ada subtitusi yang mengatur.

Dalam kesempatan itu, ketiga narasumber sepakat bahwa kelapa sawit telah menjadi komoditas strategis Indonesia, yang telah berkembang menjadi komoditas multidimensional karena terbukti memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bahkan, keberadaan kelapa sawit dan turunannya termasuk memperkuat necara transaksi perdagangan, meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat petani kelapa sawit, serta menunjang ketahanan energi nasional melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Meski demikian kemajuan industri kelapa sawit Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketidakstabilan harga, efisiensi dan produktivitas pada mata rantai pasok (hulu-menengah-hilir), belum optimalnya hilirisasi produk yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added), serta kesalahpahaman mengenai dampak lingkungan dari pengembangan industri sawit baik dari internasional maupun domestik.

Dalam paparannya para narasumber guna mengatasi berbagai tantangan tersebut diperlukan kolaborasi dan komunikasi yang subtantif, serta advokasi yang efektif secara berkelanjutan antar para pemangku kepentingan, agar dihasilkan berbagai kebijakan yang kredibel, terintegrasi, transparan, dan kondusif, sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesinambungan pertumbuhan ekonomi jangka panjang (sustainable economic growth) dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kelapa sawit (inklusif).

Sebelumnya, Darmin Nasution dalam statement closing menyebutkan diharapkan melalui buku “Sawit, Anugerah yang Perlu Diperjuangkan” berharap dapat membangun kesadaran berbagai pihak bahwa industri yang merupakan salah satu penopang utama ekonomi Indonesia ini patut mendapatkan perhatian berbagai pihak demi keberlangsungannya.

Membuka bedah buku dan diskusi itu Sekretaris USU Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, MKed(OG), Sp.OG(K)-Fer, menyebutkan bahwa diharapkan melalui kegiatan tersebut bisa memberikan perspektif baru dan mampu memberikan kontribusi dalam merumuskan solusi yang inovatif bagi keberlanjutan industri sawit yang tidak hanya berdampak pada ekonomi tetapi juga mengedepankan keseimbangan ekologi dan aspek hukum yang mendukung keberlanjutan dalam jangka panjang.

Dalam kegiatan itu, dilakukan penyerahan buku berjudul Sawit, Anugerah yang Perlu Diperjuangkan dari Direktur IPOSS Nanang Hendarsah, SE, MA kepada Sekretaris USU Prof Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar. (ila)

Polisi Ungkap Kasus Judi Online, 7 Orang Ditetapkan Tersangka

MEMAPARKAN: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan memaparkan pengungkapan kasus judi online, Senin (4/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan mengungkap tindak pidana praktik permainan judi online (judol) dari 4 lokasi di wilayah Kota Medan dan sekitarnya. Hasilnya, polisi mengamankan 7 orang dan ditetapkan sebagai tersangka kasus perjudian.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, pengungkapan kasus judi online dengan menggerebek dua warnet yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting, Pancurbatu, Deliserdang.

“Dari kedua lokasi personel Sat Reskrim Polrestabes Medan mengamankan sebanyak 5 orang berinisial IS, DAP, YS, AKS dan ESG. Kelima pelaku berperan sebagai operator serta pemain warnet,” ujarnya, Senin (4/11).

Dia menerangkan, kedua warnet yang digerebek itu terbukti menyediakan situs permainan judi online kepada para pengunjungnya. Berdasarkan pemeriksaan warnet itu sudah beroperasi menyediakan situs judi online dalam waktu satu bulan ini.

“Tak hanya itu personel Sat Reskrim Polrestabes Medan juga mengamankan pemain judi online berinisial RR di Jalan Asrama, Kecamatan Medan Helvetia dan MMN di Jalan Denai, Kecamatan Denai,” katanya.

Dari pengungkapan itu, lanjutnya, disita barang bukti berupa CPU, monitor, HP, serta uang tunai. “Situs judi online yang diakses para pelaku ini yakni Domino Island, Mega88.com serta beberapa situs judi lainnya,” pungkas Gidion. (man/han)